Anda di halaman 1dari 8

Konsep Dasar Manajemen Biaya

Adapun konsep-konsep dasar manajemen biaya suatu perusahaan diantaranya yaitu:

Konsep Nilai Tambah

Manajer harus melakukan segala aktivitas atau kegiatan perusahaan yang mempunyai
nilai tambah dengan cara yang efisien juga menghilangkan kegiatan yang tidak
bernilai tambah. Tujuannya untuk mengoptimalkan biaya yang dibutuhkan untuk
operasional setiap kegiatan.

Konsep Akuntansi Aktivitas

Manajer bertugas untuk mengumpulkan dan melacak apakah operasional yang sudah
dikeluarkan sesuai dengan aktivitas yang dijalankan. Sehingga dalam konsep ini
dikenal istilah Activity-Based Costing (ABC) sebagai metode untuk mengukur biaya
dan kinerja, sumber biaya dan obyek biaya.

Konsep Biaya Target

Manajer akan bertindak untuk menyempurnakan biaya target untuk mencapai pangsa
pasar melalui biaya berbasis pasar. Biaya target disini yaitu harga pasar untuk
mendapatkan pangsa pasar atau laba yang diinginkan. Tujuan konsep biaya target ini
yaitu untuk mengurangi biaya yang dikeluarkan selama daur hidup produk tertentu.

Biaya-biaya yang terjadi dalam perusahaan manufaktur, antara lain, biaya produksi
dan biaya non produksi. Biaya non produksi sama dengan biaya pemasaran dan biaya
administrasi pada jenis perusahaan dagang. Biaya produksi (production cost) adalah
biaya yang terjadi dalam suatu perusahaan untuk menyelesaikan barang yang belum
selesai di awal periode, barang-barang yang masuk pada periode tersebut, dan barang-
barang yang baru dapat diselesaikan pada akhir periode.
 biaya produksi dikelompokkan menjadi 3 unsur, yaitu biaya bahan baku, biaya
tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik
a. Biaya Bahan Baku
Biaya bahan baku (raw materials cost) adalah semua bahan yang secara langsung
telah membentuk satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan dalam suatu produk.
Contoh bahan baku perusahaan rokok adalah tembakau.

b. Biaya Tenaga Kerja Langsung.


Biaya tenaga kerja langsung (direct labor cost) adalah upah yang diberikan kepada
tenaga kerja yang secara langsung menangani proses produksi. Contoh tenaga kerja
langsung pada perusahaan rokok adalah pelinting rokok.

c. Biaya Overhead pabrik


Biaya overhead pabrik (overhead cost) adalah biaya produksi selain biaya bahan
baku dan biaya tenaga kerja langsung yang ikut membentuk suatu barang jadi. Biaya
overhead pabrik tidak dapat diidentifikasikan secara langsung dengan barang yang
dihasilkan.
Adapun yang termasuk dalam kelompok biaya overhead pabrik sebagai berikut

1.)    Biaya bahan bantu adalah bahan yang ikut membentuk suatu barang jadi, namun
pemakaiannya dalam jumlah relative kecil. Misalnya nikotin, tar, kadmium, akrolein,
amoniak, asam format, hcn, fenol, asetol, metil klorida,metanol,dsb Biaya bahan
pembantu disebut juga bahan tidak langsung (indirect material).

2.)    Biaya perlengkapan pabrik adalah perlengkapan yang digunakan untuk melengkapi


barang jadi agar bisa terjual. Misalnya plastik pembungkus, dus, atau lebel harga.

3.)    Biaya tenaga kerja tidak langsung (indirect labor cost), yaitu tenaga kerja yang
perkerjaannya tidak dapat diidentifikasikan secara langsung dengan barang yang
dihasilkan, misalnya gaji direksi pabrik atau gaji supervisor.

4.)    Biaya overhead pabrik lainnya, misalnya, biaya pemeliharaan dan repair, biaya
listrik pabrik, biaya asuransi pabrik, biaya sewa gedung pabrik, biaya penyusutan
gedung pabrik, atau biaya penyusutan mesin.
  biaya non produksi digolongkan sesuai dengan penggolongan fungsi atau kegiatan
non produksi, sehingga biaya tersebut digolongkan ke dalam :

(1) Biaya Pemasaran


Adalah meliputi semua biaya dalam rangka melaksanakan kegiatan pemasaran atau
kegiatan untuk menjual barang dan jasa perusahaan kepada para pembeli sampai
dengan pengumpulan piutang menjadi kas, meliputi :

1. Biaya untuk Menimbulkan Pesanan


a. Biaya fungsi promosi dan advertensi.
b. Biaya fungsi penjualan.

2. Biaya untuk Melayani Pesanan


a. Biaya fungsi penggudangan dan penyimpanan produk selesai.
b. Biaya fungsi pengepakan dan pengiriman.
c. Biaya pemberian kredit dan penagihan piutang.
d. Biaya fungsi administrasi penjualan.

(2) Biaya Administrasi dan Umum


Meliputi semua biaya dalam rangka melaksanakan fungsi administrasi dan umum
yaitu biaya perencanaan, penentuan strategi dan kebijaksanaan, pengarahan, dan
pengendalian kegiatan agar berdaya guna dan berhasil guna, meliputi :
a. Biaya direksi dan staf.
b. Biaya fungsi akuntansi.
c. Biaya fungsi keuangan.
d. Biaya fungsi personalia.
e. Biaya fungsi humas dan keamanan.
f. Biaya fungsi administrasi dan umum lainnya.

(3) Biaya Finansial


Yaitu semua biaya dalam rangka melaksanakan fungsi finansial maksudnya fungsi
pemenuhan dana yang diperlukan oleh perusahaan, misalnya :
a. Biaya bunga.
b. Biaya penerbitan obligasi.
c. Biaya finansial lain.

Biaya produksi (production cost) adalah biaya yang dibebankan dalam proses


produksi selama suatu periode. Biaya ini terdiri dari persediaan barang dalam proses
awal ditambah biaya pabrikasi (manufacturing cost), kemudian dikurangi dengan
persediaan barang dalam proses akhir. Biaya pabrikasi adalah semua biaya
yang berhubungan dengan proses produksi. Tiga komponen biaya yang terdapat
dalam biaya produksi adalah biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan
biaya overhead. Biaya overhead adalah semua biaya pabrikasi (semua biaya yang
terkait dengan proses produksi) yang bersifat tidak langsung, termasuk biaya-biaya
yang dibebankan pada persediaan dalam proses pada akhir periode.

periode (period cost), yaitu biaya nonpabrikasi yang dikeluarkan atau


terjadi selama periode berjalan dalam rangka operasional perusahaan. Biaya ini dapat
dibagi menjadi dua kelompok, yakni beban penjualan atau pemasaran dan beban-
beban administratif. Klasifikasi biaya yang berbeda-beda ini dilakukan agar dapat
mengukur kinerja atau prestasi masing-masing bagian secara lebih fair. Kata lainnya
adalah, alokasi yang tepat akan dapat meningkatkan pertanggungjawaban
masingmasing bagian. Sehingga sebuah beban, bisa jadi teralokasikan ke dalam pos-
pos yang berbeda walaupun jenisnya sama.
Secara definisi dapat disimpulkan  biaya produk adalah biaya yang berkaitan
dengan produk atau jasa yang dibeli, diproduksi untuk dijual ke costumer.
Sedangakan biaya periode adalah biaya yang diakui sebagai biaya dari periode
tertentu dimana biaya itu terjadi.

Biaya produksi sangat penting, terutama dalam pelaporan keuangan perusahaan.


Dalam akuntansi biaya, Anda akan menemukan bahwa biaya produksi ini merupakan
komponen yang masuk dalam laporan laba rugi atau Income Statement. Biaya produksi ini
akan memudahkan seorang manajer dalam mengambil keputusan yang krusial, agar bisa
mengoptimalkan bisnisnya.

Contoh biaya produksi dapat ditentukan nominalnya dengan memperhatikan beberapa


unsur-unsur dari biaya produksi tersebut. 3 Unsur-unsur tersebut seperti:

 Biaya material langsung, biaya bahan baku yang bersentuhan langsung dengan
produksi. Seperti biji kopi, air, gula untuk menjadi sebuah kopi, merupakan biaya
material langsung
 Biaya tenaga kerja langsung, merupakan biaya untuk asuransi, tunjangan dan upah
kepada pegawai yang terlibat dalam proses produksi
 Biaya overhead pabrik, merupakan biaya secara tidak langsung yang berkaitan
dengan aktifitas pabrik dalam memproduksi suatu produk. BOP ini meliputi biaya
material tidak langsung dan biaya kerja tidak langsung.

Biaya produksi  = Biaya material langsung + Biaya tenaga kerja langsung + Biaya
tenaga kerja tidak langsung + Biaya Overhead Pabrik

Contoh Biaya Produksi dalam Bisnis

contoh perhitungan biaya produksi dalam suatu bisnis. Misalkan, bisnis yang
dimaksud adalah bisnis manufaktur dengan produksi dan menjual barang furniture.

Perusahaan Salama Baba menjual barang-barang furniture. Dalam waktu satu bulan,
perusahaan ini memproduksi sekitar 2.000 unit meja. Rincianya biayanya sebagai
berikut:

Rp. 12.000.000 untuk kayu

Rp. 4.000.000 untuk upah tukang kayu

Rp. 1.000.000 untuk upah satpam yang menjaga selama proses produksi

Rp. 1.000.000 untuk biaya sewa pabrik dan utilitas lainya

Total biaya produksi adalah Rp. 18.000.000


Dari total biaya produksi tersebut, dapat diketahui biaya produksi untuk satu unit
meja tersebut adalah Rp. 18.000.000 : 2.000 unit = Rp. 9.000.

Anda juga dapat menentukan harga pokok per unit meja yang akan dijual, missal dari
Rp. 9.000 sebagai harga pokok produksi, kemudian dijual seharga Rp. 15.000 atau
sesuai keinginan Anda.

Mengetahui biaya produksi secara detail, manajer atau pemilik bisnis dapat
mengambil keputusan dengan tepat, terutama dalam menentukan harga jual serta
dapat meminimalisir risiko dari proses produksi.  
TUGAS RESUME
AKUNTANSI DAN PEMBIAYAAN AGRIBISNIS

“Akuntansi Manajemen : Konsep Biaya Manajemen”

Oleh:

ANJAS SASMITA
E 321 18 125

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS TADULAKO
2019

Anda mungkin juga menyukai