Anda di halaman 1dari 19

Fungsi Pendidikan

Fungsi Pendidikan – Pendidikan adalah pembelajaran pengetahuan, keterampilan, dan kebiasaan


sekelompok orang yang diturunkan dari satu generasi ke generasi berikutnya melalui pengajaran,
pelatihan, atau penelitian. Pengertian Pendidikan secara umum adalah usaha sadar dan terencana
untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran untuk peserta didik agar secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, kepribadian,
kecerdasan, pengendalian diri, akhlak mulia serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan
masyarakat.

Pendidikan dapat juga diartikan sebagai usaha sadar dan sistematis untuk mencapai taraf hidup atau
untuk kemajuan yang lebih baik. Pendidikan dapat mengembangkan karakter melalui berbagai macam
kegiatan, seperti penanaman nilai, pengembangan budi pekerti, nilai agama, pembelajaran dan
pelatihan nilai-nilal moral, dan lain sebagainya. Secara sederhana, Pengertian pendidikan adalah
proses pembelajaran bagi peserta didik untuk dapat mengerti, paham, dan membuat manusia lebih
kritis dalam berpikir. Setiap pengalaman yang memiliki efek formatif pada cara manusia berpikir,
merasa atau tindakan dapat dianggap pendidikan.

Secara garis besar, pendidikan bisa dijalani melalui 2 hal berikut ini :

Pendidikan formal, yaitu pendidikan yang bisa didapat dengan mengikuti kegiatan atau program
pendidikan yang terstruktur serta terencana oleh badan pemerintahan misalnya melalui sekolah
ataupun universitas.
Pendidikan non formal merupakan pendidikan yang didapat melalui aktivitas kehidupan sehari-hari
yang tak terikat oleh lembaga bentukan pemerintahan, misalnya belajar sendiri melalui buku bacaan
atau belajar melalui pengalaman diri sendiri dan orang lain.
Daftar Isi [Tampilkan]

Pengertian Pendidikan Secara Etimologi


Pengertian pendidikan secara etimologi berasal dari bahasa Latin educatum yang tersusun dari dua
kata yaitu E dan Duco dimana kata E berarti sebuah perkembangan dari dalam ke luar atau dari sedikit
banyak, sedangkan Duco berarti erkembangan atau sedang berkembang.

Pengertian Pendidikan Menurut KBBI


Kata pendidikan berasal dari kata ‘didik’ dan mendapat imbuhan ‘pe’ dan akhiran ‘an’, maka kata ini
mempunyai arti proses atau cara atau perbuatan mendidik. Secara bahasa definisi pendidikan adalah
proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan
manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan.
Pengertian Pendidikan Menurut Para Ahli
Menurut Ahmad D. Marimba
Pengertian pendidikan menurut Ahmad D. Marimba adalah bimbingan atau bimbingan secara sadar
oleh pendidik terdapat perkembangan jasmani dan rohani terdidik menuju terbentuknya keperibadian
yang utama.

Menurut Martinus Jan Langeveld


Pendidikan merupakan upaya menolong anak untuk dapat melakukan tugas hidupnya secara mandiri
supaya dapat bertanggung jawab secara susila.

Menurut Stella Van Petten Henderson


Pendidikanmerupakan kombinasi pertumbuhan, perkembangan diri dan warisan sosial.

Menurut John Dewey


Pendidikan merupakan suatu proses pengalaman. Karena kehidupan merupakan pertumbuhan, jadi
pendidikan berarti membantu pertumbuhan batin manusia tanpa dibatasi oleh usia. Proses
pertumbuhan yaitu proses penyesuaian pada setiap fase dan menambah kecakapan dalam
perkembangan seseorang melalui pendidikan.

Menurut Frederick J. Mc Donald


Pendidikan ialah suatu proses yang arah tujuannya adalah merubah tabiat manusia atau peserta didik.

Menurut Prof. Zaharai Idris


Pendidikan ialah serangkaian kegiatan komunikasi yang bertujuan, antara manusia dewasa dengan si
anak didik secara tatap muka atau dengan menggunakan media dalam rangka memberikan bantuan
terhadap perkembangan anak seutuhnya.

Menurut Aristoteles
Pendidikan itu ialah menyiapkan akal untuk pengajaran.

Menurut Ibnu Muqaffa


Pendidikan itu ialah yang kita butuhkan untuk mendapatkan sesuatu yang akan menguatkan semua
indera kita seperti makanan dan minuman, dengan yang lebih kita butuhkan untuk mencapai
peradaban yang tinggi yang merupakan santaan akal dan rohani.
Menurut Rousseau
Pendidikan ialah pembekalan diri kita dengan sesuatu yang belum ada pada kita sewaktu masa kanak-
kanak, akan tetapi kita membutuhkannya di waktu dewasa.

Menurut Jean-Jacques Rousseau


Pendidikan adalah memberi kita perbekalan yang tidak ada pada masa anak-anak, tetapi kita
membutuhkannya di waktu dewasa.

Menurut Darnelawati
Pendidikan formal adalah pendidikan di sekolah yang berlangsung secara teratur dan bertingkat
mengikuti syarat-syarat yang jelas dan ketat. Tujuan pendidik adalah untuk memperkaya budi pekerti,
pengetahuan dan untuk menyiapkan seseorang agar mampu dan trampil dalam suatu bidang pekerjaan
tertentu.

Menurut Joe Park


Merumuskan pendidikan sebagai Tearth of proces of inforting or at cuating knot ledge an habith
trough instruction as study, dalam definisi ini tekanan kegiatan pendidikan di letakkan pada
pengajaran, sedangkan dari segi kepribadian yang dibina adalah aspek kognitif dan kebiasaan.

Menurut Theodore Mayor Grenne


Definisi pendidikan yang sangat umum : yaitu pendidikan adalah usaha manusia untuk menyiapkan
dirinya untuk suatu kehidupan yang bermakna.

Menurut Carlo Nanni


Pendidikan adalah sebuah pengembangan kemampuan fundamental pribadi untuk menghayati
kehidupannya di dunia ini secara bebas dan bertanggung jawab, dalam kebersamaan dengan orang
lain, seiring perjalanan waktu dan usia, dalam persimpangan relasi interpersonal dan dalam kehidupan
sosial yang tertata dan terorganisasi secara historis.

Menurut An-Nahlawi
Pendidikan dalam bahsa Arab adalah tarbiyah, arti tarbiyah atau pendidikan ialah segala usaha dalam
megurus, mengatur dan memperbaiki segala sesuatu atau potensi yang sudah ada dari lahir agar
tumbuh dan berkembang menjadi lebih dewasa.

Menurut Ibnu Sina


Pendidikan atau pembelajaran berkaitan dengan seluruh aspek yang ada pada diri manusia, mulai dari
fisik, mental ataupun moral. Pendidikan dilarang mengabaikan perkembangan fisik dan apapun yang
memiliki pengaruh terhadap perkembangan fisik seperti olahraga, meinuman, makanan, kebersihan
dan tidur.

Menurut Godfrey Thomson


Pendidikan adalah pengaruh lingkungan atas individu untuk menghsilkan perubahan tepat di dalam
kebiasaan atau adat tingkah laku, pikiran dan perasannya.

Menurut UNESCO
“education is now engaged is preparinment for a tife Society which does not yet exist” atau bahwa
pendidikan itu sekarang adalah untuk mempersiapkan manusia bagi suatu tipe masyarakat yang masih
belum ada. Konsep system pendidikan mungkin saja berubah sesuai dengan perkembangan
masyarakat dan pengalihan nilai-nilai kebudayaan (transfer of culture value).

Menurut Darmaningtyas
Pendidikan adalah pendidikan sebagai usaha dasar dan sistematis untuk mencapai taraf hidup dan
kemajuan yang lebih baik.

Menurut Ivan Illc


Pendidikan adalah pengalaman belajar yang berlangsung dalam segala lingkungan dan sepanjang
hidup.

Menurut Ngalim Purwanto


Pendidikan adalah segala urusan orang dewasa dalam pergaulannya dengan anak-anak untuk
memimpin perkembangan jasmani dan rohaninya kearah kedewasaan.

Menurut Driakara
Pendidikan adalah memanusiakan manusia muda atau pengangkatan manusia.

Menurut W.P. Napitulu


Pendidikan adalah kegiatan yang secara sadar, teratur, dan terencana dalam tujuan mengubah tingkah
laku ke arah yang diinginkan.

Menurut Dr. Sutari Imam Bernadib


Ilmu pendidikan adalah mempelajari suasana dan proses-proses pendidikan.
Menurut Drs. M. Ngailim Purwanto
Ilmu pendidikan ialah ilmu pengetahuan yang menyelidiki, merenungkan tentang gejala-gejala
perbuatan mendidik.

Menurut Prof. Dr. Iman Barnadib


Pendidikan adalah usaha sadar dan sistematis untuk mencapai taraf hidup atau kemajuan yang lebih
baik.

Menurut Aldous Huxley


Pendidikan yang sempurna adalah dimana semua manusia dilatih agar siap untuk ditempatkan dalam
hirarki sosial akan tetapi dalam prosesnya tidak melakukan penghancuran atau pengrusakan terhadap
individu atau karakter unik atau khas seseorang.

Menurut Thedore Brameld


Pendidikan adalah suatu proses yang lebih luas dari pada proses berlangsungnya dalam sekolah.
Pendidikan adalah suatu kegiatan sosial yang memungkinkan masyarakat tetap ada dan terus
berkembang

Tujuan Pendidikan
Tujuan pendidikan adalah untuk mencerdaskan dan mengembangkan potensi didalam diri para peserta
didik. Dengan pertumbuhan kecerdasan dan potensi diri maka setiap anak bisa memiliki ilmu
pengetahuan, kreativitas, sehat jasmani dan rohani, kepribadian yang baik, mandiri, dan menjadi
anggota masyarakat yang bertanggungjawab.

No. 20 Tahun 2003


Menurut UU. No 20 tahun 2003 pasal 3, tujuan pendidikan nasional merupakan pengembangan
potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada tuhan, berilmu,
berakhlak mulia, sehat cakap, kreatif, mandiri agar menjadi warga negara yang demokratis serta
bertanggung jawab.

MPRS No. 2 Tahun 1960


Menurut MPRS No. 2 Tahun 1960, tujuan pendidikan adalah membentuk manusia yang berjiwa
Pancasilais sejati berdasarkan ketentuan-ketentuan yang dikehendaki oleh pembukaan UUD 1945 dan
isi UUD 945.

Fungsi Pendidikan
Secara umum, fungsi pendidikan adalah untuk mengembangkan kemampuan, membentuk watak,
kepribadian, agar peserta didik menjadi pribadi yang bermartabat.

Mempersiapkan setiap anggota masyarakat untuk dapat mencari nafkah sendiri.


Membangun minat dan bakat seseorang untuk kepuasan pribadi dan kepentingan masyarakat umum.
Membantu melestarikan kebudayaan yang ada di masyarakat.
Menanamkan keterampilan yang dibutuhkan dalam keikutsertaan demokrasi.
Sedangkan menurut David Popenoe, fungsi pendidikan adalah:
Untuk mentransfer atau memindaahkn kebudayaan dari satu generasi ke generasi berikutnya.
Memilih dan mendidik manusia tentang peranan sosial.
Memastikan terjadinya integrasi sosial di masyarakat.
Lembaga pendidikan mengajarkan corak kepribadian.
Menjadi sumber-sumber inovasi sosial di masyarakat.
Jenis-Jenis Pendidikan
Pendidikan FormalPengertian Pendidikan Menurut Ahli: Tujuan, Fungsi dan Jenisnya
Taman Kanak-kanak (TK)
Raudatul Athfal (RA)
Sekolah Dasar (SD)
Madrasah Ibtidaiyah (MI)
Sekolah Menengah Pertama (SMP)
Madrasah Tsanawiyah (MTs)
Sekolah Menengah Atas (SMA)
Madrasah Aliyah (MA)
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)
Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK)
Perguruan Tinggi
Akademi
Politeknik
Sekolah Tinggi
Institut
Universitas
Pendidikan Non FormalPengertian Pendidikan Menurut Ahli: Tujuan, Fungsi dan Jenisnya
Kelompok bermain (KB)
Taman penitipan anak (TPA)
Lembaga kursus
Sanggar
Lembaga pelatihan
Kelompok belajar
Pusat kegiatan belajar masyarakat
Majelis taklim
Pendidikan InformalPengertian Pendidikan Menurut Ahli: Tujuan, Fungsi dan Jenisnya
Agama
Budi pekerti
Etika
Sopan santun
Moral
Sosialisasi
Demikian sedikit pembahasan mengenai Fungsi Pendidikan semoga dengan adanya pembahasan ini
dapat menambah wawasan dan pengetahuan untuk kita semua, dan kami ucapkan Terima Kasih telah
menyimak ulasan kami. Jika kalian merasa ulasan kami bermanfaat mohon untuk dishare 🙂

Baca juga artikel lainnya tentang:

Fungsi Komunikasi
Fungsi Administrasi
Fungsi Musik Ansambel
Fungsi Peta
Fungsi Darah

Posting pada Bahasa Indonesia, Fungsi, IPS, PKN, Umum


Navigasi pos
Pos sebelumnya
Apa Fungsi dari Fosfor?
Pos berikutnya
Pengertian Ekosistem: Komponen, Jenis-Jenis Serta Macam-Macam!
Pos-pos Terbaru
Fungsi Jumber : Pengertian Dan Jenis-Jenis Penggunaan Jumber
Fungsi Manajemen Informasi: Contoh serta Tujuannya!
Apa Saja Fungsi Kelemjar Prostat?
26 Pengertian 5W+1H: Unsur, Contoh, Manfaat dan Fungsi
Fungsi Visa dan Jenis-jenisnya
Fungsi Rosul: Pengertian, Kriteria Perbedaan, Tanda dan Tugas Rosul Lengkap
Mengenal Fungsi Google Tag Manager
Fungsi Puisi: Definisi, Sejarah, Jenis, Unsur, Cara Membuat
13 Fungsi Seni: Pengertian, Kesimpulan dan Saran!
Mengenal Apa Itu 7K: Pegertian, Manfaat dan Kesimpulannya!
Fungsi Manajemen Menurut George Terry
Fungsi Jantung Pada Tubuh Manusia
Mengenal Xenosentrisme: Pengertian, Contoh, Ancaman serta Dampaknya
Pengertian Globalisasi Menurut Ahli : Teori, Faktor dan Dampak!
Apa Saja Fungsi Dari Google Drive
Mengenal Beberapa Fungsi Antibiotik
Jelaskan Apa Saja Fungsi Manajemen Sekolah?
Pembahasan Gerakan Palang Merah dan Bulan Sabit Lengkap!
Pengertian Jomblo: Tipe-Tipe, Makna Jomblo, Versi, Kesimpulan!
Fungsi Cinta Bagi Kehidupan: Pengertian Menurut Ahli, Jenis-Jenis dan Karakteristik Cinta
Copyright © Fungsi.co.id 2021
Fungsi.co.id
Home
Agama
Bahasa
IPA
IPS
Matematika
Umum
Hakikat manusia sebagai makhluk sosial adalah saling berinteraksi satu sama lain karena mereka
saling membutuhkan. Interaksi dapat terjadi antar individu, antar kelompok maupun antar individu
dengan kelompok. Lantas, menurutmu apa yang mendasari manusia melakukan hubungan sosial atau
interaksi sosial? Bagaimana proses terjadinya hubungan sosial mereka? Mari, kita simak pembahasan
berikut ini ya.

Daftar Isi

1 Pengertian Hubungan Sosial


2 Ciri-Ciri Hubungan Sosial
2.1 Hubungan sosial dilakukan lebih dari 1 orang
2.2 Adanya tujuan yang jelas
2.3 Komunikasi terjadi secara langsung
2.4 Adanya dimensi waktu dalam terjadinya hubungan sosial
3 Jenis Hubungan Sosial
3.1 Proses Sosial Asosiatif
3.2 Proses Sosial Disosiatif
4 Syarat Terjadinya Hubungan Sosial
4.1 Kontak sosial
4.2 Komunikasi
5 Faktor Pendorong Hubungan Sosial
5.1 Imitasi
5.2 Sugesti
5.3 Identifikasi
5.4 Simpati
5.5 Empati
5.6 Motivasi
6 Faktor Penghambat Hubungan Sosial
6.1 Hambatan sosiologis
6.2 Hambatan antropologis
6.3 Hambatan psikologis
6.4 Hambatan ekologis
7 Dampak Hubungan Sosial
8 Contoh Hubungan Sosial
Pengertian Hubungan Sosial
hubungan sosial
Sumber : pindainews.com
Hubungan sosial adalah hubungan timbal balik antar individu maupun kelompok sosial dan bersifat
saling mempengaruhi. Hal yang mendasar dari adanya hubungan sosial adalah interaksi sosial, dimana
interaksi sosial menjadi kebutuhan dasar manusia sebagai makhluk sosial. Menurut Gillin, interaksi
sosial adalah hubungan timbal balik antar individu, antar kelompok, maupun antara individu dengan
kelompok, dimana hubungan tersebut saling mempengaruhi satu sama lain.

Baca juga: Fungsi Sosiologi: Pengertian, Objek Kajian dan Sejarah

Ciri-Ciri Hubungan Sosial


Hubungan sosial dilakukan lebih dari 1 orang
Hubungan sosial dapat terjadi jika dilakukan lebih dari 1 orang untuk dapat berkomunikasi. Misalnya
2 orang berinteraksi dan berkomunikasi, kemudian terjadi hubungan timbal balik.

Adanya tujuan yang jelas


Dalam melakukan hubungan sosial, tentunya ada tujuan bersama yang ingin dicapai, misalnya Ina dan
Dita berkomunikasi tentang tugas kelompok sekolah, mereka saling berinteraksi untuk berunding
masalah tugas kelompok. Maka tujuan dari Ina dan Dita melakukan hubungan sosial adalah untuk
berunding dan menyelesaikan tugas kelompoknya.

Komunikasi terjadi secara langsung


Bentuk komunikasi dalam hubungan sosial dapat berupa lisan maupun isyarat (gerakan bahasa).

Adanya dimensi waktu dalam terjadinya hubungan sosial


Dimensi waktu dalam hubungan sosial yaitu masa lalu, masa kini, dan masa mendatang. Maka
dimensi waktu bertujuan untuk menunjukkan bahwa hubungan sosial sedang berlangsung saat itu.

Jenis Hubungan Sosial


Ternyata hubungan sosial ada yang bersifat negatif dan positif. Dalam ilmu sosiologi, hubungan sosial
positif disebut proses sosial asosiatif, sedangkan hubungan sosial negatif disebut disosiatif. Mari kita
lihat pembahasan terkait jenis-jenis hubungan sosial di bawah ini.
Proses Sosial Asosiatif
Hubungan sosial atau interaksi sosial yang mengarah pada kerjasama dan persatuan satu sama lain,
dan terjalinnya hubungan yang positif satu sama lain. Hubungan sosial bersifat asosiatif ini terdiri dari
kerja sama, akomodasi, asimilasi, dan akulturasi.

1. Kerja Sama

Kerja sama adalah usaha bersama yang dilakukan antar individu maupun kelompok untuk mencapai
tujuan bersama-sama. Kerjasama dapat semakin kuat dalam kelompok sosial jika terdapat ancaman
dari luar. Begitupun sebaliknya, kerjasama dapat terhambat apabila masing-masing individu saling
memaksakan pendapatnya dan tidak ada kekompakan.

Contoh kerjasama: usaha warga Desa Sukamaju untuk menentang pembangunan pabrik di lahan
pertanian mereka. Kerjasama dapat dibagi menjadi 5 yaitu joint venture, kerukunan, gotong royong,
bargaining, kooperasi, dan koalisi.

gotong royong
Sumber : kitapastibisa.id
2. Akomodasi

Akomodasi merupakan upaya individu atau kelompok dalam saling mengurangi ketegangan konflik
guna menciptakan keseimbangan antar individu atau kelompok. Adapun bentuk-bentuk akomodasi
yaitu sebagai berikut.

a. Arbitrasi (adanya pihak ketiga sebagai penegah sekaligus pembuat solusi/keputusan dalam konflik)

b. Ajudikasi (pengadilan)

c. Toleransi

d. Stalemate (adanya kekuatan seimbang antar kelompok konflik, sehingga konflik dapat berhenti
dengan sendirinya)

e. Mediasi (pihak ketiga sebagai penengah konflik)


f. Koersi (memberikan bantuan kepada pihak yang lemah)

g. Kompromi

h. Konsiliasi

3. Asimilasi

Asimilasi adalah proses berbaurnya satu kebudayaan dengan kebudayaan lain, yang menghasilkan
kebudayaan baru serta hilangnya ciri khas kebudayaan asli. Asimiliasi dapat disimulasikan dengan
konsep A+B= C, artinya budaya daerah A + budaya daerah B = budaya baru.

Adapun faktor pendorong asimilasi yaitu sikap toleransi, kesempatan seimbang dalam bidang
ekonomi, sikap menghargai orang asing dan kebudayaannya, bersikap terbuka terhadap kebudayaan
baru, dan adanya persamaan unsur budaya dan perkawinan campuran.

Contoh, masyarakat etnis Tionghoa tinggal di daerah Jawa berbicara menggunakan bahasa Jawa
dengan logat khasnya, sehingga bahasa asli mereka tidak lagi terlihat. Hal ini menunjukkan bahwa
masyarakat Tionghoa berbaur dengan kebudayaan Jawa dan menghasilkan kebudayaan baru.

3. Akulturasi

Akulturasi adalah pencampuran dua kebudayaan atau lebih, tetapi tanpa menghilangkan unsur
kebudayaan asli kelompok itu sendiri, dimana dapat digambarkan dengan konsep A+B=AB, artinya
pencampuran dua kebudayaan, tetapi tanpa menghilangkan ciri khas kebudayaan masing-masing.
Contoh, arsitektur bangunan masjid Demak, merupakan hasil akulturasi kebudayaan Islam dan
kebudayaan Hindu, sehingga tidak menghilangkan ciri khas kebudayaan masing-masing.

Proses Sosial Disosiatif


Proses sosial disosiatif merupakan terjadinya hubungan sosial yang bersifat negatif atau merugikan
antar individu maupun kelompok. Berikut beberapa bentuk proses sosial disosiatif.

1. Persaingan, bentuk proses sosial disosiatif, dimana individu atau kelompok berusaha bersaing
untuk mencari keuntungan atau keberhasilan tanpa menggunakan ancaman maupun kekerasan.
2. Kontroversi, merupakan bentuk proses sosial disosiatif yang berada diantara persaingan dan
pertentangan. Kontravensi biasanya menunjukkan sikap ketidaksenangan antar satu sama lain.

3. Pertentangan atau konflik adalah adanya perbedaan pendapat dan kepentingan antar individu
maupun kelompok.

Syarat Terjadinya Hubungan Sosial


Hubungan sosial di masyarakat dapat terjadi jika memenuhi dua syarat berikut:

Kontak sosial
Merupakan hubungan antar individu atau kelompok baik secara langsung maupun tidak langsung.
Adapun 2 sifat kontak sosial yaitu primer dan sekunder. Kontak sosial primer terjadi ketika saling
bertatapan muka secara langsung. Sedangkan kontak sekunder terjadi secara tidak langsung dengan
menggunakan suatu media tertentu.

Komunikasi
Merupakan proses penyampaian pesan antar individu atau kelompok baik secara langsung maupun
melalui media sehingga memunculkan tanggapan atau respon dari orang lain. Adapun unsur pokok
dalam komunikasi yaitu, komunikator, komunikan, pesan, media, dan respon.

Faktor Pendorong Hubungan Sosial


Imitasi
Merupakan proses tindakan seseorang untuk menirukan orang lain dari segi penampilan, sikap, gaya
hidup, serta berusaha untuk meniru apa saja yang dilakukan dan dimiliki orang yang akan ditirunya
tersebut. Contoh: seorang anak berusaha meniru apa yang dilakukan orang tuanya.

Sugesti
Merupakan suatu rangsangan, tanggapan atau stimulus dari seseorang yang diberikan kepada individu
lain. Contoh: orang tua berusaha memberikan sugestinya / tanggapan berupa nasihat kepada anaknya,
agar ia mau belajar dengan tekun dan giat.

Identifikasi
Merupakan adanya kecenderungan keinginan individu untuk terlihat sama dengan orang lain yang ia
inginkan. Misalnya, pemain sepak bola junior memiliki pemain idola dalam klub sepak bola. Maka
setiap idolanya bertanding, ia akan berusaha mengamati secara teliti bagaimana gaya dan strategi
pemain idolanya tersebut dalam bermain sepak bola.
Simpati
Merupakan situasi ketertarikan seseorang terhadap orang lain, maka ketika seseorang bersimpati, ia
akan memposisikan dirinya dengan keadaan orang lain, seperti apa yang orang lain rasakan, apa yang
orang lain pikirkan terkait masalah yang menimpanya. Contoh: Dila berdonasi uang, makanan dan
pakaian kepada korban bencana alam di Palu tahun 2018 sebagai bentuk rasa simpati kepada mereka.

Empati
Merupakan rasa simpati yang mendalam serta dapat mempengaruhi kondisi fisik dan kejiwaan
seseorang. Contoh: menjadi relawan untuk korban bencana alam, dan menghibur teman di saat
bersedih.

Motivasi
Merupakan dorongan berupa penyemangat atau nasihat yang diberi seseorang kepada orang lain.
Contoh: guru memotivasi muridnya untuk selalu semagat dalam menuntut ilmu demi meraih cita-cita.

Faktor Penghambat Hubungan Sosial


Hambatan sosiologis
Hambatan ini berkaitan dengan perbedaan status sosial, agama, tingkat kekayaan, pendidikan, dan
lainnya. Contoh: orang miskin sulit berhubungan dengan orang kaya, dan murid SMP sulit menjalin
hubungan sosial dengan seorang profesor.

Hambatan antropologis
Hambatan ini berhubungan dengan perbedaan ras, etnis, dan suku bangsa.

Hambatan psikologis
Hambatan ini berkaitan dengan kondisi kejiwaan dan mental seseorang sehingga dapat mempengaruhi
perilakunya.

Hambatan ekologis
Hambatan ini berkaitan dengan hubungan timbal,balik antara makhluk hidup dengan kondisi
lingkungan sekitarnya. Contoh: seseorang sulit menjalin hubungan sosial dengan orang lain yang
bertempat tinggal di daerah terpencil.

Dampak Hubungan Sosial


Mempermudah proses sosialisasi, internalisasi, dan enkulturasi. Hubungan sosial dapat
mempermudah proses sosialisasi, internalisasi, dan enkulturasi (proses belajar dan penyesuaian
dengan keadaan sekitar) terkait nilai dan norma, budaya, dan aspek kehidupan sosial lainnya.

a. Terjadinya difusi atau penyebaran manusia. Hubungan sosial dapat menyebabkan penyebaran
manusia beserta aspek kebudayaan yang dimilikinya di berbagai wilayah.

b. Terjadinya akulturasi dan asimilasi

c. Mendorong adanya inovasi. Inovasi atau pembaruan seperti dalam bidang teknologi, kegiatan
produksi pertanian, dan lain-lain.

d. Memungkinkan terjadinya konflik. Adanya hubungan sosial juga dapat memicu konflik antar
individu maupun kelompok, dimana konflik dapat terjadi karena perbedaan kepentingan atau
pendapat antar keduanya.

Contoh Hubungan Sosial


Berdasarkan penjelasan di atas, menurutmu apa saja contoh hubungan sosial yang dapat kamu temui
di lingkungan sekitarmu? Berikut beberapa contoh hubungan sosial di kehidupan masyarakat.

a) Kegiatan rapat kerja anggota DPR dengan tokoh masyarakat terkait membahas rancangan undang-
undang ketenagakerjaan.

b) Kegiatan pembelajaran antara guru dan murid di sekolah.

c) Berinteraksi sosial dengan tetangga, teman, kerabat, sahabat, dan sebagainya.

d) Kegiatan penyuluhan sosial terkait tata cara Pilkada oleh pihak KPU kepada masyarakat.

e) Ceramah pengajian oleh tokoh agama kepada jamaahnya di masjid.

Baca juga: Konsep Dasar Sosiologi


Sudah pahamkah kamu dengan pembahasan tentang hubungan sosial di atas? Semoga artikel ini dapat
membantumu memahami apa itu hubungan sosial dan jenis-jenisnya dan lainnya. Terimakasih sudah
membaca artikel ini.

Daftar Pustaka

Maryati, Kun dan Juju Suryawati. (2016). Sosiologi Kelompok Peminatan Ilmu Pengetahuan Sosial
untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta : Esis Erlangga

Soekanto, Soerjono dan Budi Sulistyowati. (2014). Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta : Rajagrafindo
Persada

Tim Penyusun Ilmu Sosial. Sosiologi SMA/MA Kelas X Semester 1. Klaten : Viva Pakarindo

Artikel Terbaru
7 Cerpen Kehidupan Sehari-hari tentang Pelajar
7 Cerpen Kehidupan Sehari-hari tentang Pelajar

5 Cerpen Tentang Sekolah


5 Cerpen Tentang Sekolah

Placeholder image
Kritik Karya Seni: Pengertian dan Bentuk Kritik

Nadhifa
Nadhifa
Mahasiswa Sosiologi Universitas Airlangga 2017. View all posts by Nadhifa

Tulis Komentar Anda


Your email address will not be published. Required fields are marked *
Comment *

Name *

Email *

Website
Save my name, email, and website in this browser for the next time I comment.
Tambah Pinter
Sekolah
Perkuliahan
Pengembangan Diri
Penghasilan
Tentang Kami
About
Contact
Redaksi
Kebijakan Privasi
Disclaimer
Pedoman Media Siber
© 2022 Tambah Pinter - Dibuat dengan ❤ di
[ Sifat Stratifikasi Sosial Penulis: Dwi Latifatul Fajri Editor: Intan 13/12/2021, 19.33 WIB Stratifikasi
sosial adalah penggolongan masyarakat ke dalam kelas yang bisa disusun secara bertingkat.
Stratifikasi sosial disebut juga lapisan antar masyarakat. Kata stratifikasi berasal dari stratum yang
artinya lapisan, sedangkan sosial bermakna masyarakat. Penggolongan masyarakat ini bisa
menimbulkan kelas-kelas sosial, seperti sosial atas (upper class), sosial menengah (middle class), dan
kelas bawah (lower class). Penggolongan kelas ini disebabkan karena tidak seimbangnya pembagian
hak, kewajiban, dan tanggung jawab nilai sosial pada masyarakat. BACA JUGA Faktor Penghambat
dan Pendorong Perubahan Sosial Beserta Contohnya Fungsi Stratifikasi Sosial Sistem stratifikasi
sosial dipengaruhi oleh kedudukan (status) dan peran. Contohnya, kepala sekolah dan manajer yang
memiliki kedudukan lebih tinggi dalam suatu kelompok. Kedudukan dan peran akan berpengaruh
pada hak dan kewajiban. Contohnya, manajer harus mengoordinasikan kerja para karyawan, supaya
tingkat produksi perusahaan bisa tercapai. Berdasarkan fungsinya, stratifikasi sosial dibagi menjadi
beberapa bagian yaitu: Distribusi Hak Istimewa yang Objektif Setiap orang dalam lapisan masyarakat
punya hak istimewa dibandingkan dengan individu dari lapisan bawah. Distribusi hak istimewa ini
berupa penghasilan, wewenang, dan tingkat kekayaan. recommended by VISION COMPLEX Ahli
Mata Terkejut! Ini Meningkatkan Penglihatan 99% dalam 5 Hari PELAJARI LEBIH Simbol Status
dan Kedudukan Dalam kelompok masyarakat, lambang tertentu dipakai sebagai status dan
kedudukan. Contoh simbol yaitu mobil mewah, jam tangan mahal, mode pakaian, dan hobi tertentu.
Alat Solidaritas Individu dan Kelompok Individu dan kelompok bisa menduduki lapisan sosial yang
sama dalam masyarakat. Penyebab terbentuknya lapisan sosial ini karena perasaan senasib dan
mencapai tujuan bersama. Bertukar Kedudukan Individu bisa memperoleh gambaran berpindahnya
lapisan sosial untuk meningkatkan kedudukan. Gambaran tingkat mudah dan sukarnya bertukar
kedudukan, dilihat dari stratifikasi yang berlaku tertutup, terbuka, dan campuran. Sifat Stratifikasi
Sosial Menurut Soerjono Soekanto, berdasarkan sifatnya stratifikasi sosial dibagi menjadi tiga antara
lain: Stratifikasi Sosial Tertutup Mengutip dari modul Sosiologi, stratifikasi sosial tertutup bisa
membatasi kemungkinan seseorang berpindah dari satu lapisan ke lapisan lain. Misalnya, seseorang
ingin berpindah ke lapisan atas atau sebaliknya. Sistem pelapisan sosial tertutup tersebut, jalan
masuknya hanya melalui kelahiran. Contoh, stratifikasi sosial tertutup yaitu sistem kasta di India.
Stratifikasi Sosial Terbuka Sistem lapisan sosial ini memberi kesempatan individu naik ke lapisan
sosial lebih tinggi. Mereka bisa naik karena punya kemampuan dan kecakapan. Sebaliknya, individu
bisa turun ke lapisan yang lebih rendah. Stratifikasi Sosial Campuran Stratifikasi sosial campuran
adalah perpaduan antara stratifikasi tertutup dan terbuka. Contohnya, kaum sudra yang bertahan di
tengah masyarakat yang memiliki sistem kasta, sehingga dia tidak bisa mendapatkan kedudukan
terhormat. Cara mengubah kasta, masyarakat bisa berpindah ke tempat yang tidak mengenal kasta.
Contoh Stratifikasi Sosial Berdasarkan sifatnya, berikut contoh stratifikasi sosial yang ada dalam
kehidupan sehari-hari. Contoh Stratifikasi Sosial Tertutup Masyarakat beragama Hindu menganut
sistem kasta dalam lapisan masyarakat. Dari kasta tertinggi, ada kasta Brahmana (pendeta), Kshatriya
(bangsawan dan raja), Waisya (perdagangan dan pegawai pemerintah), dan terakhir Sudra
(masyarakat biasa). Sistem kasta ini sudah ada sejak kehidupan sosial dilahirkan. Adanya sistem kasta
membuat lapisan terendah tidak bisa naik kasta. Namun, ada pengecualian jika individu ini berada
pada kasta di atasnya. Contoh Stratifikasi Sosial Terbuka Stratifikasi sosial terbuka bisa naik dan
turun kelas sosial. Penyebabnya, karena seseorang membutuhkan usaha secara tekun, rajin, dan
memiliki prestasi sehingga naik kelas sosial lebih tinggi. Contohnya, seorang karyawan bisa naik
jabatan menjadi manajer, karena dia rajin dan loyal. Selain itu, karyawan tersebut menguntungkan
pihak perusahaan sesuai bidangnya. Stratifikasi terbuka ini juga bisa membuat seseorang turun dari
status sosial sebelumnya. Penyebabnya, karena dia kurang gigih, kurang berprestasi dan malas dalam
berusaha. Contoh Stratifikasi Sosial Campuran Masyarakat yang tinggal di tempat yang memiliki
kasta bisa pindah ke tempat lain. Contohnya, masyarakat Bali tinggal di Jakarta, dia berupaya
mendapatkan kedudukan sesuai dengan kemampuan tanpa kasta. Contoh lainnya, yaitu jabatan tinggi
di pemerintahan bisa diduduki oleh masyarakat umum sesuai kriteria, tanpa melihat kasta sosialnya.
Faktor Penyebab Stratifikasi Sosial Ada dua faktor yang mempengaruhi penyebab terjadinya
stratifikasi sosial, yaitu faktor tanpa sengaja (berdiri sendiri) dan faktor yang disusun untuk mencapai
tujuan tertentu. Faktor penggolongan kelas sosial ini contohnya, perbedaan kepandaian, harta benda,
umur, jenis kelamin, dan sifat asli individu dalam suatu masyarakat. Sedangkan faktor yang disusun
berhubungan dengan organisasi formal, pembagian wewenang dan kekuasaan, perusahaan, partai
politik, pemerintahan, dan organisasi dalam lembaga masyarakat. BACA JUGA Pengertian, Proses,
dan Contoh Manajemen Risiko Dasar Stratifikasi Sosial Ada beberapa kriteria penggolongan
masyarakat dalam suatu lapisan. Kriteria tersebut berdasarkan tingkat kekayaan, kekuasaan,
keturunan, kehormatan, dan ilmu pengetahuan. Prestasi dalam bidang pendidikan sangat berpengaruh
untuk mengubah stratifikasi sosial. Kekayaan Kekayaan berupa harta benda dan barang berharga bisa
dilihat dari jenis kendaraan, rumah, pakaian, kebiasaan, dan gaya hidup. Dalam kehidupan sosial,
seseorang yang memiliki penghasilan tinggi akan membangun rumah mewah, sedangkan seseorang
yang berpenghasilan rendah akan membangun rumah seadanya. Kekuasaan Kekuasaan adalah
kemampuan seseorang mengendalikan pihak lain. Kekuasaan bisa bersumber dari keturunan.
Contohnya, anak yang lahir dari keturnan bangsawan akan memiliki kekuasaan lebih tinggi dalam
lingkungan sosialnya. Umumnya, orang yang berkuasa menempati lapisan sosial tinggi dalam
masyarakat. Kehormatan Contoh kehormatan dalam lingkungan sosial tradisional dibagi menjadi
pemimpin, golongan tua, dan orang yang berjasa dalam masyarakat. Individu akan menghargai
seseorang yang punya kehormatan lebih tinggi di lingkungan sosial. Ilmu Pengetahuan Pendidikan
yang semakin tinggi bisa mengubah stratifikasi sosial dalam masyarakat. Prestasi dan jasa dihargai
dalam lingkungan sosial, contohnya saja ilmuwan dan guru. Stratifikasi Sosial Stratifikasi Sosial
Adalah Contoh Stratifikasi Sosial Stratifikasi Sosial Terbuka Fungsi Stratifikasi Sosial Sifat
Stratifikasi Sosial Stratifikasi Sosial Tertutup News Alert Dapatkan informasi terkini dan terpercaya
seputar ekonomi, bisnis, data, politik, dan lain-lain, langsung lewat email Anda. EmailDaftar Dengan
mendaftar, Anda menyetujui Kebijakan Privasi kami. Anda bisa berhenti berlangganan (Unsubscribe)
newsletter kapan saja, melalui halaman kontak kami. MENARIK UNTUK ANDA Tak Perlu Laser
jika Mata Mulai Kabur! Ternyata Cukup Lakukan Ini Anda Wajib Minum Ini Agar Tensi 120/80 dan
Pembuluh Darah Bersih! Bahkan Lansia pun Tak akan Pernah Bau Mulut jika Minum Ini Wanita
Terkaya asal Makassar Ungkap Rahasia jadi Kaya Cara Mencegah Serangan Jantung. Lakukan Ini
Sehari Sekali Turunkan 18 Kg dengan Konsumsi sebelum Tidur selama Seminggu TOPIK
TERPOPULER Update Me Give Me Perspective Educate Me BBM Jokowi Harga BBM Hacker
ARTIKEL TERPOPULER Fenomena Planet Sejajar pada 24 Juni 2022, Ini Penjelasannya Susunan
Upacara 17 Agustus 2022 Sesuai Surat Edaran Kemendikbud Alasan Tjahjo Kumolo Dimakamkan di
TMP Kalibata Meski Bukan Pahlawan Pengertian Kelompok Sosial, Ciri-ciri dan Jenisnya 10 Ribu
Turis Batalkan Kunjungan, Pelaku Usaha: Labuan Bajo Kosong VIDEO PILIHAN Gantikan Ibunya
Ratu Elizabeth II, Apa Saja Tugas Raja Charles III? | Katadata Indonesia 10 10 0:00/0:00 slide 1 to 2
of 9slide 1 to 2 of 9slide 1 to 2 of 9slide 1 to 2 of 9slide 1 to 2 of 9slide 1 to 2 of 9 1:16 Gantikan
Ibunya Ratu Elizabeth II, Apa Saja Tugas Raja Charles III? | Katadata Indonesia 1:50 Ratu Atut,
Pinangki, hingga Desi Arryani Bebas Bersyarat | Katadata Indonesia 1:28 Alasan Perhimpunan Guru
Kecewa dengan RUU Sisdiknas | Katadata Indonesia 4:09 Jokowi Minta Pemerintah Daerah
Waspadai Kenaikan Harga Beras | Katadata Indonesia 1:31 Selain Bjorka, Ini Deretan Hacker Bikin
Gempar Jagat Maya RI | Katadata Indonesia 1:21 AS Perluas Pembatasan Ekspor Semikonduktor ke
Cina, Perang Cip Makin Panas? | Katadata Indonesia 1:35 Walkot Depok Edarkan Surat Perintah
Nyanyikan Lagu Ciptaannya | Katadata Indonesia 1:19 Muncul di Google Doodle, Ini Asal Mula
Produk Mangkuk Ayam Jago | Katadata Indonesia 1:14 Apakah Anda Berhak Menerima Bansos BLT
BBM? Cek Di Sini | Katadata Indonesia Back to top Dapatkan informasi ekonomi, bisnis, fintech,
politik, dan isu terkini lainnya langsung via email Anda. EmailDaftar TENTANG KATADATA
ADVERTISING KARIER PEDOMAN MEDIA SIBER HUBUNGI KAMI Facebook Twitter
Linkedin Instagram ©2022 Katadata. Hak cipta dilindungi Undang-undang. Kebijakan Privasi |
Disclaimer

Artikel ini telah tayang di Katadata.co.id dengan judul "Pengertian Stratifikasi Sosial, Fungsi, Sifat,
dan Contohnya" , https://katadata.co.id/intan/berita/61b701fddfc2d/pengertian-stratifikasi-sosial-
fungsi-sifat-dan-contohnya
Penulis: Dwi Latifatul Fajri
Editor: Intan
Sumber:https://fungsi.co.id

Anda mungkin juga menyukai