INTEGRASI NASIONAL
Disusun oleh :
1. M Rizky Alamsyah (2011500062)
2. Noval Al-Iqbal (2011500079)
3. Roseli Titania (2011500110)
4. Sundari (2011500061)
5. Zella Milanda (2011500116)
KELOMPOK TI2B
JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kami panjatkan ke-hadirat Tuhan Yang Maha Esa, Karena atas
izinnya-lah kami dapat menyelesaikan makalah ini. Tujuan penulisan makalah
“INTEGRASI NASIONAL” ini adalah untuk menunaikan tugas yang diberikan oleh
bapak R. Ferry Bakti Atmaja, S.H., M.M. selaku dosen pengampu mata kuliah
Pendidikan Kewarganegaraan.
Kami berharap tulisan ini dapat berguna bagi pembaca supaya dapat menjadi
pribadi yang menjunjung tinggi persatuan dan kesatuan.
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Hal yang melatar belakangi penulisan makalah ini adalah tugas yang
diberikan oleh dosen R. Ferry Bakti Atmaja, S.H., M.M.. Hal lain yang menjadi
latar belakang penulisan makalah ini adalah kurangnya pemahaman masyarakat
tentang Integrasi Nasional. Di dalam makalah ini terdapat hal-hal yang
berkaitan dengan Integrasi Nasional.
Indonesia teridiri dari berbagai macam suku, ras, bahasa dan etnis.
Kurangnya pengetahuan tentang Integrasi Nasional dapat menyebabkan
perpecah-belahan antar masyarakat Indonesia. Tentu itu bukan skenario yang
diinginkan banyak orang.
Sikap individualism setiap orang merupakan penyebab hilangnya rasa
persatuan dan kesatuan. Pendidikan kewarganegaraan sangat dibutuhkan untuk
menghadapi masalah ini. Masyarakat perlu ditanamkan pemahaman tentang
persatuan dan kesatuan serta rasa semangat berbangsa.
Sebagai generasi penerus bangsa, marilah kita memiliki rasa tanggung
jawab terhadap keutuhan dan kesatuan bangsa. Tidak hanya sebagai generasi
penerus bangsa, tetapi kita adalah generasi pelurus bangsa dimana menjunjung
tinggi sikap keadilan adalah suatu keharusan demi terciptanya kesejahteraan
dan kemakmuran bangsa.
1
5. Apa sajakah ancaman terhadap integrasi nasional?
1.3 Tujuan
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Integrasi Nasional
3
memperjuangkan hak-hak bangsa, seperti Sumpah Pemuda. Rasa senasib
dan seperjuangan ini sampai sekarang masih terbawa dan melekat di
masyarakat Indonesia.
2. Adanya keinginan untuk bersatu.
Dengan adanya perbedaan di Indonesia, masyarakat justru berkeinginan
untuk bersatu dalam satu kebangsaan yang utuh. Dalam kehidupan
berbangsa negara dan berbangsa Indonesia, keinginan untuk
mempersatukan bangsa merupakan salah satu perwujudan nilai-nilai luhur
Pancasila sebagai dasar negara.
3. Konsensus Nasional.
Indonesia mempunyai Konsensus Bersama, yakni Pancasila. Dengan
konsensus nasional, Indonesia dapat maju dan berkembang, berdiri sama
tinggi, duduk sama rendah.
4. Adanya ancaman dari luar terhadap persatuan bangsa.
Meski menjadi bangsa yang besar, bukan berarti Indonesia terbebas dari
ancaman luar. Di era globalisasi ini, ancaman tidak lagi berbentuk militer,
namun dapat juga berbentuk budaya yang dapat mengurangi atau bahkan
merusak budaya dan moral bangsa.
4
yang menganggap bahwa kebudayaan yang dimilikinya lebih baik dari
budaya lainnya atau membanggakan budayanya sendiri dan mengganggap
rendah budaya lain.
3. Adanya sifat tidak puas terhadap ketimpangan pembangunan.
Dengan diberlakukannya otonomi daerah, maka sebagian wewenang dan
tanggungjawab pemerintah pusat telah dilimpahkan kepada pemerintah
daerah. Dengan begitu akan semakin nampak ketimpangan baik sosial
maupun ekonomi antar daerah. Untuk menyeimbangkan ketimpangan
tersebut diperlukan kesadaran diri akan rasa keadilan sosial yang merata di
berbagai daerah di indonesia.
4. Kurangnya toleransi.
Kurangnya toleransi dapat melemahkan persatuan bangsa. Terjadinya
konflik yang disebabkan kurangnya toleransi akan menimbulkan msalah
baru, yakni hilangnya kepercayaan antar golongan di Indonesia.
5
2.5 Ancaman terhadap Integrasi Nasional
Indonesia diapit oleh dua benua, Asia dan Australia, serta diapit oleh
dua Samudera luas yakni Samudera Hindia dan Pasifik. Indonesia juga dilewati
oleh salah satu jalur pelayaran terpenting yakni Selat Malaka. Hal ini membuat
Indonesia rawan dimasuki ancaman dari luar.
Selain aspek kewilayahan, posisi silang Indonesia juga meliputi aspek-
aspek kehidupan sosial, antara lain :
1. Diapit oleh dua ideologi, komunisme di utara dan liberalism di selatan.
2. Kebudayaan Indonesia diapit oleh budaya timur di utara dan budaya barat
di selatan.
3. Demokrasi Pancasila diapit oleh demokrasi rakyat di utara dan demokrasi
liberal di selatan.
4. Penduduk di Indonesia diapit oleh wilayah berpenduduk padat di utara dan
wilayah berpenduduk jarang di selatan.
5. Ekonomi di Indonesia diapit oleh ekonomi sosialis di utara dan ekonomi
kapitalis di selatan.
1. Ancaman Militer
Ancaman militer adalah ancarnan yang menggunakan kekuatan
bersenjata yang terorganisasi yang dinilai mempunyai kemampuan yang
6
membahayakan kedaulatan negara, keutuhan wilayah negara, dan keselamatan
segenap bangsa.
a. Ancaman Militer Dalam Negeri.
i. Gerakan Separatis.
ii. Makar dan upaya penggulingan pemerintahan yang sah.
iii. Upaya penggantian ideologi Pancasila dengan ideologi lain yang
ekstrem.
b. Ancaman Militer Luar Negeri.
i. Pelanggaran batas negara.
ii. Aksi terror yang dilakukan oleh organisasi terorisme internasional.
iii. Pemberontakan yang dilakukan oleh negara lain.
Selain hal itu, berikut merupakan beberapa operasi militer yang
dilakukan oleh negara lain :
i. Agresi, ancaman militer yang menggunakan kekuatan bersenjata
yang dilakukan suatu negara ke negara lain.
ii. Invasi, salah satu bentuk agresi militer yang berbentuk serangan
ke negara lain.
iii. Blokade, salah satu bentuk agresi yang bertujuan untuk menutup
akses keluar masuk di pangkalan udara dan Pelabuhan.
iv. Spionase, kegiatan memata-matai negara lain untuk mendapatkan
rahasia seperti dokumen atau informasi negara tersebut.
v. Sabotase, upaya untuk merusak obyek vital suatu negara.
2. Ancaman Non-Militer
Berbeda dengan ancaman militer, ancaman non-militer tidak
memakai kekuatan bersenjata dan tidak bersifat fisik. Meski begitu,
ancaman ini sangat berbahaya karena dapat mempengarui pola pikir
masyarakat Indonesia dan dapat menyebabkan hilangnya kepercayaan
masyarakat kepada pemerintahan.
Berikut adalah beberapa contoh ancaman non-militer yang dapat
mengancam persatuan bangsa :
7
a. Ancaman Dalam Aspek Ideologi.
Ancaman dalam aspek ideologi bisa berbentuk masuknya
ideologi luar ke Indonesia atau terbentuk Ideologi baru di dalam
Bangsa Indonesia yang dapat membuat hilangnya nilai-nilai Ideologi
Pancasila dari Bangsa Indonesia.
b. Ancaman Dalam Aspek Politik.
Ancaman politik dapat menumbangkan pemerintahan atau
bahkan menghancurkan negara karena dapat menggerakkan perang.
c. Ancaman Dalam Aspek Ekonomi.
Ancaman ekonomi bisa berbentuk inflasi, maraknya
pengangguran, infrastruktur yang tidak memadai, atau bisa juga
berbentuk daya saing yang rendah serta ketergantungan kepada negara
asing.
d. Ancaman Dalam Aspek Sosial Budaya.
Ancaman sosial budaya bisa berupa isu-isu mengenai
kemiskinan, kebodohan, keterbelakangan, serta ketidakadilan yang
menjadi dasar timbulnya konflik vertikal, antara pemerintah pusat
dengan pemerintah daerah, beserta dengan konflik horizontal yakni
suku, agama, ras, dan antar golongan (SARA).
e. Ancaman Dalam Aspek Teknologi Informasi.
Ancaman dalam aspek teknologi informasi dapat berbentuk
cyber crime yang dapat membocorkan dokumen-dokumen negara.
f. Ancaman Dalam Aspek Keselamatan Umum.
Ancaman dalam aspek keselamatan umum berbentuk bencana
alam, dan juga kerusakan yang dilakukan oleh manusia seperti
pencemaran karena limbah pabrik.
8
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Integrasi nasional adalah Integrasi nasional adalah proses penyatuan
sebuah bangsa yang meliputi seluruh aspek kehidupannya, yakni aspek politik,
sosial, ekonomi serta budaya. Indonesia merupakan bangsa yang besar, dan hal
itu membawa dampak positif dan negatif secara bersamaan. Di satu sisi, hal ini
membuat kita memiliki sumber daya yang cukup untuk kebutuhan kita dan di
sisi lain, hal ini membuat bangs akita terancan untuk terpecah belah
3.2 Saran
Karena banyaknya ancaman yang dihadapi oleh bangsa kita, Pendidikan
Kewarganegaraan sangat penting untuk ditanamkan pada masyarakat Indonesia.
Pemahaman tentang integrasi nasional juga tak kalah penting. Kita juga harus
menghilangkan sifat individualisme dan menumbuhkan semangat berbangsa
demi menjaga persatuan dan kesatuan Bangsa Indonesia.
9
DAFTAR PUSTAKA
https://id.berita.yahoo.com/pengertian-integrasi-nasional-konsep-syarat-
102029337.html
https://investor.id/national/nkri-konsensus-nasional-dan-pembuktiannya
https://www.youtube.com/watch?v=zqfpVAuDXOg
https://www.gurupendidikan.co.id/etnosentrisme/
https://saintif.com/contoh-
asimilasi/#:~:text=Contoh%20asimilasi%20dalam%20kehidupan%20sehari,asli%20s
ehingga%20membentuk%20kebudayaan%20baru.
https://www.kompas.com/skola/read/2021/04/09/124504069/perbedaan-asimilasi-
dan-akulturasi-beserta-
contohnya#:~:text=Akulturasi%20adalah%20proses%20sosial%20yang,ciri%20khas
%20budaya%20masyarakat%20itu.
10