Dosen Pengampu:
Drs. Sugiharto, MA
Disusun Oleh:
Kelompok 1
Budi Harianto 11190530000154
Mauidotur Rofiqoh 11190530000137
Sharfani Azatil 11190530000179
MD – 3D
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dakwah sudah mulai di jalankan dari ketika masa Rasulullah SAW, yang
memulai debut dakwah nya secara sembunyi-sembunyi hingga terang-terangan,
dan dakwah masih dijalankan hingga saat ini.
pengetahuan dan ilmu teologi memang telah membuat umat manusia lebih
sempurna dalam meguasai, mengelola alam untuk kepentingan kesejahteraan
hidup mereka. Tetapi dari dimensi yang lain, kemajuan ilmu pengatahuan dan
teknologi itu justru menimbulkan hasil-hasil samping atau ikutan yang tidak
direncanakan dan tidak dikehendaki.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Manajemen
Prof. Oey Liang Lee: “Manajemen adalah seni dan ilmu perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan, pengkoordinasian, dan pengontrolan dari human
and natural resources.”3
1
Al-Mu'ajm al-Wajiiz, Majma'ul-Lughoh al-Arrabiyyah, huruf Nuun
2
James A.F. Stoner,R.Edward Freeman, Daniel Gillbert,JR, Management Sixt Edition, New
Jersey: Prentice Hall.1995.hlm 7.
3
Drs. RB. Khatib Pahlawan kayo, Manajemen Dakwah dari Dakwah Konvensional Menuju
Dakwah Profesional, Jakarta: Amzah. Cet.1, 2007, hlm. 17
4
B. Pengertian Dakwah
4
Munir M dan Wahyuni Illahi. 2006. Manajemen Dakwah, Cet I Kencana: Jakarta. hlm.11
5
Majma' al-Lughah al-Arabiyah, 1972: 286
5
6
Al-Aliyy. Al-qur’an dan terjemahannya. Bandung: CV Penerbit Diponegoro. hlm :323
7
Wahidin Saputra. 2011. Pengantar Ilmu Dakwah. PT Raja Grafindo Persada: Jakarta. hlm:
261
6
Unsur dakwah yang kedua adalah mad’u, yaitu manusia yang menjadi
sasaran dakwah atau manusia penerima dakwah, baik sebagai individu
maupun sebagai kelompok, baik manusia yang beragama islam maupun tidak,
atau dengan kata lain manusia secara keseluruhan. Sesuai dengan firman
Allah QS. Saba:28:
Metode Dakwah:
b. Dakwah bil-hal
8
Inilah yang merupakan inti dari manajemen dakwah, yaitu sebuah pengaturan
secara sistematik dan koordinatif dalam kegiatan atau aktifitas dakwah yang
dimulai dari sebelum pelaksanaan sampai akhir dari kegiatan dakwah.
a) Keberadaan seorang da’i, baik yang terjun secara langsung maupun tidak
langsung, dalam pengertian eksistensi da’i yang bergerak di bidang dakwah
itu sendiri.
b) Materi merupakan isi yang akan disampaikan kepada mad’u, pada tataran
ini materi harus bisa memenuhi atau yang dibutuhkan oleh mad’u, sehingga
akan mancapai sasaran dakwah itu sendiri.
c) Mad’u kegiatan dakwah harus jelas sasarannya, dalam artian ada objek
yang akan didakwahi.9
Manajemen adalah sebuah proses untuk mencapai tujuan organisasi yang telah
dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang dengan menggunakan fungsi-
fungsi merancanakan, mengoranisasi,memimpin dan mengendalikan yang disebut
juga dengan fungsi-fungsi dasar manajemen.
9
Munir M.dan Wahyuni Illahi.2006. Manajemen Dakwah, Cet I Kencana: Jakarta.hlm.79
10
a. Planning (perencanaan)
datang dalam bentuk visualisasi dan formal dari kegiatan terarah yang
Pada umumnya, suatu rencana yang baik berisikan atau memuat enam
unsur, yaitu the what, the why, the where, the when, the who dan the how.
Jadi, suatu rencana yang baik harus memberikan jawaban kepada enam
pertanyaan berikut.
10
Save M.Daqun, Kamus Besar Ilmu Pengetahuan, (Jakarta : Lembaga Pengkajian
Kebudayaan Nusantara),Cet.Ke-1,hlm.208
11
Zaini Muchtarom, Dasar-dasar Manajemen Dakwah,(Yogyakarta : Al-Amin
Press,1996),Cet.Ke-1, hlm.50
11
b. Organizing ( Pengorganisasian )
fungsi dari setiap unit yang ada dalam organisasi, serta menetapkan
12
M.Manullang, Dasar-dasar Manajemen,(Jakarta : Galia Indonesia,1996),cet.Ke- 1 ,hlm.39
13
A.M,Kadarman dan Jusuf Udaya, Pengantar Ilmu Manajemen : Buku Panduan Mahasiswa,(
Jakarta : PT. Garamedia Pustaka Utama,1994),Cet. Ke-4 ,hlm.82
12
c. Actuating ( Penggerakkan )
keseluruhan usaha, cara, teknik dan metode untuk mendorong para anggota
14
Abd. Rosyad Shaleh, Manajemen Dakwah Islam, ( Jakarta : Bulan Bintang, 1977),cet..ke-
1 ,hlm.79
13
berikut :
b. Controlling ( Pengawasan )
yang telah ditetapkan, instruksi yang diberikan dan prinsip yang telah
ditentukan”.17
15
Sondang P Siagian, Fungsi- fungsi Manajerial,( Jakarta : Bumi Aksara,1992), Cet. Ke-
1,hlm.128
16
Ibrahim Lubis,Pengendalian dana Pengawasan Proyek dan Manajemen,(Jakarta:Ghalia
Indonesia,2001),hlm.112
17
A.M. Kadarman dan Jusuf Udaya, Pengantar Ilmu Manajemen : ( Jakarta : PT. Garamedia
Pustaka Utama,1994),Cet. Ke-4 ,hlm.159
14
3) Fleksibel
5) Ekonomis
6) Dapat dimengerti.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari uraian makalah di atas dapat disangkal bahwa Manajemen dakwah islam
sebuah sarana yang bisa memberikan berbagai layanan. Dengan adanya sarana
sehingga menjadikan aktivitas dakwah menjadi lebih dinamis, cepat bertindak
16
(responsif) namun terencana, terukur, dan terorganisasi. Dan juga dilakukan oleh
SDM yang tepat, dan memberikan dampak yang besar terhadap organisasi dan
lingkungan. Bukan justru sebaliknya, menjadi rumit dan menghambat dinamisasi
aktivitas dakwah, atau bahkan menimbulkan masalah baru. Semua tahapan dakwah
yang sudah kita lakukan haruslah diperiksanya dengan mengamati.
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA