Penyuluh Agama
“Ali-Imran:104”
Oleh
2
Daftar isi
KATA PENGANTAR.............................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................4
A. Latar Belakang..............................................................................................4
B. Rumusan Masalah.........................................................................................5
C. Tujuan Penulisan...........................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................6
A. Kesimpulan.................................................................................................12
B. Saran............................................................................................................12
Daftar Pustaka........................................................................................................13
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Al-Qur’an merupakan kitab suci umat Islam yang berisi firman Allah
yang diturunkan kepada Nabi Muhammad Sallahu alaihi wasallam, dengan
perantara malaikat Jibril untuk dibaca, dipahami dan diamalkan sebagai
petunjuk atau pedoman hidup bagi umat manusia (KBBI, 2008:44). Umat
Islam percaya bahwa Al-Qur’an merupakan puncak dan penutup wahyu
Allah yang diperuntukkan bagi manusia, dan bagian dari rukun iman yang
disampaikan kepada Nabi Muhammad Saw melalui perantara Malaikat Jibril.
Tujuan utama diturunkan Al-Qur’an adalah untuk menjadikan
pedoman manusia dalam menata kehidupan supaya memperoleh
kebahagiaan di dunia dan akherat. Agar tujuan itu dapat direalisasikan oleh
manusia, maka Al-Qur’an datang dengan petunjuk-petunjuk,
keteranganketerangan dan konsep-konsep, baik yang bersifat global
maupun yang bersifat terinci, yang tersurat maupun tersirat dalam berbagai
persoalan dan bidang kehidupan (Nurdin, 2006:1).
Salah satu dari sekian banyak terjemahan Al-qur’an yang ada, penulis
memilih Qs Ali Imran, surat ketiga dengan berjumlah 200 ayat. Tetapi yang
penulis kaji adalah ayat ke 104 yang dalamnya berisi tentang menyeru
kepada kebajikan, menyuruh (berbuat) yang makruf, dan mencegah dari
yang mungkar. Pada ayat ini Allah memerintahkan orang mukmin agar
mengajak manusia kepada kebaikan.
B. Rumusan Masalah
1. Tafsir Qs Ali-Imran Ayat 104
2. Bagaimana Asbabun Nuzul Qs Ali Imran Ayat 104 ?
3. Apa saja kandungan Qs Ali Imran Ayat 104 ?
4
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui Qs Ali Imran ayat 104
2. Untuk mengetahui Asbabun Nuzul Qs Ali Imran ayat 104
3. Untuk mengetahui dan memahami Qs Ali Imran ayat 104
A.
5
BAB II
PEMBAHASAN
6
Ke dalam :
Ke luar :
7
menggunakan manusia dan sumber daya lainnya. Dengan kata lain, berbagai
jenis kegiatan yang berbeda itulah yang membentuk manajemen sebagai suatu
proses yang tidak dapat dipisah-pisahkan dan sangat erat hubungannya”
Teori George R. Terry, dalam Yayat M. Herujito yakni: P O A C
(Planning, Organizing, Actuating, Controlling)
1. Planning
Planning meliputi pengaturan tujuan dan mencari cara
bagaimana untuk mencapai tujuan tersebut. Planning telah
dipertimbangkan sebagai fungsi utama manajemen dan meliputi
segala sesuatu yang manajer kerjakan. Di dalam planning, manajer
memperhatikan masa depan, mengatakan “Ini adalah apa yang ingin
kita capai dan bagaimana kita akan melakukannya”. Membuat
keputusan biasanya menjadi bagian dari perencanaan karena setiap
pilihan dibuat berdasarkan proses penyelesaian setiap rencana.
Planning penting karena banyak berperan dalam menggerakan fungsi
manajemen yang lain. Contohnya, setiap manajer harus membuat
rencana pekerjaan yang efektif didalam kepegawaian organisasi.
2. Organizing
Organizing adalah proses dalam memastikan kebutuhan
manusia dan fisik setiap sumber daya tersedia untuk menjalankan
rencana dan mencapai tujuan yang berhubungan dengan organisasi
Organizing juga meliputi penugasan setiap aktifitas, membagi
pekerjaan ke dalam setiap tugas yang spesifik, dan menentukan siapa
yang memiliki hak untuk mengerjakan beberapa tugas. Aspek utama
lain dari organizing adalah pengelompokan kegiatan ke departemen
atau beberapa subdivisi lainnya. Misalnya kepegawaian, untuk
memastikan bahwa sumber daya manusia diperlukan untuk mencapai
tujuan organisasi. Memekerjakan orang untuk pekerjaan merupakan
aktifitas kepegawaian yang khas. Kepegawaian adalah suatu aktifitas
utama yang terkadang diklasifikasikan sebagai fungsi yang terpisah
dari organizing.
3. Actuating
8
Actuating adalah peran manajer untuk mengarahkan pekerja
yang sesuai dengan tujuan organisasi. Actuating adalah implementasi
rencana, berbeda dari planning dan organizing. Actuating membuat
urutan rencana menjadi tindakan dalam dunia organisasi. Sehingga
tanpa tindakan nyata, rencana akan menjadi imajinasi atau impian
yang tidak pernah menjadi kenyataan.
4. Controlling
Controlling, memastikan bahwa kinerja sesuai dengan rencana.
Hal ini membandingkan antara kinerja aktual dengan standar yang
telah ditentukan. Jika terjadi perbedaan yang signifikan antara kinerja
aktual dan yang diharapkan, manajer harus mengambil tindakan yang
sifatnya mengoreksi. Misalnya meningkatkan periklanan untuk
meningkatkan penjualan. Fungsi dari controlling adalah menentukan
apakah rencana awal perlu direvisi, melihat hasil dari kinerja selama
ini. Jika dirasa butuh ada perubahan, maka seorang manajer akan
kembali pada proses planning. Dimana ia akan merencanakan sesuatu
yang baru, berdasarkan hasil dari controlling.
1. Tujuan Komunikasi
Tujuan komunikasi dalam media relations ialah untuk
membantu mengekspose perusahaan keluar agar mendapatkan
publisitas maksimal hal ini sesuai dengan tujuan media relations
yang disampaikan oleh Wardhani yang menyatakan bahwa media
relations bertujuan untuk memperoleh publisitas yang luas
mengenai kegiatan dan langkah organisasi yang lebih baik
diketahui oleh publik (umum). Hal ini sesuai dengan ciri khas dari
model public information bahwa model ini merujuk pada kerja
yang dilakukan oleh Ivy Lee dengan pendekatan “public be
9
informed” yang menyatakan bahwa informasi dikirim keluar oleh
sebuah organisasi. Informasi publik ini bertujuan untuk memberi
tahu kepada publik dan bukan untuk promosi dan publisitas,
namun alur komunikasinya tetap satu arah.1
2. Sifat Komunikasi
PR menuliskan kebenaran informasi pesan yang ditujukan
kepada masyarakat, hal ini sesuai dengan tujuan media relations
yang diungkapkan Wardhani yaitu menyampaian informasi yang
akurat, jujur, dan mampu memberikan pengetahuan bagi public.
Untuk memberikan pengetahuan kepada publik tersebut PR
Coordinator perlu menanyakan kepada sumber terpercaya
terlebih dahulu agar pesan yang disampaikan melalui press
release tersebut kebenaran informasinya dapat
dipertanggungjawbakan.
3. Bentuk Komunikasi
Public information menunjukkan adanya komunikasi satu
arah dari perusahaan kepada media. Sebagai contoh ketika
mengirimkan press release selalu menekankan harus sama
kontennya dengan berita yang terbit di media, hal ini
menunjukkan secara jelas bahwa komunikasi yang terjalin hanya
satu arah yaitu dari PR Coordinator kepada wartawan seperti
cerminan dari model public information
4. Sifat Riset
Riset ini dapat menjadi acuan perusahaan dalam menjaga
reputasi perusahaan. Keberhasilan program komunikasi yang
dilakukan oleh PR dapat mempengaruhi program komunikasi
selanjutnya. Untuk penulisan press release PR selalu
mempertimbangkan pesan dan informasi yang layak bagi publik
dan memudahkan wartawan dalam kinerjanya terkait nilai berita.
Hal ini sesuai dengan praktik model public information yang
1
Lattimore Dan, Baskin Otis, Suzette T. Heiman, L. Toth Elizabeth, James K. Van
Leuven. 2004. Public Relations The Professional and The Practise. USA: McGraw Hill
10
menganggap kebenaran informasi merupakan hal yang penting
dalam model ini.2
2
Butterick, Keith. 2012. Pengantar Public Relations Teori dan Praktik. Jakarta: PT.
Rajagrafindo
11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari penjelasan diatas kesimpulanya adalah peran Pablik Relations
sangat penting dalam sebuah orgnisasi. Dimana konsep Public Relations
adalah memelihara hubungan baik dengan publiknya sehingga timbul suatu
kegiatan yang timbal balik antara institusi Public Relations tersebut dengan
publiknya dan semua bentuk komunikasi yang terencana antara suatuo
rganisasi dengan khalayaknya.
Manajemen public relations merupakan penerapan fungsi-fungsi dasar
manajemen dalam kegiatan public relations. Sebagimana Teori George R.
Terry, dalam Yayat M. Herujito ada empat yakni: P O A C (Planning,
Organizing, Actuating, Controlling)
B. Saran
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna,
mengingat keterbatasan kemampuan dan pengetahuan penulis. Oleh karena
itu dengan tangan terbuka penulis menerima segala saran dan kritik dari
Dosen Pembimbing dan para pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah
ini.
D.
12
Daftar Pustaka
Cutlip, S., Center, A. H., & Broom, G. M. (2009). Effective Public Relations Edisi
Kesembilan. Jakarta: Kencana
Yuke Rahmawati. Manajemen Public Relations Sebagai Alat Etika Komunikasi
Dalam Bisnis Islam, Jurnal Filsafat dan Budaya Hukum. Hal 182
Lattimore Dan, Baskin Otis, Suzette T. Heiman, L. Toth Elizabeth, James K. Van
Leuven. 2004. Public Relations The Professional and The Practise. USA:
McGraw Hill
Butterick, Keith. 2012. Pengantar Public Relations Teori dan Praktik. Jakarta:
PT. Rajagrafindo
Grunig, James. 1992. Excellence in Public Relations and Communications
Management. New Jersey: Lawrence Erlbaum Associate Publisher
13