Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH

“STRATEGI DAKWAH, PENATAAN, DAN PEMETAAN DAKWAH”


Makalah ini disusun untuk untuk memenuhi tugas mata kuliah Ilmu Dakwah 2
Dosen Pengampu: Kalsum Minangsih, M.A.

Disusun Oleh:
1. Salwa Ramadhani Pasaribu (11220510000227)
2. Nabila Khoerunnisa (11220510000220)
3. Septiana Sari (11220510000228)
4. Bagas Bejaji Tazakka (11220510000209)

PROGRAM STUDI KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM


FAKULTAS DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
2023
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah senantiasa kami panjatkan kehadirat Allah SWT. yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah dan inayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
ini guna memenuhi agenda perkuliahan dan tugas kelompok untuk mata kuliah Ilmu
Dakwah 2, dengan judul “Strategi Dakwah, Penataan, dan Pemetaan Dakwah”.

Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini tidak terlepas dari bantuan
banyak pihak yang dengan tulus memberikan doa, saran, dan kritik sehingga makalah ini
dapat terselesaikan.

Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna,
dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang kami miliki. Oleh karena itu,
kami mengharapkan segala bentuk saran serta masukan bahkan kritik yang membangun dari
berbagai pihak. Akhir kata, kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat
bagi penulis dan para pembaca.

Ciputat, 15 September 2023

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...........................................................................................................


i
DAFTAR ISI .........................................................................................................................
ii
BAB I .....................................................................................................................................
1
PENDAHULUAN .................................................................................................................
1
A. Latar Belakang ........................................................................................................
1
B. Rumusan Masalah ...................................................................................................
1
C. Tujuan ......................................................................................................................
2
BAB II ....................................................................................................................................
3
PEMBAHASAN ....................................................................................................................
3
A. Pengertian Strategi Dakwah ...................................................................................
3
B. Bentuk Strategi Dakwah .........................................................................................
4
C. Macam-Macam Strategi Dakwah ..........................................................................
4
D. Pengertian Penataan, dan Pemetaan Dakwah .....................................................
E. Tahapan Penyusunan Peta Dakwah .......................................................................
BAB III ...................................................................................................................................
PENUTUP ..............................................................................................................................
A. Kesimpulan ..................................................................................................................
B. Saran .............................................................................................................................

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Aktivitas dakwah merupakan sebuah keniscayaan dalam Islam. Hal ini karena
dakwah merupakan tugas yang diwajibkan oleh Allah kepada hamba-Nya agar pesan-pesan
Islam bisa sampai ke seluruh umat manusia. Keberhasilan dakwah tergantung oleh beberapa
faktor, salah satunya adalah penguasaan da’i mengenai kondisi mad’uw dan lingkungan
mad’uw. Hal ini karena strategi dakwah perlu disesuaikan dengan kondisi mad’uw maupun
lingkungannya. Oleh karena itu adanya peta dakwah merupakan suatu keharusan bagi da’i
agar ia bisa menyiapkan strategi dakwah yang sesuai dengan keadaan dan kebutuhan
mad’uwnya.

Di dalam Alquran banyak sekali ayat yang membahas tentang masalah dakwah. Di
antara ayat-ayat tersebut ada yang berhubungan dengan kisah para Rasul dalam menghadapi
umatnya. Selain itu ada ayat-ayat yang ditunjukan kepada Nabi Muhammad ketika beliau
melancarkan dakwahnya. Semua ayat-ayat itu menunjukan metode yang harus di pahami
dan di pelajari oleh setiap muslim. Karena Allah tidak akan menceritakan melainkan agar
dijadikan suri tauladan dan dapat membantu dalam rangka menjalankan dakwah berdasarkan
metode-metode yang tersurat dan tersirat dalam Alquran. (M. Munir dkk. 2003:19)

Dalam melakukan kegiatan dakwah, salah satu hal yang paling penting untuk
dipelajari dan diketahui adalah tentang mad’u. Hal ini diperlukan, agar ketika berdakwah
seorang da’i tidak salah memposisikan dirinya, maupun diri mad’u yang dihadapinya.
Sehingga kesalahpahaman antara da’i dan mad’u bisa diminimalisir. Nah, untuk mengetahui
perihal mad’u dan segala dinamika serta keadaan sosial budaya tempat mad’u berada,
diperlukan sebuah pedoman agar seorang da’i dapat dengan mudah menentukan langkah apa
yang seharusnya ia lakukan.

B. Rumusan Masalah

Dari latar belakang yang sudah tertera, maka terdapat lima rumusan masalah, yaitu:

1. Apa yang dimaksud dengan strategi dakwah?


2. Bagaimana bentuk strategi dakwah?
3. Apa saja macam-macam strategi dakwah?
4. Apa yang dimaksud dengan penataan, dan pemetaan dakwah?
5. Bagaimana tahapan penyusunan peta dakwah?

C. Tujuan

Tujuan dari disusunnya makalah tentang “Strategi Dakwah, Penataan, dan Pemetaan
Dakwah” adalah:

1. Untuk mengetahui pengertian dari strategi dakwah.


2. Untuk mengetahui bentuk dari strategi dakwah.
3. Untuk mengetahui macam-macam strategi dakwah.
4. Untuk mengetahui pengertian dari penataan dan pemetaan dakwah
5. Untuk mengetahui tahapan penyusunan peta dakwah.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Strategi Dakwah


Strategi dakwah merupakan perencanaan yang berisi rangkaian kegiatan yang
dirancang untuk mencapai tujuan dakwah (Aziz, 2004:349). Menurut Syukir (1983:32)
strategi dakwah diartikan sebagai metode, siasat, yang digunakan dalam aktivitas (kegiatan)
dakwah.
Strategi dakwah dapat diartikan sebagai proses menentukan cara dan daya upaya
untuk menghadapi sasaran dakwah dalam situasi dan kondisi tertentu guna mencapai tujuan
dakwah secara optimal. Dengan kata lain strategi dakwah 28 ialah siasat, taktik, manuver
yang ditempuh dalam mencapai tujuan dakwah (Pimay, 2005:56). Itulah sebabnya mengapa
strategi perlu disebar luaskan penjelasannya, agar semua orang mengenal apa itu strategi dan
apa manfaatnya. Berikut pendapat tentang strategi dakwah: 1
a) Ali Aziz
Strategi dakwah adalah perencanaan yang berisi rangkaian kegiatan yang didesain
untuk mencapai tujuan dakwah tertentu, yang artinya arah dari semua keputusan penyusunan
strategi adalah pencapaian tujuan. Oleh sebab itu, sebelum menentukan strategi perlu
dirumuskan tujuan yang jelas serta dapat diukur keberhasilannya. 2
b) Asmuni Syukir
1
H Malayu S.P Hasibunan, Manajemen: Dasar, Pengertian dan Masalah (Jakarta: Bumi Aksara, 2006), h. 102
2
Moh Ali Aziz, Ilmu Dakwah, Jakarta: Kencana. 2004, h. 349
Strategi dakwah artinya siasat atau taktik, yang dipergunakan dalam aktivitas
dakwah yang harus memperhatikan beberapa dari azas-azas dakwah.3
c) Purnomo Setiawan Hari
Kata strategi itu sebenarnya berasal dari bahasa Yunani “Strategos” kata itu diambil
dari kata stratus yang berarti militer dan Ag yang berarti memimpin. Jadi, strategi dalam
konteks awalnya ini diartikan sebagai generalship yang artinya sesuatu yang dikerjakan oleh
para jendral dalam membuat rencana untuk menaklukkan musuh dan memenangkan
peperangan.

d) Halim
Strategi adalah sebuah seni dalam menentukan rancangan untuk membangun sebuah
perjuangan (pergerakan) yang dapat dijadikan siasat yang biasanya lahir dari pemkiran,
penelitian dan pengalaman seseorang untuk mencapai tujuan.
e) Napa J. Awat
Yang dimaksud dengan strategi adalah suatu kesatuan rencana yang komprehenshif
dan terpadu yang menghubungkan kondisi internal organisasi dengan situasi lingkungan
eksternal agar tujuan organisasi dapat tercapai.
Dapat ditarik kesimpulan bahwa strategi dakwah membutuhkan penyesuaian yang
tepat, yakni dengan memperkecil kelemahan dan ancaman serta memperbesar keunggulan
dan peluang, karena strategi disusun untuk mencapai tujuan tertentu. Artinya sebelum
menentukan strategi, perlu dirumuskan tujuan yang jelas serta dapat diukur keberhasilannya.
Dalam konteks perubahan dan perkembangan sosial yang seringkali keluar dari nilai dan
moralitas agama.

B. Bentuk Strategi Dakwah


Strategi disusun untuk mencapai tujuan tertentu. Artinya arah dari semua keputusan
penyusunan strategi adalah pencapaian tujuan, oleh karena itu sebelum penyusunan strategi
maka perlu merumuskan tujuan yang jelas dapat diukur keberhasilannya. Berkaitan dengan
perubahan masyarakat yang berlangsung di era globalisasi, maka perlu dikembangkan
strategi dakwah Islam sebagai berikut.

 Pertama meletakan paradigma tauhid dalam dakwah, pada dasarnya dakwah


adalah usaha menyampaikan risalah tauhid yang memperjuangkan nilai-nilai
3
Asmuni Syukir, Dasar-dasar Strategi Dakwah, (Surabaya: Al-Ikhlas, 1993), h. 32
kemanusiaan yang universal. Dakwah berusaha mengembangkan fitrah dan kehanifan
manusia agar mampu memahami hakekat hidup yang berasal dari Allah dan kembali
pada-Nya. Mengembangkan potensi atau fitrah dan kedhaifan manusia, maka dakwah
tidak lain merupakan suatu proses memanusiakan manusia dalam proses transformasi
kebudayaan masyarakat yang membentuk ekosistem kehidupan. Karena itu, tauhid
merupakan kekuatan paradigmatis dalam teologi dakwah yang akan memperkuat
strategi dakwah.

 Kedua perubahan masyarakat berimplikasi pada perubahan paradigmatik


pemahaman agama.Dakwah sebagai gerakan transformasi sosial sering dihadapkan
pada kendala-kendala kemapaman keberagamaan seolah-olah sudah merupakan
standar keagamaan yang final sebagaimana agama Allah. Pemahaman agama yang
terlalu eksoteris dalam menerima gejala-gejala kehidupan dapat menghambat
pemecahan masalah sosial yang dihadapi oleh juru dakwah itu sendiri oleh karena itu
diperlukan pemikiran inovatif yang dapat mengubah kemapanan pemahan agama dari
pemahaman yang tertutup menuju pemahaman keagamaan yang terbuka.

 Ketiga, strategi yang imperatif dalam dakwah. Dakwah Islamberorientasi


pada amar ma‟ruf nahi munkar. Dalam hal ini, dakwah tidak dipahami secara sempit
sebagai kegiatan yang identik dengan pengajian umum atau memberikan ceramah di
atas podium, lebih dari itu esensi dakwah sebetulnya adalah segala bentuk kegiatan
yang mengandung unsur Amar ma‟ruf nahi munkar(Awalludin Pimay;2001:51-53).

Anda mungkin juga menyukai