Anda di halaman 1dari 11

SOSIOANTROPOLOGI

KELOMPOK 2

• ALYA ALESTIA 203010216008


• ANGKE MAWINEY 203030216058
• DEILA FARISA 203010216002
• ELFRIN KURNIAWAN 203030216051
• HANIF AGIL DWI CAHYO 203020216014
• ISNANIYAH 203030216045
• LASMARITA SINAGA 203020216032
• MARUBA ADI KURNIAWAN 203020216032
• TOMI SUCIPTA PRATAMA 203030216038
• WIDIANI 203020216026
Pengertian Pendidikan
Pendidikan adalah pembelajaran pengetauan, keterampilan  dan kebiasaan
sekelompok orang yang diturunkan dari satu generasi ke generasi berikutnya melalui
pengajaran, pelatihan, atau penelitian. Pendidikan sering terjadi di bawah bimbingan
orang lain, tetapi juga memungkinkan secara otodidak.

Etimologi kata pendidikan itu sendiri berasal dari bahasa Latin yaitu ducare, berarti


“menuntun, mengarahkan, atau memimpin” dan awalan e, berarti “keluar”. Jadi,
pendidikan berarti kegiatan “menuntun ke luar”. Setiap pengalaman yang memiliki efek
formatif pada cara orang berpikir, merasa, atau tindakan dapat dianggap pendidikan.
Pendidikan umumnya dibagi menjadi tahap seperti prasekolah, sekolah dasar, sekolah
menengah pertama, sekolah menengah atas, dan kemudian perguruan tinggi,
universitas atau magang.
Menurut para ahli
Ahmad D. Marimba dan
Prof. Dr. Imam Barnadib Mahmud (2012)
bimbingan jasmani dan rohani untuk membentuk
Pendidikan adalah usaha sadar dan kepribadian utama, membimbing keterampilan
sistematis unuk mencapai taraf hidup jasmaniah dan rohaniah sebagai perilaku nyata yang
atau kemajuan yang lebih baik bermanfaat pada kehidupan siswa di masyarakat.

M.J Langeveld UU Nomor 20 Tahun 2003

Pendidikan adalah suatu usaha usaha sadar dan terencana


dalam menolong anak untuk untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
melakukan tugas-tugas pembelajaran agar peserta didik
secara aktif mengembangkan potensi dirinya
hidupnya, agar mandiri dan
juga bertanggung jawab secara
susila.
Filosofi pendidikan
Pendidikan biasanya berawal saat seorang bayi itu dilahirkan dan
berlangsung seumur hidup. Pendidikan bisa saja berawal dari sebelum
bayi lahir seperti yang dilakukan oleh banyak orang dengan
memainkan musik dan membaca kepada bayi dalam kandungan
dengan harapan ia bisa mengajar bayi mereka sebelum kelahiran.
Bagi sebagian orang, pengalaman kehidupan sehari-hari lebih berarti
daripada pendidikan formal Seperti kata Mark Twain, "Saya tidak
pernah membiarkan sekolah mengganggu pendidikan saya.
Fungsi Pendidikan

• Mempersiapkan anggota masyarakat untuk mencari nafkah.


• Mengembangkan bakat perseorangan demi kepuasan pribadi dan bagi kepentingan masyarakat
• Melestarikan kebudayaan.
• Menanamkan keterampilan yang perlu bagi partisipasi dalam demokrasi.

Fungsi lain dari lembaga pendidikan

• Mengurangi pengendalian orang tua. Melalui pendidikan, sekolah orang tua


melimpahkan tugas dan wewenangnya dalam mendidik anak kepada sekolah
• Menyediakan sarana untuk pembangkangan. Sekolah memiliki potensi untuk
menanamkan nilai pembangkangan di masyarakat
• Memperpanjang masa remaja. Pendidikan sekolah dapat pula memperlambat
masa dewasa seseorang karena siswa masih tergantung secara ekonomi pada
orang tuanya.
Menurut David Popeneo
• Transmisi (pemindahan) kebudayaan
• Memilih dan mengajarkan peranan sosial.
• Menjamin integrasi sosial.
• Sekolah mengajarkan corak kepribadian.
• Sumber inovasi sosial.

Tujuan Pendidikan
A. Tujuan Pendidikan Nasional
Indonesia sebagai negara berdaulat juga memiliki tujuan pendidikan tersendiri, yang
tertuang dalam UUD Pasal 31 ayat 5 yang Intinya;
• Tujuan Pendidikan Nasional adalah untuk mengembangkan kemampuan dan membentuk
watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan
bangsa.
• Tujuan Pendidikan Nasional adalah Untuk mengembangkan potensi peserta didik agar
menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak
mulia, berilmu, sehat, kreatif, cakap, mandiri.
B. Tujuan Pendidikan
Menurut UNESCO
• Learning to know (belajar untuk mengetahui)
• Learning to do (belajar untuk melakukan)
• Learning to be (belajar untuk menjadi)
• Learning to live together (belajar untuk hidup bersama).

 
Jenis Jenis Pendidikan
A. Macam Macam Jalur Pendidikan

• Jalur Pendidikan Formal -> Pendidikan yang diselenggarakan berjenjang oleh


pemerintah, mulai dari pendidikan dasar, menengah sampai perguruan tinggi.
• Jalur Pendidikan non-Formal -> Pendidikan yang diselenggarakan secara swasta,
seperti misalnya TPA atau taman pendidikan Al-Quran di masjid, bimbel, kursus
komputer dsb.
• Jalur Pendidikan Informal -> jalur pendidikan keluarga atau lingkungan yang dibentuk
secara mandiri.
B. Jenis Jenis Pendidikan
• Pendidikan Umum adalah Pendidikan yang mengutamakan perluasan pengetahuan yang
diperlukan sebelum melanjutkan pendidikan ke tahap perguruan tinggi, misalnya SD, SMP dan SMA.
• Pendidikan Kejuruan adalah Pendidikan menengah yang bertujuan membentuk siswa agar
langsung siap kerja ketika lulus. Misalnya Sekolah menengah kejuruan (SMK).
• Pendidikan Akademik adalah Pendidikan yang diarahkan pada penguasaan disiplin ilmu tertentu,
misalnya pendidikan di Universitas atau lembaga yang setara.
• Pendidikan Kejuruan adalah Pendidikan menengah yang bertujuan membentuk siswa agar
langsung siap kerja ketika lulus. Misalnya Sekolah menengah kejuruan (SMK).
• Pendidikan Vokasi adalah pendidikan tinggi yang menyiapkan siswa mempunyai pekerjaan dengan
keahlian tertentu, jenjang maksimalnya adalah 1 tahun (D1) sampai D4 (4 tahun setara S1).
• Pendidikan Agama adalah pendidikan yang menuntut seseorang menguasai ilmu dalam bidang
keagamaan, misalnya pendidikan di pesantren.
• Pendidikan Khusus adalh pendidikan yang dilaksanakan untuk para siswa berkebutuhan khusus,
misalnya Sekolah luar biasa atau LSB.
Manfaat Pendidikan

• Mengetahui Suatu Ilmu


• Belajar Mengerjakan Sesuatu
• Belajar Memecahkan Masalah
• Mengembangkan Diri dan Lingkungan
• Belajar Bekerja Sama
• Menciptakan Generasi Penerus Bangsa yang Unggul
• Mendapatkan Gelar untuk Karir
• Belajar tentang Sebab – Akibat
• Membentuk Karakter Bermartabat dan Berbudi Pekerti Luhur.

—KELOMPOK 2
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai