Disusun Oleh:
1. Salwa Ramadhani Pasaribu (11220510000227)
2. Nabila Khoerunnisa (11220510000220)
3. Septiana Sari (11220510000228)
4. Bagas Bejaji Tazakka (11220510000209)
Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini tidak terlepas dari bantuan
banyak pihak yang dengan tulus memberikan doa, saran, dan kritik sehingga makalah ini
dapat terselesaikan.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna,
dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang kami miliki. Oleh karena itu,
kami mengharapkan segala bentuk saran serta masukan bahkan kritik yang membangun dari
berbagai pihak. Akhir kata, kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat
bagi penulis dan para pembaca.
Penulis
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Aktivitas dakwah merupakan sebuah keniscayaan dalam Islam. Hal ini karena
dakwah merupakan tugas yang diwajibkan oleh Allah kepada hamba-Nya agar pesan-pesan
Islam bisa sampai ke seluruh umat manusia. Keberhasilan dakwah tergantung oleh beberapa
faktor, salah satunya adalah penguasaan da’i mengenai kondisi mad’uw dan lingkungan
mad’uw. Hal ini karena strategi dakwah perlu disesuaikan dengan kondisi mad’uw maupun
lingkungannya. Oleh karena itu adanya peta dakwah merupakan suatu keharusan bagi da’i
agar ia bisa menyiapkan strategi dakwah yang sesuai dengan keadaan dan kebutuhan
mad’uwnya.
Di dalam Alquran banyak sekali ayat yang membahas tentang masalah dakwah. Di
antara ayat-ayat tersebut ada yang berhubungan dengan kisah para Rasul dalam menghadapi
umatnya. Selain itu ada ayat-ayat yang ditunjukan kepada Nabi Muhammad ketika beliau
melancarkan dakwahnya. Semua ayat-ayat itu menunjukan metode yang harus di pahami
dan di pelajari oleh setiap muslim. Karena Allah tidak akan menceritakan melainkan agar
dijadikan suri tauladan dan dapat membantu dalam rangka menjalankan dakwah berdasarkan
metode-metode yang tersurat dan tersirat dalam Alquran. (M. Munir dkk. 2003:19)
Dalam melakukan kegiatan dakwah, salah satu hal yang paling penting untuk
dipelajari dan diketahui adalah tentang mad’u. Hal ini diperlukan, agar ketika berdakwah
seorang da’i tidak salah memposisikan dirinya, maupun diri mad’u yang dihadapinya.
Sehingga kesalahpahaman antara da’i dan mad’u bisa diminimalisir. Nah, untuk mengetahui
perihal mad’u dan segala dinamika serta keadaan sosial budaya tempat mad’u berada,
diperlukan sebuah pedoman agar seorang da’i dapat dengan mudah menentukan langkah apa
yang seharusnya ia lakukan.
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang yang sudah tertera, maka terdapat lima rumusan masalah, yaitu:
C. Tujuan
Tujuan dari disusunnya makalah tentang “Strategi Dakwah, Penataan, dan Pemetaan
Dakwah” adalah:
d) Halim
Strategi adalah sebuah seni dalam menentukan rancangan untuk membangun sebuah
perjuangan (pergerakan) yang dapat dijadikan siasat yang biasanya lahir dari pemkiran,
penelitian dan pengalaman seseorang untuk mencapai tujuan.
e) Napa J. Awat
Yang dimaksud dengan strategi adalah suatu kesatuan rencana yang komprehenshif
dan terpadu yang menghubungkan kondisi internal organisasi dengan situasi lingkungan
eksternal agar tujuan organisasi dapat tercapai.
Dapat ditarik kesimpulan bahwa strategi dakwah membutuhkan penyesuaian yang
tepat, yakni dengan memperkecil kelemahan dan ancaman serta memperbesar keunggulan
dan peluang, karena strategi disusun untuk mencapai tujuan tertentu. Artinya sebelum
menentukan strategi, perlu dirumuskan tujuan yang jelas serta dapat diukur keberhasilannya.
Dalam konteks perubahan dan perkembangan sosial yang seringkali keluar dari nilai dan
moralitas agama.