Anda di halaman 1dari 6

Tugas IilsaIat pendidikan

Landasan-landasan Pendidikan


Disusun oleh
Nama : Supriatin
NIM : 708310154
Kelas : A-Ekstensi 08 Pendidikan Akuntansi






Pendidikan Akuntansi
Fakultas Ekonomi
Universitas Negeri Medan
Landasan Filsafat Pendidikan

Pendidikan merupakan hal yang terpentin dalam kehidupan manusia,
sekaligus membedakan manusia dengan makhluk yang lain. Hewan juga belajar nemun
menggunakan instingnya, berbeda dengan manusia yang menggunakan akal atau
pikirannya.
Pendidikan merupakan upaya untuk membentuk Sumber Daya Manusia
agar lebih bermakna untuk dirinya, keluarga, masayarakat, bangsa dan negara. Dengan
pendidikan manusia akan lebih pintar dalam segala hal yang dia inginkan. Oleh karena
itu pendidikan haruslah dilandasi dengan landasan-landasan pendidikan seperti agama,
IilsaIat, moral, dan hukum. Dengan adanya landasan tersebut tentu akan membentengi
manusia dalam segala hal agar tetap menjunjung norma-norma yang berlaku agar ilmu
yang diterapkan akan merguna bukan malah merugikan orang atau dirinya sendiri.
1. Landasan Agama
Manusia diciptakan untuk maksud yang mulia, oleh kerenanya manusia
diberikan akal untuk berIikir untuk mengembangkan potensi yang dimilikinya.
Manusia diberikan kebebasa untuk mengmbangkan kemampuannya, namun bukan
berarti tanpa batas, karena manusia harus mengingat bahwa kita hidup
berdampingan yang saling membantu satu sama lain.
Agama merupakan hal yang utama untuk dijadikan landasa dalam
kehidupan, termasuk juga landasan pendidikan. Oleh karenanya peran orang tua,
guru, dan masayarakat sangat penting untuk memberikan pendidikan kepada yang
lebih muda atau orang tua kepada anaknya, guru kepada muridnya, dan masyarakat
kepada yang membutuhkan ilmu agama.
Ajaran agama merupakan dasar atau landasan dalam pelaksanaan
pendidikan yang mencakup tujuan, materi, sistem, metode, pengelolaan dan
pembangunan pendidikanl. Hal ini dilakukan karena dalam pendidikan diharapkan
tercapainya kebutuhan material dan spiritual secara seimbang bagi peserta didiknya.
Tidak lah sesuai jika hanya salah satunya saja yang tercapai, karena out put
pendidikan adalah terciptanya individu-individu yang tidak hanya memiliki
intelektual yang tinggi, tetapi spiritual dan kecedasan emosional yang tinggi juga.
Sesuai dengan dasar negara kita bahwa setiap masyarakat indonesia
harus memeluk agama dan menaatinya sesuai dengan ajaran agama mereka. Ini
membuktikan bahwa masyarakat harus menjadikan agama sebagai landasan hidup
agar tercipta masyarakat yang nyaman, tentram, adil, sejahtera, dan aman. Karena
tidak ada agama yang mengajarkan kejahatan atau keburukan. Dalam agam juga
tidak membedakan masyarakat secara vertikal seperti perbedaan status sosial, kaya
atau miskin, dan perbedaan suku, ras, atau golongan. Nah, hal ini juga yang
diharapkan dalam pendidikan untuk tidak membedakan status tersebut, semua
mendapatkan hak yang sama.

. Landasan filsafat
ilsaIat merupakan pandangan hidup. Perbedaan pandangan
menyebabkan timbulnya pelaksanaan pendidikan yang berbeda-beda. Oleh karena
itu dalam pelaksanaan pendidikan tidak digunakan pandangan menurut individu
atau kelompok, melainkan menggunakan pandangan bangsa agar tercapainya
pendidikan sesuai dengan yang discita-citakan negara. Oeh kerena itu setiap warga
negara terlebih lagi seorang pendidik harus memahami IilsaIat negaranya,
mengtahui ke arah mana sebenarnya pendidikan itu dilaksanakan, dan individu
bagaimana yang harus dibentuk.
Landasan IilosoIis merupakan landasan yang berkaitan dengan makna
atau hakikat pendidikan, yang berusaha menelaah masalah-masalah pokok seperti:
Apakah pendidikan itu ? Mengapa pendidikan itu diperlukan ? Apa yang seharusnya
menjadi tujuanya, dan sebagainya. Landasan IilosoIis adalah landasan yang
berdasarkan atau bersiIat atau IilsaIat (IalsaIah, IalsaIah).
Terdapat kaitan yang erat antara pendidikan dan IilsaIat karena IilsaIat
mencoba merumuskan citra tentang manusia dan mayarakat, sedangkan pendidikan
berusaha mewujudkan citra itu. Rumusan tentang harkat dan martabat manusia
beserta masyarakatnya ikut menentukan tujuan dan cara-cara penyelenggaraan
pendidikan, dan dari sisi lain pendidikan merupakan proses memanusiakan manusia.
ilsaIat pendidikan merupakan jawaban secara kritis dan mendasar berbagai
pertanyaan pokok sekitar pendidikan, seperti apa mengapa, kemana, dan bagaimana,
dan sebagainya dari pendidikan itu. Kejelasan berbagai hal itu sangat perlu untuk
menjadi landasan berbagai keputusan dan tindakan yang dilakukan dalam
pendidikan. Hal itu sangat penting karena hasil pendidikan itu akan segera tampak,
sehingga setiap keputusan dan tindakan itu harus diyakinkan kebenaran dan
ketepatanya meskipun hasilnya belum dapat dipastikan.

. Landasan Sosiologi
Hubungan sosial juga terjadi dalam pendidikan yaitu hubungan sosial
antara guru dan muridnya. Pergaulan dalam sekolah juga terjadi antar siswa.
Pergaulan sosial antar warga sekolah merupakan pergaulan yang bersiIat edukatiI,
baik itu pergaulan sewaktu istirahat, sewaktu perpisahan, sewaktu peringatan hari
nasional, dan lainnya. Oleh karena itu pergaulan disekolah haruslah memiliki
landasan sosial agar bisa dipertanggungjawabkan. Sekolah juga merupakan sub
sistem sosial, karena sekolah merupakan suatu sistem yang mendidik anak-anak
dari masyarakat juga.
Sekolah sebagai suatu masyarakat kecil dan subsistem sosial, maka
penyelenggara sekolah harus menyadari hal-hal sebagai berikut:
a. Sebagai suatu komuniti, sekolah berusaha menekankan rasa kebersamaan, rasa
senasib dan sepenanggungan, selalu memikirkan dan mengusahakan kemajuan
untuk komuniti, mengusahakan semangat untuk merasa bangga menjadi anggota
sekolah. Dengan adanya hal seperti itu ikatan sebagai suatu ciri komuniti telah
ditimbulkan disekolah.
b. Sekolah merupakan komuniti yang memiliki ciri yang khusus yakni, anggotanya
terdiri dari berbagai etnis dengan latar belakang budaya yang beragam, terdiri
dari berbagai agama dan kepercayaan, berbagai latar belakang sosial dan sosial
ekonomi yang berbeda dan berbagai jenis kondisi.
c. Sekolah merupakan wadah dan sarana untuk pembaruan diri berbagai latar
belakang etnis budaya, sehingga sekolah merupakan alat pemersatu untuk
terciptanya budaya nasional.
d. Sebagai suatu komuniti, sekoalah berusaha mempertahankan kekompakan agota
komuniti dengan menanamkan rasa ikut memiliki dan rasa tanggung jawab pada
semua anggota komuniti, terutama peserta didik.
e. Perlu adanya dinamisasi suatu komuniti.
I. Disamping memupuk kekompakan dan rasa bersatu dalam komuniti sekolah,
tidak ada kalah pentingnya untuk memupuk hubungan yang baik dan kompak
dengan pihak-pihak diluar kominiti disekolah itu sendiri demi pengembangan
komuniti itu sendiri.
Landasan sosiologi ini sangat penting sangat penting diperhatikan
penyelenggara sekolah apalagi dilihat perkembangan dan jeadaan kondisi sekolah
ada saat ini.

. Landasan Hukum
Setiap masyarakat memiliki hak mendapatkan pendidikan, oleh karena
itu sistem pendidikan juga harus dilindungi oleh hukum sehingga masyarakat
memiliki keyakina akan kepastian pendidikan. Selain itu, dengan adanya hukum
yang melindungi hak pendidikan tidak ada lagi ancaman bagi mereka tentang
pendidikan itu. Penyelenggaraan pendidikan harus didasarkan kepada hak asasi
manusia sesuai dengan undang-undang yang berlaku. Penyelenggara pendidikan
termasuk pendidik, guru, sebagai orang yang bertanggung jawab menyelenggarakan
pendidikan perlu memahami landasan hukum penyelenggara pendidikan. Dengan
memahami landasan hukum mereka lebih siap menerima penyesuaian-penyesuaian
yang perlu dilakukan dan kemungkinan dapat diadakan inovasi dalam pendidikan.
Pancasila, seperti yang tercantum dalam UUD 1945 tertuliskan tujuan
negara indonesia termasuk salah satunya adalah mencerdaskan bangsa. Landasan
hukum tersebut yang merupakan kepribadian, tujuan, dan pandangan hidup bangsa
indonesia, oeleh karena itu yang menjadi acuan landasan hukum sistem pendidikan
adalah pancasila dan UUD`45.
Sebagai seorang guru atau pelaksana pendidikan sebaiknya menjunjung
landasan hukum ini. Guru harus melaksanakan kebijakan pemerintah tentang
pendidikan, karena seorang guru harus mempersiapkan generasi penerus bangsa
sesuai yang diinginkan negara. Tedak hanya itu guru juga berarti harus menjunjung
hak-hak pendidikan setiap muridnya dengan tidak memandang status sosial.

. Landasan Moral
Moral merupakan paduan antara agama, IilsaIat, sosial, dan hukum.
Didikan guru yang mengajarkan tentang keempat hal tersebut dan pendidikan yang
belandaskan keempat landasan tersebut menghasilkan individu yang bermoral.
Karena agama, IilsaIat, sosial, dan hukum bermuara pada moral.
Manusia yang menghendaki hidup damai, aman, tentram, nyaman, dan
penuh kepuasan, modal utamanya adalah terletak pada bobot moral yang melekat
pada diri. Menjadi individu yang berakhlak mulia dan dewasa bukan merupakan
suatu proses yang mudah dan sederhana. Hal tersebut menuntut upaya yang
sungguh-sungguh darii dunia pendidikan, baik itu pendidikan Iormal maupun
nonIormal, atau dengan kata lain peran orang tua, guru, masyarakat, dan pranata-
pranata lainnya sangat penting dalam mengajarkan moral. Moral tersebut juga harus
terintegrasi dalam kehidupan manusia, misalnya bermoral dalam berbicara dan
bertindak dalam segala hal. Nah, output seperti ini lah yang diharapkan sebagai
hasil dari proses pendidikan.

Anda mungkin juga menyukai