GLOBALISASI
D
I
S
U
S
U
N
OLEH:
KELOMPOK 4
1. Eka Siburian
2. Shevcenko Situmorang
3. Jason Limbong
4. Chintya Munthe
5. Novita Sagala
6. Sinarta Rajagukguk
7. Resyanti Sihotang
8. Rohani Purba
9. Pebriola Sinaga
XI IPA I
SMA N 1 PARBULUAN
2023/2024
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI................................................................................................................................. i
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................................ 1
2.1. Pengertian............................................................................................................................. 2
2.2. Konsep Jati Diri Bangsa Indonesia............................................................................ 3
2.2.1. Aspek Budaya................................................................................................... 3
2.2.1.1. Bahasa dan Sastra................................................................................3
2.2.1.2........................................................................................Seni dan Tradisi 4
2.2.2. Aspek Sejarah.................................................................................................. 5
2.2.3. Aspek Keberagaman ........................................................................................6
2.3. Globalisasi dan Tantangannya Terhadap Jati Diri..................................................... 6
2.3.1. Pengertian Globalisasi ......................................................................................6
2.3.1.1.........Definisi Globalisasi dalam Konteks Sosial,Ekonomi dan Budaya 6
2.3.1.2..................................................Dampak Positif dan Negatif Globalisasi 6
2.3.2. Pengaruh Globalisasi Terhadap Identitas Bangsa............................................ 8
2.4. Mempertahankan Jati Diri di Era Globalisasi ............................................................8
BAB III PENUTUP..................................................................................................................... 9
3.1. Kesimpulan................................................................................................................ 9
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.3. Tujuan
Menganalisis konsep jati diri bangsa Indonesia dalam aspek budaya, sejarah, dan
keberagaman.
Memahami pengertian globalisasi dan dampaknya terhadap identitas bangsa.
Merumuskan strategi dan upaya untuk mempertahankan jati diri Indonesia di era
globalisasi.
1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Pengertian
Jati diri adalah konsep yang mencakup serangkaian elemen yang membentuk identitas
seseorang atau kelompok. Ini mencakup nilai-nilai, keyakinan, budaya, latar belakang, dan
aspek-aspek lain yang menggambarkan esensi atau hakikat dari siapa atau apa yang menjadi
entitas tersebut. Jati diri dapat diterapkan pada tingkat individu, kelompok, atau bahkan pada
tingkat bangsa.
Penting untuk diingat bahwa jati diri bersifat unik dan kompleks untuk setiap individu atau
kelompok. Ini mencerminkan cara orang atau komunitas melihat diri mereka sendiri, bagaimana
mereka berinteraksi dengan dunia sekitar, dan nilai-nilai serta keyakinan yang mereka anut.
Indonesia memiliki jati diri yaitu Pancasila. Pancasila memiliki peran penting dalam
membentuk jati diri bangsa Indonesia. Sebagai dasar negara, Pancasila memberikan landasan
filosofis dan nilai-nilai yang menjadi pondasi identitas nasional. Berikut adalah cara Pancasila
dianggap sebagai jati diri bangsa Indonesia:
3. Persatuan Indonesia:
Sila ketiga Pancasila menekankan pentingnya persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia. Ini
mencerminkan semangat Bhinneka Tunggal Ika, yaitu keberagaman yang menyatukan, dan
menolak segala bentuk disintegrasi atau separatisme.
2
Sila kelima mengajarkan perlunya menciptakan keadilan sosial, mengurangi kesenjangan
ekonomi, dan meningkatkan kesejahteraan seluruh rakyat Indonesia. Prinsip ini mencerminkan
semangat gotong royong dan kepedulian terhadap keadilan dalam masyarakat.
Pancasila, sebagai jati diri bangsa Indonesia, menciptakan fondasi yang inklusif dan menyeluruh.
Nilai-nilai tersebut diakui sebagai roh atau jiwa dari kehidupan berbangsa dan bernegara.
Pancasila membantu menyatukan berbagai kelompok etnis, agama, dan budaya dalam satu
kesatuan yang kokoh.
Penting untuk dicatat bahwa Pancasila bukan hanya sekadar seperangkat nilai formal, tetapi juga
menjadi panduan dalam kehidupan sehari-hari, pembentukan kebijakan, dan pengambilan
keputusan di tingkat nasional. Dengan demikian, Pancasila bukan hanya menjadi konsep
filosofis, tetapi juga menjadi landasan konkret bagi pembangunan dan penyelenggaraan negara
Indonesia.
Bahasa Persatuan: Bahasa Indonesia diadopsi sebagai bahasa persatuan dan menjadi
medium komunikasi resmi di seluruh Indonesia. Ini memainkan peran utama dalam
menyatukan beragam suku dan etnis yang ada di kepulauan Indonesia.
Kearifan Lokal: Meskipun menjadi bahasa persatuan, Bahasa Indonesia tetap membuka
diri terhadap kearifan lokal. Banyak kata-kata dan frasa dalam Bahasa Indonesia berasal
dari bahasa daerah, mencerminkan keberagaman budaya Indonesia.
Warisan Sastra Nusantara: Sastra Indonesia mencakup warisan sastra nusantara yang
melibatkan berbagai tradisi sastra daerah. Sastra ini mencerminkan kekayaan cerita
rakyat, mitos, dan tradisi lisan yang turun temurun.
Puisi dan Prosa Modern: Sastra Indonesia juga berkembang dalam bentuk puisi dan
prosa modern yang mencerminkan realitas dan perubahan sosial. Puisi-puisi dan karya
sastra modern menggambarkan identitas serta perjuangan bangsa.
3
Dengan demikian, konsep jati diri bangsa Indonesia dalam aspek bahasa dan
sastra mencerminkan harmoni antara persatuan dalam Bahasa Indonesia dan
keberagaman dalam sastra, yang bersama-sama membentuk identitas unik dan kuat
Indonesia dalam peta kebudayaan dunia.
5
Reformasi 1998:Periode reformasi membawa perubahan signifikan dalam sistem politik
dan sosial Indonesia. Pemulihan demokrasi, kebebasan berekspresi, dan hak asasi manusia
menjadi nilai-nilai baru yang membentuk jati diri bangsa.
Melalui pemahaman yang mendalam terhadap perjalanan sejarah tersebut, masyarakat
Indonesia dapat memahami dan menghargai akar-akar kebudayaan dan nilai-nilai yang
membentuk konsep jati diri nasional. Sejarah menjadi cermin bagi identitas bangsa,
menciptakan kesadaran akan keberagaman dan kesatuan yang menjadi kekuatan Indonesia
dalam menghadapi dinamika global.
2.2.3.Aspek Keberagaman
2.2.3.1. Bhinneka Tunggal Ika
Bhinneka Tunggal Ika, yang berarti "Berbeda-beda tetapi satu," mencerminkan
nilai keberagaman sebagai landasan utama dalam pembentukan identitas bangsa
Indonesia.Konsep ini menekankan bahwa meskipun masyarakat Indonesia memiliki
perbedaan suku, budaya, dan agama, mereka tetap satu sebagai bangsa Indonesia.
6
perusahaan multinasional yang menciptakan peluang pekerjaan dan
meningkatkan pendapatan di berbagai negara.
2. Akses Informasi dan Teknologi:
Kemajuan teknologi dan globalisasi memungkinkan akses mudah terhadap
informasi, komunikasi yang lebih cepat, dan pertukaran pengetahuan
global.Contoh:Internet dan media sosial membuka pintu bagi kolaborasi dan
pertukaran ide lintas batas.
BAB III
9
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
10