Anda di halaman 1dari 5

Nama : Rusma winda

Nim :2002010068

Kelas :PAI 6 C

Mata Kuliah :Manajemen Dakwah

Ujian Tengah
Semester

A. Pengertian Manajemen Dakwah Secara Umum


Dalam pandangan islam, segala sesuatu harus dijalankan secara rapi, tertib dan teratur
serta prosesnya diikuti dengan baik. Dakwah harus dilaksanakan sesuai dengan prinsip
manajemen, dakwah sebagai suatu usaha untuk mensyiarkan agama di tengah tengah umat
baik menyangkut metode, pengelolaannya, pendanaannya, maupun isi materi dakwah yang
ingin di sampaikan. Semuanya itu perlu pengelolaan atau manajemen yang baik. Dengan
demikian, ternyata manajemen sangat diperlukan dan bermanfaat bagi setiap usaha dalam
segala bidang, termasuk bidang dakwah. Dizaman modern seperti sekarang ini boleh
dikatakan tidak ada usaha kerjasama manusia untuk mencapai suatu tujuan tertentu yang tidak
memerlukan manajemen. Maka usaha dibidang dakwah yang begitu luas dan kompleks
tentulah tidak dapat berjalan secara efektif dan efesien apabila tidak disertai manajemen.
Dengan demikian, penggunaan prinsip-prinsip manajemen dalam proses penyelenggaraan
dakwah adalah merupakan hal yang mutlak yang wajib dilakukan.
B. Pengertian Manajemen Secara Khusus
Secara etimologis (bahasa), kata manajemen berasal dari bahasa Inggris dari kata to
manage yang berarti mengurus, mengatur, mengendalikan, menangani, mengelola,
menyelenggarakan dan memimpin. Secara terminologis (istilah), pengertian manajemen telah
banyak dikemukakan oleh para ahli dan pakar manajemen menurut sudut pandang masing-
masing antara lain :
1. Menurut H. Koontz dan O'Donnell dalam bukunya principle of management berpendapat
bahwa management itu berhubungan dengan pencapaian tujuan yang dilakukan melalui
orang lain.
2. R. Maharita berpendapat bahwa manajemen adalah pemanfaatan sumber sumber yang
tersedia atau berpotensial di dalam pencapaian tujuan. Dari beberapa pendapat mengenai
manajemen diatas, dapat disimpulkan bahwa :manajemen adalah proses pencapaian tujuan
melalui perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, pengarahan dan pengawasan yang
telah ditetapkan dengan menggunakan sumber sumber potensial yang tersedia.
C. Pengertian Dakwah
Secara epistemolohgis dakwah berasal dari bahasa arab yang merupakan bentuk
masdar dari kata ‫ دﻋﺎ‬،‫دﻋﻮة ﯾﺪﻋﺆ‬، yang artinya seruan, ajakan atau panggilan kepada kebikan bias
pula kepada kejahatan. Secara terminologis dakwah berarti usaha ajakan kepada jalan
kebenaran atau jalan tuhan, bukan jalan kebatilan atau kejahatan. Dalam perspektif ini ajakan
atau seruan tidak dinamai dakwah bila tidak dimaksudkan untuk membawa manusia ke jalan
allah swt. Bedasarkan pengertian dakwah tersebut, makna hakikat yang tersirat didalamnya
ada 3 unsur pokok yaitu:
1. At-Tuji yaitu membedakan tntunan dan pedoman serta jalan hidup mana yang harus
dilakukan dan dihindari.
2. At-Taghgir yaitu mengubah dan memperbaiki keadaan seseorang atau masyarakat
kepada suasana hidup baru didasarkan atas nilai-nilai islam.
3. At-Torji’ yaitu memberikan pengharapan akan suatu nilai yang disampaikan sehingga
dirasakan dalam kehudupannya.
Unsur-unsur dakwah
1) Subjek dakwah (dai)
2) Objek dakwah(maf’u)
3) Materi dakwah(mad’u)
4) Metode dakwah(thariqah)
5) Mediadakwah(washilah)
Adapun pengertian dakwah menurut istilah telah banyak dikemukakan oleh para
pakar dan praktisi dakwah yang memberikan definisi menurut sudut pandang masing-masing
antara lain :
1. Syech ali mahfud
Mendorong manusia kepada kebaikan dan menurut petunjuk menyuruh kepada yang
Ma'ruf dan mencegah dari yang mungkar agar memperoleh kebahagiaan dunia dan akhirat.
2. Menurut salahuddin sanusi berpendapat bahwa dakwah berarti islah, yaitu usaha usaha
perbaikan dan pembangunan masyarakat, memperbaiki kerusakan kerusakan, melenyapkan
kebatilan, kemaksiatan dan ketidakwajaran dalam masyarakat.
3. Menurut bahyul khuli, dakwah adalah memindahkan umat dari satu situasi ke situasi yang
lain. Dengan demikian dapat dibedakan antara pengertian dakwah menurut bahasa dan
pengertian dakwah menurut istilah sebab dakwah menurut bahasa masih sangat bersifat
umum sehingga semua bentuk ajakan, anjuran, baik yang positif maupun yang negatif
dapat dikatakan dakwah. Sedangkan dakwah menurut arti istilah hanya mengandung satu
makna yaitu ajakan, panggilan, seruan yang bersifat positif.
D. Metode Dakwah
Dakwah sebagai penanaman nilai-nilai ajaran islam dalam segala aspeknya,
membutuhkan metode yang memungkinkan tercapainya tujuan yang diinginkan secara
tepat. Ada 3 bentuk metode yang diajarkan oleh allah swt. Yaitu: Al-Hikmah, Al-Mauidha
Hasanah (nasehat yang baik), Al-Mujadalah Bi-Ahsan.
E. Media Dakwah
Bila dakwah dilihatbsebagai sebuh sistem yang terdiri atas beberapa komponen yang
sering berkaitan dalam mencapai tujuan, maka media dakwah mempunyai perarnan yang
sama pentingnya dengan komponen dakwah lainnya seperti subjek, objek, materi, dan
metode dakwah. Perlu dipahami bahwa media dakwah dapat berfungsi sebagaimana
materinya dalam penggunaannya sesuai dengan prinsip-prinsip semestinya.
F. Manajemen Dakwah
Manajemen dilaksanakan dengan mengarahkan sumber daya yang dirumuskan menjadi
6 M, yaitu: Money, material, machine(mesin), method, martet. Itulah 6 rumusan yang
diarahkan untuk mencapai tujuan.
G. Perencanaan Dakwah
Perencanaan adalah suatu arah tindakan yang sudah ditentukan terlebih dahulu. Dari
perencanaan itu akan diungkapkan tujuan-tujuan perorganisasian dan kegiatan-kegiatan yang
diperlukan guna mencapai tujuan . Perencanaan biasa juga disebut tahtib atau dalam bahasa
asing planning prencanaan tahkim merupakan bagian dari starting point aktivitas
manjerial,sebab bagaimana pun sempurnanya aktivitas manajemen tetap membutuhkan sebuah
prencanaan. Prencanaan merupakan langkah awal bagi sebuah kegiatan untuk memperoleh
hasil yang optimal. Alasannya karena tanpa ada rencana maka tidak dasar untuk melakukan
kegiatan tertentu dlm rangka mencapai tujuan. Jadi, perencanaan memiliki peranan yang
sangat strategis karena ia merupakan dasar dan titik tolak dari kegiatan-kegiatan. Oleh karena
itu, agar proses dakwah mencapai hasil yang maksimal maka perencanaan itu merupakan
sebuah keharusan.Secara garis besar perencanaan dapat dibagi menjadi 2 rencana besar dan
biasa. Rencana besar adalah rencana secara menyeluruh dari semua aktivitas yang akan
dilaksanakan. Perencanaan sebagai formulasi pindahan kedepan diarahkan kepada tujuan
yang akan dicapai oleh organisasi, betapa pentingnya perencanaan ini seoramg pakar
manajemen yang bernama dienr fizer berpendapat bahwa:" siapa yang gagal dalam membuat
rencana, sesungguhnya dia sedang merencanakan sebuah kegagalan”.Rencana adalah
pandangan jauh, mirip visi misi.
Salah satu definisi perencanaan sebagaimana yang dikemukakan oleh hendri fayol
seorang pakar manajemen. amerika mengatakan bahwa: perencanaan adalah semacam prediksi
terhadap yang akan terjadi pada masa datang Disertai persiapan untuk menghadapi masa yang
akan datang tersebut”.Dari pengerian dapat dikatakan bahwa Perencanaan merupakan sebuah
proses untuk mengkaji apa yang hendak dikerjakan dimasa yg akan datang, baik dari segi
ide, aksi, maupun waktunya baik jangka pendek, menengah maupun Panjang.
Dari pengertian diatas dapat dikatakan bahwa perencanaan Perencanaan merupakan
bgian dri ajaran islam hal ini sesuai dengan firman Allah dalam al quran surah al hasyr ayat 18
surah 59 :18. Konsep alquran tentang perencanaan diatas Menjelaskan bahwa perencanaan yg
akan dilakukan harus disesuaikan dengan kondisi pada masa lampau, saat ini serta prediksi
masa depan perencanaan bertugas menentukan langkah dan program dalam menentukan sarana
dan prasarana serta personil da"i yang akan ditentukan. Sebuah prencanaan dikatakan baik jika
memenuhi persyaratan sebagai berikut:
1. Didasarkan pada sebuah keyakinan bahwa yang akan dilalukan adalah baik atau kebaikan
bukan keburukan atau dosa, standar baik dalam islam adalah yang sesuai dengan alquran
dan as sunnah.
2. Dipastikan bahwa apa yang akan dilakukan memiliki manfaat atau bermanfaat jadi perlu
diperhatikan masalah mashalat umat terlebih dalam aktivitas dakwah.
3. Didasarkan pada ilmu pengethuan dengan apa yang akan dilakukan sehingga aktivitas
dakwah berdasarkan kompenen ilmunya.
4. Melakukan studi banding kepada lembaga dakwah yang telah sukses menjalankan aktivitas
dibidang dakwah. Karena perencanaan merupakan Alat manajerial yang sangat urgent,
maka sebelum membuat sebuah prencanaan dakwah ada beberapa aspek yang harus
diperhatikan yaitu:
a. Hasil atau out put dakwah yg ingin dicapai.
b. Waktu dan skala prioritas.
c. Dana atau kapital yang harus diargumentasikan.
Berikut ini adalah unsur-unsur kerangka perencanaan dakwah dalam bentuk aktivitas yaitu:
1. Dakwah harus memiliki visi misi dan tujuan utama kedepan.
2. Memgkaji realitas yang meliputi segala aspek.
3. Menetapkan tujuan yang mungkin dpt direalisasikan .
4. Menyiapkan berbagai bentuk sarana dakwah yang dibutuhkan.
5. Memilih metode dakwah yang relevan.
6. Dakwah harus dapat menjawab permasalahan objek dakwah. Dalam hal ini apa tujuan
dakwah yang ingin dicapai,dimna akan dilkukan,kapan yang akan dilakukan,materi apa yang
akan disampaikan dan bagaimana menyampaikannya.

Anda mungkin juga menyukai