Anda di halaman 1dari 10

TUGAS 1

ISIP4111
ASAS-ASAS MANAJEMEN

DOSEN PENGAMPU :
Dr. ASNANI, M.A

OLEH

ZUL ASMAR
NIM. 041093679

UNIVERSITAS TERBUKA (UT)


2020
Tugas.1

Setelah mempelajari Materi Sesi 1, 2 dan 3, Saudara diharapkan dapat mengerjakan


Tugas 1 berikut ini. Dalam hal ini, jangan takut untuk salah, karena tak akan ada
pengurangan nilai. Partisipasi Saudara dalam mengerjakan Tugas 1 memiliki bobot nilai
tuton yang signifikan.
Untuk Tugas 1, jawablah sejumlah pertanyaan berikut ini:
1. Menurut Saudara, bagaimanakah sebaiknya seorang manajer menjalankan
fungsinya? (Skor 25)
2. Jelaskan secara singkat ciri-ciri yang membedakan antara seorang manajer dan non
manajer! (Skor 20)
3. Menurut pendapat Anda, kapan manajemen itu muncul? (Skor 15)
4. Siapakah yang dikenal sebagai Bapak Manajemen ilmiah dan apa pendapatnya
tentang manajemen? (Skor 25).
5. Mengapa perencanaan disebut sebagai sebuah proses tanpa akhir? (Skor 15)                                         
Unggah jawaban Anda dalam bentuk Pdf dan upload dalam forum Tugas 1 ini.
Hindari plagiasi dalam menyelesaikan tugas ini. Jika mengutip pendapat orang lain
mohon disebutkan sumbernya.
Selamat mengerjakan. Semoga sukses.
Salam: Tutor
1. Menurut Saudara, bagaimanakah sebaiknya seorang manajer
menjalankan fungsinya? (Skor 25)
Jawab :
Manager adalah seseorang yang bekerja melalui orang lain dengan
mengoordinasikan kegiatan-kegiatan mereka guna mencapai sasaran
organisasi, seorang yang karena pengalaman, pengetahuan, dan
keterampilannya diakui oleh organisasi utk memimpin, mengatur,
mengelola, mengendalikan dan mengembangkan kegiatan organisasi
dalam rangka mencapai tujuan.

Fungsi Manajer perusahaan melaksanakan fungsi-fungsi manajemen


adalah :
a. Fungsi Perencanaan
kegiatan-kegiatan pokok perencanaan melalui penentuan tujuan,
penyusunan, program dan jadwal, penyusunnan anggaran,
pengembangan prosedur, serta penetapan dan penafsiran kebijakan.
perencanaan perusahaan antara lain meliputi produksi, pemasaran,
SDM, dan ketatausahaan.
b. Fungsi Pengorganisasian
termasuk fungsi ini antara lain menyusun struktur organisasi,
mendelegasikan wewenang dan tanggung jawab serta menetapkan
hubungan antarbagian dalam organisasi. itulah tiga pokok kegiatan
yang harus dilaksanakan dengan sungguh-sungguh.
c. Fungsi Pelaksana Kerja Berdasarkan Rencana Yang Telah Disusun
rencana baru berarti bila telah dilaksanakan. Agar dicapai hasil yang
diinginkan, manajer harus terlibat dalam pelaksanaan rencana kerja.
tujuannya supaya dicapai koordinasi antar bagian dan kualitas proses
dan hasil produksi senantiasa terjaga.
d. Fungsi Pengawasan
Manajer mengawasi apakah pelaksanaannya dan hasilnya telah sesuai
dengan apa yang telah direncanakan. apakah perlu ada perbaikan dan
lain sebagainya.  dalam melaksanakan tugas yang cakupannya luas itu
manajer dibantu oleh beberapa kepala bagian produksi, kepala bagian
pemasaran, kepala bagian kepegawaian, dan kepala bagian keuangan.

Menurut Robbins dan Coulter (2005), Seorang manajer juga harus


memiliki keahlian yaitu keahlian konseptual, keahlian dalam komunikasi,
keahlian efektivitas dan keahlian interpersonal.

Menurut Handoko (1999) secara keseluruhan seorang manajer memiliki


tugas-tugas penting yang menyangkut hal-hal sebagai berikut :  
a. Manajer melakukan pekerjaannya dengan dan melalui orang lain ( baik
bawahan, atasan dan sesama manajer )
b. Manajer harus menyelaraskan tujuan-tujuan yang mungkin saling
bertentangan dan menetapkan prioritas, dimana keputusan  sulit  harus
diambil.
c. Manajer harus bertanggung jawab dan mempertanggungjawabkan apa
yang sudah dijalankannya dalam mencapai tujuan.
d. Dalam melakukan fungsinya seorang manajer harus berpikir secara
analitis dan konseptual.
e. Manajer adalah seorang mediator, politisi sekaligus diplomat, terutama
dalam hal menyelesaikan kondisi-kondisi tertentu dan ketika
melaksanakan fungsi representasi.

Seorang manajer dalam melakukan tugasnya menjamin ketersediaan,


keakuratan, ketepatan, dan keamanan informasi serta pengaturan
organisasi yang baik serta dibutuhkan oleh suatu organisasi untuk
mencapai tujuan organisasi, sekaligus meningkatkan eksistensi organisasi
di tengah-tengah lingkungannya. Keberhasilan menjalankan tugas ini
mensyaratkan manajer mempunyai kemampuan multi disiplin, seperti
dalam bidang : teknologi, bisnis, manajemen, Untuk dapat
mengimplementasikan kegiatan manajemen tersebut sesuai denga
fungsinya masing-masing, maka diperlukan beberapa keahlian manajemen
(managerial skills) yang diperlukan oleh setiap orang yang terlibat dalam
kegiatan organisasi. Keahlian tersebut meliputi : (Muizu, 2017:155)
a. Keahlian teknis (Technical skills), yaitu keahlian yang diperlukan
untuk melakukan pekerjaan spesifik tertentu, seperti mengoperasikan
komputer, mendesain bangunan, membuat lay out perusahaan, dan lain
sebagainya.
b. Keahlian berkomunikasi dan berinteraksi dengan masyarkat (Human
Relation skills), yaitu keahlian dalam memahami dan melakukan
interaksi dengan berbagai jenis orang di masyarakat. Diantara contoh
keahlian ini misalnya adalah keahlian dalam bernegosiasi, memotivasi,
meyakinkan orang, dan lain sebagainya.
c. Keahlian Konseptual (Conceptual skills) , yaitu keahlian dalam berfikir
secara abstrak, sistematis, termasuk di dalamnya mendiagnosa dan
menganalisis berbagai masalah dalam situasi yang berbeda-beda,
bahkan keahlian untuk memprediksi di masa yang akan datang.
Selain tiga keahlian di atas, seorang manajer juga dituntut memiliki
keahlian berikut :
a) Keahlian dalam Pengambilan Keputusan (Decision Making-Skills),
yaitu keahlian untuk mengidentifikasi masalah sekaligus
menawarkan berbagai alternatif solusi atas permasalahan yang
dihadapi.
b) Keahlian dalam Mengelola Waktu (Time Management Skills), yaitu
keahlian dalam memanfaatkan waktu secara efektif dan efisien.
c) Keahlian dalam Manajemen Global (Global Management Skills),
yaitu keahlian manajerial yang tidak saja terfokus pada satu keadaan
di negara tertentu, akan tetapi juga lintas negara bahkan lintas budaya.
d) Keahlian dalam hal teknologi (Technological Skills), yaitu keahlian
manajerial dalam mengikuti dan menguasai berbagai perkembangan
teknologi yang terjadi.

Menurut pendapat saya yang merujuk dari uraian di atas dapat dikatakan
bahwa manajer memiliki cara-cara yang berbeda dalam melaksanakan
fungsi manajemennya dan memiliki cara-cara yang berbeda dalam bekerja
tergantung pada situasi dan kondisi di lingkungan atau tempat ia bekerja.
Seorang manajer harus menjalankan fungsi-fungsi manajerial nya seperti
merencanakan, mengorganisasikan, menggerakan dan mengawasi aktivitas
kerja dikantor karena pada dasar nya seorang manajer adalah orang yang
bertanggung jawab atas mengelola sumber daya perusahaan. Meskipun
demikian, bagaimana seorang manajer menjalankan fungsinya tetap
disesuaikan dengan situasi dan kondisi di tempat ia bekerja serta bentuk
organisasi yang ia pimpin. Seorang manajer harus mengerti dan paham
tugas dan fungsinya sebagai manajer, ilmu dasar manajemen wajib
dikuasai, memahami lapangan, mampu menganalisa kelebihan,
kekurangan, kesempatan dan ancaman, dan berfokus pada tujuan
organisasi. Keseluruhan keahlian tersebut tentunya perlu untuk dimiliki
oleh setiap manajer sekiranya ingin mewujudkan tujuan organisasinya.
Terlebih jika dikaitkan dengan persaingan bisnis yang semakin ketat dan
perkembangan teknologi yang sangat cepat, keahlian tunggal saja tidak
cukup untuk memenangkan persaingan

2. Jelaskan secara singkat ciri-ciri yang membedakan antara seorang


manajer dan non manajer! (Skor 20)
Jawab :
Manager merupakan sebuah jabatan yang memiliki tanggung jawab lebih
atas sesuatu yang terjadi di sebuah perusahaan.
Non Manager adalah sebagai posisi dari sebuah perusahaan yang tidak
termasuk pada bagian ke manajerial (seperti staf dan karyawan).

Dari pengertian tentang manager dan non manager maka ciri-ciri yang
membedakan antara seseorang manajer dan non manajer adalah :
Ciri-ciri manager :
1. Manajer akan bekerja secara terstruktur, sistematis dan runtut mulai
dari perencanaan sama kepada tahap evaluasi.
2. Manager adalah orang yang memiliki kewenangan dalam mengatur
dan memimpin karyawannya sesuai dengan peraturan yang berlaku.
3. Seorang manajer adalah seseorang yang melakukan koordinasi dan
pengawasan terhadap pekerjaan orang lain, sehingga sasaran organisasi
dapat tercapai.
4. Pekerjaan manajer bukanlah menyelesaikan tugas-tugas pribadi –
melainkan berupaya membantu orang lain menyelesaikan tuhas-tugas
mereka dengan baik. Wujudnya dapat berupa koordinasi atas
pekerjaan suatu kelompok dari departemen tertentu di dalam
perusahaan, dapat pula berupa mengawasi pekerjaan individu tertentu.
5. Manajer adalah seseorang yang bekerja melalui orang lain dengan
mengoordinasikan kegiatan-kegiatan mereka guna mencapai sasaran
organisasi. Definisi lain mengatakan bahwa manajer adalah orang yang
melakukan kegiatan manajemen, atau dapat diartikan sebagai individu
yang bertanggung jawab secara langsung untuk memastikan kegiatan
dalam sebuah organisasi atau perusahaan  yang dijalankan bersama
para anggota dari organisasi atau perusahaan tersebut. Jadi, menurut
saya manajer adalah orang-orang yang bertanggungjawab penuh dalam
segala kegiatan sesuai dengan fungsi-fungsi manajemen.(Triyono,
2010:2)

Ciri-ciri non manager


1. Non manajer bekerja atas perintah atasan dan atas kehendak sendiri.
2. Non manager adalah karyawan atau bawan yang siap melaksanakan
tugas yang diberikan kepadanya dibawah kepempinan seorang
manager dan mempunyai kewajiban untuk mendukung tujuan dan visi
misi perusahaan yang telah ditentukan sebelumnya.
3. Non Managerial adalah bagian dari sebuah perusahaan atau instansi
yang tidak masuk dalam struktur ke-manajemenan, tingkatan ini
bertugas menjalankan perintah-perintah yang sudah dibuat oleh para
manajer
3. Menurut pendapat Anda, kapan manajemen itu muncul? (Skor 15)
Jawab :
Menurut pendapat saya, manajemen sudah ada sejak ribuan tahun yang
lalu.
Hal tersebut bisa dibuktikan dengan adanya Piramida di Mesir. Piramida
tersebut dibangun oleh lebih dari 100.000 orang selama 20 tahun. Piramida
giza tidak akan berhasil dibangun jika tikada ada seseorang yang
merencanakan apa yang akan dilakukan, mengorganisir bahan baku dan
pekerjanya, memimpin dan mengarahkan para pekerja dan menegakkan
pengendalian tertentu guna menjamin bahwa segala sesuatunya dikerjakan
sesuai dengan rencana yang telah dibuat. Pembangunan piramida ini tak
mungkin terlaksana tanpa adanya seseorang yang merencanakan,
mengorganisasikan dan menggerakan para pekerja, dan mengontrol
pembangunannya.
Praktik-praktik manajemen lainnya dapat disaksikan selama tahun 1400-an
di kota Vanesia, Italia, yang ketika itu menjadi pusat perekonomian dan
perdagangan di sana. Penduduk Venesia mengembangkan bentuk awal
perusahaan bisnis dan melakukan banyak kegiatan yang lazim terjadi di
organisasi modern saat ini. Sebagai contoh, di gudang senjata Venesia,
kapal perang diluncurkan sepanjang kanal dan pada tiap-tiap perhentian,
bahan baku dan tali layar ditambahkan ke kapal tersebut. Hal ini mirip
dengan model lini perakitan (assembly line) yang dikembangkan oleh
Hanry Ford  untuk merakit mobil-mobilnya. Selain lini perakitan tersebut,
orang Venesia memiliki sistem penyimpanan dan pergudangan untuk
memantau isinya, manajemen sumber daya manusia untuk mengelola
angkatan kerja, dan sistem akuntansi untuk melacak pendapatan dan biaya.

Semua karya-karya tersebut walaupun tidak tertulis semua itu dapat


menjadi bukti bahwa manajemen sudah digunakan sejak zaman
dahulunya dapat kita bayangkan bagaimana orang pada zaman itu
mengorganisir suatu proyek besar sehingga ada pembagian pekerjaan dari
perencanaan, pelaksanaan, pengawasan bila terjadi masalah, sampai
proyek pembangunan piramid itu selesai. Juga pada masa Romawi
berkuasa, banyak terdapat karya monumental yang sampai saat ini masaih
dapat kita lihat, meskipun tidak secara tertulis, semua itu dapat menjadi
bukti bahwa manajemen sudah digunakan sejak zaman dahulunya.
Akan tetapi, manajemen sebagai ilmu baru mulai dikenal pada tahun 1776,
ketika Adam Smith mempublikasikan bukunya yang berjudul “ The Wealth
of Nations”. Dalam bukunya Adam Smith mengatakan bahwa keuntungan
ekonomi suatu organisasi diperoleh dari Devision of Labor ( pemecahan
tugas menjadi pekerjaan yang lingkupnya lebih kecil dan dapat diulang-
ulang ). Kesimpulannya berdasarkan pada pengamatannya di sebuah
pabrik pin menyatakan bahwa pemecahan tugas meningkatkan
produktivitas dan keahlian serta keterampilan dalam bekerja.

4. Siapakah yang dikenal sebagai Bapak Manajemen ilmiah dan apa


pendapatnya tentang manajemen? (Skor 25).
Jawab :
Yang dikenal dengan Bapak Manajemen Ilmiah adalah Frederick Winslow
Taylor (lahir 20 Maret 1856  dan meninggal 21 Maret 1915 pada umur 59
tahun) dan merupakan Pimpinan Intelektual dari Gerakan Efesiensi.
Ia mengatakan bahwa Manajemen Ilmiah merupakan penerapan metode
ilmiah pada studi, analisis dan pemecahan masalah dalam organisasi.
Taylor menerapkan cara-cara ilmu pengetahuan dalam memecahkan
masalah di perusahaan. Dari hasil penelitian dan analisisnya ditetapkan
beberapa prinsip yang menggantikan prinsip lama yaitu prinsip coba-coba
atau yang lebih dikenal dengan sebutan trial and error. Manajemen ini
merupakan usaha untuk meningkatkan produktivitas para buruh. Ia
berpendapat bahwa pemborosan sering terjadi dalam kegiatan produksi
karena para pekerja banyak membuang waktu yang tidak sedikit akibat
kinerja yang tidak efisien.
Frederick W. Taylor mendasarkan filosofinya dalam 4 prinsip untuk
mencapai efisien :
a. Pengembangan  manajemen ilmiah sebenarnya, jadi setiap motode
terbaik untuk melaksanakan setiap tugas dapat ditentukan.
b. Seleksi ilmiah para pekerja, sehingga para pekerja akan diberi tanggung
jawab yang paling cocok dengan kemampuannya.
c. Pendidikan dan pengembangan karyawan secara ilmiah.
d. Kerjasama yang baik antar manajemen dan tenaga manajemen.

Taylor berpendapat bahwa untuk dapat sukses dengan prinsip ini


memerlukan revolusi mental yang lengkap” pada pihak manajemen dan
tenaga kerja. Kedua belah pihak  harus berusaha meningkatkan produksi.
Taylor percaya bahwa manajemen dan tenaga kerja memiliki kepentingan
bersama dalam meningkatkan produktivitas.
Taylor mendasarkan sistem manajemennya pada penelitian waktu kerja
(time studies) di bagian produksi tempat ia bekerja. Pendekatan ini
menandai awal yang sebenarnya dari manajemen ilmiah. Bukannya
berdasarkan pada cara-cara bekerja tradisional, Taylor menganalisis dan
mengukur waktu gerakan-gerakan yang dilakukan oleh buruh pabrik baja
dalam serangkaian pekerjaan. Dengan penelitian waktu sebagai dasarnya,
Taylor dapat memecahkan setiap pekerjaan ke dalam komponen-
komponennya dan merancang cara pengerjaan yang tercepat dan terbaik
untuk setiap pekerjaan. Dengan demikian ia menentukan seberapa pekerja
akan dapat bekerja dengan peralatan dan bahan yang tersedia.

5. Mengapa perencanaan disebut sebagai sebuah proses tanpa akhir? (Skor


15)   
Jawab :
Perencanaan adalah sebuah proses berkesinambungan yang mencerminkan
dan menyesuaikan dengan perubahan suatu organisasi. Perencanaan
berhubungan dengan masa yang akan datang yang merupakan suatu hal
yang belum tentu dikenal serta penuh dengan ketidakpastian. Perencanaan
juga merupakan proses pemilihan dan pengembangan dari tindakan yang
paling baik atau menguntungkan untuk mencapai tujuan yang telah
ditentukan sebelumnya. Perencanaan merupakan suatu proses tanpa akhir.

Dari pengertian perencanaan di atas yang mengandung kata proses


berkesinambungan membuat perencanaan itu sebagai suatu proses tanpa
akhir. Karena arti berkesinambungan berdasarkan KBBI adalah
berkelanjutan atau berlangsung terus menerus. Perencanaan sebagai suatu
proses awal bagi system manajemen untuk menentukan tujuan-tujuannya.
Rencana-rencana yang disajikan dibuat dalam bentuk strategi/taktik. Dalam
strategi yang dibuat, bisa saja mengandung perencanaan baru untuk tujuan
yang lainnya. Itulah asalan mengapa perencanaan sebagai suatu proses
tanpa akhir. Dalam perencanaan pasti ada ide-ide yang tak kan ada
habisnya untuk difikirkan sehingga mendapatkan rancangan yang
dibutuhkan untuk tujuan tertentu.
Perencanaan disebut sebagai suatu proses tanpa  akhir karena selama
perencanaan masih dalam proses, tidak ada batasan pembahasan yang
dilakukan untuk dapat diperoleh keputusan akhir yang berupa rencana,
pada saat ini memungkinkan diadakan perubahan baik pada sistem
maupun materinya. Oleh karena itu, rencana bukan merupakan hasil akhir
dari proses perencanaan, akan tetapi perencanaan adalah suatu catatan
yang kompleks dari sejumlah putusan yang saling berkaitan antara
perencanaan awal dengan perencanaan berikutnya.

Sumber :
Modul ISIP4111 Asas-asas manejemen
https://www.gurupendidikan.co.id/pengertian-manajer/ diakses 13 Oktober
2020
Muizu, Zusnita &Ernie. Manajer dan Perangkat Manajemen Baru. Pekbis Jurnal,
Vol. 9, No. 2, Juli 2017: 151-160.
https://ferdinandwisnu.wordpress.com/2010/10/05/sejarah-perkembangan-
manajemen-5/ diakses tanggal 14 Oktober 2020
http://itmamblog.blogspot.com/2011/05/tokoh-manajemen-henry-fayol-dan-
taylor.html diakses 14 Oktober 2020
https://kbbi.web.id/rencana diakses tanggal 14 Oktober 2020

Anda mungkin juga menyukai