PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Islam adalah agama Allah yang terakhir, yang dibawa oleh Nabi
Muhammad saw untuk seluruh umat manusia. Islam adalah agama yang sempurna
dan diridhai Allah SWT. اإلس"""ال َم ْ يت لَ ُك ُم ُ ت لَ ُك ْم ِدينَ ُك ْم َوأَ ْت َم ْم
ِ ت َعلَ ْي ُك ْم نِ ْع َمتِي َو َر
ُ """ض ُ ْاليَ"""وْ َم أَ ْك َم ْل
ِدينًا (QS.Al-Maidah 5:3), yang merupakan rahmat bagi seluruh alam ًك إِال َرحْ َمة َ َو َما أَرْ َس ْلنَا
َلِ ْل َعالَ ِمين (QS.Al-Anbiya 21:107). Dengan agama Islam yang difahami dan diamalkan
dengan benar, maka manusia akan dapat hidup dengan baik, sejahtera dan bahagia
selama di dunia serta selamat di akherat kelak. Sementara itu keimanan kita dan
keislaman kita pada hakekatnya merupakan rahmat (karunia) dari Allah, karena
hanya Allah-lah yang dapat memberikan hidayah itu. Tanpa hidayah Allah SWT
maka tak mungkin seseorang memeluk agama Islam, ‘man yahdillahu fala
mudlillalah, wa man yudlil fala hadiyalah”.
Oleh karena itu pada dasarnya semua manusia itu adalah umat yang satu,
ِ َكانَ النَّاسُ أُ َّمةً َو (QS.Al-Baqoroh 2:213), maka menjadi kewajiban kita
satu saudara ًاح َدة
menyebarluaskan hidayah itu kepada semua umat manusia agar mereka juga dapat
menikmati rahmat Allah seperti kita. Agar saudara-saudara kita sesame umat
manusia juga menikmati kebahagiaan di dunia dan keselamatanm di akherat kelak.
Jadi sebenarnya penyebarluasan bimbingan dan pengamalan ajaran Islam itu
merupakan suatu kegiatan yang manusiawi. Oleh karena dengan penyebaran agama
Islam mereka diajak untuk hidup sejahtera, bahagia dan diselamatkan dari ancaman
api neraka.
Penyebaran agama Islam dan bimbingan untuk mengamalkannya itu dikenal
dengan istilah dakwah Islam. Dakwah Islam pada hakekatnya adalah perwujudan
cinta kasih umat Islam terhadap sesama manusia, terhadap saudaranya. Dengan
demikian dakwah juga merupakan usaha penyelamatan dunia dari kegelapan ke arah
kehidupan yang terang demi umat manusia secara keseluruhan.
1
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu tabligh?
2. Bagaimana langkah perencanaan tabligh?
3. Bagaimana cara mengevaluasi tabligh?
C. Tujuan Penulisan
1. Agar dapat mengerti apa itu tabligh
2. Agar dapat mengetahui langkah-langkah dalam perencanaan tabligh
3. Agar dapat mengetahui cara mengevaluasi tabligh
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Tabligh
Secara bahasa, Tabligh berasal dari kata balagha, yuballighu, tablighan, yang
berarti menyampaikan. Tabigh adalah kata kerja transtif, yang berarti membuat
seseorang sampai, menyampaikan, atau melaporkan, dalam arti menyampaikan
sesuatu kepada orang lain. Dalam bahasa Arab, orang yang menyampaikan disebut
Mubaligh.
Dalam pandangan Muhammad A’la Thanvi, membahas Tabligh sebagai
sebuah istilah ilmu dalam retorika, yang didefinisikan sebagai sebuah pernyataan
kesastraan yang secara fisik maupun logis mungkin. Bagaimana orang yang diajak
bicara bisa terpengaruh, terbuai, atau terbius, serta yakin dengan untaian kata-kata
atau pesan yang disampaikan. Jadi menurut pendapat ini, dalam Tabligh ada aspek
yang berhubungan dengan kepiawaian penyampai pesan dalam merangkai kata-kata
yang indah yang mampu membuat lawan bicara terpesona.
Sedangkan menurut Dr. Ibrahim, Tabligh adalah, “Memberikan informasi
yang benar, pengetahuan yang factual, dan hakkat pasti yang bisa menolong dan
membantu manusia untuk membentuk pendapat yang tepat dalam suatu kejadian atau
dari berbagai kesulitan.
Sedangkan dalam koteks ajaran Islam, tabligh adalah penyampaian dan
pemberitaaan tentang ajaran-ajaran Islam kepada umat manusia, yang dengan
penyampaian dan pemberitaan tersebut, pemberita menjadi terlepas dari beban
kewajiban memberitakan dan phak penerima berita menjadi terikat dengannya.
Dalam konsep Islam, tabligh merupakan salah satu perintah yang dibebankan
kepada para utusan-Nya. Nabi Muhammad sebagai utusan Allah beliau menerima
risalah dan diperintahkan untuk menyampaikannya kepada seluruh umat manusia,
yang selanjutnya tugas ini diteruskan oleh pegikut dan umatnya.
3
B. PERENCANAAN TABLIGH
1. Forecasting (ramalan)
Forecasting (ramalan) yaitu kegiatan meramalkan, memproyeksikan terhadap
kemungkinan yang akan terjadi bila sesuatu dikerjakan. Dalam tabligh, fungsi ini
dapat dipakai sebagai kegiatan meramalkan apa yang akan terjadi bila kita
menyampaikan suatu bahasan agama kepada masyarakat. Apa yang akan terjadi bila
kita menyampaikannya dengan cara tertentu.
4
Secara garis besar perencanaan dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu rencana
besar, dan rencana biasa. Rencana besar adalah rencana menyeluruh dari semua
akrivitas yang dilakukan. Perencanaan menurut Hanry Fayol, adalah semacam
prediksi terhadap apa yang akan terjadi pada masa datang disertai persiapan utnuk
menghadapi masa yang akan datang. Perencanaan juga merupakan sebuah proses
untuk mengakaji apa yang hendak dikerjakan di masa yang akan datang. Komponen
perencanaan adalah: Ide, penentuan aksi, dan waktu. Waktu disini bisa dalam jangka
pendek dan jangka panjang.
5
segenap sarana-sarana yang diperlukan pada waktu mendatang adalah mutlak
diperlukan. Begitu pula adanya kecermatan untuk mengidentikan iklim social,
politik, ekonomi, kebudayaan, dan sebagainya yang akan mempengaruh proses
tabligh.
2. Penentuan dan perumusan sasaran dalam rangka pencapaian tujuan
Tabligh
Proses penyelenggaraan tabligh dalam rangka penyampaian syiar Islam,
terdiri dari serangkaian kegiatan yang meliput berbagai bidang, yang dilakukan
secara tahap demi tahap dalam periode-periode tertentu. Pada setiap tahap yang
dilakukan dalam suatu periode atau jangka waktu tertentu, disampng perlu ditentukan
hasil apa yang diharapkan dapat dicapai atau diperoleh. Dengan demikian sasaran
da’wah melalui tabligh adalah merupakan bagian dari tujuan tabligh.
6
Mengkaji realitas, dan lingkungan yang meliputi segala aspek yang terkandung di
dalamnya.
Menetapkan tujuan yang mungkin dapat direalisasikan, yakni dengan mengikuti
metode dakwah yang ada.
Mengusulkan berbagai bentuk wasilah atau sarana dakwah serta menetapkan
alternative pengganti.
Memilih sarana dan metode dakwah yang paling cocok.
Dakwah harus bisa menjawab sasaran dalam hal ini; apa tujuan dakwah? Dimana
dakwah itu akan dilaksanakan? Kapan? Dan apa materi yang akan disampaikan?
Perencanaan merupakan sesuatu yang sangat urgen dan dapat memberi manfaat
bagi keberhasilan aktivitas dakwah, yaitu antara lain:
Dapat memberikan batasan tujuan (sasaran dan target dakwah) sehingga mampu
mengarahkan para da’i secara tepat dan maksimal.
Menghindari penggunaan secara sporadis sumber daya insani dan menghindari
pula benturan di antara aktivitas dakwah yang tumpang-tindih.
Dapat melakukan prediksi dan antisipasi mengenai berbagai probloma dan
merupakan sebuah persiapan dini untuk memecahkan masalah dakwah.
Merupakan usaha untuk menyiapka kader da’i dan mengenal fasilitasi, potensi,
dan kemampuan umat.
Dapat melakukan pengorganisasian dan penghematan waktu dan pengelolaannya
seara baik.
Menghemat fasilitas dan kemampuan insani serta materil yang ada.
Dapat dilakukan pengawasan sesuai dengan ukuran-ukuran objektif dan tertentu.
Merangkai dan mengurutkan tahapan-tahapan pelaksanaan sehingga akan
menghasilkan program yang terpadu dan sempurna.
7
da’wah/tabligh yang akan dilakukan, maka haruslah diusahakan agar sasaran yang
ditetapkan dan dirumuskan itu benar-benar effektif.
8
usaha yang berencana dan usaha itu merupakan sesuatu yang dapat dikerjakan.
Untuk dapat menetapkan sasaran yang realistis, hasil perkiraan dan perhitungan masa
depan adalah penting.
Dari hasil analisa terhadap situasi medan di mana tabligh akan
diselenggarakan di masa depan, begitu pula terhadap kondisi intern penyelenggara
tabligh, dapatlah ditetapkan dan dirumuskan hasil apa yang kira-kira dapat dicapai
oleh penyelenggara tabligh pada suatu tahapan tertentu.
9
Berdasarkan sasaran tabligh seperti itu dapatlah diperkirakan luas skope
kegiatan tabligh serta dapat dipikirkan macam kegiatan apa yang harus
dilaksanakan.
b) Menentuan tindakan-tindakan penting
Apabila telah dapat diperkirakan luas skope dan macam kegiatan tabligh yang
harus dilakukan, maka langkah berikutnya adalah merumuskan kegiatan-kegiatan
itu. Dalam hal ini harus dipilih kegiatan yang sifatnya penting. Dari rumusan di
atas dapatlah misalnya ditentukan bahwa skope kegiatan tabligh ini mencakup
segenap aspek kehidupan masyarakat. Atas dasar itu dapat pula dirumuskan
kegiatan-kegiatan pokok sebagai berikut:
Melalui tabligh, masyarakat dapat meningkatkan dan memperdalam
kesadaran dan pengertian tentang ajaran-aaran islam
Pesan tabligh berlandaskan al-Qur’an dan as-Sunnah.
Menanamkan kesadaran kepada masyarakat tentang pentingnya pendidikan
bagi kehidupan.
Melalui kegiatan tabligh, seorang mubaligh mampu meningkatkan
kemampuan masyarakat dalam bidang ekonomi, social, dan budaya.
Mengingatkan masyarakat agar mempunyai filter untuk membendung arus
pengaruh kebudayaan asing yang merusak keyakinan moral umat.
c) Penetapan methode Tabligh
Dari segi metodhe tabligh, apabila mengacu kepada definisi dan contoh
tabligh yang dilakukan oleh Rasulullah SAW, dapat dibagi menjadi dua, yaitu
tabligh melalui lisan (khitabah), dan tabligh melalui tulisan (kitabah)
1. Khitabah
Khitabah menurut Harun Nasution adalah ceramah atau pidato yang
mengandung penjelasan-penjelasan tentang sesuatu atau beberapa masalah
yang disampaikan seseorang dihadapan sekelompok orang atau khalayak.
Dengan demikian, khitabah dapat diartikan sebagai upaya sosialisasi
nilai-nilai Islam melalui media lisan baik yang terkait langsung dengan
pelaksanaan ibadah mahdhoh, maupun yang tidak berkait dengan ibadah
mahdhoh.
10
2. Kitabah
Tabligh melalui media tulisan disebut dengan kitabah, yaitu proses
penyampaian ajaran Islam melalui bahasa tulisan bisa berupa buku, majalah,
jurnal, surat kabar, brosur, dan lain sebagainya. Yang berisi pesan-pesan ke-
Islaman. Termasuk dalam katagori ini bentuk-bentuk media cetak lain berupa
lukisan, kaligrafi, photo yang mengandung pesan-pesan ke-Islaman.
3. I’lam
Tabligh melalui media elektronik disebut dengan I’lam, yaitu proses
penyampaian ajaran islam melalui media elektronik bisa diinternet, televisi,
radio, dan lain-lalin.
d) Penetapan lokasi atau tempat tabligh
Lokasi dimana tabligh akan dilakukan, harus ditentukan sebelum
dilaksanakannya tindakan tabligh itu. Dalam hendak menentukan lokasi, harus
dipilih tempat mana yang ditinjau dari berbagai segi menguntungkan. Factor-
faktor yang perlu dipertimbangkan dalam rangka pemilihan lokasi itu adalah:
macam kegiatan tabligh, sumber tenaga pelaksana, fasilitas atau alat
perlengkapan yang diperlukan, serta keadaan lingkungan tempat bertabligh.
Ketepatan dalam penentuan dan pemilihan lokasi mempunyai pengaruh bagi
kelancaran kegiatan tabligh. Oleh karena itu masalah lokasi dan tempat, dimana
kegiatan tabligh akan dlakukan, haruslah mendapatkan perhatian dalam rangka
perencanaan tabligh.
11
dapat dikatakan apakah tugas tabligh yang telah ditentukan dapat berjalan dengan
baik, atau dapat berjalan tetapi kurang berhasil, atau sama sekali mengalami
kegagalan total, dan sebagainya. Misalnya tugas tabligh menyatakan,
“Mengusahakan agar masyarakat dapat menyaring arus pengaruh kebudayaan
asing. Yang dapat merusak moral”. Untuk dapat mengatakan berhasil atau
tidaknya pelaksanaan tugas tersebut, tentulah tidak mungkin tanpa adanya
standart. Standar itu diperoleh dari rencana tu sendiri yang telah dijabarkan
dalam target-target yang dapat diukur, baik kwalitas maupun kwantitas. Jika
masyarakat mampu menyaring kebudayaa asing, baik dari segi makanan,
pakaian, prilaku, dan lain sebagainya, berarti proses tabligh ini dikatakan
berhasil. Tapi jika sebaliknya, masyarakat malah semakin terus mengikuti
kebudayaan asing, tanpa memakai filter, maka proses tablig ini bisa dikatakan
gagal.
12
pelaksanaan tugas berjalan sesuai dengan rencana dan hasilnya dapat mencapai
atau mendekati target-target yang telah ditetapkan. Tapi jka tidak, maka
mubaligh harus memfokuskan perhatiannya ke arah penyimpangan yang terjadi,
baik yang berasal dari dirinya, maupun dari mad’unya.
4. Mengadakan tindakan perbaikan dan pembetulan terhadap penyimpangan-
penyimpangan yang telah terjadi.
Tindakan perbaikan dan pembetulan hanya dapat dijalankan secara tepat,
bilamana mubaligh mengetahui dengan pasti apa sebabnya sampai terjadi
kegagalan dalam tabligh. Penyimpangan itu dapat disebabkan karena kemampuan
dari pihak mubaligh sendiri. Atau dapat juga disebabkan karena tidak tersedianya
waktu dan biaya yang cukup untuk menyelesaikan tugas tabligh. Atau dapat juga
disebabkan karena tidak terciptanya kondisi dan situasi yang kondusif.
13
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Tablig adalah kegiatan yang isinya merupakan ajakan, seruan atau panggilan
terhadap menusia agar beriman dan bertaqwa kepada allah swt.
Hukum melaksanakan khotbah jumat, tablig atau dakwah adalah wajib.
Tabligh atau dakwah ialah kegiatan yang bersifat menyeru atau mengajak
orang untuk beriman dan taat pada allah swt, sesuai dengan ajaran islam.
B. Saran
Demikian makalah yang kami susun, semoga dapat memberikan manfaat bagi
penyusun khususnya dan bagi pembaca umumnya. Penyusun menyadari bahwa
makalah ini jauh dari kesempurnaan, maka dari itu kami mengharapkan kritik dan
saran yang membangun demi kesempurnaan makalah kami.
14
DAFTAR PUSTAKA
http://kaltim.muhammadiyah.or.id/artikel-metodelogi-dakwah-muhammadiyah--
detail-144.html
http://niodanz28.blogspot.com/2012/05/pengertian-tabligh.html
http://sititarwiah.blogspot.com/2012/05/managemen-tabligh.html
15
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr.Wb
Segala puji bagi Alloh S.W.T yang telah memberikan nikmat yang begitu
besarnya kepada kita sebagai hamba-Nya. Shalawat serta salam kita curah limpahkan
kepada junjungan besar kita Nabi Muhammad S.A.W.
Alhamdulillah atas ijin Allah S.W.T., kita dari kelompok satu dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul “TABLIGH” ini sebagai tugas dari mata
kuliah Dasar-Dasar Ilmu Tabligh tepat pada waktunya.
Dan ucapan terimakasih pada rekan-rekan yang turut membantu dan
memberikan kesempatan kami menyusun makalah ini.
Sekiranya makalah ini masih jauh dari sempurna, kami mohon maaf. Kritik
dan saran rekan-rekan kami terima untuk pembelajaran kami agar menjadi lebih baik
lagi. kami berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Amiin ya
robbal’alamin....
Wassalamu’alaikum Wr.Wb
Penyusun
16i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................i
DAFTAR ISI...................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................1
A. Latar Belakang................................................................................1
B. Rumusan Masalah...........................................................................2
C. Tujuan Penulisan............................................................................2
BAB II PEMBAHASAN...............................................................................3
A. Pengertian Tabligh..........................................................................3
B. Perencanaan Tabligh.......................................................................8
C. Evaluasi Penilaian Tabligh.............................................................11
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................15
17
ii
MAKALAH
TABLIGH
OLEH :
18