Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

KEWARGANEGARAAN
Membangun Argumen tentang Dinamika dan Tantangan
Integrasi Nasional Sebagai Salah Satu Parameter Persatuan Dan
Kesatuan Bangsa
Dosen Pengampu : Dr. Taufiq, S.H., M.Hum.

KELOMPOK 4
1. Sekar Ayu (1620003541)
2. Kamillia Nurani (1620003551)
3. Elvina Yuniarti P. (1620003561)
4. Salsadila Ayu Pradita (1620003571)
5. Weni Aristiyaningsih (1620003581)
6. Muh Arif Firmansyah (1620003591)
7. Indah Trianingrum (1620003601)
8. Muhammad Sultan Ikhsany (1620003611)
9. Ayu Wulandari (1620003631)
10. Nur Hidayah Syaro Abesah (1620003641)
11. Mochamad Rifnu Arfianu Naufal (1620003651)
12. Rania Syawie (1620003671)
13. Andi Purwa Negara (1620003681)
14. Salsa Aulia Asyifa (1620003661)

PROGRAM STUDI S1 FARMASI


FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS PEKALONGAN
Halaman

HALAMAN JUDUL............................................................................................. i

KATA PENGANTAR........................................................................................... ii

DAFTAR ISI......................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ........................................................................................ 1

1.2 Rumusan Masalah.................................................................................... 2

1.3 Tujuan ...................................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Membangun argumen tentang dinamika dan tantangan integrasi nasional sebagai salah
satu parameter persatuan dan kesatuan bangsa............................................. 3

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpualan............................................................................................. 7

3.2 Saran......................................................................................................... 7

DAFTAR PUSAKA
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan rahm
at-Nya penyusun dapat menyelesaikan makalah yang bertemakan ”Argumen tentang Dinamika
dan Tantangan Integrasi Nasional Sebagai Salah Satu Parameter Persatuan dan Kesatuan
Bangsa”, Makalah ini disusun sebagai salah satu tugas mata kuliah Kewarganegaraan. Meskipun
banyak hambatan yang penyusun alami dalam proses pengerjaannya, namun akhirnya kami berh
asil menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya.

Makalah ini disusun agar pembaca dapat mengetahui pengertian penegakan hukum dan ala
san mengapa diperlukannya penegakan hukum yang berkeadilan di Indonesia, kami sajikan maka
lah ini dari berbagai sumber.

Kami menyadari bahwa dalam menyusun makalah ini masih jauh dari kata sempurna, untu
k itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersufat membangun guna sempurnanya
makalah ini. Penyusun berharap semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi penyusun khususnya d
an bagi pembaca.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Suatu negara bangsa membutuhkan persatuan untuk bangsanya yang dinamakan
integrasi nasional di katakan bahwa sebuah negara bangsa yang mampu membangun
integrasi nasionalnya dalam memperkokoh rasa persatuan dan kesatuan bangsa-bangsa
yang ada di dalamnya. Integrasi nasional merupakan salah satu tolak ukur persatuan dan
kesatuan bangsa. Indonesia sebagai sebuah negara dalam realitasnya terpisah pada
beberapa bagian dan tingkatan, dari segi geografis dipisahkan oleh lautan dengan
beratusratus pulau besar dan beribu-ribu pulau kecil. Masih banyak pulau yang belum
diberi nama, bahkan belakangan ini dua pulau yang berada di kawasan Kalimantan telah
menjadi milik Negara Malaysia. Dari perspektif kewilayahan tampak pembagian
Indonesia Bagian Timur dan Indonesia Bagian Barat atau kawasan perkotaan dan
perdesaan.
Realitas itu menyebabkan pula kewargaan penduduk Indonesia berbeda-beda dari
segi kebudayaan. Pengelompokkan kewargaan serupa itu diwujudkan dalam satuan-
satuan etnik. Menurut kajian Hildred Geetz (1963), terdapat 300 kelompok etnik dan 250
jenis bangsa yang setiap kelompok etnik itu memiliki identitas kebudayaan sendiri,
termasuk di dalamnya bahasa-bahasa yang digunakannya. Di era reformasi ini,
kemajemukan masyarakat cenderung menjadi beban daripada modal bangsa Indonesia.
Hal ini terlihat dari munculnya berbagai masalah yang sumbernya berasalkan
kemajemukan. Saat ini pula bangsa Indonesia, masih mengalami krisis multidimensi yang
menggoncang kehidupan kita. Sebagai salah satu masalah utama dari krisis besar itu
adalah ancaman disintegrasi bangsa yang hingga saat ini masih belum merdeka.
Kesadaran akan pentingnya kerukunan antar agama, suku, ras dan budaya harus selalu
diwujudkan melalui pemahaman integrasi nasional.
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana penerapan integritas nasional di Indonesia ?
2. Apa tantangan yang dihadapi dalam membangun integritas nasional Indonesia?
3. Apa saja faktor penghambat integrasi nasional di Indonesia ?
4. Apa saja faktor pendukung integrasi nasional di Indonesia?

1.3 Tujuan
- Mampu menerapkan prinsip-prinsip integritas nasional dalam kehidupan
sehari-hari
- Mampu mengetahui pentingnya integritas nasional
- Mampu mengetahui faktor pendukung dan faktor penghambat dalam
penerapan integritas nasional
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 MEMBANGUN ARGUMEN DINAMIKA DAN INTEGRASI NASIONAL SEBAGAI


SALAH SATU PARAMETER PERSATUAN DAN KESATUAN BANGSA

1. Tantangan Dalam Membangun Integrasi Nasional di Indonesia.

Upaya bangsa Indonesia dalam mewujudkan integrasi nasional menghadapi


tantangan yang datang dari berbagai dimensi. Contohnya dalam dimensi horizontal,
tantangan yang dihadapi seperti perbedaan suku, agama, ras dan geografi. Sedangkan
dalam dimensi vertikal, tantangan yang ada adalah berupa celah perbedaan antara elite
dan massa, dimana latar belakang pendidikan kekotaan menyebabkan kaum elite berbeda
dari massa yang cenderung berpandangan tradisional. Persoalan terkait dengan dimensi
horizontal adalah masalah hubungan darah (kesukuan), jenis bangsa (ras), bangsa, daerah,
agama dan kebiasaan. Ketimpangan dan ketidakmerataan pembangunan dan hasil
pembangunan dapat menimbulkan berbagai rasa tidak puas dan keputusan di masalah
SARA (Suku, Agama, Ras dan Antar golongan), gerakan separatisme dan kedaerahan,
demonstrasi dan unjuk rasa. Konflik horizontal maupun vertikal sering terjadi bersamaan
dengan melemahnya otoritas pemerintahan di pusat. Kebijakan demi kebijakan yang
diambil oleh pemerintah yang tidak / kurang sesuai dengan keinginan dan harapan
masyarakat serta penolakan sebagian besar warga masyarakat terhadap kebijakan
pemerintah menggambarkan kurang adanya intregasi vertikal. Di era globalisasi,
tantangan itu ditambah oleh adanya tarikan global berupa globalisasi yang cenderung
mengabaikan batas-batas negara bangsa. Semua tantangan ini membuat nasionalisme dan
keberadaan negara nasional mengalami tantangan yang semakin berat. Di sisi lain,
tantangan integrasi juga dapat dikaitkan dengan aspek-aspek lain dalam integrasi yakni
aspek politik, ekonomi dan sosial budaya.

2. Faktor Penghambat dalam Membangun Integrasi Nasional.


Ada 10 faktor penghambat integrasi nasional. Hal ini merugikan kehidupan berbangsa
dan bernegara. Karena akan mengurangi rasa persatuan dan kesatuan dalam masyarakat
1. Kurangnya sikap saling menghargai perbedaan di dalam masyarakat.
2. Kurangnya sikap saling bertoleransi dalam masyarakat.
3. Kurangnya kesadaran diri dalam masyarakat untuk menjaga persatuan dan
kesatuan.
4. Adanya sikap tidak puas dan perasaan tidak adil terhadap ketimpangan yang
terjadi dalam masyarakat.
5. Masyarakat Indonesia yang bersifat heterogen (keberagaman suku bangsa,
budaya, agama dan ras).
6. Indonesia yang sangat luas dengan ribuan pulau yang tersebar dari Sabang sampai
Merauke.
7. Timbulnya etnosentrisme atau anggapan jika budayanya jauh lebih baik dibanding
kebudayaan lainnya.
8. Adanya kemungkinan ancaman atau gangguan datang untuk memecah belah
persatuan dan kesatuan bangsa, baik dari dalam maupun luar negeri.
9. Pembangunan yang tidak merata, sehingga hal ini bisa menghambat integrasi
nasional.
10. Budaya asli mulai tergerus karena dipengaruhi budaya asing yang belum tentu
sesuai dengan kepribadian bangsa.

3. Faktor Pendukung dalam Membangun Integrasi Nasional di Indonesia


Beberapa faktor pendukung dalam membangun integrasi nasional di Indonesia.
Faktor ini dapat mempermudah tercapainya integrasi nasional, antara lain :
1. Faktor sejarah suatu bangsa yang dapat menimbulkan rasa senasib dan
seperjuangan.
2. Adanya keinginan atau hasrat untuk bersatu secara utuh.
3. Memiliki rasa cinta tanah air.
4. Memiliki rasa rela berkorban demi kepentingan negara atau bangsa.
5. Konsensus atau kesepakatan nasional, yang tercermin dalam Proklamasi
Kemerdekaan, Pancasila serta UUD 1945.
6. Penggunaan Bahasa Indonesia sebagai bahasa sehari-hari dan sebagai bahasa
pemersatu.
7. Timbulnya semangat persatuan dan kesatuan diantara masyarakat.
8. Memiliki semangat gotong royong untuk menjaga persatuan dan kesatuan.
9. Pancasila dijadikan pandangan dan pedoman hidup dalam bermasyarakat.
10. Meningkatkan rasa solidaritas dan toleransi dalam kehidupan bermasyarakat.

4. Penerapan Integritas Nasional


Penerapan integritas nasional penting dan perlu ditanamkan pada diri generasi
muda atau masyarakat saat ini. Banyak tindakan radikalisme yang terjadi di Negara
Indonesia ini tidak lepas dari peran serta aktif para pemuda dan masyarakat, terutama
pada para pemuda. Integritas nasional dikalangan pemuda perlu dibangun karena pemuda
merupakan ujung tombak Negara, untuk menangkal tindakan yang bersifat anarkis dan
radikal. Nilai-Nilai nasionalisme dan patriotisme perlu digali kembali dan ditumbuh
kembangkan pada diri pemuda. Integritas bangsa dimaknai sebagai suatu mutu, sifat, atau
keadaan yang menunjukkan kesatuan yang utuh sehingga memiliki potensi dan
kemampuan yang memancarkan kewibawaan. Integritas pun sering diidentikkan dengan
sikap jujur atau Kejujuran. Dengan demikian, di dalam integritas terhimpun berbagai sifat
pendukung yang bisa membuat orang menjadi berwibawa, jujur, dan konsisten terhadap
kebenaran.Pemuda merupakan aset bangsa, bangsa yang kuat dapat diukur dari kekuatan
nasionalisme generasi mudanya. Sebagai bagian yang tidak bisa dilepaskan dari
perjalanan sejarah perjuangan bangsa Indonesia, Pemuda mempunyai peran dan posisi
yang sangat strategis. Pemuda adalah generasi yang memiliki potensi untuk menangkal
radikalisme di Indonesia dengan semangat nasionalisme dan patriotisme, karena pemuda
memiliki jumlah paling besar di Negara Indonesia.Radikalisme berarti paham atau aliran
yang menginginkan perubahan atau pembaruan sosial dan politik dengan cara yang keras
atau drastis. Membangun integritas bangsa dikalangan pemuda untuk menangkal
radikalisme perlu dilakukan dengan cara 1. Menanamkan semangat kebangsaan
(Nasionalisme) dikalangan pemuda melalui 4 pilar kebangsaan (Pancasila, UUD 1945,
NKRI, Bhinneka Tunggal Ika), 2. Menanamkan semangat dan jiwa yang dimiliki, untuk
rela berkorban demi kepentingan bangsa dan Negara (Patriotisme) melalui lingkungan
keluarga dan masyarakat, lingkungan sekolah, lingkungan instansi pemerintah atau
swasta, pewarisan dan pelaksanaan kewajiban. 3. Menanamkan pada diri pemuda jiwa,
semangat dan nilai-nilai juang 1945. 4. Menanamkan pendidikan karakter bangsa pada
diri pemuda melalui jalur pendidikan formal, informal maupun nonformal. 5.
Meningkatkan peran dan kiprah pemuda yang bersifat positif dengan melakukan berbagai
kegiatan pemberdayaan pemuda dan pengembangan sumber daya manusia pada diri
pemuda. 6. Memberikan pemahaman kepada para pemuda atau generasi muda bahwa
bangsa Indonesia ini bisa Merdeka dan lahir menjadi sebuah Negara Kasatuan Republik
Indonesia karena perasaan senasib dan sepenanggungan, semangat Persatuan dan
Kesatuan Bangsa yang diilhami oleh Kebangkitan Nasional dan Sumpah Pemuda. 7.
Membangkitkan kesadaran para pemuda atau generasi muda melalui falsafah
Menumbuhkan kesadaran rasa mawas diri dan berani mengambil sikap yang tegas (Mulat
sarira hangrasa wani), menumbuhkakan sikap rasa saling memiliki (rumangsa melu
handarbeni) dan menumbuhkan sikap kesadaran untuk saling menjaga dan saling
melindungi (rumangsa wajib hangrukebi) sehingga terwujud integritas bangsa. 8.
Membentuk sikap dan mental pada diri pemuda tentang Bhinneka Tunggal Ika (berbeda-
beda tetapi tetap satu juga). 9. Menggali nilai-nilai nasionalisme dan karakter bangsa
untuk diimplementasikan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara guna
menuju Pendidikan generasi muda atau pemuda yang berperadaban. 10. Memupuk ikatan
rasa persaudaraan dikalangan generasi muda atau pemuda melalui organisasi pemuda.
1)
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan :

3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
 Poin 1
Andi Aco Agus, 2016, Integrasi Nasional Sebagai Salah Satu Parameter Persatuan dan
Kesatuan Bangsa Negara Republik Indonesia, Jurnal Sosialisasi, 3 (3), 19-26
 Poin 2 dan 3
Vanya Karunia M. P, 2021, 10 Faktor Penghambat Integrasi Nasional diakses pada
tanggal 31 Maret 2021 dari
https://www.kompas.com/skola/read/2021/02/23/192108069/10-faktor-penghambat-
integrasi-nasional
 Poin 4
Suwito, Anton. 2014. "MEMBANGUN INTEGRITAS BANGSA DI KALANGAN
PEMUDA UNTUK MENANGKAL RADIKALISME" Vol.4, No.2. UPGRIS PRESS :
Semarang. Diakses pada tanggal 31 Maret 2021, jam 21:53
(http://journal.upgris.ac.id/index.php/civis/article/view/610#:~:text=Integritas%20bangsa
%20dimaknai%20sebagai%20suatu,dan%20kemampuan%20yang%20memancarkan
%20kewibawaan.&text=4.%20Menanamkan%20pendidikan%20karakter
%20bangsa,pendidikan%20formal%2C%20informal%20maupun%20nonformal.)

Anda mungkin juga menyukai