Anda di halaman 1dari 9

"BAB 2 ANALISIS ANTROPOLOGI PENDIDIKAN"

Dosen Pengampu: Oktamia Karuniaty Sangalang, M.Pd

KELOMPOK 6:
1. Nowa Pil Afia (203010216006)
2. Ana (203010216012)
3. Elvieda Ria Ihsanti (203020216018)
4. Sarma Intanida (203020216024)
5. Mala Rohmauli Manik (203020216030)
6. Iwan Sinambela (203030216036)
7. Oktrie Kristiani (203030216042)
8. Aryaweda Pratama (203030216049)
9. Choirulloh Irfan Maulana (203030216056)
2

A.Tipe-tipe Sistem Pendidikan di Masyarakat

Dalam perspektif antropologis, pendidikan


merupakan gejala budaya. Dengan demikian,
menurut para antropologis, pendidikan adalah
setiap system budaya atau instruksi intelektual
yang formal atau semiformal.
3
Ada beberapa macam tipe tipe sistem pendidikan di masyarakat,yaitu:
A.Pendidikan keterampilan praktis
Pendidikan keterampilan praktis dirancang untuk memberikan keterampilan dan
kemampuan teknis tertentu yang dipandang penting dalam melakukan kegiatan-
kegiatan pekerjaan lain. Pendidikan ini didasarkan pada bentuk pengajaran guru-
magang (master-apprentice)

B.Pendidikan kelompok status


Pendidikan kelompok status dilakukan untuk tujuan simbolisasi dan memperkuat prestise dan hak-
hak istimewa (privilege) kelompok elite dalam masyarakat yang memiliki pelapisan sosial. Pada
umumnya, pendidikan ini dirancang bukan untuk digunakan dalam pengertian teknis dan
diserahkan pada pengetahuan dan diskusi badan-badan pengetahuan esoterik.

C. Pendidikan birokrasi
Pendidikan birokrasi diciptakan oleh pemerintah untuk dua tujuan, Pertama,
sebagai alat seleksi untuk merekrut orang-orang untuk mengisi posisi di
pemerintahan. Kedua, sebagai cara menyosialisasikan dan mendisiplinkan
massa agar memenangkan tuntutan politik mereka.
4
1.Sistem Pendidikan di Masyarakat Modern
Sistem pendidikan industri modern muncul pada abad ke-19,
diseluruh Eropa Barat berkembang sistem-sistem pendidikan yang
dikenal dengan istilah mobilitas yang disponsori (sponsored-
mobility). Kira-kira pertengahan abad ke-19, sekolah dasar negeri
pertama dibentuk lalu pada awal abad ke-20 terjadi konversi sekolah
menengah dari persiapan perguruan tinggi menjadi lembaga massa.

2.Sistem Pendidikan Msyarakat tradisional


Tradisionalisme merupakan reaksi dari perkembangan sosial
yang cepat dan tidak mampu dihadapi, sehingga nilai-nilai
tradisional dianggap perlu dibangkitkan kembali. Salah satu
contoh pendidikan tradisonal adalah pesantren.
5
B.Analisis Sosio-antropologis Sistem Pendidikan Modern
1.Teori Fungsional
Teori ini berusaha untuk menjelaskan sifat pendidikan dan
ekspansinya pada abad ke-19 sebagai akibat adanya persyaratan
yang timbul dari perubahan teknologi dan ekonomi. Pendidikan
di Amerika dinilai telah mempunyai bentuk tertentu karena
kontribusi positifnya terhadap masyarakat indsutri.

Prinsip-prinsip utama teori ini diringkas oleh Collins (1979) sebagai


berikut:
a.Persyaratan pendidikan untuk pekerjaan-pekerjaan masyarakat
industry terus meningkat sebagai akibat adanya perubahan teknologi.
b.Pendidikan formal memberikan latihan yang diperlukan kepada
orang-orang untuk mendapat pekerjaan yang menuntut keterampilan
lebih tinggi.
c.Persyaratan pendidikan untuk bekerja terus meningkat serta semakin
banyak orang dituntut menghabiskan waktu yang lebih lama
disekolah.
6

2. Teori Bowles dan Gintis


Teori konflik Marxian mengenai pendidikan Amerika dikemukakan oleh
Samuel Bowles dan Herbert Gintis dalam buku Schooling in Capitalist
America, buku ini ditulis pada tahun 1976.
Bowles dan Gintis kurang memerhatikan alasan-alasan ekspansi
pendidikan Amerika, mereka lebih memerhatikan kualitas dan jaringan
keseluruhan kehidupan pendidikan amerika. Mereka percaya bahwa
ekspansi pendidikan itu telah disulap oleh ekonomi kapitalis yang
melandasinya. Bowles dan Gintis percaya bahwa pendidikan di masyarakat
modern kontenporer merupakan versi yang diubah sehingga pendidikan itu
menjadi ideal.
7

3.Teori Randall Collins


Teori konflik yang sedikit berbeda dengan teori aliran Marx ala Bowles dan
Gintis ialah argument aliran Neoweber dari Randall Collins (1979). Teori
konflik Collins disusun sejalan dengan garis-garis konsepsi umum
mengenai stratifikasi sosial yang dikembangkan oleh Max Weber. Dalam
mengembangkan teorinya, Collins menggunakan konsep Weber mengenai
kelompok status. Ia melihat kelompok-kelompok status itu sebagai hal
yang lebih penting dari pada kelas dalam pembentukan system pendidikan
Amerika. Collins percaya bahwa kelompok-kelompok status yang paling
penting ialah kelompok-kelompok etnis.
8
4.Teori Nation-Building
Teori ini dikembangkan oleh John Meyer dan rekan-rekannya. Meyer dan
kawan-kawannya, secara umum menolak asumsi utama dari semua teori
yang terdahulu. Mereka menandaskan bahwa tak satupun teori-teori itu
dapat menjelaskan secara memuaskan ciri-ciri spesifik system pendidikan
massal modern.
Meyer menyebutkan bahwa ciri-ciri yang tidak terjelaskan oleh teori-teori di atas
adalah sebagai berikut.
A.Sistem-sistem pendidikan massal bersifat universal, memiliki standar, dan
rasional. Artinya system itu berlaku bagi setiap orang menurut cara dasar yang
sama melintasi berbagai garis celah masyarakat seperti kelas, etnis, agama, ras,
jenis kelamin, dan sebagainya.
B.Sistem-sistem pendidikan massal modern sangat melembaga pada tingkat dunia.
Sistem itu sama dalam masyarakat yang berbeda diseluruh dunia.
C.Sistem-sistem pendidikan massal secara khusus diarahkan pada sosialisasi
individu sebagai satuan sosial primer.
9

SEKIAN
DAN
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai