Manajer harus melakukan segala aktivitas atau kegiatan perusahaan yang mempunyai
nilai tambah dengan cara yang efisien juga menghilangkan kegiatan yang tidak
bernilai tambah. Tujuannya untuk mengoptimalkan biaya yang dibutuhkan untuk
operasional setiap kegiatan.
Manajer bertugas untuk mengumpulkan dan melacak apakah operasional yang sudah
dikeluarkan sesuai dengan aktivitas yang dijalankan. Sehingga dalam konsep ini
dikenal istilah Activity-Based Costing (ABC) sebagai metode untuk mengukur biaya
dan kinerja, sumber biaya dan obyek biaya.
Manajer akan bertindak untuk menyempurnakan biaya target untuk mencapai pangsa
pasar melalui biaya berbasis pasar. Biaya target disini yaitu harga pasar untuk
mendapatkan pangsa pasar atau laba yang diinginkan. Tujuan konsep biaya target ini
yaitu untuk mengurangi biaya yang dikeluarkan selama daur hidup produk tertentu.
Biaya-biaya yang terjadi dalam perusahaan manufaktur, antara lain, biaya produksi
dan biaya non produksi. Biaya non produksi sama dengan biaya pemasaran dan biaya
administrasi pada jenis perusahaan dagang. Biaya produksi (production cost) adalah
biaya yang terjadi dalam suatu perusahaan untuk menyelesaikan barang yang belum
selesai di awal periode, barang-barang yang masuk pada periode tersebut, dan barang-
barang yang baru dapat diselesaikan pada akhir periode.
biaya produksi dikelompokkan menjadi 3 unsur, yaitu biaya bahan baku, biaya
tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik
a. Biaya Bahan Baku
Biaya bahan baku (raw materials cost) adalah semua bahan yang secara langsung
telah membentuk satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan dalam suatu produk.
Contoh bahan baku perusahaan rokok adalah tembakau.
1.) Biaya bahan bantu adalah bahan yang ikut membentuk suatu barang jadi, namun
pemakaiannya dalam jumlah relative kecil. Misalnya nikotin, tar, kadmium, akrolein,
amoniak, asam format, hcn, fenol, asetol, metil klorida,metanol,dsb Biaya bahan
pembantu disebut juga bahan tidak langsung (indirect material).
3.) Biaya tenaga kerja tidak langsung (indirect labor cost), yaitu tenaga kerja yang
perkerjaannya tidak dapat diidentifikasikan secara langsung dengan barang yang
dihasilkan, misalnya gaji direksi pabrik atau gaji supervisor.
4.) Biaya overhead pabrik lainnya, misalnya, biaya pemeliharaan dan repair, biaya
listrik pabrik, biaya asuransi pabrik, biaya sewa gedung pabrik, biaya penyusutan
gedung pabrik, atau biaya penyusutan mesin.
biaya non produksi digolongkan sesuai dengan penggolongan fungsi atau kegiatan
non produksi, sehingga biaya tersebut digolongkan ke dalam :
Biaya material langsung, biaya bahan baku yang bersentuhan langsung dengan
produksi. Seperti biji kopi, air, gula untuk menjadi sebuah kopi, merupakan biaya
material langsung
Biaya tenaga kerja langsung, merupakan biaya untuk asuransi, tunjangan dan upah
kepada pegawai yang terlibat dalam proses produksi
Biaya overhead pabrik, merupakan biaya secara tidak langsung yang berkaitan
dengan aktifitas pabrik dalam memproduksi suatu produk. BOP ini meliputi biaya
material tidak langsung dan biaya kerja tidak langsung.
Biaya produksi = Biaya material langsung + Biaya tenaga kerja langsung + Biaya
tenaga kerja tidak langsung + Biaya Overhead Pabrik
contoh perhitungan biaya produksi dalam suatu bisnis. Misalkan, bisnis yang
dimaksud adalah bisnis manufaktur dengan produksi dan menjual barang furniture.
Perusahaan Salama Baba menjual barang-barang furniture. Dalam waktu satu bulan,
perusahaan ini memproduksi sekitar 2.000 unit meja. Rincianya biayanya sebagai
berikut:
Rp. 1.000.000 untuk upah satpam yang menjaga selama proses produksi
Anda juga dapat menentukan harga pokok per unit meja yang akan dijual, missal dari
Rp. 9.000 sebagai harga pokok produksi, kemudian dijual seharga Rp. 15.000 atau
sesuai keinginan Anda.
Mengetahui biaya produksi secara detail, manajer atau pemilik bisnis dapat
mengambil keputusan dengan tepat, terutama dalam menentukan harga jual serta
dapat meminimalisir risiko dari proses produksi.
TUGAS RESUME
AKUNTANSI DAN PEMBIAYAAN AGRIBISNIS
Oleh:
ANJAS SASMITA
E 321 18 125