Anda di halaman 1dari 17

1.

2.
3.
4.

Pengertian,
Prinsip-prinsip Berorganisasi
(Secara Umum & Perspektif Islam),
Penentuan Visi & Misi, Tujuan &
Sasaran, dan Pencapaiannya,
Bentuk-Bentuk organisasi.

1. Pengertian

Etimologi (Pengertian Kata = Kamus);


Terminologi (Pengertian Istilah =
Pendapat para ahli).
Secara
etimologi
pengertian
Manajemen Organisasi dipisahkan
menurut kata manajemen & organisasi.
Sedangkan
pengertian
secara
terminologi Manajemen Organisasi seudah
menjadi gabungan dari kedua kata
tersebut.

Pengertian Secara
Etimologi:

Kata manajemen berasal dari Bahasa Inggris,


management, yang berarti ketatalaksanaan, tata
pimpinan, dan pengelolaan.*)
Kata ini diambil dari kata dasar, to manage, artinya 1)
mengurus, mengatur, melaksanakan, mengelola; 2)
memperlakukan.**) Pada awalnya kata manage ini
diadopsi dari bahasa Italia, maneggio, dari bahasa
Latin, managiare, dari kata manus, artinya tangan.***)
Dari kata manage (kk) ini terbentuklah kata-kata lainnya
seperti manager (kb), artinya pengelola/pemimpin
usaha; managerial (ks), artinya yang berhubungan
dengan kepemimpinan/pengelolaan; managing (ks),
artinya pelaksana, eks: managing director = direktur
pelaksana;
manageable
(ks),
artinya
dapat
diatur/dikendalikan; dan management.

Lanjutan
Dalam Bahasa Arab, istilah manajemen
disepadankan dengan kata an-nizhm atau attanzhm, yang merupakan suatu tempat untuk
menyimpan segala sesuatu dan penempatan
segala sesuatu pada tempatnya.*) Istilah ini
tidak ditemukan dalam Kamus Al-Munawwir,
tetapi kata-kata yang akar katanya dalam
bentuk fiil madhi yakni nazhzhama, artinya
menyusun, mengatur, merangkai. Akar kata
lainnya adalah intazhzhama, artinya menjadi
tersusun, teratur, terangkum; almunazhzham =
al-murattab, artinya yang teratur-rapih.**)

Lanjutan
Sedangkan kata organisasi diterjemahkan
dari Bahasa Inggris, organization (kb),
yang diambil dari kata organ (kb), artinya
bagian badan, organ, alat tubuh. Dari kata
ini muncul kata bentukannya, seperti
organize (kk), artinya mengatur,
mengorganisasikan, mengorganisir,
mengadakan; organizer (kb), artinya
organisator; organizational (ks), artinya
yang berhubungan dengan organisasi.*)

Lanjutan
Istilah organisasi sering disamakan dengan
istilah institusi yang dalam dalam Bahasa
Inggris diartikan dengan lembaga,
kelembagaan (institutional),
melembagakan (institutionalize).
Dalam Bahasa Arab, organisasi disebut
dengan jamaah (kelompok, kumpulan,
sekawanan, golongan); al-jamiyyah
(perkumpulan, persekutuan, organisasi);
al-jumah (persekutuan, persahabatan,
kerukunan); al-majma (tempat
perkumpulan).*)

1.

Pengertian Secara
Terminologi:

James A. F. Stoner, R. Edward Freeman,


Daniel R. Gilbert JR:
The process of planning. Organizing,
leading, and controlling the work of
organization membersand of using all
available organizational resources to
reach stated organizational goals.*)
(Sebuah proses perencanaan,
pengorganisasian, pengaturan, terhadap
para anggota organisasi serta
penggunaan seluruh sumber-sumber yang
ada secara tepat untuk meraih tujuan
organisasi yang telah ditetapkan).

2. George R. Terry dalam bukunya Principles of


Management:
Management is a distinct process consisting
of planning, organizing, actuating, and
controlling performed to determined and
accomplish stated objectives by the use of
human being and other resources.
(Manajemen adalah suatu proses yang khas
yang terdiri dari tindakan-tindakan
perencanaan, pengorganisasian, pengarahan,
dan pengendalian yang dilakukan untuk
menentukan serta mencapai sasaran-sasaran
yang telah ditentukan melalui pemanfaatan
sumber daya manusia dan sumber-sumber
lainnya).*)

3. Harold Koonts & Cyril ODonnel dalam


bukunya Principles of Management and
Analyses of Management Function:
Management is getting things done
through people. In bringing about this
coordinating of group activity, the manager,
as manager plans, organizes, staffs, direct
and control the activities other people.
Intinya, manajemen adalah usaha untuk
mencapai suatu tujuan tertentu melalui
kegiatan orang lain, dalam hal ini manajer
sebagai pembuat rencana, pengorganisir,
menugaskan kepada staf, secara langsung
dan mengawasi aktivitas orang lain yang
telah diberikan tugas).*)

4. Patterson & E. G. Plowman dalam


bukunya Buusiness Organization and
Management:
Management can be defined as
technique by means of which the
purpose and objectives of particular
human group are determined, clarified
and affectuated. (Manajemen sebagai
suatu teknik sehingga maksud dan
tujuan dari sekelompok manusia tertentu
dapat ditetapkan, dijelaskan dan
dijalankan.

Berdasarkan pengertian-pengertian yang


telah disebutkan, maka kesimpulannya
bahwa manajemen organisasi itu adalah:
Serangkaian aktivitas merencanakan,
mengorganisasikan, menggerakkan, dan
mengawasi yang dilaksanakan di dalam
organisasi dalam rangka mencapai tujuan
yang telah ditetapkan secara efektif dan
efisien.
Dikatakan serangkaian sebab kegiatankegiatan itu harus bersatu padu. Tidak ada
satu kegiatanpun yang tidak dipentingkan,
semuanya menjadi penting.

2. Prinsip-Prinsip
Menurut Henri Fayol (1841-1925) yang dikutip
Berorganisasi:
1.
2.
3.
4.

5.

Handoko ada 14 (empat belas), yaitu: *)


Pembagian kerja-adanya spesialisasi akan
meningkatkan efisiensi pelaksanaan kerja.
Wewenang-hak untuk memberi perintah dan dipatuhi.
Disiplin-harus ada respek dan ketaatan pada
peranan-peranan dan tujuan-tujuan organisasi.
Kesatuan perintah-setiap karyawan atau anggota
organisasi hanya menerima instruksi tentang kegiatan
tertentu dari hanya seorang atasan.
Kesatuan pengarahan-operasi-operasi dalam
organisasi yang mempunyai tujuan yang sama harus
diarahkan oleh seorang manajer dengan penggunaan
suatu rencana.

6. Meletakkan kepentingan perseorangan di bawah


kepentingan umum-kepentingan perseorangan
harus tunduk pada kepentingan organisasi.
7. Balas jasa-kompensasi untuk pekerjaan yang
dilaksanakan harus adil baik bagi anggota maupun
pimpinan.
8. Sentralisasi-adanya keseimbangan yang tepat
antara sentralisasi dan desentralisasi.
9. Rantai skalar (garis wewenang)-garis wewenang
dan perintah yang jelas. Dengan jelasnya garis
wewenang diharapkan tidak timbul kecemburuan,
sehingga konflik juga dapat diminimalisir.
10. Order-bahan-bahan (material) dan orang-orang
harus ada pada tempat dan waktu yang tepat.
Terutama orang-orang hendaknya ditempatkan
pada posisi-posisi atau pekerjaan-pekerjaan yang
paling cocok untuk mereka.

11. Keadilan-harus ada persamaan perlakuan


dalam organisasi. Persamaan yang paling
jelas terlihat ketika membebankan tugas,
reward dan punishment.
12. Stabilitas staf organisasi-tingkat perputaran
tenaga kerja yang tinggi tidak baik bagi
pelaksanaan fungsi-fungsi organiasasi.
13. Inisiatif-bawahan harus diberi kebebasan
untuk menjalankan dan menyelesaikan
rencananya, walaupun beberapa kesalahan
mungkin terjadi.
14. Esprit de Corps (semangat korps)-kesatuan
adalah kekuatan pelaksanaan operasi
organisasi perlu memiliki kebanggaan,
kesetiaan dan rasa memiliki dari para anggota
yang tercermin pada semangat korps

Prinsip-prinsip berorganisasi
menurut perspektif Islam,
Tidak boros atau efisiensi, di dalam Alquran dijelaskan:
yaitu:
Makan dan minumlah kamu, tetapi jangan berlebihan.

Sesungguhnya Allah tidak suka pemborosan (berlebihlebihan).


Penggunaan waktu sebaik-baiknya, di dalam Alquran
dijelaskan: Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benarbenar merugi. Kecuali orang-orang yang beriman dan
beramal shaleh, nasehat-menasehati dalam kebaikan dan
nasehat-menasehati dalam kesabaran (Al-Ashr, ayat 1-3).
Disiplin (tepat waktu). Pepatah Arab mengatakan, Waktu itu
ibarat pedang, maka pandai-pandailah mempergunakannya,
jika tidak ia akan memotong lehermu. Nabi Muhammad saw.
mengingatkan: Janji itu adalah hutang. Jika berjanji, maka
tepatilah, dan sebutlah: Insya Allah.

Loyalitas-taat kepada pemimpin selama ia berjalan pada


jalur yang benar. Nabi Muhammad saw.menjelaskan: Tidak
ada ketaatan dalam hal maksiat kepada Allah.
Orientasi ke depan, sebagaimana dijelaskan di dalam
Alquran: Hai orang-orang yang beriman, takutlah kamu
kepada Allah. Dan hendaklah setiap diri memperhatikan
apa yang telah dipersiapkannya untuk hari esok, maka
takutlah kepada Allah. Sesungguhnya Allah memberi kabar
(yang baik) bagi orang-orang berbuat (Al-Hasyr, ayat 18).
Etos kerja yang kuat-bagi Islam bekerja itu adalah ibadah.
Orientasi pekerjaan dalam Islam adalah dalam rangka
mendekatkan diri kepada Allah. Firman Allah: Maka barang
siapa yang berbuat baik walau hanya sebesar zarrah (biji
atom) akan diperlihatkan baginya (di akirat). Demikian juga
barang siapa yang berbuat kejahatan walau hanya sebesar
zarrah (biji atom) akan diperlihatkan baginya (di akhirat)
(Az-Zilzal, ayat 7-8).

Kebersamaan dalam hal-hal yang konstruktif, sebagaimana


dijelaskan Allah: Bertolong-tolonganlah kamu dalam hal
kebaikan dan takwa, dan janganlah kamu berkolusi dalam
hal kejahatan dan permusuhan (Al-Maidah, ayat 2).
Musyawarah, dijelaskan oleh Allah: Dan
bermusyawarahlah dalam (segala) urusan. Maka apabila
terjadi perbedaan pendapat, kembalikanlah ia kepada Allah
(Alquran) dan Rasul-Nya (Sunnah) (Ali Imran, ayat 159).
Berpikir positif (husn adz-dzan). Sebaiknya dibudayakan
berpikir positif ketimbang selalu mencurigai setiap keadaan.
Berpikir positif akan mengarahkan suasana ke arah yang
kondusif. Tetapi tentu saja tidak tanpa pengawasan.
Pengawasan tetap dilakukan sebagai pengontrol keadaan.
Berakhlak, sebagaimana Nabi saw. menjelaskan:
Sesungguhnya aku diutus adalah untuk menyempurnakan
akhlak mulia. Dan: Tegaknya suatu bangsa diukur dengan
akhlaknya.

Anda mungkin juga menyukai