ABSTRAK
Klasifikasi biaya memiliki pengertian sebagai sebuah pengelompokan dan elemen biaya
secara sistematis dalam penggolongan tertentu. Kegiatan klasifikasi biaya sendiri bertujuan
untuk membuat laporan terkait mengenai data yang ada dan bertujuan memberikan data
keuangan perusahaan secara faktual berdasarkan peruntukan dan penggolongan. Dimana
sumber dari klasifikasi ini sendiri didasarkan pada sumber ekonomis yang diukur
dalam satuan uang. Klasifikasi ini sendiri disusun dengan tujuan tertentu misalnya untuk
membuat evaluasi keuangan, pelaporan keuangan atau lainnya.Klasifikasi biaya sangat
penting guna membuat ikhtisar atas data biaya untuk tujuan penyusunan laporan keuangan,
untuk memprediksi perilaku biaya, untuk pembebanan biaya ke objek biaya, serta untuk
pembuatan keputusan. Garrison and Noreen 2006:50, mengklasifikasikan biaya sebagai
berikut: a. Biaya Produksi Manufacturing Cost 1 Bahan Langsung Direct Material 2 Tenaga
Kerja Langsung Direct Labor 3 Overhead b. Biaya Non Produksi Non-manufacturing c.
Biaya Variabel Variable Cost d. Biaya Tetap Fixed Cost e. Biaya Langsung Direct Cost f.
Biaya Tidak Langsung Indirect Cost g. Biaya Diferensial Differential Cost h. Biaya
Tertanam Sunk Cost i. Biaya Kesempatan Opportunity Cost Penjelasannya adalah sebagai
berikut: a. Biaya Produksi Manufacturing Cost Yaitu semua biaya untuk merubah bahan
mentah menjadi produk jadi. Biaya ini diklasifikasikan menjadi: 1 Bahan Langsung 2
Tenaga Kerja Langsung 3 Overhead Menurut Bastian dan Nurlela 2009:219, overhead
pabrik adalah bahan baku tidak langsung dan tenaga kerja tidak langsung lainnya yang tidak
dapat ditelusuri secara langsung ke produk selesai atau tujuan akhir biaya. Istilah lain yang
digunakan untuk overhead pabrik adalah biaya produksi tidak langsung.
Kata Kunci: Klasifikasi biaya, Biaya, Manufacturing Cost, Overhead, Cost of Information.
1
PENDAHULUAN
2
beli dan pengorbanan Iainnya yang dilakukan untuk mempersiapkan aktiva yang
bersangkutan sampai siap digunakan.
Istilah biaya umumnya digunakan untuk pengorbanan manfaat ekonomis untuk
memperoleh jasa yang tidak dikapitalisasi nilainya Beban merupakan biaya yang
tidak dapat memberilcan manfaat di masa yang akan datang, atau identik dengan
biaya atau harga perolehan yang sudah habis masa manfaatnya. Berkenaan dengan
batasan yang terakhir ini di mana terdapat biaya Yang langsung diperlakukan sebagai
beban dalam pelaporan keuangan konvensional, maka istilah biaya sering digunakan
secara bergantian dengan istilah beban.
Dalam akuntansi dikenal konsep biaya yang berbeda untuk tujuan yang berbeda.
Untuk berbagai keperluan, biaya dapat dikelompokkan menurut berbagai
karakteristik. Untuk penyajian laporan keuangan bagi kepentingan pihak eksternal
biaya dibagi menurut fungsi-fungsi organisasi, Sehingga terdapat kelompok beban
pokok penjualan, biaya penjualan, beban administrasi dan umum serta beban non-
operasi.
Informasi biaya sangat penting dalam penetapan harga,efisiensi penggunaan sumber
daya, dan bahkan evaluasi tentang lini produk yang paling menguntungkan. Jumlah
biaya juga diperlukan untuk memantau dukungan berbagai fungsi dalam bisnis
termasuk operasi,personalia, pemasaran, dan departemen akuntansi.
Dalam operasi bisnis sehari-hari dapat ditemukan berbagai nama biaya menurut
objek pengeluaran kas, atau kewajiban yang ditimbulkannya. Misalnya terdapat
biaya iklan, biaya penyusutan, biaya telepon, biaya alat tulis kantor, biaya jamuan
sumbangan, pemeliharaan, biaya sewa, dan lain sebagainya.
Biaya adalah semua pengorbanan yang perlu dilakukan untuk suatu proses
produksi, yang dinyatakan dengan satuan uang menurut harga pasar yang
berlaku, baik yang sudah terjadi maupun yang akan terjadi. Biaya terbagi menjadi
dua, yaitu biaya eksplisit dan biaya implisit. Biaya eksplisit adalah biaya yang
terlihat secara fisik, misalnya berupa kas. Sementara itu, yang dimaksud dengan
biaya implisit adalah biaya yang tidak terlihat secara langsung, misalnya biaya
kesempatan dan penyusutan barang modal.
Menurut Hansen Mowen (2000:38) yang dialihbahasakan oleh Ancella
A. Hermawan, mendefinisikan biaya sebagai “kas atau nilai ekuivalen kas yang
dikorbankan untuk barang atau jasa yang diharapkan membawa keuntungan masa
ini dan masa datang untuk organisssi.Di sisi lain, Carter dan Usry (2004:29) biaya
didefinisikan sebagai “Nilai tukar, pengeluaran, pengorbanan untuk
memperoleh manfaat”.
Menurut Bastian, dkk. (2006:4) biaya adalah “pengorbanan sumber
ekonomis yang diukur dalam satuan uang yang telah terjadi atau kemungkinan
akan terjadi untuk mencapai tujuan tertentu”.
4
Dalam akuntansi, yang dimaksud dengan biaya adalah aliran sumber daya
yang dihitung dalam satuan moneter yang dikeluarkan untuk membeli atau
membayar persediaan, jasa, tenaga kerja, produk, peralatan, dan barang lainnya
yang digunakan untuk keperluan bisnis atau kepentingan lainnya.Biaya
merupakan harga yang dibayarkan untuk mendapatkan, menghasilkan, atau
memelihara barang atau jasa. Misalnya harga-harga yang dibayarkan untuk
bahan, tenaga kerja, dan biaya overhead pabrik.
5
2.2.3 Klasifikasi Biaya dalam Perusahaan Dagang.
Contoh : Laporan Laba Rugi
Biaya produk :
Persediaan barang dagangan, 1/1/2006 …...Rp. xxx.xxx
Pembelian barang dagangan ………………Rp. xxx.xxx (+)
Biaya Periode :
Gaji …………………………………………. Rp. xxx.xxx
Komisi wiraniaga …………………………… Rp. xxx.xxx
Sewa ………………………………………… Rp. xxx.xxx
Periklanan …………………………………… Rp. xxx.xxx
Utilitas ………………………………………. Rp. xxx.xxx
Asuransi ……………………………………... Rp. xxx.xxx
Keperluan kantor ……………………………. Rp. xxx.xxx (+)
Biaya dalam perusahaan jasa dibagi menjadi biaya langsung dan biaya tidak
langsung.
a. Biaya langsung (direct cost)
adalah biaya yang dapat ditelusuri secara fisik ke produk atau jasa tertentu,
seperti gaji yang dibayarkan kepada para akuntan, pengacara, dll.
b. Biaya Tidak langsung (indirect cost)
adalah biaya yang tidak dapat ditelusuri ke produk atau jasa, seperti asuransi
atau sewa kantor. Biaya tidak langsung biasanya dikurangkan dari pendapatan
dalam periode di mana biaya dipakai.
6
Contoh: Laporan Laba Rugi Perusahaan Jasa
PT Cahaya Abadai
Laporan Laba Rugi
31 Desember 2006
Berikut data operasi dan biaya yang telah ditentukan sebelumnya (standard)
maupun yang actual adalah sebagai berikut:
Departemen Pemeliharaan
8
Departemen Pendukung
3.2 Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
Hamanto, M.Soc.Sc., Akt., Drs., 1992, Akuntansi Biaya untuk Perhitungan Biaya
Tresno Lesmono, MSPA., AKT., Drs., 1998, Akuntansi Biaya, Cetakan Pertama
, Yogyakarta : Pusat penerbitan Akaderni YKPN.
10