Dalam pandangan ajaran Islam, segala sesuatu itu harus dilakukan secara rapi, benar, tertib, dan
teratur. Proses-prosesnya harus diikuti dengan baik. Tidak boleh sesuatu itu dilakukan asal-asalan. Ini
merupakan prinsip utama dalam ajaran Islam. Rasul Saw. bersabda dalam sebuah hadis yang
diriwayatkan Imam Thabrani.'
رواه الطبراني. } ِإَّن هللا ُيِح ُّب ِإذا َعِمَل َأَح ُد ُك ُم اْلَع َم َل َأْن ُيْنِقَنُه.
"Sesungguhnya Allah sangat mencintai orang yang jika melakukan sesuatu pekerjaan, dilakukan
secara Itqan (tepat, terarah, jelas, dan tuntas)" (HR Thabrani).
-Manajemen syariah berarti mengatur segala sesuatu berdasarkan aturan yang berasal dari allah swt
agar selamat dunia dan akhirat.
Allah sangat mencintai perbuatan-perbuatan yang ter "manage" dengan baik, sebagaimana
dijelaskan dalam Surah Ash-Shaff: 4:
) ِإَّن َهَّللا ُيِح ُّب اَّلِذ يَن ُيَقِتُلوَن ِفي َس ِبيِلِه َص ًّفا َك َأَّنُهم ُبْنَيٌن َم ْر ُصوٌص
Sesungguhnya Allah sangat mencintai orang-orang yang berjuang di jalan Allah dalam barisan yang,
teratur, rapi, seakan-akan mereka seperti sebuah bangunan yang kokoh (QS Ash-Shaff [61]: 4).
Kokoh di sini bermakna ada sinergi yang rapi antara bagian yang satu
dengan bagian yang lain. Jika hal ini terjadi, maka akan menghasilkan
َو اْلُم ْؤ ِم ُنوَن َو اْلُم ْؤ ِم َنُت َبْعُضُهْم َأْو ِلَياُء َبْع ٍض َيْأُم ُروَن ِباْلَم ْعُروِف َو َيْنَهْو َن َع ِن اْلُم نَك ِر َو ُيِقيُم وَن الَّص َلَو َة َو ُيْؤ ُتوَن الَّز َكٰو َة َو ُيِط يُعوَن َهَّللا
َو َر ُسوَلُه َأْو َلَتِبَك
Dan orang-orang yang beriman, laki-laki dan perempuan, sebagian mereka (adalah) menjadi
penolong sebagian yang lain. Mereka menyuruh (mengerjakan) yang ma'ruf, mencegah dari yang
mungkar, mendirikan shalat, menunaikan zakat, dan mereka taat kepada Allah dan Rasul-Nya.
Mereka itu akan diberi rahmat oleh Allah; sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana (QS
At-Taubah [9]: 71). Pendekatan manajemen merupakan suatu keniscayaan, apalagi jika dilakukan
dalam suatu organisasi atau lembaga yang rapi. Dengan organisasi yang rapi akan dicapai hasil yang
lebih baik daripada dilakukan secara individual.
Kelembagaan itu akan berjalan dengan baik, jika dikelola (manage) dengan baik pula. Organisasi apa
pun, senantiasa membutuhkan manajemen yang baik.
Aspek pertama yang dibahas dalam manajemen syariah adalah perilaku yang terkait dengan nilai-
nilai keimanan dan ketauhidan diupayakan menjadi amal saleh yang bernilai abadi Istilah amal saleh
bukanlah semata-mata diartikan perbuatan baik' seperti yang dipahami selama ini, tetapi amal saleh
adalah amal perbuatan baik yang dilandasi iman, dengan beberapa persyaratan berikut.
Aspek kedua yang dibahas dalam manajemen syariah adalah Struktur Organisasi. Struktur organisasi
sangat perlu. Adanya struktur dan stratifikasi dalam Islam dijelaskan dalam Surah Al-An'am: 165:
) َو ُهَو اَّلِذ ي َج َع َلُك ْم َخ َلَك يَف اَأْلْر ِض َو َر َفَع َبْع َض ُك ْم َفْو َق َبْع ٍض َدَرَجٍت ِلَيْبُلَو ُك ْم ِفي َم ا َء اَتنُك ْم ِإَّن َر َّبَك َس ِريُع اْلِع َقاِب َوِإَّنُه َلَغ ُفوٌر َّر ِح يٌم
Dan Dialah yang menjadikan kamu penguasa-penguasa di bumi dan Dia meninggikan sebagian kamu
atas sebagian yang lain beberapa derajat, untuk mengujimu tentang apa yang diberikan-Nya
kepadamu. Sesungguhnya Tuhanmu amat cepat siksaan-Nya dan sesungguhnya Dia Maha
Pengampun lagi Maha Penyayang. (QS Al-An'am [6]: 165)
Manajemen Syariah itu membahas struktur, di mana struktur itu merupakan sunnatullah dan
struktur yang berbeda-beda itu merupakan ujian dari Allah (QS Al-An'am [6]: 165)
Manajemen Syariah itu membahas sistem, di mana sistem yang dibuat harus menyebabkan perilaku-
perilaku itu berjalan dengan baik
Sistem adalah seluruh aturan kehidupan manusia yang bersumber kepada Al-Qur'an dan Sunnah
Rasul . Aturan-aturan tersebut dimaksudkan untuk menjamin keselamatan manusia sepanjang
hidupnya, baik yang menyangkut keselamatan agama, diri (jiwa dan raga), akal, harta benda, serta
keselamatan nasab keturunan. Hal-hal tersebut merupakan kebutuhan pokok atau primer (al-haajatal
dharuriyyah).
Pelaksanaan sistem kehidupan secara konsisten dalam semua kegiatan akan melahirkan sebuah
tatanan kehidupan yang baik, yang disebut dengan (hayatan thayyibah).
Apalah artinya sebuah manajemen dalam sebuah organisasi kalau tidak mengakibatkan organisasi itu
efisien dan efektif dalam melaksanakan tugasnya
Kedua-duanya, baik manajer maupun bawahan penting dalam menentukan efektivitas dan efisiensi
organisasi
Manajer yang jujur dan yang tegas, biasanya akan menyebabkan bawahan itu jujur. Tetapi bawahan
yang jujur belum tentu menyebabkan manajer jujur, sehingga faktor kepemimpinan itu sangat
menentukan.
Setiap orang selalu ada sisi demokratisnya, ada sisi otokratisnya dan ada sisi-sisi yang lain
Oleh karena itu, tipe manajer yang baik memiliki beberapa karakter:
1. Ketegasan
2. Musyawarah
3. Keterbukaan
"Setiap kalian adalah pemimpin dan setiap pemimpin harus bertanggung jawab atas
kepemimpinannya". (HR Mutafaqun 'Alaih, dari Ibn Umar).
Islam tidak membedakan antara leader dengan manager. Leader itu harus manager, manager itu
harus leader
Paling tidak ada empat kemampuan yang harus dimiliki oleh manajer yang islami, yaitu sebagai
berikut
2. Mampu memberikan tugas pada bawahan sesuai dengan keahlian masing-masing, atau mampu
menempatkan orang-orang pada tempat yang benar.
K. Evolusi Pratik-praktik Manajemen dari Zaman Nabi Adam as. hingga Nabi Muhammad saw
Nabi Nuh dalam berdakwah melakukan manajemen yang baik. Beliau berdakwah siang dan malam
dengan cara-cara yang menyejukkan, Keberhasilan suatu manajemen sangat erat kaitannya
Nabi Yusuf merupakan seorang manajer yang sangat andal karena memiliki dua sifat: hafidz dan
'alim, Pemimpin yang benar itu adalah pemimpin yang berorientasi pada kepentingan masyarakat,
dan bukan semata mata pada kekuasaan.
Allah, maka di sana ada proses-proses manajemen. Walaupun merupakan perintah Allah yang
bersifat mutlak, tetapi dalam implementasinya perlu ada
-jangan berharap dari pemimpin yang hatinya tidak terbina dekat dengan allah swt.
-Tidak mencari kekuatan pada barisan lain yang berbeda akidah dan keyakinan kita.
-Mengundang pertolongan allah tidak hanya dengan Doa.
Inilah manajer yang baik yaitu manajer yang mampu menempatkan orang pada posisinya sesuai
dengan keahlian dan bidangnya masing- masing. Penempatan orang The right man in the right place
merupakan hal yang sangat penting. Keahlian itu sangat penting bahkan dalam sebuah hadis
Rasulullah Saw. Mengatakan:
} { َر َو اُه اْلُبَخاِرئ. ِإَذ ا ُوِس َد اَأْلْم ُر ِإَلى َغْيِر َأْهِلِه َفانَتِظ ِر الَّساَع ِة.
"Apabila sebuah urusan diserahkan bukan pada ahlinya maka tunggulah saat kehancurannya" (HR
Bukhari).ini menunjukan bahwa salah satu fungsi manajemen adalah menempatkan orang pada
posisi yang tepat.