Salah satu alasan berdirinya Rumah Sakit Islam Namira adalah untuk mencapai dan
mewujudkan kesejahteraan umat secara luas dunia dan akhirat. Hal ini terbaca dari motto
Rumah Sakit Islam Namira; “Mencintai Allah, Menyayangi Sesama”. Dengan mengacu pada
tujuan ini tentunya maqashid asy- syariah menjadi sandaran utama dalam setiap
pengembangan operasional dan produk-produk layanan yang ada di Rumah Sakit Islam
Namira. Oleh karena itu pula, maka semua pihak yang bekerja ‘di belakang’ maupun ‘di
depan layar’ harus bisa memahami betul apa itu dan bagaimana praktik dari prinsip
maqashid syariah.
Maqashid asy- syariah(menuju syariah) dapat dicapai dengan terpenuhinya lima kebutuhan
dasar manusia. Terdapat tiga tingkatan kebutuhan pada manusia, yaitu: dharruriyyat
(primer), hajjiyat (sekunder), dan tahsiniyyat (tersier). Kewajiban utama manusia adalah
untuk dapat memenuhi dengan baik kebutuhan dasar atau yang disebut dengan kebutuhan
dharruriyyat. Yaitu bahwa dalam pemenuhan kebutuhan dharruriyyat harus diusahakan
dengan cara-cara yang baik, benar, dan halal. Sehingga dapat disebut telah mencapai
maqashid asy- syariahyang dimaksud.
Adapun Kebutuhan dasar manusia yang dimaksud terbagi dalam lima hal, yaitu:
Konsep keuangan berbasis syariah Islam (Islamic finance) dewasa ini tumbuh dengan pesat,
diterima secara universal dan diadopsi tidak hanya oleh negara-negara Islam di kawasan
Timur Tengah saja, melainkan juga oleh berbagai negara di kawasan Asia, Eropa, dan
Amerika. Hal tersebut ditandai dengan didirikannya berbagai lembaga keuangan syariah dan
diterbitkannya berbagai instrumen keuangan berbasis syariah. Selain itu, telah dibentuk pula
lembaga internasional untuk merumuskan infrastruktur sistem keuangan Islam dan standar
instrumen keuangan Islam, bahkan telah berdiri pula lembaga rating Islam. Beberapa prinsip
pokok dalam transaksi keuangan sesuai syariah antara lain berupa
Page 1
penekanan pada perjanjian yang adil, anjuran atas sistem bagi hasil atau profit sharing,
serta larangan terhadap riba, gharar, dan maysir.
Berkaitan dengan kebutuhan dasar manusia yang telah disebutkan di atas, maka
pengelolaan keuangan di Rumah Sakit Islam Namira pun diharapkan mampu memenuhi 5
(lima) kriteria dasar kebutuhan tersebut, dengan mengedepankan syariat Islam dalam
pelaksanaan pengelolaannya, sehingga maqashid asy- syariah dapat dicapai.
Di dalam teori manajemen, dikenal 7 (tujuh) prinsip dari manajemen keuangan yang harus
diperhatikan dalam pengelolaan keuangan di Rumah Sakit Islam Namira, antara lain;
Sistem dan kebijakan keuangan dari organisasi harus konsisten dari waktu ke waktu.
Ini tidak berarti bahwa sistem keuangan tidak boleh disesuaikan apabila terjadi
perubahan di organisasi. Pendekatan yang tidak konsisten terhadap manajemen
keuangan merupakan suatu tanda bahwa terdapat manipulasi di pengelolaan
keuangan. Hal ini sejalan dengan Firman Allah dalam Al-Qur’an Surat Faathir (35)
ayat 29 :
“Sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca kitab Allah dan mendirikan shalat
dan menafkahkan sebahagian dari rezki yang Kami anugerahkan kepada mereka
dengan diam-diam dan terang-terangan, mereka itu mengharapkan perniagaan yang
tidak akan merugi” [QS Faathir/35:29]
Akuntabilitas adalah kewajiban moral atau hukum, yang melekat pada individu,
kelompok atau organisasi untuk menjelaskan bagaimana dana, peralatan atau
kewenangan yang diberikan pihak ketiga telah digunakan. Rumah Sakit Islam
Namira mempunyai kewajiban secara operasional, moral dan hukum untuk
menjelaskan semua keputusan dan tindakan yang telah diambil. Rumah Sakit Islam
Namira harus dapat menjelaskan bagaimana dia menggunakan sumberdayanya dan
apa yang telah dia capai sebagai pertanggungjawaban kepada pemangku
kepentingan dan penerima
Page 2
manfaat. Semua pemangku kepentingan berhak untuk mengetahui bagaimana dana
dan kewenangan digunakan.
perjalanan (dan
bermu´amalah tidak secara
tunai) sedang kamu tidak
memperoleh seorang
penulis, maka hendaklah
ada barang tanggungan
yang dipegang (oleh yang berpiutang). Akan tetapi jika sebagian kamu mempercayai
sebagian yang lain, maka hendaklah yang dipercayai itu menunaikan amanatnya
(hutangnya) dan hendaklah ia bertakwa kepada Allah Tuhannya; dan janganlah kamu (para
saksi) menyembunyikan persaksian. Dan barangsiapa yang menyembunyikannya, maka
Page 3
sesungguhnya ia adalah orang yang berdosa hatinya; dan Allah Maha Mengetahui apa yang
kamu kerjakan [QS. Al-Baqarah /2:23]
Dijelaskan dalam petikan surat Al-Baqarah ayat 282, yang artinya “Hai orang-orang
yang beriman, apabila kamu bermu´amalah tidak secara tunai untuk waktu yang
ditentukan, hendaklah kamu menuliskannya. Dan hendaklah seorang penulis di
antara kamu menuliskannya dengan benar. Dan janganlah penulis enggan
menuliskannya sebagaimana Allah mengajarkannya, meka hendaklah ia menulis,
dan hendaklah orang yang berhutang itu mengimlakkan (apa yang akan ditulis itu),
dan hendaklah ia bertakwa kepada Allah Tuhannya, dan janganlah ia mengurangi
sedikitpun daripada hutangnya…”.
Di sini Allah telah dengan jelas memerintahkan untuk melakukan penulisan secara benar
atas segala transaksi yang pernah terjadi selama melakukan muamalah. Dengan
demikian kepercayaan stakeholder diharapkan meningkat jika manajemen secara
konsisten dapat memberikan informasi akuntabilitas keuangan yang transparan dan
terpercaya yang pada akhirnya memperkuat dukungan mereka terhadap manajemen.
Page 4
keuangan yang menunjukan bagaimana organisasi dapat melaksanakan rencana
stratejiknya dan memenuhi kebutuhan keuangannya.
Nya tentulah mereka akan melampaui batas di muka bumi, tetapi Allah menurunkan
apa yang dikehendaki-Nya dengan ukuran. Sesungguhnya Dia Mahamengetahui
(keadaan) hamba-hamba-Nya lagi Mahamelihat.[asy-Syûra/42:27].
Dari dalil tersebut, Allah SWT telah mengisyaratkan kepada manusia bahwa semua
yang dilakukan harus diperhitungkan yang sebaik-baiknya, agar tidak mengabaikan
masa depan.
Page 5
Ayat di atas menegaskan bahwa dalam melaksanakan kegiatan muamalah, setiap
individu maupun organisasi dilarang untuk saling merugikan, berbuat curang, dan
melakukan tindakan penipuan. Penegasan ini merupakan landasan kuat
penyelenggaran ekonomi syariah yang sejatinya mengaktualisasikan nilai-nilai
kejujuran, integritas, dan prinsip saling menguntungkan.
Organisasi harus dapat mengelola dengan baik dana yang telah diperoleh dan
menjamin bahwa dana tersebut digunakan untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan. Secara praktek, organisasi dapat melakukan pengelolaan keuangan
dengan baik melalui : berhati-hati dalam perencanaan stratejik, identifikasi risiko-
risiko keuangan dan membuat system pengendalian dan sistem keuangan yang
sesuai dengan organisasi.
Diakui atau tidak, setiap muamalah selalu mengandung risiko. Hal ini sunatullah yang
tidak dapat ditolak. Hanya saja kita sebagai manusia juga diperintahkan untuk
membuat perencanaan untuk menghadapi masa depan. Allah berfirman dalam surat
Al Hasyr: 18
diri memperhatikan apa yang telah diperbuat untuk hari esok (masa depan) dan
bertaqwalah kamu kepada Allah. Sesunguhnya Allah Maha mengetahui apa yang
engkau kerjakan”.
Jelas sekali dalam ayat ini kita diperintahkan untuk membuat perencanaan untuk
masa depan, yang tentu saja akan memperhitungkan pula kemungkinan risiko yang
mungkin terjadi. Ayat lain yang memperjelas keharusan kita untuk membuat
perencanaan ada dalam Al Qur’an, surat Yusuf: 43-49, Allah juga telah
menggambarkan contoh usaha manusia membentuk sistem proteksi menghadapi
kemungkinan yang buruk di masa depan. Secara ringkas, ayat ini bercerita tentang
pertanyaan raja mesir tetang mimpinya kepada Nabi Yusuf. Di mana raja Mesir
bermimpi melihat tujuh ekor sapi betina yang gemuk dimakan oleh tujuh ekor sapi
Page 6
yang kurus, dan dia juga melihat tujuh tangkai gandum yang hijau berbuah serta
tujuh tangkai yang merah mengering tidak berbuah.
Nabi Yusuf dalam hal ini menjawab supaya Raja bertanam selama tujuh tahun dan
dari hasilnya hendaklah disimpan sebagian. Kemudian sesudah itu akan datang tujuh
tahun yang amat sulit, yang menghabiskan apa yang telah disimpan tesebut.
Islam mengatur bahwa keridhoan Allah SWT-lah yang menjadi tujuan utama dari
seluruh proses akuntansi. Yakni dengan menjalankan segala perintah Allah dalam Al
Qur’an dan dalam Hadits Rasulullah saw dengan pada saat yang sama tidak
melanggar prinsip-prinsip syariah dalam bermuamalah. Kemudian, tujuan terpenting
yang selanjutnya ialah mengutamakan kepentingan kemaslahatan masyarakat
umum dengan menjaga hak-hak mereka agar tidak terzhalimi. Kemudian Islam pun
dalam hal ini tetap tidak menafikan kepentingan pribadi dalam mengejar keridhoan
Allah SWT dan menjaga keadilan bagi masyarakat banyak.
Jika kita cermati surat Al-Baqarah ayat 282, Allah memerintahkan untuk melakukan
pencatatan secara benar terhadap semua transaksi yang pernah terjadi selama
melakukan muamalah. Dari hasil pecatatan tersebut akan didapat manfaat berbagai
informasi yang bisa digunakan untuk menentukan langkah yang akan dilakukan oleh
manajemen. Pencatatan inilah yang kemudian dalam perkembangannya menjadi
sesuatu yang disebut ‘akuntansi’.
Sistem akuntansi dan keuangan yang digunakan organisasi harus sesuai dengan
prinsip dan standar akuntansi yang berlaku umum. Hal ini berarti bahwa setiap
akuntan di seluruh dunia dapat mengerti sistem yang digunakan oleh organisasi.
Page 7
APB (Accounting Principle Board) Statement No. 4 mendefinisikan bahwa “Akuntansi
adalah suatu kegiatan jasa. Fungsinya adalah memberikan informasi kuantitatif,
umumnya dalam ukuran uang mengenai suatu badan ekonomi yang dimagsud untuk
digunakan dalam pengambilan keputusan ekonomi, yang digunakan dalam memilih
di antara beberapa alternatif”
Mengenai Akuntansi Syari’ah secara etimologi, kata akuntansi berasal dari bahasa
inggris; accounting, dalam bahasa Arabnya disebut “Muhasabah” yang berasal dari
kata hasaba, hasiba, muhasabah atau wazan yang lain adalah hasaba, hasban,
hisabah, artinya menimbang, memperhitungkan mengkalkulasikan, mendata, atau
menghisab, yakni menghitung dengan seksama atau teliti yang harus dicatat dalam
pembukuan tertentu. Dari sinilah lahir pemahaman bahwa RSI Sultan Agung sebagai
sebuah institusi yang berlandaskan hukum Islam, sudah seharusnya menerapkan
Akuntansi berbasih syariah.
Manajemen (idaarah) dalam konteks Islam memiliki unsur-unsur yang tidak jauh
berbeda dengan konsep manajemen secara umum. Hal ini telah tertuang dalam Al-
Qur’an dan Al-Hadits sebagai falsafah hidup umat Islam. Unsur-unsur tersebut di
antaranya;
Perencanaan (Planning)
Pengorganisasian (Organizing)
Pelaksanaan (Actuating)
Pengawasan(Controlling)
Secara detail, implementasi fungsi – fungsi manajemen pada Bidang Keuangan dan
Akuntansi di RSI Sultan Agung akan diuraikan dalam bab – bab selanjutnya.
Page 8
BAB II – PERENCANAAN (PLANNING)
Planning adalah penentuan terlebih dahulu apa yang akan dikerjakan. Penentuan ini juga
mencanangkan tindakan secara efektivitas, efesiensi, dan mempersiapkan input serta
output. Perencanaan adalah untuk mengelola usaha, menyediakan segala sesuatunya yang
berguna untuk jalannya bahan baku, alat-alat, modal, dan tenaga. Dalam bentuk suatu
kelompok atau organisasi, yang hendak dicapai adalah keberhasilan, tentu di dalamnya
terdapat apa yang disebut dengan perencanaan atau planning. Hal ini diterangkan dalam
apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan bertakwalah kepada Allah,
sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan”.
Page 9
Berikut di bawah ini adalah gambaran secara lengkap masing-masing kegiatan bagian dari
perencanaan yang disajikan sebagai pedoman.
2.1. PENGANGGARAN
Page 10
Prinsip Amar Makruf Nahi Munkar, adalah prinsip yang memposisikan
anggaran sebagai pedoman kerja, sehingga bagi yang melakukan
penyimpangan (kemungkaran) dapat diberi sanksi, dan yang berprestasi
diberi reward. Prinsip amar makruf nahi munkar tersebut ditegaskan
dalam QS. Al-Imran : 104, 110, 114.
Penetapan pagu ini selaras sengan firman Allah dalam QS.Al Maidah ayat 77;
Page 11
Pagu tersebut di atas, dihitung dari jumlah dana sumber yang telah dikurangi
dengan jumlah yang ditargetkan sebagai nilai tambah tahun anggaran, dan
memungkinkan diubah sesuai kebijakan Direksi atau regulasi di atasnya.
Komponen input (masukan) terdiri dari sumber daya insani yang bertugas
menyusun anggaran, informasi / data-data kegiatan dan keuangan, tata
organisasi dan tatalaksananya, regulasi, kebijakan, pedoman-pedoman, surat
keputusan Direktur, serta peralatan dan dana.
Komponen input penganggaran di Rumah Sakit Islam Sultan Agung, berupa:
a. Sumber Daya Insani (SDI); ditetapkan dengan menerbitkan surat
Page 12
e. Peralatan; dalam pelaksanaan penganggaran, tim menggunakan alat
bantu Personal Computer, Laptop, LCD Projector, dan software yang ada.
Alat bantu lain menyesuaikan kebutuhan.
Melihat kembali isi visi dan misi, untuk menentukan arah program dan
kegiatan di tahun anggaran.
Analisis lingkungan
Page 13
Pleno persetujuan draft RKA
Penetapan RKA tingkat Pengelola, sosialisasi dan distribusi
Proses persetujuan tingkat YBWSA
2.2. PENTARIFAN
Setiap orang berhak menjual atau tidak menjual apa yang dimilikinya. Demikian pula
setiap orang berhak membeli atau tidak membeli apa yang diinginkannya. Hal ini
ditegaskan dalam Quran:“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling
memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan
yang berlaku dengan suka sama-suka di antara kamu”. (an-Nisa’:29). Hal ini juga
ditegaskan dalam Hadis: “sesungguhnya jual beli hanya bisa dilakukan atas dasar
suka sama suka” (Ibnu Majah:2176). Rasulullah juga melarang jual beli yang
dilakukan dalam keadaan terpaksa seperti diceritakan Ali bin Abi Thalib. (Abu
Daud:2935).
Kebebasan yang dimiliki para pelaku pasar mencakup kebebasan menentukan harga
tanpa campur tangan penguasa. Selama harga yang ditetapkan tersebut kemudian
disepakati oleh kedua pihak (suka sama suka) dalam muamalah, maka bukan
menjadi suatu dosa.
Pentarifan yang dilakukan adalah menentukan harga jual produk yang akan dijual
kepada masyarakat. Harga yang ditetapkan tersebut hanya berlaku secara internal di
RSI Sultan Agung sehingga bukan merupakan bentuk kezaliman. Dan berikut di
Page 14
bawah ini disampaikan Pedoman pentarifan dan alur proses dari pentarifan di RSI
Sultan Agung.
Tarif pelayanan di RSI Sultan Agung dihitung dan ditetapkan oleh Direktur
dengan mempertimbangkan faktor-faktor berikut :
Asas keadilan (QS:Al-Maidah | Ayat: 8), (QS:Al-Israa' | Ayat: 35)
Page 15
Tarif Tindakan; dalam hal penghitungan tarif tindakan, maka tim UC
rumah sakit bersama jajaran manajemen, dokter, dan paramedis telah
sepakat menggunakan tiga faktor pembeda antara tindakan, yaitu
waktu (menit) tindakan, profesionalisme yang melakukan /
bertanggungjawab atas tindakan, serta tingkat kesulitan. Faktor ini
Tarif Sewa alat adalah tarif sewa alat dikenakan untuk alat-alat medik
canggih yang dimanfaatkan dalam menunjang pelayanan, terutama
tindakan pembedahan.
Tarif Obat merupakan tarif yang dikenakan untuk setiap penjualan
semua obat yang tersedia di Instalasi Farmasi RSI Sultan Agung
Tarif administrasi dan umum adalah tarif yang dikenakan untuk setiap
penggunaan pelayanan administrasi yang diperkenankan dalam
pelayanan.
Untuk tarif yang diusulkan karena belum pernah ada sebelumnya, atau
merupakan pelayanan baru, unit yang mengusulkannya harus
memberikan informasi selengkap-lengkapnya mengenai bahan dan alat
Page 16
yang dipakai, sumber daya insani yang terlibat, dan informasi lain yang
terkait dengan pelaksanaan pemeriksaan dan tidakan serta tarif
pembanding jika ada.
Untuk tarif yang sudah pernah ada dan diperlukan revisi maka harus
disampaikan surat usulan dari unit beserta alasan, dan besaran
perubahan tarif yang diperlukan. Penetapan pemberlakuan perubahan
tarif adalah sebagai addendum, yang tidak terpisahkan dari buku tarif
yang berlaku.
Sosialisasi tarif, baik berupa tarif baru maupun tarif penyesuaian / perubahan
dari hasil peninjauan tarif dilakukan oleh Bagian Akuntansi / Tim Tarif,
melalui bantuan Bagian Sekretariat untuk sosialisasi internal, dan bantuan
Bagian Pemasaran untuk sosialisasi Eksternal.
Page 17
Tarif Layanan tidak berdasarkan kelas
Tarif Layanan Farmasi
Page 18
Tarif Instalasi Gawat Darurat
Tarif Poliklinik Rawat Jalan
Tarif Tindakan Penunjang
Tarif Tindakan Operasi
Tarif tindakan Persalinan
Tarif administrasi dan pelayanan non medik lain
Page 19
peninjauan kembali terhadap tarif yang dimaksud berdasarkan hasil
analisis, dan masukan dari unit yang melakukan pelayanan.
2.3. PENDANAAN
Dalam PSAK nomor 2 mengenai Laporan Arus Kas, disebutkan bahwa aktivitas
pendanaan merupakan aktivitas yang mengakibatkan perubahan dalam jumlah serta
komposisi kontribusi modal dan pinjaman entitas. Kebijakan pendanaan adalah
kebijakan yang menyangkut perolehan sumber dana untuk kegiatan operasi
perusahaan. Kebijakan ini akan berpengaruh terhadap struktur modal dan faktor
leverage perusahaan, baik leverage operasi maupun leverage keuangan.
Page 20
sisi Allah. Dan apa yang kamu berikan berupa zakat yang kamu
maksudkan untuk mencapai keridhaan Allah, maka (yang berbuat
demikian) itulah orang-orang yang melipat gandakan (pahalanya)”.
pendanaan dari pihak lembaga perbankan bisa diterima secara loan syndication
(pinjaman dari satu kreditur) , syndicated loan (pinjaman dari beberapa kreditur
sindikasi), atau pinjaman konsorsium (gabungan dari beberapa bank dengan
satu bank sebagai induk)
Dalam hal pendanaan yang bersumber dari eksternal ini kewenangan RSI Sultan
Agung sebatas pada pengajuan usulan kepada YBWSA dengan ketentuan yang
diatur dalam panduan.
Mekanisme pengajuan pendanaan eksternal diatur dalam panduan tersendiri.
Page 21
2.4. PEDOMAN AKTIVA
Harta dalam Islam pada hakikatnya adalah amanah (titipan) dari Allah SWT.
Sedangkan, pemilik mutlak terhadap segala sesuatu yang ada di muka bumi ini,
termasuk harta benda, adalah Allah SWT. Kepemilikan oleh manusia hanya bersifat
relatif, sebatas untuk melaksanakan amanah mengelola dan memanfaatkan sesuai
dengan ketentuan-Nya. Karena alasan itulah, manusia diharuskan dapat mengelola
dengan baik titipan Allah tersebut.
Pedoman Aktiva di RSI Sultan Agung dimaksudkan untuk memastikan bahwa harta
yang dimiliki berada dalam pengelolaan yang baik, selamat (berkah) dan menjamin
kehidupan lembaga di masa mendatang. Sebagaimana firman Allah dalam QS: Al
Hasyr:18 :
memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat), dan
bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu
kerjakan.”
Harta dalam Islam pada hakikatnya adalah amanah (titipan) dari Allah SWT.
Sedangkan, pemilik mutlak terhadap segala sesuatu yang ada di muka bumi
ini, termasuk harta benda, adalah Allah SWT. Kepemilikan oleh manusia
hanya bersifat relatif, sebatas untuk melaksanakan amanah mengelola dan
memanfaatkan sesuai dengan ketentuan-Nya. Manajemen aktiva di RSI
Sultan Agung didasarkan pada prinsip-prinsip berikut :
Tidak melalaikan kewajiban terhadap Allah SWT (QS: Al-Munaafiqun
Page 22
(fisik), waktu mendapatkannya, tempat serta proses mendapatkan dan
penggunaannya.
Dengan Usaha Sendiri / Tidak Berpangku Tangan (QS: Ar-Ra’d |
Ayat:11)
Page 23
pihak lain (instansi) yang ditetapkan dalam surat perjanjian
kerjasama kedua belah pihak.
Page 24
Biaya dibayar di muka adalah biaya yang pembayarannya telah
Kas
Bank
Deposito
Piutang
Penyisihan Penghapusan Piutang
Akun Rekening antar Kantor
Persediaan
Pendapatan yang masih harus diterima
Uang muka (urbun) pembelian Aktiva
10. Pajak dibayar di muka
11. Biaya dibayar di muka
1.2.2.3. Pengakuan dan Pengukuran :
Kas diakui sebesar nilai nominal uang tunai atau yang dapat
dipersamakan dengannya.
Page 25
f. Penyisihan Penghapusan Piutang diakui dalam Laporan Posisi
Keuangan dengan metode tidak langsung. Besarnya penyisihan
penghapusan piutang ditentukan dari saldo piutang umum
tahun lalu yang memungkinkan sudah tidak dapat ditagih.
Umumnya piutang tersebut sudah melalui proses
pengelompokan pasien tidak mampu.
Page 26
tidak dibatasi sesuai dengan peraturan saldo minimum
bank.
Pengungkapan
Page 27
Kas terdiri dari kas di tangan, setara kas atau bon kas, dan
kas kecil.
Page 28
Gas Medik (N2O, O2)
Pendapatan yang masih harus diterima terdiri dari :
Bunga Deposito
Bagi Hasil Tabungan dan Rekening Koran
Page 29
RSI Sultan Agung untuk keperluan operasional, yang didahului
dengan permohonan oleh RSI Sultan Agung sebelumnya.
Page 30
Yayasan menarik dana sebesar yang dikeluarkannya ke
rekening bank RSISA.
Page 31
Rekening Antar Kantor Xxx
Kas Bank ..... xxx
(untuk mencatat transaksi perbaikan / renovasi saat
pengkreditan rekening kas di bank oleh yayasan)
Page 32
Pembelian Aset Tetap oleh Yayasan
Page 33
Saat pembebanan periodik;
Beban penyusutan Aset YYY Xxx
Akumulasi Penyusutan Aset YYY xxx
(untuk mencatat transaksi penyusutan periodik)
Page 34
Bagian Keuangan akan mencatat pendebetan rekening
RSISA oleh Yayasan ke daily cash/bank dan mengirimkan
rekap daily cash beserta data pendukungnya ke bagian
Akuntansi RSI Sultan Agung;
Page 35
Menyimpan data realisasi pelaksanaan pemeliharaan yang
telah ditransaksikan.
Page 36
E. Standar prosedur operasional pembelian aset tetap oleh
Yayasan
Page 37
akhir bulan kepada bagian Akuntansi RSISA yang dilampiri
dengan ;
Page 38
Peralatan Umum
(-) Akumulasi Penyusutan Peralatan Umum
Peralatan Berat
(-) Akumulasi Penyusutan Peralatan Berat
Instalasi
(-) Akumulasi Penyusutan Instalasi
Kendaraan
(-) Akumulasi Penyusutan Peralatan Medik
Aktiva pajak tangguhan
Page 39
diterima sebesar nilai tunai seluruh pengeluaran yang
harus dilakukan.
Page 40
Dalam hal kapitalisasi beban dilakukan terhadap aktiva
tidak lancar yang telah habis umur ekonomisnya maka
harus diikuti dengan penetapan kembali umur ekonomis
dan beban penyusutan periode selanjutnya.
Pengurangan
Page 41
Penghapusbukuan
Page 42
Penambahan dan pelepasan aktiva tidak
lancar Penilaian kembali (revaluasi) yang
dilakukan Reklasifikasi aktiva tidak lancar
Kapitalisasi beban
Aktiva Tidak Berwujud (ATB) adalah aktiva tidak lancar dan tidak
berbentuk yang memberikan hak keekonomian dan hukum kepada
perusahaan dan dalam laporan keiangan tidak sicakup secara
terpisah dalam klasifikasi aktiva yang lain. Salah satu karakteristik
ATB yang paling penting adalah tingkat ketidakpastian mengenai
nilai manfaatnya si kemudian hari. ATB antara lain dapat
berbentuk: Amdal, Goodwill.
2.4.5.2. Pengelompokan
Amdal
(-) Akumulasi Amortisasi Amdal
Goodwill
(-) akumulasi Amortisasi Goodwill
ATB yang diperoleh dengan cara membeli dari pihak luar, diakui
pada saat terjadi pengalihan hak kepemilikan sebasar harga
beli ditambah biaya-biaya lain yang terjadi sampai ATB yang
bersangkutan siap dimanfaatkan.
Page 43
dibuktikan sengan adanya sertifikasi sebesar biaya-biaya yang
terjadi untuk pengembangannya.
2.4.5.4. Amortisasi
2.4.5.5. Penghapusbukuan
Dalam hal ATB tidak lagi memberikan manfaat keekonomian bagi
RSI Sultan Agung, maka ATB yang bersangkutan dihapusbukukan.
Nilai bukunya diakui sebagai beban periode berjalan.
2.4.5.6. Penyajian dan Pengungkapan
Penyajian
Page 44
biaya tidak langsung proyek, kecuali pajak-pajak yang dapat
dikreditkan.
2.4.6.3. Penyajian dan Pengungkapan
Dalam Islam hutang dikenal dengan qardh yang secara etimologi berasal dari kata al
qath’u yang berarti memotong (Zuhaili, 2011). Qardh juga di definisikan sebagai
harta yang diberikan pemberi pinjaman kepada penerima dengan syarat penerima
pinjaman harus pengembalikan besarnya nilai pinjaman pada saat mampu
mengembalikannya(Sabiq, 1987).
Menurut Kamus Istilah Keuangan dan Perbankan Syariah Bank Indonesia, qardh atau
pinjaman adalah suatu akad pinjam meminjam dengan ketentuan pihak yang
menerima pinjaman wajib mengembalikan dana sebesar yang diterima.
Merujuk pada pengertian dan uraian di atas, maka menjadi suatu kewajiban bagi
pemilik hutang untuk memenuhi kewajibannya tersebut dalam jumlah dan kurun
waktu yang telah disepakati. Oleh karena itu, di bawah ini RSI Sultan Agung
menguraikan Pedomannya terkait dengan pengelolaan kewajibannya.
Page 45
2.5.1. Dasar Syariah
Dalam pengelolaan hutang, manajemen RSI Sultan Agung merujuk pada
beberapa hal sebagai berikut;
Hutang Wajib dibayar;
“Barangsiapa yang ruhnya terpisah dari jasadnya dan dia terbebas
dari tiga hal: [1] sombong, [2] ghulul (khianat), dan [3] hutang,
maka dia akan masuk surga.” (HR. Ibnu Majah no. 2412. Syaikh Al
Albani mengatakan bahwa hadits ini shohih).
Akad; adanya kesepakatan atau kerelaan antara RSI Sultan Agung dengan
pemakai jasa pelayanan kesehatan, baik ditinjau dari tujuan karakter dan
konsekuensi hukumnya.
Page 46
berhala, mengundi nasib dengan panah, adalah termasuk
perbuatan syaitan. Maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar
kamu mendapat keberuntungan”.
Barangsiapa yang menyatakan kepada saudaranya, ‘Mari, aku
bertaruh denganmu.’ maka hendaklah dia bersedekah.” (Hr.
Bukhari dan Muslim)
Page 47
2.5.2.2. Pengelompokan
Kewajiban lancar dikelompokkan sebagai berikut :
Hutang obat
Hutang alat medik
Hutang Jasa dokter
Hutang pajak
Hutang peralatan
Hutang bank
Hutang lain-lain
Biaya yang masih harus dibayar
Hutang obat diakui pada saat faktur diterima sebesar nilai yang
tertera dalam faktur (netto)
Hutang alat medik diakui pada saat faktur diterima sebesar nilai
yang tertera dalam faktur
Page 48
Hal-hal yang perlu diungkapkan dalam catatan atas laporan
keuangan meliputi: semua perubahan dan keadaan yang tidak
biasa terjadi dalam periode berjalan.
2.5.3.2. Pengelompokan
Kewajiban tidak lancar dikelompokkan menjadi :
Hutang bank
Hutang kepada pihak lain
Kewajiban pajak tangguhan
Hutang bank dan hutang kepada pihak lain diakui pada saat
terjadinya transaksi pencairan pinjaman
Page 49
Sebelum pelunasan atau pembayaran maka bagian dari
kewajiban tidak lancar yang akan jatuh tempo dalam waktu
1 tahun setelah tanggal Laporan Posisi Keuangan dialihkan
menjadi kewajiban lancar, kecuali jika pelunasannya
dengan menimbulkan kewajiban jangka panjang lainnya.
2.5.3.4. Penyajian dan pengungkapan
Ada akad (persetujuan) kedua belah pihak antara manajemen RSI Sultan
Agung dengan pihak kedua (pemasok) dalam bentuk Perjanjian Kerja
Sama (PKS) pada awal kerjasama untuk semua jenis pengadaan barang.
Ada akad (persetujuan) kedua belah pihak antara manajemen RSI Sultan
Agung dengan pihak perbankan (pemberi pinjaman) untuk transaksi;
Titipan / simpanan baik wadi’ah maupun mudharabah
Bagi hasil, baik al-musyarakah maupun mudharabah
Jual beli, baik Bai' Al-Murabahah, Bai' As-Salam, Bai' Al-Istishna'
Sewa, baik Al-Ijarah maupun Al-Ijarah Al-Muntahia Bit-Tamlik
Jasa, baik Al-Wakalah, Al-Hawalah, Ar-Rahn, maupun Al-Qardh
Ada akad (persetujuan) kedua belah pihak antara manajemen RSI Sultan
Agung dengan pihak professional penerima jasa (dokter dan profesi lain)
mengenai cara tangguh penyampaian jasa profesi.
Pembahasan Akad secara khusus disajikan pada sub bab 2.7
Page 50
2.6. PEDOMAN ASET NETO
Aset neto adalah hak residual RSI SULTAN AGUNG atas aset setelah dikurangi seluruh
kewajiban yang dimiliki. Aset neto RSI SULTAN AGUNG terdiri dari aset neto terikat
temporer, dan aset neto terikat permanen.
2.6.1. Dasar Syariah
Keseimbangan (Wasathan) (QS. 2: 143)
hak kebebasan harus selalu diimbangi kewajiban
keseimbangan antara kehidupan dunia dan ukhrawi
keseimbangan akal dan moral.
Al Muhith (QS. 4:126)
Aset neto tidak terikat dalah aset neto berupa sumber daya yang
penggunaannya tidak dibatasi untuk tujuan tertentu 2.6.2.1. Pengelompokan
Page 51
Surplus dan defisit tahun berjalan berasal dari seluruh
pendapatan setelah dikurangi seluruh biaya pada tahun
berjalan.
Aset neto Donasi
Nilai buku aset neto tidak terikat pada saat penetapan RSI
SULTAN AGUNG
Nominal dana sumbangan / bantuan yang tidak mengikat.
Page 52
Rincian jumlah aset neto tidak terikat berdasarkan
jenisnya;
Informasi mengenai sifat aset neto tidak terikat.
Aset neto terikat temporer adalah aset neto berupa sumber daya ekonomi
yang penggunaannya dan / atau waktunya dibatasi untuk tujuan tertentu dan
Page 53
2.6.3.3. Penyajian dan Pengungkapan
Aset neto terikat permanen adalah aset neto berupa sumber daya yang
penggunaannya dibatasi secara permanen untuk tujuan tertentu oleh
pemerintah / donatur.
2.6.4.1. Pengelompokan
Aset neto terikat permanen meliputi ;
Page 54
Pengukuran
Aset neto terikat permanen dinilai sebesar;
Nilai buku aset neto terikat permanen pada saat penetapan
“Dan jika kamu ingin anakmu disusukan oleh orang lain, maka tidak dosa
bagimu apabila kamu memberikan pembayaran menurut yang patut.
Bertakwalah kamu kepada Allah dan ketahuilah bahwa Allah Maha
Melihat apa yang kamu kerjakan.” (QS. Al-Baqarah: 26)
“Dan jika ia (orang yang berutang itu) dalam kesulitan, berilah tangguh
sampai ia berkelapangan...” (QS. al-Baqarah [2]: 280
“Salah seorang dari kedua wanita itu berkata ‘wahai ayahku ambillah ia
sebagai orang yang bekerja (pada kita), sesungguhnya orang yang paling
baik untuk bekerja (pada kita) adalah orang yang kuat lagi dapat
dipercaya.” (QS. Al-Qasas: 26)
Dari Ibnu Umar, bahwa Rasulullah bersabda: “berikanlah upah pekerja
sebelum keringatnya kering.” (HR. Ibnu Majah)
Page 55
“Barang siapa mempekerjakan pekerja, beritahukanlah upahnya” (HR.
‘Abd ar-Razzaq dari Abu Hurairah dan Abu Sa’id al-Khudri)
Fatwa DSN MUI Nomor : 09/DSN-MUI/IV/2000 tentang PEMBIAYAAN
IJARAH
Fatwa DSN nomor 06/DSN-MUI/IV/2000 tentang JUAL BELI ISTISHNA’
Fatwa DSN nomor: 05/DSN-MUI/IV/2000 tentang JUAL BELI SALAM
Fatwa DSN MUI nomor : 19/DSN-MUI/IV/2001 tentang AL-QARDH
2.7.2. Pengertian
Akad, secara umum digunakan para Ulama ahli fikih ketika menjelaskan
hukum-hukum umum yang melekat pada suatu akad. Sedangkan akad
dalam maknanya yang khusus, didefinisikan oleh para Ulama dengan
beragam definisi yang hampir sama. Semua definisi itu tercakup dalam
pengertian berikut, yaitu :
َْ
َ قم َمُْ وُْ قَي
َْ ام َوْ أ َ ََْعو ُرش َم َه ج َو ىَل َع ا َم ُهما
ُْ
ِ لَوُْ بَق
ب َب ِا َجيإِ َط ب َر
(akad adalah) transaksi yang ditandai dengan îjâb dan qabûl atau yang
mewakili keduanya yang dilaksanakan sesuai dengan syari’at.
Definisi akad dalam makna khusus inilah yang langsung difahami sebagai
definisi akad dalam fikih muamalat maliyah.
2.7.3. Pengelompokan
Akad, di RSI Sultan Agung dikelompokkan dalan 2 (dua) jenis, yaitu:
Akad Pelayanan
Page 56
Dilihat dari sisi pembayarannya dinamakan Bai’ Al Mu’ajjal / Bai’
Naqdan
Dilihat dari sisi jenis barang dinamakan Bai’ Muthlaq
Akad yang digunakan pada kerjasama ini adalah AKAD Wakalah bil
Ujrah.
Pembelian secara tempo, misal pada pembelian alat medis atau non
medis, obat-obatan, bahan logistik, bahan gizi
Jika langsung lunas termasuk Bai’ Muajjal
Jika angsuran berbatas waktu termasuk Bai’ Taqsith
Page 57
Akad Kerjasama Pembiayaan dengan Lembaga Keuangan & Asuransi
Page 58
(Qs. al- Maidah: 90)
tidak mengandung unsur maysir
(Qs. al-Ma’idah: 90)
Pendapatan adalah arus masuk bruto dari manfaat ekonomi yang timbul
dari aktivitas RSI SULTAN AGUNG selama satu periode yang
mengakibatkan penambahan aset neto bersih.
2.8.3. Pengelompokan
Pendapatan dapat diklasifikasikan ke dalam :
2.8.3.1. Pendapatan Usaha dari Jasa Pelayanan
Page 59
A. Haram lidzatihi (karena dzatnya) adalah sesuatu yang
diharamkan karena adanya madharat pada dzatnya, seperti
makan bangkai, minum khamr, zina, dan sebagainya yang
menyangkut kepada maqashid al-syariah, yaitu: memelihara
agama, memelihara diri, memelihara akal, memelihara
keturunan, dan memelihara harta. Berangkat dari hal tersebut,
beberapa yang penting dilakukan di RSI Sultan Agung adalah;
Tidak menjual produk yang secara fisik diharamkan.
Page 60
Melarang pencurian dan menjual hasil curian di mana
hukum perbuatan tersebut adalah haram karena hal itu
mengandung unsur menzalimi orang lain, membiarkan
kemungkaran, dan menyebabkan pembeli hasil curian itu
bersekutu dalam dosa dengan pelaku pencurian.
“Hai orang-
orang yang
beriman,
janganlah kailan
saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang
batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku
dengan saling ridha di antara kalian.” (An-Nisa`: 29)
Page 61
RSI Sultan Agung menjamin tidak akan terjadi transaksi
sebelum produk barang/jasa secara fisik tersedia.
Sebagaimana hadits yang diriwayatkan oleh Turmudzi
berikut ini;
Pengecualian
Page 62
ulama fiqih, maka manajemen RSI Sultan Agung membolehkan
makan haram karena kebutuhan pengobatan dan sangat
terpaksa. Namun demikian Manajemen RSI Sultan Agung
menetapkan pula perkenan (rukhsah) dalam menggunakan
obat yang haram itu harus dipenuhinya syarat-syarat sebagai
berikut:
Tidak ada obat lain yang halal sebagai ganti Obat yang
haram itu.
2.8.3.2. Hibah
Page 63
2.8.4. Pengakuan dan Pengukuran
Page 64
dan alat medis yang diperoleh di luar faktur diungkapkan pada
Catatan Atas Laporan Keuangan.
2.9.2. Pengertian
Page 65
Beban pemeliharaan adalah beban yang yang terjadi dalam rangka
pengoperasian dan pemeliharaan aktiva tidak lancar yang memiliki atau
digunakan oleh unit operasional.
Beban Penyusutan, Amortisasi dan Penyisihan :
Beban Penyusutan adalah beban usaha yang terjadi dari alokasi harga
perolehan aktiva tidak lancar selama masa manfaat ekonomis.
Beban amortisasi adalah beban usaha yang terjadi dari alokasi harga
perolehan aktiva tidak berwujud dan beban yang ditangguhkan
selama manfaat ekonomisnya.
Beban umum dan administrasi adalan beban usaha yang terjadi karena
kegiatan yang bersifat umum dan manajerial dan tidak dapat diidentifikasi
sebagai beban pemeliharaan, beban pemasaran atau beban penyusutan,
amortisasi dan penyisihan.
Beban diakui pada saat terjadinya pengeluaran kas atau sebesar harga
perolehan barang dan atau jasa.
Beban Penyusutan, Amortisasi dan Penyisihan penghapusan diakui secara
Page 66
jumlah beban ke dalam harga perolehan aktiva dan diikuti dengan
penyesuaian beban penyusutan sesuai dengan umur ekonomisnya.
Syarat kapitalisasi beban adalah sebagai berikut :
Beban disajikan dalam laporan Aset Bersih tidak Terikat atau Nilai Tambah
sesuai dengan pengelompokannya.
Dengan prinsip dan tujuan bisnis yang telah ditetapkan dalam kaidah muamalah,
nilai tambah dalam Islam tidak hanya berpatokan pada bagaimana memaksimalkan
nilai kuantitas nilai tambah tersebut, akan tetapi juga menyelaraskannya dengan nilai
kualitas yang diharapkan secara fitrah kemanusiaan dan Islam. Nilai tambah yang
merupakan hasil dari proses bisnis atau transaksi jual beli harus dinilai bukan hanya
sekedar kuantitasnya tetapi juga dari kualitasnya. Teori ini dapat diterima dalam
konsep fiqh muamalah yang memiliki kaidah baku dan bersifat fleksibel. Baku dalam
artian bersifat dogmatis (mengandung perintah dan larangan), fleksibel dalam artian
sesuatu dapat dilaksanakan selama tidak ada bukti larangan dari Alquran maupun
sunnah. Artinya, segala bentuk ajaran ilmu ekonomi yang sudah ada bukan berarti
tidak sesuai dengan Islam, dan sebaliknya, bukan pula berarti semuanya telah sesuai
dengan ketentuan Islam.
Page 67
Demikian pula halnya dengan permasalahan keuntungan yang dihasilkan dalam
sebuah transaksi muamalah yang dalam entitas nirlaba disebut kenaikan aset bersih
tidak terikat atau Nilai Tambah. Aset bersih tidak terikat atau Nilai Tambah yang
menjadi tujuan utama muamalah tidak hanya memiliki terminologi ekonomi sebagai
selisih antara penjualan secara total dengan total biaya yang dikeluarkannya, akan
tetapi lebih komprehensif dari itu, Aset Bersih tidak Terikat atau Nilai Tambah dapat
berarti hasil dari bersabar, mensucikan diri, beriman, berdakwah, ber-ittiba’,
berinfaq, dan merupakan hidayah dari Allah. Hal ini berdasar pada firman Allah
dalam Al- Qur’an :
QS al Lail: 5-7; “Adapun orang yang memberikan (hartanya di jalan Allah) dan
bertakwa, dan membenarkan adanya pahala yang terbaik (surga), maka
Kami kelak akan menyiapkan baginya jalan yang mudah”.
QS Al A’raf: 157 ; “(Yaitu) orang-orang yang mengikut Rasul, Nabi yang ummi
yang (namanya) mereka dapati tertulis di dalam Taurat dan Injil yang ada di
sisi mereka, yang menyuruh mereka mengerjakan yang ma´ruf dan melarang
mereka dari mengerjakan yang mungkar dan menghalalkan bagi mereka
segala yang baik dan mengharamkan bagi mereka segala yang buruk dan
membuang dari mereka beban-beban dan belenggu-belenggu yang ada pada
mereka. Maka orang-orang yang beriman kepadanya. memuliakannya,
menolongnya dan mengikuti cahaya yang terang yang diturunkan kepadanya
(Al Quran), mereka itulah orang-orang yang beruntung”.
Semua itu terakumulasikan dalam jannah dan kebahagian kekal di akhirat. Inilah
makna muamalah serta manfaat yang menjadi orientasi dasar konsep Nilai Tambah
dalam ekonomi Islam. Sehingga dengan demikian diharapkan, transaksi yang
dilakukan di RSI Sultan Agung selama periode tertentu, tidak hanya menghasilkan
manfaat Nilai Tambah secara ekonomi duniawi, tetapi juga manfaat (beruntung)
secara ukhrawiyah.
Page 68
2.10.1. Dasar Syariah
Tidak Merugikan Orang Lain dalam hal tidak mengurangi takaran dan
timbangan (QS. Huud : 84)
Takaran dicukupkan menurut ukuran yang normal ( QS. Huud : 85)
Kelayakan dalam Penetapan Kenaikan aktiva bersih tidak terikat; Ali bin
Thalib r. a. berkata, “ Wahai para saudagar ! Ambillah ( laba) yang pantas
maka kamu akan selamat ( berhasil) dan jangan kamu menolak laba yang
kecil karena itu akan menghalangi kamu dari mendapatkan ( laba) yang
banyak .”
Laba adalah hidāyah dari Allah, yang semua akan bermuara dalam jannah
dan kebahagian kekal di akhirat.
o QS. al Laīl: 5-7
o QS. asy Syams: 9
o QS. ali Imrān: 200
o QS. al Baqarah : 5
o QS. al ‘Arāf: 157
2.10.2. Pengertian
Nilai Tambah adalah :
Page 69
2.10.4. Pengakuan dan Pengukuran
Nilai Tambah diakui dalam satu periode tertentu secara akumulasi setelah
dilakukan perbandingan antara pendapatan selama periode tertentu
dengan aktiva yang dikonsumsikan dalam bentuk beban untuk
menghasilkan pendapatan guna menentukan surplus atau kenaikan aktiva
bersih tidak terikat dan minus atau penurunan aktiva bersih tidak terikat.
Nilai Tambah tahun lalu yang sudah diaudit, disajikan pada laporan
perubahan aktiva bersih unit untuk menambah aktiva bersih ataupun
mengurangi aktiva bersih.
Menurut prinsip muamalah syari’ah, jual beli mata uang yang disetarakan dengan
emas (dinar) dan perak (dirham) haruslah dilakukan dengan tunai/kontan (naqdan)
agar terhindar dari transaksi ribawi (riba fadhl), sebagaimana dijelaskan hadits
mengenai jual beli enam macam barang yang dikategorikan berpotensi ribawi.
Mengacu pada hal tersebut, maka manajemen RSI Sultan Agung menetapkan
Pedoman transaksi dalam mata uang asing, yang dalam hal ini hanya berlaku untuk
hubungan muamalah dengan pihak lain yang menjual produknya kepada RSI Sultan
Agung dengan mengenakan kurs mata uang asing.
“Emas hendaklah dibayar dengan emas, perak dengan perak, bur dengan
bur, sya’ir dengan sya’ir (jenis gandum), kurma dengan kurma, dan garam
dengan garam, dalam hal sejenis dan sama haruslah secara kontan (yadan
biyadin/naqdan). Maka apabila berbeda jenisnya, juallah sekehendak
kalian dengan syarat secara kontan.” (HR. Muslim).
Page 70
“janganlah kamu menjual emas dengan emas kecuali sama-sama
bilangannya dan janganlah kamu lebihkan sebagian atas sebagian lainnya,
janganlah kamu menjual uang kertas dengan uang kertas kecuali sama-
sama bilangannya dan janganlah kamu lebihkan sebagian dengan
sebagian lainnya dan janganlah kamu menjual barang yang tidak ada di
tempat dengan yang sudah ada ditempat.”(HR Bukhari dan Muslim dari
Abi Said)
2.11.2. Pengertian
Mata uang asing adalah mata uang selain mata uang rupiah.
Menjasi suatu pihak untuk suatu perjanjian dalam mata uang asing yang
belum terlaksana.
Page 71
B. Untuk keparluan perhitungan kewajiban perpajakan yang berkaitan
dengan transaksi mata uang asing, digunakan kurs yang ditetapkan
pemerintah dalam bidang perpajakan.
Selisih kurs yang timbul dalam transaksi mata uang asing diakui sebagai
kenaikan aktiva bersih tidak terikat atau penurunan aktiva bersih tidak
terikat periode berjalan.
Tidak tersedia fasilitas hedging kewajiban dalam mata uang asing yang
timbul dari perolehan aktiva tersebut.
Selisih kurs tunai (spot rate) dan kurs masa depan (forward rate) yang
terjadi dalam transaksi valuta berjangka diakui sebagai diskonto atau
premi pada saat terjadi transaksi sebesar selisih antara kurs saat transaksi
dengan kurs yang ditetapkan untuk masa depan.
Pos aktiva dan kewajiban moneter dalam mata uang asing disajikan
dalam mata uang rupiah dengan menggunakan kurs tanggal Laporan
Posisi Keuangan yaitu kurs beli untuk pos aktiva dan kurs jual untuk
pos kewajiban. Selisih kurs yang terjadi diakui sebagai kenaikan aktiva
bersih tidak terikat atau penurunan aktiva bersih tidak terikat periode
berjalan.
Page 72
Pengungkapan
Jumlah beda kurs yang timbul selama periode, yang termasuk dalam
nilai tercatat suatu aktiva sesuai dengan perlakuan alternatif yang
diijinkan.
Page 73
Peristiwa yang memberikan bukti lanjutan dari kondisi yang telah ada
pada tanggal Laporan Posisi Keuangan.
Page 74
Surah Ali ‘Imran : 200
Surah Al An’aam ayat 131
sabar dan ikhlas,
An Nisa ayat 19
Bersyukur
Q.S. Ibrahim ayat 7
2.13.2. Pengertian
Transaksi luar biasa adalah transaksi yang kejadiannya tidak dapat diduga
sebelumnya dan tidak terjadi secara berulang, dan bukan merupakan
kegiatan normal unit yang menyebabkan keuntungan atau kerugian.
2.13.3. Pengakuan dan Pengukuran
Keuntungan dan kerugian luar biasa disajikan dalam laporan Aset Bersih
tidak Terikat secara terpisah setelah penyajian pendapatan dan beban
usaha atau non usaha.
Dalam Pedoman ini hanya diatur mengenai kewajiban zakat bagi lembaga,
sedangkan Pedoman zakat pribadi masing-masing karyawan diatur oleh bidang lain
yang relevan.
2.14.1. Dasar Syariah
Q.S. Al-Baqarah ayat 267 : “Wahai orang-orang yang beriman, infaqkanlah
(zakatkanlah) sebagian dari hasil usaha-usahamu yang baik-baik”.
Page 75
Dalam hadist nabi yang diriwayatkan Samra (Qardhawi, 1999); ”Rasulullah
memerintahakan kami agar mengeluarkan zakat dari segala yang kita
peruntukkan untuk diperjualbelikan”
2.14.2. Pengertian
Menurut Undang-undang RI nomor 38 tahun 1999, Zakat adalah harta yang wajib
disisihkan oleh seorang muslim atau badan yang dimiliki oleh orang muslim sesuai
dengan ketentuan agama untuk diberikan kepada yang berhak menerimanya. Dalam
undang-undang yang sama, pada pasal 2 ditegaskan bahwa; Setiap warga negara
Indonesia yang beragama Islam dan mampu atau badan yang dimiliki oleh orang
muslim berkewajiban menunaikan zakat. Sedangkan pada Bab IV, pasal 11 dijelaskan
bahwa pajak terdiri atas (1) Zakat Fitrah, dan (2) Zakat Mal. Zakat Fitrah menjadi
kewajiban bagi setiap orang Islam, sedangkan Zakat Mal dibebankan untuk jenis
harta di bawah ini, yang telah mencapai nishab, kadar dan waktu yang telah
ditetapkan oleh agama, antara lain;
emas, perak dan uang;
perdagangan dan perusahaan;
Hasil pertanian, perkebunan dan perikanan;
Hasil pertambangan;
Hasil peternakan;
Hasil pendapatan dan jasa;
Tikaz
Yang dimaksud dengan nishab adalah jumlah minimal harta kekayaan yang wajib
dikeluarkan zakatnya. Sedangkan kadar zakat adalah besarnya perhitungan atau
presentase zakat yang harus dikeluarkan. Waktu zakat dapat terdiri atas haul atau
masa pemilikan harta kekayaan selama dua belas bulan Qomariah, tahun Qomariah,
panen atau pada saat menemukan tikaz.
Page 76
Berbicara tentang zakat perusahaan, maka hal yang menjadi titik perhatian dari
seluruh akun perusahaan adalah akun aktiva-kewajiban, yang dalam hal ini
terepresentasi dalam neraca untuk menjelaskan hak-hak si pemilik perusahaan dan
hak-hak orang lain, nisab zakat, dan juga untuk dijadikan patokan dalam
pengambilan keputusan-keputusan.
Zakat Mal
Menurut bahasa, kata “mâl” berarti kecenderungan, atau segala sesuatu yang
diinginkan sekali oleh manusia untuk dimiliki dan disimpannya. Sedangkan menurut
syarat, mâl adalah segala sesuatu yang dapat dimiliki atau dikuasai dan dapat
digunakan (dimanfaatkan) sebagaimana lazimnya. Dengan demikian, sesuatu dapat
disebut mâl apabila memenuhi dua syarat berikut: a. Dapat dimiliki, disimpan,
dihimpun, dikuasai.
b. Dapat diambil manfaatnya sebagaimana lazimnya.
Contohnya: rumah, mobil, ternak, hasil pertanian, uang, emas, perak, dan lain
sebagainya. Sedangkan sesuatu yang tidak dapat dimiliki tetapi manfaatnya dapat
diambil, seperti udara dan sinar matahari tidaklah disebut mâl.
Yang dimaksud harta yang berkembang di sini adalah harta tersebut dapat
bertambah atau berkembang bila dijadikan modal usaha atau mempunyai
potensi untuk berkembang, misalnya hasil pertanian, perdagangan, ternak,
Page 77
emas, perak, dan uang. Pengertian berkembang menurut istilah yang lebih
familiar adalah sifat harta tersebut dapat memberikan keuntungan atau
pendapatan lain.
Mencapai nisab
Yang dimaksud dengan nisab adalah syarat jumlah minimum harta yang dapat
dikategorikan sebagai harta wajib zakat.
Melebihi kebutuhan pokok
Prinsip Penghitungan
Zakat hanya dibebankan kepada orang muslim dan tidak dibebankan kepada
non muslim
Penghitungan zakat perusahaan boleh dilakukan saat tutup buku atau genap
satu tahun. Dengan demikian, penghitungan zakat perusahaan tidak
berdasarkan pada fluktuasi keuangan yang berlangsung perbulan atau perhari.
Penghitungan di lakukan pertahun.
Hutang bisa menjadi pengurang bila: nilai hutang itu melebihi nilai aset tidak
bergerak perusahaan.
Cara menghitung hutang perusahaan dan pengaruhnya terhadap zakat: langkah
Page 78
nilai aset itu lebih besar dari beban hutang maka hutang tidak menjadi
pengurang zakat. Namun bila nilai hutang lebih besar maka selisihnya (selisih
antara nilai aset tidak terkena zakat dan nilai beban hutang) itu yang menjadi
pengurang. Kesimpulannya : tidak semua hutang menjadi pengurang.
Nilai zakat perusahaan yang bergerak di bidang perdagangan dan keuangan : 2,5
persen. Sedangkan nishabnya adalah: 85 gram emas.
Selama ketentuan dari Yayasan Badan Wakaf Sultan Agung belum ada, maka RSI
Sultan Agung menerapkan perhitungan sebagai berikut ;
Z bulanan = ¹/12 x SHU bulanan x 2,5% Z = nilai zakat yang harus dikeluarkan
SHU = Aset Bersih tidak Terikat
Zakat diakui pada saat terjadinya pengeluaran kas atau sebesar hasil
perhitungan yang telah ditetapkan.
Zakat Mal akan dihitung dan dibayarkan setiap bulan dan akan dilakukan
penghitungan ulang pada setiap tutup buku akhir tahun.
Apabila terdapat selisih kurang bayar, maka menjadi kewajiban bagi RSI Sultan
Agung untuk segera membayarkannya. Akan tetapi jika ada kelebihan
pembayaran maka selisih akan dianggap sebagai infak.
Zakat disajikan dalam laporan Aset Bersih tidak Terikat sesuai dengan
pengelompokannya.
Page 79
2.15. PEDOMAN PERPAJAKAN
Pajak (tax, dhara`ib) dalam istilah umum (Barat) : “Pajak adalah harta yang diwajibkan
penguasa atas rakyat untuk melayani rakyat dan mengatur berbagai urusan rakyat.”
(Thalaal al-Hijazi, Adh-Dhara`ib fil Islam)
“Pajak adalah harta yang diwajibkan Allah atas kaum muslimin untuk membiayai
hajat dan kepentingan yang diwajibkan atas mereka dalam kondisi tiadanya dana
dalam Baitul Mal (Kas Negara).” (Abdul Qadim Zallum, Al-Amwal fi Daulah Al-
Khilafah, hal. 135). Berikut di bawah ini adalah kewajiban pajak yang harus
ditunaikan oleh manajemen RSI Sultan Agung.
2.15.1. Dasar Syariah
Page 80
Golongan II adalah aktiva yang mempunyai umur ekonomis 8 tahun
Golongan III adalah aktiva yang mempunyai umur ekonomis 16 tahun
Selisih antara jumlah PPh Badan menurut kenaikan aktiva bersih tidak
terikat akuntansi dengan hutang PPh Badan menurut fiscal yang
disebabkan oleh perbedaan waktu (timing defferences), dicatat dengan
metode pajak yang ditangguhkan (differed taxes method) dan
diperlakukan sebagai PPh badan yang ditangguhkan (differed Income
taxes).
Bagian PPh Badan yang dipungut oleh pihak lain (PPh pasal 22, 23, dan 24)
dan yang disetor sendiri secara bulanan (PPh pasal 25), diakui pada saat
dipungut atau disetor, dan diperlakukan sebagai pajak dibayar di muka.
Rekonsiliasi taksiran PPh Badan dan PPh Badan actual (hutang PPh
Badan)
Page 81
Pungutan PPh atas penghasilan karyawan atau pihak lain oleh perusahaan
diakui pada saat dan sebesar kas yang diterima dan diperlakukan sebagai
bagian dari kewajiban pajak.
PPh yang dipungut dari keryawan atau pihak lain disajikan dalam
kelompok kewajiban pajak.
Pajak Bumi dan bangunan (PBB) adalah pajak yang dikenakan terhadap
tanah dan bangunan.
PBB diperlakukan sebagai beban pajak pada saat periode berjalan sebesar
jumlah yang ditetapkan oleh fiskus pada saat diterima surat
pemberitahuan pajak terutang.
Bea Meterai yang disetor untuk keperluan operasi unit diakui sebagai
beban bea meterai pada saat dilakukan pembelian.
2.15.6. Retribusi
Page 82
yang terlibat dalam kegiatan apapun termasuk praktik bisnis harus selalu melakukan
pertanggungjawaban apa yang telah diamanatkan dan diperbuat kepada pihak-pihak
yang terkait. Pertanggungjawabannya diwujudkan dalam bentuk laporan keuangan.
2.16.1. Dasar Syariah
Prinsip pertangungjawaban
QS : Al Mudatstsir ayat 38
2.16.2. Tujuan Akuntansi Pertanggungjawaban
Page 83
d. Pusat investasi, adalah unit operasional yang bertanggung jawab
terhadap kenaikan aktiva bersih tidak terikat yang dihasilkan dan
dihubungkan dengan investasi yang digunakan untuk menghasilkan
kenaikan aktiva bersih tidak terikat dimaksud.
Pusat investasi, diukur dan dinilai dari dari pencapaian tingkat kembalian
investasi (Return On Investment), yaitu perbandingan antara tingkat
kenaikan aktiva bersih tidak terikat yang dicapai dengan nilai investasi
yang ditanam.
Page 84
pelanggan, proses bisnis internal serta pembelajaran dan pertumbuhan.
Masing-masing pusat pertanggungjawaban memiliki target atas program
kerja yang telah ditetapkan di masing-masing unit. Target inilah yang menjadi
tolok ukur dari penilaian kinerja mereka.
Page 85
BAB III – PENGORGANISASIAN (ORGANIZING)
Organizing secara istilah berarti “Pengelompokan dan pengaturan orang untuk dapat
digerakkan sebagai satu kesatuan sesuai dengan rencana yang telah dirumuskan, menuju
tercapainya tujuan yang telah ditetapkan. Bagian dari unsur organizing adalah “division of
work” pembagian tugas, tentu tugas ini disesuaikan dengan bidangnya pada masing-masing.
Al-Qur’an memberi petunjuk sebagaimana yang disebutkan dalam QS Al-Baqarah ayat 286
yang artinya; Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia
mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang
dikerjakannya. (Mereka berdoa): Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau
kami tersalah. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat
sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah
Engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami memikulnya. Beri maaflah kami;
ampunilah kami; dan rahmatilah kami. Engkaulah Penolong kami, maka tolonglah kami terhadap
kaum yang kafir"
Pengorganisasian atau organizing secara alamiah merupakan fase kedua (setelah planning)
dari setiap sistem organisasi besar atau sekecil apapun. Dikatakan secara alamiah sebab
fakta organizing tersebut secara logical ataupun factual berlaku di manapun dan kapanpun
meski dalam bentuk yang sederhana. Semua ini merupakan sistem penciptaan Allah Swt
yang bersifat intangible (ada fakta sekalipun tidak bisa diraba). Jika seandainya terdapat
organisasi yang tidak menjalankan fungsi organizing (sekalipun terdapat planning yang
komprehensif) maka tidak akan pernah berjalan atau berhasil secara optimal melainkan
hanya unsur kebetulan.
Bidang Keuangan dan Akuntansi di RSI Sultan Agung, membawahi 3 (tiga) bagian yang
masing-masing memiliki tugas dan fungsi yang berbeda dalam menjalankan perannya
sebagai bagian yang membantu manajemen untuk mengelola keuangan lembaga.
Pembagian tersebut meliputi;
Bagian Keuangan
Bagian Akuntansi
Bagian Mobilisasi Dana
Page 86
Dalam Bab ini akan diuraikan detai tugas, fungsi dan kewenangan masing-masing bagian
yang berasa di bawah Bidang Keuangan dan Akuntansi.
Entitas keuangan yang ditunjuk oleh Rumah Sakit Islam Sultan Agung
adalah Bagian Keuangan.
3.1.2. Pengertian-pengertian
hawa nafsu mereka. Dan berhati-hatilah kamu terhadap mereka, supaya mereka
tidak memalingkan kamu dari sebahagian apa yang telah diturunkan Allah
kepadamu. Jika mereka berpaling (dari hukum yang telah diturunkan Allah),
maka ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah menghendaki akan menimpakan
mushibah kepada mereka disebabkan sebahagian dosa-dosa mereka. Dan
sesungguhnya kebanyakan manusia adalah orang-orang yang fasik”. (QS: Al –
Maidah – 49)
Page 87
3.1.3. Pedoman Umum Keuangan
Pendapatan yang dikelola oleh Bagian Keuangan RSI Sultan Agung adalah
sebagaimana tercantum pada Bab II sub bab 2.7. Pedoman ini.
Dalam hal Beban, Bagian Keuangan RSI Sultan Agung bertindak sebagai
pembayar dan pengelola
Beban yang dikelola oleh Bagian Keuangan RSI Sultan Agung adalah
sebagaimana tercantum pada Bab II sub bab 2.7. Pedoman ini.
Page 88
Besarnya dana yang ditarik adalah sebesar yang diperintahkan oleh
Direktur, diluar bunga yang diberikan oleh Lembaga Keuangan
Konvensional.
Entitas akuntansi yang ditetapkan oleh Rumah Sakit Islam Sultan Agung
adalah Bagian Akuntansi Rumah sakit Islam Sultan Agung.
3.2.2. Pengertian-pengertian
Page 89
3.2.3. Pedoman Umum Akuntansi
Page 90
h. Piutang dalam laporan keuangan disajikan pada nilai estimasi
kolektibilitas saldo piutang setelah dikurangi dengan penyisihan untuk
saldo piutang tidak tertagih berdasarkan telaah dari manajemen terhadap
status masing-masing saldo piutang pada akhir tahun. Piutang dihapuskan
pada periode di mana piutang tersebut ditentukan tidak akan bisa ditagih.
Pengakuan persediaan meliputi obat, dan bahan serta alat habis pakai,
adalah sebesar harga perolehan yang ditentukan berdasat metode FIFO
(first in first out. Penyisihan terhadap barang persediaan yang usang dan
bergerak lambat ditentukan berdasarkan estimasi penggunaan atau
penjualan masing-masing jenis persediaan pada masa mendatang.
Berangkat dari pengertian Hutang adalah kewajiban manusia yang harus dibayarkan,
Allah SWT tidak akan mengampuni dosa seseorang yang masih punya tanggungan
utang atau hak adami. Bahkan, ruhnya masih tergantung antara langit ketika
meninggal dunia kalau utangnya belum dibayar atau belum diikhlaskan oleh yang
memberikan utang, sebagaimana sabda Rasulullah saw. Berangkat dari pengertian
Hutang adalah kewajiban manusia yang harus dibayarkan, Allah SWT tidak akan
mengampuni dosa seseorang yang masih punya tanggungan utang atau hak adami.
Bahkan, ruhnya masih tergantung antara langit ketika meninggal dunia kalau
utangnya belum dibayar atau belum diikhlaskan oleh yang memberikan utang,
sebagaimana sabda Rasulullah saw: “Ruh seorang mukmin yang meninggal dunia
akan terus menggantung selama hutangnya belum dilunasi” (HR. Turmudzi).
Dalam bermuamalah, hutang piutang didasarkan pada itikad baik dari masing masing
pihak. Bagi pihak yang berhutang berkewajiban untuk membayar sejumlah uang
yang sebelumnya telah diakadkan sebagai tanggungan /hutang. Dan bagi pihak yang
member hutang, berhak untuk mengingatkan, menagih atas hutang tersebut, namun
harus sesuai dengan ajaran dan tuntunan Rasulullah.
“Jika yang punya hutang mempunyai iktikad baik, maka hendaknya menagih dengan
sikap yang lembut penuh maaf. Boleh menyuruh orang lain untuk menagih utang,
Page 91
tetapi terlebih dulu diberi nasihat agar bersikap baik, lembut dan penuh pemaaf
kepada orang yang akan ditagih” (HR. Bukhari, Muslim, Turmudzi, Hakim).
Mobilisasi dana rumah sakit adalah usaha untuk menghimpun kembali dana
rumah sakit yang telah dikeluarkan sebelumnya guna membiayai pelayanan
kesehatan yang diberikan kepada pasien melalui tanggungan pihak ketiga
(perusahaan, asuransi, dll) atau bukan melalui tanggungan (umum)
3.3.3. Pedoman Umum Mobilisasi Dana
Berkas penagihan berasal dari Rawat Jalan, Rawat Inap dan Penunjang
Medik yang berada dalam cakupan pelayanan Rumah Sakit Islam Sultan
Agung.
Page 92
Klaim yang ditolak relasi, akan dilakukan proses verifikasi ulang oleh
bagian mobilisasi dana
Page 93
BAB IV – PENYELENGGARAAN (ACTUATING)
Actuating adalah suatu fungsi pembimbing dan pemberian arahan pimpinan serta
penggerakan orang agar kelompok itu suka dan mau bekerja. Jadi yang terpenting adalah
adanya sebuah tindakan membimbing, mengarahkan, menggerakkan para karyawan agar
bekerja secara baik, tenang, dan tekun. Hal ini diterangkan QS Al-Kahfi ayat 2;
“sebagai bimbingan yang lurus, untuk
memperingatkan siksaan yang sangat pedih
dari sisi Allah dan memberi berita gembira
kepada orang-orang yang beriman, yang mengerjakan amal saleh, bahwa mereka akan mendapat
pembalasan yang baik”
Proses actuating adalah memberikan perintah, petunjuk, pedoman dan nasehat serta
keterampila dalam berkomunikasi. Actuating merupakan inti daripada management yaitu
menggerakkan untuk mencapai hasil, sedang inti dari actuating adalah leading, harus
menentukan prinsip-prinsip efesiensi, komunikasi yang baik dan prinsip menjawab
pertanyaan : Who (siapa), Why (mengapa), How (bagaimana), When (bilamana atau kapan),
Where (dimana).
Al-Hurriyah (Kebebasan) ; QS. Az- Zalzalah ayat 7-8 : “Barang siapa yang
mengerjakan kebaikan seberat zarah pun, niscaya dia akan melihat
(balasan) nya. Dan barang siapa yang mengerjakan kejahatan seberat
zarah pun, niscaya dia akan melihat (balasan) nya pula”.
Al-Musawah (persamaan-kesetaraan) : QS. Al-Hujarat ayat 13: “Hai
manusia, sesungguhnya kami menciptakan kamu dari seeorang laki-laki
dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan
bersuku-suku supaya kamu saling mengenal. Sesungguhnya orang yang
paling mulia diantara kamu di sisi Allah ialah orang-orang yang
bertakwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi
Maha Mengenal”
Tabadulul Manafi’/ Musyarakah (bermanfaat) :
Page 94
QS. Al-Humazah ayat 1-3; “Kecelakaanlah bagi setiap pengumpat
lagi pencela, yang mengumpulkan harta dan menghitung-hitung,
dia mengira bahwa hartanya itu dapat mengkekalkannya”
Dari Abu Hurairah, Rasulullah berkata : “Sesungguhnya Allah Azza
Wa Jalla berfirman: ‘Aku pihak ketiga dari dua orang yang
bersyarikat selama salah satunya tidak mengkhianati lainnya.”
(H.R. Abu Dawud – no. 2936, dalam kitab Al Buyu, dan Hakim)
An-Taradin (Suka sama suka) :
QS. An-Nisa’ ayat 29; “Hai orang-orang yang beriman, janganlah
kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil,
kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama
suka di antara kamu”.
Nabi Saw yang menyatakan; “Bahwasannya jual-beli hendaknya
dilakukan dengan suka sama suka.”
Al-Ridho (Kerelaan):
Q.S. an-Nisa ayat 29 ; “Wahai orang-orang yang beriman janganlah
kamu memakan harta kamu di antara kamu dengan jalan yang
batil.Tetapi (hendaklah) dengan perniagaan yang berdasarkan kerelaan
di antara kamu.Dan janganlah kamu membunuh diri kamu;
sesungguhnya Allah terhadap kamu Maha Penyayang.”
Adapun pelaksanaan kegiatan di Bagian Keuangan RSI Sultan Agung adalah sebagai
berikut;
4.1.2. Penerimaan kas oleh bendahara
Penerimaan Kas berasal dari Staf unit kerja Kasir dan Penata Rekening
yang bertugas.
Penerimaan Kas diterima berupa uang tunai, cheque dan atau bilyet giro
atau setara kas yang lain, beserta catatan rekapitulasi dan bukti
pendukungnya.
Jika dana di kas bendahara lebih dari Rp. 50.000.000,- (lima puluh juta
rupiah) maka kelebihan dana tersebut harus disetorkan segera ke Bank
Syariah yang ditunjuk.
Page 95
Semua Penerimaan Kas harus menggunakan bukti kuitansi bernomor
urut.
Untuk penggunaan rekening selain bank Syariah, RSI Sultan Agung hanya
berhubungan atau hanya menggunakan Bank Pemerintah atau Bank
Swasta yang disetujui oleh YBWSA untuk bertransaksi karena tujuan
yang mengikat, seperti karena diwajibkan oleh pemerintah selaku
pemberi dana. Dalam kasus semacam ini maka RSI Sultan Agung hanya
akan mengambil manfaat dari haknya (pokok dana) saja, dan
mengabaikan segala unsur bunga yang berasal dari bank ini. Bunga yang
didapat dari jasa perbankan non syariah akan dibukukan pada rekening
DANA KEBAJIKAN yang pemanfaatannya untuk fasilitas umum atau
sesuai dengan Pedoman Direktur.
Page 96
Bank Syariah yang ditunjuk. Pengambilan adalah sebesar hak RSI Sultan
Agung.
Page 97
4.1.6. Titipan Uang Kegiatan
Page 98
4.1.8. Laporan Saldo Kas dan Bank
Saldo akhir atas kas dan bank dilaporkan secara berkala.
Dilakukan opname terhadap saldo kas di tangan dan kas kecil secara
berkala.
Saldo akhir atas Uang Muka Kegiatan (qord) dilaporkan secara berkala
bersama laporan keuangan
Laporan Saldo Uang Muka (qord) Kegiatan menjadi bagian dari Catatan
Atas Laporan Keuangan.
Pendapatan kas harian diperoleh dari transaksi harian yang berasal dari
pelayanan yang telah diberikan kepada pasien atau pelanggan lain yang
telah menggunakan fasilitas berbayar dari Rumah Sakit Islam Sultan
Agung.
Pendapatan kas dilaksanakan oleh kasir pusat, kasir bantu, atau petugas
bank.
Page 99
Bilyet Giro atas nama Perusahaan dianggap lunas apabila sudah dapat
dicairkan.
Pasien rawat jalan yang datang sebagai pasien umum, setelah melakukan
pendaftaran akan mendapatkan hak pelayanan kesehatannya terlebih
dulu, dan akan melaksanakan kewajiban pembayarannya di kasir setelah
semua hak pelayanan kesehatannya diterima.
Page 100
Pasien rawat jalan yang datang menggunakan fasilitas asuransi atau atas
tanggungan perusahaan, setelah melakukan pendaftaran akan
mendapatkan hak pelayanan kesehatannya terlebih dulu, dan akan
melaksanakan kewajiban pembayaran selisih pertanggungan di kasir
setelah semua hak pelayanan kesehatannya diterima.
Proses pendaftaran dimaksud pada butir a dan b, akan dibahas dalam SPO
tersendiri.
Penggunaan fasilitas ruang perawatan kurang dari enam jam (< 6 jam)
masuk kategori observasi, dan dikenakan tarif observasi sesuai
ketentuan RSISA.
1 (satu) hari dihitung 24 (dua puluh empat) jam
Untuk pasien yang pindah kelas; jika proses pindah kurang atau sama
dengan 6 jam setelah hari perawatan lama, maka pada hari pindah,
pasien dibebani tarif kamar baru. Tetapi jika proses pindah dilakukan
pada lebih dari jam ke 6 setelah 1 (satu) hari, maka pasien akan
dibebani tarif kamar lama.
Biaya Administrasi dibebankan kepada pasien rawat inap pada akhir masa
perawatannya. Biaya Administrasi meliputi beban meterai, beban ATK
dan Cetakan, serta pemeliharaan Sistem. Besarnya biaya Administrasi
yang dibebankan kepada pasien rawat inap ditetapkan dalam Surat
Keputusan Direktur mengenai Tarif Rumah Sakit Islam Sultan Agung.
Ketentuan mengenai bea meterai diulas dalam bab lain di dalam buku ini.
Page 101
4.1.13. Penerimaan Titipan / Deposit
Titipan / deposit bisa diterima secara tunai melalui kasir atau melalui
transfer bank syariah yang ditunjuk.
Kuitansi rawat inap adalah bukti pembayaran kas atas pelayanan rawat
inap yang sudah diberikan kepada pasien.
Page 102
Kuitansi rawat inap dicetak dengan nomor urut secara secara sistem dan
hanya bisa dicetak 1 (satu) kali, pada kertas khusus berkop Rumah Sakit
Islam Sultan Agung 3 (tiga) rangkap. Untuk keperluan klaim ke lebih dari
1 (satu) penanggung, RSI Sultan Agung hanya bisa memberikan kopi
dokumen dengan stempel legalisir dan tandatangan pengesahan dari
staf akuntansi.
Kuitansi rawat inap yang diberikan kepada pembayar dilampiri bukti rinci
apabila diperlukan.
Page 103
pulang, atau ketika pasien atas permintaan sendiri mengakhiri proses
perawatan.
Pemberian potongan oleh dokter yang dihitung dari hak jasa mediknya,
tidak mempengaruhi hak rumah sakit terhadap jasa medik tersebut.
Prosedur pemberian potongan diatur secara khusus / tersendiri.
Page 104
4.1.20. Penggajian dan Pengupahan
Penggajian dan pengupahan di RSI Sultan Agung, dari sisi keuangan termasuk
dalam kelompok biaya operasional, yang diatur sebagai berikut :
Page 105
4.1.21. Penghitungan Potongan Karyawan
Page 106
4.1.24. Penghitungan Alokasi Jasa lain
Yang dimaksud dengan jasa lain dalam hal ini adalah fee/jasa yang
diberikan kepada karyawan baik perseorangan maupun tim karena
melakukan suatu tugas (bukan rutin) yang dibebankan oleh RSI SULTAN
AGUNG.
Tugas dalam hal ini adalah penugasan non rutin yang diberikan RSI
SULTAN AGUNG kepada perorangan atau Tim dalam hal manajemen,
operasional dan pemasaran.
PPN adalah pajak yang dikenakan atas setiap pertambahan nilai dari
barang atau jasa dalam peredarannya dari produsen / pedagang kepada
konsumen.
Page 107
Lembar 2 : untuk arsip PKP Rekanan
Lembar 3 : untuk KPP melalui Pemungut PPN
PPh Pasal 29 adalah Pajak Penghasilan yang harus dilunasi oleh Wajib
Pajak Orang Pribadi dan Wajib Pajak Badan sebagai akibat PPh Terutang
dalam Surat Pemberitahuan (SPT) Tahunan Pajak Penghasilan lebih besar
dari pada kredit pajak yang telah dipotong atau dipungut oleh pihak lain
dan yang telah disetor sendiri.
Page 108
Pedoman mengenai perpajakan di Rumah Sakit Islam Sultan Agung akan
di bahas pada bab lain dalam lampiran Pedoman ini.
Page 109
Penanganan Kesalahan
Page 110
lelaki, maka (boleh) seorang lelaki dan dua orang perempuan dari saksi-saksi
yang kamu ridhai, supaya jika seorang lupa maka yang seorang
mengingatkannya. Janganlah saksi-saksi itu enggan (memberi keterangan)
apabila mereka dipanggil; dan janganlah kamu jemu menulis hutang itu, baik
kecil maupun besar sampai batas waktu membayarnya. Yang demikian itu,
lebih adil di sisi Allah dan lebih menguatkan persaksian dan lebih dekat
kepada tidak (menimbulkan) keraguanmu. (Tulislah mu´amalahmu itu),
kecuali jika mu´amalah itu perdagangan tunai yang kamu jalankan di antara
kamu, maka tidak ada dosa bagi kamu, (jika) kamu tidak menulisnya. Dan
persaksikanlah apabila kamu berjual beli; dan janganlah penulis dan saksi
saling sulit menyulitkan. Jika kamu lakukan (yang demikian), maka
sesungguhnya hal itu adalah suatu kefasikan pada dirimu. Dan bertakwalah
kepada Allah; Allah mengajarmu; dan Allah Maha Mengetahui segala
sesuatu”
Page 111
Surat Perintah Perjalanan Dinas dari Direktur, untuk duta/wakil
menghadiri acara di luar RSI SULTAN AGUNG
Konsep dasar tutup buku adalah memindahkan nilai saldo akhir setiap akun
yang ada di Laporan Posisi Keuangan menjadi saldo awal pada bulan atau
tahun berikutnya, dan nilai saldo akhir setiap akun pada Laporan Nilai
Tambah selalu ditutup dan dipindahkan ke akun Kenaikan Aset tidak Terikat
Tahun Berjalan (Current Year Earnings) setiap bulannya dan Kenaikan Aset
tidak Terikat Tahun Berjalan akan ditutup dan dipindahkan ke Kenaikan Aset
tidak Terikat Ditahan (Retained Earnings) pada akhir tahun setelah tutup
buku akhir tahun.
Page 112
Bagian Akuntansi, sebagai penanggungjawab penyajian laporan keuangan,
berkewajiban untuk melakukan proses tutup buku yang dimulai dengan
melakukan proses-proses sebagai berikut;
Validasi Proses transaksi pelayanan kasir
Validasi Penerimaan piutang dan Pembayaran hutang.
Validasi Semua transaksi biaya.
Rekonsiliasi bank
Cash opname terhadap kas ditangan bendahara.
Stock Opname atas persediaan farmasi dan non farmasi.
Page 113
berikutnya harus diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan
interim
Pos luar biasa yang berpengaruh cukup material terhadap hasil usaha
harus dilaporkan dan diungkapkan secara terpisah dalam laporan Aset
Bersih tidak Terikat (SHU) interim.
Tarif adalah satuan harga yang dipungut dari barang atau jasa yang diberikan.
Tarif di rumah sakit mencakup semua barang dan jasa serta fasilitas yang
dipergunakan pasien dan keluarganya, yang diberikan dalam upaya
penyembuhan penyakit dan atau pemeliharaan kesehatan. Tarif yang
dimaksud di sini di luar tarif obat. Tarif obat menjadi wilayah kewenangan
instalasi Farmasi. Penyelenggaraan Penyusunan, pengaturan dan
Page 114
pemeliharaan tarif, secara terperinci dibahas pada bab tersendiri di dalam
buku ini.
4.2.10. Input data pendapatan dan Pengeluaran pada program accounting.
4.2.14. Mempersiapkan General Audit oleh Internal Auditor dan Eksternal Auditor
Bagian Akuntansi sebagai penanggungjawab laporan keuangan berkewajiban
memberikan pelayanan kepada Auditor baik auditor dari internal maupun
Page 115
eksternal, dengan mempersiapkan data dan informasi keuangan yang
dibutuhkan bagi proses audit.
Page 116
diteruskan ke petugas penyusunan klaim. Tujuan utama dari proses ini adalah
sebagai berikut
Tepat Data Dasar Pasien (Nama Pasien, Tanggal Pasien, Kelompok Pasien
dll)
Tepat input tindakan yang didapatkan.
Tepat penjaminan beserta persyaratannya
Total tarif yang dikenakan.
Hasil dari verifikasi data klaim yang telah sesuai menjadi dasar untuk proses
penyusunan klaim.
Page 117
Klasifikasi Klaim
Piutang Asuransi Umum dan Perusahaan
Pada dasarnya terjadi karena prinsip suka sama suka, saling memberi
manfaat, dan tidak ada yang merasa dirugikan, dimana pada
pelaksanaannya telah diatur dalan Perjanjian Kerja Sama (PKS) yang
telah disepakati bersama.
Piutang Pasien Gagal Bayar (non relasi) adalah piutang yang terjadi
karena pasien perorangan pada akhir perawatan menyatakan tidak
mampu memenuhi kewajiban pelunasan atas biaya yang harus
dibayarkan. Hal hal yang harus diperhatikan dalam piutang non relasi :
Dalam hal ini, tidak dibenarkan untuk pihak RSI menahan pasien
Page 118
dibuatnya akad tersebut, maka RSI wajib memberikan keringanan
/ kelonggaran. Dasarnya adalah firman Allah.
“Dan jika
(orang yang
berhutang
itu) dalam
kesukaran,
maka berilah tangguh sampai dia berkelapangan. Dan
menyedekahkan (sebagian atau semua utang) itu, lebih baik
bagimu, jika kamu mengetahui.” (qs. Al baqarah: 280)
Page 119
Pelaksanaan layanan beserta prosedur klaim diatur dalam
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia yang berlaku.
Jaminan Kesehatan Masyarakat Kota (Jamkesmaskot)
Surat penagihan dilampiri kwitansi rawat inap dan atau rawat jalan serta
data-data persyaratan/kelengkapan klaim.
Page 120
Semua Surat penagihan akan masuk dan menggunakan penomoran
sekretariat RSI SULTAN AGUNG dan ditandatangani oleh Direktur.
Filling data dilakukan setelah dipastikan data tersebut sudah diinput atau
sudah diotorisasi validasi.
Page 121
Pengiriman melalui jasa kurir atau ekspedisi dibuktikan dengan resi dari
agen kurir/ekspedisi yang dimaksud.
Klaim yang sudah jatuh tempo (dilihat dari appointment yang tercantum
dalam ekspedisi) akan ditindaklanjuti dengan memastikan kembali bahwa
pihak ketiga sudah siap dengan pembayaran/ pencairan klaim.
Petugas penagih akan menerima uang tunai atau uang giral sebagai
pembayaran.
Page 122
4.3.13. Proses Administrasi Pelunasan Klaim
Jika pembayaran klaim baik secara tunai maupun melalui bank sudah
dapat dipastikan, maka akan dilakukan proses pembukuan, yaitu dengan
mengirimkan bukti pembayaran beserta berkas-berkas pendukung klaim
ke bagian keuangan.
Page 123
BAB V – PELAPORAN
Secara implisit, ayat 282 dari Qur’an surat Al Baqarah mengandung isyarat tentang
beberapa ketentuan dalam melakukan transaksi (terutama transaksi non tunai), yaitu:
pertama, Dalam membuat akad perjanjian, antara penulis dengan penghutang harus
dilandasi dengan kejujuran dan disertai saksi (minimal 2 Orang). Kedua, hendaknya kedua
belah pihak memeriksa dengan teliti terhadap seluruh isi perjanjian agar tidak menimbulkan
masalah dibelakang hari. Ketiga, Akad perjanjian dan saksi merupakan alat bukti apabila
terjadi sengketa. Keempat, Apabila diantara keduabelah pihak ada yang menyulitkan dalam
perjanjian tersebut, maka yang bersangkutan tergolong orang Fasik (telah mencederai
ajaran agamanya).
Penyajian Laporan Keuangan di RSI Sultan Agung berpedoman pada Pernyataan Standar
Akuntansi Keuangan (PSAK) 45 mengenai Pelaporan Keuangan Entitas Nirlaba, PSAK 101
tentang Penyajian Laporan Keuangan Syariah dan Standar Akuntansi Keuangan Entitas
Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP).
Pelaporan, sebagai bentuk dari pertanggungjawaban di RSI Sultan Agung disajikan ke dalam
2 (dua) kelompok :
Laporan Akuntansi Keuangan
Laporan Akuntansi Manajemen
Page 124
Fungsi utama dari laporan akuntansi keuangan di RSI Sultan Agung adalah untuk
memberikan informasi terkait keuangan organisasi. Informasi ini akan digunakan
untuk melihat keadaan keuangan dan apa saja yang telah terjadi didalamnya. Selain
itu bagi pihak manajemen informasi ini sangat berguna untuk pengambilan
keputusan yang tepat.
Page 125
Aktiva bersih (ekuities) adalah hak residual atas aktiva rumah
Page 126
arus kas yang dapat digunakan sebagai dasar untuk menilai
kemampuan rumah sakit dalam menghasilkan kas atau setara kas
dan menilai penggunaan arus kas tersebut.
Kas terdiri dari saldo kas (cash on hand) dan akun giro.
Perubahan diantara pos dalam unsur kas atau setara kas tidak
diperhitungkan sebagai arus kas.
Page 127
Koreksi kesalahan mendasar dari persediaan yang terjadi pada
periode-periode sebelumnya;
Perubahan nilai aset tetap karena revaluasi aset tetap.
Page 128
5.2. LAPORAN AKUNTANSI MANAJEMEN
Page 129
5.2.2. Periodisasi Laporan
Page 130
BAB VI – PENGAWASAN (Controlling)
dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk
hari esok (akhirat); dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha
Mengetahui apa yang kamu kerjakan”.
“Periksalah dirimu sebelum memeriksa orang lain. Lihatlah terlebih dahulu atas
kerjamu sebelum melihat kerja orang lain.” (HR. Tirmidzi: 2383).
6.2. Ruang lingkup prosedur pengawasan ini mencakup:
Prosedur transaksi, baik penerimaan maupun pengeluaran
Page 131
Pengendalian Akses
Memastikan bahwa telah dilakukan kontrol Akses ke Aset Fisik Seperti Kas
dan Persediaan (Akses Langsung)
Page 132
kelengkapan
syarat
transaksi
c. Membuat
laporan
insidental ke
Kabag apabila
terjadi
masalah
KABAG Sidak, insidental a. Merangkum, Membuat laporan --
dan menganali- kinerja
sis laporan pengawasan
penga bulanan unit
wasan Staf atas berdasar analisis
transaksi laporan staf, dan
penerimaan,
dan transaksi
pengeluaran.
b. Menindaklanjuti
laporan
insidental dari
staf dengan
melibatkan
Manajer Bidang
bila diperlukan
c. laporan-laporan
incidental
MANAJER Sidak, insidental Sidak, insidental a. Menerima a. Merangkum
Laporan laporan
kinerja bulanan,
pengawasan dan
bulanan dari membuat
Kabag kesimpulan
b. Membuat b. Melaporkan
analisis, hasil analisis
membuat pengawasan
bahasan dan pada rapat
solusi dari kerja
masalah yang tribulanan
tidak dan
terpecahkan menyampai
di tingkat kan secara
Bagian tertulis
c. Membuat kepada
laporan direktur
Akuntansi c. Menyusun
Manajemen Laporan
d. Membuat Akuntansi
konsep Manajemen
pengawasan periode
3(tiga)
Page 133
bulanan
DIREKTUR Sidak, insidental Sidak, insidental a. Menerima
BIDANG Laporan
kinerja
pengawasan
bulanan dari
Manajer
Bidang
b. Melakukan
telaah dan
analisis untuk
Pedoman
strategis
Page 134
BAB VII – PENUTUP
Pedoman Keuangan dan Akuntansi Berbasis Syari’ah ini masih jauh dari sempurna, oleh
karena itu masih memungkinkan untuk dilakukan koreksi dan perubahan menyesuaikan
dengan keadaan di lapangan atau regulasi pemerintah terkini. Hal lain yang sepatutnya kami
sampaikan adalah permohonan kami terhadap koreksi dan saran dari para pemangku
kepentingan terhadap Pedoman ini, untuk lebih menyempurnakan konten dan agar lebih
aplikatif.
Page 135
LAMPIRAN
Gambar 1
LAPORAN POSISI KEUANGAN BERBASIS MAL
RSI SULTAN AGUNG SEMARANG
PER 31 JANUARI 2016 dan 31 JANUARI 2015
(Dalam Jutaan Rupiah)
BULAN JANUARI
KETERANGAN Catatan
REALISASI 2016 REALISASI 2015 PROYEKSI 2016
ASET
Aset Lancar
Kas dan setara kas 2a, 3 16,235 17,448 15,629
Piutang bersih 2c, 4 38,480 20,627 33,089
Persediaan 2d, 5 4,852 5,006 4,857
Uang muka kegiatan 6 2,144 2,997 2,326
Jumlah aset lancar 61,711 46,078 55,901
Aset Tidak Lancar
Aset tetap bersih 7 180,252 189,510 180,901
Aset tidak berwujud 8 542 902 542
Aset lain-lain 9 345 2,008 10,951
JUMLAH ASET 242,850 238,498 248,295
KEWAJIBAN
Kewajiban lancar
Hutang usaha 10 17,222 16,172 15,420
Hutang non-usaha 11 2,381 2,108 2,363
Hutang Jangka Pnjg Telah Jatuh Tempo 12 1,997 5,050 13,622
Rekening Antar Kantor 13 92,256 106,780 52,301
Dana Kebajikan 14 14 - 12
Jumlah kewajiban lancar 113,870 130,110 83,718
Kewajiban tidak lancar - kredit investasi 15 1,452 3,727 42,671
JUMLAH KEWAJIBAN 115,322 133,837 126,389
WAKAF TUNAI
ASET BERSIH
Aset Bersih Tidak Terikat 16 64,106 41,529 58,484
Aset Bersih Terikat Temporeri - - -
Aset Bersih Terikat 16 63,422 63,132 63,422
Jumlah ekuitas 127,528 104,661 121,906
JUMLAH KEWAJIBAN, WAKAF TUNAI & EKUITAS 242,850 238,498 248,295
Gambar 2
LAPORAN NILAI TAMBAH BERBASIS REZKI
RSI SULTAN AGUNG SEMARANG
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 JANUARI 2016 DAN 31 JANUARI 2015
(Dalam Jutaan Rupiah)
BULAN JANUARI SAMPAI DENGAN JANUARI
KETERANGAN Catatan REALISASI REALISASI PROYEKSI REALISASI REALISASI PROYEKSI
2016 2015 2016 2016 2015 2016
PENDAPATAN
Pendapatan Operasional Pelayanan Pasien 2g, 17 20,864 17,048 20,724 20,864 17,048 20,724
Pendapatan Operasional Lainnya 2g, 17 140 82 144 140 82 144
Pendapatan lain lain 2g, 17 239 41 217 239 41 217
Jumlah pendapatan 21,243 17,171 21,085 21,243 17,171 21,085
BIAYA OPERASIONAL
Harga Pokok Pelayanan Pasien 18 10,309 8,496 10,607 10,309 8,496 10,607
Beban Operasional 19 5,124 4,818 5,989 5,124 4,818 5,989
Beban Lain lain 57 292 101 57 292 101
Jml by. operasi sebelum penyusutan 15,490 13,606 16,697 15,490 13,606 16,697
SURPLUS SEBELUM PENYUSUTAN & MARGIN PINJAMAN 5,753 3,565 4,388 5,753 3,565 4,388
Biaya penyusutan & Amortisasi 2f, 20 1,706 1,634 1,774 1,706 1,634 1,774
SURPLUS SEBELUM MARGIN PINJAMAN 4,047 1,931 2,614 4,047 1,931 2,614
Margin dan administrasi pinjaman 20 35 201 428 35 201 428
SURPLUS (DEFISIT) OPERASIONAL 4,012 1,730 2,186 4,012 1,730 2,186
Page 136
Gambar 3
LAPORAN ARUS KAS BERBASIS MA'ISYAH
RUMAH SAKIT ISLAM SULTAN AGUNG
PER 31 JANUARI 2016 dan 31 JANUARI 2015
(Dalam Jutaan Rupiah)
JANUARI
TRANSAKSI
REALISASI 2016 REALISASI 2015 PROYEKSI 2016
(a) (b) (c ) (d)
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASIONAL
Perubahan dalam aset bersih 4,010 1,728 2,184
Penyesuaian untuk merekonsiliasi laba bersih
Kas yang dihasilkan dari aktivitas usaha
Penyusutan aset tetap 1,677 1,605 1,745
(Kenaikan) penurunan investasi jangka pendek - - -
(Kenaikan) Penurunan piutang usaha (2,114) 81 3,277
(Kenaikan) penurunan persediaan 60 304 55
(Kenaikan) penurunan uang muka kegiatan 183 (567) -
(Kenaikan) penurunan aset tidak berwujud 30 30 30
(Kenaikan) penurunan aset lain-lain 35 201 (10,571)
Kenaikan (penurunan) hutang usaha 1,641 1,506 (163)
Kenaikan (penurunan) hutang non usaha (107) (100) (124)
Kenaikan (penurunan) Dana Kebajikan 2 - -
Kas bersih diterima (digunakan) untuk aktivitas operasional 5,416 4,788 (3,568)
Kenaikan (penurunan) bersih Kas dan Setara Kas 3,350 2,260 2,743
Gambar 4
Saldo Awal Nilai Aset Per 1 Januari 60,096 - 63,422 39,800 - 63,132 60,096 - 63,422
Kenaikan (Penurunan) Nilai Aset 4,012 - - 1,730 - - 2,186 - -
Penarikan (saving) Pemilik (YBWSA) - - - - - - (3,796) - -
Saldo Akhir Nilai Aset Per 31 Januari 64,106 - 63,422 41,529 - 63,132 58,484 - 63,422
Page 137
Gambar 5
LAPORAN DANA ZAKAT
RUMAH SAKIT ISLAM SULTAN AGUNG
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 JANUARI 2016 DAN 31 JANUARI 2015
GAMBAR 6
FORMAT LAPORAN KEPADA MANAJEMEN
(PERIODIK)
PENDAHULUAN
Page 138
DAFTAR ISI
REKOMENDASI KOMITE SYARIAH .................................................................................................. i
Page ii
2.4. PEDOMAN AKTIVA ............................................................................................................ 22
Page iii
2.9.1. Dasar Syariah ........................................................................................................ 65
2.12. PEDOMAN KONTINJENSI & PERISTIWA SETELAH TANGGAL LAPORAN POSISI KEUANGAN ....73
Page iv
2.14.1. Dasar Syariah ........................................................................................................ 75
Page v
3.3.2. Pengertian-pengertian .......................................................................................... 92
Page vi
4.1.26. Penghitungan PPh pasal 23, 25, 29 ....................................................................... 108
4.2.10. Input data pendapatan dan Pengeluaran pada program accounting. ..................... 115
4.2.11. Filling data berdasarkan tanggal dan Jenis transaksi ............................................. 115
4.2.14. Mempersiapkan General Audit oleh Internal Auditor dan Eksternal Auditor .......... 115
Page vii
4.3.11. Pembayaran klaim secara Tunai .......................................................................... 122
4.3.14. Proses mencatat semua transaksi hutang piutang secara detail dan transparan.... 123
Page viii