Kebijakan Moneter - Kelompok3
Kebijakan Moneter - Kelompok3
KEBIJAKAN MONETER
DOSEN PENGAMPU : Nurfitriani, S.E.I., M.E
Disusun oleh :
KELOMPOK 3
i
KATA PENGANTAR
Kelompok 3
i
Daftar Isi
Kata Pengantar....................................................................................................... i
Daftar Isi................................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1..Latar Belakang................................................................................................ 1
1.2..Rumusan Masalah.......................................................................................... 1
1.3..Tujuan............................................................................................................. 1
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Definisi Kebijakan Moneter............................................................................ 2
2.2 Tujuan Kebijakan Moneter.............................................................................. 3
2.3 Jenis-Jenis Kebijakan Moneter........................................................................ 3
2.4 Perdebatan Tentang: Rules Vs Discretion....................................................... 5
2.5 Perdebatan: Moneterist Vs Keynesians........................................................... 5
2.6 Kerangka Kerja Kebijakan Moneter................................................................ 6
2.6.1 Inflation Targeting Framework (ITF).................................................... 7
2.7 Instrumen Kebijakan Moneter......................................................................... 8
2.7.1 Sasaran Operasional.............................................................................. 9
2.7.2 Sasaran Antara (Intermediate Target)................................................... 9
2.7.3 Sasaran Akhir (Final Target).................................................................10
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui tentang kebijakan moneter
2. Untuk mengetahui tetentang perdebatan Rules Vs Keynesians
3. Untuk mengetahui perdebatan antara Moneteris Vs Keynesians
4. Untuk mengetahui bagaimana kerangka kerja kebijakan moneter
5. Untuk mengetahui Koordinasi antara kebijakan moneter dan fiskal.
i
BAB II
PEMBAHASAN
ii
2.2 Tujuan Kebijakan Moneter
BI sebagai bank sentral di Indonesia dalam operasi kebijakan moneternya
bisa menggunakan pendekatan kuantitas atau pendekatan suku bunga/harga.
Pilihan mengenai pendekatan apa yang akan digunakan sangat tergantung pada
efektivitas di antara kedua pendekatan tersebut dan sifat dari tujuan akhir
kebijakan moneter, apakah bertujuan jamak (ganda) atau tunggal (single).
iii
a. Politik diskonto (penurunan tingkat suku bunga)
b. Politik pasar terbuka (pembelian surat-surat berharga, misalnya saham dan
obligasi).
c. Politik cash ratio (penurunan cadangan kas)
d. Politik kredit selektif (pemberian kredit longgar)
iv
menjamin keseeimbangan antara sisi permintaan dan penawaran, oleh karena itu
kebijakan moneter harus dilakukan secara bijaksana (discreation) sesuai dengan
perkembangan yang ada.
v
2.6 Kerangka Kerja Kebijakan Moneter
Secara umum, kerangka kerja kebijakan moneter terdiri dari 4(empat)
komponen utama yaitu:
o Instrumen-instrument kebijakan moneter
o Sasaran oprasional
o Sasaran antara
o Sasaran akhir kebijakan moneter
vi
perkembangan inflasi ke depan masih sesuai dengan sasaran inflasi yang telah
dicanangkan. Dalam kerangka kerja ini, kebijakan moneter juga ditandai oleh
transparansi dan akuntabilitas kebijakan kepada publik.
Secara operasional, stance kebijakan moneter dicerminkan oleh penetapan
suku bunga kebijakan (BI Rate) yang diharapkan akan memengaruhi suku bunga
pasar uang dan suku bunga deposito dan suku bunga kredit perbankan. Perubahan
suku bunga ini pada akhirnya akan memengaruhi output dan inflasi.
Dengan telah dilepaskannya sistem nilai tukar dengan band intervensi nilai
tukar (crawling band) di tahun 1997, Bank Indonesia memerlukan jangkar
nominal (nominal anchor) baru dalam rangka menjalankan kebijakan
moneter. Jangkar nominal adalah variabel nominal (seperti indeks harga, nilai
tukar, atau uang beredar) yang ditargetkan secara eksplisit oleh bank sentral
sebagai dasar/patokan bagi pembentukan harga lainnya. Misalnya kalau nilai
tukar dijadikan target, maka inflasi luar negeri akan menjadi inflasi domestik.
Mengapa kebijakan moneter memerlukan jangkar nominal? Karena tanpa
adanya jangkar nominal, tidak ada kejelasan kemana kebijakan moneter akan
diarahkan sehingga masyarakat tidak memiliki pedoman dalam membuat
ekspektasi inflasi. Ibarat kapal yang mengapung di lautan tanpa kejelasan kearah
mana kapal dilabuhkan. Sebaliknya, dengan adanya jangkar nominal masyarakat
akan membuat ekspektasi inflasi yang diperlukan dalam kalkulasi usahanya sesuai
dengan jangkar nominal tersebut. Dengan mengumumkan sasaran inflasi dan
Bank Indonesia secara konsisten dapat mencapainya akan meningkatkan
kredibilitas kebijaan moneter yang pada gilirannya ekspektasi inflasi masyarakat
sesuai dengan sasaran yang ditetapkan BI.
vii
Agar tujuan kebijakan moneter dapat tercapai, bank sentra menggunakan
instrumen-instrumen kebijakan moneter seperti berikut
viii
Sasaran operasional atau sasaran kerja merupakan sasaran yang ingin
segera dicapai oleh bank sentral dalam operasi moneternya. Variabel sasaran
operasional digunakan untuk mengarahkan sasaran antara dalam upaya
mewujudkan sasaran akhir (sasaran antara hanya digunakan pada pendekatan
Kuantitas).
ix
kebijakan (BI dan Pemerintah) secara rutin menggelar Rapat Koordinasi untuk
membahas perkembangan ekonomi terkini.
Mengingat bahwa laju inflasi di Indonesia tidak hanya dipengaruhi oleh
faktor permintaan (demand pull) namun juga faktor penawaran (cost push), maka
agar pencapaian sasaran inflasi dapat dilakukan dengan efektif, kerjasaama dan
koordinasi antara pemerintah dan BI melalui kebijakan makroekonomi yang
terintegrasi sangatlah diperlukan. Sehubungan dengan hal tersebut, di tingkat
pengambil kebijakan, Bank Indonesia dan Pemerintah secara rutin menggelar
Rapat Koordinasi untuk membahas perkembangan ekonomi terkini. Di sisi lain,
Bank Indonesia juga kerap diundang dalam Rapat Kabinet yang dipimpin oleh
Presiden RI untuk memberikan pandangan terhadap perkembangan
makroekonomi dan moneter terkait dengan pencapaian sasaran inflasi. Koordinasi
kebijakan fiskal dan moneter juga dilakukan dalam penyusunan bersama Asumsi
Makro di Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang dibahas
bersama di DPR. Selain itu, Pemerintah juga berkoordinasi dengan Bank
Indonesia dalam melakukan pengelolaan Utang Negara.
Ditataran teknis, koordinasi antara Pemerintah dan BI telah diwujudkan dengan
membentuk Tim Koordinasi Penetapan Sasaran, Pemantauan dan Pengendalian
Inflasi (TPI) di tingkat pusat sejak tahun 2005. Anggota TPI, terdiri dari Bank
Indonesia dan departmen teknis terkait di Pemerintah seperti Departemen
Keuangan, Kantor Menko Bidang Perekonomian, Badan Perencanaan
Pembangunan Nasional, Departemen Perdagangan, Departemen Pertanian,
Departemen Perhubungan, dan Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi.
Menyadari pentingnya koordinasi tersebut, sejak tahun 2008 pembentukan TPI
diperluas hingga ke level daerah.
x
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1. Kebijakan moneter pada dasarnya merupakan suatu kebijakan yang
bertujuan untuk mencapai keseimbangan internal (pertumbuhan ekonomi
yang tinggi, stabilitas harga, pemerataan pembangunan) dan keseimbangan
eksternal (keseimbangan neraca pembayaran) serta tercapainya tujuan
ekonomi makro.
2. Bank sentral di Indonesia dalam operasi kebijakan moneternya bisa
menggunakan pendekatan kuantitas atau pendekatan suku bunga/harga.
3. Bagi aliran klasoik bahwa kebijakan moneter harus dilaksanakan secara
ketat mengikuti aturan (rule) yang secara konsisten diikuti. Sedangkan
bagi aliran Keynesians kebijakan moneter seharusnya diarahkan untuk
menjamin keseeimbangan antara sisi permintaan dan penawaran, oleh
karena itu kebijakan moneter harus dilakukan secara bijaksana
(discreation) sesuai dengan perkembangan yang ada.
4. Kerangka kerja kebijakan moneter terdiri dari 4(empat) komponen utama
yaitu:
o Instrumen-instrument kebijakan moneter
o Sasaran oprasional
o Sasaran antara
o Sasaran akhir kebijakan moneter
5. Kerjasaama dan koordinasi antara pemerintah dan BI melalui kebijakan
makroekonomi yang terintegrasi sangatlah diperlukan
xi
Daftar Pustaka
http://meginugrahawa.blogspot.co.id/2013/06/kebijakan-moneter_28.html
http://www.bi.go.id/id/moneter/kerangka-kebijakan/Contents/Default.aspx
(diakses: pada hari Sabtu, 24 Oktober 2015)
https://aeyogy.wordpress.com/tag/kerangka-umum-kebijakan-moneter/ (diakses:
pada hari Sabtu, 24 Oktober 2015)
http://www.artikelsiana.com/2015/02/pengertian-jenis-tujuan-moneter-macam-
macam.html (diakses: pada hari Sabtu, 24 Oktober 2015)
xii