Disusun oleh :
Ahmad Sauki
Ali Al Barqi
A. Latar Belakang
Istilah manajemen dakwah adalah terminologi yang terdiri dari dua kata, yakni
manjemen dan dakwah. Kedua kata ini berangkat dari dua disiplin ilmu yang sangat berbeda
sama sekali. Istilah pertama, yakni ilmu ekonomi yang diletakkan diatas paradikma
materialistis yang pada prinsipnya adalah modal yang sekecil-kecilnya untuk mendapatkan
modal sebesar-besarnya. Sementara istilah yang kedua adalah berasal dari lingkungan agama
yakni ilmu dakwah yang diletakkan diatas prinsip, ajakan menuju keselamatan dunia dan
akhirat, tanpa paksaan dan iming-iming material. Ia datang dengan tema menjadi rahmat bagi
semesta alam.
Jadi, Manajemen dakwah adalah bagaimana mengatur, mengarahkan berbagai sumber
daya yang mencakup manusia dimana ia merupakan suatu proses tentang bagaimana
mengadakan kerja sama, dengan sesama muslim untuk menyebarluaskan ajaran islam tata
kehidupan manusia dengan cara yang efektif dan efisien. serta metode dimana manusia itu
sendiri memberikan gambaran kepada objek dakwah untuk melakukan kebaikan dan
mencegah dari perbuatan munkar, sehingga tujuan dakwah bisa terwujud. Oleh karena itu,
manajemen dakwah dapat diartikan sebagai suatu proses memimpin, membimbing, dan
memberikan fasilitas tertentu dari usaha dakwah orang yang terorganisir secara formal guna
mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Selain itu, manajemen dakwah dikatakan sangat penting, mengapa demikian? Karena
ajaran islam yang telah sempurna itulah maka ia tidak dapat ditambah , bahkan sebaliknya
dalam pelaksanaaanya sangatlah mungkin untuk berkurang. Oleh karena itu, perlu adanya
usaha yang optimal, terencana dengan baik, disamping perlunya koordinasi dengan berbagai
pendekatan untuk menekan sekecil mungkin berkurangnya nilai islam ditengah hidup dan
kehidupan manusia.
Dakwah yang berfungsi membumikan islam sebagai agama yang sempurna, universal,
serta komperehensif dihadapkan pada masalah eksternal yang berhubungan dengan berbagai
aspek kehidupan. Misalnya sosial budaya, ekonomi, pendidikan disamping adanya
kemampuan kemajuan teknis teknologi, sikap materialisme, sekuralisme dan rasionalisme.
Demikian juga masalah internal, dakwah banyak menghadapi berbagai kendala,
seperti kurangnya muballigh (ulama, dai), terbatasnya sarana dan prasarana atau media,
kurang tepatnya penggunaan cara atau metode, minimnya perencanaan serta koordinasi
pengelolaan maupun pelaksanaan dakwah dan sebagainya.
B. Rumusan Masalah
a. Bagaimana Pengertian Manajemen Dakwah?
b. Apa Saja Fungsi Dalam Manjemen Dakwah?
c. Bagaimana Prinsip dalam Manajemen Dakwah?
BAB II
PEMBAHASAN
Sedangkan ilmu manajemen ini dapat dibagi ke dalam tiga prinsip pokok, yaitu:
1. Tauhid, yaitu ilmu mengenai hubungan antara manusia dengan al-Khaliq.
2. Syariah, yaitu sesuai dengan aturan akidah dan syariat Islam, yaitu al-Quran dan al-
Sunnah.
3. Akhlak, yaitu ajaran Islam yang berisi pengajaran budi pekerti, yaitu bagaimana agar
manusia berbudi pekerti yang luhur.
Tiga prinsip pokok ilmu manajemen diatas merupakan hal yang mendasar dalam
kehidupan dimana pada awal kehidupan manusia telah tercatat sebuah keyakinan dalam diri
untuk mengesakan sang maha pencipta, seseorang yang bertauhid akan percaya bahwa ada
zat yang memiliki garis takdir,yang mematikan dan menghidupkan mahluknya. Namun,
tauhid ini pula terbagi dalam beberapa macam diantaranya tauhid rububiyah,tauhid
uluhiyah,dan tauhid asma wassifah.Macam-macam tauhid inilah yang membedakan kualitas
manusia dihadapan sang pencipta. Adapun masalah syariah ini sering disebut sebagai cermin
peradaban dalam pengertian bahwa ketika ia tumbuh matang dan sempurna, maka peradaban
mencerimnkan dirinya dalam hukum-hukumnya.
Selanjutnya, masalah akhlak ini berkaitan dengan masalah tabiat atau kondisi temperatur
batin yang memengaruhi perilaku manusia.[7] Pada prinsip manajemen dakwah seorang da’i
harus mampu merubah mad’u terlebih dalam akhlak mad’u itu sendiri agar bisa menjadi lebih
baik sebagaimana tujuan dakwah sendiri yakni mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat.
Dalam manajemen tentu membutuhkan sebuah kerja sama yang baik sama halnya
dengan dakwah, perlu adanya sebuah lembaga yang memayanginya agar proses dakwah
seiring berjalan dengan harapan bersama.dakwah dan manajemen sendiri sangat berkaitan
dimana manajemen berperan mengatur dan dakwah merupakan proses penyampaian.
Sehingga dibutukanlah orang-orang yang berkompeten dibidang tersebut agar jalan dakwah
berjalan seiring harapan dan tidak dipersulit karena adanya manjemen.
Adapun hadis yang berkaitan dengan prinsip manjemen dakwah sebagai berikut: