Anda di halaman 1dari 12

MENGORGANISASI PERUSAHAAN

Oleh
Wa Ode Asti 041901014

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BUTON
2023

1
KATA PENGANTAR
Segala puji hanya milik Allah Swt. atas segala limpahan rahmat-Nya sehingga makalah
yang berjudul "Mengorganisasikan Perusahaan" ini dapat terselesaikan sesuai dengan waktu
yang telah ditetapkan. Sholawat dan salam semoga selalu kita kirimkan kepada Nabi kita
Muhammad Saw. para keluarga dan sahabat-sahabat beliau semoga kita yang ada disini akan
mendapat syafaatnya di hari kiamat nanti.
Kami sadar bahwa isi dari makalah ini masih jauh dari kata sempurna oleh karenanya kritik
dan saran yang sifatnya membangun sangat dibutuhkan demi kesempurnaan makalah ini
kedepannya.
Baubau, 23 Januari 2023
Penyusun

2
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ..................................................................................................
KATA PENGANTAR ................................................................................................
DAFTAR ISI .............................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN ...........................................................................................
A. Latar Belakang .................................................................................................
B. Rumusan Masalah ............................................................................................
BAB II PEMBAHASAN ............................................................................................
A. Pengertian Manajemen ......................................................................................
B. Tingkatan-Tingkatan Manajemen .......................................................................
C. Keterampilan-Keterampilan yang Dibutuhkan Bagi Keberhasilan Manajerial .........
D. Sarana Manajerial .............................................................................................
BAB III PENUTUP ...................................................................................................
A. Kesimpulan .....................................................................................................
B. Saran ..............................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................

3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Setiap perusahaan memiliki tantangan untuk tetap mempertahankan usahanya
antara lain bagaimana bagaimana menjaga kualitas pelayanan agar dapat bersaing
dengan produk pengganti lainnya yang sekarang banyak bermunculan. Salah satu
faktor yang harus diperhatikan dalam menjaga kualitas adalah bagaimana suatu
perusahaan memanage perusahaannya dengan baik agar tidak terjadi sesuatu yang
tidak diinginkan, dalam hal ini semua fungsi manajemen harus benar-benar dikuasai
oleh para manajer-manajer maupun pekerja-pekerja di perusahaan. Bagaimana
perencanaan yang baik dapat menentukan nasib perusahaan selanjutnya, baik atau
buruk suatu pencapaian yang di dapatkan di lihat dari perencanaan suatu perusahaan
apakah perencanaan itu bagus jika suatu perencanaan di tata dengan rapi maka
kemungkinan besar perusahaan memiliki peluang besar dalam pencapaiannya, dan
sebaliknya jika dalam perencanaan saja suatu perusahaan berantakan bisa dipastikan
jika perusahaan itu tidak akan bertahan lama.
B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian Manajemen?
2. Apa Tingkatan-Tingkatan Manajemen?
3. Bagaimana Keterampilan-Keterampilan yang Dibutuhkan Bagi Keberhasilan
Manajerial?
4. Apa Sarana Manajerial?

4
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Manajemen
Manajemen dalam buku besar bahasa indonesia adalah 1. Penggunaan sumberdaya
secara efektif untuk mencapai sasaran, 2. Pimpinan yang bertanggung jawab atas
jalannya perusahaan dan organisasi. Menurut Merry parker Follet (1997), manajemen
adalah seni dalam menyelesaikan sesuatu melalui orang lain (manajemen is the art of
getting things done trough people). Dan menurut nickle, McHugd and McHugd
(1997), manajemen adalah sebuah proses yang dilakukan untuk mewujudkan tujuan
organisasi melalui serangkaian kegiatan berupa perencanaan, pengorganisasian,
pengarahan, dan pengendalian orang-orang serta sumber daya organisasi lainnya.
Berdasarkan pengertian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa manajemen pada
dasarnya merupakan seni atau proses dalam menyelesaikan sesuatu yang terkait
dengan pencapaian tujuan. Dalam penyelesaian akan sesuatu tersebut, terdapat tiga
faktor yang terlibat:
1. Adanya penggunaan sumberdaya organisasi, baik sumber daya manusia,
maupun faktor-faktor produksi lainnya. Atau sebagaimana menurut Griffin,
sumber daya tersebut meliputi sumber daya manusia, sumber daya alam,
sumber daya keuangan, serta informasi.
2. Adanya proses yang bertahap dari mulai perencanaan, pengorganisasian,
pengarahan dan pengimplementasian, hingga pengendalian dan pengawasan.
3. Adanya seni dalam menyelesaikan pekerjaan.
Ricky W. Griffin. Mendefinisikan manajemen sebagai sebuah proses perencanaan,
pengorganisasian, pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber daya untuk mencapai
sasaran (goals) secara efektif dan efisien. Bahwa tugas yang ada dilaksanakan secara
benar, terorganisir, dan Efektif berarti bahwa tujuan dapat dicapai sesuai dengan
perencanaan, sementara efisien berarti sesuai dengan jadwal.
B. Tingkatan-Tingkatan Manajemen
Pada praktiknya, sangat jarang seseorang menguasai secara sekaligus berbagai
keahlian manajemen tersebut. Misalnya saja, adalah sangat sulit untuk mendapatkan
seorang pebisnis sablon yang selain ahli dalam menyablon, pandai bernegosiasi dalam
meraih konsumen, namun juga sekaligus hemat dalam membelanjakan uangnya. Pada
praktiknya berbagai keahlian tersebut diperlukan dalam kegiatan bisnis berdasarkan

5
peran dan tugas masing-masing orang dalam sebuah organisasi bisnis. Tugas dan
peran dari setiap orang tersebut secara organisasional dibagi menjadi beberapa
tingkatan yang dinamakan sebagai tingkatan-tingkatan manajemen atau hierarki
manajemen. Ada beberapa tingkatan manajemen sebagaimana dikemukakan oleh
Nickels, McHucgh and McHucgh (1997). Tingkatan-tingkatan manajemen tersebut
meliputi:
1. Manajemen tingkat puncak atau top management, yang biasanya terdiri dari
direktur utama, presiden direktur atau wakil direktur. Untuk manajemen
tingkat ini, keahlian yang terutama diperlukan adalah keahlian dalam hal
konseptual, komunikasi, pengambilan keputusan, manajemen global dan
manajemen waktu. Top manajer bertanggung jawab terhadap perusahaan
secara keseluruhan, tugasnya menetapkan tujuan, strategi, dan kebijakan
perusahaan secara umum, yang kemudian akan diterjemahkan lebih spesifik
oleh manajer dibawahnya.
2. Manajemen tingkat menengah atau middle manajemen, yang biasanya terdiri
dari para manajer, kepala divisi atau departemen, atau kepala cabang, untuk
manajemen tingkat menengah ini, keahlian yang diperlukan diantaranya
adalah keahlian konseptual, komunikasi, pengambilan keputusan, manajemen
waktu, dan teknikal. Tugas middle manajer adalah mengawasi beberapa unit
kerja dan menerapkan rencana sesuai dengan tujuan dan tingkatan yang lebih
tinggi, selanjutnya mereka melaporkan hasil pekerjaannya kepada tingkat yang
lebih tinggi (top manajer).
3. Manajemen supervisi atau tingkat pertama atau supervisory or first-line
management, yang biasanya terdiri dari para supervisi, ketua kelompok, dan
lain sebagainya. Di antara keahlian yang terutama perlu dimiliki adalah
keahlian komunikasi, pengambilan keputusan manajemen waktu, dan teknikal.
Mereka bertanggung jawab atas satu unit kerja dan diharapkan mampu
menyelesaikan tugas dengan tujuan jangka pendek.
4. Manajemen Non Supervisi atau Non-supervisory management, yang biasanya
terdiri dari para tenaga kerja tingkat bawah pada umumnya seperti buruh,
pekerja bangunan, dan lain-lain. Keahlian yang terutama perlu dimiliki dalam
level ini adalah keahlian teknikal, komunikasi, dan manajemen waktu.
5.

6
C. Keterampilan-Keterampilan yang Dibutuhkan Bagi Keberhasilan Manajerial
Untuk dapat mengimplementasikan kegiatan manajemen tersebut sesuai dengan
fungsinya masing-masing, maka diperlukan beberapa keahlian manajemen
(managerial skills) yang diperlukan oleh setiap orang yang terlibat dalam kegiatan
organisasi, khususnya organisasi bisnis. Keahlian-keahlian tersebut meliputi sebagai
berikut:
1. Keahlian teknis (technical skills), yaitu keahlian yang diperlukan untuk
melakukan pekerjaan spesifik tertentu, seperti mengoperasikan komputer,
mendesain bangunan, membuat layout perusahaan, dan lain sebagainya.
2. Keahlian komunikasi dan berinteraksi dengan masyarakat (human relation
skills), yaitu keahlian dalam memahami dan melakukan interaksi dengan
berbagai jenis orang di masyarakat. Diantara contoh keahlian ini adalah
keahlian dalam bernegosiasi, memotivasi, meyakinkan orang, dan lain
sebagainya.
3. Keahlian konseptual (conceptual skills), yaitu keahlian dalam berpikir secara
abstrak, sistematis, termasuk didalamnya mendiagnosa dan menganalisis
berbagai masalah dalam situasi yang berbeda-beda, bahkan keahlian untuk
memprediksi di masa yang akan datang.
4. Keahlian dalam pengambilan keputusan (decision making skills), yaitu
keahlian untuk mengidentifikasi masalah sekaligus menawarkan berbagai
alternatif solusi atas permasalahan yang dihadapi.
5. Keahlian dalam mengelola waktu (time management skills), yaitu keahlian
dalam memanfaatkan waktu secara efektif dan efisien.
Beberapa keahlian lain saat ini juga menjadi keahlian yang diperlukan dalam
manajemen atau pengelolaan bisnis, terutama jika dikaitkan dengan persaingan bisnis
global. Di antara keahlian tersebut adalah:
1. Keahlian dalam manajemen global (global management skills), yaitu keahlian
manajerial yang tidak saja berfokus pada satu keadaan di negara tertentu, akan
tetapi juga lintas negara bahkan lintas budaya.
2. Keahlian dalam hal teknologi (technological skills), yaitu keahlian manajerial
dalam mengikuti dan menguasai berbagai perkembangan teknologi yang
terjadi.
Keseluruhan keahlian manajemen tersebut tentunya perlu untuk dimiliki oleh setiap
pelaku bisnis sekiranya ingin mewujudkan tujuan bisnisnya. Terlebih jika dikaitkan

7
dengan persaingan bisnis yang semakin ketat dan perkembangan teknologi yang
sangat cepat, keahlian tunggal saja tidak cukup untuk memenangkan persaingan.
D. Sarana Manajerial
1. Man
Sarana penting atau sarana utama dari setiap manajer untuk mencapai tujuan yang
telah ditentukan terlebih dahulu adalah manusia (men dan women). Berbagai macam
aktivitas yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan dan aktivitas itu dapat kita
tinjau dari sudut proses, seperti : planning, organizing, staffing, directing, dan
controlling. Dapat juga kita tinjau dari sudut bidang, seperti: penjualan, produksi,
keuangan, personalia dan sebagainya. Untuk melakukan berbagai aktivitas tersebut
kita perlukan manusia sebab pada dasarnya manusia adalah makhluk kerja. Oleh
karena itu, manajemen timbul karena adanya orang-orang yang bekerja sama untuk
mencapai tujuan. Tanpa adanya manusia, manajemen tidak akan mungkin mencapai
tujuannya. Harus diingat bahwa manajer adalah orang yang mencapai hasil
melakukan orang lain.
2. Money
Untuk melakukan berbagai aktivitas diperlukan uang, seperti upah atau gaji orang-
orang yang membuat rencana, mengadakan pengawasan, bekerja pada proses
produksi, membeli bahan-bahan, peralatan dan sebagainya. Maka dari itu, Tidak
dapat dihindari bahwa uang sangat dibutuhkan. Uang merupakan salah satu unsur
dari sarana manajemen. Uang merupakan alat tukar atau pengukur nilai serta sebagai
transaksi jual beli. Besar kecilnya hasil kegiatan dapat diukur dari jumlah uang yang
beredar dalam perusahaan. Maka dari itu perusahaan memerlukan uang., karena uang
sebagai biaya ataupun modal. Akan tetapi biaya ataupun modal merupakan jumlah
yang diinvestasikan dalam bentuk bahan dan tidak dapat diinvestasikan dalam bentuk
lainnya sebelum bahan tersebut jadi dan terjual sehingga menjadi uang. Dan jika
uang diinvestasikan di bank maka dapat diharapkan pengembalian atas uang itu. Oleh
karena itu uang merupakan alat (tools) yang penting untuk mencapai tujuan karena
segala sesuatu harus diperhitungkan secara rasional. Hal ini akan berhubungan dengan
berapa uang yang harus disediakan untuk membiayai gaji , tenaga kerja, alat-alat yang
dibutuhkan dan harus dibeli serta beberapa hasil yang akan dicapai dari suatu
organisasi. Uang sebagai sarana manajemen harus digunakan sedemikian rupa agar
tujuan yang ingin dicapai bila dinilai dengan uang lebih besar dari uang yang
digunakan untuk mencapai tujuan tersebut. Kegagalan atau ketidaklancaran proses

8
manajemen sedikit banyak ditentukan atau dipengaruhi oleh perhitungan atau
ketelitian dalam menggunakan uang.
3. Materials
Materi terdiri dari bahan setengah jadi (raw material) dan bahan jadi. Dalam dunia
usaha untuk mencapai hasil yang lebih baik, selain manusia yang ahli dalam
bidangnya juga harus dapat menggunakan bahan/materi-materi sebagai salah satu
sarana. Sebab materi dan manusia tidak dapat dipisahkan, tanpa materi tidak akan
tercapai hasil yang dikehendaki. Bahan (materials) tidak harus diartikan sebagai
logam seperti dalam industri. Bahan bisa berarti informasi yang diolah misalnya
dalam perkantoran atau lembaga pendidikan. Dalam proses pelaksanaan kegiatan,
manusia menggunakan bahan-bahan (materials), karenanya dianggap pula sebagai alat
atau sarana manajemen untuk mencapai tujuan. Demikian pula dalam proses
pelaksanaan kegiatan, terlebih dahulu kemajuan teknologi dewasa ini, manusia bukan
lagi sebagai pembantu bagi mesin seperti pada masa sebelum revolusi industri,
malahan sebaliknya mesin telah berubah kedudukannya sebagai pembantu manusia.
4. Metode
Secara etimologis, metode berasal dari kata 'met' dan 'hodes' yang berarti melalui.
Sedangkan istilah metode adalah jalan atau cara yang harus ditempuh untuk mencapai
suatu tujuan. Sehingga 2 hal penting yang terdapat dalam sebuah metode adalah : cara
melakukan sesuatu dan rencana dalam pelaksanaan. Metode merupakan suatu cara
atau tata cara yang dilakukan untuk mempermudah serta memberikan kelancaran
dalam jalannya suatu pekerjaan. Dalam melaksanakan kerja, sangat dibutuhkan
metode-metode kerja. Metode kerja tersebut sangat dibutuhkan karena dengan
menggunakan metode kerja yang baik akan memberikan kemudahan serta
memberikan kelancaran dalam jalanya suatu pekerjaan. Pengertian lain dari metode
adalah cara teratur yang digunakan untuk melaksanakan suatu pekerjaan agar tercapai
sesuai dengan yang dikehendaki, atau cara kerja yang bersistem untuk memudahkan
pelaksanaan suatu kegiatan guna mencapai tujuan yang ditentukan. Sebuah metode
dapat dinyatakan sebagai penetapan cara pelaksanaan suatu tugas dengan memberikan
berbagai pertimbanagan-pertimbangan untuk suatu sasaran, pertimbangan tentang
fasilitas-fasilitas yang tersedia, pertimbangan penggunaan waktu, pertimbangan dalam
penggunaan uang, serta pertimbangan dalam kegiatan suatu usaha. Metode dapat
didefinisikan sebagai sarana yang digunakan untuk mempermudah jalannya suatu
kegiatan atau pekerjaan. Namun ada beberapa hal yang perlu diingat dalam

9
penggunaan metode ke dalam suatu usaha atau kegiatan, yaitu meskipun metode
yang digunakan baik bahkan dapat dibilang sangat baik tetapi apabila hal tersebut
tidak diimbangi dengan kualitas seseorang yang melakukan metode tersebut maka
hasil yang akan didapatkan pastinya tidak akan dapat memuaskan.
5. Markets
Bagi badan yang bergerak di bidang industri, maka sarana manajemen penting
lainnya ialah pasar (markets). Markets atau pasar adlah tempat diman organisasi
menyebarluaskan (memasarkan) produknya. Memasarkan produk barang tertentu
sangat penting sebab bila barang yang diproduksi tidak laku, maka proses produksi
barang akan berhenti, artinya, proses kerja tidak akan berlangsung. Oleh sebab itu,
penguasaan pasar dalam arti menyebarkan hasil produksi merupakan faktor yang
menentukan dalam perusahaan. Agar pasar dapat dikuasai maka kualitas dan harga
barang harus sesuai dengan selera konsumen dan daya beli (kemampuan) konsumen.
Tanpa adanya pasar bagi hasil produksi, jelas tujuan perusahaan industri tidak
mungkin akan tercapai. Salah satu masalah pokok bagi perusahaan industrial adalah
mempertahankan pasar yang sudah ada, bila mungkin berusaha mencari pasar baru
bagi hasil produksinya. Oleh karena itulah, salah satu tujuan manajemen pentng
khususnya bagi perusahaan industri dan umumnya bagi semua badan yang bertujuan
untuk mencari laba markets atau pasar.
6. Machine
Dalam kegiatan perusahaan, mesin sangat diperlukan. Penggunaan mesin akan
membawa kemudahan atau menghasilkan keuntungan yang lebih besar serta
menciptakan efisiensi kerja. Machine atau mesin peralatan yang dimiliki oleh
kegiatan usaha yang digunakan untuk memberi kemudahan mengelola dan
menghasilkan produk untuk memenuhi kebutuhan konsumen dan tindakan lebih lanjut
bagi perusahaan lain untuk lebih menciptakan nilai ekonomis tinggi, sehingga dapat
menghasilkan keuntungan yang lebih besar serta menciptakan efisiensi kerja.

10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Bahwa manajemen pada dasarnya merupakan seni atau proses dalam menyelesaikan
sesuatu yang terkait dengan pencapaian tujuan.
Tingkatan-tingkatan manajemen
1. Manajemen tingkat puncak atau top management
2. Manajemen tingkat menengah atau midle manajemen
3. Manajemen supervisi atau tingkat pertama atau supervisory or first-line
management
4. Manajemen Non Supervisi atau Non-supervisory management
Keahlian-keahlian manajemen
1. Keahlian teknis (technical skills).
2. Keahlian berkomunikasi dan berinteraksi.
3. Keahlian konseptual.
4. Keahlian dalam pengambilan keputusan.
5. Keahlian dalam mengelola waktu.
6. Keahlian dalam manajemen global.
7. Keahlian dalam hal teknologi.
Sarana dalam manajerial yaitu; man, money, materials, markets, metode, dan
machine.
B. Saran
Agar suatu organisasi berhasil para anggota harus saling bekerjasama dengan baik
dan menjaga kebersamaan agar apabila terjadi masalah dapat diselesaikan dengan
baik-baik tanpa harus mengganggu proses organisasi.

11
DAFTAR PUSTAKA
Alwi, H. (2007). kamus besar bahasa indonesia. jakarta: balai pustaka. basu swasta, I. s.
(2002). pengantar bisnis modrn. yogyakarta: liberty.
ernie tisnawati sule, k. s. (2005). pengantar manajemen. jakarta: kencana. Hartanto, F. M.
(2009). paradigma baru manajemen. bandung: mizan.
kusmadi, d. s. (1998). pengantar bisnis niaga. malang: stain. po abas sunarya, s. y. (2011).
kewirausahawan. yogyakarta: andi.

12

Anda mungkin juga menyukai