NIM : A61123705
Bidang : Matematika
• Suku bangsa. Suku bangsa merupakan kelompok masyarakat yang memiliki ciri-ciri
fisik, bahasa, dan budaya yang sama. Suku bangsa memiliki pengaruh yang besar
terhadap perkembangan kepribadian, perilaku, dan pola pikir individu. Suku bangsa
tertentu memiliki nilai-nilai dan norma-norma yang berbeda-beda. Nilai-nilai dan
norma-norma ini dapat memengaruhi pola asuh orang tua. Misalnya, suku bangsa yang
menjunjung tinggi nilai-nilai kebersamaan cenderung lebih menekankan pola asuh
yang kooperatif dan kolaborasi.
• Agama. Agama merupakan sistem keyakinan dan praktik yang memberikan pedoman
hidup bagi individu. Agama memiliki pengaruh yang besar terhadap perkembangan
kepribadian, perilaku, dan pola pikir individu. Agama juga memiliki nilai-nilai dan
norma-norma yang dapat memengaruhi pola asuh orang tua. Misalnya, agama yang
menekankan nilai-nilai disiplin cenderung lebih menekankan pola asuh yang otoriter.
• Ekonomi. Kelas sosial merupakan kelompok masyarakat yang memiliki tingkat
ekonomi, pendidikan, dan status sosial yang sama. Kelas sosial memiliki pengaruh yang
besar terhadap perkembangan kepribadian, perilaku, dan pola pikir individu. Kondisi
ekonomi keluarga dapat memengaruhi pola asuh orang tua. Misalnya, keluarga yang
memiliki kondisi ekonomi yang baik cenderung lebih memberikan kesempatan kepada
anak-anaknya untuk mengembangkan potensinya.
• Di masyarakat pedesaan, pola asuh yang diterapkan cenderung lebih menekankan
pada nilai-nilai kebersamaan, gotong royong, dan kerja keras. Hal ini dikarenakan
masyarakat pedesaan umumnya memiliki kehidupan yang lebih sederhana dan saling
bergantung satu sama lain.
• Di masyarakat perkotaan, pola asuh yang diterapkan cenderung lebih menekankan
pada nilai-nilai individualitas, persaingan, dan prestasi. Hal ini dikarenakan masyarakat
perkotaan umumnya memiliki kehidupan yang lebih kompleks dan kompetitif.
• Di masyarakat yang menjunjung tinggi nilai-nilai agama, pola asuh yang diterapkan
cenderung lebih menekankan pada nilai-nilai keagamaan, seperti ketakwaan, kejujuran,
dan toleransi.
Pemahaman tentang pengaruh latar belakang sosial budaya dan pola asuh terhadap
perkembangan anak penting bagi orang tua, pendidik, dan masyarakat. Dengan memahami
latar belakang sosial budayanya sendiri, serta latar belakang sosial budaya masyarakat kita
dapat menerapkan pola asuh yang sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan anak-anak.
Berkiatan dengan perjalanan pendidikan indonesia serta pemikiran KHD dengam makna
mengenai budi pekerti, sistem aming, pendidikan indonesia dan kodrat alam dan kodrat zaman.
Dalam menerapkan pembelajaran yang berpihak pada siswa, membuat saya berusaha
mengenali karakteristik dan latar belakang dari setiap siswa secara lebih mendalam yang
kemudian menjadi sebuah informasi yang dapat membantu saya dalam menerapkan
pembelajaran berdiferensiasi. Serta memposisikan diri sebagai seorang guru yang sesuai
dengan semboyan Ki Hajar Dewantara. Sehingga diharapkan dapat menumbuhkan siswa yang
memiliki kesadaran akan budaya dan kebudayaan indonesia serta kesadaran akan pentingnya
persatuan dan toleransi dalam masyarakat.