1. Ruang Lingkup Pranata Pendidikan: Pranata Pendidikan melibatkan tiga ruang
lingkup utama: a. Pendidikan Formal: Ini mencakup sistem sekolah dan universitas yang disusun dalam struktur kurikulum yang terdefinisi dan program pembelajaran. b. Pendidikan Non-Formal: Ini adalah pendidikan yang terjadi di luar sistem formal, seperti pelatihan keterampilan, kursus, dan program pendidikan komunitas. c. Pendidikan Informal: Ini melibatkan pembelajaran yang terjadi secara alami dalam kehidupan sehari-hari, di luar lingkungan pendidikan formal atau non-formal, seperti belajar dari pengalaman dan interaksi sosial. 2. Fungsi Pranata Pendidikan: Membekali individu dengan pengetahuan, keterampilan, dan kompetensi yang diperlukan untuk menghadapi kehidupan dan pekerjaan. Memfasilitasi perkembangan sosial dan pribadi individu. Mendorong mobilitas sosial dengan memberikan peluang yang lebih besar untuk meningkatkan status ekonomi dan sosial. 3. Fungsi Tersembunyi Pranata Pendidikan: Fungsi tersembunyi adalah pengaruh dan nilai-nilai yang dipindahkan melalui pendidikan, yang mungkin tidak termasuk dalam kurikulum resmi. Ini mencakup nilai-nilai sosial, norma, etika, dan norma budaya yang diajarkan secara tidak langsung melalui interaksi dengan guru, teman sebaya, dan lingkungan pendidikan. 4. Fungsi Nyata Pendidikan: Fungsi nyata pendidikan adalah fungsi-fungsi yang secara langsung terkait dengan tujuan utama pendidikan, yaitu memberikan pengetahuan dan keterampilan kepada individu. Ini mencakup pembelajaran keterampilan akademis, ilmiah, teknis, dan praktis. 5. Manfaat Pendidikan: Pendidikan memiliki manfaat yang beragam, termasuk: Meningkatkan peluang pekerjaan dan kesejahteraan ekonomi. Mendorong pertumbuhan intelektual dan pemahaman tentang dunia. Meningkatkan partisipasi dalam kehidupan sosial dan politik. Mengurangi ketidaksetaraan dan konflik sosial. Mendorong inovasi dan perkembangan sosial dan ekonomi.
Pendidikan adalah pranata penting yang memainkan peran kunci dalam
perkembangan individu dan masyarakat, baik dalam hal pemberian pengetahuan dan keterampilan, maupun dalam pemahaman norma-norma sosial dan budaya. TUJUAN PRANATA SOSIAL MENURUT KOENJANINGRAT
Domestic Institution: Memberikan landasan untuk membentuk dan
memelihara keluarga sebagai unit dasar masyarakat.
Economic Institution: Menciptakan sistem ekonomi yang berkelanjutan dan
mengatur distribusi sumber daya ekonomi.
Education Institution : Menyediakan pendidikan dan pengetahuan kepada
generasi muda untuk mengembangkan kemampuan dan potensi mereka.
Scientific Institution: Mendorong penelitian dan pengembangan ilmiah
untuk kemajuan pengetahuan dan teknologi.
Aesthetic and Recreation : Memberikan ruang bagi ekspresi seni,
Institution budaya, dan rekreasi dalam masyarakat.
Religious Institution: Memfasilitasi praktik agama, moralitas, dan nilai-nilai
keagamaan dalam masyarakat.
Political Institution: Membentuk dan mengatur struktur pemerintahan dan
kebijakan politik dalam masyarakat.
Somatic Institution : Menjaga kesehatan dan kesejahteraan fisik masyarakat
serta mengatur hal-hal seperti perawatan kesehatan dan kebugaran.
Setiap institusi tersebut memiliki peran khusus dalam membentuk dan
menjaga stabilitas sosial dan fungsi masyarakat secara keseluruhan. PRANATA KELUARGA
1. Pengertian Pranata keluarga :
Pranata keluarga merupakan suatu sistem nilai atau aturan-aturan yang mengatur aktivitas-aktivitas anggota keluarga di lingkungannya. Pranata keluarga adalah suatu bagian dari pranata sosial yang wilayah berlakunya meliputi sebuah lingkungan keluarga dan kerabat. Pranata ini berisi suatu ketentuan-ketentuan yang tidak tertulis yang menyangkut masalah perkawinan guna melanjutkan keturunan, afeksi, dan sosialisasi. Bagi masyarakat, pranata keluarga ini fungsinya untuk menjaga dan mempertahankan kelangsungan hidup masyarakat. Tanpa keluarga tidak mungkin ada masyarakat. karena pada dasarnya masyarakat adalah kumpulan dari keluarga-keluarga. 2. Proses terbentuknya keluarga Di dalam keluarga, anak diajak dan diberitahu bagaimana harus hidup bersama dengan orang lain, diajak dan diberitahu bagaimana anak harus hadir dalam kehidupan yang luas di kalangan masyarakat
3. Sistem kekerabatan Sistem kekerabatan yang terdapat dalam masyarakat Indonesia dibedakan atas sistem patrilineal, matrilineal, dan parental atau bilateral.
Sistem patrilineal yaitu suatu sistem kekerabatan yang menarik garis
keturunan dari pihak laki-laki atau ayah. Masyarakat yang menganut sebuah sistem kekerabatan ini antara lain Batak, Nias, Ambon, dan Bali. Sistem matrilineal yaitu suatu sistem kekerabatan yang menarik garis keturunan dari pihak ibu atau perempuan. Masyarakat yang menganut sistem kekerabatan ini antara lain yaitu suku bangsa Minangkabau. Sistem kekerabatan parental yaitu sebuah sistem kekerabatan yang menarik garis keturunan dan kedua belah pihak, baik laki-laki dan perempuan. Masyarakat yang menganut sistem ini yaitu antara lain Jawa, Sunda, dan Kalimantan.
4. Sifat – Sifat dan fungsi keluarga
Sifat pada keluarga itu berbeda beda, sifat dapat diketahui
dari cara seseorang memperlakukan seseorang lainnya, sifat memberikan keadaan objek sehingga menjadi ciri khasnya termasuk manusia. Sifat pada manusia ada 2 kelompok Sifat positif = Sifat yang membuat orang merasakan senang kepada kita Sifat negatif = Sifat yang membuat orang merasa tidak senang kepada kita
Fungsi Pranata Keluarga
Fungsi utama keluarga ialah menjaga supaya para anggota keluarganya tidak menyimpang dari pranata masyarakat luas. Di samping itu keluarga memiliki fungsi, yaitu sebagai berikut :
Fungsi perlindungan, yang di mana keluarga memiliki fungsi
perlindungan bagi anggotanya baik fisik maupun psikis. Fungsi reproduksi, yang di mana keluarga adalah suatu lembaga yang fungsinya untuk mempertahankan kelangsungan hidup manusia. keluarganyaSalah satu tujuan sepasang suami – isteri untuk membangun sebuah keluarga ialah untuk memperoleh keturunan. Mereka ingin agar insan lain yang melanjutkan generasinya Fungsi sosialisasi, yang di mana keluarga adalah suatu lingkungan sosial pertama dalam membentuk kepribadian anak, sehingga keluarga adalah suatu lembaga belajar bagi anak dan sekaligus penentu masa depan anak dalam bersosialisasi. Fungsi afeksi, yang di mana keluarga adalah tempat pertama untuk mendapatkan kasih sayang bagi seorang anak. Fungsi ekonomi, yang di mana keluarga adalah tempat untuk memenuhi suatu kebutuhan ekonomi bagi anggota
SOSIALISASI DALAM KEUARGA
Bentuk sosialisasi yang dialami dalam keluarga disebut dengan sosialisasi primer. Sosialisasi primer umumnya dialami oleh anak sejak bayi hingga remaja. Setelah melewati tahap ini, anak akan mengalami sosialisasi sekunder. Sosialisasi primer yang dialami anak dalam keluarganya mengajarkan individu tersebut menjadi anggota keluarga melalui segala sesuatu yang diamatinya dari lingkungan sekitar. Dengan begitu, maka kepribadian individu dapat terbentuk. Beberapa bentuk sosialisasi yang dialami anak dalam keluarga yakni sebagai berikut: 1. Nilai-nilai Keagamaan Nilai-nilai keagamaan diajarkan untuk membimbing anak agar menjadi pribadi yang beriman. Melalui nilai-nilai ini, anak dapat menjalankan kewajiban dalam beragama dengan baik. Contohnya yaitu sholat, membaca Al-Qur’an, berpuasa, dan lain-lain. ADVERTISEMENT 2. Sikap Gotong Royong Dalam keluarga, anak juga diajarkan tentang pentingnya gotong royong. Seiring dengan berkembangnya zaman, Sikap gotong royong di kalangan generasi muda semakin pudar. Oleh karena itu, keluarga memiliki peran penting untuk mendidik anaknya untuk memiliki sikap yang satu ini. 3. Budi Pekerti yang Luhur Orang Timur dikenal memiliki budi pekerti yang luhur. Hal ini karena budi pekerti menjadi patokan untuk bersikap dalam kehidupan sehari-hari. Orang tua yang baik tentu mengajarkan anaknya tentang budi pekerti yang baik dalam berbagai aktivitas. Misalnya, seperti cara menghormati orang yang lebih tua, etika saat di transportasi umum, dan lain sebagainya. 4. Toleransi Toleransi adalah salah satu hal penting yang perlu diajarkan dalam lingkungan keluarga. Toleransi adalah sikap menghargai perbedaan, baik itu perbedaan agama, budaya, ras, dan lain sebagainya. Anak yang dibesarkan dengan sikap toleransi tidak akan mudah menghina orang lain yang berbeda pandangan dengannya.