Anda di halaman 1dari 6

Implelentasi Manajemen Strategik dalam Perspektif Islam

Nur Aisyah Rahmi Suaida


422021428044

Pada dasarnya islam telah mengajarkan bahwa hakikat amal perbuatan


haruslah berorientasi bagi pencapaian ridha Allah swt. Oleh karenanya itu
sebaiknya dalam melakukan kegiatan usaha, maka suatu organisasi tidak hanya
fokus mencari profit yang berupa materi, akan tetapi juga mencari keridhaan Allah.
Manajemen strategik islam melibatkan dua tahap yang penting yaitu perumusan
strategi dan implementasi strategi. Menurut Beekun menyatakan bahwa perumusan
strategi relative lebih mudah dari pada implementasi strategi yang dipandang lebih
menantang, dan pada tahap implementasi strategi semua anggota organisasi akan
ikut terlibat.

Manajemen diartikan sebagai kemampuan atau keterampilan untuk


memperoleh hasil dalam rangka pencapaian tujuan tertentu melalui cara
menggerakan orang lain. Secara sederhana manage artinya mengatur agar seluruh
potensi berjalan secara optimal dalam mendukung tercapainya tujuan. Manajemen
dalam bahasa Arab sering dibahasakan dengan idaarah diambil dari kata adartasy
syai’ah atau perkataan adarta bihi, didasarkan juga pada kata ad-dauran. Namun
istilah idaarah tidak ditemukan di dalam Al-Qur’an. Manajemen dalam ayat Al-
Qur’an memiliki dua pengertian yaitu At-Tadbir (pengaturan) dan Ar-Rabbu
(penguasa).

1. At-Tadbir (Pengaturan)
َ‫سنَ ٍة ِّم َّما تَعُد اُّون‬ َ ‫ارهٓٗ اَ ال‬
َ ‫ف‬ ُ َ‫ي َي او ٍم َكانَ ِّم اقد‬ ُ ‫ض ث ُ َّم َي اع ُر‬
‫ج ِّا َل اي ِّه فِّ ا‬ َ ‫س َم ۤا ِّء ِّا َلى ا‬
ِّ ‫اْل ار‬ َ ‫يُدَ ِّب ُر ا‬
َّ ‫اْل ام َر ِّمنَ ال‬

Artinya :Dia mengatur segala urusan dari langit ke bumi, kemudian (segala
urusan) itu naik kepada-Nya pada hari yang kadarnya (lamanya) adalah
seribu tahun menurut perhitunganmu. (QS. As-Sajadah 32:5)
Menurut Ibn Katsir bahwa ayat diatas menjelaskan tentang Allah swt
mengatur semua urusan apa yang ada diatas laingi dan di tanah, dengan asumsi lain
bahwa Allah Swt menurunkan secara pelan-pelan urusan dari atas langit ke penjuru
bumi. Sedangkan menurut AbuddinNata, bahwa kata “Yadabbiru” dalam QS. As-
Sajadah ayat 5 artinya mengatur, mengurus, me-manage, membina, mengarahkan,
merencanakan, melaksanakan dan mengawasi.
2. Ar-Rabbu (Penguasa)

Didalam Al-Qur’an yang memberikan sebuah arti manajemen (penguasa)


adalah “rabb” yang berarti raja yang menguasai atau mengatur. Mengatur dalam
fungsi manajemen adalah bagian yang tidak terpisahkan dengan keberlangsungan
sebuah kegiatan yang akan dilakukannya. Sebagai sebuah kegiatan yang mengatur
jalannya proses dari sebuah manajemen. Sebagaimana firman Allah Swt dalam QS.
Asy-Syu’ara ayat 23-24.

(24) َ‫ض َو َما بَ اينَ ُه َم ۗا ا اِّن ُك انت ُ ام ُّم اوقِّنِّيان‬ ِّ ‫( قَا َل َربُّ السَّمٰ ٰو‬23)ۗ َ‫ع او ُن َو َما َربُّ ا ال ٰع َل ِّميان‬
َ ‫ت َو ا‬
ِّ ‫اْل ار‬ َ ‫قَا َل فِّ ار‬

Yang Artinya: Fir‘aun berkata, “Siapa Tuhan semesta alam itu?”, Dia (Musa)
menjawab, “Tuhan (pencipta dan pemelihara) langit, bumi, dan segala yang ada di
antaranya jika kamu orang-orang yang yakin.”

menurut Whelen dan Hunger, manajemen strategi merupakan serangkaian


keputusan dan tindakan manjerial yang menentukan kinerja perusahaan dalam
jangka panjang. Manajemen strategi meliputi pengamatan lingkungan, perumusan
strategi, implementasi strategi serta evaluasi dan pengendalian. Alex Miller
menekankan lima ciri utama manajemen strategik, yaitu:
1. Manajemen strategik mengintregasikan berbagai macam fungsi dalam
organisasi. Sistem manajemen startegik yang terintegrasi akan membuat
suatu kerangka lengkap dimana setiap sistem akan menjalankan perannya
secara akuntabel sembari tetap terkoordinasi satu dengan yang lainnya agar
tujuan organisasi dapat tercapai.
2. Manajemen strategik berkiblat terhadap tujuan organisasi secara
menyeluruh. Adanya perencanaan yang matang pada setiap sistem akan
membantu proses pelaksanaan manajemen dengan mudah sehingga
orientasi dari awal sampai akhir hanya terfokus pada tujuan organisasi
3. Manajemen strategik mempertimbangkan kepentingan berbagai petaruh
(stakeholders).
4. Manajemen strategik berkaitan dengan horison waktu yang beragam.
Penyusun strategi hendaknya bekerja secara cermat untuk
mengimplementasikan rencana strategi yang telah tersusun secara rapi dan
teknis. Rencana strategis sudah tertulis secara sempurna tapi
pengimplementasiannya tidak pernah berjalan dan akhirnya sia-sia.
5. Manajemen strategi berkaitan dengan efesiensi dan efektivitas. Manajemen
startegis menuntut pengambilan yang ekstra hati-hati dengan banyaknya
analisis segala kemungkinan yang terjadi secara internal maupun eksternal
maka waktu yang dipergunakan akan jauh lebih pendek dan tepat dalam
pelaksanaannya.
Sebagaimana diketahui bahwa sejarah awal manajemen strategik atau kata
strategik merupakan kata yang timbul dari seni peperangan. Dimana para jenderal
melakukan strategi perang agar dapat memenangkan peperangan. Dari sejarah ini
kita dapat belajar dari sejarah peperangan yang dilakukan oleh Nabi Muhammad
saw, mulai dari sejarah perang Badr (dimana secara matematis jumlah umat muslim
berbeda jauh dengan orang-orang kafir), perang uhud (kita dapat belajar jika para
bawahan tidak patuh kepada atasanakan terjadi kekalahan perang), perang khandak
(dimana kita belajar bahwa nabi menerima usul dari Salman Al-farisi untuk
membuat parit) dan lain-lain.
Manajemen strategik terdiri dari empat komponen utama yakni
perencanaan strategik, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengawasan.
Perencanaan adalah suatu kegiatan yang terintegrasi yang bertujuan untuk
memaksimalkan efektifitas keseluruhan usaha-usaha, sebagai suatu system sesuai
dengan tujuan organisasi yang bersangkutan.

1. Perencanaan
Dalam setiap perencanaan selalu terdapat tiga kegiatan yang meskipun
dapat dibedakan, tetapi tidak dapat dipisahkan antara satu dengan lainnya dalam
proses perencanaan. Ketiga kegiatan itu adalah:
1. Perumusan tujuan yang ingin dicapai
2. Pemilihan program untuk mencapai tujuan itu
3. Identifikasi dan pengarahan sumber yang jumlahnya selalu terbatas
Mengenai pentingnya suatu perencanaan, ada beberapa konsep yang
dijelaskan didalam Al-Qur’an surah Al-Hasyr ayat 18, terkait fungsi berancanaan
yaitu:

َ‫ّٰللا َخ ِّبي ٌار ۢ ِّب َما تَ اع َملُ اون‬ َ ‫ت ِّلغَ ٍٍۚد َواتَّقُوا ه‬
َ ‫ّٰللا ۗا َِّّن ه‬ ٌ ‫ظ ار نَ اف‬
‫س َّما قَدَّ َم ا‬ َ ‫ٰ ٓٗياَيُّ َها َّال ِّذيانَ ٰا َمنُوا اتَّقُوا ه‬
ُ ‫ّٰللا َو التَ ان‬
Yang artinya : Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan
hendaklah setiap orang memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok
(akhirat). Bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Mahateliti terhadap apa
yang kamu kerjakan.
Contoh lain dari perencanaan yang dilakukan Rasulullah Saw dapat
ditemukan ketika terjadi perjanjian Hudaibiyyah (shulhul Hudaibiyyah). Dari
perjanjian tersebut terkesan Rasulullah Saw kalah dalam berdiplomasi dan terpaksa
menyetujui beberapa hal yang berpihak kepada kafir Quraisy. Kesan tersebut
ternyata terbukti sebaliknya setelah perjanjian tersebut disepakati. Disinilah terlihat
kelihaian Rasulullah Saw dan pandangan beliau yang jauh ke depan. Rasulullah
Saw adalah insan yang selalu mengutamakan kebaikan yang kekal dibandingkan
kebaikan yang hanya bersifat sementara. Walaupun perjanjian itu amat berat
sebelah, Rasulullah Saw menerimanya karena memberikan manfaat di masa depan
saat umat Islam berhasil membuka kota Mekkah (fath al Makkah) pada tahun ke-8
Hijriyah (dua tahun setelah perjanjian Hudaibiyah).

2. Pengorganisasian
Organisasi adalah sistem kerjasama sekelompok orang untuk mencapai
tujuan bersam. Dalam sistem kerjasama ini diadakan pembagian untuk menerapkan
bidang-bidang atau fungsi-fungsi yang termasuk ruang lingkup kegiatan yang akan
diselenggarakan. Sistem ini harus senantiasa mempunyai karakteristik antara lain:

a. Adanya komunikasi antara orang yang bekerja sama


b. Individu dalam organanisasi tersebut mempunyai kemampuan untuk
bekerja sama
c. Kerja sama itu ditunjukan untuk mencapai tujuan
Ajaran Islam senantiasa mendorong para pemeluknya untuk melakukan
segala sesuatu secara terorganisir dengan rapi, sebab bisa jadi suatu kebenaran yang
tidak terorganisir dengan rapi akan dengan mudah bisa diluluhlantakkan oleh
kebatilan yang tersusun rapi. Proses organizing yang menekankan pentingnya
tercipta kesatuan dalam segala tindakan sehingga tercapainya tujuan, sebenarnya
telah di contohkan di dalam Al-Quran surah Ali Imran ayat 103 yang berbunyi:

‫ف بَيانَ قُلُ اوبِّ ُك ام‬ َ ‫ع َل اي ُك ام ِّاذا ُك انت ُ ام اَ اعدَ ۤا ًء فَا َ َّل‬ ِّ ‫ّٰللا َج ِّم ايعًا َّو َْل تَف ََّرقُ اوا َۖواذا ُك ُر اوا نِّ اع َمتَ ه‬
َ ‫ّٰللا‬ ِّ ‫َص ُم اوا بِّ َح اب ِّل ه‬ ِّ ‫َوا اعت‬
‫ّٰللاُ َل ُك ام ٰا ٰيتِّه‬ ٰ
‫ار فَا َ انقَذَ ُك ام ِّم ان َها ۗ كَذلِّكَ يُ َب ِّينُ ه‬ ِّ َّ‫شفَا ُح اف َرةٍ ِّمنَ الن‬َ ‫على‬ ٰ ٍۚ
َ ‫ص َب احت ُ ام ِّبنِّ اع َمتِّهٓٗ ا اِّخ َوانًا َو ُك انت ُ ام‬
‫فَا َ ا‬
َ‫َلعَ َّل ُك ام تَ اهتَد اُون‬
Yang artinya: Berpegangteguhlah kamu semuanya pada tali (agama) Allah,
janganlah bercerai berai, dan ingatlah nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu
bermusuhan, lalu Allah mempersatukan hatimu sehingga dengan karunia-Nya
kamu menjadi bersaudara. (Ingatlah pula ketika itu) kamu berada di tepi jurang
neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu dari sana. Demikianlah Allah
menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu agar kamu mendapat petunjuk.

Dalam kaitannya dengan pengorganisasian, Rasulullah SAW telah


mencontohkan ketika memimpin perang uhud. Ketika pasukan Islam pimpinan
Nabi Muhammad SAW berhadapan dengan angkatan perang kafir Quraish di dekat
gunung Uhud. Nabi SAW mengatur strategi peperangan dengan sempurna dalam
hal penempatan pasukan. Beberapa orang pemanah ditempatkan pada suatu bukit
kecil untuk menghalang majunya musuh. Pada saat perang berkecamuk, awalnya
musuh menderita kekalahan. Mengetahui musuh kocar-kacir, para pemanah muslim
meninggalkan pos-pos mereka di bukit untuk mengumpulkan barang rampasan.
Pada sisi lain, musuh mengambil kesempatan ini dan menyerang angkatan perang
muslim dari arah bukit ini. Banyak dari kaum Muslim yang mati syahid dan bahkan
Nabi SAW mengalami luka yang sangat parah. Orang kafir merusak mayat-mayat
kaum Muslim dan menuju Makkah dengan merasa suatu kesuksesan.
Dari cerita sejarah Nabi Muhammad SAW yang tertulis di atas, dapat
diketahui suatu tindakan pengorganisasian. Nabi Muhammad memerintahkan
kepada pasukan pemanah untuk tetap berada di atas bukit dalam keadaan apapun.
Ternyata pasukan pemanah lalai dari perintah atasan,kemudian mereka
meninggalkan tempat tugasnya dari atas bukit untuk mengambil harta rampasan
ketika musuh lari kocar-kacir. Tanpa disadari musuh menyerang balasan dari
sebelah bukit yang berakibat pada kekalahan pasukan muslim. Kalau pasukan
pemanah memperhatikan dan melaksanakan perintah pimpinan (Nabi Muhammad
SAW) tentu ceritanya akan lain.
3. Pelaksanaan (actuating)

Pelakasanaan kerja merupakan aspek terpenting dalam fungsi


manajemen karena merupakan pengupayaan berbagai jenis tindakan itu sendiri,
agar semua anggota kelompok mulai dari tingkat teratas sampai terbawah berusaha
mencapai sasaran organisasi sesuai dengan rencana yang ditetapkan semula, dengan
cara yang baik dan benar. Pelaksanaan kerja sudah barang yang paling penting
dalam fungsi manajemen karena merupakn pengupayaan berbagai jenis tindakan
itu sendiri, agar semua anggota kelompok mulai dari tingkat teratas sampai
terbawah berusaha mencapai sasaran organisasi sesuai rencana yang telah
ditetapkan semula, dengan cara terbaik dan benar.

Allah telah menjelaskan didalam Al-Quran dalam surah Al-kahf ayat 2


mengenai pedoman proses pembimbingan, pengarahan ataupun memberikan
peringatan dalam bentuk actuating yang berbunyi:

‫سنًا‬ ً َ‫ت اَ َّن َل ُه ام ا‬


َ ‫جارا َح‬ ‫ش ِّد ايدًا ِّم ان َّلدُ انهُ َويُ َبش َِّر اال ُمؤا ِّم ِّنيانَ َّال ِّذيانَ َي اع َملُ اونَ ال ه‬
ِّ ٰ‫ص ِّلح‬ ً ‫قَ ِّي ًما ِّليُ انذ َِّر َبأا‬
َ ‫سا‬
Yang Artinya: (Dia juga menjadikannya kitab) yang lurus agar Dia memberi
peringatan akan siksa yang sangat pedih dari sisi-Nya dan memberi kabar gembira
kepada orang-orang mukmin yang mengerjakan kebajikan bahwa mereka akan
mendapat balasan yang baik.

suatu contoh pelaksanaan dari fungsi manajemen dapat ditemukan pada


pribadi agung nabi Muhammad saw. Ketika beliau memerintahkan sesuatu
pekerjaan, beliau menjadikan dirinya sebagai model dan teladan bagi umatnya.
Rasulullah saw adalah Al-Quran yang hidup. Artinya, pada diri Rasulullah saw
tercermin semua ajaran Al-Quran dalam bentuk nyata. Beliau adalah pelaksana
pertama semua perintah Allah dan meninggalkan semua larangan-Nya. Oleh karena
itu, para sahabat dimudahkan dalam mengamalkan ajaran islam yaitu dengan
meniru perilaku Rasulullah saw.
4. Pengawasan (controlling)

Pengawan adalah salah satu fungsi dalam manajemen untuk menjamin


agar pelaksanaan kerja berjalan sesuai dengan standar yang telah ditetapkan dalam
perencanaan. Pengawasan adalah proses untuk memastikan bahwa aktivitas
sebenarnya sesuai dengan aktivitas yang direncanakan. Didalam Al-Quran
pengawasan bersifat transendental, jadi dengan begitu akan muncul inner discipline
(tertib dari dlam diri). Itulah sebabnya dizaman generasi islam pertama, motivasi
kerja mereka hanyalah Allah walaupun dalam hal-hal keduniawian yang saat ini
dinilai cendrung sekuler sekalipun. Mengenai fungsi pengawasan Allah swt
berfirman didalam Al-Quran yang berbunyi:

َ َ‫ع َل اي ِّه ۖ ام َو َما ٓٗ اَ انت‬


‫ع َل اي ِّه ام بِّ َو ِّك اي ٍل‬ َ ‫ظ‬ ‫َوا َّل ِّذيانَ اتَّ َخذُ اوا ِّم ان د اُونِّهٓٗ اَ او ِّليَ ۤا َء ه‬
ٌ ‫ّٰللاُ َح ِّف اي‬
Yang artinya: Orang-orang yang mengambil pelindung-pelindung selain-Nya,
Allah mengawasi (perbuatan) mereka, sedangkan engkau (Nabi Muhammad)
bukanlah penanggung jawab mereka. (QS.As-Syura : 6)
Salah satu contoh pengawasan yang dilakukan Rasulullah pada
zamannya ialah Upaya pengawasan Rasulullah terhadap Ibnu Abbas yang
melakukan kesalah karena berdiri disisi kiri beliau saat menjadi makmum dalam
shalat Bersama beliau. Karena seorang makmum harus berada di sebelah kanan
imam, jika ia sendirian Bersama imam. Beliau Shallallahu 'alaihi wa sallam tidak
membiarkan kekeliruan Ibnu Abbas dengan dalih umurnya yang masih dini, namun
Beliau Shallallahu 'alaihi wa sallam tetap mengoreksinya dengan mengalihkan
posisinya ke kanan Beliau Shallallahu 'alaihi wa sallam. Dalam melakukan
pengawasan, beliau langsung memberi arahan dan bimbingan yang benar.

Anda mungkin juga menyukai