Anda di halaman 1dari 9

Dark Triad

◦ Para peneliti telah menemukan bahwa ada tiga sfiat yang tidak diinginkan lingkungan sosial
yang kita punyai dalam tingkatan yang beragam dan relevan terhadap perilaku organisasi
yaitu:
1. Machiaveallianisme: Seorang individu yang dominan, pragmatis, mempertahankan jarak
emosional, dan percaya bahwa hasil dapat membenarkan cara.
2. Narsisme: Seseorang yang memiliki rasa berlebihan akan pentingnya diri, membutuhkan
kekaguman yang berlebihan, memiliki rasa kelayakan, dan angkuh.
3. Psikopat: Tidak merujuk pada kegilaan, namun dalam konteks perilaku organisasi
didefinisikan sebagai kurangnya kepedulian pada orang lain, dan kurangnya rasa bersalah
atau menyesal ketika tindakan mereka menyebabkan bahaya.
Pendekatan-Penghindaran
◦ Motivasi pendekatan-pengindaran mewakili tingkat dimana kita beraksi pada
rangsangan; motivasi pendekatan adalah ketertarikan kita pada rangsangan
positif dan motivasi penghindaran adalah respon kita pada rangsangan negatif
SIFAT KEPRIBADIAN
LAINYA YANG RELEVAN
DENGAN PERILAKU
ORGANISASI
Evaluasi Inti Diri
◦ Orang yang memiliki evaluasi inti diri positif menyukai dirinya dan memandang dirinya efektif, mampu,
dan dalam kendali atas lingkungannya. Mereka dengan evaluasi diri negative cenderung tidak menyukai
dirinya, mempertanyakan kemampuannya, dan memandang dirinya tidak berdaya atas lingkungan
Pengawasan Diri
◦ Pengawasan diri menjelaskan kemampuan seorang individu untuk menyesuaikan perilakunya dengan
factor-factor situasional eksternal. Pengawasan diri yang tinggi menunjukkan adaptabilitas yang cukup
dalam menyesuaikan perilakunya dengan petunjuk-petunjuk eksternal dan dapat berperilaku berbeda
dalam situasi yang beragam, terkadang menampilkan kontradiksi yang berbeda antara tampilan umum
dan pribadi
Kepribadian Proaktif
◦ Kepribadian yang secara aktif mengambil inisiatif untuk memperbaiki kondisi saat ini atau menciptakan
yang baru. Mereka mengidentifikasikan peluang, menunjukkan inisiatif, mengambil tindakan, dan
bertahan sampai perubahan yang berarti terjadi dibandingkan yang lain yang beraksi pasif terhadap
situasi.
Teori kekuatan Situasi
◦ Cara kepribadian bertranslasi kedalam perilaku itu bergantung kepada kekuatan situasi. Dengan adanya
kekuatan situasi individu akan terpaksa melakukan suatu norma-norma, petunjuk, atau standar. Para
peneliti telah menganalisis kekuatan situasi dalam organisasi dari 4 segi elemen:
1. Kejelasan: Tingkat dimana petunjuk-petunjuk mengenai kewajiban dan tanggung jawab kerja tersedia
dan jelas. Pekerjaan yang jelas menghasilkan situasi yang kiat karena individu dapat segera
menentukan apa yang akan dilakukan, sehingga meningkatkan peluang bahwa setiap orang berperilaku
sama.
2. Konsistensi: Tingkat dimana pentujuk-petunjuk tentang kewajiban tanggung jawab kerja cocok satu
sama lain. Pekerjaan dengan konsistensi tinggi mewakili situasi yang kuat karena semua petunjuk
mengarah pada perilaku sama yang diinginkan.
3. Batasan: Tingkat dimana kebebasan individu untuk memutuskan atau bertindak dibatasi oleh kekuatan-
kekuatan di luar kendalinya
4. Konsekuensi: Tingkat dimana keputusan atau tindakan memiliki implikasi penting bagi organisasi atau
anggota, klien, pasokan, dan seterusnya
Teori Aktivasi Sifat
◦ Teori aktivasi sifat memprediksi bahwa beberapa situasi, peristiwa, atau intervensi mengaktivasikan
sebuah sifat lebih dari yang lainnya.

Anda mungkin juga menyukai