Di Susun Oleh :
Tahun 2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpahan rahmat,
taufik, dan hidayah-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan
makalah ini dalam bentuk maupun isinya dengan sangat sederhana. Semoha
makalah ini dapat dipergunakan sebagai satu acuan, petunjuk maupun
pedoman bagi pembaca dalam administrasi Pendidikan dan profesi keguruan.
Penulis merasa masih banyak kekurangan dalam penulisan makalah ini, baik
secara teknis maupun materi mengingat minimnya kemampuan yang dimiliki.
Maka dari itu, kritik dan saran yang membangun dari berbagai pihak
dibutuhkan demi penyempurnaan makalah ini.
Penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang tak terhindda kepada pihak-
pihak yang turut membantu dalam penyelesaian makalah ini.
Di susun Oleh
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Setiap kegiatan yang dilakukan tetu memerlukan strategi atau siyasah.
Begitupun dakwah juga memerlukan strategi dan siyasah. Strategi
dakwah sendiri diperlukan sebagai suatu proses dalam mengatur,
mengarahkan, dan menentukan cara daya dan upaya untuk
menghadapi sasaran dakwah dalam situasi dan kondisi tertentu agar
apa yang menjadi tujuan dan sasaran dakwah dapat tercapai secara
maksimal. Dalam strategi dakwah menurut Al Bayanuni terdapat tiga
jenis yaitu, Strategi Sentimetil ( al-manaj al-‘athifi), Strategi Rasional
(al-manhaj al- ‘aqli), dan Strategi Indriawi (al-manhaj al-hissi).
Strategi dakwah atau siyasah dakwah digunakan agar apa yang ingin
disampaikan oleh da’i tersampaikan dengan baik kepada mad’u.
sehingga diperlukan strategi atau siyasah yang dapat menyesuaikan
keadaan pada saat dakwah. Seperti halnya perbedaan strategi yang
digunakan pada masa Rasulullah saw, Walisongo, dan para
pendakwah di masa modern. Mereka menggunakan strategi yang
berbeda beda.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan strategi atau siyasah dakwah?
2. Apa saja macam-macam strategi dakwah menurut Al-Bayanuni?
3. Bagaimana strategi dakwah pada masa Rasullullah, Walisongo,
dan modern?
C. Tujuan
1. Mahasiswa dapat mengetahui maksud dan tujuan strategi atau
siyasah dakwah
2. Mahasiswa dapat mengetahui macam-macam startegi dakwah
menurut Al-Bayanuni
3. Mahasiswa dapat menegetahui peredaan startegi dakwah pada
masa Rasulullah, Walisongo, dan pada masa modern.
1
BAB II
PEMBAHASAN
a) Ali Aziz
Strategi dakwah adalah perencanaan yang berisi rangkaian
kegiatan untuk mencapai tujuan dakwah tertentu, yang artinya
arah dari semua keputusan penyususnan strategi adalah
pencapaian tujuan. Oleh sebab itu, sebelum menentukan strategi
perlu dirumuskan tujuan yang jelas serta dapat diukur
keberhasilannya.
b) Asmuni Syukir
Strategi dakwah artinya siyasah atau taktik, yang dipergunakan
dalam aktivitas dakwah yang harus memperhatikan beberapa dari
azas-azas dakwah.
2
d) Halim
3
memfokuskan pada aspek hati yang menggerakkan
perasaan dan batin mitra dakwah. Kedua, memberi arti
atau makna dakwah nasihat yang mengesankan dan
memanggil dengan kelembutan. Jadi, karena struktur
dakwah itu tidak nampak kecuali kita mengumpulkan
cara-caranya dan bagaimana penerapannya seperti apa
yang telah dijelaskan dalam kitab ini. Serta pengertian
istilah-istilah pembahasannya.
Cara-cara yang paling penting dalam penggunaan
strategi sentimentil adalah sebagai berikut :
Metode atau cara mau’idhotul hasanah
(nasehat yang baik), dan bentuk-bentuknya
adalah sebagai berikut:
1. Khitobah (ceramah/pidato)
2. Mengingat nikmat Allah dan bersyukur atas
nikmat itu
3. Memuji yang berdoa bagi yang didoakan
4. Senang dan berharap akan pahala
5. Janji yang harus ditepati dan menolongnya
6. Bercerita yang mengesankan atau kisah-
kisah lembut yang menginspirasi.
Metode atau cara yang jelas, penuh kasih
sayang, serta mendoakan
Dalam hal ini dakwah disampaikan dengan
kalimat yang baik dan berpengaruh serta
menginspirasi. Misalnya memanggil orang
dengan sebutan (wahai bapakku, wahai anakku,
wahai kaum). Dan da’i itu mengatakan kepada
yang didakwah seperti : (saya mencintaimu),
saya khawatirkan kamu, dan lain sebagainya.
Metode atau cara menunaikan hajat,
memberikan pertolongan, dan memberikan
4
pelayanan
Berdakwah dengan mengajak menunaikan
hajat, dipraktekkan dengan memberikan
pertolongan serta dengan pelayanan yang baik.
Dan semua ini berserta contoh-contohnya
disebut dengan strategi sentimentil.
b) Strategi Rasional (al-manhaj al- ‘aqli)
Berdasarkan pengertiannya strategi rasional dapat
didefinisikan menjadi dua bagian. Pertama, metode
yang memfokuskan pada aspek akal pikiran.
Mendorong mad’u untuk berfikir, merenungkan, dan
mengambil pelajaran. Kedua, penggunaan hukum
logika, diskusi atau penampilan, contoh dan bukti
sejarah merupakan beberapa metode dari strategi
rasional. Cara-cara yang digunakan dalam strategi
rasional adalah sebagai berikut : Tuntutan rasionalitas,
dan dapat disampaikan diantaranya dengan Qiyas awal,
Qiyas Masawi, Qiyas Khalfi, dan Qiyas Ad-dhomni.
5
dihimpun oleh strategi ini adalah praktik keagamaan
dan keteladanan. Oleh karena itu aturan dakwah tidak
tampak kecuali dengan kumpulan strategi yang sesuai.
6
Ayat tersebut merupakan perintah Allah swt kepada nabi
Muhammad Saw untuk berdakwah terang-terangan.nabi
Muhammad Saw kemudian mengundang Bani Abdul Muthalib
pada jamuan makan .beliau mengajak keluarga besarnya untuk
menyembah Allah SWT.di tengah upaya berdakwah kepada
keluarganya,nabi Muhammad Saw menerima Wahyu surat Al Hijr
ayat 94-96 yang artinya “maka sampaikanlah (Muhammad)secara
terang-terangan segala apa yang telah di perintahkan
(kepadamu)dan berpalinglah dari orang yang musyrik
sesungguhnya kami memelihara engkau yaitu orang yang
menganggap adanya tuhan selain Alloh mereka kelak akan
mengetahui (akibatnya).”(QS Al Hijr 94-96).
Nama Strategi
Sunan Gresik Perdagangan dan pertanian
Sunan Ampel Moh Limo (moh main: tidak berjudi, moh ngombe:
tidak mabuk, moh maling: tidak mencuri, moh madat:
tidak candu, moh madon: tidak berzina)
Sunan Bonang Budaya (alat music gamelan)
Sunan Drajat Budaya, tembang macapat, dan budaya tradisional
Sunan Klaijaga Seni pertunjukan wayang
Sunan Muria Pertunjukan seni music gamelan dan boneka
Sunan Kudus Pertukangan (membuat alat pertukangan, kerajinan
emas, dan keris)
Sunan Giri Memanfaatkan Status Politiknya
7
Sunan Gunung Memanfaatkan Status Politiknya
Jati
8
menyesuaikan materi, metode, dan media dakwah dengan kondisi
masyarakat modern (sebagai objek dakwah) yang mungkin saja
situasi dan kondisi yang terjadi di zamana modern itu tidak terjadi
pada zaman sebelumnya, terutama di zaman klasik.
9
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Strategi merupakan kegiatan yang dilakukan agar apa yang akan dilakukan
dapat terlaksanakan dengan baik. Strategi dakwah merupakan Menyusun
langkah-langkah atau cara agar tujuan dari penyampaian dakwah dapat
tersampaikan dengan baik.
Pemilihan strategi dakwah juga sangatlah penting. Hal ini dapat dilihat sejak
zaman Rasulullah yang menggunakan dua metode dakwah yang sangat
berbeda, yaitu dakwah secara sembunyi-sembunyi dan dakwah secara terang-
terangan. Hingga pada masa islam masuk ke Indonesia oleh Walisongo pun
menggunakan berbagai strategi yang berbeda. Sampai pada masa modern saat
ini strategi yang digunakan tetap menyesuaikan dengan masanya. Semua
strategi yang digunakan pada dasarnya memiliki tujuan yang sama, yaitu
tersampaikan dengan baiknya tujuan dakwah.
10
DAFTAR PUSTAKA
11