Anda di halaman 1dari 19

Sitti Nurhalisa

Our Muhamad Jeris

Whylan Angeline Kadang

Team Alya Tandelabua

Yunita Amalia

Dian Novitasari
KELOMPOK 1

Praksis Demokrasi
Indonesia Berlandaskan
Nilai Pancasila dan
UUD NRI 1945
Topik

1 Nilai-Nilai Pancasila dalam Praktek Demokrasi Indonesia

2 Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dan Praktek Demokrasi

3 Tantangan dalam Praktek Demokrasi Indonesia

4 Upaya Meningkatkan Praktek Demokrasi Indonesia


Nilai-Nilai Pancasila dalam
Praktek Demokrasi Indonesia
Ketuhanan yang Maha Esa

Praktek demokrasi Indonesia dalam Sila Ketuhanan


Yang Maha Esa mengakui keberadaan Tuhan sebagai
sumber kebijakan tertinggi, namun tetap menghormati
kebebasan beragama dan menjunjung tinggi pluralisme
agama di Indonesia. Dalam praktek demokrasi
Indonesia, nilai ini diterjemahkan dalam bentuk
kebebasan beragama dan kebebasan menjalankan
ibadah. Indonesia merupakan negara yang memiliki
beragam agama dan keyakinan, oleh karena itu
kebebasan beragama dijamin oleh konstitusi, yaitu
dalam Pasal 29 UUD NRI 1945.
Nilai-Nilai Pancasila dalam
Praktek Demokrasi Indonesia
Kemanusiaan yang Adil dan beradab

Dalam konteks demokrasi Indonesia,


menunjukkan bahwa praktek demokrasi harus
menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan. Hal ini
diwujudkan dalam bentuk pemenuhan hak asasi
manusia, kesetaraan, keadilan, partisipasi aktif
masyarakat, dan pembentukan budaya demokrasi,
toleransi, dan penghormatan terhadap hak-hak
orang lain.
Nilai-Nilai Pancasila dalam
Praktek Demokrasi Indonesia
Persatuan Indonesia
Dalam praktek demokrasi Indonesia, Sila Persatuan Indonesia
diwujudkan melalui berbagai upaya seperti menghargai
perbedaan pendapat, menghindari konflik yang tidak perlu,
berdialog dengan baik, dan mencari konsensus dalam
pengambilan keputusan. Prinsip persatuan dan kesatuan ini juga
terlihat dalam sistem pemerintahan Indonesia yang menganut
prinsip desentralisasi dan otonomi daerah, sehingga setiap
wilayah di Indonesia dapat merasakan keadilan dan
kesejahteraan yang sama, sehingga tercipta persatuan dan
kesatuan nasional yang kuat dan berkelanjutan.
Nilai-Nilai Pancasila dalam
Praktek Demokrasi Indonesia
Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan/Perwakilan

Prinsip ini menunjukkan bahwa kekuasaan dalam negara


harus dipegang oleh rakyat dan dijalankan dengan bijaksana
dan arif oleh para pemimpin yang dipilih secara demokratis.
Dalam praktek demokrasi Indonesia, Sila Kerakyatan
diwujudkan melalui mekanisme pemilihan umum yang
dilakukan secara berkala, baik untuk memilih wakil rakyat di
parlemen, maupun pemilihan presiden dan pejabat
pemerintahan lainnya. Para pemimpin yang terpilih harus
memegang amanah dari rakyat dan menjalankan tugasnya
dengan penuh tanggung jawab, transparan, dan akuntabel.
Nilai-Nilai Pancasila dalam
Praktek Demokrasi Indonesia

Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia


Prinsip ini menekankan pentingnya pemerataan kesempatan dan
manfaat bagi seluruh lapisan masyarakat Indonesia, sehingga
tercipta masyarakat yang adil dan makmur.
Dalam praktek demokrasi Indonesia, prinsip Sila Keadilan Sosial
diwujudkan melalui berbagai kebijakan dan program pemerintah
yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat.
Contohnya, program pemberian bantuan sosial kepada keluarga
miskin, program pembangunan infrastruktur yang merata di
seluruh wilayah Indonesia, serta kebijakan pendidikan dan
kesehatan yang terjangkau oleh seluruh lapisan masyarakat.
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945 dan Praktek Demokrasi

Sistem Keraranegaraan Indonesia Praktek Demokrasi dalam Pemilu


Sistem ketatanegaraan Indonesia adalah sistem
demokrasi yang mengadopsi sistem Pemilihan umum di Indonesia diatur oleh
presidensial. Presiden sebagai kepala negara Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan bertujuan
memiliki kekuasaan eksekutif dan bertanggung untuk memilih wakil rakyat di tingkat nasional,
jawab kepada rakyat melalui pemilihan umum. provinsi, dan kabupaten/kota, serta presiden dan
Sistem ketatanegaraan Indonesia juga wakil presiden. Pemilihan umum di Indonesia
mengakomodasi keberagaman etnis, budaya, diadakan secara berkala, yaitu setiap lima tahun
dan agama dalam bentuk sistem desentralisasi sekali.
yang memberikan kekuasaan pada daerah
untuk mengatur urusan lokal mereka sendiri.
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945 dan Praktek Demokrasi

Partisipasi Masyarakat dalam Keterbukaan dan Transparansi


Pembangunan Pemerintah
Praktek demokrasi Indonesia juga Keterbukaan dan transparansi pemerintah juga
mengakomodasi partisipasi masyarakat dalam menjadi praktek demokrasi di Indonesia. Hal
proses pembangunan. Dalam bentuk demokrasi ini tercermin dalam bentuk undang-undang
partisipatif, masyarakat memiliki hak untuk yang mengatur hak informasi publik dan
memberikan masukan dan usulan pada proses membuka ruang bagi masyarakat untuk
pembuatan kebijakan. Pemerintah juga memantau kinerja pemerintah.
membuka ruang partisipasi masyarakat melalui
mekanisme konsultasi publik dalam proses
perumusan kebijakan
Tantangan dalam Praktek
Demokrasi Indonesia
.
Kecenderungan Otoritarianisme dan Korupsi
Otoritarianisme terjadi ketika elite politik mengabaikan aspek
demokratis dalam pengambilan keputusan dan kebijakan. Korupsi
merusak integritas dan akuntabilitas institusi publik serta
mengancam kepercayaan masyarakat. Untuk mengatasi tantangan
ini, perlu dilakukan upaya bersama dari seluruh elemen
masyarakat dengan meningkatkan transparansi dan akuntabilitas
dalam pengambilan kebijakan serta memperkuat lembaga
penegak hukum dan mekanisme pengawasan.
Tantangan dalam Praktek
Demokrasi Indonesia
Diskriminasi terhadap Kelompok Minoritas
Hal ini terjadi karena adanya sikap intoleransi dan ketidakadilan
dalam berbagai aspek kehidupan sosial dan politik, seperti akses
terhadap pendidikan, pekerjaan, layanan publik, dan keamanan.
Untuk mengatasi tantangan ini, perlu dilakukan upaya penguatan
dan perlindungan hak-hak minoritas, serta peningkatan kesadaran
dan toleransi di kalangan masyarakat. Pemerintah dan lembaga
penegak hukum juga perlu meningkatkan upaya untuk mencegah
dan menindak tindakan diskriminatif serta memberikan sanksi
tegas bagi pelaku diskriminasi.
Tantangan dalam Praktek
Demokrasi Indonesia

Rendahnya Partisipasi Politik Masyarakat


Hal ini terjadi karena adanya ketidakpercayaan dan ketidakpuasan terhadap
kinerja pemerintah dan elite politik, serta minimnya kesempatan dan akses
untuk berpartisipasi secara aktif dalam proses demokratis. Untuk mengatasi
tantangan ini, perlu dilakukan upaya penguatan dan penyediaan ruang
partisipasi masyarakat dalam proses pengambilan keputusan, seperti melalui
dialog publik, konsultasi, dan mekanisme partisipasi lainnya. Pemerintah juga
perlu memberikan informasi yang transparan dan mudah diakses mengenai
kebijakan dan program publik serta meningkatkan kualitas pelayanan publik.
Upaya Meningkatkan Praktek
Demokrasi Indonesia
Memperkuat Lembaga-Lembaga Demokratis
Upaya untuk meningkatkan praktek demokrasi Indonesia adalah dengan
memperkuat lembaga-lembaga demokratis, seperti memperkuat lembaga
pengawasan, memperkuat partai politik, memperkuat lembaga kehakiman,
dan memperkuat lembaga independen lainnya yang berperan dalam menjaga
kesetaraan dan keadilan bagi semua warga negara. Selain itu, juga perlu
dilakukan reformasi sistem politik dan pemilihan umum yang lebih
transparan dan akuntabel untuk meningkatkan partisipasi politik masyarakat.
Upaya Meningkatkan Praktek
Demokrasi Indonesia
Meningkatkan Partisipasi Politik dan Kesadaran
Politik Masyarakat
Hal ini dapat dilakukan melalui pendidikan politik dan sosialisasi
demokrasi yang melibatkan seluruh lapisan masyarakat, baik di tingkat
nasional maupun lokal. Selain itu, partisipasi masyarakat dalam
pemilihan umum dan proses pengambilan keputusan publik lainnya
juga perlu ditingkatkan dengan memberikan akses informasi dan ruang
partisipasi yang lebih terbuka dan inklusif. Selain itu, pemerintah juga
perlu memperkuat kebijakan partisipatif dan dialogis dalam pembuatan
kebijakan publik untuk memastikan partisipasi masyarakat yang lebih
luas dan demokratis.
Upaya Meningkatkan Praktek
Demokrasi Indonesia
Mengatasi Kecenderungan Otoritarianisme dan Korupsi
Upaya untuk meningkatkan praktek demokrasi Indonesia adalah dengan mengatasi
kecenderungan otoritarianisme dan korupsi melalui penguatan sistem pengawasan dan
akuntabilitas publik, penegakan hukum yang adil dan transparan, serta pemberantasan
tindak korupsi dan penegakan integritas dalam kepemimpinan dan tata kelola
pemerintahan. Hal ini dapat dilakukan dengan memperkuat lembaga penegak hukum
dan anti korupsi, serta memperkuat regulasi dan mekanisme pengawasan yang lebih
ketat terhadap kekuasaan publik dan pengelolaan sumber daya publik.
Upaya Meningkatkan
Praktek Demokrasi
Indonesia
Mendorong Toleransi dan Menghargai Keragaman

Upaya untuk meningkatkan praktek demokrasi Indonesia adalah dengan


mendorong toleransi dan menghargai keragaman dalam masyarakat melalui
edukasi, dialog, dan pengembangan budaya inklusif. Hal ini dapat dilakukan
dengan mengadopsi pendekatan yang inklusif dan menghargai keberagaman
dalam kebijakan dan praktik publik, serta mempromosikan pendidikan yang
memperkuat nilai-nilai toleransi, pluralisme, dan persatuan. Dengan demikian,
masyarakat dapat lebih memahami dan menghargai perbedaan, sehingga tercipta
iklim yang kondusif bagi praktek demokrasi yang lebih inklusif dan partisipatif.
Kesimpulan
Dalam praksisnya, demokrasi Indonesia berdasarkan Pancasila dan UUD NRI 1945
dilaksanakan melalui pemilihan umum secara periodik yang bebas dan adil, pengakuan
hak asasi manusia dan kebebasan berpendapat, berorganisasi, dan beragama, serta
partisipasi masyarakat dalam pengambilan keputusan melalui musyawarah dan
perwakilan.

Namun, meskipun prinsip dasar Pancasila dan UUD NRI 1945 menjadi landasan praktek
demokrasi di Indonesia, terdapat juga tantangan dan permasalahan dalam
implementasinya, seperti korupsi, penggunaan kekerasan oleh aparat, dan keterbatasan
akses informasi yang merugikan partisipasi masyarakat dalam pengambilan keputusan
politik.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai