Anda di halaman 1dari 1

RUMAH SAKIT ISLAM NAMIRA

No. Ijin : 2049/503/PM.II.50.A8/04/2018


Jln. KH. Ahmad Dahlan No. 17 Selong Lombok Timur
Telp. (0376) 21004, Fax (0376) 22693

Selong, 26 Maret 2020


SURAT EDARAN
Nomor :134/RSI-N/III/2020

TENTANG
UPAYA PEMUTUSAN RANTAI PENULARAN COVID-19
DI RUMAH SAKIT ISLAM NAMIRA

Bismillahirrahmaanirrahim
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakaatuh
Menyikapi perkembangan kondisi daerah terkait wabah Covid -19,
dimana Kabupaten Lombok Timur menjadi Kabupaten pertama dan satu-satunya di NTB yang warganya
dinyatakan Positif terinfeksi Covid-19, maka dalam rangka turut menekan penularan lebih jauh, RS Islam
Namira melakukan beberapa upaya peningkatan kewaspadaan dengan memberlakukan peraturan
sebagai berikut :
A. Pembatasan Akses Masuk dan Jumlah Penunggu Pasien
1. Jam besuk pasien ditiadakan
2. Pintu masuk Pengunjung dan Karyawan ada 2, satu di sisi utara (IGD) dan satu lagi di sisi selatan
(Poliklinik Rawat Jalan). Penunggu pasien hanya boleh masuk dari pintu selatan.
3. Penunggu pasien maksimal 2 orang dewasa dalam keadaan sehat. Boleh bergantian dengan syarat
yang bersangkutan sehat dan telah lolos skrining oleh petugas Satpam RS Islam Namira.
4. Setiap Penunggu pasien akan diberikan 2 kartu tunggu pada saat pendaftaran. Kartu tunggu harap
selalu dibawa dan tidak boleh hilang . Kartu tunggu dikembalikan di kasir saat pasien pulang. Setiap
kehilangan satu kartu tunggu dikenakan biaya penggantian sebesar Rp. 100.000,-
5. Pasien dan penunggu pasien dihimbau agar selalu menggunakan masker..
B. Skrining Pasien di IGD
1. Skrining pasien yang masuk ke IGD dilakukan oleh satpam di atas kendaraan yang mengangkut
pasien didampingi oleh Perawat IGD. Jika pasien tidak terindikasi Covid 19, maka ia masuk ke IGD
dengan 1 orang pendamping. Jika pasien suspek Covid-19, maka Skrining berikutnya tetap di atas
kendaraan dilakukan oleh dokter IGD.
 Pasien ODP diarahkan untuk karantina di rumah setelah diKIE dan diberikan terapi sesuai
kondisinya
 Pasien PDP setelah berkonsultasi dengan dokter spesialis paru dr Hj. Nurkristi, Sp.P kemudian
dirujuk ke RSUD Selong dengan menghubungi IGD RSUD Selong.
2. Dokter dan Perawat harus menggunakan APD ( Baju Disposible, Face shield, Masker dan Nurse
Cap khusus untuk laki-laki).
3. Petugas yang merujuk pasien harus menggunakan APD ( Baju Disposible, Face shield, Masker dan
Nurse Cap khusus untuk laki-laki) .
C. Skrining Pasien di Poliklinik Rawat Jalan
1. Setiap pasien Poliklinik Rawat Jalan dan pendamping diharuskan menggunakan Masker dari rumah
2. Skrining pasien di Poliklinik dilakukan oleh Satpam dan perawat yg menggunakan Baju Disposible,
Face shield, Masker dan Nurse Cap (khusus untuk laki-laki). Pendamping pasien hanya
diperbolehkan 1 orang.
3. Jika ditemukan pasien suspek Covid-19, maka skrining berikutnya di lakukan oleh DPJP terkait.
 Pasien ODP diarahkan untuk karantina di rumah setelah diKIE dan diberikan terapi sesuai
kondisinya
 Pasien PDP setelah berkonsultasi dengan dokter spesialis paru dr Hj. Nur Kristi, Sp.P kemudian
dirujuk ke RSUD Selong dengan menghubungi IGD RSUD Selong.
4. Dokter, Perawat dan Bidan harus menggunakan APD dan Masker saat memeriksa pasien di Poli.
5. Petugas yang merujuk pasien harus menggunakan APD ( Baju Disposible, Face shield, Masker dan
Nurse Cap khusus untuk laki-laki) .
Catatan: Khusus Pasien Bersalin konsultasi melalui telpon. Pasien Hemodialisis tidak harus memiliki
kartu tunggu.

Demikian agar dapat dijadikan pedoman dan dilaksanakan sebagaimana mestinya. Atas perhatian
dan kerja samanya diucapkan terimakasih.
Wassalamu’alaikum warah matullaahi wabarakatuh
Direktur
Rumah Sakit Islam Namira

dr. Utun Supria, M.Kes


NIK. 201661173

Anda mungkin juga menyukai