Anda di halaman 1dari 6

4.

KETAHANAN KELUARGA DAN PERAN PENDIDIKAN

Ketahanan keluarga adalah kemampuan keluarga untuk mengelola sumber daya


dan masalah yang dihadapi keluarga agar keluarga sejahtera yaitu terpenuhinya
kebutuhan seluruh anggota keluarga (Sunarti 2001 ). Ketahanan keluarga menurut UU
No. 10 Tahun 1992 merupakan kondisi dinamik suatu keluarga yang memiliki
keuletan dan ketangguhan, serta mengandung kemampuan fisk-material dan psikis
mental spiritual guna hidup mandiri, dan mengembangkan diri dan keluarganya untuk
hidup harmonis dan meningkatkan kesejahteraan lahir dan batin.

Keluarga merupakan unit dasar masyarakat yang berperan penting dalam


menghasilkan SDM yang berkualitas. Kapasitas keluarga mempunyai keberfungsian
dan keberlangsungan masyarakat. Banyak masalah sosial yang terjadi berawal dari
kegagalan/ketidakberfungsian keluarga sehingga menimbulkan berbagai implikasi
sosial, ekonomi, dsbnya. Contoh: tawuran, kekerasan terhadap anak, seks bebas dan
penyalahgunaan NAPZA di kalangan remaja, dll.

Komponen Ketahanan Keluarga ada 3 yaitu :

1. Ketahanan fisik berkaitan dengan kemampuan ekonomi keluarga yaitu


kemampuan anggota keluarga dalam memperoleh sumber daya ekonomi
dari luar sistem keluarga untuk memenuhi kebutuhan dasar seperti pangan,
sandang, perumahan, pendidikan dan kesehatan.
2. Ketahanan Sosial merupakan kekuatan keluarga dalam penerapan nilai
agama, pemeliharaan ikatan dan komitmen, komunikasi efektif,
pembagian dan penerimaan peran, penetapan tujuan serta dorongan untuk
maju, yang akan menjadi kekuatan dalam menghadapi masalah keluarga
serta memiliki hubungan sosial yang positif.
3. Ketahanan Psikologis, Kemampuan anggota keluarga untuk mengelola
emosinya sehingga menghasilkan konsep diri yang positif dan kepuasan
terhadap pemenuhan kebutuhan dan pencapaian tugas perkembangan
keluarga.Kemampuan mengelola emosi dan konsep diri yang baik menjadi
kunci dalam menghadapi masalah-masalah keluarga yang bersifat non
fisik (masalah yang tidak berkaitan dengan materi seperti masalah
kesalahpahaman, konflik suami dan istri, dsb).

Fungsi Keluarga yaitu Fungsi keagamaan, Fungsi Sosial Budaya, Fungsi Cinta
Kasih, Fungsi Melindungi, Fungsi Reproduksi, Fungsi Sosialisasi dan Pendidikan
Fungsi Ekonomi Dan fungsi Pembinaan Lingkungan.

Tugas Keluarga

Keluarga memiliki tugas dasar, tugas perkembangan dan tugas krisis yang harus
dijalani dengan sukses agar mencapai kesejahteraan dan kebahagiaan.

 Kesejahteraan Keluarga
Keluarga yang dibentuk berdasarkan atas perkawinan yang sah, mampu
memenuhi kebutuhan hidup spiritual dan materiil yang layak, bertaqwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa, memiliki hubungan yang serasi, selaras dan seimbang
antar anggota dan antara keluarga dengan masyarakat dan lingkungan.
 Keharmonisan Keluarga
Kondisi keluarga yang menunjukkan interaksi antar anggota keluarga yang baik,
selaras, serasi dan seimbang.Suasana keluarga yang ramah, akrab, hangat dan
bahagia.

Pendidikan dalam arti luas adalah meliputi seluruh ummat manusia sepanjang
sejarah adanya manusia dan sepanjang hidup manusia, sedangkan pendidikan dalam arti
sempit diidentikan dengan pendidikan formal yang hanya menyangkut pribadi yang
secara suka rela mengikutinya kendatik puasan dalam kenyataan Negara-negara yang
maju dan sadang berkembang pada tiap-tiap warga Negara diwajibkan belajar untuk
tingkat-tingkat tertentu, hal ini adalah merupakan perwujudan betapa urgensinya
pendidikan bagi manusia.

Lembaga pendidikan merupakan jawaban manusia atas problem dari


perkembangan manusia itu sendiri. Pendidikan yang akan membentuk dan membina
bentuk-bentuk tertentu dengan tingkah laku tertentu, maka lembaga pendidikan
menghendaki perlakuan tertentu pula. Jika pendidikan itu dikatakan sebagai profesi,
maka anggota pengelola pendidikan yang dorongan tertentu demikian pula dalam profesi-
profesi lainnya.

Sekolah adalah lembaga pendidikan yang penting setelah keluarga yang berfungsi
juga membantu keluarga untuk mendidik anak-anak. Anak-anak mendapat pendidikan di
lembaga ini, apa yang tidak dapat di dalam keluarga atau kedua orang tuanya tidak
mempunyai kesempatan untuk memberikan pendidikan dan pengajaran maka si anak
tidak akan menjadi manusia sebenarnya atau manusia hanya dapat menjadi manusia
karena pendidikan. Sebagian besar masyarakat modern memandang lembaga-lembaga
pendidikan sebagai peranan kunci dalam mencapai tujuan sosial.

Pemerintah bersama orang tua telah menyediakan anggaran pendidikan yang


diperlukan secara besar-besaran untuk kemajuan sosial dan pembangunan bangsa, untuk
mempertahankan nilai-nilai tradisional yang berupa nilai-nilai luhur yang termaksud
dalam pembukaan UUD 1945 alinea ke-4 yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa.
Pendidikan diharapkan bisa memupuk rasa takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
meningkatkan kemajuan-kemajuan dan pembangunan politik, ekonomi, dan sosial demi
tercapainya tujuan pembangunan nasional. Berbicara tentang fungsi dan peranan
pendidikan dalam masyarakat ada bermacam-macam pendapat.

Wuradji (1988) menyatakan bahwa pendidikan sebagai lembaga konservatif


mempunyai fungsi-fungsi sebagai berikut : (1) Fungsi sosialisasi,(2) Fungsi kontrol
sosial, (3) Fungsi pelestarian budaya Masyarakat, (4) Fungsilatihan dan pengembangan
tenaga kerja, (5) Fungsi seleksi dan alokasi, (6) Fungsi pendidikan dan perubahan sosial,
(7) Fungsi reproduksi budaya, (8) Fungsi difusikultural, (9) Fungsi peningkatan sosial,
dan (10) Fungsi modifikasi sosial.

Jeane H. Ballantine (1983) menyatakan bahwa fungsi pendidikan


dalammasyarakat itu sebagai berikut: (1) fungsi sosialisasi, (2) fungsi seleksi, latihan
danalokasi, (3) fungsi inovasi danperubahan sosial, (4) fungsi pengembangan pribadi
dansocial.
Meta Spencer dan Alec Inkeles (1982) menyatakan bahwa fungsi
pendidikandalam masyarakat itu sebagai berikut : (1) memindahkan nilai-nilai budaya,
(2) nilai-nilai pengajaran, (3) peningkatan mobilitas sosial, (4) fungsi stratifikasi, (5)
latihan jabatan, (6) mengembangkan dan memantapkan hubungan hubungan sosial (7)
membentuk semangat kebangsaan, (8) pengasuh bayi.

Dari tiga pendapat tersebut di atas, tidak ada perbedaan tetapi saling melengkapi
antara pendapat yang satu dengan pendapat yang lain :

1. Fungsi Sosialisasi.
Pendidikan diharapkan mampu berperan sebagai proses sosialisasi
dalammasyarakat bisa berjalan dengan baik. Sehingga proses sosialisasi bisa
berjalandengan wajar dan mulus. Oleh karena, orang tua dan keluarga berharap
sekolahdapat melaksanakan proses sosialisasi tersebut dengan baik. Dalam
lembaga-lembaga ini guru-guru di sekolah dipandang sebagai model dan
dianggap dapatmengemban amanat orang tua (keluarga dan masyarakat) agar
anak-anak-memahami dan kemudian mengadopsi nilai-nilai budaya
masyarakatnya.Sekolah mengemban tugas untuk melaksanakan upaya-upaya
mengalihkannilai-nilai budaya masyarakat dengan mengajarkan nilai-nilai yang
menjadi way of life masyarakat dan bangsanya. Untuk memenuhi fungsi dan
tugasnya tersebutsekolah menetapkan program dan kurikulum pendidikan, beserta
metode dantekniknya secara pedagogis, agar proses transmisi nilai-nilai tersebut
berjalan lancar dan mulus.
2. Fungsi Kontrol Sosial.
Sekolah dalam menanamkan nilai-nilai dan loyalitas terhadap
tatanantradisional masyarakat harus juga berfungsi sebagai lembaga pelayanan
sekolahuntuk melakukan kontrol sosial. Melalui pendidikan semacam ini individu
bisamengambil nilai-nilai sosial dan melakukan interaksi dalam kehidupannya
sehari-hari.Sekolah sebagai lembaga yang berfungsi untuk mempertahankan
danmengembangkan proses sosialisasi serta kontrol sosial diharapkan bisa
mendidik peserta didiknya lebih berkualitas. Sehingga tatanan masyarakat bisa
terjalin dengan baik. Selain itu, sekolah juga berfungsi sebagai alat pemersatu dan
segalaaliran dan pandangan hidup yang dianut oleh para siswa. Sebagai contoh
sekolah diIndonesia, sekolah harus menanamkan nilai-nilai Pancasila yang dianut
oleh bangsa dan negara Indonesia kepada anak-anak di sekolah.
3. Fungsi Pelestarian Budaya Masyarakat.
Sekolah di samping mempunyai tugas untuk mempersatu budaya-budaya
etnikyang beraneka ragam juga harus melestarikan nilai-nilai budaya daerah yang
masih layak dipertahankan seperti bahasa daerah, kesenian daerah, budi pekerti
dan suatu upaya mendayagunakan sumber daya lokal bagi kepentingan sekolah
dan sebagainya.Sebagai contoh adalah adanya kurikulum pendidikan yang
mengadakan pelajaran muatan lokal. Khusus di daerah Jawa Barat untuk
pelestarian budaya disetiap sekolah diwajibkan adanya muatan lokal yaitu mata
pelajaran bahasa Sundaserta kesenian setempat. Begitu juga untuk daerah-daerah
yang ada di Indonesia,dimaksudkan supaya siswa lebih cinta terhadap daerahnya
serta tanah air.
4. Fungsi Seleksi, Latihan dan Pengembangan Tenaga Kerja.
Jika kita amati apa yang terjadi dalam masyarakat dalam rangka
menyiapkantenaga kerja untuk suatu jabatan tertentu, untuk seleksi masuk suaru
PerguruanTinggi selalu diadakan seleksi. Sebagai contoh untuk proses seleksi
masuk sekolahtertentu harus mengikuti ujian tertentu, harus menyerahkan nilai
UN (ujiannasional) atau NEM. dan setelah penyerahan nilai itu maka dicari yang
tinggi dari nilai tertentu sampai nilai yang terendah. Namun jika nilai yang
digunakan dalam proses seleksi ini maka bagi yang mendapat nilai rendah harus
menerima perlakuanuntuk masuk di sekolah dengan kualitas yang baik. Demikian
pula untuk mendapatkan jabatan pada pekerjaan tertentu, mereka yang diharuskan
mengikuti seleksi dengan berbagai cara yang tujuannya untuk memperoleh tenaga
kerja yangcakap dan terampil sesuai dengan jabatan yang akan dipangkunya.
5. Fungsi Pendidikan dan Perubahan Sosial.
Fungsi pendidikan dalam perubahan sosial dalam rangka
meningkatkankemampuan peserta didik yang analisis kritis berperan untuk
menanamkankeyakinan-keyakinan dan nilai-nilai baru tentang cara berpikir
manusia. Pendidikan pada abad modern telah berhasil menciptakan generasi baru
dengandaya kreasi dan kemampuan berpikir kritis, sikap tidak mudah menyerah
pada situasi yang ada dan diganti dengan sikap yang tanggap terhadap perubahan.
Cara-cara berpikir dan sikap-sikap tersebut akan melepaskan diri dari
ketergantunganterhadap bantuan orang lain. Dengan demikian peserta didik selain
sebagaimemahami perubahan dalam kehidupan sosial bisa juga sebagai agen
perubahan itusendiri.
6. Fungsi Sekolah dalam Masyarakat.
Mengenai adanya tiga bentuk pendidikan yaitu pendidikan formal,
pendidikaninformal dan pendidikan nonformal. Pendidikan formal disebut juga
sekolah. Olehkarena itu sekolah bukan satu-satunya lembaga yang
menyelenggarakan pendidikan tetapi masih ada lembaga-lembaga lain yang juga
menyelenggarakan pendidikan. Sekolah sebagai penyelenggara pendidikan
mempunyai dua fungsiyaitu sebagai partner masyarakat dan sebagai penghasil
tenaga kerja. Sekolahsebagai partner masyarakat akan dipengaruhi oleh corak
pengalaman seseorang didalam lingkungan masyarakat.

Dan ada juga Peran pendidikan diantara lain :


 Menyiapkan generasi muda untuk memegang peranan tertentu dalam masyarakat
pada masa yang akan datang. Peranan ini berkaitan erat dengan kelanjutan hidup
masyarakat sendiri.
 Memindahkan ilmu pengetahuan yang bersangkut dengan peranan tersebut dari
generasi tua kepada generasi muda.
 Memindahkan nilai-nilai yang bertujuan memelihara keutuhan dan kesatuan
masyarakat yang menjadi syarat mutlak bagi kelanjutan hidup suatu masyarakat
dan peradaban. Dengan kata lain, tanpa nilai-nilai keutuhan dan kesatuan suatu
masyarakat
 maka kelanjutan hidup tersebut tidak akan dapat terpelihara dengan baik yang
akhirnya akan berkesudahan dengan kehancuran masyarakat itu sendiri.

Anda mungkin juga menyukai