Anda di halaman 1dari 2

RUMAH SAKIT ISLAM NAMIRA

No. Ijin : 2049/503/PM.II.50.A8/04/2018


Jln. KH. Ahmad Dahlan No. 17 Pancor Lombok Timur
Telp. (0376) 21004, Fax (0376) 22693

SURAT KEPUTUSAN
DIREKTUR RUMAH SAKIT ISLAM NAMIRA
NOMOR :36 /SK/DIR/RSI-N/IX/2020

TENTANG
KEWAJIBAN PENGGUNAAN MASKER DI
RUMAH SAKIT ISLAM NAMIRA

Bismillahirrahmaanirrohiim

Direktur Rumah Sakit Islam Namira dengan senantiasa memohon bimbingan, lindungan dan
ridho Allah SWT :
MENIMBANG : a. Bahwa dalam rangka upaya penurunan angka penularan Covid-19 di
RS Islam Namira , maka diperlukan kebijakan direktur tentang
kewajiban penggunaan masker .
b. Bahwa dalam memenuhi poin (a) diatas, perlu ditetapkan dengan
keputusan Direktur Rumah Sakit Islam Namira.

MENGINGAT : 1. Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1984 tentang wabah penyakit


menular (Lembar Negara Republik Indonesia Tahun 1984 Nomor 20,
Tambahan Lembaran Lembaran Republik Indonesia Nomor 3273.
2. Undang-Undang Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan.
3. Undang-Undang Nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit.
4. Permenkes RI nomor 1691/MENKES/PER/VIII/2011 tentang
keselamatan pasien Rumah Sakit
5. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.01.07/MENKES/104/2020
tentang penetapan infeksi novel corona virus (Infeksi 2019-nCov)
sebagai penyakit yang dapat menimbulkan wabah dan upaya
penanggulangannya.
6. Surat Keputusan Ketua Pembina Yayasan Rumah Sakit Namira
Pancor Nomor : 004/SK/YRSNP/VII/2020 tentang Pengangkatan
Direktur RS Islam Namira.
MEMUTUSKAN

MENETAPKAN : TENTANG KEWAJIBAN PENGGUNAAN MASKER RUMAH DI


SAKIT ISLAM NAMIRA
KESATU : Setiap karyawan yang berada di wilayah RS Islam Namira wajib
menggunakan masker sebagai upaya untuk pencegahan agar karyawan
lain tidak tertular covid-19.
KEDUA : Setiap karyawan yang tidak melakukan tindakan –tindakan
sebagaimana yang dimaksud sebagai berikut :
1. Menggunakan masker dengan metode atau tekhnik 2 lapis . lapis ke-1
(bagian dalam) menggunakan fashion mask (masker kain). Lapisan
ke 2 bagian luar menggunakan masker bedah (surgical mask).
Masker wajib digunakan disetiap aktifitas dan pelayanan terkecuali
saat wudhu, makan dan minum dengan tetap menerapkan protokol
yang lainnya.
2. Masker bedah (Surgical Mask) dibagikan kemasing-masing
karyawan baik, manajemen, medis, penunjang medis dan non medis
sebanyak 6 Pcs selama 1 bulan , kemudian menulis labeling
identitas dibagian depan masker (nama, unit dan hari penggunaan).
3. Masker bedah (Surgical Mask) diberikan tanggung jawab kepada
masing-masing karyawan untuk di Re-use atau dekontaminasi di
rumah masing-masing setelah lepas piket jam kerja, kemudian di
bungkus dengan wadah plastik infeksius sebelum dibawa pulang
kerumah.
4. Jika melanggar aturan dalam menggunakan masker tersebut
diberikan STM (Surat Tilang Masker) dan sanksi berupa SP 1 dan
sanksi tambahan :
a. Denda sejumlah 1 Box masker (Rp. 100.000)
b. Atau tugas sosial mengawasi pengunjung dan mengisi form KIE
pengunjung pasien dalam menggunakan masker yang baik dan
benar selama 3 jam dipoli rawat jalan Rumah Sakit Islam
Namira.
5. Jika melanggar lagi dikenakan SP 2
6. Jika melanggar lagi untuk ketiga kalinya SP 3
7. Sanksi atau denda berupa pemotongan akan dimasukkan kedalam
dana kebajikan Rumah Sakit Islam Namira untuk disalurkan keamal
sosial.

KETIGA : Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan dan apabila di
kemudian hari terdapat kekeliruan akan dilakukan perbaikan
sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di: Lombok Timur


Tanggal: 13 Muharram 1442 H
1 September 2020 M

Direktur
Rumah Sakit Islam Namira

(dr. Burhanuddin Hamid, MARS)


NIK.202076023

Anda mungkin juga menyukai