Anda di halaman 1dari 20

AKUNTANSI DAN

NILAI WAKTU PADA UANG

Di susun oleh:

Mira Nurul Hikmah


Nim: 2105906030068

Dosen Pengampu : Cut Sri Firman Hastuti, S.E., MSi., Ak

PRODI AKUTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS TEUKU UMAR
TAHUN 2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadiran Allah SWT,yang atas rahmat-Nya maka kami dapat
menyelesaikan penyusunan makalah akuntansi “AKUNTANSI DAN NILAI WAKTU DARI UANG”
Penulisan makalah merupakan salah satu tugas dan persyaratan untuk menyelesaikan tugas mata
kuliah akuntansi keuangan menengah 1 di Universitas Teuku Umar Dalam penulisan makalah ini
kami merasa masih banyak kekurangan-kekurangan baik pada teknis penulisan maupun
materi,mengingat akan kemampuan yang kami miliki. Untuk itu kritik dan saran dan semua pihak
sangat kami harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini.

Meulaboh, 14 november 2022

Mira Nurul Hikmah


Nim:2105906030068
DAFTAR ISI

COVER …………………………………………………………………………………….. 1
KATA PENGANTAR……………………………………………………………………… 2
DAFTAR ISI………………………………………………………………………………... 3

BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………………….. 4

1.1 Latar Belakang…………………………………………………………………... 4


1.2 Rumusan Masalah……………………………………………………………….. .5

BAB II PEMBAHASAN…………………………………………………………………….6
A. LITERATUR TEORI……………………………………………………………6
2.1 Definisi Uang…………………………………………………………….....6
2.2 Garis Waktu (Timeline)……………………………………………………7

2.3 Konsep Nilai Uang pada Waktu……………………………………………...9

2.4 Nilai Masa Mendatang (Future Value)………………………………….....9

BAB III PENUTUP…………………………………………………………………………13


3.1 Nilai Sekarang (Present Value) …………………………………………………13

3.2 Anuitas (Annuity) ……………………………………………………………....14


3.3 Anuitas Nilai Majemuk…………………………………………………….…....15

3.4 Anuitas Nilai Sekarang (Present Value Annuity) ………………………………16

KESIMPULAN…………………………………………………………………………...…19
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Uang telah dikenal sejak lama oleh masyarakat dan digunakan sebagai alat tukar
barang. Saat ini manfaat uang telah berkembang dengan luas selain sebagai alat tukat barang
juga sebagai alat penukar jasa atau mata uang asing. Seiring dengan perkembangan teknologi,
uang secara keseluruhan tidak lagi beredar secara fisik akan tetapi lebih banyak bergerak atau
berpindah nilai secara elektronik. Masyarakat terlebih pihak perusahaan secara umum telah
mengetahui jenis-jenis uang dan nilai yang melekat pada uang tersebut. Selain itu,
masyarakat umum juga telah memiliki literasi atas keterkaitan uang dengan tingkat suku
bunga yang berlaku. Permasalahan umum yang terjadi adalah masyarakat atau perusahaan
kurang memahami proses penghitungan nilai waktu uang yang memberikan estimasi atas
nilai uang tersebut.

Time value of money atau dalam bahasa Indonesia disebut nilai waktu uang adalah
merupakan suatu konsep yang menyatakan bahwa nilai uang sekarang akan lebih berharga
dari pada nilai uang masa yang akan datang atau suatu konsep yang mengacu pada perbedaan
nilai uang yang disebabkan karena perbedaaan waktu (Basri, 1989).

Dalam memperhitungkan, baik nilai sekarang maupun nilai yang akan datang maka
kita harus mengikutkan panjangnya waktu dan tingkat pengembalian maka konsep time value
of money sangat penting dalam masalah keuangan baik untuk perusahaan, lembaga maupun
individu. Dalam perhitungan uang, nilai Rp. 1.000 yang diterima saat ini akan lebih bernilai
atau lebih tinggi dibandingkan dengan Rp. 1.000 yang akan diterima dimasa akan datang. Hal
tersebut sangat mendasar karena nilai uang akan berubah menurut waktu yang disebabkan
banyak faktor yang mempengaruhinya seperti.adanya inflasi, perubahan suku bunga,
kebijakan pemerintah dalam hal pajak, suasana politik, dll.

Demikian pula halnya bila membahas tentang investasi, dimana dana investasi
tersebut akan kembali melalui penerimaan-penerimaan keuntungan di masa yang akan
datang. lni berarti pengeluaran investasi dilakukan saat ini sedang penerimaannya akan
diperoleh pada tahun-tahun yang akan datang. Dengan demikian, kita tidak bisa langsung
membandingkan nilai investasi saat ini dengan sejumlah penerimaan yang akan datang.
oleh karena itu, penerimaan-penerimaan yang akan datang tersebut harus diperhitungkan
menjadi nilai sekarang, agar bisa dikomparasikan dengan nilai invesatsi yang
dikeluarkan saat ini. Hal ini berarti juga menggunakan konsep time value of money
(Sutrisno, 2000).

1.2 Rumus Masalah

1. Jesalaskan apa itu Analisis Garis waktu atau time line ?


2. Sebutkan perbedaan Anuitas Nilai Majemuk dan Anuitas (Annuity)?

3. Jelaskan penilaian uang dimasa yang akan datang ?


BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 LITERATUR TEORI

2.1.1 Definisi Uang

Uang adalah satuan nilai yang dijadikan sebagai alat transaksi dalam setiap
pembayaran di masyarakat, dimana pada uang tersebut tercantum nilai nominal, lembaga
yang mengeluarkan/menerbitkan uang, tahun produksi dan ketentuan lainnya.

Uang menurut beberapa ahli keuangan dapat disetarakan dengan kas. Beberapa
definisi uang antara lain:

 Dimana menurut Pedoman Akuntansi Perbankan Indonesia 2001 atau PAPI 2001
disebutkan “kas adalah mata uang kertas dan logam baik rupiah maupun mata uang
asing yg masih berlaku sebagai alat pembayaran yang sah,” dasar peraturannya adalah
berdasarkan PSAK 31 paragraf 11.
 Lebih lanjut yang dianggap setara dengan kas adalah berdasarkan PSAK 31 paragraf
103 adalah (a) kas, (b) giro pada Bank Indonesia; & (c) giro pada bank lain.
Dalam perkembangannya sekarang ini, uang bukan hanya dilihat sebagai alat
transaksi pembayaran, namun memiliki fungsi yang lebih beragam. Fungsi uang yang
dimaksud yaitu:
A. Uang sebagai penilai status kekayaan, dimana mereka yang paling banyak memiliki
uang, akan menggambarkan kemakmuran finansial yang lebih tinggi. Contohnya orang
yang menerima gaji per bulan dalam jumlah yang tinggi, memiliki simpanan dalam
bentuk tabungan dan deposito di bank dalam jumlah yang banyak, dan seterusnya akan
lebih dianggap memiliki nilai yang tinggi.
B. Sebagai alat pengumpul kekayaan. Uang yang dimiliki saat ini dapat digunakan untuk
membeli berbagai kebutuhan dan keperluan baik dalam bentuk barang maupun jasa.
Contohnya uang yang dimiliki dapat digunakan untuk membeli rumah, tanah, mobil,
gedung, dan sebagainya.
C. Sebagai barang. Pemahaman uang dilihat sebagai barang telah mulai dikenal secara
umum dalam masyarakat sejak pasca Perang Dunia II, yaitu dimana negara Amerika
Serikat telah menerbitkan mata uang dolar-nya dan digunakan oleh banyak pebisnis di
seluruh dunia sebagai ukuran dalam menghitung nilai suatu transaksi produk. Hal
tersebut dikarenakan dolar dianggap memiliki nilai yang stabil di pasaran. Hampir
setiap negara telah menjadikan dolar sebagai ukuran perbandingan kurs nilai mata
uangnya sehingga peredaran mata uang dolar bukan hanya di negara Amerika tapi
sudah seluruh dunia, lebih jauh dolar sudah dianggap sebagai barang yang
diperjualbelikan untuk mengambil keuntuntungan dari selisih nilai jual.
D. Sebagai media untuk menyelesaikan berbagai permasalahan. Contohnya untuk
membayar hutang, membayar tambahan pekerjaan (kerja lembur), & lain sebagainya.

2.2 Garis Waktu (Timeline)

Analisis Garis waktu atau time line adalah suatu alat penting yang digunakan
dalam analisis nilai waktu, dan merupakan suatu perwujudan grafis yang digunakan
untuk menunjukkan kapan Arus kas terjadi.
Analisis nilai waktu memiliki banyak aplikasi, termasuk perencanaan untuk
pensiun, penilaian saham dan obligasi, membuat jadwal cicilan pinjaman, dan membuat
keputusan perusahaan sehubungan dengan investasi pada pabrik dan peralatan baru.
Bahkan pada kenyataannya dari seluruh konsep ilmu keuangan yang ada, nilai waktu dari
uang adalah konsep yang paling penting.
Langkah pertama dalam analisis nilai waktu adalah membuat suatu garis waktu
(timeline) yang akan membantu memproyeksikan apa yang sedang terjadi dalam suatu
permasalahan.
Sebagai contoh berikut ini, misalnya uang yang ada di tangan kita saat ini Rp 100
juta, lalu berapa nilainya di masa depan?

 Interval dari 0 ke 1, 1 ke 2, dan 2 ke 3 adalah periode waktu seperti tahun atau bulan.
Waktu 0 adalah hari ini, dan merupakan awal dari periode ke-1.
 Waktu ke-1 adalah satu periode dari sekarang dan merupakan akhir dari periode ke-1
dan awal periode ke-2 dan seterusnya.
 Meskipun periode seringkali dinyatakan dalam tahun, periode juga dapat berupa
kuartal atau bulan atau bahkan hari.
 Perhatikan bahwa setiap titik melambangkan baik akhir dari satu periode dan awal
periode berikutnya. Jadi, jika periode dinyatakan dalam tahun, titik pada waktu ke-2
mencrminkan akhir tahun ke-2 dan awal tahun ke-3.
 Arus kas disajikan di bawah titik, dan tingkat bunga yang relevan disajikan di atas
garis waktu. Arus kas yang tidak diketahui, yang akan dicari ditunjukan oleh TANDA
TANYA.

Dalam contoh ini, tingkat bunga adalah 5%; satu arus kas Rp 100 juta
diinvestasikan pada waktu ke-0 dan nilai waktu ke-3 adalah suatu arus kas masuk yang
tidak diketahui.

Dalam contoh ini, arus kas terjadi hanya pada waktu ke-0 dan ke-3, tanpa ada
arus kas pada waktu ke-1 atau ke-2. Perlu dicatat bahwa dalam contoh ini tingkat bunga
konstan selama tiga tahun.

Kondisi ini pada umumnya benar, namun jika tidak, maka kita akan menunjukkan
tingkat bunga yang berbeda untuk setiap periode.

Sebuah projek/usaha yang akan ataupun sedang dikerjakan sangat tidak bisa dipisahkan dari
segi pengeluaran biaya (cost), dalam menunjang aktivitas projek/usaha tersebut yang setiap

waktunya mengalami perubahan. Perubahan. tersebut mengambarkan telah


adanya perbedaan-perbedaan dalam bentuk angka-angka nilai mata uang.

Sehingga jika kita amati dan teliti perubahan yang dijelaskan disini adalah pada
perubahan dalam mata uang. Bila projek/usaha tersebut memakai mata uang rupiah, maka
setiap pengeluaran yang dikeluarkan dalam bentuk mata uang rupiah untuk membeli
barang dan jasa menggambarkan perubahan pada naik turunnya mata uang rupiah
dipasaran domestik dan internasional. Begitu pula yg sama terjadi pada mata uang asing
seperti Dolar Amerika, Yen Jepang, Euro, Pound Sterling dan lainnya.Adanya garis
waktu sangat dibutuhkan ketika kita pertama kali mempelajari konsep konsep nilai waktu,
para pakar manajemen keuangan pun menggunakannya untuk menganalisis persoalan
keuangan yang kompleks.
2.3 Konsep Nilai Uang pada Waktu

Menurut Warren et al. (2009), Garrison et al. (2010), dan Kieso et al. (2013),
dalam bidang akuntansi atau keuangan, istilah ”nilai waktu uang” atau ”time value of
money” mengindikasikan hubungan antara waktu dan uang, sehingga setiap sen dari mata
uang yang diterima pada waktu sekarang dianggap lebih bernilai dibandingkan dengan
setiap sen dari mata uang yang akan diterima di masa yang kan datang.
Kimmel et al. (2011), dan Libby et al. (2011) menambahkan bahwa faktor-faktor
yang mempengaruhi konsep nilai waktu uang adalah nilai uang itu sendiri, jangka waktu,
dan tingkat bunga. Menurut Kieso et al. (2013), kondisi ini lebih banyak disebabkan
karena adanya peluang atas investasi masa kini dan bunga yang diterima atas investasi
yang dilakukan. Blocher et al. (2010) menegaskan bahwa nilai sekarang dari arus kas
masa depan adalah nilai ekuivalen dari nilai uang itu sendiri pada masa sekarang atau
disebut nilai uang yang disesuaikan dengan waktu (time-adjusted value).
Brigham dan Houston (2009), Horngren et al. (2012), dan Kieso et al. (2013)
mengemukakan konsep bahwa nilai sekarang (present value) dari uang akan selalu
memiliki nilai yang lebih kecil daripada nilai masa depan (future value) yang diketahui
terkait dengan akumulasi tingkat bunga. Menurut Bodie et al. (2009) tingkat bunga
dalam sebuah periode sering berbeda untuk mengakrualkan nilai uang pada periode yang
berbeda. Atrill dan McLaney (2006), Pike dan Neale (2009), dan Parrino et al. (2012)
mengilustrasikan bahwa nilai uang sekarang dari sebuah investasi akan memiliki nilai
uang yang lebih kecil dibandingkan dengan nilai uang yang akan diterima pada masa
yang akan datang.

Sedangkan. Menurut Sutrisno (2000) konsep nilai waktu uang dikelompokkan menjadi:

 Nilai yang akan datang atau future value


 Nilai sekarang atau present value
 Anuitas atau Annuity

2.4 Nilai Masa Mendatang (Future Value)

Metode penilaian uang dimasa yang akan datang adalah perhitungan uang yang
dimiliki saat ini dan diinvestasikan dengan penetapan bunga sehingga mengalami proses
bunga berbunga (compounding) sehingga nilai akan berubah pada masa yangg akan
datang.

Konsep penilaian uang di masa yang akan datang merupakan nilai pada suatu
waktu di masa datang dari sejumlah uang di masa sekarang atau serangkaian pembayaran
yang dievaluasi dengan menggunakan tingkat bunga tertentu. Nilai uang di masa
mendatang (future value) ditentukan oleh tingkat suku bunga tertentu yang berlaku di
pasar keuangan.

Makin tinggi tingkat bunga, makin tinggi nilai uang dimasa mendatang. Oleh
sebab itu, kaum pemilik uang (kaum Kapitalis) pola pikir dan perilakunya bertumpu pada
tingkat suku bunga. Jika tingkat bunga tinggi, ia akan membungakan uangnya atau
mendepositokan uangnya, dan jika suku bunga rendah, ia akan meminjam uang untuk
aktivitas bisnis.

Adapun rumus perhitungannya adalah :


n
FV =PV ( 1+i)
Keterangan:

FVn = Future Value (nilai uang masa depan periode ke n)

PV = Present Value (nilai sekarang)

i = Suku bunga

n = Compounding (periode penggandaan)

Tabel 1 mengilustrasikan bahwa, nilai uang saat ini adalah Rp. 10.000 yang akan
dhitung nilainya pada akhir tahun ke 3, dimana tingkat bunga konstan yang berlaku
adalah 10%.
t=1 t=2
PV = Rp 10.000 FV1 = ? FV2 = ? FV3 = ?
i = 10%
Tabel 1. Konsep nilai uang dimasa depan (future value)

Jika diasumsikan bahwa nilai uang yang akan diketahui adalah pada akhir
tahun pertama (t=1), maka langkah-langkah yang akan ditempuh adalah :
FV1 = Rp. 10.000 x (1+10%)1
= Rp. 10.000 x (1+0.1)1
= Rp. 10.000 x 1.1
= Rp. 11.000
Jika diasumsikan bahwa nilai yang akan dihitung adalah nilai uang pada akhir
tahun ke 2, maka penghitungan yang ditempuh adalah :
FV2 = Rp. 10.000 x (1+10%)2
= Rp. 10.000 x (1+0.1)2
= Rp. 10.000 x 1.21
= Rp. 12.100
Jika diasumsikan bahwa nilai yang akan dihitung adalah nilai uang pada akhir
tahun ke 3, maka penghitungan yang ditempuh adalah :
FV3 = Rp. 10.000 x (1+10%)3
= Rp. 10.000 x (1+0.1)3
= Rp. 10.000 x 1.331
= Rp. 13.310
Implikasi pada pencatatan akuntansi dapat diilustrasikan sebagai berikut, jika
diasumsikan sebuah perusahaan melakukan penjualan kredit sebesar Rp. 10.000 pada
1 Januari 2018 dan dilunasi pada 1 Januari 2019, maka catatan yang diperlukan adalah
:

1 Januari 2018 Piutang dagang 10.000


Pendapatan Penjualan 10.000
1 Januari 2019 Kas 10.000
Piutang dagang 10.000
Apabila pencatatan akuntansi diatas dikaitkan dengan nilai wajar dari uang,
dimana tingkat bunga yang berlaku sepanjang tahun 2018 adalah sebesar 10%, maka
dapat diasumsikan bahwa perusahaan mengalami kerugian sebesar Rp. 1.000 atau Rp.
11.000 (nilai uang waktu masa depan) dikurangi Rp. 10.000 (nilai uang waktu
sekarang). Nilai kerugian yang diestimasi akan semakin besar apabila piutang dagang
yang dimaksud memiliki jangka waktu ketertagihan yang lebih lama.
BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Nilai Sekarang (Present Value)

Metode nilai sekarang adalah perhitungan nilai sekarang dari sejumlah uang
yang akan dibayar pada masa mendatang, atau menghitung nilai masa yang akan
datang dengan keharusan berapa jumlah dana yang harus kita sediakan pada saat ini.

Menurut Joel G. Siegel dan Jae K. Shim mengatakan bahwa present value
merupakan nilai sekarang dari jumlah uang pada masa datang. Pada prinsipnya proses
menghitung present value adalah proses diskonto (discounting).

Konsep nilai sekarang merupakan nilai saat ini pada proyeksi uang kas masuk
bersih (net cash flow) di masa mendatang. Uang kas masuk bersih di masa mendatang
adalah proyeksi hasil investasi. Nilai sekarang disebut juga “diskonto”. Tingkat
diskonto (tingkat kapitalisasi) yaitu tingkat bunga yang digunakan yang digunakan
untuk mengubah nilai masa depan menjadi nilai sekarang.

Makin tinggi tingkat suku bunga, makin kecil nilai uang sekarang pada
rencana penerimaan uang di masa depan.

Jika kita menganalisis nilai waktu dari uang dimisalkan adalah sebesar Rp
1.000,- yang akan kita terima nantinya pada akhir tahun depan atas dasar tingkat
bunga tertentu, maka nilainya pada permulaan periode/nilai sekarang adalah lebih
kecil dari Rp 1.000,-.

Rumus untuk menghitung present value adalah:

FV
PV = n
(1+i )
Permasalahan kasus pada Nilai Masa Mendatang diatas akan memiliki hasil
yang sama apabila menggunakan konsep uang masa sekarang (present value).
Gambar 2 mengilustrasikan bahwa, nilai uang masa depan adalah Rp. 11.000, Rp.
12.100, dan Rp. 13.310 yang akan dhitung nilainya pada tahun sekarang, dimana
tingkat bunga konstan yang berlaku adalah 10%.
t=1 t=2 t=3
PV = ? FV1 = Rp 11.000 FV2 = 12.100 FV3 = 13.310
i = 10%
Tabel 2. Konsep nilai uang masa sekarang (present value)

Jika diasumsikan bahwa nilai uang yang diketahui pada akhir tahun pertama
(t=1) adalah sebesar Rp. 11.000, maka langkah-langkah yang akan ditempuh adalah :
PV1 = Rp. 11.000 x 1 (1+10%)1
= Rp. 11.000 x 0.909091
= Rp. 10.000
Jika diasumsikan bahwa nilai uang yang diketahui pada akhir tahun kedua
(t=2) adalah sebesar Rp. 12.100, maka langkah-langkah yang akan ditempuh adalah :
PV2 = Rp. 12.100 x 1 (1+10%)2
= Rp. 12.100 x 0.826446
= Rp. 10.000
Jika diasumsikan bahwa nilai uang yang diketahui pada akhir tahun ketiga
(t=3) adalah sebesar Rp. 13.310, maka langkah-langkah yang akan ditempuh adalah :

PV2 = Rp. 13.310 x 1 (1+10%)


= Rp. 13.310 x 0.751315
= Rp. 10.000
Konsep nilai waktu uang berdasarkan pendekatan nilai uang pada waktu
sekarang memberikan implikasi yang sama pada pencatatan akuntansi terkait dengan
nilai wajar dari uang tersebut. Pendekatan nilai uang waktu yang akan datang (future
value) dan pendekatan nilai uang waktu sekarang (present value) juga memiliki
implikasi yang sama apabila diterapkan dalam konteks keputusan investasi.

3.2 Anuitas (Annuity)

Konsep anuitas merupakan suatu perhitungan pada rangkaian pembayaran


dengan jumlah yang sama besar pada setiap interval pembayaran, dimana besar
maupun kecilnya jumlah pembayaran pada setiap interval tergantung kepada jumlah
pinjaman, jangka waktu dan tingkat bunga.
Adapun menurut Ciaran Walsh bahwa anuitas merupakan serangkaian
pembayaran dalam jumlah sama yang dilakukan pada interval waktu yang juga sama.
Contoh anuitas adalah seperti pembayaran bunga deposito, bunga obligasi, pembayaran angsuran
kredit barang apakah motor, mobil, rumah dan lainnya.

3.3 Anuitas Nilai Majemuk

Pembayaran dapat dilakukan dgn jumlah yg sama utk setiap periode,


sebagai nilai akhir penerimaan/pembayaran

FVAn = R1(1+i)n-1+ R2(1+i)n-2 +...+ Rn(1+i)n-n

Rumus utk menghitung :

FVAn = R [
(1+i )n −1
i ]
Keterangan :

FVAn = nilai sekarang anuitas sampai periode n

R = pembayaran atau penerimaan setiap periode

i = tingkat bunga

n = jumlah waktu anuitas

Contoh :

Wendo menginginkan sebuah sepeda motor, untuk itu ia menyimpan


uangnya sebesar Rp.2.000.000,- setiap akhir tahun di bank ABC dengan tingkat
bunga 12% per tahun.

Berapakah jumlah uang Wendo pada akhir tahun kelima ?

FVAn = 2.000 . 000 [ 6 ,3528 ]


= 12.705.600

Contoh bila pembayaran tidak sama

Ita menabung di bank ABC setiap tahun berturut-turut sebagai berikut ;


Rp.500.000,-Rp.1.000.000,-, Rp1.500.000,-, RP.800.000, dengan tingkat bunga
pertahun tahunnya 10% Hitunglah uang Ita pada akhir tahun ke 4?

Jawab :

FV 4 =500.000(1,1)3+1.000.000(1,1 )2 +1.500.000(1,1)1 +800.000(1,1)0


= 665.500+1.210.000+1.650.000+800.000

= 4.325.500

3.4 Anuitas Nilai Sekarang (Present Value Annuity)

Rumus yang digunakan jumlah pembayaran sama, sehingga nilai sekarang


anuitas (PVA) =

( ) ( ) ( )
1 2 n
1 1 1
PVAn = R +R +. .. . .+R
1+i 1+i 1+i

Rumus anuitas pembayaran sama :

[ ]
1
1−
(1+i)n
PVAn = R
i

Keterangan :

PVAn = nilai sekarang anuitas sampai periode n

R = pembayaran atau penerimaan setiap periode

i = tingkat bunga

n = jumlah waktu anuitas

[ ]
Nilai dapat dilihat di tabel PVFA
1
1−
(1+i)n
i

Contoh (Serial pembayaran/penerimaan sama setiap periode) :


Pak Tarno akan menerima keuntungan sebesar Rp. 8.000.000,- selama 3
tahun dengan tingkat bunga sebesar 8 %, maka nilai anuitasnya adalah :

PVAn = Rp. 8.000.000,- (2,577)

= Rp. 20.616.000,-

Apabila serial pembayaran/penerimaan setiap periode tidak sama, maka


penyelesaian dilakukan dengan menghitung satu persatu PV masing-masing
periode, selanjutnya dijumlahkan.

Contoh :

Hitunglah nilai uang Mpok Norni sekarang dengan i yg berlaku 12% dari
uang yang akan diterima dari hasil investasinya :

Tahun 1 Rp.2.000.000, Tahun 2 Rp.4.000.000, Tahun 3 Rp.2.500.000,


Tahun 4 Rp.2.000.000, dan Tahun ke 5 Rp.1.500.000,

Jawab :

Thn Penerimaan (Rp) DF12% PV-Penerimaan

1 2.000.000 0,8929 1.785.800

2 4.000.000 0,7972 3.188.800

3 2.500.000 0,7118 1.779.500

4 2.000.000 0,6355 1.271.000

5 1.500.000 0,5676 851.100

Total PV... 8.876.200

Dengan diketahui 3 (tiga) unsur dari rumus PVA, dapat ditentukan 1 (satu)
unsur lainnya yang tidak diketahui. Sebagaimana sdh dikemukakan di atas, unsur
rumus PVA terdiri dari :

PVAn = nilai sekarang anuitas sampai periode n

R = pembayaran atau penerimaan setiap periode

i = tingkat bunga
n = jumlah waktu anuitas
BAB IV

KESIMPULAN

Time value of money atau dalam bahasa Indonesia disebut nilai waktu uang adalah
merupakan suatu konsep yang menyatakan bahwa nilai uang sekarang akan lebih berharga
dari pada nilai uang masa yang akan datang atau suatu konsep yang mengacu pada perbedaan
nilai uang yang disebabkan karena perbedaaan waktu yang disebabkan banyak faktor yang
mempengaruhinya seperti.adanya inflasi, perubahan suku bunga, kebijakan pemerintah dalam
hal pajak, suasana politik, dll.

Demikian pula halnya bila membahas tentang investasi, dimana dana investasi
tersebut akan kembali melalui penerimaan-penerimaan keuntungan di masa yang akan
datang. lni berarti pengeluaran investasi dilakukan saat ini sedang penerimaannya akan
diperoleh pada tahun-tahun yang akan datang. Dengan demikian, kita tidak bisa langsung
membandingkan nilai investasi saat ini dengan sejumlah penerimaan yang akan datang.
oleh karena itu, penerimaan-penerimaan yang akan datang tersebut harus diperhitungkan
menjadi nilai sekarang, agar bisa dikomparasikan dengan nilai invesasi yang
dikeluarkan saat ini.

Disamping itu, Analisis Garis waktu atau time line adalah suatu alat penting yang
digunakan dalam analisis nilai waktu, dan merupakan suatu perwujudan grafis yang
digunakan untuk menunjukkan kapan Arus kas terjadi.

Berdasarkan perhitungan diatas, Pendekatan nilai uang waktu yang akan datang
(future value) dan pendekatan nilai uang waktu sekarang (present value) memiliki implikasi
yang signifikan terhadap pencatatan dan pelaporan akuntansi terkait nilai wajar dari uang.
Hasil penghitungan menurut konsep nilai uang waktu yang akan datang (future value) dan
konsep nilai uang waktu sekarang (present value) menunjukkan bahwa ketidaktepatan atas
keputusan estimasi nilai uang akan mengakibatkan tidak tepatnya pencatatan akuntansi dan
memberikan dampak rugi estimasi atas pelaporan keuangan.Sedangkan metode anuitas
menunjukkan besar maupun kecilnya jumlah pembayaran pada setiap interval.

Anda mungkin juga menyukai