Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

PELAKSANAAN ADMINISTRASI DAKWAH

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Administrasi Dakwah

Dosen Pengampu :

Dr. H. Tata Sukayat, M.Ag. dan Putri Diesy Fitriani SE.Sy., ME.

Disusun oleh:
• Fahmi Dzulfikri (1214020049)
• Farda Dwi Cipta (1214020053)
• Habibah (1214020062)
• Ihsan Muhamad Fadillah (1214020076)
Kelas : KPI 4B

PROGRAM STUDI KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM


FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN GUNUNG DJATI
BANDUNG
2023 M
PRAKATA

Puji syukur penyusun panjatkan ke hadirat Allah Swt. yang telah memberikan
karunia dan nikmat-Nya kepada seluruh makhluk di muka bumi. Di mana dengan
izin-Nya, penulis dapat menyelesaikan makalah berjudul “Pelaksanaan
Administrasi Dakwah” ini dengan tepat waktu. Selawat serta salam tak lupa
tercurahkan kepada Nabi Muhammad saw. yang telah memberikan penerangan dan
rahmatnya sehingga kita bisa sampai ke zaman yang penuh kedamaian ini.

Selanjutnya, penyusun haturkan terima kasih kepada Bapak Dr. H. Tata


Sukayat, M.Ag. dan Putri Diesy Fitriani SE.Sy., ME. selaku dosen pengampu mata
kuliah Administrasi Dakwah yang telah memberikan kesempatan bagi penyusun
untuk menyusun dan mengerjakan makalah ini sebagai tugas terstruktur di tahun
2023 ini.

Dalam makalah ini, penyusun menyadari masih terdapat banyak kesalahan


dari beberapa sisi. Namun, penyusun berharap makalah ini bisa menjadi bahan
evaluasi untuk makalah-makalah berikutnya sehingga bisa lebih baik lagi ke
depannya.

Bandung, 25 April 2023

Penyusun

i
DAFTAR ISI

PRAKATA .............................................................................................................. i

DAFTAR ISI .......................................................................................................... ii

BAB I ...................................................................................................................... 1

A. Latar Belakang ............................................................................................1

B. Rumusan masalah .......................................................................................2

C. Tujuan Penulisan ........................................................................................2

BAB II .................................................................................................................... 3

A. Definisi Administrasi Dakwah ...................................................................3

B. Tahapan-Tahapan Administrasi Dakwah ................................................5

C. Strategi Efektif dalam Pelaksanaan Administrasi Dakwah ....................7

D. Kendala dalam Pelaksanaan Administrasi Dakwah................................9

E. Solusi untuk Mengatasi Kendala dalam Pelaksanaan Administrasi


Dakwah ..............................................................................................................10

BAB III ................................................................................................................. 12

A. Kesimpulan ................................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 13

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Islam merupakan agama dakwah, yaitu agama yang mendorong umatnya
untuk terus menyeru pada kebaikan dan menghindari kemunkaran. Dalam Al-
Qur'an, perintah berdakwah disebutkan berkali-kali. Salah satu ayat yang
menjelaskan tentang perintah berdakwah adalah Al-Qur'an surah An-Nahl ayat 125,
yang berarti, “Serulah (manusia) ke jalan Tuhanmu dengan hikmah dan
pengajaran yang baik serta debatlah mereka dengan cara yang lebih baik.
Sesungguhnya Tuhan-mu Dia-lah yang paling tahu siapa yang tersesat dari jalan-
Nya dan Dia (pula) yang paling tahu siapa yang mendapat petunjuk.”

Ayat tersebut memerintahkan manusia untuk menyeru manusia lainnya


menuju sabilillah (jalan Allah) dengan mauidhoh hasanah (pengajaran yang baik),
hikmah, dan berdebat dengan cara yang baik.

Selain cara-cara berdakwah seperti yang telah tercantum pada surah An-Nahl
ayat 125, dakwah juga bisa dilakukan dengan beberapa bentuk, yakni tabligh,
tamkin, tadbir, dan irsyad.

Dalam pelaksanaannya, bentuk-bentuk dakwah tersebut memiliki cara


tersendiri agar tujuan dakwah dapat benar-benar tercapai. Selain memahami
karakter orang-orang yang menjadi sasaran dakwah (mad'u) dari segi psikologis,
dakwah juga tidak bisa dilepaskan dari perencanaan dan evaluasi agar dakwah dapat
berjalan dengan efektif dan efisien. Proses perencanaan dan evaluasi inilah yang
termasuk dalam administrasi dakwah.

Dengan adanya administrasi dakwah, orang yang berdakwah (da’i) dapat


melakukan dakwah dengan strategi-strategi tertentu untuk mengusahakan dakwah
benar-benar bisa terlaksana dan tujuan dakwah tercapai. Dengan administrasi
dakwah pula, seorang da’i bisa menerka-nerka kiranya apa yang harus

1
2

dipersiapkan, apa yang kurang, dan kendala apa yang kemungkinan terjadi ketika
pelaksanaan dakwah.

B. Rumusan masalah
1. Bagaimana tahapan-tahapan dalam administrasi dakwah?
2. Bagaimana strategi efektif dalam pelaksanaan administrasi dakwah?
3. Bagaimana kendala yang mungkin terjadi dalam pelaksanaan administrasi
dakwah?
4. Bagaimana solusi untuk mengatasi kendala dalam pelaksanaan administrasi
dakwah?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk memahami tahapan-tahapan dalam administrasi dakwah.
2. Untuk memahami strategi efektif dalam pelaksanaan administrasi dakwah.
3. Untuk mengetahui kendala yang mungkin terjadi dalam pelaksanaan
administrasi dakwah.
4. Untuk memahami solusi untuk mengatasi kendala dalam pelaksanaan
administrasi dakwah.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Definisi Administrasi Dakwah


Administrasi dakwah berasal dari dua kata, yaitu administrasi dan dakwah.
Untuk memahami lebih dalam mengenai definisi administrasi dakwah, berikut
diuraikan definisi administrasi dari beberapa ahli. Yang dilanjutkan dengan definisi
dakwah, beserta definisi administrasi dakwah.

• Administrasi didefinisikan sebagai bimbingan, kepemimpinan dan


pengawasan usaha kelompok individu guna mencapai tujuan bersama
(Newman, 1963).f
• Administrasi adalah proses yang pada umumnya terdapat pada semua usaha
kelompok, pemerintah, atau swasta, sipil atau militer, besar atau kecil
(White, 1958).
• Administrasi sebagai kegiatan kelompok yang mengadakan kerjasama guna
menyelesaikan tugas bersama (Simon, 1958).

Dalam bahasa Indonesia, terdapat dua definisi administrasi. Definisi pertama


menjelaskan bahwa administrasi berasal dari bahasa Belanda, yaitu “Administratie”
yang merupakan pengertian administrasi dalam arti sempit, yaitu sebagai kegiatan
tata usaha kantor (catat-mencatat, mengetik, menggandakan, dan sebagainya).
Kegiatan ini dalam bahasa Inggris disebut : Clerical works (FX.Soedjadi, 1989).

Definisi kedua menjelaskan administrasi dalam arti luas, yang berasal


dari bahasa Inggris, “Administration”, yang berarti proses kerjasama antara dua
orang atau lebih berdasarkan rasionalitas tertentu untuk mencapai tujuan bersama
yang telah ditentukan (S.P. Siagian, 1973).

Berdasarkan hal tersebut, dapat disimpulkan bahwa administrasi ialah proses


penyelenggaraan kerja yang dilakukan bersama-sama untuk mencapai tujuan yang
telah ditetapkan. Administrasi, baik dalam pengertian luas maupun sempit di dalam

3
4

penyelenggaraannya diwujudkan melalui fungsi-fungsi manajemen, yang terdiri


dari perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengawasan.

Jadi administrasi adalah penyelenggaraannya, dan manajemen adalah orang-


orang yang menyelenggarakan kerja. Maka kombinasi dari keduanya adalah
penyelenggaraan kerja yang dilakukan oleh orang-orang secara bersama-sama
(kerjasama) untuk mencapai tujuan yang yang telah ditetapkan.

Setelah memahami mengenai definisi administrasi, selanjutnya akan


diuraikan mengenai definisi dakwah.

Dalam bahasa Arab, da’wat atau da’watun biasa digunakan untuk arti-arti:
undangan, ajakan dan seruan yang kesemua menunjukkan adanya komunikasi
antara dua pihak dan upaya mempengaruhi pihak lain.

Ukuran keberhasilan undangan, ajakan atau seruan adalah manakala pihak


kedua yakni yang diundang atau diajak memberikan respon positif yaitu mau datang
dan memenuhi undangan itu. Jadi kalimat dakwah mengandung muatan makna
aktif dan menantang, berbeda dengan kalimat tabligh yang artinya menyampaikan.

Ukuran keberhasilan seorang mubaligh adalah manakala ia berhasil


menyampaikan pesan Islam dan pesannya sampai (wama ‘alaina illa al
balagh), sedangkan bagaimana respon masyarakat tidak menjadi tanggung
jawabnya. Dari sini kita juga dapat menyebutkan apa sebenarnya tujuan dari
dakwah itu sendiri. Adapun tujuan dari dakwah adalah untuk menumbuhkan
pengertian, kesadaran, penghayatan dan pengalaman ajaran agama yang dibawakan
oleh aparat dakwah/da’i.

Dengan demikian, maka dapat dirumuskan bahwa dakwah ialah usaha


mempengaruhi orang lain agar mereka bersikap dan bertingkah laku seperti apa
yang didakwahkan oleh da’i. Setiap da’i agama pun pasti berusaha mempengaruhi
orang lain agar mereka bersikap dan bertingkah laku sesuai dengan agama mereka.
Dengan demikian, pengertian dakwah Islam adalah upaya mempengaruhi orang
lain agar mereka bersikap dan bertingkah laku islami (memeluk agama Islam).
5

Sebagai perbuatan atau aktifitas, dakwah adalah peristiwa komunikasi di


mana da’i menyampaikan pesan melalui lambang-lambang
kepada mad’u, dan mad’u menerima pesan itu, mengolahnya dan kemudian
meresponnya. Jadi, proses saling mempengaruhi antara da’i dan mad’u merupakan
peristiwa mental. Dengan mengacu pada pengertian psikologi, maka dapat
dirumuskan bahwa psikologi dakwah ialah ilmu yang berusaha menguraikan,
meramalkan dan mengendalikan tingkah laku manusia yang terkait dalam proses
dakwah. Psikologi dakwah berusaha menyingkap apa yang tersembunyi di balik
perilaku manusia yang terlibat dalam dakwah, dan selanjutnya menggunakan
pengetahuan itu untuk mengoptimalkan pencapaian tujuan dari dakwah itu.

Dari definisi administrasi dan dakwah yang telah diuraikan sebelumnya,


maka dapat dipahami bahwa Administrasi Dakwah yaitu suatu kegiatan atau usaha
untuk membantu, melayani, mengarahkan, atau mengatur semua kegiatan di dalam
mencapai suatu tujuan yang di dalamnya ada upaya untuk mengajak atau menyeru
orang pada jalan kebaikan/jalan yang benar yaitu agama Islam.

B. Tahapan-Tahapan Administrasi Dakwah


Berikut adalah beberapa tahapan yang perlu dilakukan dalam administrasi
dakwah:

1. Perencanaan Dakwah

Tahap ini merupakan tahap awal dalam administrasi dakwah. Pada tahap ini,
dilakukan perencanaan kegiatan dakwah yang akan dilaksanakan, termasuk
menentukan tujuan, sasaran, target audiens, tema, dan metode dakwah yang akan
digunakan. Tahap ini penting untuk memastikan bahwa pelaksanaan kegiatan
dakwah dapat mencapai tujuan yang diinginkan.

2. Pemilihan Metode Dakwah

Setelah perencanaan dakwah dilakukan, tahap selanjutnya adalah pemilihan


metode dakwah yang sesuai dengan tema dan target audiens yang dituju. Beberapa
6

metode dakwah yang sering digunakan antara lain ceramah, diskusi, kajian kitab,
pengajian, tadarus Al-Qur'an, dan lain-lain.

3. Penyusunan Materi Dakwah

Setelah metode dakwah ditentukan, tahap selanjutnya adalah penyusunan


materi dakwah yang akan disampaikan. Materi dakwah harus disusun secara
sistematis, mudah dipahami, dan relevan dengan tema dan target audiens yang
dituju.

4. Pengelolaan Acara Dakwah

Tahap ini merupakan tahap pengorganisasian acara dakwah yang akan


dilaksanakan. Hal ini meliputi persiapan tempat, waktu, alat presentasi,
perlengkapan, serta penerimaan dan pelayanan kepada peserta dakwah.

5. Pelaksanaan Dakwah

Setelah semua persiapan dilakukan, tahap selanjutnya adalah pelaksanaan


kegiatan dakwah. Pada tahap ini, pembicara atau penceramah akan menyampaikan
materi dakwah sesuai dengan metode yang telah ditentukan.

6. Evaluasi Pelaksanaan Dakwah

Setelah kegiatan dakwah selesai dilaksanakan, tahap selanjutnya adalah


evaluasi pelaksanaan dakwah. Evaluasi ini dilakukan untuk mengetahui sejauh
mana kegiatan dakwah yang telah dilaksanakan dapat mencapai tujuan dan sasaran
yang diinginkan.

7. Dokumentasi Pelaksanaan Dakwah

Tahap terakhir dalam administrasi dakwah adalah dokumentasi pelaksanaan


dakwah. Hal ini dilakukan untuk menyimpan rekaman kegiatan dakwah, baik dalam
bentuk tulisan, foto, ataupun video, sehingga dapat digunakan sebagai bahan
evaluasi dan pengembangan kegiatan dakwah selanjutnya.
7

C. Strategi Efektif dalam Pelaksanaan Administrasi Dakwah


Strategi adalah serangkaian tindakan yang memandu keputusan manajemen
puncak dan sumber daya perusahaan yang menerapkannya. Selain itu, strategi
tersebut juga berdampak jangka panjang terhadap kehidupan organisasi, paling
tidak selama lima tahun. Oleh karena itu sifat strategi berorientasi pada masa depan.
Strategi memiliki implikasi multi fungsi atau multi disiplin dan perumusannya
harus memperhatikan faktor internal dan eksternal organisasi.

Strategi memiliki hierarki tertentu. Yang pertama adalah strategi tingkat


perusahaan. Strategi korporasi menggambarkan arah pertumbuhan dan pengelolaan
berbagai area bisnis dalam organisasi untuk mencapai keseimbangan antara produk
dan jasa yang dihasilkan. Yang kedua adalah strategi pada tingkat unit bisnis
(bisnis). Strategi suatu unit bisnis biasanya menekankan pada upaya peningkatan
daya saing organisasi dalam suatu industri atau segmen industri yang dimasuki
organisasi tersebut. Tiga strategi tingkat fungsional. Strategi pada level ini
menciptakan kerangka kerja untuk manajemen fungsional seperti produksi dan
operasi, keuangan, sumber daya manusia, pemasaran serta riset dan inovasi.

Manajemen strategis adalah proses manajemen yang komprehensif dan


berkelanjutan yang bertujuan untuk merumuskan dan menerapkan strategi yang
efektif. Inilah cara Anda mendekati peluang dan tantangan bisnis. Strategi yang
efektif adalah strategi yang mendorong terciptanya keselarasan yang sempurna
antara organisasi dengan lingkungannya, dan antara organisasi dengan pencapaian
tujuan strategisnya.

Pengelolaan dakwah yang efektif membutuhkan strategi yang baik dan


terencana. Berikut beberapa strategi yang dapat digunakan untuk meningkatkan
efektivitas manajemen dakwah:

1. Buat rencana yang jelas dan terukur:

Sebelum memulai pelaksanaan dakwah, penting untuk membuat rencana


yang jelas dan terukur agar tujuan dakwah dapat tercapai dengan baik. Rencana ini
8

harus mencakup tujuan jangka pendek dan jangka panjang, strategi implementasi,
anggaran, dan ukuran keberhasilan.

2. Penggunaan teknologi:

Teknologi dapat digunakan untuk memudahkan pengelolaan dakwah, seperti


B. Menggunakan aplikasi manajemen proyek, email dan media sosial untuk
berkomunikasi dengan relawan dan peserta dakwah. Ini dapat membantu
meningkatkan efisiensi dan produktivitas.

3. Membangun tim yang solid:

Tim yang solid dan terorganisir dengan baik merupakan kunci keberhasilan
dalam melaksanakan manajemen dakwah. Pilih anggota tim yang tepat dan berikan
pelatihan yang sesuai untuk memastikan mereka memiliki keterampilan dan
pengetahuan yang diperlukan untuk peran mereka.

4. Mengukur keberhasilan:

Mengukur keberhasilan adalah kunci untuk memastikan bahwa dakwah


berjalan sesuai dengan rencana dan tujuan yang telah ditetapkan. Metrik
keberhasilan harus dicatat dan dievaluasi secara teratur untuk menilai keberhasilan
dan mengatasi kelemahan.

5. Gunakan sumber daya dengan bijak:

Penggunaan sumber daya yang bijaksana seperti waktu, uang dan tenaga
sangat penting untuk manajemen dakwah yang efektif. Yang paling penting adalah
memprioritaskan tugas yang paling penting dan memastikan penggunaan sumber
daya yang efisien.

6. Perhatikan kualitas:

Kualitas merupakan faktor kunci dalam melaksanakan dakwah secara efektif.


Penting untuk memastikan bahwa semua materi dakwah seperti panduan, brosur,
dan presentasi berkualitas tinggi dan relevan dengan target audiens.
9

Dengan menerapkan strategi-strategi tersebut maka pelaksanaan manajemen


dakwah dapat lebih efisien dan tertata dengan baik.

D. Kendala dalam Pelaksanaan Administrasi Dakwah


Ketika hendak melakukan suatu hal yang menurut kita baik, terkadang di
tengah jalan terdapat kendala yang mesti dipecahkan dengan solusi yang akurat
sehingga hal itu dapat berjalan lancar.

Begitu pun dalam berdakwah. Ketika kita melakukan perencanaan dalam


berdakwah atau yang sering disebut administrasi dakwah, pasti ada saja kendala di
tengah jalan. Oleh karenanya, berikut akan diuraikan beberapa kendala dalam
pelaksanaan administrasi dakwah.

Kendala pertama adalah kurangnya sumber daya manusia yang berkualitas


dan terlatih dalam bidang administrasi dakwah. Dibutuhkan sumber daya manusia
yang mampu mengelola administrasi dakwah dengan baik agar kegiatan dakwah
dapat berjalan lancar dan efektif.

Banyak dari organisasi-organisasi Islam yang hanya mempedulikan kuantitas


para SDM-nya, akan tetapi tidak melihat kualitas para SDM. Sehingga terlihat
banyaknya kebobrokan yang terjadi di dalam suatu organisasi tersebut, misalnya
korupsi penjabat yang berkuasa di atas. Inilah yang terjadi tanpa adanya
pengkiteriaan para SDM yang akan masuk ke dalam organisasi tersebut.

Kendala kedua adalah kurangnya pengelolaan keuangan yang efektif dan


efisien. Hal ini dapat menghambat kemampuan organisasi dakwah untuk
melakukan kegiatan-kegiatan dakwah.

Kurangnya pengelolaan keuangan yang efektif dan efisien dapat membuat


presentase bangkrutnya suatu organisasi semakin besar, seperti pengeluaran yang
berlebihan tanpa melihat anggaran yang dibutukan pada kegiatan itu. Yang
sebenarnya cukup hanya dengan 1 juta, akan tetapi karena kurangnya perhitungan,
keluarlah anggaran untuk kegiatan sebesar 2 juta.
10

Kendala ketiga adalah kurangnya pemahaman tentang pentingnya


administrasi dakwah. Terkadang, fokus dakwah terlalu banyak pada aspek
pengajaran agama, sehingga administrasi dakwah diabaikan atau dianggap kurang
penting. Hal ini dapat mengakibatkan pengelolaan administrasi yang tidak efektif
dan akurat.

Tidak sedikit dari suatu organisasi yang terpaku hanya pada aspek pengajaran
agama, tanpa merencanakan suatu hal yang membuat para mad’u menerima dakwah
tersebut. Misalnya Wali Songo. Ketika Wali Songo ingin berdakwah kepada
masyarakat yang masih kental dengan adatnya, maka mereka membuat jalan
tengah, tidak ada unsur syirik, dan para mad’u pun menerima dakwah tersebut.

Terakhir, kendala yang mungkin terjadi dalam administrasi dakwah adalah


kurangnya komunikasi antar SDM sehingga kurang sinkron dalam mencapai tujuan
bersama.

E. Solusi untuk Mengatasi Kendala dalam Pelaksanaan Administrasi


Dakwah
Dari beberapa kendala dalam pelaksanaan administrasi dakwah seperti yang
telah diuraikan sebelumnya, maka perlu juga solusi atas kendala tersebut agar
administrasi dakwah dapat berjalan dengan efektif dan efisien.

Solusi pertama yang bisa dilakukan adalah menerapkan sistem administrasi


yang baik. Dengan menerapkan sistem yang baik, dapat membantu mempercepat
proses administrasi dan mengurangi kesalahan dalam pengarsipan.

Solusi selanjutnya adalah memiliki tenaga administrasi yang terampil.


Tenaga administrasi yang terampil dapat membantu mempercepat proses
administrasi dakwah dan mengurangi kesalahan dalam pengarsipan. Tenaga
administrasi yang terampil juga dapat memberikan masukan yang berguna untuk
meningkatkan efisiensi sistem administrasi.
11

Terakhir, solusi lain yang bisa dilakukan adalah menjalin kerjasama yang
baik. Kerjasama yang baik antara tenaga administrasi dakwah dan pengurus
organisasi dapat membantu mengatasi kendala dalam pelaksanaan administrasi
dakwah. Dengan menjalin kerjasama yang baik, dapat meningkatkan efisiensi
sistem administrasi dan mempercepat proses administrasi.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Administrasi dakwah merupakan hal yang tidak bisa dilepaskan dari
pelaksanaan dakwah. Dengan administrasi dakwah, dakwah bisa berjalan dengan
lebih terencana sehingga terhindar dari adanya kesalahan.

Untuk melaksanakan administrasi dakwah, terdapat tahap-tahap yang perlu


dilalui. Di antaranya perencanaan dakwah, pelaksanaan metode dakwah,
penyusunan materi dakwah, pengelolaan acara dakwah, pelaksanaan dakwah,
evaluasi pelaksanaan dakwah, dan dokumentasi pelaksanaan dakwah.

Adapun strategi untuk mencapai pelaksanaan administrasi dakwah yang


efektif adalah membuat rencana yang jelas dan terukur, menggunakan teknologi,
membangun tim yang solid, mengukur keberhasilan, menggunakan sumber daya
dengan bijak, dan memperhatikan kualitas.

Sedangkan kendala dalam pelaksanaan administrasi dakwah adalah


kurangnya sumber daya manusia yang berkualitas dan terlatih, kurangnya
pengelolaan keuangan yang efektif dan efisien, kurangnya pemahaman tentang
administrasi dakwah, dan kurangnya komunikasi antar SDM.

Untuk mengatasi kendala tersebut, beberapa solusi yang bisa dilakukan


adalah menerapkan sistem administrasi yang baik, memiliki tenaga administrasi
yang terampil, dan menjalin kerjasama yang baik antar SDM.

12
DAFTAR PUSTAKA

Griffin, Ricky W. 2004. Manajemen Jilid I, Alih Bahasa Gina Gania. Jakarta:
Erlangga.

Hadizan, Rizal. 2022. "Pentingnya Administrasi Dakwah". WargaMasyarakat.Org.


Diakses 24 April 2023. https://wargamasyarakat.org/pentingnya-
administrasi-dakwah/.

Hermawan, Yadi. 2011. "Administrasi Dakwah". Yadi Hermawan, S.Kom.I.


Diakses 24 April 2023.
http://yadimjhd.blogspot.com/2011/03/administrasi-dakwah.html.

Kusnawan, Asep. 2004. Ilmu Dakwah (Kajian Berbagai Aspek). Bandung: Pustaka
Bani Quraisy.

Ma’arif, Bambang S. 2010. Komunikasi Dakwah. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Muhyiddin, Asep. 2002. Metode Pengembangan Dakwah. Bandung: Pustaka Setia.

Rachmat. 2014. Manajemen Strategik. Bandung: CV Pustaka Setia.

Yoshida, Diah Tuhfat. 2004. Arsitektur Strategik: Sebuah Solusi Meraih


Kemenangan dalam Dunia yang Senantiasa Berubah. Jakarta: PT Elex
Komputindo Kelompok Gramedia.

13

Anda mungkin juga menyukai