Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

HADIS-HADIS TENTANG PRINSIP-PRINSIP MANAJEMEN


Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas maakuliah Akuntansi Keuangan
Menengah

Disusun Oleh Kelompok 13:


Yadri Yansah Bugis 3422001
Nadia Wulandari 3422030

Dosen Pengampu:
NOPRIJON, M.Pd.I.

PROGRAM STUDI AKUNTANSI SYARIAH LOKAL A


FAKULTAS EKONOMI BISNIS DAN ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGRI
SJECH M. DJAMIL DJAMBEK
BUKITTINGGI
TA.2023/2024
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga
kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu guna memenuhi tugas
makalah untuk mata kuliah Hadis Ekonomi dengan judul Hadis-Hadis Tentang
Prinsip-Prinsip Manajemen.
Tidak lupa kami ucapkan terima kasih kepada bapak NOPRIJON, M.Pd. I
selaku dosen pengampu mata kuliah Ekonomi Islam. Kami menyadari sepenuhnya
bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna karena terbatasnya pengalaman dan
pengetahuan yang kami miliki. Oleh karena itu, kami mengharapkan segala bentuk
saran serta masukan bahkan kritik yang membangun dari berbagai pihak.
Selanjutnya, kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi
perkembangan dunia pendidikan.

Bukittinggi, 09 Desember 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................ ii

DAFTAR ISI .......................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ................................................................................. 1


B. Rumusan Masalah ............................................................................ 1
C. Tujuan .............................................................................................. 2

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Manajemen ..................................................................... 3


B. Perencanaan (Planning) ................................................................... 5
C. Pelaksanan (Actuating) .................................................................... 7
D. Prinsip-prinsip Manajemen .............................................................. 8
E. Pengorganisasian (Organizing) ........................................................ 10
F. Pengawasan (Controlling)................................................................ 12

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan ...................................................................................... 13
B. Saran ................................................................................................ 13

DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Prinsip adalah pedoman pokok yang digunakan sebagai dasar berfikir,
bertindak dan pembuatan keputusan. Prinsip-prinsip manajemen merupakan
pedoman fundamental untuk tindakan (a fundamental guide to action).
Keputusan dan tindakan yang didasarkan pada prinsip manajemen menentukan
keberhasilan manajemen. Dalam manajemen bukan berdasarkan Islam,
prinsip-prinsip manajemen berasal dari hasil pengalaman, observasi dan
analisis berkaitan dengan peristiwa-peristiwa yang pernah dihadapi. Prinsip-
prinsip manajemen disusun berdasarkan metode saintifik.
Dalam manajemen bisnis Islam, prinsip-prinsip manajemen berasal dari
Al-Qur'an dan al-Hadis. Al-Qur'an sebagai pedoman hidup utama bagi orang-
orang beriman, memberikan penjelasan dalam berbagai bentuk seperti
perintah, larangan, peringatan, ancaman, kisah-kisah teladan kabar gembira,
maupun metafora (perumpamaan) sehingga dapat diambil hikmah dan
pelajaran sesuai dengan kemampuan dan kondisi manusia serta perkembangan
zaman. Al-Qur'an dan al-Hadis juga merupakan salah satu sumber ilmu
pengetahuan termasuk ilmu manajemen.
Pada dasarnya manajemen sudah ada sejak manusia itu ada, manajemen
sebetulnya sama usianya dengan kehidupan manusia, mengapa demikian,
karena pada dasarnya manusia dalam kehidupan sehari-harinya tidak bisa
terlepas dari prinsip-prinsip manajemen, baik langsung maupun tidak
langsung, baik disadaraiataupun tidak disadari.1

B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian Manajemen?
2. Apa pengertian Planning dan Actuating?

1
Iwan Aprianto, dkk, Etika & Konsep Manajemen Bisnis Islam, (Yogyakarta: Deepublish
Publiser, 2020), hlm. 65-66

1
3. Apa yang dimaksud dengan Niat, Rencana dan Resiko?
4. Apa yang dimaksud dengan Organizing?
5. Apa yang dimaksud dengan Controling?

C. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui pengertian Manajemen.
2. Untuk mengetahui pengertian Planning dan Actuating.
3. Untuk mengetahui pengertian Niat, Rencana, dan Resiko dalam Prinsip
Manajemen.
4. Untuk mengetahui pengertian Organizing.
5. Untuk mengetahui pengertian Controling.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Manajemen
Kata Manajemen berasal dari Bahasa Inggris management yang diambil
dari kata kerja manage yang berarti mengemudikan, mengurus, dan
memerintah. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, manajemen diartikan
sebagai proses pemakaian sumber daya secara efektif untuk mencapai.2
Istilah manajemen sebenarnya mengacu kepada proses pelaksanaan
aktifiitas yang diselesaikan secara efisien dengan dan melalui pendayagunaan
orang lain.3 Terry memberikan defenisi: “management is a distinct process
consisting of planning, organizing, actuating and controlling, performed to
determine and accomplish stated objectives by the use of human beings and
other resources”.4 Maksudnya manajemen sebagai suatu proses yang jelas
terdiri dari tindakan-tindakan perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan,
dan pengendalian yang dilaksanakan untuk menentukan serta melaksanakan
sasaran/tujuan yang telah ditentukan dengan menggunakan sumber daya dan
sumber-sumber lainnya. Arifin Abdurrachman sebagaimana dikutip oleh M.
Ngalim Purwanto, memberikan pengertian manajemen merupakan kegiatan-
kegiatan untuk mencapai sasaran-sasaran dan tujuan pokok yang telah
ditentukan dengan menggunakan orang-orang pelaksana.
Dalam sudut pandang Islam manajemen diistilahkan dengan
menggunakan kata al-tadbir (pengaturan).5 Kata ini merupakan derivasi dari
kata dabbara (mengatur) yang banyak terdapat dalam Al Qur’an seperti firman
Allah SWT:

2
Husaini Usman, Manajemen: Teori, Praktik dan Riset Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara,
2006), hlm. 3
3
Mariono, dkk, Manajemen dan Kepemimpinan Pendidikan Islam, (Bandung: PT Refika
Aditama, 2008), hlm. 1
4
Prof. Dr. H. Engkoswara Dan Dr. Hj. Aan Komariah, M. Pd, Administrasi Pendidikan,
(Bandung: ALFABETA, 2012), hlm. 87
5
Ramayulis, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Kalam Mulia, 2008), hlm. 362

3
َ ‫َار ٓهُۥ أ َ أل‬
‫ف‬ ِّ ‫س َما ِّٓء إِّلَى ٱ أْل َ أر‬
ُ ‫ض ث ُ َّم يَ أع ُر‬
ُ ‫ج إِّلَ أي ِّه فِّى يَ أو ٍم كَانَ ِّم أقد‬ َّ ‫يُدَبِّ ُر ٱ أْل َ أم َر ِّمنَ ٱل‬
َ‫سنَ ٍة ِّم َّما تَعُدُّون‬
َ
Artinya: “Dia mengatur urusan dari langit ke bumi, kemudian (urusan) itu
naik kepadanya dalam satu hari yang kadarnya adalah seribu tahun
menurut perhitunganmu. (QS. As-Sajdah: 05)

Dari isi kandungan ayat di atas dapatlah diketahui bahwa Allah swt adalah
pengatur alam (Al-Mudabbir atau manager). Keteraturan alam raya ini
merupakan bukti kebesaran Allah swt dalam mengelola alam ini. Namun,
karena manusia yang diciptakan Allah SWT telah dijadikan sebagai khalifah di
bumi, maka dia harus mengatur dan mengelola bumi dengan sebaik-baiknya
sebagaimana Allah mengatur alam raya ini.

Dasar manajemen terdapat pada hadis berikut:

Artinya: “Dari Abbu Ya’la, Syaddad bin Aus radhiyallahu’anhu, dari


Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam beliau bersabda:
“Sesungguhnya Allah mewajibkan berlaku baik pada segala hal,
maka jika kamu membunuh hendaklah membunuh dengan cara
yang baik dan jika kamu menyembelih maka sembelihlah dengan
cara yang baik dan hendaklah menajamkan pisau dan
menyenangkan hewan yang disembelihnya”.6 (HR. Muslim)

Kata Ihsan bermakna melakukan sesuatu dengan baik, secara maksimal


dan optimal. Bahkan dalam hadis itu dicontohkan pada penyembelihan

6
Ilfi Nur Diana, Hadis-hadis Ekonomi, (Malang: UIN Maliki Press, 2012) hlm. 155

4
binatang, harus dilakukan dengan cara yang baik dan hati-hati dan dikaitkan
denngan agama, yaitu harus disertai dengan sebutan nama Allah sebelum
menyembelih. Jika tidak menyebutkannya maka penyembelihan tidak sah.ini
menunjukkan bahwa dalam segala sesuatu tidak boleh gegabah dan melakukan
seenak hati. Dengan inatang maupun dengan musuh sekalipun umat Islam tetap
dianjurkan berperilaku baik dan penuh etika, apalagi terhadap sesama muslim.

Jika dikaitkan dengan manajemen secara umum, maka hadis tersebut


menganjurkan pada umat Islam agar mengerjakan sesuatu dengan baik dan
selalu ada peningkatan nilai dari jelek menjadi baik, dari baik menjadi lebih
baik. Manajemen adalah melakukan sesuatu agar lebih baik. Perbuatan yang
baik dilandasi dengan niat atau rencana yang baik, tata cara pelaksanaan sesuai
syariat dan dilakukan dengan penuh kesungguhan dan tidak asl-asalan sehingga
tidak bermanfaat.

B. Perencanaan (Planning)
Perencanaan (Planing) adalah sebuah proses perdana ketika hendak
melakukan pekerjaan baik dalam bentuk pemikiran maupun kerangka kerja
agar tujuan yang hendak dicapai mendapatkan hasil yang optimal. Perencanaan
(Planing) adalah salah satu fungsi awal dari aktivitas manajemen dalam
mencapai tujuan secara efektif dan efisien. Anderson memberikan definisi
perencanaan adalah pandangan masa depan dan menciptakan kerangka kerja
untuk mengarahkan tindakan seseorang di masa depan.7
Menurut F. E. Kast dan Jim Rosenzweig, perencanaan (Planing) adalah
suatu kegiatan yang terintegrasi yang bertujuan untuk memaksimalkan
efektifitas keseluruhan usaha-usaha, sebagai suatu sistem sesuai dengan tujuan
organisasi yang bersangkutan. Fungsi perencanaan (Planing) antara lain untuk
menetapkan arah dan setrategi serta titik awal kegiatan agar dapat membimbing

7
Syafarudin dan Irwan Nasution, Manajemen Pembelajaran, (Jakarta: Quantum Teaching,
2005), hlm. 77

5
serta memperoleh ukuran yang dipergunakan dalam pengawasan untuk
mencegah pemborosan waktu dan faktor produksi lainnya.8
Dalam perspektif hadis perencanaan (Planing), ada beberapa konsep yang
tertuang didalam Al-Qur’an dan Hadits. Diantara ayat Al-Qur’an sebagai
betikut:

۟ ُ‫س َّما قَ َّد َمتأ ِّلغَ ٍد ۖ َوٱتَّق‬


‫وا‬ ُ ‫ٱَّلل َو ألتَن‬
ٌ ‫ظ أر نَ أف‬ ۟ ُ‫وا ٱتَّق‬
َ َّ ‫وا‬ ۟ ُ‫ِّين َءا َمن‬ َ ‫يَٓأَيُّ َها ٱلَّذ‬
‫ون‬ ٌ ٌۢ ‫ٱَّلل َخ ِّب‬
َ ُ‫ير ِّب َما ت َ أع َمل‬ َ َّ ‫ٱَّلل ۚ إِّ َّن‬
َ َّ
Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan
hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah
diperbuatnya untuk hari esok (akhirat) dan bertakwalah kepada
Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu
kerjakan”. (Q.S. Al Hasyr: 18).
Adapun hadis perencanaan (Planing) sebagai berikut:

Artinya: “Dari Ibnu Abbas RA, dari Nabi Saw bersabda: “Allah menulis
kebaikan dan kejelekan yang dilakukan hambanya, barang siapa
yang berencana melakukan kebaikan tetapi tidak melakukannya,

8
Syafiie, Al Quran dan Ilmu Administrasi, (Jakarta: Rineka Cipta, 2002), hlm. 36

6
maka tetap ditulis sebagai satu amalan baik yang sempurna
baginya oleh Allah, tetapi barang siapa yang berencana
melakukan kabaikan dan bner-bener melaksanakan maka oleh
Allah diutus 10 kebaikan dan 700 lipat atau sampai cabang yang
banyak, sebaliknya barang siapa yang berencana melakukan
kejelekan tetapi tidak dilaksanakan maka ia dianggap melakukan
kebaikan yang sempurna, jika ia berencana melakukan kejelekan
dan melaksanakannya maka ditulis sebagai satu kejelekan”. (HR
Muslim)
Hadits tersebut menjelaskan bahwa seorang muslim harus mempunyai
rencana dalam segala hal yang baik apalagi seuah organisasi atau perusahaan,
bahkan dalam hadits terseut digambarkan dengan hitungan matematis yaitu
satu kebaikan ditulis 10 kebaikan. Hali ini dapat diartikan planning yang baik
akan menghasilkan laba yang baik, tentu saja tidak cukup hanya palnning,
tanpa diaktualisasikan. Jika palnning yang baik itu dilaksanakan maka yang
akan diperoleh akan berlipat-lipat. Sebaliknya jika planning yang dilaksanakan
maka akan mengalami kerugia. Hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan
perencanaan (planing) adalah sebagai berikut:
a. Hasil yang ingin dicapai.
b. Orang yang akan melakukan.
c. Waktu dan skala prioritas.
d. Dana atau modal.

C. Pelaksanaan (Actuating)
Pelaksanaan (actuating) merupakan bagian dari proses kelompok atau
organisasi yang tidak dapat dipisahkan. Pelaksanaan merupakan inti dari
manajemen yang menggerakkan untuk mencapai hasil. Proses actuating adalah
memberikan perintah, petunjuk, pedoman dan nasihat serta keterampilan dalam
berkomunikasi.9

Rifaldi Dwi Syahputra, Nuri Aslami, Prinsip-Prinsp Utama Manajemen George R. Terry,
9

Manajemen Kreatif Jurnal (MAKREJU), Vol.1, No.3, 2023, hlm. 58

7
Adapun hadis Pelaksanaan (actuating) sebagai berikut:

Artinya: “Dari Abu Ya’la, dari Rasulullah saw. Beliau bersabda:


“Sesungguhnya mewajibkan kepada kita untuk berlaku ihsan
dalam segala sesuatu”. (HR. Bukhari)
Hadits ini menjelaskan tentang bagaimana kita dalam melaksanakan
sesuatu harus dengan baik dan mempertimbangkan akibatnya. Dan dijelakan
lagi pada hadits berikut:

Artinya: “Rasulullah SAW. Ditanya tentang sebaik-baiknya manusia,


maka sabdanya: “mereka yang memerintahkan pada yang ma’ruf
dan mencegah kemunkaran”. (HR Abu Daud)
Jadi, jadilah seorang pemimpin yang baik yang memerintah kepada
kebaikan agar jalannya suatu organisasi berjalan dengan lancar dan tidak
menjadi seburuk-buruknya manusia yang menyesatkan orang lain dengan
memerintah ke hal keburukan.

D. Prinsip-Prinsip Manajemen
1. Prinsip Manajemen Niat
Niat adalah salah satu prinsip terpenting dalam manajemen. Niat yang
baik akan mendorong seseorang untuk bekerja keras dan bersungguh-
sungguh dalam mencapai tujuan. Dalam hadis berikut, Rasulullah SAW
bersabda:

8
ِّ ‫“إِّنَّ َما أاْل َ أع َما ُل بِّالنِّيَّا‬
‫ت َوإِّنَّ َما ِّلك ُِّل ا أم ِّر ٍئ َما نَ َوى فَ َم أن كَانَ هِّجأ َرتُهُ إِّلَى‬
‫سو ِّل ِّه َو َم أن كَانَتأ هِّجأ َرتُهُ ِّل ُد أن َيا يُ ِّصيبُ َها‬ ِّ َّ ‫سو ِّل ِّه فَ ِّهجأ َرتُهُ ِّإلَى‬
ُ ‫َّللا َو َر‬ ُ ‫َّللا َو َر‬
ِّ َّ
)‫أ َ أو ا أم َرأ َ ٍة يُ أن ِّك ُح َها فَ ِّهجأ َرتُهُ ِّإلَى َما َها َج َر ِّإلَ أي ِّه" (رواه البخاري ومسلم‬

Artinya: “Sesungguhnya setiap perbuatan tergantung pada niatnya,


dan sesungguhnya setiap orang akan mendapatkan apa yang
ia niatkan. Barang siapa yang hijrahnya karena Allah dan
Rasul-Nya, maka hijrahnya itu kepada Allah dan Rasul-Nya.
Barang siapa yang hijrahnya karena dunia yang ingin ia
dapatkan atau karena wanita yang ingin ia nikahi, maka
hijrahnya itu kepada apa yang ia niatkan.” (HR. Bukhari dan
Muslim)
Hadis ini menunjukkan bahwa niat memiliki peran yang sangat
penting dalam menentukan hasil dari suatu perbuatan. Jika niatnya baik,
maka hasilnya pun akan baik. Sebaliknya, jika niatnya buruk, maka
hasilnya pun akan buruk. Contohnya: Seorang karyawan yang memiliki
niat untuk bekerja dengan baik akan lebih produktif dan lebih efisien
dalam bekerja.

2. Prinsip Manajemen Rencana


Rencana adalah hal yang penting dalam manajemen. Rencana yang
baik akan membantu seseorang untuk mencapai tujuannya secara efektif
dan efisien. Dalam hadis berikut, Rasulullah SAW bersabda:
“Sebaik-baik amalan adalah yang direncanakan.” (HR. Tirmidzi)
Hadis ini menunjukkan bahwa perencanaan adalah hal yang penting
dalam amalan. Amalan yang direncanakan akan lebih terarah dan lebih
terukur hasilnya. Contoh: Seorang pengusaha yang memiliki rencana
bisnis akan lebih mudah untuk menjalankan bisnisnya dan lebih mudah
untuk mencapai target bisnisnya.

9
3. Prinsip Manajemen Risiko
Risiko adalah hal yang tidak dapat dihindari dalam setiap kegiatan.
Oleh karena itu, penting untuk mengelola risiko dengan baik agar tidak
menimbulkan kerugian. Dalam hadis berikut, Rasulullah SAW bersabda:
“Siapa yang tidak mau mengambil risiko, maka ia tidak akan
mendapatkan apa-apa.” (HR. Bukhari)
Hadis ini menunjukkan bahwa risiko adalah hal yang wajar dalam
kehidupan. Orang yang tidak mau mengambil risiko, maka ia tidak akan
mendapatkan apa-apa. Contoh: Seorang pelajar yang mempersiapkan diri
menghadapi ujian akan lebih siap menghadapi risiko gagal dalam ujian.10

E. Pengorganisasian (Organizing)
Pengorganisasian (Organizing) adalah suatu kegiatan pengaturan sumber
daya manusia dan sumber daya fisik yang dimiliki organisasi atau perusahaan
untuk menjalankan rencana yang telah ditetapkan untuk mencappai tujuan
perusahaan. Seorang manager harus mampu mengorganisir sumber daya yang
ada sehingga regulasi organisasi tidak berjalan sendiri, melainkan sebuah mata
rantai yang saling berhubungan satu sama lain.11 Dalam surah Ali Imran ayat
103, Allah SWT berfirman:

‫علَ أي ُك أم إِّ أذ كُنت ُ أم‬


َ ‫ٱَّلل‬ ۟ ‫وا َوٱ أذك ُُر‬
ِّ َّ َ‫وا نِّ أع َمت‬ ۟ ُ‫ٱَّلل َج ِّميعًا َو ََل تَفَ َّرق‬ ۟ ‫َوٱ أعت َ ِّص ُم‬
ِّ َّ ‫وا ِّب َح أب ِّل‬
َ‫شفَا ُح أف َر ٍة ِّمن‬ َ ‫علَى‬ ‫ف بَ أينَ قُلُوبِّ ُك أم فَأ َ أ‬
َ ‫صبَحأ تُم بِّنِّ أع َمتِّ ِّ ٓۦه إِّ أخ َونًا َوكُنت ُ أم‬ َ َّ‫أ َ أع َدآ ًء فَأَل‬
َّ ‫ٱلنَّ ِّار فَأَنقَذَكُم ِّم أن َها َكذَ ِّلكَ يُبَيِّ ُن‬
َ‫ٱَّللُ لَ ُك أم َءايَتِّ ِّۦه لَعَلَّ ُك أم ت َ أهت َ ُدون‬
Artinya: “Dan berpeganglah kamu semuanya pada tali (agama) Allah,
dan janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah akan ni’mat
Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa jahiliyah) bermusuh-
musuhan, maka Allah mepersatukan hatimu, lalu menjadilah
kamu karena ni’mat Allah orang-orang yang bersaudara; dan

10
Rifaldi Dwi Syahputra, Nuri Aslami, Prinsip-Prinsp Utama Manajemen George R. Terry,
Manajemen Kreatif Jurnal (MAKREJU), Vol.1, No.3, 2023, hlm. 54-55
11
Dede Rodin, Tafsir Ayat Ekonomi, (Semarang: CV Karya Abdi Jaya, 2015), hlm. 232

10
kamu telah berada di tepi jurang neraka, lalu Allah
menyelamatkan kamu daripadanya. Demikian Allah
menerangkan ayat-ayat-Nya kepada-Nya kepadamu, agar kamu
mendapat petunjuk.” (Q.S Ali-Imran: 103)
Ayat diatas menerngkangkan bahwa organisasi merupakan kumpulan
orang-orang yang bisa diorganisir dengan baik. Maka hendaklah bersatu-
padulah dalam bekerja dan memegang komitmen untuk mencapai cita-cita
dalam satu payung organisasi yang dimaksud.

Artinya: “Dari Abi Syaid Al-Hudruyyi dari Nabi SAW. Bersabda:


“Seorang tidak diutus sebagai khalifah kecuali memiliki dua niat,
yaitu memerintahkan dan mendorongkan pada kebaikan dan
memerintahkan dan mendorong pada kejelekan, orang yang
menjaga (dari kejelekan) adalah yang dijaga oleh Allah.” (HR.
Bukhari)
Seorang muslim harus mampu menegakkan fungsi sebagai khalifah dan
semangat kerja sama antar manusia. Fungsi khalifah adalah menggalang
kebaikan dan mencegah kejelekan. Jika dikaitkan dengan perorganisasian,
hadits ini mendorong umatnya untuk melakukan segala sesuatu secara
terorganisasi dengan rapi.12 Seperti perkataan Ali bin Abi Tholib: “Kebenaran
atau hak yang tidak terorganisasi dengan rapi bisa dikalahkan oleh kebatilan
yang lebih terorganisasian dengan rapi.”

12
Junaidi, PRINSIP-PRINSIP DASAR MANAJEMEN DALAM ISLAM, Jurnal
Manajemen Dan Administrasi Islam, Vol. 1, No. 1, 2017, hlm. 127

11
F. Pengawasan (Controlling)
Pengawasan (controlling) adalah kegiatan yang dilakukan secara
berkelanjutan dalam rangka menjamin terlaksananya kegiatan dengan
konsisten. Hal ini penting dilakukan untuk memastikan apakan aktivitas yang
dilakukan sudah sesuai atau tidak dengan perencanaan sebelumnya.13
Ar-Riqabah adalah pengamatan dan penelitian terhadap jalannya
planning/At-Tahthiith. Dalam pandangan Islam menjadi syarat mutlak bagi
pimpinan harus lebih baik dari anggotanya, sehingga kontrol yang ia lakukan
akan efektif.

Artinya: “Dari Ibnu Umar, dari Rasulullah SAW. Bersabda: “Apabila


melakukan dengan baik dalam ibadah pada tuhannya maka akan diberkahi
dan yang melakukan hal baik (menasehati) kepada Tuhannya maka akan diberi
pahala dua kali lipat”. (HR. Ahmad)

Berdasarkan hadits diatas, pengawasan dalam islam dilakukan untuk


meluruskan yang bengkoko, mengoreksi yang salah dan membenarkan yang
hak. Pengawasan di dalam ajaran islam paling tidak berbagi kepada dua hal:

1. Pengawasan yang berasal dari diri, yang bersumber dari tauhid dan
keimanan kepada Allah SWT. Orang yang yakin bahwa allah pasti
mengawasi hambanya, maka orang itu akan bertindak hati-hati. Ketika
sendiri, dia yakin Allah yang kedua, dan ketika berdua dia yakin allah yang
ketiga.
2. Pengawasan dari orang lain.

13
Siswanto, Pengantar Manajemen, (Jakarta: Bumi Aksara, 2005), hal. 76.

12
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Manajemen diartikan sebagai proses Perencanaan (Planing), pelaksanaan
(actuating), pengorganisasian (Organizing), dan Pengawasan (Controlling)
untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Niat, rencana, dan risiko adalah tiga prinsip penting dalam manajemen.
Niat yang baik akan mendorong seseorang untuk bekerja keras dan
bersungguh-sungguh dalam mencapai tujuan. Rencana yang baik akan
membantu seseorang untuk mencapai tujuannya secara efektif dan efisien.
Pengelolaan risiko yang baik akan membantu seseorang untuk menghadapi
risiko yang mungkin terjadi.

Proses manajemen sebenarnya telah dicontohkan di dalam al Quran dan


diaplikasikan langsung oleh Nabi Muhammad SAW. Memang, al Quran dan
Hadits Nabi tidak menyebutkan hal-hal yang berhubungan dengan manajemen
secara rinci. Tetapi bagaimana kita menggali dan menafsirkannya, karena
sesungguhnya manajemen telah ada dan tercantum dalam al Quran dan Hadits
sebagai sumber pokok ajaran Islam seperti fungsi-fungsi manajemen
(perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan Pengawasan) bahkan
Alqur’an dan Hadits memberikan arahan tentang keterampilan kepemimpinan
dan kompetensi apa saja yang harus dimiliki seorang pemimpin.

B. Saran

Setelah dijelaskan mengenai materi tentang Hadis-Hadis Tentang


Prinsip-Prinsip Manajemen, diharapkan para pembaca dapat memahami isi dari
materi tersebut dan bisa menambah ilmu pengetahuan lebih dalam tentang
Prinsip Manajemen.

13
DAFTAR PUSTAKA

Aprianto, Iwan dkk. 2020. Etika & Konsep Manajemen Bisnis Islam. Yogyakarta:
Deepublish Publiser.

Diana, Ilfi Nur. 2012. Hadis-Hadis Ekonomi. Malang: UIN Maliki Press.

Junaidi. PRINSIP-PRINSIP DASAR MANAJEMEN DALAM ISLAM. Jurnal


Manajemen Dan Administrasi Islam. Vol. 1. No. 1. (2017): 127.

Mariono, dkk. 2008. Manajemen dan Kepemimpinan Pendidikan Islam. Bandung:


PT Refika Aditama.

Prof. Dr. H. Engkoswara Dan Dr. Hj. Aan Komariah, M. Pd. 2012. Administrasi
Pendidikan. Bandung: ALFABETA.

Ramayulis. 2008. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: Kalam Mulia.

Rodin, Dede. 2015. Tafsir Ayat Ekonomi. Semarang: CV Karya Abdi Jaya.

Siswanto. 2005. Pengantar Manajemen. Jakarta: Bumi Aksara.


Syahputra, Rifaldi Dwi, Nuri Aslami. Prinsip-Prinsp Utama Manajemen George R.
Terry. Manajemen Kreatif Jurnal (MAKREJU). Vol.1. No.3. (2023): 54-55.

Syafiie. 2002. Al Quran dan Ilmu Administrasi. Jakarta: Rineka Cipta.

Syafarudin, dan Irwan Nasution. 2005. Manajemen Pembelajaran. Jakarta:


Quantum Teaching.

Usman, Husaini. 2006. Manajemen: Teori, Praktik dan Riset Pendidikan. Jakarta:
Bumi Aksara.

Anda mungkin juga menyukai