Anda di halaman 1dari 10

RESUME AKUNTANSI BIAYA

KONSEP BIAYA

Nama Anggota :
 Farahdibba Putri Azzahra (202221330007)
 Alifia Anugrah Isra (202221330018)
 Zaky Diva Imandito (202221330019)
 Aliffia Putri Ananda (202221330021)
Prodi/Kelas : Akuntansi / K
Dosen Pengampu : Gisti Riza Adistie, SE., MA., MM.

A. Pengertian Biaya

Biaya adalah pengorbanan sumber ekonomi, yang sudah terjadi ataupun yang belum
terjadi yang dikeluarkan oleh suatu perusahaan untuk memperoleh suatu suatu produk
maupun jasa yang diharapkan dapat memiliki manfaat dalam kurun periode tertentu ataupun
satu periode akuntansi. Pengorbanan yang dikeluarkan tersebut haruslah dapat diukur dengan
satuan moneter dan dicatat sebagai aset dalam laporan keuangan.

Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (1994), pengertian biaya adalah pengorbanan yang
dapat diukur dalam satuan uang, yang telah terjadi maupun belum terjadi dengan tujuan
tertentu. Secara singkat, biaya diartikan pengorbanan sumber ekonomi untuk memperoleh
suatu aktiva.

Menurut Mulyadi (2005), pengorbanan sumber ekonomi dalam rangka memperoleh


aktiva disebut harga pokok. Jadi dengan kata lain, biaya merupakan bagian dari harga pokok
tersebut dalam rangka memperoleh penghasilan. Sedangkan, menurut Simamora (2002) biaya
adalah kas atau nilai setara kas yang dikeluarkan untuk barang atau jasa yang diharapkan
memberikan manfaat pada saat ini atau di masa mendatang bagi organisasi. Sedangakan
menurut Supriyono (2000), biaya adalah harga perolehan yang dikorbankan atau yang
digunakan dalam rangka memperoleh penghasilan atau revenue dan akan dipakai sebagai
pengurang penghasilan.

Dari beberapa definisi biaya di atas, dapat disimpulkan bahwa biaya merupakan kas
atau nilai setara kas yang dikeluarkan oleh perusahaan, baik yang telah dikeluarkan maupun
yang akan dikeluarkan untuk memperoleh suatu aktiva, baik berupa produk maupun jasa,
dengan harapan akan memberikan manfaat yaitu mendapatkan atau meningkatkan
keuntungan.

B. Perbedaan Biaya dan Beban

Seperti yang telah diuraikan diatas, biaya adalah pengorbanan atau pengeluaran yang
dikeluarkan untuk memperoleh aktiva, baik produk atau jasa, yang diharapkan memberikan
manfaat untuk perusahaan. Biaya ini, pada laporan keuangan akan dikategorikan sebagai aset
lancar oleh perusahaan. Contoh, perusahaan membayar asuransi mesin dibayar dimuka
sebesar Rp.12.000.000 untuk 1 tahun yang akan datang. maka asuransi dibayar dimuka
adalah biaya yang termasuk dalam kategori aset dalam laporan keuangan.

Sedangkan beban adalah pengeluaran berupa menurunnya nilai ekonomi suatu aset
yang telah memberikan manfaatnya yang mengakibatkan naiknya liabilitas dalam kurun suatu
periode tertentu atau satu periode akuntansi. Jadi dengan kata lain, beban adalah biaya yang
telah habis masa gunanya untuk kepentingan perusahaan. Beban dikategorikan sebagai
liabilitas dalam laporan keuangan. Contoh, setelah 5 bulan berjalan, perusahaan yang telah
membayar asuransi dibayar dimuka sebesar Rp.12.000.000 untuk 1 tahun akan mencatat
Rp.5.000.000 sebagai beban asuransi mesin (liabilitas) karena telah dirasakan manfaatnya
selama 5 bulan. Sedangkan sisanya, sebesar Rp.7.000.000 akan tetap tercatat sebagai asuransi
dibayar dimuka (aset) mewakili 7 bulan yang masih belum dirasakan manfaatnya.

C. Fungsi Biaya

Biaya memiliki peran yang penting diberbagai kegiatan perusahaan. Terdapat beberapa
fungsi biaya. Antara lain :

 Melancarkan Kegiatan Operasional


Biaya berfungsi untuk memastikan kegiatan operasional berjalan dengan lancar.
Tanpa adanya biaya, maka segala kebutuhan yang diperlukan dalam melakukan
aktifitas perusahaan akan tidak terpenuhi. Hal ini mengakibatkan terhambatnya
kegiatan perusahaan. Misal pada divisi produksi, untuk melakukan kegiatan
produksi, perlu adanya tenaga kerja yang memadai. Jika perusahaan tidak mampu
mengeluarkan ongkos untuk tenaga kerja baik tenaga kerja langsung maupun tidak
langsung. Maka secara otomatis tidak ada yang akan menjalankan aktifitas
produksi. Hal ini tentunya akan memberikan dampak yang buruk bagi
keberlangsungan perusahaan. Dengan demikian, penting bagi perusahaan untuk
mengeluarkan biaya demi kelancaran aktifitas perusahaan.

 Sebagai Dasar Penentuan Harga Pokok Penjualan (HPP)


Fungsi yang lain dari biaya ialah menghitung harga pokok penjualan. Setiap
perusahaan pasti menginginkan keuntungan. Namun sebelum menentukan
keuntungan, setiap produk ataupun jasa yang nantinya akan dipasarkan harus
ditetapkan terlebih dahulu harga pokoknya. Harag pokok penjualan dapat diperoleh
dari penjumlahan biaya – biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan ditambah
dengan keuntungan yang dikehendaki oleh perusahaan. Misal, untuk membuat satu
unit produk, diperlukan biaya sebesar Rp.50.000. Jika perusahaan ingin
keuntungan sebesar 10%, maka harga pokok penjualan nya ialah Rp.50.000
ditambah dengan Rp.5.000 (10%) menjadi Rp.55.000.

 Acuan Pengeluaran Berikutnya


Fungsi biaya yang tak kalah penting ialah sebagai acuan pengeluaran berikutnya.
Biaya yang dikeluarkan untuk hasil produk pertama dapat menjadi acuan dalam
menentukan pengeluaran yang diperlukan untuk produksi berikutnya. Hal ini
dilakukan untuk meminimalisir kerugian yang dialami dan meningkatkan
keuntungan yang didapat. Misal, pada produksi dibulan Januari dengan hasil
produksi 200 unit mendapatkan kerugian yang cukup besar. Hal itu didasari oleh
kurangnya permintaan akan barang tersebut. Maka, perusahaan dalam melakukan
perencanaan keuangan untuk produksi dibulan Februari, dapat mengurangi biaya
produksi untuk meminimalisir kerugian yang dialami.

D. Klasifikasi Biaya

Pengklasifikasian biaya dipandang penting karena berperan sebagai data biaya yang
diharapkan dapat membantu manajemen dalam melakukan perencanaan, pengendalian dan
evaluasi terhadap kegiatan perusahaan. Biaya dapat diklasifikasikan berdasarkan tinjauan
yang berbeda.
Biaya dapat diklasifikasikan berdasarkan objek yang dibiayai, misalnya pembelian
bahan baku yang digunakan dalam proses produksi dapat diklasifikasikan sebagai ”biaya
bahan baku”, pengeluaran untuk tenaga kerja digolongkan sebagai “biaya tenaga kerja”,
sedangkan pengeluaran untuk reperasi digolongkan pada “biaya reperasi” dan seterusnya.

Berdasarkan tinjauan potensi resiko positif dan negatifnya, biaya dapat dibagi menjadi
2 antara lain :

 Biaya Peluang (Opportunity Cost)


Biaya yang memiliki kemampuan untuk menambahkan keuntungan dalam
pengeluarannya. Misal, seseorang akan membeli suatu tanah sebagai tempat untuk
kegiatan produksi. Maka seiring berjalannya waktu, nilai ekonomi dari tanah
tersebut. Sehingga jika diputuskan untuk menjual tanah tersebut, maka akan
mendapatkan keuntungan.

 Biaya Hangus (Sunk Cost)


Biaya yang dikeluarkan namun tidak dapat kembali sebagai akibat dari resiko
pengeluaran tersebut. Misal, seseorang dan rekannya berencana membuat suatu
usaha. Maka mereka berdua mengeluarkan sejumlah biaya sebagai modal usaha
baru tersebut. Namun, usaha tersebut tidak dapat mendapatkan penjualan yang
cukup hingga usaha tersebut bangkrut, maka sejumlah biaya yang dikeluarkan
sebagai modal tersebut tidak dapat kembali.

Pengklasifikasian biaya dalam hubungannya dengan periode pembukuan. Biaya dapat


dibagi menjadi 2. Antara lain :
 Pengeluaran Modal (capital expenditure) adalah biaya yang dikeluarkan dinikmati
lebih dari satu periode akuntansi, pengeluaran modal ini pada saat terjadinya
dicatat sebagai aktiva dan dibebankan dalam tahun – tahun yang menikmati
manfaatnya dengan cara disusutkan. Contoh, biaya pembelian mesin, dimana
manfaat yang diberikan dari mesin tersebut memiliki jangka waktu yang panjang.
 Pengeluaran Penghasilan (revenue expenditure) adalah biaya yang mempunyai
manfaat dalam kurun periode saat biaya tersebut dikeluarkan. Contoh, biaya
pemeliharaan mesin dimana manfaatnya hanya dapat dirasakan dalam kurun waktu
saat mesin masih dirawat.
Pengklasifikasian biaya berdasarkan pertimbangan pengambilan keputusan. Biaya
dapat dibagi menjadi dua. Antara lain :

 Biaya relevan adalah biaya dimasa mendatang yang diperkirakan akan terpengaruh
oleh suatu keputusan yang telah diambil dari berbagai keputusan alternatif. Antara
lain :
a) Biaya diferensial, perbedaan selisih biaya dalam beberapa alternatif pilihan.
Umumnya, biaya diferensial disebut juga biaya marginal.
b) Biaya nyata, yaitu biaya yang dikeluarkan sebagai konsekuensi dari
pemilihan suatu alternatif. Contoh : biaya yang dikeluarkan akibat
menerima pesanan dari luar.
c) Biaya yang dapat dilacak, yaitu biaya yang pengeluarannya dapat dilacak
secara langsung ke objek biaya. Contoh : Biaya bahan baku langsung dan
tenaga kerja langsung.
 Biaya tidak relevan, yaitu biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan namun tidak
mempengaruhi keputusan apapun. Contoh, biaya histori atau biaya yang sudah
dikeluarkan di masa lalu, seperti pembelian mesin.

Ditinjau dari kemudahan biaya tersebut untuk ditelusuri, biaya dapat dibagi menjadi 2.
Antara lain :

 Biaya Langsung (Direct Cost)


Biaya yang dapat ditelusuri secara langsung pada objek biaya. Dalam
penelusurannya, biaya ini dapat diperiksa langsung secara fisik dilapangan. Contoh
dari biaya langsung, biaya bahan baku dan tenaga kerja. Kedua biaya tersebut
dapat ditelusuri langsung ke lapangan untuk memastikan apakah biaya yang keluar
sudah sesuai dengan bahan baku dan jumlah tenaga kerja yang ada.

 Biaya Tidak Langsung (Indirect Cost)


Biaya yang tidak dapat ditelusuri secara langsung pada objek biaya. Kerap kali
disebut dengan biaya umum atau biaya bersama. Contoh dari biaya tidak langsung,
biaya listrik dan utilitas, biaya pengiriman, biaya pemeliharaan mesin, biaya hama
tikus, dan lain – lain.

Biaya dapat diklasifikasikan menjadi 2 jenis ditinjau dari frekuensi terjadinya, jenis –
jenis biaya tersebut antara lain :
 Biaya Tetap (Fixed Cost)
Biaya tetap atau Fixed cost adalah biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan, dimana
besarannya tidak terpengaruh oleh besaran output yang dihasilkan. Umumnya
biaya ini tidak langsung berhubungan dengan produksi. Biaya tetap per unit selalu
berbanding balik dengan besaran outputnya. Contoh, ialah biaya sewa tempat
untuk mendirikan suatu laundry. Meskipun usaha tersebut tetap berjalan atau
bangkrut, biaya sewa tempat tidaklah berubah.
 Biaya Variabel (Variabel Cost)
Sebaliknya, biaya variabel atau Variabel cost adalah biaya yang dikeluarkan oleh
perusahaan, dimana besarannya dipengaruhi oleh besaran output yang dihasilkan.
Umumnya biaya variabel merupakan biaya yang secara langsung terkait dengan
proses produksi. Biaya variabel selalu berbanding lurus dengan besaran outputnya.
Contoh, ialah biaya bahan baku yang dikeluarkan dalam usaha laundry. Mulai dari
biaya pembelian sabun, parfum, hingga kantong plastik.

Berdasarkan kegiatan operasional dalam suatu perusahaan, biaya dapat dibagi menjadi
2 bagian. Antara lain :
 Biaya Produksi
Biaya produksi adalah biaya yang berkaitan dengan produksi agar dapat dipasarkan
dengan harga tertentu. Umumnya biaya produksi memiliki nominal yang besar.
Biaya produksi terdiri dari beberapa bagian.
o Biaya bahan baku
Biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh bahan utama yang digunakan
dalam membuat produk untuk kelancaran proses produksi.
o Biaya Tenaga Kerja Langsung
Biaya tenaga kerja langsung adalah biaya yang dibayarkan kepada tenaga
kerja langsung. Tenaga kerja langsung ialah tenaga kerja yang secara
langsung terlibat dalam proses produksi. Umumnya besarnya biaya tenaga
kerja langsung dapat dihitung dari jam kerja, hari kerja, atau satuan produk.
o Biaya Overhead Pabrik
Biaya ini merupakan biaya selain biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja
langsung. Dengan kata lain, biaya overhead pabrik merupakan biaya
produksi tidak langsung. Dimana biaya yang bukan unsur utama dalam
proses produksi dan cenderung sebagai pelengkap atau pelancar proses
produksi. Terdapat beberapa biaya overhead pabrik, salah diantaranya ialah
biaya bahan penolong seperti paku, cat, bensin. Selain itu, ada biaya
pemeliharaan yang umumnya berupa suku cadang dan juga biaya tenaga
kerja tidak langsung seperti gaji kepala produksi, supervisor, dan lain – lain.
 Biaya Non Produksi
Biaya yang dikeluarkan selain dari biaya produksi. Umumnya nominal dari biaya
non produksi ini tidak begitu besar. Contoh dari biaya non produksi ialah biaya
administrasi. Biaya ini meliputi gaji pegawai, komputer kantor, kertas dan
peralatan kantor, dan lain – lain. Contoh lain dari biaya non produksi yaitu biaya
penjualan, seperti gaji sopir, ongkos pengiriman, bensin, biaya perawatan
kendaraan, dan masih banyak lagi biaya – biaya non produksi yang lain.

Namun pada beberapa kejadian, terdapat kesulitan dalam pengklasifikasian suatu biaya
sebagai biaya produksi atau biaya non produksi. Seperti contoh, pembelian bahan baku untuk
kegiatan produksi dapat dikategorikan sebagai biaya produksi. Sedangkan, jika pembelian
bahan baku tersebut ditujukan ke area bisnis lainnya untuk kegiatan produksi di tempat
tersebut, maka dianggap sebagai biaya non produksi.

E. Objek Biaya
Objek biaya adalah segala sesuatu yang akan dihitung dan diukur biayanya. Menurut
Firdaus (2019), objek biaya adalah suatu dasar yang digunakan untuk melakukan
perhitungan biaya. Terdapat banyak hal yang dapat dijadikan sebagai objek biaya dalam
suatu perusahaan. Antara lain :
 Produk
 Jasa
 Aktivitas
 Proyek
 Pelanggan
 Pemasok
 Merek
 Departemen
 Program
Objek biaya ini digunakan dalam akuntansi biaya untuk menghitung biaya yang terkait
dengan objek tersebut. Dalam melakukan akuntansi biaya, objek biaya dapat dikelompokkan
berdasarkan fungsinya, kegiatan produksi maupun besaran produksi, sifat penelusuran
terhadap objek biaya. Dengan mengetahui objek biaya yang terkait dengan suatu aktifitas
dalam perusahaan, perusahaan dapat menghitung biaya yang dikeluarkan dan mengambil
keputusan yang lebih baik dalam meminimalisir kerugian dan memaksimalkan laba.

F. Metode Pembebanan Biaya


Metode pembebanan biaya adalah proses pembebanan biaya ke objek biaya tertentu.
Berikut adalah beberapa metode pembebanan biaya yang umum digunakan dalam akuntansi
biaya:
 Penelusuran Langsung (Direct Tracing)
Proses penentuan biaya yang digunakan oleh objek biaya dengan mengamati
hubungan langsung antara biaya dan objek biayanya.
Contoh :
o Objek biaya : Meja (Objek biaya berupa Produk)
o Biaya : Biaya bahan baku kayu dan upah buruh pabrik
o Pembebanan : Biaya bahan baku kayu dan upah buruh pabrik
dibebankan ke Meja
 Penelusuran Pemicu (Driver Tracing)
Proses penentuan biaya yang digunakan objek biaya dengan mengamati hubungan
sebab akibat antara biaya dan objek biaya.
Contoh
o Objek biaya : Meja (Objek biaya berupa Produk)
o Aktivitas : Pengesetan
o Biaya & Pemicu : Biaya Pengesetan & Jumlah Pengesetan
o Pembebanan : Sebanyak 20x dari 100x pengesetan dilakukan untuk
aktivitas pengesetan produk meja. Sebesar 20% dibebankan ke Meja.
 Alokasi (Allocation)
Proses Penentuan Biaya dimana biaya yang muncul tidak memiliki hubungan
langsung maupun sebab-akibat dengan objek biaya.
Contoh
o Objek biaya : Meja (Objek biaya berupa Produk)
o Aktivitas : Mendepresiasikan Gedung
o Biaya : Depresiasi Gedung
o Dasar Alokasi : Jam Mesin
o Pembebanan : Tidak ada hubungan langsung maupun sebab-akibat
antara depresiasi gedung dengan jumlah unit meja. Perusahaan
memutuskan untuk mengalokasikan berdasarkan jam mesin.
DAFTAR PUSTAKA

Farida Styaningrum. (2022). Akuntansi Biaya : Teori dan Praktik Pada Perusahaan
Manufaktur. Madiun : UNIPMA Press Universitas PGRI Madiun.

Kusuma Wijaya, A. Santoso, dkk. (2022). Akuntansi Biaya. Padang : PT. Global Eksekutif
Teknologi

https://accurate.id/ekonomi-keuangan/pengertian-klasifikasi-biaya/. Anggi. (2020).


Klasifikasi Biaya : Pengertian, Contoh, dan Fungsinya Dalam Bisnis. Diakses pada 17
September 2023.

http://e-journal.uajy.ac.id/4428/1/Jurnal%20Ilmiah.pdf. Ardyanto Wibowo, H.A.


Purwanugraha. Analisis Biaya Relevan Untuk Pengambilan Keputusan Mempertahankan
atau Menghentikan Segmen Perusahaan Pada CV. Podo Kumpul. Diakses pada tanggal 17
September 2023.

https://lms-paralel.esaunggul.ac.id. (2018). Diakses pada 16 September 2023.

https://www.ocbcnisp.com/id/article/2021/07/21/pengertian-biaya. (2023). Pengertian Biaya,


Klasifikasi, Fungsi & Jenis – jenisnya. Diakses pada tanggal 16 September 2023.

http://info.trilogi.ac.id/repository/assets/uploads/AKT/708fa-modul-akuntansi-
biaya_edit1.pdf. (2023). Akuntansi Biaya. Diakses pada tanggal 17 September 2023.

https://digilib.esaunggul.ac.id/public/UEU-Undergraduate-1192-bab1.pdf. (2023). Latar


Belakang Biaya. Diakses pada tanggal 17 September 2023.

http://e-journal.uajy.ac.id/26829/3/17%2004%2023549%202.pdf. (2023). Landasan Teori


Akuntansi Biaya. Diakses pada tanggal 17 September 2023.

http://eprints.binadarma.ac.id/4548/1/02.%20KONSEP%20BIAYA.pdf. (2023). Konsep


Biaya. Diakses pada tanggal 17 September 2023

https://an-nur.ac.id/pengertian-biaya-dan-penggolongan-biaya/. (2023). Pengetian biaya dan


penggolongan biaya. Diakses pada tanggal 17 September 2023

Anda mungkin juga menyukai