Anda di halaman 1dari 11

1

Berdasarkan

Kurikulum 2013
Kompetensi Dasar 3.7.

ANALISIS BIAYA PRODUKSI

Tujuan Pembelajaran
Adapun tujuan dari kegiatan pembelajaran mandiri pada KD ini, diharapkan setelah anda
mempelajari materi yang ada pada materi KD ini, anda sebagai siswa dapat :
1. Menyusun komponen-komponen biaya produksi suatu produk barang dan jasa dengan
tepat
2. Menganalisis biaya produksi suatu produk barang dan jasa dengan cermat
3. Menghitung biaya produksiKOMPETENSI
suatu produk barang atauDASAR
jasa dengan3.7.
benar
4. Mempresentasikan hasil penyusunan biaya produksi suatu produk dengan penuh percaya
diri ANALISIS BIAYA PRODUKSI
KOMPETENSI DASAR 3.1
Uraian Materi Persamaan Dan Pertidaksamaan Nilai
Mutlak
Aspek produksi merupakan aspek yang paling penting dalam suatu bisnis. Produksi adalah
jiwa bagi suatu bisnis, berupa aktvitas riil dari suatu rencana yang sudah disusun.
A. Konsep biaya produksi

Aspek Pengetahuan
3.7. Menganalisis biaya produksi prototype
produk barang/jasa

Aspek Keterampilan
4.7. Menghitung biaya produksi prototype
produk barang/jasa

2
Proses produksi yang dilakukan
produsen pasti memerlukan biaya,
besarnya biaya proporsional dengan
banyak barang dan jasa yang
dihasilkan. Biaya produksi tidak dapat
dipisahkan dari proses produksi. Biaya
produksi dapat didefinisikan sebagai
semua pengeluaran atau semua beban
yang harus ditanggung oleh
perusahaan untuk menghasilkan suatu
jenis barang atau jasa.
Biaya produksi juga dapat didefinisikan
sebagai semua pengorbanan yang
diperlukan untuk mendukung proses
produksi barang atau jasa tertentu
yang dinyatakan dengan uang. 
Sumber : Modul Guru Pembelajaran Kewirausahaan G

B. Tahapan proses produksi


1. Routing → menetapkan dan menentukan urutan-urutan proses produksi dari bahan
baku mentah sampai menjadi akhir, termasuk di dalamnya mempersiapkan alat-alat
yang akan digunakan.
2. Schedulling → menetapkan dan menentukan jadwal kegiatan proses produksi yang
disinergikan sebagai suatu kesatuan. Dari schedulling akan diketahui penggunaan
waktu pada setiap pemrosesan produksi
3. Dispatching → menetapkan dan menentukan proses pemberian perintah untuk
melaksanakan operasi proses produksi yang sudah direncanakan dalam routing dan
schedulling
4. Follow up → menetapkan dan menentukan berbagai kegiatan agar tidak terjadi
penundaan dan mendorong terkoordinirnya seluruh perencanaan proses produksi.

C. Jenis-jenis biaya produksi


Ada 5 jenis biaya produksi yang perlu kita ketahui, yaitu :
1. Biaya Tetap (fixed cost/FC)
Biaya Tetap adalah biaya yang besarnya tidak tergantung pada jumlah barang yang
dihasilkan. Artinya, biaya yang dikeluarkan tidak berubah berapapun jumlah barang
yang dihasilkan produsen. Contohnya biaya gaji, bunga utang bank, sewa tempat dan
sebagainya. Biaya tetap dapat dikelompokkan menjadi dua sebagai berikut.
a. Biaya tetap total (Total Fixed Cost/TFC)
b. Biaya tetap rata-rata (Average Fixed Cost/AFC)
2. Biaya Variabel ( Variabel Cost/VC)

3
Biaya variabel adalah biaya yang besarnya tergantung kepada jumlah barang yang
dihasilkan. Artinya, besarnya biaya variabell dipengaruhi oleh jumlah barang yang
diproduksi. Semakin banyak barang yang diproduksi, semakin banyak biaya variabel.
Biaya variabel dapat dikelompokkan menjadi dua sebagai berikut:
a. Biaya variabel total (total variabel cost/TVC)
b. Biaya variabel rata-rata (average variabel cost/AVC)
3. Biaya Total ( Total Cost/TC)
Biaya total adalah jumlah seluruh biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi suatu
barang atau jasa yang dilakukan produsen. Biaya total merupakan penjumlahan dari
biaya tetap total (TFC) dan biaya variabel total (TVC). Jika diformulasikan dalam
persamaan sebagai berikut.
TC = TFC + TVC
4. Biaya Rata-Rata (average cost/ AC)
Biaya rata-rata adalah biaya yang dikeluarkan untUk setiap satu unit barang yang
diproduksi oleh produsen. Semakin banyak jumlah barang yang dihasilkan, maka
biaya rata-rata (AC) akan semakin menurun sampai mencapai titik terendah pada
jumlah produksi tertentu. Namun, jika jumlah produksi ditingkatkan lagi, AC bergerak
naik kembali. Jika diformulasikan dalam persamaan sebagai berikut.

5. Biaya Marginal (marginal cost/MC)


Biaya marginal adalah perubahan biaya total (ATC) jika produksi ditambah/dikurangi
satu unit. Dengan kata lain, MC adalah tambahan atau pengurangan biaya jika
produsen menambah/mengurangi satu unit produksi. MC mula-mula menurun, tetapi
selanjutnya meningkat sejalan dengan bertambahnya jumlah barang yang dihasilkan.
Jika diformulasikan dalam persamaan sebagai berikut :

D. Metode penghitungan biaya produksi


1. Metode full costing
Metode full costing diartikan sebagai metode penentuan biaya produksi yang
memperhitungkan unsur biaya porduksi ke dalam biaya produksi suatu produk, terdiri
dari Biaya bahan baku (BBB), biaya tenaga kerja langsung (BTKL) dan biaya overhead
pabrik (BOP) baik yang berperilaku variable maupun tetap. Jadi biaya produksi
menurut metode full costing terdiri dari unsur biaya sebagai berikut :
- Biaya bahan baku Rp. xxx
- Biaya tenaga kerja langsung Rp. xxx
- Biaya overhead pabrik variable Rp. xxx
- Biaya overhead pabrik tetap Rp. xxx

4
Biaya produksi Rp. xxx

Harga pokok produk yang dihitung dengan menggunakan pendekatan full costing
terdiri dari unsur biaya produksi (BBB, BTKL, BOP variabel dan BOP tetap) ditambah
dengan biaya non produksi (biaya pemasaran dan administrasi/umum)
2. Metode variable costing
Variable costing merupakan metode dalam penentuan biaya produksi yang hanya
memperhitungkan biaya produksi yang berperilaku variabel saja ke dalam biaya
produksi yang terdiri dari biaya bahan baku (BBB), biay atenaga kerja langsung (BTKL)
dan biaya overhead pabrik (BOP) variable. Jadi biaya produksi menrut metode Variable
costing terdiri dari :
- Biaya Bahan baku Rp. xxx
- Biaya tenaga kerja langsung Rp. xxx
- Biaya overhead pabrik variable Rp. xxx
Biaya produksi Rp. xxx
Harga pokok produk dihitung dengan pendekatan variable costing teridir dari unsur
produksi variabel (BBB, BTKL dan BOP variabel) ditambah dengan biaya nonproduksi
variabel (biaya pemasaran variabel dan biaya administrasi & umum) dan biaya tetap
(BOP tetap, biaya pemasaran tetap dan biaya administrasi & umum tetap.
E. Prototype penghitungan biaya produksi
1. Elemen biaya produksi
Harga pokok merupakan jumlah pengeluaran serta beban yang diterima oleh suatu
perusahaan langsung atau tidak langsung, untuk menghasilkan nilai suatu barang atau
jasa didalam kondisi tertrntu dan tempat dimana barang tersebut dapat digunakan
atau dijual. Biaya produksi terdiri dari 3 elemen biaya, yaitu
a. Biaya Bahan Baku
Biaya bahan baku (direct material) adalah biaya yang jumlahnya besar dalam
rangka menghasilkan suatu jenis output. Bahan baku yang diolah dalam
perusahaan industri dapat diperoleh dari pembelian atau pengolahan sendiri
b. Biaya Tenaga Kerja
Biaya Tenaga kerja adalah upah atau kompensasi yang dibayarkan kepada tenaga
kerja langsung yang berkerja di bagian produksi, tenaga kerja merupakan bagian
yang langsung terlibat dalam proses produksi.
c. Biaya Overhead Pabrik
Biaya overhead pabrik (factory overhead cost) adalah biaya produksi selain biaya
bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung yang terdiri dari macam biaya yang
semuanya tidak dapat ditelusuri secara langsung kepada produk atau aktivitas
lainnya dalam upaya perusahaan untuk merealisasi pendapatan.

2. Cara Menghitung Harga Pokok Produksi


Ada beberapa tahap untuk menghitung Harga pokok produksi yang digunakan untuk
perhitungan harga pokok produksi. Rumus harga pokok produksi untuk perhitungan

5
diawali dengan menghitung bahan baku, biaya produksi, persediaan barang dan harga
pokok penjualan. Berikut rumus yang bisa pakai sebagai metode atau cara menghitung
suatu harga pokok produksi, yaitu:
Tahap 1:  Menghitung bahan baku yang digunakan, dengan rumus :
Bahan baku yang digunakan = saldo awal bahan baku + pembelian bahan
baku – saldo akhir bahan baku
Tahap 2:  Menghitung biaya produksi, dengan rumus :
Total biaya produksi = bahan baku yang digunakan + biaya tenaga kerja
langsung + biaya overhead produksi
Tahap 3:  Menghitung harga pokok produksi, dengan rumus :
Harga pokok produksi = total biaya produksi + saldo awal persediaan barang
dalam proses produksi – saldo akhir persediaan barang dalam proses
produksi
Tahap 4:  Menghitung Harga Pokok Penjualan (HPP) dengan rumus :
HPP adalah harga pokok produksi + persediaan barang awal – persediaan
barang akhir

Contoh menghitung harga pokok produksi


PT. XYZ adalah perusahaan yang bergerak dibidang manufaktur pembuatan spare part
kendaraan. Pada awal bulan Juni, PT. XYZ memiliki persediaan bahan baku mentah
sebesar Rp 60.000.000,-, bahan setengah jadi sebesar Rp 90.000.000,- dan persediaan
spare part siap jual sebesar Rp 120.000.000,-.
Untuk proses produksi spare part di bulan Juni membeli persediaan bahan baku
sebesar Rp 750.000.000,- dengan biaya pengiriman Rp 10.000.000,-.
Selama proses produksi, terdapat biaya pemeliharaan bahan mesin sebesar Rp
9.000.000,-. Pada akhir bulan juli terdapat sisa penggunaan bahan baku mentah
sebesar Rp 50.000.000,-, sisa bahan setengah jadi sebesar Rp 8.000.000,- dan sisa
sparepart siap jual sebesar Rp 25.000.000,-.
Berapakah Harga pokok produksi dari PT. XYZ?
Untuk menghitung HPP diperlukan 4 tahap menghitung HPP seperti yang sudah
dijelaskan sebelumnya.
Tahap 1 : Menghitung bahan baku yang digunakan :
60.000.000 + (750.000.000 + 10.000.000) – 50.000.000 = 145.000.000
Tahap 2 : Menghitung biaya produksi
145.000.000 + 9.000.000 = 154.000.000
Tahap 3 : Menghitung Harga pokok produksi
154.000.000 + 90.000.000 – 8.000.000 = 236.000.000
Tahap 4
236.000.000 + 120.000.000 – 25.000.000 = 331.000.000

6
Jadi harga pokok produksi pada bulan Juni adalah Rp 236.000,000 dan harga pokok
penjualannya Rp. 331.000.000

Penilaian Pembelajaran

Tugas Mandiri (Kelompok)


1. Bentuklah kelompok masing-masing 4-5 orang, identifikasi beberapa produk yang
memungkinkan untuk dibuat !
2. Hitunglah kebutuhan biaya produksinya, gunakan kolom di bawah ini !

Biaya produksi
No. Nama Produk
BBB BTKL BOP Jumlah

3. Kerjakan di kertas folio dan kumpulkan pada pertemuan tatap muka yang akan datang ke
guru tutor !

Uji Kompetensi 3.2.


Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan memilih salah satu jawaban yang paling tepat!
1. Aktivitas yang dapat menimbulkan manfaat tambahan dari suatu barang atau jasa,
disebut …
a. Efisiensi
b. Produksi
c. Efektivitas
d. Produktivitas
e. Proses produksi
2. Kemampuan seorang karyawan dalam memproduksi suatu produk dalam jangka waktu
tertentu, disebut …
a. Efisiensi
b. Produksi
c. Efektivitas
d. Produktivitas
e. Proses produksi
3. Semua pengeluaran atau semua beban yang harus ditanggung oleh perusahaan untuk
menghasilkan suatu jenis barang atau jasa, disebut …
a. Biaya tetap
b. Biaya Variabel

7
c. Biaya produksi
d. Biaya semi variable
e. Biaya overhead pabrik
4. Kegiatan menetapkan dan menentukan urutan-urutan proses produksi dari bahan baku
mentah sampai menjadi akhir, termasuk di dalamnya mempersiapkan alat-alat yang
akan digunakan, merupakan tahapan ....
a. Routing
b. Schedulling
c. Follow up
d. Dispacting
e. Consulling
5. Kegiatan menetapkan dan menentukan berbagai kegiatan agar tidak terjadi penundaan
dan mendorong terkoordinirnya seluruh perencanaan proses produksi, merupakan
salah satu tahapan proses produksi yaitu …
a. Routing
b. Schedulling
c. Follow up
d. Dispacting
e. Consulling
6. Biaya yang besarnya tidak tergantung pada jumlah barang yang dihasilkan, artinya biaya
yang dikeluarkan tidak berubah berapapun jumlah barang yang dihasilkan produsen.
Contohnya biaya gaji, bunga utang bank, sewa tempat dan sebagainya merupakan salah
satu jenis biaya produksi yaitu …
a. Biaya tetap
b. Biaya variabel
c. Biaya produksi
d. Biaya semi variable
e. BIaya overhead pabrik
7. Biaya total adalah jumlah seluruh biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi suatu
barang atau jasa yang dilakukan produsen. Biaya total merupakan penjumlahan dari …
a. FC + VC
b. TFC + AFC
c. TVC + AVC
d. AFC + AVC
e. TFC + TVC
8. Perbedaan pokok dalam menentukan harga pokok produksi dengan metode full costing
dan variabel costing adalah ...
a. Terletak pada perlakuan biaya bahan baku
b. Terletak pada perlakuan biaya tenaga kerja
c. Terletak pada perlakuan biaya overhead pabrik
d. Terletak pada perlakuan biaya bahan penolong

8
e. Terletak pada perlakuan biaya tenaga kerja tidak langsung
9. Proses produksi yang dilakukan atas dasar jumlah pesanan yang diterima oleh
perusahaan, disebut ...
a. Continous process of production
b. Periodical process of production
c. Consumers process of production
d. Intermittent process of production
e. Industrial process of production
10. Jumlah pengeluaran dan beban yang diperkenankan, langsung atau tidak langsng untuk
menghasilkan barang atau jasa di dalam kondisi dan tempat dimana barang tersebut
dapat digunakan atau dijual disebut ...
a. Harga jual
b. Harga grosir
c. Harga pokok
d. Harga beli Kunci Jawaban :
e. Harga netto 1. B 3. C 5. C 7. E 9. D
2. D 4. A 6. A 8. C 10. C

Rubrik penilaian Uji Kompetensi


Hasil pengerjaan silahkan anda cocokan dengan kunci jawaban yang tersedia, kemudian
gunakan rumus dibawah ini untuk menghitung nilai ketercapaian kompetensi.

𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 = 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑗𝑎𝑤𝑎𝑏𝑎𝑛 𝑏𝑒𝑛𝑎𝑟 𝑥100


𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑜𝑎𝑙

Jika nilai anda ≥ 65, maka anda boleh melanjutkan mempelajari materi selanjutnya, namun
jika nilai yang diperoleh masih kurang dari 65, silahkan anda pelajari kembali materi yang
belum anda kuasai, kemudian kerjakan kembali soal uji kompetensi diatas, sampai anda
memperoleh nilai ≥ 65.

Tindak Lanjut Pembelajaran

Setelah anda mempelajari materi diatas, untuk lebih mendalami dan menguasai materi
yang berkaitan dengan Kompetensi Dasar 2 yaitu menganalisis peluang usaha, silahkan
anda buka dan pelajari materi pada link berikut :
https://www.youtube.com/watch?v=cVlO3A54TRc
https://www.youtube.com/watch?v=EH4Wze8azbw

atau silakan scan barcode dibawah untuk akses via gadget :

9
Konsep Biaya Produksi Biaya produksi

Anda juga bisa mencari referensi lain dari materi ini dari sumber-sumber lain baik sumber
cetak maupun searching di internet, jangan lupa untuk akses ke LMS PJJ SMK untuk
mempelajari dan mengerjakan kuis di LMS.

Referensi

Setyowati, Indah (2017), Prakarya dan Kewirausahaan Kelas XI, Jakarta : Kemdikbud
Khairat, Yaumil (2016), Modul Diklat PKB Guru SMK Mata Pelajaran Kewirausahaan G,
Jakarta : Dirjen GTK Kemendikbud
Alma, Buchari (2008), Pengantar Bisnis, Bandung : ALfabeta
http://dikarnakan.blogspot.co.id/2016/11/konsep-biaya-produksi-pengertian-biaya.html
https://www.dictio.id/t/apakah-bedanya-antara-variable-costing-dan-absorption-costing-
full-costing/3962
https://www.beecloud.id/menghitung-harga-pokok-produksi-beserta-contohnya/
http://www.mas-software.com/2016/03/apa-itu-variable-cost-fixed-cost-dan-semi-variable-
cost/
http://ciputrauceo.net/blog/2015/9/21/biaya-produksi-dan-cara-menghitung-biaya-
produksi

Daftar Istilah

Routing : Fungsi menentukan dan mengatur urutan kegiatan


pengerjaan yang logis, sistematis dan ekonomis melalui
urutan mana bahan-bahan dipersiapakan untuk diproses
menjadi produk jadi.
Schedulling : Pengoordinasian tentang waktu dalam kegiatan produksi,
sehingga dapat dijadikan pengalokasian bahan-bahan baku
dan bahan-bahan pembantu, serta perlengkapan kepada
fasilitas-fasilitas atau bagian-bagian pengolahanan dalam

10
pabrik pada waktu yang telah ditentukan.
Dispatching : Pelaksanaan dari semua rencana dan pengaturan dalam
bidang routing dan schedulling
Follow up : Fungsi penelitoan dan pengecekan terhadap semua aspek
yang mempengaruhi kelancaran kegiatan pengerjaan atau
produksi
Fixed cost : pengeluaran yang jumlahnya tetap tanpa memperhatikan
perubahan kegiatan dalam tingkat yang relevan
Average fixed cost : iaya total dibagi dengan jumlah produksi
Variable cost : Besarnya biaya yang tergantung pada banyaknya produk
dan jasa yang dihasilkan.
Average variable cost : Membagi Biaya Variabel Total (TVC) dengan jumlah
produksi.
Total cost : Jumlah seluruh biaya tetap dan biaya variabel yang
dikeluarkan oleh perusahaan untuk menghasilkan sejumlah
produk dalam suatu periode tertentu
Marginal Cost : Biaya tambahan yang diperlukan untuk tambahan satu unit
produk yang dihasilkan
Average cost : Biaya produksi per unit produk yang dihasilkan
Direct material : Bahan mentah yang langsung digunakan dalam suatu
proses produksi yang dihasilkan oleh perusahaan.
Factory overhead cost : Biaya produksi yang tidak masuk dalam biaya bahan baku
maupun biaya tenaga kerja langsung.

11

Anda mungkin juga menyukai