Anda di halaman 1dari 11

Pranata Pendidikan

Ardy Setia
Christopher Jonathan
Gilbert Lewis Tj
Pengertian Pranata Pendidikan

▪ Kata pendidikan (education) berasal dari bahasa Latin ‘educare’ yang berarti keluar. Pendidikan merupakan
suatu proses membimbing manusia dari kegelapan menuju kecerdasan pengetahuan atau dari tidak tahu
menjadi tahu.
▪ Pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha
untuk mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran atau pelatihan.
▪ Proses pendidikan terjadi karena interaksi berbagai faktor seperti alam, kebudayaan, masyarakat, dsb.
▪ Pranata pendidikan (educational institution) merupakan pranata yang berfungsi untuk memenuhi
kebutuhan manusia akan penerangan dan pendidikan supaya menjadi anggota masyarakat yang berguna.
▪ Pranata pendidikan memiliki aturan dan disiplin baku yang bertujuan mempersiapkan anak didiknya
melalui pengajaran dan pendidikan ilmu pengetahuan sehingga mampu berkompetensi dalam kehidupan,
mampu berpikir secara ilmiah dan logis tentang segala sesuatu sehingga mampu memilah hal-hal yang
baik dan buruk.
▪ Dengan pranata pendidikan, diharapkan hasil sosialisasi akan membentuk sikap mental yang cocok dengan
kehidupan di masa sekarang dan yang akan datang.
Undang-Undang tentang Pendidikan

▪ Undang-undang yang mengatur tentang pendidikan di Indonesia adalah Undang-


Undang No. 20 Tahun 2003.
▪ “Pendidikan nasional adalah pendidikan yang berdasarkan Pancasila dan Undang-
Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang berakar pada nilai-nilai
agama, kebudayaan nasional Indonesia dan tanggap terhadap tuntutan perubahan
zaman.”
▪ “Sistem pendidikan nasional adalah keseluruhan komponen pendidikan yang saling
terkait secara terpadu untuk mencapai tujuan pendidikan nasional.”
▪ Dalam undang-undang tersebut dijelaskan bahwa pendidikan adalah usaha sadar
dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar
peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki
kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak
mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. 
Ruang Lingkup Pendidikan (1)

Pendidikan

Pendidikan Pendidikan luar Pendidikan


sekolah sekolah (non- dalam keluarga
(formal) formal) (informal)
Ruang Lingkup Pendidikan (2)
1) Pendidikan Formal
Pendidikan formal diperoleh setiap manusia di sekolah-sekolah sejak ia masih anak-anak (Taman Kanak-Kanak) hingga
dewasa (Perguruan Tinggi). Sama halnya dengan pranata lainnya, pendidikan di sekolah juga mempunyai tujuan dan
mengatur perilaku seseorang. Menurut Allan G. Johnson, alasan yang mendasari mengapa seseorang bersekolah adalah
untuk mempelajari apa yang perlu ketahui sebagai orang dewasa nantinya.   Alasan kedua mengapa kita bersekolah
adalah bahwa pengetahuan merupakan kunci menuju kebahagiaan dan solusi dari masalah-masalah sosial yang ada.

2) Pendidikan Non-Formal
Pendidikan nonformal diperoleh lewat kursus-kursus seperti kursus keterampilan, kursus bahasa, dan kursus musik, dll.
Pendidikan ini berhubungan dengan pembinaan dan pengembangan masyarakat. Program kegiatannya pun disesuaikan
dengang tuntutan dari para peserta kursus.

3) Pendidikan Informal
Pendidikan sebenarnya sudah diperoleh manusia daalam keluarganya, tetapi sering sekali tidak disadari. Pendidikan
dalam keluarga dapat berlangsung tanpa terikat oleh waktu dan tempat di antara anggota keluarga itu sendiri, tidak
mengenal persyaratan usia, dan tidak menggunakan metode tertentu dalam pengajarannya seperti layaknya pengajaran
sekolah. Pendidikan informal juga dapat diperoleh dari media massa seperti surat kabar, buku, majalah, komik, dan film-
film yang berpengaruh pada kegiatan yang dilakukan anak.
Jenis-jenis Pendidikan

▪ Pendidikan dasar.
▪ Pendidikan kejuruan.
▪ Pengembangan masyarakat. ▪ Pendidikan luar biasa.
▪ Penyuluhan. ▪ Pendidikan kedinasan.
▪ Pendidikan Orang Dewasa. ▪ Pendidikan keagamaan.
▪ Pendidikan akademik.
▪ Pendidikan Seumur Hidup.
Fungsi Pranata Pendidikan

▪ Fungsi konservasi ▪ Memberantas kebodohan yaitu


mengusahakan agar anak mampu menulis
(pengawetan). dan membaca serta mengembangkan
kemampuan intelektualnya.
▪ Fungsi evaluatif (penilaian).
▪ Mengembangkan bakat perseorangan
▪ Fungsi kreatif. demi kepuasan pribadi dan kepentingan
masyarakat
▪ melestarikan kebudayaan
▪ menanamkan ketrampilan yang perlu bagi
partisipasi demokrasi.
▪ Membantu seseorang untuk sanggup
mencari nafkah.
▪ Menunda masa kedewasaan anak.
Peran Pranata Pendidikan

1. Membantu seseorang untuk mengembangkan potensi yang ada pada dirinya. Dengan kemampuan yang ada seorang
individu akan lebih mampu untuk mengembangkan potensinya.
2. Sarana pemindahan atau pewarisan kebudayaan. Dalam proses pembelajaran, seorang individu yang menjadi siswa akan
mendapatkan pengetahuan dari gurunya sehingga secara langsung pengetahuan yang dimiliki guru akan diwariskan
kepada siswanya.
3. Mempersiapkan peranan dan status sosial yang diharapkan oleh seseorang. Peranan yang diharapkan oleh seseorang
tidak lain adalah peranan yang sesuai dengan ketentuan yang berlaku, yang masing-masing peranan tersebut tentunya
disesuaikan dengan statusnya. Contoh: jika seseorang ingin mendapatkan status dengan gelar dokter, pastinya harus
menempuh pendidikan di Fakultas Kedokteran.
4. Memberi landasan penilaian terhadap ideologi. Semakin tinggi pendidikan yang dialami oleh seorang individu, informasi
yang diterima tentunya semakin banyak, sehingga mengakibatkan lebih kuatnya ideologi yang sedang atau yang akan
dianut oleh individu tersebut. Ini disebabkan karena pemahaman terhadap nilai dan norma semakin sempurna.
5. Merangsang untuk menumbuhkan sikap demokrasi, mengeluarkan pendapat serta berkomunikasi dengan orang banyak.
6. Meningkatkan kemampuan dalam menguasai Iptek.
7. Membentuk karakter dan pola pikir logis dan sistematis.
8. Mengembangkan kerangka pikiran cinta untuk negara bersatu.
Unsur-unsur Pranata Pendidikan

▪ Pola Perilaku : Disiplin , Bekerja keras


▪ Budaya Simbolis : Buku Pelajaran , Lambang sekolah
▪ Budaya Manfaat : Sekolah
▪ Kode spesialisasi : Ilmiah
Studi Kasus

Penyalahgunaan narkoba merupakan kenakalan remaja dan penyalahgunaan narkoba


menimbulkan akibat buruk bagi remaja itu sendiri, keluarga, masyarakat dan tentunya
bagi bangsa dan negara. Untuk mencegah kasus penyalahgunaan narkoba masyarakat
harus mengetahui tentang narkoba. Masyarakat harus mengetahui tentang bahaya yang
ditimbulkan dari narkoba. Memang ada kalanya narkoba digunakan dalam dunia medis.
Penggunaan narkoba dalam dunia medis harus mengantongi izin dari Menteri Kesehatan.
Pemakaian narkoba yang tidak untuk tujuan medis merupakan perbuatan yang
melanggar hukum. Untuk menangani kasus tersebut peran pendidikan sangatlah
diperlukan. Anak harus mendapatkan pendidikan dari keluarganya sedini mungkin.
Pendidikan dari keluarga terutama orang tua berperan untuk membentuk pribadi anak
yang kuat. Seorang anak tidak hanya mendapatkan pendidikan dari keluarganya, tapi
juga dari sekolah dan masyarakat. Antara pendidikan keluarga, sekolah, dan masyarakat
harus berjalan dengan seimbang.
Terima Kasih Atas Perhatiannya

Terima kasih atas


perhatiannya, ada
pertanyaan?

Anda mungkin juga menyukai