NPM : 231531011
MATERI : PROSES PENYUSUNAN ANGGARAN
1
1. Waktu penyusunan yang lama, Penyusunan anggaran yang lama lebih banyak dikarenakan
dilakukannya proses bottom-up, yang menyebabkan banyaknya negosiasi yang dilakukan.
2. Sulit disesuaikan dalam lingkungan yang cepat berubah.
3. Kecenderungan "slack" dalam penyusunan anggaran, terjadi saat orang-orang dalam
perusahaan tidak mengatakan yang sesungguhnya, dan cenderung untuk mempertinggi
biaya yang diminta dibandingkan dengan yang seharusnya,
4. Kecenderungan "gaming" terjadi apabila orang-orang yang bekerja pada perusahaan
berusaha untuk mencapai angka-angka yang ada dianggaran dengan segala macam cara,
termasuk dengan cara-cara yang sebenarnya merugikan perusahaan.
2
10.5 Penyusunan Anggaran dengan Mempergunakan Konsep Three Wheels of Profit Plan
3
Terdapat tiga tahapan yaitu:
4
1. Profit wheel, dalam profit wheel, perusahaan akan membuat anggaran penjualan, semua
anggaran biaya dan anggaran asset untuk menentukan besarnya anggaran laba perusahaan.
2. ROE wheel, anggaran laba yang diperoleh harus dapat memenuhi target ROE perusahaan.
Jika tidak harus melakukan ROE wheel dengan pengulangan profit wheel, dengan
melakukan revisi, Meningkatkan utilitas aset perusahan, dan Mengubah struktur
permodalan (capital structure) perusahaan.
3. Cash wheel, Tujuan dari cash wheel adalah untuk memastikan bahwa perusahaan memiliki
arus kas yang positif untuk mendanai semua kegiatan yang dianggarkan yang
menghasilkan tingkat laba yang sesuai dengan target ROE perusahaan, dan memiliki
jumlah kas yang dibutuhkan untuk melaksanakan kegiatan perusahaan.
5
Terbagi menjadi tiga yaitu
1. Anggaran operasional berisi anggaran penjualan dan anggaran biaya yang
dikeluarkan perusahaan
2. Anggaran finansial, anggaran ini berisi konsekuensi dari anggaran operasional yang
disusun.
3. Anggaran modal, anggaran ini berisi mengenai perkiraan investasi asset tetap yang
akan dilakukan perusahaan pada periode anggaran.
Kali ini, akan berfokus pada anggaran operasional.
6
10.7 Penyusunan Anggaran Penjualan
Penyusunan anggaran induk biasanya dimulai dengan menyusun anggaran penjualan,
meskipun dalam beberapa industri terdapat pengecualian misalnya industry pertambangan yang
dimulai dengan anggaran produksi.
Terdapat dua hal yang harus diperkirakan perusahaan dalam menyusun anggaran penjualan,
yaitu harga jual per unit dan unit terjual.
Metode memprediksi:
1. Sales Department Estimates, dalam metode ini masing-masing tenaga penjualan akan
disuruh membuat perkiraan unit yang mereka bisa jual pada periode mendatang.
2. Customer Survey, metode ini kebanyakan dipakai untuk perusahaan yang tidak memiliki
pelanggan dalam jumlah yang banyak (Business to Business).
3. Share of the Market, dalam metode ini perusahaan akan menentukan besarnya target
pangsa pasar yang akan dicapai pada periode mendatang, dan perusahaan akan menentukan
jumlah unit yang harus dijual untuk mencapai target pangsa pasar tersebut.
4. Survey of Executive Opinion, dalam metode ini, anggaran penjualan akan disusun
berdasarkan opini dari dewan direksi perusahaan.
5. Delphi Process, dalam metode ini perusahaan akan menanyakan kepada ahli-ahli
dibidangnya untruk membentuk asumsi-asumsi yang akan terjadi di periode mendatang.
6. Analisis Regresi, dalam model ini perusahaan membentuk model statistic untuk
menentukan factorfaktor apa saja yang secara significant akan mempengaruhi penjualan
perusahaan.
Perusahaan dengan banyak jenis produk atau berbasis pesanan memiliki tantangan tersendiri.
Penyusunan anggaran penjualan tanpa merinci hanya menetapkan target peningkatan dari
tahun sebelumnya, bukan merupakan cara yang benar, karena tanpa adanya informasi unit terjual,
maka perusahaan tidak dapat membuat anggaran produksi, dan tanpa adanya anggaran produksi,
perusahaan tidak dapat memperkirakan anggaran biaya produksi, kecuali semua biaya produksi
tersebut juga dianggarkan secara total.
7
10.8 Anggaran Produksi:
Setelah menyusun anggaran penjualan, langkah berikutnya adalah menyusun anggaran
produksi. Rumus yang digunakan adalah anggaran penjualan ditambah target persediaan barang
jadi akhir dikurangkan persediaan barang jadi awal. Dengan asumsi target persediaan akhir sebesar
10% dari target penjualan berikutnya, persediaan awal 10,000 unit, dan target penjualan kuartal I
tahun 20X4 sebesar 180,000 unit, dapat disusun anggaran produksi.
8
Anggaran ini dapat dibuat sebagai biaya variabel atau tetap. Standar kuantitas jam buruh
langsung diperlukan, dan anggaran dibuat dengan mengalikan jumlah buruh dengan biaya gaji per
bulan.
9
Beberapa perusahaan menerapkan konsep beyond budgeting yang menghapus penggunaan
anggaran tradisional. Meskipun dalam konsep ini anggaran dihilangkan. Namun fungsi-fungsi
anggaran tetap ada dan dijalankan dengan mempergunakan metode-metode lainnya. Contohnya,
salah satu fungsi anggaran adalah untuk perencanaan keuangan dan pajak. Jika tidak ada anggaran,
maka konsep ini mempergunakan rolling forecast untuk melakukan fungsi tersebut. Contoh
lainnya adalah, jika anggaran dipergunakan untuk penentuan target, maka jika tidak ada anggaran,
maka penentuan target akan dilakukan dengan mempergunakan balanced scorecard.
REFERENSI
Atkinson, Anthony A., Kaplan, Robert S., Matsumura, Ellen Mae, and Young, Mark S.,
Management
Accounting; Information for Decision Making and Strategy Execution, 6th edition, Pearson
Education Limited, 2012.
Modul CA IAI
10