Akuntansi secara garis besar dapat dibagi ke dalam dua tipe yaitu akuntansi keuangan
dan akuntansi manajemen, dan akuntansi biaya merupakan bagian dari dua tipe akuntansi
tersebut.
Perbedaan yang mendasar antara akuntansi keuangan dan akuntansi manajemen adalah
sasaran pemakai. Akuntansi keuangan dimaksudkan untuk menyediakan informasi untuk
pemakai eksternal; pemakai ini mencakup investor, jawatan pemerintah, bank, dan lain-lain.
Karena kebutuhan informasi dari kelompok pemakai eksternal ini sangat berbeda, akuntansi
keuangan dirancang sesuai dengan aturan dan format akuntansi yang didefinisikan dengan
jelas, atau Prinsip Akuntansi yang Diterima Umum (GAAP - Generally Accepted Accounting
Principles).
Akuntansi manajemen menghasilkan informasi untuk pemakai internal. Secara
spesifik, akuntansi manajemen mendefinisikan, mengumpulkan, mengukur, mengklasifikasi,
dan melaporkan informasi yang berguna bagi manajer dalam perencanaan, pengendalian, dan
pengambilan keputusan. Karena kebutuhan informasi internal dari tiap perusahaan berbeda,
dan karena manajer mengendalikan akuntan internal, tidak perlu ada seperangkat aturan dan
format. Setiap perusahaan dapat mengembangkan sistem akuntansi internalnya sendiri.
Akuntansi Biaya adalah suatu hibrida dari akuntansi keuangan dan akuntansi
manajemen. Akuntansi biaya memberikan informasi mengenai biaya perusahaan dan dapat
digunakan baik untuk tujuan internal dan eksternal. Jika akuntansi biaya digunakan untuk
akuntansi keuangan, akuntansi biaya mengukur biaya produksi dan penjualan sesuai GAAP.
Jika digunakan untuk kebutuhan internal, akuntansi biaya memberikan dasar untuk
perencanaan, pengendalian, dan pengambilan keputusan.
Hubungan akuntansi keuangan dengan akuntansi biaya dapat dilihat seperti pada
gambar berikut :
Product Costs
COST MANAGEMENT
FINANCIAL ACCOUNTING
ACCOUNTING ACCOUNTING
Konsep Biaya
1. Biaya (cost)
Dalam arti luas biaya (cost) adalah pengorbanan sumber ekonomi yang diukur dalam
satuan uang, yang telah terjadi atau yang kemungkinan akan terjadi untuk tujuan tertentu.
Akuntan telah mendefinisikan biaya sebagai nilai tukar, pengeluaran, pengorbanan untuk
memperoleh manfaat. (dalam bentuk kas atau aktiva lain). (Charter, Usry, (2004 : 29)
Contoh :
Perusahaan percetakan mencetak buku berjudul “Akuntansi Biaya”. Untuk itu perusahaan
memakai 1000 rim kertas HVS 80 gram dengan harga Rp. 2.000 per rim, sehingga total harga
kertas yang dipakai untuk mencetak buku tersebut adalah sebesar Rp. 2.000.000.
Maka biaya untuk membuat buku tersebut :
1. Kertas 1000 rim merupakan pengorbanan sumber ekonomi, karena memiliki unsur
langka dan untuk mendapatkan kertas tersebut membutuhkan pengorbanan uang.
2. Pengorbanan sumber ekonomi tersebut telah terjadi.
3. Bertujuan untuk mencetak buku “akuntansi biaya”.
Dalam arti sempit biaya dapat diartikan sebagai pengorbanan sumber ekonomi untuk
memperoleh aktiva. Pengorbanan sumbr ekonomi untuk memperoleh aktiva ini disebut
dengan istilah harga pokok . (Mulyadi, (1993 : 8).
Contoh :
Seorang manajer mengeluarkan uang Rp. 5.000.000 untuk memperoleh mesin fotocopy.
Pengorbanan uang tersebut merupakan harga pokok dan disajikan sebagai aktiva dalam
neraca.
2. Beban (expense)
Beban dapat didefinisikan sebagai aliran keluar yang terukur dari barang atau jasa yang
kemudian ditandingkan dengan pendapatan (revenue) untuk menentukan laba. Beban
diukur dengan nilai penurunan dalam aktiva atau peningkatan dalam utang yang berkaitan
dengan produksi atau penyerahan barang dan jasa.
Beban dalam arti luas termasuk semua biaya yang sudah habis masa berlakunya yang
dapat dikurangkan dari pendapatan (Charter, Usry, (2004 : 30).
Contoh : Untuk membedakan antara biaya dan beban
- Pembelian bahan baku secara tunai.
Bahan baku tersebut dibeli dengan biaya tertentu, tetapi belum menjadi beban. Ketika
perusahaan kemudian menjual bahan baku tersebut yang sudah diolah menjadi barang
jadi, biaya dari bahan baku dibukukan sebagai beban di laporan laba rugi.
3. Kerugian (loss)
Jika pengorbanan sumber ekonomi tersebut tidak menghasilkan manfaat, maka
pengorbanan tersebut merupakan rugi (loss). Jika seorang pengusaha telah mengeluarkan
biaya, tetapi pengorbanannya tidak mendatangkan pendapatan (revenue), maka
pengorbanan ini disebut rugi.
Klasifikasi Biaya
Klasifikasi biaya sangat penting guna membuat ikhtisar yang berarti atas data biaya.
Carter dan Usry (2004 : 40) mengklasifikasikan biaya didasarkan pada hubungan antara biaya
dengan berikut ini :
4. Produk (satu lot, batch, atau unit dari suatu barang jadi atau jasa)
5. Volume produksi
6. Departemen, proses, pusat biaya (cost center), atau sub divisi lain dari
manufaktur
7. Periode akuntansi
8. Suatu keputusan, tindakan atau evaluasi.
Dalam lingkungan manufaktur, total biaya operasi terdiri atas dua elemen yaitu (1) biaya
manufaktur/biaya produksi dan (2) biaya komersial.
Bahan baku langsung ditambah tenaga kerja langsung disebut biaya utama (prime cost).
Tenaga kerja langsung ditambah overhead pabrik disebut biaya konversi (conversion
cost).
Contoh :
Contoh :
- Amplas - Mur
- Paku - Lem
- Skrup - Pelumas
Biaya variable
Adalah biaya yang jumlah totalnya berubah secara proporsional terhadap perubahan
volume aktivitas dalam rentang yang relevan (relevant range). Dengan kata lain, biaya
variabel menunjukkan jumlah per unit yang relatif konstan dengan berubahnya
aktivitas dalam rentang yang relevan.
Biaya overhead yang diklasifikasikan sebagai biaya variable :
- Perlengkapan - Royalti
- Bahan bakar - Biaya komunikasi
- Peralatan kecil - Upah lembur
- Biaya penerimaan - Penanganan bahan
Biaya tetap
Adalah biaya yang jumlah totalnya tetap konstan dalam kisaran volume aktivitas
tertentu (rentang yang relevan). Dengan kata lain, biaya tetap per unit semakin kecil
seiring dengan meningkatnya aktivitas dalam rentang yang relevan.
Biaya overhead pabrik yang biasanya diklasifikasikan sebagai biaya tetap.
- Gaji eksekutif produksi - Gaji supervisor
- Depresiasi - Asuransi-properti dan kewajiban
- Pajak property - Gaji satpam dan pegawai kebersihan
- Amortisasi - Sewa
Biaya semivariabel
Adalah biaya yang jumlah totalnya akan berubah sesuai dengan volume aktivitas, akan
tetapi perubahannya tidak sebanding.
Misalnya biaya listrik.
Contoh biaya overhead semivariable
Departemen produksi
Departemen produksi menghasilkan produk dengan mengubah bentuk atau sifat dari
bahan baku atau dengan merakit komponen. Operasi manual dan operasi mesin seperti
pembentukan dan perakitan dilakukan secara langsung pada produk atau bagian-
bagian dari produk.
Misalnya : Departemen perakitan, pemotongan
Departemen jasa
Departemen jasa memberikan pelayanan yang berkontribusi secara tidak langsung
terhadap produksi produk tetapi tidak mengubah bentuk, rakitan, maupun jenis dari
bahan baku. Departemen jasa tidak secara langsung terlibat dalam proses produksi
Misalnya : Departemen pemeliharaan, penyimpanan
Jika suatu biaya dapat ditelusuri ke suatu departemen Biaya langsung departemen
dimana biaya tersebut berasal, maka biaya tersebut disebut sebagai biaya langsung
departemen. Contoh : gaji supervisor departemen.
Jika suatu biaya digunakan bersama oleh beberapa departemen yang memperoleh
manfaat dari biaya tersebut, maka biaya itu disebut sebagai biaya tidak langsung
departemen. Contoh : Biaya sewa gedung dan penyusutan gedung.