Anda di halaman 1dari 14

PENDIDIKAN KEWARGANERAAN 1

NAMA : JEMS STEVI BUNGAN

PROGRAM STUDI : AKUNTANSI

NIM : 31220583

MATA KULIAH : PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

Materi 1

ESENSI DAN URGENSI IDENTITAS NASIONAL SEBAGAI SALAH


SATU DETERMINAN PEMBANGUNAN BANGSA DAN KARAKTER

Pertama-tama kita harus mengetahui apa itu Urgensi dan ap aitu Esensi, istilah
Urgensi menunjuk pada sesuatu yang mendorong kita untuk diselesaikan, dengan
demikian mengandaikan ada sesuatu masalah dan harus ditindak lanjuti. Dan
Esensi adalah kenyataan, yaitu hakikatnya, nah menurut Thomas Aquines, Esensi
adalah apanya sesuatu yang terlepas dari persoalan apakah sesuatu itu ada atau
tidak.

 Rangkuman Tentang Identitas Nasional


Identitas Nasional merupakan jati diri atau karakteristik, perasaan atau
keyakinan tentang kebangsaan yang membedakan Bangsa Indonesia
dengan Bangsa lain.
Identitas Nasional menunjuk pada Identitas-identitas yang sifatnya
Nasional, bersifat buatan karena dibentuk dan disepakati dan karena
sebelumnya sudah terdapat Identitas Kesukubangsaan dalam diri Bangsa
Indonesia. Identitas Nasional sebagai Identitas Bersama suatu Bangsa
dapat dibentuk oleh beberapa factor yang meliputi: Primordial, Sakral,
Tokoh, Bhineka Tunggal Ika, Sejarah, Pengembangan Ekonomi, dan
Kelembagaan. Bendera Negara Indonesia, Bahasa Negara, dan Lambang
Negara, serta Lagu Kebangsaan merupakan Identitas Nasional bagi Negara
Bangsa Indonesia yang telah diatur dalam UU RI.
Secara historis Identitas Nasional ditandai Ketika munculnya kesadaran
Rakyat Indonesia sebagai Bangsa yang sedang dijajah oleh Bangsa Asing.
Pembentukan Identitas Nasional melalui pengembangan Kebudayaan
Indonesia telah dilakukan jauh sebelum Kemerdekaan yakni melalui
PENDIDIKAN KEWARGANERAAN 2

Kongres Kebudayaan 1918. secara sosiologis Identitas Nasional telah


terbentuk dalam proses Interaksi, Komunikasi, dan Persinggungan Budaya
secara alamiah baik melalui perjalanan Panjang menuju Indonesia
Merdeka maupun melalui pembentukan Insentif Pasca Kemerdekaan.
Secara politis bentuk Identitas Nasional Indonesia menjadi penciri /
pembangunan jati diri Bangsa Indonesia yang meliputi Bendera Negara
sang Merah Putih, Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Nasional atau Bahasa
Negara, Lambang Negara Garuda Pancasila, dan Lagu Kebangsaan
Indonesia Raya. Identitas Nasional penting bagi Kewibaan Negara dan
Bangsa Indonesia sebagai ciri khas Bangsa.

DINAMIKA DAN TANTANGAN IDENTITAS NASIONAL INDONESIA

Secara sederhana, Identitas Nasional Indonesia mencakup semangat


Kebangsaan (Nasionalisme) Indonesia, Negara-Bangsa (Nation-State)
Indonesia, Dasar Negara Pancasila, Bahasa Nasional, Bahasa Indonesia,
Lagu Kebangsaan Indonesia Raya, Semboyan Negara “Bhineka Tunggal
Ika”, Bendera Negara Sang Saka Merah Putih, Konstitusi UUD 1945,
Integrasi Wawasan Nusantara, serta Tradisi dan Kebudayan Daerah yang
telah diterima secara luas sebagai bagian Integral Budaya Nasional setelah
melalui proses tertentu yang bisa disebut sebagai “Mengindonesia”, yang
berarti proses untuk mewujudkan mimpi, imajinasi, dan cita-cita ideal
Bangsa Indonesia yang Bersatu, adil, makmut, berhakrat,dan bermartabat,
baik dalam kedalam maupun keluar dalam Kancah International.

Karena kedudukan-Nya yang amat penting, Identitas Nasional harus


dimiliki oleh setiap Bangsa. Karena tanpa Identitas Nasional suatu Bangsa
akan terombang-ambing. Namun apabila kita melihat fenomena yang
terjadi di masyarakat saat ini, Identitas yang dimiliki Bangs akita seolah-
olah telah terkikis dengan adanya pengaruh yang timbul dari pihak luar.
Budaya-budaya Barat yang masuk ke Negara ini, rasanya begitu cepat
diserap oleh lapisan masyarakat. Masyarakat lebih mudah mengambil
Budaya-budaya Barat yang tidak sesuai dengan corak Ketimuran. Yang
pada dasarnya masih menjunjung tinggi nilai moral dan etika. Namun
PENDIDIKAN KEWARGANERAAN 3

kenyataan-Nya, hal itu sering kali diabaikan. Dengan melihat kenyataan


ini, terlihat jelas bahwa Identitas Nasional telah mulai terkikis dengan
datang-Nya Budaya-budaya Barat yang memang tidak sesuai dengan
Budaya Bangsa ini.

Tantangan mengembangkan Idetitas Nasional terletak pada pikiran dan


sikap yang terbuka untuk menghormati Keanekaragaman, mendorong
demokrasi yang partisipatif, memperkuat penegakan hukum, serta
memajukan solidaritas terhadap mereka yang lemah atau korban di mana
Negeri Indonesia adalah Ruang Publik sebagai tempat kita hidup Bersama.
Karena kedudukan-Nya yang sangat amat penting itu, Identitas Nasional
harus dimiliki oleh setiap Bangsa, karena tanpa Identitas Nasional suatu
Bangsa akan terombang-ambing.

Didasari bahwa rendahnya pemahaman dan menurunnya kesadaran


Warga Negara dalam bersikap dan berperilaku menggunakan nilai-nilai
Pancasila dalam kehidupan Berbangsa dan Bernegara khususnya pada era
reformasi bagaikan berada dalam tahap disentegrasi karena tidak ada nilai-
nilai yang menjadi pegangan Bersama, oleh karena itu perlu ada-Nya
pendukung dalam meningkatkan kesadaran terhadap nilai-nilai luhur yang
dapat dijadikan pegangan dalam bermasyarakat. Memahami dan mengerti
nilai-nilai Pancasila sejak dini dalam kehidupan sekolah sangat membantu
dalam meningkatkan kesadaran dalam mewujudkan nilai-nilai Pancasila.
Kita perlu memahami secara penuh bahwa Pancasila sebagai pedoman
hidup Bangsa sehingga kita dapat merasa berkewajiban dalam
melaksanakannyaa.

Tantangan terkait memudarnya rasa nasionalisme dan patriotism perlu


mendapat perhatian. Bangsa Indonesia perlu mengupayakan strategi untuk
mengalihkan kecintaan terhadap Bangsa Asing agar dapat berubah
menjadi Bangsa sendiri. Hal tersebut perlu ada-Nya upaya dari generasi
baru untuk mendorong Bangsa Indonesia untuk membuat prestasi yang
tidak dapat dibuat oleh Banga lain. Mendorong masyarakat kita untuk
Bangsa menggunakan produk Bangsa sendiri.
PENDIDIKAN KEWARGANERAAN 4

Materi 2
URGENSI INTEGRASI NASIONAL SEBAGAI SALAH SATU
PARAMETER PERSATUAN DAN KESATUAN BANGSA

Dalam mengarungi kehidupan-Nya, sebuah Negara-bangsa (nation


state) selalu dihadapkan pada upaya bagaimana menyatukan
keanekaragaman orang-orang yang ada didalam-Nya agar memiliki rasa
persatuan, kehendak untuk Bersatu dan secara Bersama bersedia
membangun kesejahteraan untuk Bangsa yang bersangkutan. Oleh karena
itu, bagaimana munkin suatu Negara-bangsa bisa membangun, jika orang-
orang yang ada didalam Negara tersebut tidak mau Bersatu, tidak memiliki
perasaan sebagai satu kesatuan, dan tidak bersedia mengikatkan diri
sebagai satu Bangsa.

Suatu Negara-bangsa membutuhkan persatuan untuk Bangsanya yang


dinamakan Integrasi Nasional. Dapat dikatakan bahwa sebuah Negara-
bangsa yang mampu Integrasi Nasionalnya akan memperkokoh rasa
persatuan dan kesatuan Bangsa-bangsa yang ada didalam-Nya. Integrasi
Nasional merupakan salah satu tolok ukur Persatuan dan Kesatuan Bangsa.

A. Menelusuri Konsep dan Urgensi Integrasi Nasional


1. Makna Integrasi Nasional
Marilah kita telusuri istilah integrasi nasional ini. Kita dapat
menguraikan istilah tersebut dari dua pengertian: secara etimlogi
dan terminology. Etimologi adalah studi yang mempelajari asal
usul kata, sejarah-Nya dan juga perubahan terjadi dari kata itu.
Terminologi dapat diartikan penggunaan penggunaan kata sebagai
suatu istilah yang dihubungkan dengan konteks tersebut.
2. Jenis Integrasi
Tentang pengertian integrasi ini, Myron Weiner dalam Ramlan
Surbakti (2010) lebih cocok menggunakan istilah integrasi politik
daripada integrasi nasional. Menurutnya integrasi politik adalah
PENDIDIKAN KEWARGANERAAN 5

penyatuan masyarakat dengan system politik. Integrasi politik


dibagi menjadi lima jenis, yakni :

 Integrasi Bangsa
 Integrasi Wilayah
 Integrasi Nilai
 Integrasi Elit-Massa
 Integrasi Tingkah Laku ( Perilaku Integratif )

Uraian secara berturut-turut sebagai berikut:

Integrasi Bangsa menunjuk pada proses penyatuan berbagai


kelompok budaya dan social dalam satu kesatuan wilayah dan dalam
suatu pembentukan Identitas Nasional.

Integrasi Wilayah menunjuk pada masalah pembentukan wewenang


kekuasaan nasional pusat diatas unit-unit social yang lebih kecil yang
beranggotakan kelompok-kelompok social budaya masyarakat tertentu.

Integrasi Elit Massa menunjuk pada masalah penghubungan antara


pemerintah dengan yang diperintah. Mendekatkan perbedaan-
perbedaan mengenai aspirasi dan nilai pada kelompok elit dan massa.

Integrasi Nilai menunjuk pada adanya consensus terhadap nilai


yang minimum yang diperlukan dalam memelihara tertib social.

Integrasi Tingkah Laku perilaku integratif). Menunjuk pada


penciptaan tingkah laku yang terintegrasi dan yang diterima demi
mencapai tujuan bersama.

Dalam realitas nasionalintegrasi nasional dapat dilihat dari tiga


aspek yakni aspek politik, ekonomi, dan social budaya. Dari aspek
politik, lazim disebut integrasi politik, aspek ekonomi (integrasi
ekonomi), yakni saling ketergantungan ekonomi antar daerah yang
bekerjasama secara sinergi, dan aspek sosial budaya (integrasi social
budaya) yakni hubungan antaraa suku, lapisan dan golongan.

Berdasar pendapat ini, integrasi nasional meliputi :


PENDIDIKAN KEWARGANERAAN 6

1) Integrasi Politik
2) Integrasi Ekonomi
3) Integrasi Sosial Budaya

3. Penting-Nya Integrasi Nasional


Menurut Myron Weiner dalam Surbakti (2010), dalam negara
merdeka, faktor pemerintah yang berkeabhasan (Legit imate)
merupakan hal penting bagi pembentukan negara-bangsa.
Hal ini disebabkan tujuan negara hanya akan dicapai apabilah
terdapat suatu pemerintah yang mampu menggerakan dan
mengarahkan seluruh potensi masyarakat agar mau Bersatu dan
bekerja sama.

DINAMIKA DAN TANTANGAN INTEGRASI NATIONAL

Integrasi Nasional adalah proses penyesuaian di antara unsur-unsur yang saling


berbeda dalam kehidupan di masyarakat secara nasional sehingga menghasilkan
suatu polsa kehidupan yang serasi fungsinya bagi masyarakat tertentu. Integrasi
nasional merupakan sebuah proses yang mutlak memerlukan waktu untuk
mencapai keadaan tersebut.

1. Dinamika dan Tantangan Integrasi Nasional Pada Masa Orde Lama


Hal ini ditegaskan dalam Pancasila sila ketiga yaitu Persatuan
Indonesia. Artinya berangkat dari realitas sejarah Bangsa Indonesia yang
sangat multicultural itulah maka Bangsa Indonesia mempunya cita-cita
Bersama untuk hidup Bersama didalam satu bangunan rumah yang disebut
Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Bhineka Tunggal Ika sebagai teks ideal yang di harapkan dapat
menyelesaikan persoalan multicultural di Indonesia, ternyata mengalami
penafsiran yang berbeda-beda dalam setiap orde pemerintahan pasca
kemerdekaan.

2. Dinamika dan Tantangan Integrasi Nasional Pada Masa Orde Baru


PENDIDIKAN KEWARGANERAAN 7

Integasi timbul melalui proses interaksi dan komunikasi yang intensif,


dalam arti kelompok-kelompok yang terhimpun menjadi satu kesatuan
yang membentuk jaringan-jaringan komunikasi dengan cara represif
karena berhubungan dengan sosialisasi dengan nilai-nilai social, budaya
yang menjadi consensus Bersama, pemberian perilaku sama, pemberian
kesempatan yang sama untuk berperan serta dalam pembangungan
disegala bidang, serta adanya ikatan fungsional dalam kelompok-
kelompok yang terhimpun dalam satu kesatuan.
Dalam mewujudkan upaya integrasi Nasional Indonesia, tantangan
yang dihadapi datang dari dimensi horizontal dan vertikel. Dalam dimensi
horizontal tantangan yang ada berkenaan dengan pembelahan horizontal
yang berakar pada perbedaan suku, agama, ras, dan geografis. Sedangkan
dalam dimensi vertikel tantangannya yang ada adalah berupa cela
berbedaan antara elit dan masa dimana latar belakang Pendidikan kekotan
menyebabkan elit berbeda dengan masa yang cenderung berpandangan
tradisional.

3. Dinamika dan Tantangan Integrasi Nasional Pada Masa Reformasi


dan Saat ini
Keinginan yang kuat dari pemerintah untuk mewujudkan aspirasi
masyarakat, kebijakan pemerintah yang sesuai dengan kebutuhan dan
harapan masyarakat, dukungan masyarakat terhadap pemerintah yang sah
dan ketaatan warga melaksanakan kebijakan pemerintah adalah pertanda
adanya integrasi dalam arti vertikel.

4. Jenis Integrasi Nasional


 Integrasi Bangsa
 Integrasi Wilayah
 Integrasi Nilai
 Integrasi Perilaku
PENDIDIKAN KEWARGANERAAN 8

Materi 3

NILAI DAN NORMA KONSTITUSIONAL UUD RI 1945 DAN


KONSTITUSIONALITAS KETENTUAN PERUNDANG-UNDANGAN
DIBAWAH UUD 1945

Konstitusi adalah seperangkat aturan atau hukum yang berisi ketentuan tentang
bagaimana pemerintah diatur dan dijalankan. Oleh karena aturan atau hukum yang
terdapat dalam konstitusi itu mengatur hal-hal yang amat mendasar dari suatu
negara, maka konstitusi dikatakan pula sebagai hukum dasar yang dijadikan
pegangan dalam penyelenggaraan suatu negara.

Fungsi konstitusi :

1. Konstitusi berfungsi sebagai landasan kontitusionalisme. Landasan


konstitusionalisme adalah landasan berdasarkan konstitusi, baik konstitusi dalam
arti luas maupun konstitusi dalam arti sempit.

2. Konstitusi berfungsi untuk membatasi kekuasaan pemerintah sedemikian rupa,


sehingga penyelenggaraan kekuasaan tidak bersifat sewenang-wenang.

3. Konstitusi berfungsi: membatasi atau mengendalikan kekuasaan penguasa agar


dalam menjalankan kekuasaannya tidak sewenang-wenang terhadap rakyatnya,
memberi suatu rangka dasar hukum bagi perubahan masyarakat yang di cita-
citakan tahap berikutnya, dijadikan landasan penyelenggaraan negara menurut
suatu ersam ketatanegaraan tertentu yang dijunjung tinggi oleh semua warga
negaranya, menjamin hak-hak asasi warga negara.

Konstitusi diperlukan untuk membatasi kekuasaan pemerintah atau penguasa


negara, membagi kekuasaan negara, dan memberi jaminan HAM bagi warga
negara.
PENDIDIKAN KEWARGANERAAN 9

Konstitusi mempunyai materi muatan tentang organisasi negara, HAM, prosedur


mengubah UUD, kadang-kadang berisi larangan untuk mengubah sifat tertentu
dari UUD, cita-cita rakyat dan asas-asas ideologi negara.

Pada awal era reformasi, adanya tuntutan perubahan UUD NRI 1945 didasarkan
pada pandangan bahwa UUD NRI 1945 belum cukup memuat landasan bagi
kehidupan yang demokratis, pemberdayaan rakyat, dan penghormatan terhadap
HAM. Di samping itu, dalam tubuh UUD NRI 1945 terdapat pasal-pasal yang
menimbulkan penafsiran beragam (multitafsir) dan membuka peluang bagi
penyelenggaraan negara yang otoriter, sentralistik, tertutup, dan praktik KKN.

Dalam perkembangannya, tuntutan perubahan UUD NRI 1945 menjadi kebutuhan


ersama bangsa Indonesia. Oleh karena itu, MPR melakukan perubahan secara
bertahap dan sistematis dalam empat kali perubahan. Keempat kali perubahan
tersebut harus dipahami sebagai satu rangkaian dan satu kesatuan.

LEMBAGA DAN HUBUNGAN ANTAR LEMBAGA NEGARA MENURUT


UUD 1945, SISTEM PEMERINTAHAN NEGARA DAN SISTEM
PEMERINTAHAN DAERAH

Ada berapa sih lembaga negara diindonesia?

Lembaga negara sesuai UUD 1945,menetapkan 7 lembaga Negara yaitu MPR,


DPR, DPD, Presiden, BPK, MA dan MK. Masing-masing lembaga negara
mempunyai ruang lingkup kekuasaan masing-masing.

Ada berapa macam sistem pemerintahan serta jelaskan!

Sistem pemerintahan negara memiliki 3 macam yaitu:

 Sistem pemerintah presidensial adalah sistem pemerintahan yang dipimpin


oleh seorang presiden.
 Sistem pemerintahan parlementer yaitu sistem pemerintahan yang kendali
utamanya terletak di parlemen.
 Sistem pemerintahan monarki yaitu sistem pemerintahan yang kendali
utamanya terletak di keluarga kerajaan.
PENDIDIKAN KEWARGANERAAN 10

Pemerintahan Daerah di Indonesia terdiri dari Pemerintahan Daerah Provinsi dan


Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota yang terdiri atas kepala daerah dan Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) dibantu oleh Perangkat Daerah.

DINAMIKA DAN TANTANGAN KONSTITUSI DALAN KEHIDUPAN


BERBANGSA DAN BERNEGARA

penolakan revisi UU KPK, UU Pertanahan, UU PKS, UU Pemasyarakatan. UU


Minerba dan lainnya yang saat ini sedang menjadi perbincangan hangat
merupakan salah satu tantangan besar dalam konstitusi negara indonesia saat ini.
banyak terjadi demonstrasi mulai dari mahasiswa, buruh, masyarakat sipil bahkan
pelajar. jika melihat kebelakang, hal ini pernah terjadi di Indonesia yaitu pada
masa transisi orba dan reformasi. tetapi masalah ini tidak menuntun turunnya
presiden, hanya saja karena proses pembuatan UU yang dirasakan tiba-tiba karena
proses yang terbilang sebentar dan lebih condong kepada pihak-pihak kepentingan
saja, hal ini membuat masyarakat indonesia menjadi kurang percaya terhadap para
wakil rakyat yang ada didalam parlemen. bahwa UU merupakan penjelas atau
turunan dari UUD, maka pembuatan harus berpedoman dengan UUD dan
kepentingan masyarakat banyak.

Materi 4

KEWAJIBAN DAN HAK NEGARA DAN WARGA NEGARA

Tiap warga negara memiliki hak yang wajib dimiliki dan tidak bisa
dihilangkan. Warga negara juga memiliki kewajiban yang wajib dijalankan serta
dipenuhi.

Pada dasarnya, hak dan kewajiban tersebut merupakan wujud hubungan


warga negara dengan negara, umumnya berupa peranan (role). Dalam Undang-
Undang Dasar 1945, hak dan kewajiban warga negara diatur dalam Pasal 27
hingga Pasal34.

Hak Warga Negara


PENDIDIKAN KEWARGANERAAN 11

Dikutip dari buku Pendidikan Kewarganegaraan (2022) karangan Hisarma


Saragih dkk, secara konstitusi, hak warga negara adalah:

1. Hak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak


2. Hak untuk berserikat, berkumpul, dan mengeluarkan pikiran
3. Hak untuk hidup
4. Hak untuk membentuk keluarga serta melanjutkan keturunan melalui
perkawinan
5. Hak untuk mengembangkan diri
6. Hak pada anak untuk bertumbuh dan berkembang
7. Hak untuk mendapat pendidikan yang layak
8. Hak pengakuan atas jaminan, perlindungan, serta kepastian hukum
9. Hak untuk bekerja dan mendapat imbalan yang layak
10. Hak atas status kewarganegaraan
11. Hak untuk mendapat kesempatan yang sama dalam pemerintahan
12. Hak untuk bebas memilih serta memeluk agamanya masing-masing
13. Hak atas kebebasan meyakini suatu kepercayaan
14. Hak atas perlindungan diri pribadi, keluarga, kehormatan, martabat, serta
harta benda
15. Hak untuk terbebas dari penyiksaan atau perlakuan yang merendahkan
derajat manusia
16. Hak untuk hidup sejahtera
17. Hak atas jaminan sosial
18. Hak untuk terbebas dari perlakuan diskriminatif.

Kewajiban Warga Negara

Dilansir dari buku Pendidikan Kewarganegaraan (2020) karya Rosmawati dan


Hasanal Mulkan, secara konstitusi, kewajiban warga negara adalah:

 Wajib menaati hukum dan pemerintahan


 Wajib membela negara
 Wajib dalam upaya pertahanan negara.
PENDIDIKAN KEWARGANERAAN 12

Selain itu, dalam situs Mahkamah Konstitusi RI, turut dijabarkan kewajiban lain
dari warga negara, yaitu wajib menghormati hak asasi manusia, serta wajib tunduk
pada pembatasan yang ditetapkan undang-undang.

DINAMIKA DAN TANTANGAN HARMONI HAK DAN KEWAJIBAN


NEGARA DAN WARGA NEGARA

I. Hak asasi manusia sebagaimana tercantum dalam Undang-Undang


Republik Indonesia Nomor 39 Tahun 1999 pasal 1 yang menyebutkan:
"Hak Asasi Manusia adalah seperangkat hak yang melekat pada hakikat
dan keberadaan manusia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa dan
merupakan anugerah-Nya yang wajib di hormati, di junjung tinggi dan
dilindungi oleh negara, hukum dan pemerintahan, dan setiap orang demi
kehormatan serta perlindungan harkat dan martabat Indonesia.
II. Kewajiban adalah yang harus di jalankan oleh seseorang dalam kaitannya
dengan kepentingan dirinya sendiri, alam semesta, masyarakat, bangsa,
negara maupun kedudukannya sebagai makhluk Tuhan.

Materi 5

HAKIKAT, INSTRUMEN DAN PRAKSIS DEMOKRASI INDONESIA


BERLANDASKAN PANCASILA DAN UUD 1945

A. Hakikat demokrasi Indonesia berlandaskan pancasila dan UUD NKRI 1945


adalah peran utama rakyat dalam pross sosial politik, hal ini sesuai dengan tiga
pilar penegak demokrasi yaitu pemerintahan dari rakyat, pemerintahan oleh rakyat
dan pemerintahan untuk rakyat.
PENDIDIKAN KEWARGANERAAN 13

B. Instrumentasi demokrasi Indonesia berlandaskan pancasila dan UUD NKRI


1945 adalah Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR), Dewan Perwakilan Rakyat
(DPR), dan Dewan Perwakilan Daerah (DPD).

C. Praktik demokrasi Pancasila berjalan sesuai dengan dinamika perkembangan


kehidupan kenegaraan Indonesia. Prinsip-prinsip demokrasi Pancasila secara ideal
telah terumuskan, sedang dalam tataran empiris mengalami pasang surut.

HAKIKAT DEMOKRASI, DEMOKRASI SEBAGAI SISTEM NILAI DAN


SISTEM POLITIK, PARTAI POLITIK, PEMILU DAN SISTEM
PERWAKILAN, PENDIDIKAN DEMOKRASI

Demokrasi sebagai sistem politik adalah sistem pemerintahan yang


diselenggarakan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat. Menurut, RH
Soltou mengatakan bahwa partai politik merupakan sekelompok warga
Negara yang sedikit banyak terorganisir,yangbertindak sebagai suatu
kesatuan politik dan yang dengan memanfaatkan kekuasaannya untuk
memilih.
PENDIDIKAN KEWARGANERAAN 14

Anda mungkin juga menyukai