Dalam pandangan islam, segala sesuatu harus dijalankan secara rapi, tertib dan teratur serta prosesnya diikuti dengan baik. Dakwah harus dilaksanakan sesuai dengan prinsip manajemen, dakwah sebagai suatu usaha untuk mensyiarkan agama di tengah tengah umat baik menyangkut metode, pengelolaannya, pendanaannya, maupun isi materi dakwah yang ingin di sampaikan. Semuanya itu perlu pengelolaan atau manajemen yang baik. Dengan demikian, ternyata manajemen sangat diperlukan dan bermanfaat bagi setiap usaha dalam segala bidang, termasuk bidang dakwah. Dizaman modern seperti sekarang ini boleh dikatakan tidak ada usaha kerjasama manusia untuk mencapai suatu tujuan tertentu yang tidak memerlukan manajemen. Maka usaha dibidang dakwah yang begitu luas dan kompleks tentulah tidak dapat berjalan secara efektif dan efesien apabila tidak disertai manajemen. Dengan demikian, penggunaan prinsip-prinsip manajemen dalam proses penyelenggaraan dakwah adalah merupakan hal yang mutlak yang wajib dilakukan. B. Pengertian Manajemen Secara Khusus Secara etimologis (bahasa), kata manajemen berasal dari bahasa Inggris dari kata to manage yang berarti mengurus, mengatur, mengendalikan, menangani, mengelola, menyelenggarakan dan memimpin. Secara terminologis (istilah), pengertian manajemen telah banyak dikemukakan oleh para ahli dan pakar manajemen menurut sudut pandang masing- masing antara lain : 1. Menurut H. Koontz dan O'Donnell dalam bukunya principle of management berpendapat bahwa management itu berhubungan dengan pencapaian tujuan yang dilakukan melalui orang lain. 2. R. Maharita berpendapat bahwa manajemen adalah pemanfaatan sumber sumber yang tersedia atau berpotensial di dalam pencapaian tujuan. Dari beberapa pendapat mengenai manajemen diatas, dapat disimpulkan bahwa :manajemen adalah proses pencapaian tujuan melalui perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, pengarahan dan pengawasan yang telah ditetapkan dengan menggunakan sumber sumber potensial yang tersedia. C. Pengertian Dakwah Secara epistemolohgis dakwah berasal dari bahasa arab yang merupakan bentuk masdar dari kata دﻋﺎ،دﻋﻮة ﯾﺪﻋﺆ، yang artinya seruan, ajakan atau panggilan kepada kebikan bias pula kepada kejahatan. Secara terminologis dakwah berarti usaha ajakan kepada jalan kebenaran atau jalan tuhan, bukan jalan kebatilan atau kejahatan. Dalam perspektif ini ajakan atau seruan tidak dinamai dakwah bila tidak dimaksudkan untuk membawa manusia ke jalan allah swt. Bedasarkan pengertian dakwah tersebut, makna hakikat yang tersirat didalamnya ada 3 unsur pokok yaitu: 1. At-Tuji yaitu membedakan tntunan dan pedoman serta jalan hidup mana yang harus dilakukan dan dihindari. 2. At-Taghgir yaitu mengubah dan memperbaiki keadaan seseorang atau masyarakat kepada suasana hidup baru didasarkan atas nilai-nilai islam. 3. At-Torji’ yaitu memberikan pengharapan akan suatu nilai yang disampaikan sehingga dirasakan dalam kehudupannya. Unsur-unsur dakwah 1) Subjek dakwah (dai) 2) Objek dakwah(maf’u) 3) Materi dakwah(mad’u) 4) Metode dakwah(thariqah) 5) Mediadakwah(washilah) Adapun pengertian dakwah menurut istilah telah banyak dikemukakan oleh para pakar dan praktisi dakwah yang memberikan definisi menurut sudut pandang masing-masing antara lain : 1. Syech ali mahfud Mendorong manusia kepada kebaikan dan menurut petunjuk menyuruh kepada yang Ma'ruf dan mencegah dari yang mungkar agar memperoleh kebahagiaan dunia dan akhirat. 2. Menurut salahuddin sanusi berpendapat bahwa dakwah berarti islah, yaitu usaha usaha perbaikan dan pembangunan masyarakat, memperbaiki kerusakan kerusakan, melenyapkan kebatilan, kemaksiatan dan ketidakwajaran dalam masyarakat. 3. Menurut bahyul khuli, dakwah adalah memindahkan umat dari satu situasi ke situasi yang lain. Dengan demikian dapat dibedakan antara pengertian dakwah menurut bahasa dan pengertian dakwah menurut istilah sebab dakwah menurut bahasa masih sangat bersifat umum sehingga semua bentuk ajakan, anjuran, baik yang positif maupun yang negatif dapat dikatakan dakwah. Sedangkan dakwah menurut arti istilah hanya mengandung satu makna yaitu ajakan, panggilan, seruan yang bersifat positif. D. Metode Dakwah Dakwah sebagai penanaman nilai-nilai ajaran islam dalam segala aspeknya, membutuhkan metode yang memungkinkan tercapainya tujuan yang diinginkan secara tepat. Ada 3 bentuk metode yang diajarkan oleh allah swt. Yaitu: Al-Hikmah, Al-Mauidha Hasanah (nasehat yang baik), Al-Mujadalah Bi-Ahsan. E. Media Dakwah Bila dakwah dilihatbsebagai sebuh sistem yang terdiri atas beberapa komponen yang sering berkaitan dalam mencapai tujuan, maka media dakwah mempunyai perarnan yang sama pentingnya dengan komponen dakwah lainnya seperti subjek, objek, materi, dan metode dakwah. Perlu dipahami bahwa media dakwah dapat berfungsi sebagaimana materinya dalam penggunaannya sesuai dengan prinsip-prinsip semestinya. F. Manajemen Dakwah Manajemen dilaksanakan dengan mengarahkan sumber daya yang dirumuskan menjadi 6 M, yaitu: Money, material, machine(mesin), method, martet. Itulah 6 rumusan yang diarahkan untuk mencapai tujuan. G. Perencanaan Dakwah Perencanaan adalah suatu arah tindakan yang sudah ditentukan terlebih dahulu. Dari perencanaan itu akan diungkapkan tujuan-tujuan perorganisasian dan kegiatan-kegiatan yang diperlukan guna mencapai tujuan . Perencanaan biasa juga disebut tahtib atau dalam bahasa asing planning prencanaan tahkim merupakan bagian dari starting point aktivitas manjerial,sebab bagaimana pun sempurnanya aktivitas manajemen tetap membutuhkan sebuah prencanaan. Prencanaan merupakan langkah awal bagi sebuah kegiatan untuk memperoleh hasil yang optimal. Alasannya karena tanpa ada rencana maka tidak dasar untuk melakukan kegiatan tertentu dlm rangka mencapai tujuan. Jadi, perencanaan memiliki peranan yang sangat strategis karena ia merupakan dasar dan titik tolak dari kegiatan-kegiatan. Oleh karena itu, agar proses dakwah mencapai hasil yang maksimal maka perencanaan itu merupakan sebuah keharusan.Secara garis besar perencanaan dapat dibagi menjadi 2 rencana besar dan biasa. Rencana besar adalah rencana secara menyeluruh dari semua aktivitas yang akan dilaksanakan. Perencanaan sebagai formulasi pindahan kedepan diarahkan kepada tujuan yang akan dicapai oleh organisasi, betapa pentingnya perencanaan ini seoramg pakar manajemen yang bernama dienr fizer berpendapat bahwa:" siapa yang gagal dalam membuat rencana, sesungguhnya dia sedang merencanakan sebuah kegagalan”.Rencana adalah pandangan jauh, mirip visi misi. Salah satu definisi perencanaan sebagaimana yang dikemukakan oleh hendri fayol seorang pakar manajemen. amerika mengatakan bahwa: perencanaan adalah semacam prediksi terhadap yang akan terjadi pada masa datang Disertai persiapan untuk menghadapi masa yang akan datang tersebut”.Dari pengerian dapat dikatakan bahwa Perencanaan merupakan sebuah proses untuk mengkaji apa yang hendak dikerjakan dimasa yg akan datang, baik dari segi ide, aksi, maupun waktunya baik jangka pendek, menengah maupun Panjang. Dari pengertian diatas dapat dikatakan bahwa perencanaan Perencanaan merupakan bgian dri ajaran islam hal ini sesuai dengan firman Allah dalam al quran surah al hasyr ayat 18 surah 59 :18. Konsep alquran tentang perencanaan diatas Menjelaskan bahwa perencanaan yg akan dilakukan harus disesuaikan dengan kondisi pada masa lampau, saat ini serta prediksi masa depan perencanaan bertugas menentukan langkah dan program dalam menentukan sarana dan prasarana serta personil da"i yang akan ditentukan. Sebuah prencanaan dikatakan baik jika memenuhi persyaratan sebagai berikut: 1. Didasarkan pada sebuah keyakinan bahwa yang akan dilalukan adalah baik atau kebaikan bukan keburukan atau dosa, standar baik dalam islam adalah yang sesuai dengan alquran dan as sunnah. 2. Dipastikan bahwa apa yang akan dilakukan memiliki manfaat atau bermanfaat jadi perlu diperhatikan masalah mashalat umat terlebih dalam aktivitas dakwah. 3. Didasarkan pada ilmu pengethuan dengan apa yang akan dilakukan sehingga aktivitas dakwah berdasarkan kompenen ilmunya. 4. Melakukan studi banding kepada lembaga dakwah yang telah sukses menjalankan aktivitas dibidang dakwah. Karena perencanaan merupakan Alat manajerial yang sangat urgent, maka sebelum membuat sebuah prencanaan dakwah ada beberapa aspek yang harus diperhatikan yaitu: a. Hasil atau out put dakwah yg ingin dicapai. b. Waktu dan skala prioritas. c. Dana atau kapital yang harus diargumentasikan. Berikut ini adalah unsur-unsur kerangka perencanaan dakwah dalam bentuk aktivitas yaitu: 1. Dakwah harus memiliki visi misi dan tujuan utama kedepan. 2. Memgkaji realitas yang meliputi segala aspek. 3. Menetapkan tujuan yang mungkin dpt direalisasikan . 4. Menyiapkan berbagai bentuk sarana dakwah yang dibutuhkan. 5. Memilih metode dakwah yang relevan. 6. Dakwah harus dapat menjawab permasalahan objek dakwah. Dalam hal ini apa tujuan dakwah yang ingin dicapai,dimna akan dilkukan,kapan yang akan dilakukan,materi apa yang akan disampaikan dan bagaimana menyampaikannya.