Anda di halaman 1dari 10

Perencanaan (Planning) Dakwah

MAKALAH
Disusun guna memenuhi tugas

Mata Kuliah : Manajemen Dakwah


Dosen Pengampu : Uswatun Niswa. S.sos.I.,M.S.I

Disusun oleh :

1. Putri Nur Andini (2201016125)


2. Yudi Irawan (2201016138)
3. Panca Reza Fauzi (2201016152)
4. Delistia Vira Irani (2201016155)

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN PENYULUHAN ISLAM


FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI WALISONGO
SEMARANG
2023
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN........................................................................ 1
A. Latar Belakang ................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah............................................................................................... 1
C. Tujuan Penulisan ................................................................................................ 1
BAB II PEMBAHASAN ......................................................................... 2
A. Pengertian dan Pentingya Perencanaan Dakwah ................................................ 2
B. Langkah-langkah Perencanaan Dakwah ............................................................ 3
C. Cara Membuat Perencanaan Dakwah yang Efektif ............................................ 7
BAB III PENUTUP ................................................................................. 8
Kesimpulan.............................................................................................................. 8
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 9

1
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perencanaan planning dakwah merupakan suatu kegiatan yang penting


dilakukan dalam menyusun rencana dan strategi untuk menyebarkan dan
memperkuat ajaran agama. Dakwah memegang peranan penting dalam
kehidupan beragama, sehingga diperlukan suatu perencanaan yang matang
dan terorganisir dalam menyampaikan pesan dakwah.

Perencanaan planning dakwah juga melibatkan pemilihan target audiens


yang akan menjadi sasaran dakwah, bahasa dan pesan yang tepat, serta
media dan metode yang efektif dalam menyebarkan pesan yang dibawa.
Selain itu, perencanaan dakwah juga mengharuskan pemahaman yang baik
tentang karakteristik masyarakat yang dijadikan sasaran dakwah, sehingga
pesan dakwah dapat disampaikan dengan mudah dipahami oleh mereka.

Dalam konteks modern saat ini, perencanaan planning dakwah memiliki


tantangan tersendiri, yang diantaranya adalah berkembangnya teknologi
media yang meluas dan perubahan perilaku masyarakat. Oleh karena itu,
perencanaan planning dakwah harus mengikuti perkembangan teknologi dan
menyesuaikan pesan dakwah yang disampaikan agar dapat diterima dan
dicerna dengan baik oleh masyarakat.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan perencanaan dakwah?
2. Bagaimana langkah-langkah perencanaan strategi dakwah?
3. Bagaimana cara membuat perencanaan dakwah yang efektif?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian perencanaan dakwah.
2. Untuk memahami langkah-langkah perencanaan strategi dakwah.
3. Untuk memahami cara pembuatan perencanaan dakwah yang efektif.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian dan Pentingnya Perencanaan Dakwah


Secara etimologis, kata “dakwah” berasal dari bahasa Arab yang mempunyai
arti: panggilan, ajakan, dan seruan. Sedangkan dalam ilmu tata bahasa Arab, kata
dakwah adalah bentuk dari isim masdar yang berasal dari kata kerja : ‫ دعوة‬,‫ يدعو‬,‫دعا‬
artinya : menyeru, memanggil, mengajak. Kemudian secara istilah dakwah itu
adalah mengajak umat manusia dengan hikmah kebijaksanaan untuk mengikuti
petunjuk Allah dan Rasulnya (Hamzah Ya’cub, 1978 : 13). Kemudian apabila
dirangkaikan kata “perencanaan“ dengan kata “dakwah”, sehingga menjadi kata
“perencanaan dakwah, ”menurut Rosyad shaleh (1997:54).1
Perencanaan dakwah didefinisikan sebagai proses pemikiran dan pengambilan
keputusan yang matang dan sistematis, mengenai tindakan-tindakan yang akan
dilakukan pada masa yang akan datang dalam rangka penyelenggaraan dakwah.
Perencanaan dakwah merupakan langkah awal yang diterapkan dalam melakukan
kegiatan di masa yang akan datang. Perencanaan dakwah menurut pandangan Al-
qur’an merupakan cermin dasar dari setiap kegiatan yang telah dilakukan untuk
terwujudnya perubahan di masa mendatang. Sedangkan menurut Munir dan
WahyuIlaihi (2006: 98) bahwa perencanaan dakwah bertugas menentukan langkah
dan program dalam menentukan setiap sasaran, menentukan sarana-prasarana atau
media dakwah, serta personel da’i yang akan diterjunkan, menentukan materi yang
cocok untuk kesempurnaan pelaksanaan, membuat asumsi berbagai kemungkinan
yang dapat terjadi yang kadang-kadang dapat memengaruhi cara pelaksanaan
program dan cara menghadapinya serta menentukan alternatif-alternatif.2

B. Langkah-langkah Perencanaan Dakwah

Bagus tidaknya suatu dakwah juga dipengaruhi dari persiapan dan perencanaan,
maka dari itu ketika kita akan melakukan kegiatan dakwah kita harus
mempersiapkan dengan sebaik-baiknya.

1. Perkiraan dan perhitungan masa depan

Tindakan ini mempunyai arti yang sangat penting bagi proses perencanaan
dakwah, sebab dengan perkiraan dan perhitungan masa depan akan diketahui
gambaran masa depan baik gambaran tentang kondisi maupun situasi obyektif
yang melingkupi proses penyelenggaraan dakwah, maka pemimpin dapat
menetapkan sasaran dan langkah-langkah dakwah. Hal-hal yang diperkirakan akan
berpengaruh terhadap penyelenggaraan dakwah dimasa depan itu yang meliputi
kondisi intern dan kondisi ekstren.

2. Perumusan dan merumuskan sasaran dalam rangka pencapaian tujuan dakwah.


1
Alfian, Manajemen Perencanaan Dakwah, Jurnal Manajemen Dakwah (2018), Hlm. 73
2
Agus Kurniawan, Perencanaan Dakwah Yayasan Kodama di Yogyakarta (Tahun 2006-2007),
Yogyakarta : 2007, Hlm. 8

3
Dalam rangka perencanaan dakwah, penentuan dan perumusan sasaran adalah
merupakan langkah ke dua setelah dilakukannya perkiraan dan perhitungan
mengenai berbagai kemungkinan di masa depan.
Penentuan dan perumusan sasaran dakwah ini adalah sangat penting. Tanpa
mengetahui sasaran apa yang hendak dicapai, tidak mungkin dapat ditetapkan
langkah-langkah dan tindakan - tindakan apa yang harus dilaksanakan. Begitu pula
dengan metode dan sarana yang diperlukan. Dengan demikian sasaran yang
hendak dicapai adalah merupakan landasan bagi langkah-langkah berikutnya
dalam rangka perencanaan dakwah.
Selanjutnya dalam melakukan pengendalian dakwah, cara yang pling efektif
adalah mengetahui terlebih dahulu apa yang hendak dicapai oleh penyelenggara
dakwah itu. sesuai dengan pentinya peranan sasaran bagi seluruh tindakan dakwah
yag akan dilakukan, maka haruslah diusahakan agar sasaran yang ditetapkan dan
dirumuskan itu benar-benar efektif. Untuk itu ada beberapa faktor yang perlu
diperhatikan, yaitu:

a. Tujuan dakwah.
b. Masalah-masalah yang dihadapi masyarakat.
c. Hasil penyelenggaraan dakwah dimasa lampau.
d. Hasil perkiraan dan perhitungan masa depan.3

Apabila hasil pada suatu tahapan dapat diwujudkan, dapatlah disusun rencana
dakwah untuk tahapan berikutnya dengan sasaran yang lebih tinggi. Sehingga
dengan jalan demikian, tujuan dakwah dapat diusahakan pencapaiannya tahap
demi tahap secara sistematis.

3. Penetapan tindakan-tindakan dakwah dan prioritas pelaksanaannya.

Tindakan-tindakan dakwah adalah merupakan penjabaran dari sasaran dakwah


yang telah ditentukan, dalam bentuk aktivitas nyata. langkah-langkah yang harus
ditempuh dalam dalam menetapkan tindakan-tindakan dakwah itu adalah sebagai
berikut:
a. Meninjau kembali sasaran dakwah serta menentukan luasnya aktivitas dakwah.
b. Menentukan tindakan-tindakan penting.
c. Menentukan prioritas atau urutan pelaksanaanya.
d. Menentukan kegiatan kegiatan terperinci.4

4. Penetapan Metode Dakwah


Metode dakwah menyangkut masalah bagaimana caranya dakwah itu harus
dilaksanakan. Tindakan-tindakan atau kegiatan-kegiatan dakwah yang telah
dirumuskan akan efektif bilamana dilaksanakan dengan mempergunakan cara-cara

3
Taufiqulloh, A. H., Yusuf, M., & Affandi, D. (2018). Planning Dakwah Dalam Masyarakat
Multikultural: Analisa Peran Media Sosial Dalam Penyebaran Dakwah. Jurnal Ilmiah Syi'ar, Vol 18 No 1,
Hlm. 41-53.
4
Aziz, A. (2017). Strategi Perencanaan Dakwah Dalam Mewujudkan Masyarakat Madani. Jurnal Pelopor,
Vol 8 No 1, Hlm. 28-39.

4
yang tepat. Cara-cara yang tepat oleh Al Qur‟an surat An Nahl ayat 25
menyatakan sebagai berikut:

َ‫س ۤا َء َما َي ِز ُر ْون‬


َ ‫ُضلُّ ْونَ ُه ْم ِبغَي ِْر ع ِْل ٍم ۗ اَ َل‬
ِ ‫ارهُ ْم َكامِ لَةً ي َّْو َم ْالق ِٰي َم ِة َۙومِ ْن اَ ْوزَ ِار الَّ ِذيْنَ ي‬
َ َ‫ِل َيحْمِ لُ ْْٓوا ا َ ْوز‬

Artinya : ”(Ucapan mereka) menyebabkan mereka pada hari Kiamat memikul


dosa-dosanya sendiri secara sempurna, dan sebagian dosa-dosa orang yang
mereka sesatkan yang tidak mengetahui sedikit pun (bahwa mereka disesatkan).
Ingatlah, alangkah buruknya (dosa) yang mereka pikul itu.”

Ayat tersebut diatas telah memberikan pedoman bagaimana caranya dakwah itu
harus dilakukan. Yaitu dengan cara :

a. Hikmah.
b. Mau‟izatil hasanah.
c. Mujadalah billati hiya ahsan

5. Penentuan dan penjadwalan waktu


Penentuan waktu ini mempunyai arti penting bagi proses dakwah.sebab dengan
diketahuinya kapan setiap tindakan atau kegiatan dakwah itu harus dilaksanakan
serta waktu yang disediakan untuk masing-masing tindakan atau kegiatan itu,
dapatkah dipersiapkan para pelaku dakwah serta fasilitas yang diperlukan oleh
masing-masing kegiatan itu. Ketidakpastian waktu penyelenggaraan dakwah, di
samping mengakibatkan timbulnya kekacauan, juga sering menyebabkan
pengorbanan tenaga, biaya dan sebagainya menjadi sia-sia. Disamping itu adanya
penjadwalan waktu juga memudahkan pimpinan dakwah dalam mengorganisir dan
mengkoordinir kegiatan-kegiatan itu serta dalam mengadakan pengendalian dan
penilaian terhadap jalannya proses dakwah.

6. Penetapan lokasi atau tempat dakwah


Lokasi dimana tindakan-tindakan dakwah akan dilakukan harus ditentukan
sebelum dilaksanakannya tindakan-tindakan itu. Dalam hendak menentukan
lokasi, harus dipilih tempat mana yang ditinjau dari berbagai segi menguntungkan.
Faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan dalam rangka pemilihan lokasi itu
adalah: macam kegiatan dakwah yang akan dilaksanakan, sumber tenaga
pelaksana, fasilitas atau alat perlengkapan yang diperlukan, serta keadaan
lingkungan. Ketepatan dalam penentuan dan pemilihan lokasi mempunyai
pengaruh bagi kelancaran jalannya proses dakwah. Oleh karena itu masalah lokasi
atau tempat, dimana kegiatan-kegiatan dakwah akan dilakukan, haruslah
mendapatkan perhatian dalam rangka perencanaan dakwah.

5
7. Penetapan biaya, fasilitas dan faktor-faktor lain yang diperlukan bagi
Kelancaran suatu usaha atau kegiatan, disamping ditentukan oleh faktor tenaga,
juga oleh faktor biaya, fasilitas dan alat-alat yang diperlukan. Suatu usaha akan
berjalan dengan lancar, bilamana disamping didukung oleh tenaga-tenaga yang
cakap, juga tersedia cukup biaya, fasilitas dan alat-alat perlengkapan yang
diperlukan.

Dalam rangka penentuan dan penyusunan rencana anggaran biaya dan fasilitas,
haruslah dijaga adanya keseimbangan bagi jalannya kegiatan dakwah yang
ditetapkan sebelumnya, dimana dalam acara itu tergambar secara menyeluruh
kegiatan-kegiatan dakwah itu. Tentu saja dalam mendistribusikan biaya yang ada,
haruslah lebih diutamakan kegiatan-kegiatan yang telah diprioritaskan.5

C. Cara Membuat Perencanaan Dakwah Yang Efektif

Untuk merumuskan perencanaan dakwah, sebenarnya harus terlebih dahulu


menentukan langkah-langkah dalam perencanaan itu sendiri. Menurut Prajudi
Admosudirdjo (1982 : 181), setiap perencanaan terdiri atas langkahlangkah
tertentu yang harus dilakukan secara berurut, dan prosedur perencanaan itu
hanyalah merupakan sekedar “logika berfikir” dalam menjalankan planning.
Adapun prosedurnya adalah sebagai berikut :
1. Identifikasi adanya masalah yang memerlukan tindakan berencana.
2. Analisa situasi dan perlu tidaknya masalah itu ditanggapi secara berencana.
3. Merumus Objective yang hendak dicapai dengan rencana yang hendak dibuat
4. Menyusun rencana garis besar, dan dibuat semacam “plan proposal”.
5. Plan proposal dibicarakan bersama, dengan atasan, rekan dan bawahan yang
relevan.
6. Analisa rencana sementara, menetapkan komponen-komponen.
7. Penentuan orang-orang (staf) untuk masing-masing komponen dan tanggung
jawab masing-masing.
8. Menentukan out line daripada rencana secara bersama.
9. Mulai mengadakan kontak dengan unit-unit dan pihak-pihak yang
bersangkutan dengan masalah dan rencana, dan menentukan data yang
relevan.
10. Pengumpulan data yang relevan.
11. Pengolahan data.
12. Penyimpulan dan penyusunan rencana secara tentatif.
13. Pendiskusian rencana tentatif dengan pihak-pihak yang relevan.
14. Penyusunan naskah rencana final.
15. Mengetes naskah rencana final kepada kenyataan.
16. Persetujuan atas rencana.
17. Penjabaran-penjabaran untuk pelaksanaan.6

5
Abdul Munir Mulkhan, Gerakan Dakwah: Episode Kehidupan M. Natsir dan Azhar Basyir, Yogyakarta :
Sipress, 1996. Hlm. 150-152
6
Suparti, A., Arifin, H. A., & Kosim, M. (2020). Konsep Dan Perencanaan Dakwah Islam. KANZUL
HAQ : Jurnal Ilmiah Penelitian dan Pengembangan Pendidikan Agama Islam, Vol 8 No 1, Hlm 53-65.

6
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan

Perencanaan (planning) pada hakekatnya merupakan strategi untuk mencapai


suatu tujuan. Tetapi untuk mencapai tujuan tersebut, strategi tidak berfungsi sebagai
peta jalan yang hanya menunjukkan satu arah saja, melainkan harus mampu
menunjukkan bagaimana taktik operasionalnya. Karena itu Mukijat, salah seorang
pakar Manajemen, mengatakan bahwa perencanaan sama halnya dan sama
pentingnya dengan pelaksanaan.
Demikian halnya dengan strategi dalam berdakwah. Ia merupakan paduan antara
perencanaan dakwah dengan manajemen dakwah untuk mencapai tujuan. Strategi
dakwah harus mampu menunjukkan bagaimana operasionalnya secara praktis harus
dilakukan, dalam arti bahwa pendekatan (approach) bisa berbeda sewaktu-waktu
tergantung pada situasi dan kondisi.

7
DAFTAR PUSTAKA

Abdul Munir Mulkhan, Gerakan Dakwah: Episode Kehidupan M. Natsir dan


Azhar Basyir, Yogyakarta : Sipress, 1996.
Agus Kurniawan, Perencanaan Dakwah Yayasan Kodama di Yogyakarta (Tahun
2006-2007), Yogyakarta : 2007.
Alfian, Manajemen Perencanaan Dakwah, Jurnal Manajemen Dakwah (2018)
Aziz, A. (2017. Strategi Perencanaan Dakwah Dalam Mewujudkan Masyarakat
Madani. Jurnal Pelopor, Vol 8 No 1 2017.
Taufiqulloh, Yusuf, Affandi, Planning Dakwah Dalam Masyarakat Multikultural:
Analisa Peran Media Sosial Dalam Penyebaran Dakwah. Jurnal Ilmiah
Syi'ar, Vol 18 No 1 2018.
8

Anda mungkin juga menyukai