Anda di halaman 1dari 13

TUJUAN PENDIDIKAN

Oleh: Imam Wahyono, M.Pd.I


Macam-macam Tujuan Pendidikan
secara umum
Tujuan umum Menurut kohnstamm dan gunning
Tujuan umum pendidikan adalah untuk membentuk insan
kamil atau manusia sempurna. Sedangkan menurut
ki Hajar Dewantara, tujuan akhir pendidikan ialah agar
anak sebagai manusia (individu) dan sebagai anggota
masyarakat (manusia sosial) , dapat mencapai
keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi tingginya).
Tujuan khusus
Tujuan Khusus adalah tujuan tujuan pendidikan yang
telah disesuaikan dengan keadaan tertentu, dalam rangka
untuk mencapai tujuan umum pendidikan
Tujuan tak lengkap
Tujuan tak lengkap adalah tujuan dari masing masing
aspek pendidikan
Tujuan insidental
Tujuan Insidential adalah tujuan yang timbul secara
kebetulan, Secara mendadak, misal tujuan untuk
mengadakan hiburan atau variasi dalam kehidupan
sekolah
Tujuan sementara
Tujuan sementara adalah tujuan tujuan yang ingin kita
capai dalam fase fase tertentu dari pendidikan
Tujuan perantara
Tujuan Perantara adalah merupakan alat atau sarana
untuk mencapai tujuan-tujuan lain. Misal mempelajari
bahasa guna mempelajari literatur- literatur asing
Jenis Tujuan Pendidikan
Tujuan pendidikan nasional adalah manusia
yang berjiwa pancasila.
Tujuan Kurikuler, mencakup 3 ranah
pendidikan (kognitif, afektif, dan
psikomotorik).
Tujuan Institusional ialah tujuan tiap lembaga
pendidikan.
Tujuan Instruksional, tujuan pokok bahasan
atau sub pokok bahasan.
Ivan Illich berpendapat bahwa suatu sistem
pendidikan yang baik harus mempunyai tiga
tujuan:
1. Memberikan kesempatan kepada semua orang
untuk bebas dan mudah memperoleh sumber
belajar pada setiap saat.
2. Memungkinkan semua orang yang ingin
memberikan pengetahuan mereka kepada orang
lain dengan mudah melakukannya,demikian
pula bagi yang ingin mendapatkannya.
3. Menjamin tersedianya masukan umum yang
berkenaan dengan pendidikan.
Tujuan Pendidikan Nasional dalam UUD 1945
(versi Amandemen)
1. Pasal 31, ayat 3 menyebutkan, Pemerintah
mengusahakan dan menyelenggarakan satu
sistem pendidikan nasional, yang meningkatkan
keimanan dan ketakwaan serta ahlak mulia
dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa,
yang diatur dengan undang-undang.
2. Pasal 31, ayat 5 menyebutkan, Pemerintah
memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi
dengan menunjang tinggi nilai-nilai agama dan
persatuan bangsa untuk kemajuan peradaban
serta kesejahteraan umat manusia.
Tujuan Pendidikan Nasional di Negara Indonesia adalah
untuk meningkatkan kualitas manusia Indonesia,yaitu
manusia yang beriman dan bertakwa terhadap Tuhan
Yang Maha Esa,berbudi pekerti luhur, berkepribadian,
mandiri, tangguh ,cerdas ,kreatif ,trampil ,disiplin
,beretos kerja ,profesional, bertanggung jawab, dan
produktif serta sehat jasmani dan ruhani.Pendidikan
juga harus menumbuhkan jiwa patriotik dan
mempertebal rasa cinta tanah air, meningkatkan
semangat kebangsaan, dan kesetiakawanan sosial serta
sadar pada sejarah bangsa dan sikap menghargai jasa
para pahlawan serta berorientasi masa depan. Iklim
belajar dan mengajar yang dapat menumbuhkan rasa
percaya diri dan budaya belajar di kalangan masyarakat
terus dikembangkan agar tumbuh sikap dan perilaku
yang kreatif,inovatif, dan keinginan untuk maju
(GBHN,1993: 95)
Tujuan Pendidikan Nasional dalam Undang-
Undang No. 20, Tahun 2003
Jabaran UUD 1945 tentang pendidikan dituangkan
dalam Undang-Undang No. 20, Tahun 2003. Pasal 3
menyebutkan, Pendidikan nasional berfungsi
mengembangkan kemampuan dan membentuk
watak serta peradaban bangsa yang bermartabat
dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa,
bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta
didik agar menjadi manusia yang beriman dan
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak
mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan
menjadi warga negara yang demokratis serta
bertanggung jawab.
Tujuan pendidikan menurut UNESCO
a. Memperluas dan meningkatkan keperawatan dan
pendidikan anak usia dini yang
komperhensif,terutama bagi anak-anak yang paling
rentan dan kurang beruntung.
b. Memastikan bahwa tahun 2015,semua anak
khususnya anak perempuan,anak-anak dalam
keadaan sulit dan mereka yang termasuk etnik
minoritas,memiliki akses ke pendidikan dasar
lengkap,gratis dan wajib dengan kualitas yang baik
c. Memastikan kebutuhan belajar semua anak muda
dan orang dewasa terpenuhi melalui akses yang adil
terhadap pembelajaran yang tepat dan program
ketrampilan hidup
d. Mencapai 50 persen perbaikan dalam tingkat
keaksaran dewasa menjelang tahun 2015 terutama
bagi perempuan,dan akses yang adil pada pendidikan
dasar dan berkelanjutan bagi semua orang dewasa
e. Menghapus disparitas gender dalam pendidikan dasar
dan menengah pada 2005 dan mencapai kesetaraan
gender dalam pendidikan pada 2015 dengan fokus
jaminan bagi perempuan atas akses penuh dan sama
pada prestasi dalam pendidikan dasar dengan kualitas
yang baik
f. meningkatkan semua akses pendidikan dan
memastikan keunggulan semua sehingga hasil
pembelajaran yang diakui dan terukur dicapai oleh
semua,terutama aksaran,berhitung,dan ketrampilan
hidup yang penting
Tujuan Pendidikan Menurut UNESCO
Dalam upaya meningkatkan kualitas suatu bangsa,
tidak ada cara lain kecuali melalui peningkatan
mutu pendidikan. Berangkat dari pemikiran itu,
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) melalui lembaga
UNESCO (United Nations, Educational, Scientific and
Cultural Organization) mencanangkan empat pilar
pendidikan baik untuk masa sekarang maupun
masa depan, yakni: (1) learning to Know, (2)
learning to do (3) learning to be, dan (4) learning to
live together. Dimana keempat
pilar pendidikan tersebut menggabungkan tujuan-
tujuan IQ, EQ dan SQ.
EMPAT PILAR PENDIDIKAN MENURUT
UNESCO
Learning to know (belajar mengetahui)
Pendidikan pada hakikatnya merupakan usaha untuk mencari agar
mengetahui informasi yang dibutuhkan dan berguna bagi kehidupan.
Belajar untuk mengetahui (learning to know) dalam prosesnya tidak
sekedar mengetahui apa yang bermakna tetapi juga sekaligus
mengetahui apa yang tidak bermanfaat bagi kehidupannya
Learning to do (belajar melakukan sesuatu)
Pendidikan juga merupakan proses belajar untuk bisa melakukan
sesuatu (learning to do). Proses belajar menghasilkan perubahan
dalam ranah kognitif, peningkatan kompetensi, serta pemilihan dan
penerimaan secara sadar terhadap nilai, sikap, penghargaan, perasaan,
serta kemauan untuk berbuat atau merespon suatu stimulus.
Pendidikan membekali manusia tidak sekedar untuk mengetahui,
tetapi lebih jauh untuk terampil berbuat atau mengerjakan sesuatu
sehingga menghasilkan sesuatu yang bermakna bagi kehidupan.
Learning to be (belajar menjadi sesuatu)
Menjadi diri sendiri diartikan sebagai proses pemahaman
terhadap kebutuhan dan jati diri. Belajar berperilaku sesuai
dengan norma dan kaidah yang berlaku di masyarakat, belajar
menjadi orang yang berhasil, sesungguhnya merupakan
proses pencapaian aktualisasi diri. Hal ini erat sekali kaitannya
dengan bakat, minat, perkembangan fisik, kejiwaan, tipologi
pribadi anak serta kondisi lingkungannya
Learning to live together (belajar hidup bersama)
Dengan kemampuan yang dimiliki, sebagai hasil dari proses
pendidikan, dapat dijadikan sebagai bekal untuk mampu
berperan dalam lingkungan di mana individu tersebut berada,
dan sekaligus mampu menempatkan diri sesuai dengan
perannya. Pemahaman tentang peran diri dan orang lain
dalam kelompok belajar merupakan bekal dalam bersosialisasi
di masyarakat (learning to live together).

Anda mungkin juga menyukai