KELOMPOK 8
I Putu Gede Surya Rama Putra T. (19)
I Made Oki Swastika Putra (29)
Nyoman Murtika Yasa (28)
Pancasila Sebagai Dasar Negara
Pengertian Pancasila sebagai dasar negara diperoleh dari alinea keempat
Pembukaan UUD 1945 dan sebagaimana tertuang dalam Memorandum DPR-
GR 9 Juni 1966 yang menandaskan Pancasila sebagai pandangan hidup
bangsa yang telah dimurnikan dan dipadatkan oleh PPKI atas nama rakyat
Indonesia menjadi dasar negara Republik Indonesia.
Memorandum DPR-GR itu disahkan pula oleh MPRS dengan Ketetapan
No.XX/MPRS/1966 jo.Ketetapan MPR No.V/MPR/1973 dan Ketetapan MPR
No.IX/MPR/1978 yang menegaskan kedudukan Pancasila sebagai sumber
dari segala sumber hukum atau sumber dari tertib hukum di Indonesia. Inilah
sifat dasar Pancasila yang pertama dan utama, yakni sebagai dasar negara
(philosophische grondslaag) Republik Indonesia.
Pancasila yang terkandung dalam alinea keempat Pembukaan UUD 1945
tersebut ditetapkan sebagai dasar negara pada tanggal 18 Agustus 1945 oleh
PPKI yang dapat dianggap sebagai penjelmaan kehendak seluruh rakyat
Indonesia yang merdeka.
Penetapan Pancasila sebagai dasar negara itu memberikan pengertian
bahwa negara Indonesia adalah Negara Pancasila.Hal itu mengandung arti
bahwa negara harus tunduk kepadanya, membela dan melaksanakannya
dalam seluruh perundang-undangan.
Pancasila seperti yang tertuang dalam Pembukaan UUD 1945 dan
ditegaskan keseragaman sistematikanya melalui Instruksi Presiden No.12
Tahun 1968 itu tersusun secara hirarkis-piramidal. Setiap sila (dasar/ azas)
memiliki hubungan yang saling mengikat dan menjiwai satu sama lain
sedemikian rupa hingga tidak dapat dipisah-pisahkan. Melanggar satu sila
dan mencari pembenarannya pada sila lainnya adalah tindakan sia-sia.
Oleh karena itu, Pancasila pun harus dipandang sebagai satu kesatuan
yang bulat dan utuh, yang tidak dapat dipisah-pisahkan. Usaha memisahkan
sila-sila dalam kesatuan yang utuh dan bulat dari Pancasila akan
menyebabkan Pancasila kehilangan esensinya sebagai dasar negara .
Bagaimana Aktualisasi Sebagai Dasar Negara Dalam
Lingkungan Kampus
Aktualisasi berasal dari kata aktual, yang berarti betul-betul ada, terjadi, atau sesungguhnya,
hakikatnya.Dimana pancasila memang sudah jelas berdiri di Negara Indonesia sebagai dasar
Negara dan ideologi Negara.
Aktualisasi Dasar Negara adalah bagaimana nilai-nilai Pancasila benar-benar dapat tercermin
dalam sikap dan perilaku seluruh warga negara mulai dari aparatur dan pimpinan nasional sampai
kepada rakyat biasa.
Nilai-nilai Dasar Negara yang bersumber pada hakikat Pancasila adalah bersifat universal, tetap
dan tak berubah. Nilai-nilai tersebut dapat dijabarkan dalam setiap aspek dalam penyelenggaraan
Negara dan dalam wujud norma-norma, baik norma hukum, kenegaraan, maupun norma-norma
moral yang harus dilaksanakan dan diamalkan oleh setiap warga Negara Indonesia.
Aktualisasi objektif
. Aktualisasi Subjektif
1. Pendidikan tinggi
2. Penelitian
Perguruan Tinggi atau yang biasa disebut dengan kampus, tidak hanya mengajar akan tetapi
mendidik. Dimana dengan didikan tersebut mahasiswa akan lebih didampingi baik secara
intelektual dan emosional. Contoh umumnya adalah bagaimana cara mahasiswa bergaul
dalam sehari-hari mereka dengan berpedoman pada pancasila.
2. Budaya Akademik
Perguruan tinggi sebagai suatu institusi dalam masyarakat memiliki cirri
khas tersendiri disamping lapisan-lapisan masyarakat lainnya.Warga dari
suatu perguruan tinggi adalah insane-insan yang memiliki wawasan dan
integritas ilmiah.Oleh karena itu masyarakat akademik harus senantiasa
mengembangkan budaya ilmiah yang merupakan esensi pokok dari aktivitas
perguruan tinggi.Terdapat sejumlah cirri masyarakat ilmiah sebagai budaya
akademik.Yaitu:
kritis menerima kritik
kreatif menghargai prestasi ilmiah/akademik
objektif bebas dari prasangka
analitis menghargai waktu
konstruktif memiliki dan menjunjung tinggi tradisi ilmiah
dinamis berorientasi ke masadepan kesejawatan/kemitraan
(PPMB 1990 II-2).
dialogis
3. Kampus Sebagai Moral Force Pengembangan Hukum Dan HAM
Negara indonesia adalah negara yang berdasarkan hukum, oleh karena itu dalam rangka
melakukan penataan Negara untuk mewujudkan masyarakat yang demokratis maka harus
menegakkan supremasi hukum. Agenda reformasi yang pokok untuk segera direalisasikan
adalah untuk melakukan reformasi dalam bidang hukum. Konsekuensinya dalam mewujudkan
suatu tatanan hukum yang demokratis, maka harus dilakukan pengembangan hukum positif.
Berdasarkan tatib hukum Indonesia maka dalam pengembangan hukum positif Indonesia, maka
falsafah negara merupakan sumber materi dan sumber nilai bagi pengembangan hukum. Hal ini
berdasarkan Tap No. XX/MPRS/1966, dan juga Tap No. III/MPR/2000. namun perlu disadari,
bahwa yang dimaksud dengan sumber hukum dasar nasional, adalah sumber materi dan nilai
bagi penyusunan peraturan perundang-undangan di Indonesia.
Kampus Sebagai Kekuatan Moral Pembangunan Hak Asasi Manusia
Dengan adanya persatuan dan kesatuan menjadi modal utama yang harus
dimiliki oleh suatu bangsa dalam menciptakan kemajuan dan kejayaan, sebuah
bangsa yang besar dan memiliki teknologi yang maju dapat juga mengalami
kemunduran dan kehancuran apabila tidak memiliki persatuan yang kokoh dan
rakyatnya tidak memiliki jiwa nasionalisme. Implementasi sila ketiga ini dapat
dilakukan melalui tindakan nyata di kampus yaitu meningkatkan rasa
nasionalisme dan semangat cinta tanah air dan mengadakan kegiatan-kegiatan
positif dalam memelihara persatuan dan kesatuan seperti : Webinar bela negara
dan kegiatan gotong royong.
Implementasi Sila Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat dan
kebijaksanaan dalam permusyarawatan Perwakilan