PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Klinik merupakan suatu jenis usaha yang bergerak dalam bidang pelayanan
kesehatan untuk meningkatkan kinerja harus dikelola secara profesional, Bisnis
pelayanan kesehatan sebuah organisasi yang unik dan komplek, karena Klinik
merupakan institusi yang padat karya dan padat modal serta padat tehnologi.
Bisnis pelayanan kesehatan mempunyai sifat dan ciri-ciri yang amat khusus
dalam menghasilkan proses jasa dimana didalamnya ada unsur jasa tetapi juga
ada unsur bisnis (penjualan obat), selain sebagai fungsi pelayanan tehadap
masyarakat umum Klinik yang didirikan oleh kelompok usaha Sismadi Group
bertujuan untuk mensejahterakan masyarakat sekitar diantaranya mewujudkan
lapangan kerja.
Pada kenyataannya keuangan memainkan peran penting dalam pengambilan
keputusan bisnis pelayanan kesehatan sehingga untuk itu Manajemen
pengelolaan keuangan pada bisnis Klinik dituntut dikelola secara profesional
dan setiap jajaran Manajemen harus menguasai serta memahami dan
menjalankan konsep dasar pengelolaan keuangan secara professional tersebut.
Sesuai dengan perkembangan bisnis utamanya pada kelompok usaha Sismadi
Group sebagai korporasi strategi bisnis PT. Sismadi Mancorpindo melalui PT.
Sisma Medika International merasa perlu adanya suatu pedoman dalam
penyajian informasi keuangan, agar informasi yang disajikan terstandar, untuk
itulah dibuat Pedoman Akuntansi Keuangan Klinik Sisma Medikal Sismadi Group
yang diharapkan menjadi ladasan dasar aplikasi akuntansi keuangan pada unitunit usaha Klinik yang dikelola oleh PT. Sisma Medika International yang tentunya
sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan prinsipprinsip akuntansi yang berlaku umum.
C. Sistimatika Penyusunan
Referensi utama kerangka dasar penyusunan pedoman akuntansi Klinik Sisma
Medikal sismadi group mengacu pada Pernyatan Standar Akuntansi Keuangan
(PSAK) dan Interprestasi Pernyatan Standar Akuntansi Keuangan (IPSAK) yang
ditetapkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) dengan memperhatikan kebijakan
internal korporasi bisnis Sismadi Group, kemudian referensi yang lainnya sebagai
berikut :
1. Undang-undang Nomor 23 tahun 1992 tentang Kesehatan.
2. Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas (UUPT),
yang secara efektif berlaku sejak tanggal 16 Agustus 2007.
3. Akte Pendirian Badan Usaha unit-unit Klinik kelompok usaha Sismadi Group.
Sedangkan sistimatika penyusunan pedoman akuntansi Klinik Sisma Medikal
Sismadi Group adalah :
1. Mencari beberapa referensi buku akuntansi keuangan Klinik dan akuntansi
keuangan bisnis pelayanan kesehatan, kemudian dilakukan penelaan dan
indentifikasi ketentuan-ketentuan yang terkait dengan dinamika dan karakter
serta kegiatan bisnis Klinik.
BAB 2
AKUNTANSI KEUANGAN KLINIK
PENANGGUNG
JAWAB MEDIS
MANAGER
APOTEKER
KASI. PERAWAT
KASI. APOTEK
POLIKLINIK
FRONT OFFICE
ASISTEN
APOTEKER
LABORATORIUM
AKUNTANSI
KASIR
RADIOLOGI
KEUANGAN
PETUGAS
GUDANG
POS
RUMAH
TANGGA/ KURIR
AKUNTANSI
SECURITY
VERIFIKASI
Tujuan
Intern
Dengan bagian / fungsi terkait
Extern
Dengan instansi terkait
Dokter-dokter
Koordinasi, perijinan
Negosiasi dan kerja sama
e. Persyaratan Kerja :
1) Persyaratan Kemampuan :
a) Tehnis diantaranya :
(1) Memahami sistem dan prosedur operasional Klinik
(2) Memahami sistem dan prosedur pelayanan Klinik
b) Managerial sebagai berikut :
(1) Mampu merencanakan kegiatan khusus medis dengan baik
(2) Mampu mengkoordinir kegiatan khusus medis dengan baik
(3) Mampu mengarahkan bawahan dengan baik
(4) Mampu memotivasi bawahan dengan baik
(5) Mampu mengambil keputusan dengan tepat dan cepat
2) Persyaratan Pengetahuan dan Pengalaman sbb :
2. Uraian tugas, Wewenang dan tanggung jawab Kepala Seksi Administrasi dan
Umum
a. Tugas Ka Sie Administrasi dan Umum :
Menyelenggarakan pengelolaan dan pengendalian layanan administrasi
pasien dan keuangan Klinik secara optimal.
1) Tugas Pokoknya antara lain :
a) Mengkoordinir pelaksanaan pelayanan administrasi pasien rawat
jalan.
b) Memimpin dan mengawasi pelaksanaan kegiatan administrasi dan
umum.
c) Mengkoordinir dan mengatur pelaksanaan ketertiban, keamanan
dan kenyamanan lingkungan klinik.
d) Menyusun program dan anggaran tahunan Klinik.
2) Uraian Tugasnya :
a) Mengkoordinir penyelenggaraan fungsi-fungsi yang ada, khususnya
fungsi administrasi dan umum.
b) Mengkoordinir melaksanakan penyusunan laporan keuangan.
c) Mengkoordinir dan mengawasi pelaksanaan sistem dan prosedur
akuntansi Klinik.
d) Memimpin, mengatur dan mengawasi kesiapan sarana dan
prasarana Klinik.
e) Mengkoordinir pelaksanaan pelayanan administrasi pasien rawat
jalan.
f) Mengatur, mengarahkan dan mengawasi pelaksanaan pelayanan
Front Office.
g) Mengatur dan mengawasi pelaksanaan kebersihan dan kerapian
Klinik.
h) Mengatur dan mengawasi pemeliharaan dan kerapian Klinik.
i) Mengkoordinir dan mengatur pelaksanaan ketertiban, keamanan
dan kenyamanan Klinik.
j) Mengatur dan mengendalikan penggunaan anggaran Klinik.
k) Mengatur dan mengendalikan pengoperasian kendaraan.
l) Membuat laporan Prestasi Kerja Karyawan bawahannya.
m) Menjalin hubungan kerja sama dengan bagian lain yang terkait.
n) Memantau tata tertib dan kedisiplinan serta membina dan
mengarahkan karyawan bawahannya.
o) Melaksanakan tugas-tugas lain dari atasan
Tujuan
Koordinasi dan kerja sama
Kelancaran tugasnya
b) Managerial :
(1) Mampu merencanakan kegiatan dengan baik
(2) Mampu mengkoordinir kegiatan dengan baik
(3) Mampu mengambil keputusan dengan tepat
(4) Mampu memotivasi bawahannya
(5) Mampu berkomunikasi dengan baik
2) Persyaratan Pengetahuan dan Pengalaman
a) Pendidikan minimal DIII Management dengan pengalaman minimal
empat tahun dibidangnya.
b) Mampu mengoperasikan komputer Ms. Office dan Excel.
c) Memiliki dasar-dasar management umum atau supervisi.
d) Memiliki sertifikat pelatihan service excellence.
3) Persyaratan Mental :
a) Inisiatif
b) Objectifitas
c) Daya Konsentrasi
d) Konsistensi
e) Daya Adaptasi
f) Kreatifitas
:
:
:
:
:
:
Tinggi
Tinggi
Tinggi
Tinggi
Cukup
Tinggi
10
Tujuan
Kelancaran tugas
Extern :
_
11
b) Managerial :
- Tidak ada
2) Persyaratan Pengetahuan dan Pengalaman :
a) Pendidikan minimal DIII Akuntansi/ SMEA Akuntansi dengan
pengalaman minimal 1 tahun.
b) Mampu mengoperasikan Microsoft office/ aplikasi program
akuntansi.
3) Persyaratan Mental
a) Inisiatif
: Cukup
b) Objectifitas
: Cukup
c) Daya Konsentrasi
: Cukup
d) Konsistensi
: Cukup
e) Daya Adaptasi
: Cukup
f) Kreatifitas
: Cukup
g) Ketelitian
: Cukup
4) Persyaratan Fisik :
a) Sehat secara umum
b) Tidak memiliki cacat tubuh
c) Tidak buta warna
12
13
14
15
16
1) Neraca
Tujuan neraca adalah menyediakan informasi mengenai Harta, pasiva, dan
ekuitas serta informasi mengenai hubungan diantara unsur-unsur tersebut
pada waktu tertentu. Informasi dalam neraca dan penjelasannya dapat
membantu para pengguna laporan keuangan Klinik untuk menilai :
a) Kemampuan Klinik untuk memberikan jasa pelayanan kesehatan secara
berkelanjutan.
b) Likuiditas, fleksibilitas keuangan, kemampuan untuk memenuhi
kewajibannya, dan kebutuhan pendanaan eksternal.
c) Neraca mencakup struktur
Klinik secara keseluruhan dan harus
menyajikan total Harta, pasiva, dan ekuitas.
2) Laporan Laba-Rugi
Tujuan utama perhitungan laba-rugi adalah menyediakan informasi sebagai
berikut :
a) Pengaruh transaksi dan peristiwa lain yang mengubah jumlah dan sifat
ekuitas.
b) Hubungan antar transaksi dan peristiwa lainnya.
c) Bagaimana penggunaan sumber daya dalam pelaksanaan berbagai
program atau jasa.
17
18
19
Bagi Klinik yang mencatatkan dirinya ke dalam bursa saham atau dengan
lain kata saham-saham Klinik tersebut dimiliki oleh publik melalui pasar
sekunder, maka selain mengacu pada pedoman ini juga harus mengikuti
ketentuan tambahan dengan mengacu kepada ketentuan yang ditetapkan
oleh Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM).
b. Tanggungjawab atas Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan
Tanggungjawab atas penyusunan dan penyajian laporan keuangan
berada pada Manager.
Klinik
20
21
g. Konsistensi penyajian
Penyajian dan klasifikasi pos-pos dalam laporan keuangan antar periode harus
konsisten kecuali :
1) Terjadi perubahan yang signifikan terhadap sifat operasional Klinik.
2) Perubahan tersebut diperkenankan oleh Pernyataan Standar akuntansi
Keuangan (PSAK).
3) Apabila penyajian atau klasifikasi pos-pos dalam laporan keuangan diubah,
maka penyajian periode sebelumnya harus direklasifikasi untuk memastikan
daya banding, sifat, dan jumlah. Selain itu alasan reklasifikasi juga harus
diungkapkan. Dalam hal reklasifikasi dianggap tidak praktis maka cukup
diungkapkan alasannya.
h. Materialitas dan agregrasi
1) Penyajian laporan keuangan didasarkan pada konsep materialitas.
2) Pos-pos yang jumlahnya material disajikan tersendiri dalam laporan
keuangan, sedangkan yang jumlahnya tidak material dapat digabungkan
sepanjang memiliki sifat dan fungsinya sejenis.
3) Informasi dianggap material apabila kelalaian untuk mencantumkan (omission)
atau kesalahan dalam mencatat (misstatement) informasi tersebut dapat
mempengaruhi keputusan yang diambil.
i.
Jumlah Harta dan pasiva yang disajikan pada neraca tidak boleh disaling
hapuskan dengan pasiva atau Harta lain kecuali secara hukum dibenarkan dan
Pedoman Akuntansi Keuangan Klinik Sisma Medikal Sismadi Group
22
Periode pelaporan
23
a. Bersifat hitoris yang menunjukkan transaksi dan peristiwa yang telah lampau.
b. Bersifat umum, baik dari sisi informasi maupun manfaat bagi pihak pengguna.
Biasanya informasi khusus yang dibutuhkan oleh pihak tertentu tidak dapat
secara langsung dipenuhi semata-mata dari laporan keuangan saja.
c. Tidak luput dari penggunaan berbagai pertimbangan dan taksiran.
d. Hanya melaporkan informasi yang material.
e. Bersifat konservatif dalam menghadapi ketidakpastian. Apabila terdapat
beberapa kemungkinan yang tidak pasti mengenai penilaian suatu pos, maka
dipilih alternatif yang menghasilkan kenaikan laba atau nilai Harta yang paling
kecil.
f. Lebih menekankan pada penyajian transaksi dan peristiwa sesuai dengan
substansi dan realitas ekonomi dan
bukan hanya bentuk hukumnya
(formalitas).
g. Adanya berbagai alternatif metode akuntansi yang dapat digunakan sehingga
menimbulkan variasi dalam pengukuran sumber daya ekonomis dan tingkat
kesuksesan antar Klinik.
24
25
10) Sama halnya dengan adanya pengeluaran dari Klinik tidak mengecualikan
suatu barang atau jasa memenuhi definisi Harta dan dengan demikian
terdapat kemungkinan untuk diakui dalam neraca misalnya, barang atau jasa
yang telah didonasikan kepada Klinik memenuhi definisi Harta.
a. Harta Lancar
1) Kas dan Setara Kas
a) Definisi Kas dan Setara Kas
(1) Kas adalah mata uang kertas dan logam baik rupiah maupun mata
uang asing yang masih berlaku sebagai alat pembayaran yang sah.
(2) Setara kas adalah penempatan dana sementara untuk kepentingan
likuiditas perusahaan dan dengan cepat dapat dijadikan kas tanpa
menghadapi risiko perubahan nilai yang signifikan.
b) Dasar Pengaturan Kas dan Setara Kas
(1) Setara kas dimiliki untuk komitmen jangka pendek, bukan untuk
investasi atau tujuan lain. Untuk memenuhi persyaratan setara kas,
investasi harus segera dapat diubah menjadi kas dalam jumlah yang
telah diketahui tanpa menghadapi risiko perubahan nilai yang
signifikan. Karenanya, suatu investasi baru dapat memenuhi syarat
sebagai setara kas hanya jika segera akan jatuh tempo dalam waktu
tiga bulan atau kurang dari tanggal perolehannya. Investasi dalam
saham tidak termasuk setara kas, kecuali substansi investasi saham
tersebut adalah setara dengan kas. Sebagai contoh, saham preferen
yang dibeli dan akan segera jatuh tempo serta tanggal penebusan
(redemption date) adalah ditentukan. (PSAK 2 paragraf 6).
(2) Untuk keperluan operasional sehari-hari disediakan dana Kas Kecil
dengan sistim dana tidak tetap.
(3) Atas pengeluaran yang terencana dan masih bersifat sementara
dikeluarkan melaui PT. VGA dengan Bon Sementara.
(4) Sebelum disetor ke Bank atas penjualan tunai dicatat dalam perkiraan
kas register.
(5) Penerimaan kas bank dicatat sesuai tanggal laporan yang didukung
bukti kas bank masuk, sedangkan untuk pengeluaran dicatat sesuai
dengan tanggal laporan cash flow dan bukti kas bank pengeluaran.
(6) Kekurangan setoran kasir ditanggung oleh petugas yang bersangkutan,
bilamana terjadi kesalahan perhitungan penjualan; oleh petugas yang
bersangkutan harus diselesaikan kepada pasien yang terkait dan
Pedoman Akuntansi Keuangan Klinik Sisma Medikal Sismadi Group
26
27
28
29
(3) Tingkat bunga dan jangka waktu rata-rata atau per kelompok
(4) Jumlah penempatan dana pada pihak-pihak yang memiliki hubungan
istimewa.
(5) Jumlah dana yang dijadikan jaminan dan alasannya.
g) Jurnal Investasi Jangka Pendek
Pada saat penempatan dana :
Db. Investasi Jangka Pendek Rp xxx
Kr. Kas/Bank dan Setara Kas
Rp xxx
Pada saat pengakuan pendapatan bunga :
Db. Kas/Bank dan Setara Kas... Rp xxx
Kr. Pendapatan Bunga..
Rp xxx
Pada saat penerimaan dana (pencairan) dari bank :
Db. Kas/Bank dan Setara Kas. Rp xxx
Kr. Investasi Jangka Pendek.
Rp xxx
3) Piutang
a) Definisi Piutang
(1) Piutang menurut sumber terjadinya dikelompokkan menjadi dua jenis,
yaitu piutang usaha dan piutang lain-lain.
(2) Piutang Usaha adalah piutang yang timbul karena penyerahan
pelayanan jasa dalam rangka kegiatan Klinik, seperti piutang belum
ditagih, piutang perusahaan langganan.
(3) Piutang lain-lain adalah piutang yang timbul di luar kegiatan pelayanan
medis, seperti piutang karyawan, dan piutang sewa.
b) Dasar Pengaturan Piutang
(1) Piutang merupakan hak yang muncul dari penyerahan pelayanan jasa
atau penyerahan uang, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan
antara Klinik dan pihak lain, yang mewajibkan pihak lain tersebut untuk
melunasi pembayaran atas jasa yang diterimanya atau utangnya
setelah jangka waktu tertentu sesuai dengan kesepakatan.
(2) Piutang pelayanan diakui pada saat pelayanan medis telah diberikan
tetapi belum menerima pembayaran dari pengguna jasa yang
bersangkutan.
(3) Piutang pasien rawat jalan diakui pada saat jasa diberikan, setelah
dibuat rekapitulasi rekening tagihan dan ditagihkan baru diakui sebagai
piutang perusahaan langganan.
30
c) Penjelasan Piutang
(1) Transaksi piutang pelayanan antara lain memiliki karakteristik, sebagai
berikut:
(a) Adanya pemberian pelayanan
(b) Persetujuan atau kesepatan berhutang
(c) Jangka waktu tertentu
(d) Jaminan
d) Jenis piutang pada Klinik dikelompokkan menjadi :
(1) Piutang belum ditagih, antara lain :
(a) Piutang Rawat Jalan Jaminan perusahaan yang masih belum dibuat
rekapitulasi tagihan dan belum ditagihkan.
(b) Piutang atas Pengobatan karyawan anatar unit usaha Sismadi
Group yang belum ditagihkan.
(2) Piutang Perusahaan Langganan, antara lain :
Piutang Rawat Jalan Jaminan perusahaan yang sudah ditagihkan,
ermasuk tagihan antar unit karena diperhitungkan sebagai transaksi
bisnis.
(3) Piutang Usaha Lainnya
Semua piutang atas usaha jasa pelayanan kesehatan yang tidak
termasuk dalam kelompok piutang tersebut diatas ( (1), s/d (1)) dicatat
dalam Piutang Usaha lainnya.
e) Perlakuan Akuntansi Piutang
(1) Pengakuan dan Pengukuran Piutang
(a) Piutang pelayanan diakui pada saat pelayanan (jasa) medis telah
diberi kan kepada pasien.
(b) Piutang Usaha Lainnya diakui pada saat jasa telah diberikan tetapi
belum dibayar oleh customer.
(c) Penyisian kerugian piutang dibentuk dengan menggunakan salah
satu dari dua metode cadangan :
(d) Sebesar nilai piutang yang diperkirakan tidak dapat ditagih
berdasarkan daftar umur piutang (jenis pengelompokan umur
piutang dan persentase besarnya penyisihan disesuaikan dengan
karakter resiko kolektibilitas Klinik), atau:
(e) Sebesar estimasi dari persentase tertentu dari piutang pelayanan
yang terjadi pada periode berjalan.
(f) Perhitungan Cadangan Kerugian Piutang yang telah menunggak
dari tanggal jatuh tempo diperhitungkan sebagai berikut :
Pedoman Akuntansi Keuangan Klinik Sisma Medikal Sismadi Group
31
32
(3) Piutang disajikan sebesar jumlah netto, yakni jumlah seluruh tagihan
setelah dikurangi dengan cadangan kerugian piutang.
g) Pengungkapan Piutang
Hal-hal yang harus diungkapkan, antara lain, sebagai berikut:
(1) Rincian jenis dan jumlah piutang
(2) Jumlah piutang dengan pihak-pihak yang memiliki hubungan istimewa.
(3) Metode pembentukan dan jumlah penyisihan kerugian piutang yang
dibentuk.
(4) Jumlah piutang yang dijadikan agunan pinjaman bank bilamana ada.
h) Jurnal Piutang
Pada saat Jasa Rawat Jalan Perusahaan Langganan diberikan :
Db. Piutang Belum Ditagih Rp xxx
Kr. Pendapatan Pelayanan Rawat Jalan ...
Rp xxx
Kr . Honor Dokter YMH Dibayar
Rp xxx
Pada saat Rekapitulasi Rekening Rawat Jalan Ditagihkan :
Memindahkan Piutang Belum Ditagih ke rekening Ayat Silang :
Db. Piutang Ayat Silang Rp xxx
Kr. Piutang Belum Ditagih .
Rp xxx
Mencatat Penagihan Piutang Kepada Peusahaan Langganan :
Db. Piutang Perusahaan Langganan ... Rp xxx
Kr. Piutang Ayat Silang.
Rp xxx
Pada Penerimaan Pelunasan Piutang :
Db. Kas/Bank atau Setara Kas ... Rp xxx
Kr. Piutang Perusahaan Langganan ...
Rp xxx
Pada akhir periode (bulan/tahun) bilamana ada pelunasan Piutang yang
belum dilaporkan oleh Bagian Keuangan, atas pelunasan piutang tersebut
harus dibukukan sementara pada rekening ayat silang dengan jurnal :
Db. Kas/Bank atau setara Kas Rp xxx
Kr. Ayat Silang Piutang belum dibukukan.
Rp xxx
Bilamana bukti pelunasan piutang telah dibuat oleh Bagian Keuangan maka
pada bagian akuntansi membuat jurnal :
Db. Ayat Silang Piutang Belum Dibukukan Rp xxx
Kr. Piutang Perusahaan Langganan..
Rp xxx
33
4) Persediaan
a) Definisi Persediaan
Persediaan adalah:
(1) Harta yang tersedia untuk dijual dalam kegiatan usaha normal
(2) Harta dalam proses produksi dan atau dalam perjalanan
(3) Harta yang tersedia dalam bentuk bahan atau perlengkapan untuk
digunakan dalam pemberian pelayanan, proses produksi, dan
mendukung kegiatan administrasi.
Harga Net Apotik (HNA) adalah harga pembelian obat sebelum
diperhitungkan diskon pembelian dan Pajak pertambahan nilai.
Harga Perolehan (AT Cost) adalah harga pembelian obat dikurangi diskon
pembelian termasuk diskon diterima dimuka dan tidak termasuk PPN.
b) Dasar Pengaturan Persediaan
(1) Persedian yang tersedia untuk dijual harus diukur berdasarkan biaya
atau nilai realisasi bersih, mana yang lebih rendah (the lower of cost
and net realizable value), Harga perolehan (harga beli - diskon)
termasuk diperhitungkannya diskon diterima dimuka bilamana ada.
(2) Persediaan bahan baku dan perlengkapan (supplies) lain yang
diadakan untuk digunakan dalam pelayanan jasa medis atau produksi
barang jadi tetap dinilai sebesar harga perolehan apabila jasa medis
atau barang jadi yang dihasilkan dapat dijual sebesar atau diatas harga
perolehan.
34
35
36
37
38
39
5) Pembayaran di Muka
a) Definisi Pembayaran di Muka
Pembayaran dimuka adalah pembayaran yang mendahului dari manfaatnya
akan digunakan untuk satu periode kegiatan Klinik di masa yang akan datang,
termasuk pembayaran atas pajak pertambahan nilai dan lainnya.
b) Dasar Pengaturan Pembayaran Dimuka
(1) Beban dibayar dimuka diakui sebagai pos sementara pada saat
pembayaran sebesar jumlah yang dibayarkan atas manfaat atau jasa
yang belum diterima.
(2) Beban dibayar dimuka diakui sebagai beban pada saat jasa atau
manfaat diterima.
c) Penjelasan Pembayaran Dimuka
Beban dibayar dimuka berfungsi antara lain membiayai operasional tidak
lebih dari 1 (satu) tahun setelah tanggal posisi keuangan entitas Klinik,
misalnya premi asuransi, sewa dibayar dimuka, uang muka yang diberikan
kepada pemasok atau pihak ketiga lainnya termasuk cicilan pajak masa
yang dibayar maupun atas biaya dinas yang diminta dimuka.
d) Perlakuan Akuntansi Pembayaran dimuka
(1) Pengakuan dan Pengukuran
(a) Biaya dibayar dimuka diakui pada saat pengeluaran uang dilakukan
tetapi jasa / manfaat belum diterima.
(b) Biaya dibayar dimuka berkurang pada saat jasa/manfaat diterima
atau habis masanya.
(2) Penyajian Pembayaran Dimuka
(a) Biaya dibayar dimuka disajikan pada kelompok pos Harta lancar
dalam laporan posisi keuangan.
(b) Biaya dibayar dimuka disajikan secara netto setelah dikurangi
pembebanan tahun berjalan.
e) Pengungkapan Pembayaran dimuka
Hal-hal yang harus diungkap, antara lain, sebagai berikut:
Pedoman Akuntansi Keuangan Klinik Sisma Medikal Sismadi Group
40
41
aspek
42
43
(3) Tingkat bunga (imbalan) rata-rata dari keseluruhan jenis investasi dan
jangka waktunya
(4) Investasi jangka panjang pada pihak-pihak yang mempunyai hubungan
istimewa
(5) Investasi jangka panjang yang dijadikan jaminan dan alasannya.
g) Jurnal Investasi Jangka Panjang
Investasi jangka panjang dalam efek utang
Pada saat awal perolehan awal investasi efek utang
Jika biaya perolehan sama dengan nilai nominal
Db. Investasi dalam Efek Utang (nominal) ..
Kr. Kas/Bank ...
Rp xxx
Rp xxx
Rp xxx
Rp xxx
44
Amortisasi Premium :
Db. Beban Bunga Rp xxx
Kr. Premium
Rp xxx
(disajikan secara saling hapus dengan pendapatan bunga)
Pada saat pengakuan pendapatan bunga atas investasi pada efek utang :
Db. Piutang Bunga / Kas dan Setara Kas Rp xxx
Kr. Pendapatan Bunga..
Rp xxx
Pada saat pelepasan atau pelunasan efek hutang tersedia untuk dijual
kembali :
Jika untung :
Db. Kas da Setara Kas . Rp xxx
Db. Selisih Penilaian Efek Tersedia untuk utang Rp xxx
Kr. Investasi pada Efek Utang....
Rp xxx
Kr. Keuntungan Pelepasan Efek..
Rp xxx
Jika Rugi:
Db. Kas da Setara Kas Rp xxx
Db. Kerugian Pelepasan Efek Rp xxx
Kr. Selisih Penilaian Efek Tersedia untuk Dijual
Rp xxx
Kr. Investasi pada Efek Utang ..
Rp xxx
Pada saat pelepasan atau pelunasan efek utang dimiliki hingga jatuh
tempo :
Jika untung:
Db. Kas da Setara Kas Rp xxx
Kr. Investasi pada Efek Utang ..
Rp xxx
Kr. Keuntungan pada Pelepasan Efek ..
Rp xxx
Jika rugi:
Db. Kas dan Setara Kas .. Rp xxx
Db. Kerugian Pelepasan Efek Rp xxx
Kr. Investasi pada Efek Utang .
Rp xxx
Investasi Jangka Panjang dalam Efek Ekuitas
Pada saat perolehan awal investasi efek ekuitas
Db. Investasi dalam Efek Ekuitas .. Rp xxx
Kr. Kas/Bank ..
Rp xxx
Jika investasi dalam efek ekuitas memiliki pengaruh signifikan (metode
ekuitas):
Pada saat investee mengumumkan laba :
Pedoman Akuntansi Keuangan Klinik Sisma Medikal Sismadi Group
45
46
47
(7) Masa manfaat adalah periode suatu Harta diharapkan digunakan oleh
Klinik.
(8) Penghapusan Harta adalah penghapusan nilai buku suatu Harta yang
dilakukan apabila nilai buku yang tercantum tidak lagi menggambarkan
manfaat dari Harta yang bersangkutan.
b) Dasar Pengaturan Harta Tetap Berwujud
(1) PSAK 16: Harta Tetap dan Harta Lain-lain
(2) PSAK 17: Akuntansi Penyusutan
(3) PSAK 30: Akuntansi Sewa Guna Usaha
(4) PSAK 47: Akuntansi Tanah
(5) PSAK 48: Penurunan Nilai Harta
c) Pengakuan Harta Tetap Berwujud
(1) Harta Tetap Bewujud dibukukan sebesar harga perolehan/at cost.
(2) Harta Tetap Berwujud yang dibuat sendiri dibukukan sebesar cost yang
dikeluarkan sampai harta tetap tersebut siap digunakan untuk
operasional (historical cost).
(3) Jika Harga perolehan harta tetap berwujud tidak dapat diketahui, maka
dibukukan berdasarkan taksiran harga pasar terendah.
(4) Harta tetap berwujud yang diperoleh dari sumbangan, dibukukan
sebesar harga pasar yang terendah dengan mengkredit Modal Donasi
(5) Pembebanan penyusutan harta tetap berwujud dihitung dengan
menggunakan metode garis lurus (straight line method)
(6) Jangka waktu penyusutan harta tetap berwujud ditentukan berdasarkan
umur ekonomisnya.
(7) Bilamana terjadi pengeluaran atas harta tetap (capital expenditure) jika
menambah umur harta tersebut maka dibukukan menambah nilai buku
(mendebet akumulasi penyusutan) dan apabila menambah kapasitas
dibukukan menambah harga perolehan, untuk penyusutan
diperhitungkan dari harga perolehan baru.
(8) Harta tetap yang nilai bukunya sudah habis, tetapi karena terpaksa
masih digunakan untuk keperluan operasional tetap harus disajikan
dalam Neraca dengan penjelasan harta tetap tersebut masih digunakan
sekalipun umumnya menaggung biaya maintenance yang mahal.
(9) Sekalipun belum diberlakukan secara konsisten atas penarikan biaya
sewa atas bangunan dan tanah bagi unit usaha yang tidak memilikinya
pada penyajian laporan keuangan tetap harus dibebankan dan
mencatat pada sewa yang masih harus dibayar, besarnya biaya sewa
48
49
Suatu Harta tetap dieliminasi dari neraca ketika dilepas (dijual atau
dihibahkan) atau apabila Harta secara permanen ditarik dari
penggunaannya dan tidak ada manfaat ekonamis di masa datang yang
diharapkan dari penjelasannya.
Penilaian kembali atau revaluasi Harta tetap pada umumnya tidak
diperkenan kan karena Standar Akuntansi Keuangan menganut penilaian
Harta berdasar kan biaya perolehan atau harga pertukaran. Penyimpangan
dari ketentuan ini mungkin dilakukan berdasarkan ketentuan pemerintah.
Dalam hal ini laporan keuangan harus menjelaskan mengenai
penyimpangan dari konsep biaya perolehan didalam penyajian Harta tetap
serta pengaruh dari penyimpangan tersebut terhadap gambaran keuangan
entitas Klinik.
Harta tetap dapat diperoleh dari transaksi sewa guna usaha (lease),
secara capital lease, sedangkan jika dilakukan dengan operating lease
tidak dicatat sebagai Harta tetap.
Transaksi sewa guna usaha dengan metode financial lease atau capital
lease harus memenuhi seluruh kriteria sebagai berikut :
(1) Penyewa guna usaha memiliki hak opsi untuk membeli Harta yang
disewa guna usahakan pada akhir masa sewa guna usaha dengan
harga yang telah disetujui bersama pada saat dimulainya perjanjian
sewa guna usaha.
(2) Seluruh pembayaran berkala yang dilakukan oleh penyewa guna usaha
ditambah dengan nilai sisa mencakup pengembalian beban perolehan
barang modal yang disewa guna usahakan serta bunganya. Sebagai
keuntungan perusahaan sewa guna (full pay-out lease); dan
(3) Masa sewa guna minimal 2 (dua) tahun
Hak atas tanah diakui sebagai beban ditangguhkan, termasuk beban
memperoleh kelengkapan dokumen hukum yang memberikan hak tertentu.
e) Perlakuan Akuntansi Aktiva Tetap Berwujud
Perlakuan dan Pengukuran
Pada awalnya perolehan Harta berwujud yang memenuhi kualifikasi
sebagai Harta tetap diakui berdasarkan biaya perolehan. Biaya perolehan
Harta tetap, tanah yang dibangun sendiri merupakan akumulasi seluruh
beban perolehan dan pengembangan tanah, berupa beban pematangan
50
51
52
53
54
Rp xxx
Rp xxx
55
56
(c) Aset KSO yang dibangun dan didanai oleh investor harus dicatat
oleh pihak yang mengelola aset KSO tersebut.
(d) Aset KSO harus dicatat sebesar biaya perolehannya, atau biaya
pembangunan yang tercantum di perjanjian KSO, atau sebesar nilai
wajar, dipilih yang paling obyektif atau paling berdaya uji.
(e) Apabila menggunakan skema bangun-serah-kelola :
Pada saat penyerahan aset KSO dari investor kepada pemilik
aset
Investor mengakui hak bagi pendapatan, dan pelunas an
kewajiban KSO (jika ada)
Pemilik aset mengakui aset KSO dan kewajiban jangka
panjang KSO serta mengurangi penyertaan KSO (jika Ada)
Pendapatan yang berasal dari KSO diakui pemilik aset.
Pada saat pembagian pendapatan dari pengelolaan KSO
Investor mengakui pendapatan KSO sebesar selisih antara kas
yang diterima dengan amortisasi hak bagi pendapatan
Pemilik aset mengakui beban KSO sebesar selisih kas yang
dibayarkan dengan amortisasi kewajiban jangka panjang.
Apabila mengunakan skema Bangun-Kelola-Serah
Pendapatan yang berasal dari KSO diakui oleh investor
Pada saat pembagian pendapatan dari pengelolaan KSO
(2) Apabila kewajiban/penyertaan KSO dilunasi secara bertahap sesuai
dengan pembagian pendapatan:
(a) Investor mengakui beban KSO sebesar selisih antara kas yang
dibayarkan kepada pemilik aset dan kewajiban KSO yang dilunasi
(b) Pemilik aset mengakui pendapatan sebesar selisih antara kas yang
diterima dan penyertaan KSO yang dilunasi.
(c) Apabila kewajiban/penyertaan KSO dilunasi pada saat penyerahan
aset KSO kepada pemilik aset:
(d) Investor mengakui beban KSO sebesar kas atau porsi pendapatan
KSO yang dibayarkan kepada pemilik aset
(e) Pemilik aset mengakui pendapatan sebesar kas yang diterima.
(f) Pada saat penyerahan aset KSO dari investor kepada pemilik aset
(g) Investor menghapus aset KSO dan akumulasi penyusutan aset
KSO serta melunasi kewajiban KSO yang masih tersisa.
57
58
(2) Dana yang diserahkan kepada investor untuk membangun aset KSO
disajikan sebagai penyertaan KSO (jika ada)
(3) Aset KSO yang diterima setelah selesai pembangunannya disaji kan
sebagai aset KSO
(4) Selisih antara aset KSO yang diterima dan penyertaan KSO yang
dilunasi (jika ada) disajikan sebagai kewajiban jangka panjang KSO
dalam kelompok pos kewajiban lain
(5) Pada akhir masa konsesi aset yang diserahkan dan aset KSO disajikan
kembali sebagai Harta (Harta investasi/Harta tetap).
h) Pengungkapan Kerjasama Operasional
Hal-hal berikut harus diungkapkan, antara lain:
(1) Perjanjian kerjasama operasional
(2) Pihak-pihak yang terkait dalam perjanjian KSO
(3) Hak dan kewajiban dari masing-masing partisipan KSO berkenaan
dengan perjanjian KSO
(4) Ketentuan tentang perubahan perjanjian KSO, jika ada.
(5) Perjanjian bagi pendapatan / hasil KSO
(6) Penghitungan atau penentuan hak bagi pendapatan/hasil KSO.
(7) Penentuan amortisasi hak bagi pendapatan/hasil KSO
(8) Perhitungan (tambahan) beban atau penghasilan KSO yang timbul
dari pembayaran bagi pendapatan/hasil KSO
(9) Pengungkapan yang lazim untuk Harta tetap
(10) Klasifikasi Harta yang membentuk asset KSO
(11) Penentuan biaya perolehan asset KSO
(12) Penentuan depresiasi atau amotisasi asset KSO
i) Jurnal Kerjasama Operasional
Transaksi KSO dalam bentuk Bangun, Kelola, Serah (Build Operate
Transfer/BOT) :
Pada saat penyerahan hak pengelolaan atas Harta dari Klinik
Db. Harta KSO Rp xxx
Kr. Harta Tetap .
Rp xxx
Pada saat penyertaan dana untuk membangun Harta KSO
Db. Penyertaan KSO Rp xxx
Kr. Kas / Utang...
Rp xxx
59
Pada saat menerima bagi hasil dari KSO dan pelunasan penyertaan dana:
Db. Kas dan Setara Kas / Piutang ... Rp xxx
Kr. Pendapatan KSO ..
Rp xxx
Kr. Penyertaan KSO
Rp xxx
Pada saat akhir konsesi/kontrak (penyerahan Harta kepada Klinik)
Db. Harta tetap (Nilai wajar Harta KSO yang dibangun). Rp xxx
Kr. Pendapatan KSO ...
Rp xxx
Kr. Kas .......
Rp xxx
Pada saat reklasifikasi Harta Klinik yang diserahkan kembali dari pengelola
KSO kepada Klinik :
Db. Harta Tetap Rp xxx
Kr. Harta KSO ..
Rp xxx
Transaksi KSO dalam bentuk Bangun, Serah, Kelola (Build Transfer
Operate/ BTO) :
Pada saat penyerahan hak pengelolaan atas Harta dari Klinik :
Db. Harta KSO .. Rp xxx
Kr. Harta Tetap ..
Rp xxx
Pada saat penyertaan dana untuk membangun aset KSO :
Db. Penyertaan KSO .. Rp xxx
Kr. Kas / Utang ....
Rp xxx
Pada saat Klinik menerima Harta KSO yang dibangun oleh investor :
Db. Harta KSO .. Rp xxx
Kr. Kewajiban Jangka Panjang KSO
Rp xxx
Pada saat pembayaran bagi hasil KSO untuk investor
Db. Kewajiban Jangka Panjang KSO .. Rp xxx
Kr. Kas dan Setara Kas ..
Rp xxx
Pada saat akhir masa konsesi :
Db. Kewajiban Jangka Panjang KSO .. Rp xxx
Kr. Penyertaan KSO ...
Rp xxx
Kr. Pendapatan KSO ..
Rp xxx
Pada saat reklasifikasi asset entitas Klinik yang digunakan dalam KSO :
Db. Harta Tetap .. Rp xxx
Kr. Harta KSO ....
Rp xxx
60
61
62
63
64
65
66
(8) Harta pajak tangguhan (deferred tax assets) adalah jumlah pajak
penghasilan terpulihkan (recoverable) pada periode mendatang
sebagai akibat adanya :
(9) Perbedaan temporer yang boleh dikurangkan
(10) Sisa kompensasi kerugian.
(11) Perbedaan temporer (temporary differences) adalah perbedaan antara
jumlah tercatat Harta atau kewajiban dengan DPP-nya. Perbedaan
temporer dapat berupa:
(12) Perbedaan temporer kena pajak (taxable amounts) dalam perhitungan
laba fiskal periode mendatang pada saat nilai tercatat Harta dipulihkan
(recovered) atau nilai tercatat kewajiban tersebut dilunasi (settled),
atau
(13) Perbedaan temporer yang boleh dikurangkan (deductible temporary
differences) adalah perbedaan temporer yang menimbulkan suatu
jumlah yang boleh dikurangkan (deductible amounts) dalam
penghitungan laba fiskal periode mendatang pada saat nilai tercatat
Harta dipulihkan (recovered) atau nilai tercatat kewajiban tersebut
dilunasi (settled).
(14) Dasar pengenaan pajak (DPP) Harta atau kewajiban adalah nilai
Harta atau kewajiban yang diakui oleh Direktorat Jendral Pajak dalam
penghitungan laba fiskal.
(15) Surat Ketetapan Pajak adalah surat yang diterbitkan oleh Direktorat
Jendral Pajak yang dapat berupa :
(16) Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar adalah surat keputusan yang
meentukan besarnya jumlah pajak yang terhutang, jumlah kredit
pajak, jumlah kekurangan pembayaran pokok pajak, besarnya sanksi
administrasi dan jumlah yang masih harus dibayar
(17) Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Tambahan adalah surat
keputusan yang menentukan tambahan atas jumlah pajak yang talah
ditetapkan
(18) Surat Ketetapan Lebih Bayar adalah suatu surat keputusan yang
menentukan jumlah kelebihan pembayaran pajak karena jumlah kredit
pajak lebih besar dari pajak yang terutang atau tidak seharusnya
terutang
(19) Surat Ketetapan Pajak Nihil adalah surat keputusan yang menentukan
jumlah pajak yang terutang sama besarnya dengan jumlah kredit
pajak atau pajak tidak terutang dan tidak ada kredit pajak.
(20) Surat Tagihan Pajak adalah surat yang diterbitkan oleh Direktorat
Jendral Pajak untuk melakukan tagihan pajak dan/atau sanksi
administrasi berupa bunga dan/atau denda.
67
68
69
70
71
72
sejumlah pajak
akibat adanya
Rp xxx
Rp xxx
Rp xxx
Rp xxx
2. Akuntansi Kewajiban
a. Definisi dan Karakteristik Kewajiban
Kewajiban adalah utang usaha Klinik masa kini yang timbul dari peristiwa masa
lalu, dan penyelesaiannya diharapkan mengakibatkan arus keluar dari sumber
daya Klinik yang mengandung manfaat ekonami.
Karateristik dasar kewajiban (liabilities) adalah bahwa Klinik mempunyai
kewajiban (obligation) masa kini. Kewajiban merupakan suatu tugas dan
tanggung jawab untuk bertindak atau untuk melaksanakan sesuatu dengan cara
tertentu. Kewajiban dapat dipaksakan menurut hukum sebagai konsekuensi dari
kontrak mengikat atau peraturan perundang-undangan yang disertai jumlah yang
terutang untuk pembayaran barang dan jasa yang telah diterima. Kewajiban juga
dapat timbul dari praktik bisnis yang lazim, kebiasaan, dan keinginan untuk
memelihara hubungan bisnis yang baik atau bertindak dengan cara yang adil.
Kewajiban masa kini berbeda dengan komitmen di masa depan. Keputusan
manajemen Klinik untuk membeli Harta di masa depan tidak dengan sendirinya
menimbulkan kewajiban kini. Kewajiban biasanya timbul hanya jika Harta telah
diterima atau usaha Klinik telah membuat perjanjian yang tidak dapat dibatalkan
untuk membeli Harta. Perjanjian yang tidak dapat dibatalkan adalah apabila
terdapat konsekuensi ekonomi berupa keluarnya sumber daya kepada pihak lain
apabila Klinik gagal untuk memenuhi kewajiban tersebut.
Penyelesaian kewajiban masa kini biasanya melibatkan pengorbanan sumber
daya Klinik yang memiliki manfaat masa depan untuk memenuhi tuntutan pihak
lain. Penyelesaian kewajiban masa kini dapat dilakukan dengan bebagai cara,
misalnya, dengan:
1) Pembayaran kas
2) Penyerahan Harta lain
3) Pemberian jasa pelayanan kesehatan (Klinik)
4) Penggantian kewajiban tersebut dengan kewajiban lain
Pedoman Akuntansi Keuangan Klinik Sisma Medikal Sismadi Group
73
74
75
76
77
78
79
80
81
(3) Kewajiban jangka pendek lainnya lebih sulit untuk dikaitkan dengan
siklus operasional berjalan meskipun akan jatuh tempo dalam jangka
waktu dua belas bulan sejak tanggal neraca. Misalnya bagian dari
kewajiban berbunga (interest-bearing liabilities) yang akan jatuh tempo
dalam periode berjalan, cerukan, utang dividen, pajak penghasilan dan
utang selain utang dagang. Kewajiban berbunga jangka panjang
(interest-bearing liabilities) yang digunakan untuk membiayai modal
kerja dan tidak jatuh tempo dalam jangka waktu dua belas bulan
merupakan kewajiban jangka panjang (PSAK 1 paragraf 46)
(4) Kewajiban berbunga jangka panjang, tetap diklasifikasikan sebagai
kewajiban jangka panjang, walaupun kewajiban tersebut akan jatuh
tempo dalam jangka waktu dua belas bulan sejak tanggal neraca,
apabila :
(5) Kesepakatan awal perjanjian pinjaman untuk jangka waktu lebih dari
dua belas bulan
(6) Perusahaan bermaksud membiayai kembali kewajibannya dengan
pendanaan jangka panjang
(7) Maksud tersebut pada angka (2) didukung dengan perjanjian pembiaya
an kembali atau penjadualan kembali pembayaran yang resmi
disepakati sebelum laporan keuangan disetujui. Jumlah kewajibannya
yang dikeluarkan dari penyajian dalam kelompok kewajiban jangka
pendek sesuai dengan paragraf ini beserta informasi yang mendukung
penyajian tersebut harus diungkapkan dalam catatan atas laporan
keuangan. (PSAK 1 paragraf 47)
(8) Terdapat kewajiban yang akan jatuh tempo dalam siklus operasional
tahun berikutnya, diharapkan dapat dibiayai kembali atau diperpanjang
kembali sehingga tidak diharapkan adanya penggunaan modal kerja
lancar. Kewajib an seperti itu merupakan bagian dari pembiayaan
jangka panjang perusaha an dan diklasifikasikan sebagai kewajiban
jangka panjang. Dalam hal tidak terdapat perjanjian mengenai
pembiayaan kembali, maka pembiayaan kembali tidak dapat
diasumsikan akan terjadi secara otomatis sehingga kewajiban harus
diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka pendek. Perjanjian kembali
harus secara resmi disepakati sebelum laporan keuangan disetujui
yang membuktikan bahwa pada pada tanggal neraca substansi
kewajiban merupakan kewajiban jangka panjang. ( PSAK 1 paragraf
48)
c) Penjelasan Utang Bank Segera Jatuh Tempo
Utang bank adalah utang kepada bank atau bagian dari utang bank jangka
panjang antara lain : kredit modal kerja, kredit restrukturisasi utang,
Pedoman Akuntansi Keuangan Klinik Sisma Medikal Sismadi Group
82
penjualan wesel bayar jangka pendek kepada bank dan segala pinjaman
jangka pendek pada bank lainnya.
d) Perlakuan Akuntansi Utang Bank Segera Jatuh Tempo
(1) Pengakuan Utang Bank Segera Jatuh Tempo
Utang bank sebagai keawajiban lancar diakui pada saat utang bank
diakui pada saat utang bank itu segera jatuh tempo dalam waktu satu
tahun dan direncanakan tidak dijadualkan kembali.
(2) Pengukuran Utang Bank Segera Jatuh Tempo
(a) Utang bank dinilai sebesar jumlah rupiah atau nilai tunai sumber
daya ekonomi yang harus diserahkan kepada pihak lain untuk
menyelesaikan kewajiban tersebut.
(b) Utang bank sebagai kewajiban lancar berkurang pada saat
dilakukan pembayaran atau pelunasan atau penjadualan kembali
utang bank tersebut.
e) Penyajian Utang Bank Segera Jatuh Tempo
Utang bank disajikan dalam kelompok kewajiban jangka panjang sebesar
jumlah yang harus dibayarkan.
f) Pengungkapan Utang Bank Segera Jatuh Tempo
Klinik harus mengungkapkan hal-hal- sebagai berikut :
(1) Jumlah rincian utang bank
(2) Karakteristik umum setiap utang bank termasuk informasi tingkat bunga
dan nama pemberi pinjaman
(3) Jangka waktu pinjaman, tanggal jatuh tempo, jadwal angsuran atau
pembayaran, dan jumlah jaminan
(4) Jika pinjaman dalam mata uang asing, nilai nominal dalam mata uang
asing dan nilai kurs yang digunakan pada tanggal neraca.
g) Jurnal Utang Bank Segera Jatuh Tempo
Pengakuan utang bank (jangka pendek) :
Db. Kas/Bank dan Setara Kas .. Rp xxx
Kr. Utang Bank (jangka pendek) .
Rp xxx
Reklasifikasi Utang Bank jangka panjang ke Kewajiban jangka pendek :
Db. Utang Bank (jangka panjang) .. Rp xxx
Kr. Utang Bank (jangka pendek) ...
Rp xxx
Pelunasan atau Pembayaran utang bank jangka pendek :
Db. Utang bank(jangka pendek) Rp xxx
Kr. Kas dan Setara Kas .
Rp xxx
Pedoman Akuntansi Keuangan Klinik Sisma Medikal Sismadi Group
83
5) Utang Pajak
a) Definisi Utang Pajak
Utang pajak adalah pajak yang harus dibayar oleh Klinik dan yang sudah
dipungut tetapi belum disetorkan ke Kas Negara.
b) Dasar pengaturan Utang Pajak
(1) Kewajiban diakui dalam neraca kalau besar kemungkinan bahwa
pengeluar an sumber daya yang mengandung manfaat ekonami akan
dilakukan untuk menyelesaikan kewajiban (obligation) sekarang dan
jumlah yang harus diselesaikan dapat diukur dengan andal. Dalam
praktek, kewajiban (obligation) menurut kontrak yang belum
dilaksanakan oleh kedua belah pihak (misalnya, kewajiban atas
pesanan persediaan yang belum diterima) pada umumnya tidak diakui
sebagai kewajiban dalam laporan keuangan. Namun demikian,
kewajiban (obligation) semacam itu dapat memenuhi definisi kewajiban
dan, kalau dalam keadaan tertentu kriteria pengakuan terpenuhi, maka
kewajiban (obligation) tersebut dapat dianggap memenuhi syarat
pengakuan. Dalam kasus ini, pengakuan kewajiban mengakibatkan
pengakuan Harta atau Biaya yang bersangkuta. (KDPPLK paragraf
91)
(2) Suatu kewajiban diklasifikasikan sebgai kewajiban jangka pendek, jika:
(3) Diperkirakan akan diselesaikan dalam jangka waktu siklus normal
operasional perusahaan
(4) Jatuh tempo dalam jangka waktu dua belas bulan dari tanggal neraca.
(PSAK 1 paragraf 44)
c) Penjelasan Utang Pajak
(1) Utang Pajak antara lain :
(2) Utang PPh Pasal 21 karyawan dan dokter
(3) Utang PPh Pasal 23
(4) Utang PPN Atas Barang dan Jasa/PPnBm
(5) Utang PPh Pasal 26
(6) Utang PPh Pasal 29
(7) Utang PPN Masukan dan Keluaran
(8) Utang PBB
(9) Pembayaran utang pajak harus sudah dilakukan sebelum tanggal 10
(sepuluh) bulan berikutnya sesuai dengan peraturan perpajakan.
d) Perlakuan Akuntansi Utang Pajak
(1) Pengakuan Utang Pajak
84
Utang pajak diakui pada saat terjadinya transaksi atau kejadian yang telah
mewajibkan Klinik untuk membayar/menyetor pajak kepada Negara.
e) Pengukuran Utang Pajak
Utang pajak berkurang pada saat disetorkan ke kas Negara.
Utang pajak dinilai sebesar :
(1) PPh yang dipotong/dipungut tetapi belum disetorkan ke kas Negara.
(2) PPN yang dipungut tetapi belum disetorkan ke kas Negara
(3) PPh pasal 29 yang belum dibayar berdasarkan SPT Tahunan
(4) Pajak yang terhutang berdasarkan SKPKB,SKPKBT, STP dan SK
Peninjauan kembali.
(5) PBB yang belum dibayar sebesar SPPT.
f) Penyajian Utang Pajak
Utang pajak disajikan dalam kelompok kewajiban jangka pendek sebesar
jumlah yang harus dibayarkan ke kas Negara.
g) Pengungkapan Utang Pajak
Klinik harus mengungkapkan rician utang pajak berdasarkan jenis pajak
yang dipungut dan dibayar / disetorkan ke kas Negara.
h) Jurnal Utang Pajak
Pada saat pengakuan utang pajak untuk :
PPh pasal 21 dan 23
Db. Biaya Gaji Karyawan ... Rp xxx
Kr. Utang Pajak Pph 21 dan 23 .......
Rp xxx
PPh Pasal 29 akhir periode tahun :
Db. Pajak PPh badan .. Rp xxx
Kr. Uang Muka PPh Pasal 25 ..
Rp xxx
Kr. Utang PPh Pasal 29 ....
Rp xxx
PPn Pungutan pada saat melakukan pembelian :
Db. Persediaan Apotik/ Farmasi Rp xxx
Db. PPN Masukan ...
Rp xxx
Kr. Kas/Bank dan Setara Kas/Utang .......
Rp xxx
PPN pada saat penjualan/pendapatan sewa :
Db. Kas dan Setara Kas/Piutang .. Rp xxx
Kr. PPN Keluaran ...
Rp xxx
Kr. Pendapatan Sewa ....
Rp xxx
85
Rp xxx
Rp xxx
86
87
88
89
90
91
92
93
94
3. Akuntansi Ekuitas
Pengertian dan Dasar Pencatatan Ekuitas
Ekuitas adalah hak residual pemilik atas Harta usaha Klinik setelah dikurangi
semua kewajiban.
Bentuk kepemilikan dapat ditujukan dengan bukti kepemilikan berupa saham atau
bukti kepemilikan lainnya.
Meskipun ekuitas didefinisikan sebagai residual, unsur ekuitas dapat
disubklasifikasi kan dalam neraca menjadi pos-pos ekuitas. Misalnya, dalam
perseroan terbatas, setoran pemegang saham, saldo laba, penyisihan saldo laba,
dan penyisihan pemeliharaan modal yang disajikan dalam pos-pos terpisah.
Klasifikasi semacam itu dapat menjadi relevan untuk pengambilan keputusan
pemakai laporan keuangan apabila pos tersebut mengindikasikan pembatasan
hukum atau pembatasan lainnya terhadap kemampuan entitas Klinik untuk
membagikan atau menggunakan ekuitas.
Pembentukan cadangan kadang-kadang diharuskan oleh suatu peraturan per
undang-undangan yang berlaku untuk memberikan perlindungan tambahan
kepada Klinik terhadap kerugian yang terjadi Pemindahan ke cadangan tersebut
lebih merupakan penyisihan saldo laba daripada Biaya. Eksistensi dan besarnya
cadangan menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku ini merupakan
informasi yang relevan untuk kebutuhan pengambilan keputusan bagi para
pemakai laporan keuangan.
Jumlah ekuitas yang disajikan dalam neraca tergantung pada pengukuran Harta
dan kewajiban.
a. Klinik yang Menerbitkan Saham
1) Modal Disetor
a) Definisi Modal Disetor
(1) Modal dasar adalah seluruh nilai nominal saham sesuai dengan
Anggaran Dasar.
(2) Modal disetor adalah modal yang telah efektif diterima Klinik dari pihak
ketiga sebesar nilai nominal saham.
b) Dasar Pengaturan Modal Disetor
(1) Undang-undang No. 40 / 2007 tentang Perseroan Terbatas
Pedoman Akuntansi Keuangan Klinik Sisma Medikal Sismadi Group
95
96
(2) Saham yang diperoleh kembali (treasury stock) disajikan dalam neraca
sebagai pos lawan dari modal disetor sebesar jumlah nilai nominal
saham yang ditarik kembali atau ditebus oleh entitas Klinik.
g) Pengungkapan Modal Disetor
Hal-hal yang harus diungkapkan, antara lain :
(1) Modal dasar, modal yang ditempatkan dan modal yang disetor, nilai
nominal dan banyaknya saham;
(2) Hak dan keistimewaan pemilik sebagai pemegang saham;
(3) Perubahan atas modal yang ditanam dalam tahun berjalan;
(4) Saham beredar yang diperoleh kembali.
h) Jurnal Modal Disetor
Pada saat penyetoran modal oleh pihak ketiga dalam bentuk kas atau
transfer bank sebesar nilai nominal :
Db. Kas/Bank atau setara kas . Rp xxx
Kr. Modal Disetor ..
Rp xxx
Penyetoran modal dalam bentuk Harta non kas:
Db. Harta yang Diterima (nilai wajar) Rp xxx
Kr. Modal Disetor
Rp xxx
Pengurangan modal disetor akibat adanya kerugian :
Db. Modal Disetor. Rp xxx
Kr. Saldo Laba .
Rp xxx
Penarikan kembali / penebusan modal dalam bentuk tunai :
Db. Saham yg Diperoleh Kembali Rp xxx
Kr. Kas .
Rp xxx
Penarikan kembali/penebusan modal dalam bentuk Harta non kas :
Db. Saham yg Diperoleh Kembali . Rp xxx
Kr. Harta yang Diserahkan (nilai wajar) ..
Rp xxx
2) Tambahan Modal Disetor
a) Definisi Tambahan Modal Disetor
Tambahan modal disetor adalah selisih lebih dari nilai nominal saham yang
telah diterima Klinik dari emiten.
b) Dasar Pengaturan Tambahan Modal Disetor
Pedoman Akuntansi Keuangan Klinik Sisma Medikal Sismadi Group
97
98
(c) Nilai wajar Harta non yang diserahkan untuk penebusan atau
penarikan kembali oleh pemilik.
e) Penyajian Tambahan Modal Disetor
Tambahan Modal Disetor disajikan dalam kelompok pos ekuitas.
f) Pengungkapan Tambahan Modal Disetor
Hal-hal yang harus diungkapkan dalam penjelasan laporan keuangan,
antara lain :
(1) Modal dasar, modal yang ditempatkan dan modal yang disetor, nilai
nominal dan banyaknya saham;
(2) Hak dan keistimewaan pemilik sebagai pemegang saham;
(3) Perubahan atas modal yang ditanam dalam tahun berjalan;
(4) Saham beredar yang diperoleh kembali bilamana ada.
g) Jurnal Tambahan Modal Disetor
Pada saat penyetoran modal oleh pihak ketiga dalam bentuk kas sebesar
nilai nominal :
Kas sebesar nilai nominal :
Db. Kas/Bank .... Rp xxx
Kr. Modal Disetor .
Rp xxx
Kr. Tambahan Modal Disetor ....
Rp xxx
Penyetoran modal dalam bentuk Harta non kas :
Db. Harta yang Diterima (nilai wajar) Rp xxx
Kr. Modal Disetor .
Rp xxx
Kr. Tambahan Modal Disetor .
Rp xxx
Pengurangan modal disetor akibat adanya kerugian :
Db. Tambahan Modal Disetor .. Rp xxx
Kr. Saldo Laba ..
Rp xxx
3) Modal Sumbangan
a) Definisi Modal Sumbangan
Modal sumbangan dasar adalah modal yang didapatkan oleh entitas Klinik
dari sumbangan atau donasi pihak ketiga.
b) Dasar Pengaturan Modal Sumbangan
(1) Undang-undang No. 40 / 2007 tentang Perseroan Terbatas
(2) PSAK 21 Akuntansi Ekuitas
Pedoman Akuntansi Keuangan Klinik Sisma Medikal Sismadi Group
99
4) Saldo Laba
a) Definisi Saldo Laba
Saldo laba adalah laba bersih setelah pajak yang belum didistribusikan
yang terdiri dari:
(1) Laba / rugi tahun lalu yang penggunaannya belum ditetapkan oleh
RUPS.
(2) Laba / rugi tahun berjalan.
100
101
5) Cadangan Umum
a) Definisi Cadangan Umum
Cadangan umum adalah cadangan yang dibentuk dari penyisihan saldo
laba atau dari laba bersih setelah dikurangi pajak untuk tujuan tertentu
setelah mendapatkan persetujuan RUPS sesuai dengan ketentuan
Anggaran Dasar Perseroan.
b) Dasar Pengaturan Cadangan Umum
(1) Undang-undang No. 40 / 2007 tentang Perseroan Terbatas
(2) PSAK 21 Akuntansi Ekuitas
c) Penjelasan Cadangan Umum
Cadangan umum digunakan untuk :
Pedoman Akuntansi Keuangan Klinik Sisma Medikal Sismadi Group
102
103
104
disetor tidak boleh didebet atau dikredit dengan pos laba/rugi usaha
maupun laba/rugi luar biasa.
e) Jurnal Selisih Penilaian Harta Tetap (Revaluasi)
Penyesuaian nilai buku Harta tetap akibat revaluasi Harta tetap :
Db. Harta Tetap .. Rp xxx
Kr. Selisih Penilaian Kembali Harta Tetap ..
Rp xxx
Kr. Kewajiban Pajak (bila ada)
Rp xxx
105
NERACA
PER 31 DESEMBER 20XX DAN 20XX
Catatan
AKTIVA
Aktiva Lancar
Kas dan Setara Kas
3
Piutang
4
Usaha
Cadangan Kerugian Piutang
Piutang lain-lain
Persediaan
5
ATK, Bahan Makan, Logistik Umum
Obat & Alkes
Deposito
Uang Muka Aktiva Tetap
Jumlah Aktiva Lancar
TH 20XX
Rp
TH 20XX
Rp
xxx.xxx.xxx,xx
xxx.xxx.xxx,xx
xxx.xxx.xxx,xx
xxx.xxx.xxx,xx
xxx.xxx.xxx,xx
xxx.xxx.xxx,xx
xxx.xxx.xxx,xx
xxx.xxx.xxx,xx
xxx.xxx.xxx,xx
xxx.xxx.xxx,xx
xxx.xxx.xxx,xx
xxx.xxx.xxx,xx
xxx.xxx.xxx,xx
xxx.xxx.xxx,xx
xxx.xxx.xxx,xx
xxx.xxx.xxx,xx
xxx.xxx.xxx,xx
xxx.xxx.xxx,xx
Aktiva Tetap
Aktiva Tetap Berwujud
6
Tanah
Bangunan
Kendaraan
Mesin dan Peralatan Medis
Peralatan Non Medis
Inventaris Non Medis
Akm. Penyusutan Bangunan
Akm. Penyusutan Kendaraan
Akm. Peny Mesin & Peralatan Medis
Akm. Peny Peralatan Non Medis
Akm. Peny Inventaris Non Medis
Jumlah Aktiva Tetap Berwujud
xxx.xxx.xxx,xx
xxx.xxx.xxx,xx
xxx.xxx.xxx,xx
xxx.xxx.xxx,xx
xxx.xxx.xxx,xx
xxx.xxx.xxx,xx
xxx.xxx.xxx,xx
xxx.xxx.xxx,xx
xxx.xxx.xxx,xx
xxx.xxx.xxx,xx
xxx.xxx.xxx,xx
xxx.xxx.xxx,xx
xxx.xxx.xxx,xx
xxx.xxx.xxx,xx
xxx.xxx.xxx,xx
xxx.xxx.xxx,xx
xxx.xxx.xxx,xx
xxx.xxx.xxx,xx
xxx.xxx.xxx,xx
xxx.xxx.xxx,xx
xxx.xxx.xxx,xx
xxx.xxx.xxx,xx
xxx.xxx.xxx,xx
xxx.xxx.xxx,xx
xxx.xxx.xxx,xx
xxx.xxx.xxx,xx
xxx.xxx.xxx,xx
xxx.xxx.xxx,xx
xxx.xxx.xxx,xx
xxx.xxx.xxx,xx
xxx.xxx.xxx,xx
xxx.xxx.xxx,xx
xxx.xxx.xxx,xx
xxx.xxx.xxx,xx
JUMLAH AKTIVA
106
PT. .
NERACA
PER 31 DESEMBER 20XX DAN 20XX
Catatan
TH 20XX
Rp
TH 20XX
Rp
8
9
10
11
xxx.xxx.xxx,xx
xxx.xxx.xxx,xx
xxx.xxx.xxx,xx
xxx.xxx.xxx,xx
xxx.xxx.xxx,xx
xxx.xxx.xxx,xx
xxx.xxx.xxx,xx
xxx.xxx.xxx,xx
xxx.xxx.xxx,xx
xxx.xxx.xxx,xx
xxx.xxx.xxx,xx
xxx.xxx.xxx,xx
xxx.xxx.xxx,xx
xxx.xxx.xxx,xx
12
13
xxx.xxx.xxx,xx
xxx.xxx.xxx,xx
xxx.xxx.xxx,xx
xxx.xxx.xxx,xx
xxx.xxx.xxx,xx
xxx.xxx.xxx,xx
xxx.xxx.xxx,xx
xxx.xxx.xxx,xx
14
15
16
xxx.xxx.xxx,xx
xxx.xxx.xxx,xx
xxx.xxx.xxx,xx
xxx.xxx.xxx,xx
xxx.xxx.xxx,xx
xxx.xxx.xxx,xx
xxx.xxx.xxx,xx
xxx.xxx.xxx,xx
xxx.xxx.xxx,xx
xxx.xxx.xxx,xx
xxx.xxx.xxx,xx
xxx.xxx.xxx,xx
xxx.xxx.xxx,xx
xxx.xxx.xxx,xx
107
NERACA
Per 31 .. xx ..
KETERANGAN
SALDO AWAL
RUPIAH
SALDO AKHIR
RATIO
RUPIAH
RATIO
TREND
RUPIAH
RATIO
HARTA
HARTA LANCAR
Kas
Kas Bon
x.xxx.xxx,xx
xxx,x %
x.xxx.xxx,xx
xxx,x %
x.xxx.xxx,xx
xxx,x %
Kas Register
x.xxx.xxx,xx
xxx,x %
x.xxx.xxx,xx
xxx,x %
x.xxx.xxx,xx
xxx,x %
Kas Kecil
x.xxx.xxx,xx
xxx,x %
x.xxx.xxx,xx
xxx,x %
x.xxx.xxx,xx
xxx,x %
Kas Bank
x.xxx.xxx,xx
xxx,x %
x.xxx.xxx,xx
xxx,x %
x.xxx.xxx,xx
xxx,x %
x.xxx.xxx,xx
xxx,x %
x.xxx.xxx,xx
xxx,x %
x.xxx.xxx,xx
xxx,x %
x.xxx.xxx,xx
xxx,x %
x.xxx.xxx,xx
xxx,x %
x.xxx.xxx,xx
xxx,x %
x.xxx.xxx,xx
xxx,x %
x.xxx.xxx,xx
xxx,x %
x.xxx.xxx,xx
xxx,x %
x.xxx.xxx,xx
xxx,x %
x.xxx.xxx,xx
xxx,x %
x.xxx.xxx,xx
xxx,x %
x.xxx.xxx,xx
xxx,x %
x.xxx.xxx,xx
xxx,x %
x.xxx.xxx,xx
xxx,x %
x.xxx.xxx,xx
xxx,x %
x.xxx.xxx,xx
xxx,x %
x.xxx.xxx,xx
xxx,x %
x.xxx.xxx,xx
xxx,x %
x.xxx.xxx,xx
xxx,x %
x.xxx.xxx,xx
xxx,x %
x.xxx.xxx,xx
xxx,x %
x.xxx.xxx,xx
xxx,x %
x.xxx.xxx,xx
xxx,x %
x.xxx.xxx,xx
xxx,x %
x.xxx.xxx,xx
xxx,x %
x.xxx.xxx,xx
xxx,x %
x.xxx.xxx,xx
xxx,x %
x.xxx.xxx,xx
xxx,x %
x.xxx.xxx,xx
xxx,x %
x.xxx.xxx,xx
xxx,x %
x.xxx.xxx,xx
xxx,x %
x.xxx.xxx,xx
xxx,x %
Persd Pembungkus
x.xxx.xxx,xx
xxx,x %
x.xxx.xxx,xx
xxx,x %
x.xxx.xxx,xx
xxx,x %
x.xxx.xxx,xx
xxx,x %
x.xxx.xxx,xx
xxx,x %
x.xxx.xxx,xx
xxx,x %
x.xxx.xxx,xx
xxx,x %
x.xxx.xxx,xx
xxx,x %
x.xxx.xxx,xx
xxx,x %
x.xxx.xxx,xx
xxx,x %
x.xxx.xxx,xx
xxx,x %
x.xxx.xxx,xx
xxx,x %
Ppn Masukan
x.xxx.xxx,xx
xxx,x %
x.xxx.xxx,xx
xxx,x %
x.xxx.xxx,xx
xxx,x %
x.xxx.xxx,xx
xxx,x %
x.xxx.xxx,xx
xxx,x %
x.xxx.xxx,xx
xxx,x %
x.xxx.xxx,xx
xxx,x %
x.xxx.xxx,xx
xxx,x %
x.xxx.xxx,xx
xxx,x %
x.xxx.xxx,xx
xxx,x %
x.xxx.xxx,xx
xxx,x %
x.xxx.xxx,xx
xxx,x %
x.xxx.xxx,xx
xxx,x %
x.xxx.xxx,xx
xxx,x %
x.xxx.xxx,xx
xxx,x %
Tanah
x.xxx.xxx,xx
xxx,x %
x.xxx.xxx,xx
xxx,x %
x.xxx.xxx,xx
xxx,x %
Bangunan
x.xxx.xxx,xx
xxx,x %
x.xxx.xxx,xx
xxx,x %
x.xxx.xxx,xx
xxx,x %
x.xxx.xxx,xx
xxx,x %
x.xxx.xxx,xx
xxx,x %
x.xxx.xxx,xx
xxx,x %
x.xxx.xxx,xx
xxx,x %
x.xxx.xxx,xx
xxx,x %
x.xxx.xxx,xx
xxx,x %
Kendaraaan
x.xxx.xxx,xx
xxx,x %
x.xxx.xxx,xx
xxx,x %
x.xxx.xxx,xx
xxx,x %
x.xxx.xxx,xx
xxx,x %
x.xxx.xxx,xx
xxx,x %
x.xxx.xxx,xx
xxx,x %
x.xxx.xxx,xx
xxx,x %
x.xxx.xxx,xx
xxx,x %
x.xxx.xxx,xx
xxx,x %
x.xxx.xxx,xx
xxx,x %
x.xxx.xxx,xx
xxx,x %
x.xxx.xxx,xx
xxx,x %
x.xxx.xxx,xx
xxx,x %
x.xxx.xxx,xx
xxx,x %
x.xxx.xxx,xx
xxx,x %
x.xxx.xxx,xx
xxx,x %
x.xxx.xxx,xx
xxx,x %
x.xxx.xxx,xx
xxx,x %
x.xxx.xxx,xx
xxx,x %
x.xxx.xxx,xx
xxx,x %
x.xxx.xxx,xx
xxx,x %
Biaya Pendirian
x.xxx.xxx,xx
xxx,x %
x.xxx.xxx,xx
xxx,x %
x.xxx.xxx,xx
xxx,x %
x.xxx.xxx,xx
xxx,x %
x.xxx.xxx,xx
xxx,x %
x.xxx.xxx,xx
xxx,x %
Beban Ditangguhkan
x.xxx.xxx,xx
xxx,x %
x.xxx.xxx,xx
xxx,x %
x.xxx.xxx,xx
xxx,x %
Good Will
x.xxx.xxx,xx
xxx,x %
x.xxx.xxx,xx
xxx,x %
x.xxx.xxx,xx
xxx,x %
x.xxx.xxx,xx
xxx,x %
x.xxx.xxx,xx
xxx,x %
x.xxx.xxx,xx
xxx,x %
x.xxx.xxx,xx
xxx,x %
x.xxx.xxx,xx
xxx,x %
x.xxx.xxx,xx
xxx,x %
Piutang Afiliasi
x.xxx.xxx,xx
xxx,x %
x.xxx.xxx,xx
xxx,x %
x.xxx.xxx,xx
xxx,x %
x.xxx.xxx,xx
xxx,x %
x.xxx.xxx,xx
xxx,x %
x.xxx.xxx,xx
xxx,x %
AT Belum ditempatkan
x.xxx.xxx,xx
xxx,x %
x.xxx.xxx,xx
xxx,x %
x.xxx.xxx,xx
xxx,x %
x.xxx.xxx,xx
xxx,x %
x.xxx.xxx,xx
xxx,x %
x.xxx.xxx,xx
xxx,x %
Harta Lain2nya
x.xxx.xxx,xx
xxx,x %
x.xxx.xxx,xx
xxx,x %
x.xxx.xxx,xx
xxx,x %
x.xxx.xxx,xx
xxx,x %
x.xxx.xxx,xx
xxx,x %
x.xxx.xxx,xx
xxx,x %
x.xxx.xxx,xx
xxx,x %
x.xxx.xxx,xx
xxx,x %
x.xxx.xxx,xx
xxx,x %
x.xxx.xxx,xx
xxx,x %
x.xxx.xxx,xx
xxx,x %
x.xxx.xxx,xx
xxx,x %
Jml Kas
Investasi Jangka Pendek
Deposito
Piutang Usaha
Jml Persediaan
Pembayaran Dimuka
HARTA TETAP
HARTA TETAP BERWUJUD
108
NERACA
Per 31 .. xx ..
KETERANGAN
SALDO AWAL
RUPIAH
SALDO AKHIR
RATIO
RUPIAH
RATIO
TREND
RUPIAH
RATIO
KEWAJIBAN
KEWAJIBAN JK PENDEK
Utang Usaha
Utang Vendor & Suplier
Utang Vendor & Suplier Obat, Alkes, SM
x.xxx.xxx,xx
xxx,x %
x.xxx.xxx,xx
xxx,x %
x.xxx.xxx,xx
x.xxx.xxx,xx
xxx,x %
x.xxx.xxx,xx
xxx,x %
x.xxx.xxx,xx
xxx,x %
x.xxx.xxx,xx
xxx,x %
x.xxx.xxx,xx
xxx,x %
x.xxx.xxx,xx
xxx,x %
xxx,x %
x.xxx.xxx,xx
xxx,x %
x.xxx.xxx,xx
xxx,x %
x.xxx.xxx,xx
xxx,x %
x.xxx.xxx,xx
xxx,x %
x.xxx.xxx,xx
xxx,x %
x.xxx.xxx,xx
xxx,x %
x.xxx.xxx,xx
xxx,x %
x.xxx.xxx,xx
xxx,x %
x.xxx.xxx,xx
xxx,x %
x.xxx.xxx,xx
xxx,x %
x.xxx.xxx,xx
xxx,x %
x.xxx.xxx,xx
xxx,x %
x.xxx.xxx,xx
xxx,x %
x.xxx.xxx,xx
xxx,x %
x.xxx.xxx,xx
xxx,x %
x.xxx.xxx,xx
xxx,x %
x.xxx.xxx,xx
xxx,x %
x.xxx.xxx,xx
xxx,x %
x.xxx.xxx,xx
xxx,x %
x.xxx.xxx,xx
xxx,x %
x.xxx.xxx,xx
xxx,x %
x.xxx.xxx,xx
xxx,x %
x.xxx.xxx,xx
xxx,x %
x.xxx.xxx,xx
xxx,x %
x.xxx.xxx,xx
xxx,x %
x.xxx.xxx,xx
xxx,x %
x.xxx.xxx,xx
xxx,x %
x.xxx.xxx,xx
xxx,x %
x.xxx.xxx,xx
xxx,x %
x.xxx.xxx,xx
xxx,x %
x.xxx.xxx,xx
xxx,x %
x.xxx.xxx,xx
xxx,x %
x.xxx.xxx,xx
xxx,x %
x.xxx.xxx,xx
xxx,x %
x.xxx.xxx,xx
xxx,x %
x.xxx.xxx,xx
xxx,x %
x.xxx.xxx,xx
xxx,x %
x.xxx.xxx,xx
xxx,x %
x.xxx.xxx,xx
xxx,x %
Ppn Keluaran
x.xxx.xxx,xx
xxx,x %
x.xxx.xxx,xx
xxx,x %
x.xxx.xxx,xx
xxx,x %
x.xxx.xxx,xx
xxx,x %
x.xxx.xxx,xx
xxx,x %
x.xxx.xxx,xx
xxx,x %
x.xxx.xxx,xx
xxx,x %
x.xxx.xxx,xx
xxx,x %
x.xxx.xxx,xx
xxx,x %
x.xxx.xxx,xx
xxx,x %
x.xxx.xxx,xx
xxx,x %
x.xxx.xxx,xx
xxx,x %
x.xxx.xxx,xx
xxx,x %
x.xxx.xxx,xx
xxx,x %
x.xxx.xxx,xx
xxx,x %
Utang Bank
x.xxx.xxx,xx
xxx,x %
x.xxx.xxx,xx
xxx,x %
x.xxx.xxx,xx
xxx,x %
Utang leasing
x.xxx.xxx,xx
xxx,x %
x.xxx.xxx,xx
xxx,x %
x.xxx.xxx,xx
xxx,x %
x.xxx.xxx,xx
xxx,x %
x.xxx.xxx,xx
xxx,x %
x.xxx.xxx,xx
xxx,x %
x.xxx.xxx,xx
xxx,x %
x.xxx.xxx,xx
xxx,x %
x.xxx.xxx,xx
xxx,x %
Utang Affiliasi
x.xxx.xxx,xx
xxx,x %
x.xxx.xxx,xx
xxx,x %
x.xxx.xxx,xx
xxx,x %
Utang Bidan
x.xxx.xxx,xx
xxx,x %
x.xxx.xxx,xx
xxx,x %
x.xxx.xxx,xx
xxx,x %
x.xxx.xxx,xx
xxx,x %
x.xxx.xxx,xx
xxx,x %
x.xxx.xxx,xx
xxx,x %
x.xxx.xxx,xx
xxx,x %
x.xxx.xxx,xx
xxx,x %
x.xxx.xxx,xx
xxx,x %
x.xxx.xxx,xx
xxx,x %
x.xxx.xxx,xx
xxx,x %
x.xxx.xxx,xx
xxx,x %
x.xxx.xxx,xx
xxx,x %
x.xxx.xxx,xx
xxx,x %
x.xxx.xxx,xx
xxx,x %
x.xxx.xxx,xx
xxx,x %
x.xxx.xxx,xx
xxx,x %
x.xxx.xxx,xx
xxx,x %
x.xxx.xxx,xx
xxx,x %
x.xxx.xxx,xx
xxx,x %
x.xxx.xxx,xx
xxx,x %
x.xxx.xxx,xx
xxx,x %
x.xxx.xxx,xx
xxx,x %
x.xxx.xxx,xx
xxx,x %
x.xxx.xxx,xx
xxx,x %
x.xxx.xxx,xx
xxx,x %
x.xxx.xxx,xx
xxx,x %
x.xxx.xxx,xx
xxx,x %
x.xxx.xxx,xx
xxx,x %
x.xxx.xxx,xx
xxx,x %
x.xxx.xxx,xx
xxx,x %
x.xxx.xxx,xx
xxx,x %
x.xxx.xxx,xx
xxx,x %
x.xxx.xxx,xx
xxx,x %
x.xxx.xxx,xx
xxx,x %
x.xxx.xxx,xx
xxx,x %
Bonus
x.xxx.xxx,xx
xxx,x %
x.xxx.xxx,xx
xxx,x %
x.xxx.xxx,xx
xxx,x %
Deviden
x.xxx.xxx,xx
xxx,x %
x.xxx.xxx,xx
xxx,x %
x.xxx.xxx,xx
xxx,x %
Tantiem
x.xxx.xxx,xx
xxx,x %
x.xxx.xxx,xx
xxx,x %
x.xxx.xxx,xx
xxx,x %
Penarikan Laba
x.xxx.xxx,xx
xxx,x %
x.xxx.xxx,xx
xxx,x %
x.xxx.xxx,xx
xxx,x %
x.xxx.xxx,xx
xxx,x %
x.xxx.xxx,xx
xxx,x %
x.xxx.xxx,xx
xxx,x %
x.xxx.xxx,xx
xxx,x %
x.xxx.xxx,xx
xxx,x %
x.xxx.xxx,xx
xxx,x %
x.xxx.xxx,xx
xxx,x %
x.xxx.xxx,xx
xxx,x %
x.xxx.xxx,xx
xxx,x %
TOTAL KEWAJIBAN
EKUITAS
Modal Saham
109
110
kepada pasien.
4) Pendapatan operasional pelayanan pasien bersih adalah pendapatan
operasional pelayanan pasien kotor setelah dikurangi dengan pngurangan
pendapatan operasional pelayanan pasien.
5) Akuntansi kontinjensi adalah Harta potensial yang timbul dari peristiwa
masa lalu dan keberadaannya menjadi pasti dengan terjadi atau tidak
terjadinya satu peristiwa atau lebih pada masa datang yang tidak
sepenuhnya berada dalam kendali perusahaan.
b. Dasar Pengaturan Pendapatan dan Penjualan Pelayanan Medis
1) Perusahaan harus menyusun laporan keuangan atas dasar akrual, kecuali
laporan arus kas. (PSAK 1 paragraf 19)
2) Penghasilan diakui dalam laporan laba rugi kalau kenaikan manfaat
ekonomi di masa depan yang berkaitan dengan peningkatan Harta atau
penurunan kewajiban telah terjadi dan dapat diukur dengan andal.
3) Ini berarti pengakuan penghasilan terjadi bersamaan dengan pengakuan
kenaikan Harta atau penurunan kewajiban (KDPPLK paragraf 92)
4) Pendapatan harus diukur dengan nilai wajar imbalan yang diterima atau
yang dapat diterima. (PSAK 23 paragraf 37)
5) Pendapatan dari penjualan barang harus diakui bila seluruh kondisi berikut
dipenuhi:
6) Perusahaan telah memindahkan risiko secara signifikan dan telah
memindahkan manfaat kepemilikan barang kepada pembeli;
7) Perusahaan tidak lagi mengelola atau melakukan pengendalian afektif atas
barang yang dijual;
8) Jumlah pendapatan tersebut dapat diukur dengan andal;
9) Besar kemungkinan manfaat ekonomi yang dihubungkan dengan transaksi
akan mengalir kepada perusahaan tersebut; dan
10) Biaya yang terjadi atau yang akan terjadi sehubungan dengan transaksi
penjualan dapat diukur dengan andal. (PSAK 23 paragraf 38)
11) Bila hasil suatu transaksi yang meliputi penjualan jasa dapat diestimasi
dengan andal, pendapatan sehubungan dengan transaksi tersebut harus
diakui dengan acuan pada tingkat penyelesaian dari transaksi pada
tanggal neraca. Hasil suatu transaksi dapat diestimasi dengan andal bila
seluruh kondisi berikut dipenuhi :
12) Jumlah pendapatan tersebut dapat diukur dengan andal;
13) Besar kemungkinan manfaat ekonomi sehubungan dengan transaksi
tersebut akan mengalir kepada perusahaan;
14) Tingkat penyelesaian dari suatu transaksi tersebut pada tanggal neraca
dapat diukur dengan andal; dan
15) Biaya yang terjadi untuk transaksi tersebut dan biaya untuk menyelesaikan
transaksi tersebut dapat diukur dengan andal. (PSAK 23 paragraf 39)
Pedoman Akuntansi Keuangan Klinik Sisma Medikal Sismadi Group
111
16) Bila hasil transaksi yang meliputi penjualan jasa tidak dapat diestimasi
dengan andal, pendapatan yang diakui hanya yang berkaitan dengan
Biaya yang telah diakui yang dapat diperoleh kembali. (PSAK 23 paragraf
40)
17) Perusahaan tidak diperkenankan mengakui adanya Harta kontinjensi
(PSAK 57 paragraf 32)
c. Penjelasan Pendapatan dan Penjualan Pelayanan Medis
Pendapatan pelayanan medis bruto adalah pendapatan yang timbul dari
aktivitas pelayanan Klinik kepada pasien. Pendapatan pelayanan medis bruto
dapat dikelompokkan berdasarkan strukturnya, antara lain, menjadi :
1) Pendapatan Poliklinik;
2) Pendapatan Penunjang Medis;
3) Penjualan Apotik/Instalasi Farmasi;
4) Pendapatan Penunjang Klinik;
5) Pendapatan Operasional Lainnya.
Pendapatan rawat poliklinik berdasarkan jenis dan sifatnya dapat dibedakan,
antara lain menjadi :
1) Pendapatan Poli Umum
a) Pendapatan Pemeriksaan Poli Umum
(1) Pend Pemeriksaan P Umum Tunai
(2) Pend Pemeriksaan P Umum Kredit
b) Pendapatan Tindakan Poli Umum
(1) Pend Tindakan P Umum Tunai
(2) Pend Tindakan P Umum Kredit
2) Pendapatan Poli UGD
3) Pendapatan Poli Gigi dst
Pendapatan Penunjang Medis berdasarkan Jenis dan sifatnya terbagi menjadi
antara lain sbb :
1) Pendapatan Laboratorium klinik;
a) Pendapatan Laboratorium Tunai
b) Pendapatan Laboratorium Kredit
(1) Pend Lab Rawat Jalan Persh Langganan
(2) Pend Lab Rawat Jalan BPJS
2) Pendapatan Rontgen;
3) Pendapatan Utra Sono Grafie;
4) Pendapatan Hemodialisa;
5) Pendapatan Electro Cardio Grafie;
6) Pendapatan Fisio Terapi;
7) Dsb
Pedoman Akuntansi Keuangan Klinik Sisma Medikal Sismadi Group
112
sifatnya
dapat
113
Jika Klinik memperoleh pendapatan dari individu non pasien Klinik atas
pemanfaatan fasilitas pelayanan Klinik dan nilainya material maka pendapatan
tersebut harus diakui sebagai pendapatan operasional lainnya.
Untuk menunjukkan besarnya pendapatan operasional pelayanan pasien
yang dapat direalisasi dibentuk pos pengurangan pendapatan operasional
pelayanan pasien yang terdiri dari, antara lain:
1) Pembayaran restitusi kepada pasien;
2) Subsidi pembebasan pembayaran bagi pasien tidak mampu;
Selisih perhitungan rincian Biaya dengan jumlah yang dibayar oleh asuransi
atau pihak ketiga; dan
Subsidi pembebasan pembayaran untuk pasien tertentu, seperti karyawan
dan pasien yang mendapat keringanan.
d. Perlakuan Akuntansi Pendapatan dan Penjualan Pelayanan Medis
Pengakuan dan Pengukuran Pendapatan dan Penjualan Pelayanan Medis
1) Penghasilan diakui pada saat aktivitas pelayanan jasa telah diberikan atau
barang telah diserahkan kepada penggunaan jasa atau pembeli barang.
2) Pendapatan Rawat jalan tunai diakui pada saat jasa pelayanan diberikan
sesuai dengan transaksi, Pendapatan Rawat jalan kredit (perusahaan
langganan) diakui pada waktu jasa diberikan sekalipun dimasukan pada
piutang belum ditagihkan.
3) Pendapatan Penunjang Medis tunai diakui sesuai dengan tanggal jasa
diberikaan baik untuk pasien rawat jalan maupun rawat inap, sekalipun
untuk yang penjualan kredit rawat inap masuk pada piutang pasien masih
dirawat dan untuk penjualan rawat jalan kredit masuk pada piutang belum
ditagih.
4) Pendapatan Instalasi Farmasi diakui sesuai dengan tanggal transaksi
barang diserahkan kepada pasien, berlaku untuk pasien rawat jalan dan
rawat inap tunai maupun kredit.
5) Penghasilan diukur sebesar nilai wajar imbalan yang diterima atau yang
dapat diterima. Besarnya imbalan per pelayanan atau per paket pelayanan
didasarkan pada tarif yang berlaku.
6) Syarat pengakuan piutang dan pendapatan adalah:
a) Adanya manfaat ekonomi masa mendatang (future economic benefit)
yang pasti dan disepakati oleh pihak yang bertransaksi; dan
b) Manfaat ekonomi masa datang tersebut dapat diukur dengan andal.
c) Persyaratan kepastian pada 6) (a) akan terpenuhi jika terdapat
komitmen dan kemampuan merealisasi komitmen tersebut. Jika salah
satu persyaratan pada angka c) tidak terpenuhi maka Klinik tidak dapat
mengakui
piutang
tersebut
sebagai
Harta
tetapi
hanya
114
115
Rp xxx
Rp xxx
Rp xxx
Rp xxx
Rp xxx
Rp xxx
Rp xxx
Rp xxx
Rp xxx
Rp xxx
Rp xxx
Rp xxx
Rp xxx
Rp xxx
Rp xxx
Rp xxx
Rp xxx
Rp xxx
116
Rp xxx
Rp xxx
di akhir periode
Rp xxx
Rp xxx
Rp xxx
Rp xxx
Rp xxx
Rp xxx
Rp xxx
117
118
119
120
Rp xxx
Rp xxx
Rp xxx
Dari pengeluaran gaji dan atau dari daftar gaji karyawan pada akhir
bulan serta perhitungan Pph 21 Karyawan dibuat jurnal :
Db. Biaya Gaji karyawan Medis Rp xxx
Db. Biaya Tenaga kerja langsung lainnya yg timbul . Rp xxx
Kr. Kas/Biaya Yang Masih Harus Dibayar....
Rp xxx
Kr. Hutang Pajak (PPh21)....
Rp xxx
c) Biaya Tidak Langsung
Pada akhir periode atas penyusutan alat-alat medis :
Db. Biaya Penyusutan Medis . Rp xxx
Db. Biaya Pemeliharaan . Medis . Rp xxx
Kr. Akumulasi Penyusutan Medis .
Rp xxx
Kr. Kas/Biaya Yg Masih harus dibayar ..
Rpxxx
Pada saat pengakuan Biaya-Biaya Lainnya :
Db. Biaya Linen Rp xxx
Db. Biaya yang timbul lainnya ... Rp xxx
Kr. Kas/Biaya Yang Masih Harus Dibayar
Rp xxx
121
122
Rp xxx
Rp xxx
Rp xxx
(Rp xxx)
Rp xxx
(Rp xxx)
Rp xxx
123
124
125
126
127
Rp xxx
Rp xxx
Rp xxx
Rp xxx
Rp xxx
Rp xxx
Rp xxx
Rp xxx
128
129
Rp xxx
Rp xxx
130
Rp xxx
Rp xxx
Rp xxx
Rp xxx
131
Penghapusan Persekot
Db. Biaya Penghapusan Persekot Kerja/Uang Muka .
Kr. Persekot Kerja/Uang Muka .....
Rp xxx
Rp xxx
132
Rp xxx
Rp xxx
Rp xxx
Rp xxx
Rp xxx
133
134
Catatan
TH 20XX
Rp
TH 20XX
Rp
Penjualan Jasa
17
xxx.xxx.xxx,xx
xxx.xxx.xxx,xx
18
xxx.xxx.xxx,xx
xxx.xxx.xxx,xx
xxx.xxx.xxx,xx
xxx.xxx.xxx,xx
xxx.xxx.xxx,xx
xxx.xxx.xxx,xx
xxx.xxx.xxx,xx
xxx.xxx.xxx,xx
xxx.xxx.xxx,xx
xxx.xxx.xxx,xx
xxx.xxx.xxx,xx
xxx.xxx.xxx,xx
xxx.xxx.xxx,xx
xxx.xxx.xxx,xx
xxx.xxx.xxx,xx
xxx.xxx.xxx,xx
xxx.xxx.xxx,xx
xxx.xxx.xxx,xx
xxx.xxx.xxx,xx
xxx.xxx.xxx,xx
Laba Kotor
Beban Usaha
19
Beban Pemasaran
Beban Administrasi dan Umum
Jumlah Beban Usaha
Laba Usaha
Pendapatan & Beban) Diluar Usaha
20
Pajak Penghasilan
Laba Rugi Setelah Pajak
XXX.XXX.XXX,XX XXX.XXX.XXX,XX
135
VOL
TAHUN 20XA
TARIP RUPIAH
RATIO VOL
TAHUN 20XB
TARIP RUPIAH
RATIO VOL
TARIP
TREND
RUPIAH
xxx.xxx
xxx.xxx
xxx.xxx
xxx.xxx
xxx.xxx
xxx.xxx
xxx.xxx
xxx.xxx
xxx.xxx
xxx.xxx
xxx.xxx
xxx,x %
xxx,x %
xxx,x %
xxx,x %
xxx,x %
xxx,x %
xxx,x %
xxx,x %
xxx,x %
xxx,x %
xxx,x %
xxx.xxx
xxx.xxx
xxx.xxx
xxx.xxx
xxx.xxx
xxx.xxx
xxx.xxx
xxx.xxx
xxx.xxx
xxx.xxx
xxx.xxx
xxx,x %
xxx,x %
xxx,x %
xxx,x %
xxx,x %
xxx,x %
xxx,x %
xxx,x %
xxx,x %
xxx,x %
xxx,x %
xxx.xxx
xxx.xxx
xxx.xxx
xxx.xxx
xxx.xxx
xxx.xxx
xxx.xxx
xxx.xxx
xxx.xxx
xxx.xxx
xxx.xxx
RATIO
PENJUALAN
Pendapatan Poli Klinik
Pendapatan Penj Medis
Pendapatan Peraw atan
Pendapatan ICU
Pendapatan Kamar Operasi
Pendpt Kamar Bersalin
Jumlah Penj Jasa RS
Pendpt Instalasi Farmasi
Pendpt Penj Rumah Sakit
Pendpt Lain2 Operasional
JML Pendapatan Kotor
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
Return Pendapatan
xxx xxx.xxx
xxx.xxx xxx,x %
xxx xxx.xxx
xxx.xxx xxx,x %
xxx xxx.xxx
xxx.xxx xxx,x %
Potongan Pendapatan
JML Pendapatan Bersih
HARGA POKOK USAHA
HPP PELAYANAN MEDIS
Pemakaian Bhn Langsung
B Tenaga Kerja Langsung
Biaya Tak Langsung
JML HPP PELAYANAN MDS
HPP Instalasi Farmasi
HPP IF R/ Antar Unit
HPP Penunj Rumah Sakit
JML HARGA POKOK USAHA
LABA KOTOR
BIAYA USAHA
Biaya Penjualan
Biaya Administrasi & Umum
xxx xxx.xxx
xxx xxx.xxx
xxx.xxx xxx,x %
xxx.xxx xxx,x %
xxx xxx.xxx
xxx xxx.xxx
xxx.xxx xxx,x %
xxx.xxx xxx,x %
xxx xxx.xxx
xxx xxx.xxx
xxx.xxx xxx,x %
xxx.xxx xxx,x %
By Pengelolaan
JML BIAYA USAHA
LABA USAHA
PEND & BIAYA LUAR USAHA
PENDAPATAN DILUAR USAHA:
BIAYA DILUAR USAHA
SELISIH
LABA SEBELUM PAJAK
PPH Badan
LABA BERSIH
xxx.xxx
xxx.xxx
xxx.xxx
xxx.xxx
xxx.xxx
xxx.xxx
xxx.xxx
xxx.xxx
xxx.xxx
xxx.xxx
xxx.xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx.xxx
xxx.xxx
xxx.xxx
xxx.xxx
xxx.xxx
xxx.xxx
xxx.xxx
xxx.xxx
xxx.xxx
xxx.xxx
xxx.xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx.xxx
xxx.xxx
xxx.xxx
xxx.xxx
xxx.xxx
xxx.xxx
xxx.xxx
xxx.xxx
xxx.xxx
xxx.xxx
xxx.xxx
xxx,x %
xxx,x %
xxx,x %
xxx,x %
xxx,x %
xxx,x %
xxx,x %
xxx,x %
xxx,x %
xxx,x %
xxx,x %
xxx.xxx
xxx.xxx
xxx.xxx
xxx.xxx
xxx.xxx
xxx.xxx
xxx.xxx
xxx.xxx
xxx.xxx
xxx.xxx
xxx.xxx
xxx.xxx
xxx.xxx
xxx.xxx
xxx.xxx
xxx.xxx
xxx.xxx
xxx.xxx
xxx,x %
xxx,x %
xxx,x %
xxx,x %
xxx,x %
xxx,x %
xxx,x %
xxx,x %
xxx,x %
xxx.xxx
xxx.xxx
xxx.xxx
xxx.xxx
xxx.xxx
xxx.xxx
xxx.xxx
xxx.xxx
xxx.xxx
xxx.xxx
xxx.xxx
xxx.xxx
xxx.xxx
xxx.xxx
xxx.xxx
xxx.xxx
xxx.xxx
xxx.xxx
xxx,x %
xxx,x %
xxx,x %
xxx,x %
xxx,x %
xxx,x %
xxx,x %
xxx,x %
xxx,x %
xxx.xxx
xxx.xxx
xxx.xxx
xxx.xxx
xxx.xxx
xxx.xxx
xxx.xxx
xxx.xxx
xxx.xxx
xxx.xxx
xxx.xxx
xxx.xxx
xxx.xxx
xxx.xxx
xxx.xxx
xxx.xxx
xxx.xxx
xxx.xxx
xxx.xxx
xxx.xxx
xxx.xxx xxx,x %
xxx.xxx xxx,x %
xxx.xxx
xxx.xxx
xxx.xxx xxx,x %
xxx.xxx xxx,x %
xxx.xxx
xxx.xxx
xxx.xxx xxx,x %
xxx.xxx xxx,x %
xxx.xxx
xxx.xxx
xxx.xxx
xxx.xxx xxx,x %
xxx.xxx xxx,x %
xxx.xxx xxx,x %
xxx.xxx
xxx.xxx
xxx.xxx
xxx.xxx xxx,x %
xxx.xxx xxx,x %
xxx.xxx xxx,x %
xxx.xxx
xxx.xxx
xxx.xxx
xxx.xxx xxx,x %
xxx.xxx xxx,x %
xxx.xxx xxx,x %
xxx.xxx
xxx.xxx
xxx.xxx
xxx.xxx
xxx.xxx
xxx.xxx
xxx.xxx
xxx.xxx
xxx.xxx
xxx.xxx
xxx.xxx
xxx.xxx
xxx.xxx
xxx.xxx
xxx.xxx
xxx.xxx
xxx.xxx
xxx.xxx
xxx.xxx
xxx.xxx
xxx.xxx
xxx.xxx
xxx.xxx
xxx.xxx
xxx.xxx
xxx.xxx
xxx.xxx
xxx.xxx
xxx.xxx
xxx.xxx
xxx.xxx
xxx.xxx
xxx.xxx
xxx.xxx
xxx.xxx
xxx.xxx
xxx,x %
xxx,x %
xxx,x %
xxx,x %
xxx,x %
xxx,x %
xxx,x %
xxx,x %
xxx,x %
xxx,x %
xxx,x %
xxx,x %
xxx,x %
xxx,x %
xxx,x %
xxx,x %
xxx,x %
xxx,x %
xxx,x %
xxx,x %
xxx,x %
xxx,x %
xxx,x %
xxx,x %
xxx,x %
xxx,x %
xxx,x %
136
ANGGARAN DESEMBER
REALISASI DESEMBER
SELISIH ANGGARAN
VOL TARIP RUPIAH RATIO VOL TARIP RUPIAH RATIO VOL TARIP RUPIAH RATIO
PENJUALAN
Pendapatan Poli Klinik
Pendapatan Penj Medis
Pendapatan Peraw atan
Pendapatan ICU
Pendapatan Kamar Operasi
Pendpt Kamar Bersalin
Jumlah Penj Jasa RS
Pendpt Instalasi Farmasi
Pendpt Penj Rumah Sakit
Pendpt Lain2 Operasional
JML Pendapatan Kotor
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
Return Pendapatan
xxx xxx.xxx
xxx.xxx xxx,x %
Potongan Pendapatan
JML Pendapatan Bersih
HARGA POKOK USAHA
HPP PELAYANAN MEDIS
Pemakaian Bhn Langsung
B Tenaga Kerja Langsung
Biaya Tak Langsung
JML HPP PELAYANAN MDS
HPP Instalasi Farmasi
HPP IF R/ Antar Unit
HPP Penunj Rumah Sakit
JML HARGA POKOK USAHA
LABA KOTOR
BIAYA USAHA
Biaya Penjualan
Biaya Administrasi & Umum
xxx xxx.xxx
xxx xxx.xxx
xxx.xxx xxx,x %
xxx.xxx xxx,x %
xxx.xxx
xxx.xxx
xxx.xxx
xxx.xxx
xxx.xxx
xxx.xxx
xxx.xxx
xxx.xxx
xxx.xxx
xxx.xxx
xxx.xxx
xxx.xxx
xxx.xxx
xxx.xxx
xxx.xxx
xxx.xxx
xxx.xxx
xxx.xxx
xxx,x %
xxx,x %
xxx,x %
xxx,x %
xxx,x %
xxx,x %
xxx,x %
xxx,x %
xxx,x %
xxx.xxx
xxx.xxx
xxx.xxx
xxx.xxx
xxx.xxx
xxx.xxx
xxx.xxx
xxx.xxx
xxx.xxx
xxx.xxx
xxx.xxx
xxx.xxx
xxx.xxx
xxx.xxx
xxx.xxx
xxx.xxx
xxx.xxx
xxx.xxx
xxx,x %
xxx,x %
xxx,x %
xxx,x %
xxx,x %
xxx,x %
xxx,x %
xxx,x %
xxx,x %
xxx.xxx
xxx.xxx
xxx.xxx
xxx.xxx
xxx.xxx
xxx.xxx
xxx.xxx
xxx.xxx
xxx.xxx
xxx.xxx
xxx.xxx
xxx.xxx
xxx.xxx
xxx.xxx
xxx.xxx
xxx.xxx
xxx.xxx
xxx.xxx
xxx.xxx
xxx.xxx
xxx.xxx xxx,x %
xxx.xxx xxx,x %
xxx.xxx
xxx.xxx
xxx.xxx xxx,x %
xxx.xxx xxx,x %
xxx.xxx
xxx.xxx
xxx.xxx xxx,x %
xxx.xxx xxx,x %
xxx.xxx
xxx.xxx
xxx.xxx
xxx.xxx xxx,x %
xxx.xxx xxx,x %
xxx.xxx xxx,x %
xxx.xxx
xxx.xxx
xxx.xxx
xxx.xxx xxx,x %
xxx.xxx xxx,x %
xxx.xxx xxx,x %
xxx.xxx
xxx.xxx
xxx.xxx
xxx.xxx xxx,x %
xxx.xxx xxx,x %
xxx.xxx xxx,x %
xxx.xxx
xxx.xxx
xxx.xxx
xxx.xxx
xxx.xxx
xxx.xxx
xxx.xxx
xxx.xxx
xxx.xxx
xxx.xxx
xxx.xxx
xxx.xxx
xxx.xxx
xxx.xxx
xxx.xxx
xxx.xxx
xxx.xxx
xxx.xxx
xxx.xxx
xxx.xxx
xxx.xxx
xxx.xxx
xxx.xxx
xxx.xxx
xxx.xxx
xxx.xxx
xxx.xxx
xxx.xxx
xxx.xxx
xxx.xxx
xxx.xxx
xxx.xxx
xxx.xxx
xxx.xxx
xxx.xxx
xxx.xxx
By Pengelolaan
JML BIAYA USAHA
LABA USAHA
PEND & BIAYA LUAR USAHA
PENDAPATAN DILUAR USAHA:
BIAYA DILUAR USAHA
SELISIH
LABA SEBELUM PAJAK
PPH Badan
LABA BERSIH
xxx.xxx
xxx.xxx
xxx.xxx
xxx.xxx
xxx.xxx
xxx.xxx
xxx.xxx
xxx.xxx
xxx.xxx
xxx.xxx
xxx.xxx
xxx.xxx
xxx.xxx
xxx.xxx
xxx.xxx
xxx.xxx
xxx.xxx
xxx.xxx
xxx.xxx
xxx.xxx
xxx.xxx
xxx.xxx
xxx,x %
xxx,x %
xxx,x %
xxx,x %
xxx,x %
xxx,x %
xxx,x %
xxx,x %
xxx,x %
xxx,x %
xxx,x %
xxx,x %
xxx,x %
xxx,x %
xxx,x %
xxx,x %
xxx,x %
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx.xxx
xxx.xxx
xxx.xxx
xxx.xxx
xxx.xxx
xxx.xxx
xxx.xxx
xxx.xxx
xxx.xxx
xxx.xxx
xxx.xxx
xxx.xxx
xxx.xxx
xxx.xxx
xxx.xxx
xxx.xxx
xxx.xxx
xxx.xxx
xxx.xxx
xxx.xxx
xxx.xxx
xxx.xxx
xxx,x %
xxx,x %
xxx,x %
xxx,x %
xxx,x %
xxx,x %
xxx,x %
xxx,x %
xxx,x %
xxx,x %
xxx,x %
xxx,x %
xxx,x %
xxx,x %
xxx,x %
xxx,x %
xxx,x %
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx.xxx
xxx.xxx
xxx.xxx
xxx.xxx
xxx.xxx
xxx.xxx
xxx.xxx
xxx.xxx
xxx.xxx
xxx.xxx
xxx.xxx
xxx.xxx
xxx.xxx
xxx.xxx
xxx.xxx
xxx.xxx
xxx.xxx
xxx.xxx
xxx.xxx
xxx.xxx
xxx.xxx
xxx.xxx
xxx,x %
xxx,x %
xxx,x %
xxx,x %
xxx,x %
xxx,x %
xxx,x %
xxx,x %
xxx,x %
xxx,x %
xxx,x %
xxx,x %
xxx,x %
xxx,x %
xxx,x %
xxx,x %
xxx,x %
xxx,x %
xxx,x %
xxx,x %
xxx,x %
xxx,x %
xxx,x %
xxx,x %
xxx,x %
xxx,x %
137
TAHUN 20XA
RUPIAH
RATIO
TAHUN 20XB
RUPIAH
RATIO
TREND
RUPIAH
RATIO
PENJUALAN
Pendapatan Poli Klinik
Pend Rontgen
Pend USG
Pendapatan ECG
JML Pend PM
Jumlah Pend Pelayanan Medis
Penjualan HV
Penjualan Panel
JML Pend IF
Penjualan Kantin
Return Pendapatan
Potongan Pendapatan
JML BL PK
BL Penunjang Medis
Pemak Reagen & SM Lab
Pemak SM ECG
138
TAHUN 20XA
RUPIAH
RATIO
TAHUN 20XB
RUPIAH
RATIO
TREND
RUPIAH
RATIO
Pph 21 Dokter
B Kesejahteraan Kary MD
JML BTKL
BBM Genzet
B Peny Mesin & Peralatan Medisx.xxx.xxx,xx xxx,x % x.xxx.xxx,xx xxx,x % x.xxx.xxx,xx xxx,x %
B Tak Langsung Lain2
B. Foto Copy Adm Medis
Pembelian
Biaya Pembelain
Return Pembelian
Potongan Pembelian
PembelianBersih
Amprahan
Resep Karyaw an
139
TAHUN 20XA
RUPIAH
RATIO
TAHUN 20XB
RUPIAH
RATIO
TREND
RUPIAH
RATIO
Potongan Pembelian
LABA KOTOR
BIAYA USAHA :
Biaya Penjualan :
B Komisi Penjualan
B Tranport Penagihan
Kerugian Piutang
B Insentif Karyaw an
B Pembungkus IF
B Selisih Harga
B Handphone
Utility Lain-lain
B.SPEDDY
B Penyusutan Bangunan
B Amortisasi
Biaya Lain-lain
LABA USAHA
140
TAHUN 20XA
RUPIAH
RATIO
TAHUN 20XB
RUPIAH
RATIO
TREND
RUPIAH
RATIO
Laba Penj. AT
Biaya Leasing
PPH Badan
141
ANGGARAN
RUPIAH
RATIO
REALISASI
RUPIAH
RATIO
SELISIH
RUPIAH
RATIO
PENJUALAN
Pendapatan Poli Klinik
Pend Rontgen
Pend USG
Pendapatan ECG
JML Pend PM
Jumlah Pend Pelayanan Medis
Penjualan HV
Penjualan Panel
JML Pend IF
Penjualan Kantin
Return Pendapatan
Potongan Pendapatan
JML BL PK
BL Penunjang Medis
Pemak Reagen & SM Lab
Pemak SM ECG
142
ANGGARAN
RUPIAH
RATIO
REALISASI
RUPIAH
RATIO
SELISIH
RUPIAH
RATIO
Pph 21 Dokter
B Kesejahteraan Kary MD
JML BTKL
BBM Genzet
B Peny Mesin & Peralatan Medisx.xxx.xxx,xx xxx,x % x.xxx.xxx,xx xxx,x % x.xxx.xxx,xx xxx,x %
B Tak Langsung Lain2
B. Foto Copy Adm Medis
Pembelian
Biaya Pembelain
Return Pembelian
Potongan Pembelian
PembelianBersih
Amprahan
Resep Karyaw an
143
ANGGARAN
RUPIAH
RATIO
REALISASI
RUPIAH
RATIO
SELISIH
RUPIAH
RATIO
Potongan Pembelian
LABA KOTOR
BIAYA USAHA :
Biaya Penjualan :
B Komisi Penjualan
B Tranport Penagihan
Kerugian Piutang
B Insentif Karyaw an
B Pembungkus IF
B Selisih Harga
B Handphone
Utility Lain-lain
B.SPEDDY
B Penyusutan Bangunan
B Amortisasi
Biaya Lain-lain
LABA USAHA
144
ANGGARAN
RUPIAH
RATIO
REALISASI
RUPIAH
RATIO
SELISIH
RUPIAH
RATIO
Laba Penj. AT
Biaya Leasing
PPH Badan
145
TAHUN 20XA
VOL TARIP RUPIAH
x.xxx
Pem P Umum Tunai
x.xxx
Pem P Umum Kredit
x.xxx
Tind P Umum Tunai
x.xxx
Tind P Umum Kredit
x.xxx
Jml Pend Poli Umum
x.xxx
Pem P GWD Tunai
x.xxx
Pem P GWD Kredit
x.xxx
Tind P GWD Tunai
x.xxx
Tind P GWD Kredit
x.xxx
Jml Pend PGWD
x.xxx
Pem P Gigi Tunai
x.xxx
Pem P Gigi Kredit
x.xxx
Tind P Gigi Tunai
x.xxx
Tind P Gigi Kredit
x.xxx
Jml Pend P Gigi
x.xxx
Pendapatan Lain2 PK
x.xxx
Pend Adm RJ Tunai
x.xxx
Pend Adm RJ Kredit
x.xxx
Jml Pend Adm Raw at Jalan
x.xxx
Jumlah Tunai
x.xxx
Jumlah Kredit
Jml Pend Kinik Pratama x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
VOL
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
TAHUN 20XB
TARIP RUPIAH
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
VOL
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
TREND
TARIP RUPIAH
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
146
TAHUN 20XA
TARIP RUPIAH
VOL
TAHUN 20XB
TARIP
RUPIAH
VOL
TREND
TARIP
RUPIAH
x.xxx
Pem P KIA Tunai
x.xxx
Pem P KIA Kredit
x.xxx
Tind P KIA Tunai
x.xxx
Tind P KIA Kredit
x.xxx
Jml Pend P KIA
x.xxx
Pem P Internis Tunai
x.xxx
Pem P Internis kredit
x.xxx
Tind P Internis Tunai
x.xxx
Tind P Internis Kredit
x.xxx
Jml Pend P Internis
x.xxx
Pem P Kulit & Kel Tunai
x.xxx
Pem P Kulit & Kel Kredit
x.xxx
Tind P Kulit & K Tunai
x.xxx
Tind P Kulit & K Kredit
Jml Pend P Kulit & Kelamx.xxx
x.xxx
Pem P THT Tunai
x.xxx
Pem P THT Kredit
x.xxx
Tind P THT Tunai
x.xxx
Tind P THT Kredit
x.xxx
Jml Pend P THT
x.xxx
Pem Keb & Kand Tunai
x.xxx
Pem Keb & Kand Kredit
x.xxx
Tind Keb & Kand Tunai
x.xxx
Tind Keb & Kand Kredit
Jml Pend Keb & Kand x.xxx
x.xxx
Pem P Anak Tunai
x.xxx
Pem P Anak Kredit
x.xxx
Tind P Anak Tunai
x.xxx
Tind P Anak Kredit
x.xxx
Jml Pend P Anak
x.xxx
Pem P Mata Tunai
x.xxx
Pem P Mata Kredit
x.xxx
Tind P Mata Tunai
x.xxx
Tind P Mata Kredit
x.xxx
Jml Pend P Mata
x.xxx
Pem P Paru2 Tunai
x.xxx
Pem P Paru2 Kredit
x.xxx
Tind P Paru2 Tunai
x.xxx
Tind P Paru2 Kredit
x.xxx
Jml Pend P Paru2
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx
Jml Pend P Saraf
x.xxx
Pem P Holistik Tunai
x.xxx
Pem P Holistik Kredit
x.xxx
Tind P Holistik Tunai
x.xxx
Tind P Hol Kredit
x.xxx
Jml Pend P Holistik
x.xxx
Pendapatan Lain2 PK
x.xxx
Pend Adm RJ Tunai
x.xxx
Pend Adm RJ Kredit
x.xxx
Jml Pend Adm Raw at Jalan
x.xxx
Jumlah Tunai
x.xxx
Jumlah Kredit
x.xxx
Jml Pend Poliklinik
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
147
VOL
TAHUN 20XA
TARIP RUPIAH
VOL
TAHUN 20XB
TARIP RUPIAH
VOL
TREND
TARIP RUPIAH
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
148
TAHUN 20XA
VOL TARIP RUPIAH
VOL
TAHUN 20XB
TARIP RUPIAH
VOL
TREND
TARIP RUPIAH
Penjualan Obat
Penjualan Resep Raw at Jalan
Penj Resep Tunai
x.xxx
x.xxx x.xxx.xxx
x.xxx
x.xxx x.xxx.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx x.xxx.xxx
x.xxx x.xxx.xxx
x.xxx
x.xxx x.xxx.xxx
x.xxx x.xxx.xxx
x.xxx
x.xxx x.xxx.xxx
x.xxx x.xxx.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx x.xxx.xxx
x.xxx x.xxx.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx x.xxx.xxx
x.xxx x.xxx.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx x.xxx.xxx
x.xxx x.xxx.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx x.xxx.xxx
x.xxx
x.xxx x.xxx.xxx
x.xxx
x.xxx x.xxx.xxx
x.xxx
x.xxx x.xxx.xxx
x.xxx x.xxx.xxx
x.xxx x.xxx.xxx
x.xxx
x.xxx x.xxx.xxx
x.xxx x.xxx.xxx
x.xxx x.xxx.xxx
x.xxx
x.xxx x.xxx.xxx
x.xxx x.xxx.xxx
x.xxx x.xxx.xxx
x.xxx x.xxx.xxx
x.xxx x.xxx.xxx
x.xxx x.xxx.xxx
x.xxx x.xxx.xxx
x.xxx x.xxx.xxx
x.xxx
x.xxx x.xxx.xxx
x.xxx x.xxx.xxx
x.xxx x.xxx.xxx
x.xxx x.xxx.xxx
x.xxx x.xxx.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
Penj HV Kredit
Penj Hv Persh langganan
Penj Hv Bon Karyaw an
Jml Penj HV Tunai
x.xxx
x.xxx
x.xxx
Jml Penj HV
Jml Penj Apotik Tunai
Jml Penj Apotik Kredit
Jml Penj Apotik
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx x.xxx.xxx
x.xxx x.xxx.xxx
x.xxx x.xxx.xxx
x.xxx x.xxx.xxx
x.xxx x.xxx.xxx
149
ANGGARAN
VOL TARIP RUPIAH
x.xxx
Pem P Umum Tunai
x.xxx
Pem P Umum Kredit
x.xxx
Tind P Umum Tunai
x.xxx
Tind P Umum Kredit
x.xxx
Jml Pend Poli Umum
x.xxx
Pem P GWD Tunai
x.xxx
Pem P GWD Kredit
x.xxx
Tind P GWD Tunai
x.xxx
Tind P GWD Kredit
x.xxx
Jml Pend PGWD
x.xxx
Pem P Gigi Tunai
x.xxx
Pem P Gigi Kredit
x.xxx
Tind P Gigi Tunai
x.xxx
Tind P Gigi Kredit
x.xxx
Jml Pend P Gigi
x.xxx
Pendapatan Lain2 PK
x.xxx
Pend Adm RJ Tunai
x.xxx
Pend Adm RJ Kredit
x.xxx
Jml Pend Adm Raw at Jalan
x.xxx
Jumlah Tunai
x.xxx
Jumlah Kredit
Jml Pend Kinik Pratama x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
VOL
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
REALISASI
TARIP RUPIAH
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
SELISIH ANGGARAN
VOL TARIP RUPIAH
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
150
ANGGARAN
TARIP
RUPIAH
VOL
REALISASI
TARIP
RUPIAH
SELISIH ANGGARAN
VOL TARIP
RUPIAH
x.xxx
Pem P KIA Tunai
x.xxx
Pem P KIA Kredit
x.xxx
Tind P KIA Tunai
x.xxx
Tind P KIA Kredit
x.xxx
Jml Pend P KIA
x.xxx
Pem P Internis Tunai
x.xxx
Pem P Internis kredit
x.xxx
Tind P Internis Tunai
x.xxx
Tind P Internis Kredit
x.xxx
Jml Pend P Internis
x.xxx
Pem P Kulit & Kel Tunai
x.xxx
Pem P Kulit & Kel Kredit
x.xxx
Tind P Kulit & K Tunai
x.xxx
Tind P Kulit & K Kredit
Jml Pend P Kulit & Kelamx.xxx
x.xxx
Pem P THT Tunai
x.xxx
Pem P THT Kredit
x.xxx
Tind P THT Tunai
x.xxx
Tind P THT Kredit
x.xxx
Jml Pend P THT
x.xxx
Pem Keb & Kand Tunai
x.xxx
Pem Keb & Kand Kredit
x.xxx
Tind Keb & Kand Tunai
x.xxx
Tind Keb & Kand Kredit
Jml Pend Keb & Kand x.xxx
x.xxx
Pem P Anak Tunai
x.xxx
Pem P Anak Kredit
x.xxx
Tind P Anak Tunai
x.xxx
Tind P Anak Kredit
x.xxx
Jml Pend P Anak
x.xxx
Pem P Mata Tunai
x.xxx
Pem P Mata Kredit
x.xxx
Tind P Mata Tunai
x.xxx
Tind P Mata Kredit
x.xxx
Jml Pend P Mata
x.xxx
Pem P Paru2 Tunai
x.xxx
Pem P Paru2 Kredit
x.xxx
Tind P Paru2 Tunai
x.xxx
Tind P Paru2 Kredit
x.xxx
Jml Pend P Paru2
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx
Jml Pend P Saraf
x.xxx
Pem P Holistik Tunai
x.xxx
Pem P Holistik Kredit
x.xxx
Tind P Holistik Tunai
x.xxx
Tind P Hol Kredit
x.xxx
Jml Pend P Holistik
x.xxx
Pendapatan Lain2 PK
x.xxx
Pend Adm RJ Tunai
x.xxx
Pend Adm RJ Kredit
x.xxx
Jml Pend Adm Raw at Jalan
x.xxx
Jumlah Tunai
x.xxx
Jumlah Kredit
x.xxx
Jml Pend Poliklinik
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
151
VOL
BUDGET
TARIP
RUPIAH
VOL
REALISASI
TARIP
RUPIAH
VOL
SELISIH
TARIP RUPIAH
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
152
ANGGARAN
VOL TARIP RUPIAH
VOL
REALISASI
TARIP RUPIAH
SELISIH ANGGARAN
VOL TARIP RUPIAH
Penjualan Obat
Penjualan Resep Raw at Jalan
Penj Resep Tunai
x.xxx
x.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx.xxx
Jml Penj HV
Jml Penj Apotik Tunai
Jml Penj Apotik Kredit
Jml Penj Apotik
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
x.xxx.xxx
153
154
155
Modal
Saham
Rp
Saldo
SHU
Rp
Jumlah
Ekuitas
Rp
xxx.xxx.xxx
xxx.xxx.xxx
xxx.xxx.xxx
Penambahan Modal
Revaluasi Aktiva Tetap
Laba (Rugi) bersih
xxx.xxx.xxx
xxx.xxx.xxx
xxx.xxx.xxx
xxx.xxx.xxx
xxx.xxx.xxx
xxx.xxx.xxx
xxx.xxx.xxx
xxx.xxx.xxx
xxx.xxx.xxx
xxx.xxx.xxx
xxx.xxx.xxx
xxx.xxx.xxx
Penambahan Modal
Revaluasi Aktiva Tetap
Laba (Rugi) bersih
xxx.xxx.xxx
xxx.xxx.xxx
xxx.xxx.xxx
xxx.xxx.xxx
xxx.xxx.xxx
xxx.xxx.xxx
xxx.xxx.xxx
xxx.xxx.xxx
xxx.xxx.xxx
xxx.xxx.xxx
xxx.xxx.xxx
xxx.xxx.xxx
156
157
158
159
160
unsur tertentu arus kas historis bersama dengan informasi lain, berguna
dalam memprediksi arus kas operasional masa depan.
g. Arus kas dari aktivitas operasional terutama diperoleh dari aktivitas
penghasil utama pendapatan Klinik. Oleh karena itu, arus kas tersebut
pada umumnya berasal dari transaksi dan peristiwa lain yang
mempengaruhi penetapan kenaikan/penurunan Harta bersih. Beberapa
contoh arus kas dari aktivitas operasional antara lain:
1) Penerimaan kas dari jasa pelayanan dan penjualan barang;
2) Penerimaan Kas dari fees dan pendapatan lain-lain;
3) Pembayaran kas kepada pemasok barang dan jasa
4) Pembayaran kas kepada karyawan; atau
5) Pembayaran kas penerimaan atau penerimaan kembali pajak
penghasilan kecuali jika dapat diidetifikasi secara khusus sebagai
bagian dari aktivitas pendanaan dan investasi.
h. Pengungkapan yang terpisah terhadap arus kas yang berasal dari
aktivitas investasi perlu dilakukan sebab arus kas tersebut mencerminkan
penerimaan dan pengeluaran kas sehubungan dengan sumber daya yang
bertujuan untuk menghasilkan penghasilan dan arus kas masa depan.
Beberapa contoh arus kas yang berasal dari aktivitas investasi antara lain:
i. Pembayaran kas untuk membeli Harta tetap, dan Harta jangka panjang
lain, termasuk biaya pengembangan yang dikapitalisasi dan Harta tetap
yang dibangun sendiri;
j. Penerimaan kas dari penjualan tanah, bangunan, dan peralatan, dan
Harta jangka panjang lainnya;
k. Perolehan instrumen keuangan Klinik lain.
l. Pengungkapan yang terpisah terhadap arus kas yang timbul dari aktivitas
pendanaan perlu dilakukan sebab berguna untuk memprediksi klaim
terhadap arus kas masa depan oleh para pemberi pinjaman dan
penggunaan dana pembatasan oleh para donatur Klinik. Beberapa
contoh arus kas yang berasal dari aktivitas pendanaan, antara lain:
1) Penerimaan kas dari para donatur atau para pemberi pinjaman;
2) Pembayaran kas kepada para pemegang saham untuk menarik atau
menebus harga saham Klinik;
3) Penerimaan kas dari emisi obligasi, pinjaman, wesel, hipotik, dan
pinjaman lainnya;
4) Pelunasan pinjaman;
m. Pembayaran kas oleh para penyewa guna usaha (lessee) untuk
mengurangi saldo kewajiban yang berkaitan dengan sewa guna usaha
pembiayaan (financial lease).
n. Klinik diwajibkan untuk melaporkan arus kas dari aktivitas operasional
dengan menggunakan metode langsung. Metode ini menghasilkan
informasi yang berguna dalam mengeliminasi arus kas masa depan yang
tidak dapat dihasilkan dengan metode tidak langsung. Dengan metode
Pedoman Akuntansi Keuangan Klinik Sisma Medikal Sismadi Group
161
o.
p.
q.
r.
s.
t.
162
URAIAN
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASIONAL :
Kas dari pendapatan jasa
Kas dari penyumbang
Kas dari Piutang
Bunga yang diterima
Penerimaan lain-lain
Bunga yang dibayarkan
Kas yang dibayarkan kepada karyaw an dan pemasok
Pelunasan hutang usaha
Kas bersih yang diterima (digunakan) untuk aktivitas operasional
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI :
Ganti rugi dari Asuransi Kebakaran
Pembelian aktiva tetap
Pembelian Investasi
Penerimaan dari penjualan Investasi
Penerimaan dari penjualan aktiva tetap
Kas bersih yang diterima ( digunakan) untuk aktivitas Investasi
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN :
Hasil dari Penerbitan Saham
Penerimaan pinjaman atau utang jangka panjang
Penerimaan modal sumbangan
Pembayaran Sew a Guna Usaha (financial lease)
Pembayaran Deviden
Pembayaran Kew ajiban jangka panjang
Kas bersih yang diterima (digunakan) untuk aktivitas pendanaan
Kenaikan (penurunan) bersih dalam kas dan setara kas
Kas dan setara kas pada aw al tahun
Kas dan setara kas pada akhir tahun
20XA
20XB
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
(xxx)
(xxx)
(xxx)
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
(xxx)
(xxx)
(xxx)
xxx
xxx
(xxx)
(xxx)
xxx
xxx
xxx
xxx
(xxx)
(xxx)
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
(xxx)
(xxx)
(xxx)
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
(xxx)
(xxx)
(xxx)
xxx
xxx
xxx
xxx
163
PT.
URAIAN
20XA
20XB
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
(xxx)
xxx
(xxx)
xxx
(xxx)
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
(xxx)
xxx
(xxx)
xxx
(xxx)
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
164
URAIAN
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASIONAL :
Laba bersih sebelum pajak dan pos luar biasa
Penyesuaian untuk rekonsiliasi perubahan dalam laba bersih menjadi
kas bersih yang digunakan untuk aktivitas operasional :
Penyusutan dan Amortisasi
Kerugian akibat kebakaran
Kerugian aktuarial pada kew ajiban tahunan
Kenaikan Piutang
Penurunan dalam persediaan dan biaya dibayar dimuka
Kenaikan dalam piutang bunga
Kenaikan dalam utang usaha
Penurunan dalam pendapatan yang diterima dimuka
Kas dihasilkan dari operasional
Pembayaran pajak penghasilan
Arus kas sebelum pos luar biasa
Hasil dari penyelesaian asuransi kerugian luar biasa
Kas bersih diterima (digunakan) untuk aktivitas operasional
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI :
Ganti rugi dari Asuransi Kebakaran
Pembelian aktiva tetap
Pembelian Investasi
Penerimaan dari penjualan Investasi
Penerimaan dari penjualan aktiva tetap
Kas bersih yang diterima ( digunakan) untuk aktivitas Investasi
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN :
Hasil dari Penerbitan Saham
Penerimaan pinjaman atau utang jangka panjang
Penerimaan modal sumbangan
Pembayaran Sew a Guna Usaha (financial lease)
Pembayaran Deviden
Pembayaran Kew ajiban jangka panjang
Kas bersih yang diterima (digunakan) untuk aktivitas pendanaan
Kenaikan (penurunan) bersih dalam kas dan setara kas
Kas dan setara kas pada aw al tahun
Kas dan setara kas pada akhir tahun
20XA
20XB
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
(xxx)
xxx
(xxx)
xxx
(xxx)
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
(xxx)
xxx
(xxx)
xxx
(xxx)
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
(xxx)
(xxx)
xxx
xxx
xxx
xxx
(xxx)
(xxx)
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
(xxx)
(xxx)
(xxx)
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
(xxx)
(xxx)
(xxx)
xxx
xxx
xxx
xxx
165
166
167
168
169
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
(11)
(12)
(13)
(14)
(15)
170
b)
c)
d)
e)
171
172