Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

DASAR-DASAR MANAJEMEN EFEKTIF

Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pengantar Bisnis

Dosen Pengampu : Syaharuddin Y, S.E, M.M

Oleh :

Kelompok 2

1. Amelia Emira Purnawan (2301036184)


2. Jelita ( 2301026272)
3. Nina Andhini (2301036249)
4. Nur Hidayahtulhaq Wahida (2301026232)
5. Dicko Syahputra (2301026220)
6. Muhammad Andra Ardika Putra (2301026262)
7. Mujammad Rizqullah (2301026161)

Fakulitas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Mulawarman

Samarinda

2023

KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa atas kelimpahan nikmat
dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Dasar-Dasar
Manajemen Efektif”. Selain itu disusunnya makalah ini juga bertujuan untuk menambahkan
wawasan baik bagi penulis maupun para pembaca.

Kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Syaharuddin Y, S.E.,M.M selaku


dosen pengampu mata kuliah Pengantar Bisnis yang telah memberikan tugas dengan tujuan
menambah pengetahuan dan wawasan kami sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni.

Penulis menyadari dalam penyajian makalah ini tidak terlepas dari kekurangan. Oleh
karena itu kritik dan saran sangat kami harapkan agar makalah ini menjadi lebih baik.
Semoga adanya makalah yang kami susun dapat bermanfaat.

Samarinda, 18 Oktober 2023

Penulis

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR 1

DAFTAR ISI 2

BAB I PENDAHULUAN 3

1.1 Latar Belakang 3

1.2 Rumusan Masalah 3

1.3 Tujuan Pembahasan 3

BAB II PEMBAHASAN 4

2.1 Manajemen Efektif 4

2.2 Tingkat-Tingkat Manajemen 4

2.3 Fungsi Para Manajer 5

2.4 Keahlian Manajeral 9

2.5 Para Manajer Mengelola Waktu 13

BAB III PENUTUP 15

3.1 Kesimpulan 15

2
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Manajemen melibatkan pemanfaatan sumber daya manusia dan berbagai sumber daya
lainnya (misalnya mesin) dengan cara paling baik guna mencapai rencana dan tujuan
perusahaan Menurut survei yang baru-baru ini dilakukan oleh Shareholders Surveys
pemegang saham memandang manajemen visi jangka panjang yang baik ada dua
karakteristik yang paling penting dari sebuah perusahaan. Manajemen efektif dapat
meningkatkan kinerja perusahaan dan oleh karena itu meningkatkan nilai perusahaan bagi
para pemegang saham.

Studi mengenai dasar-dasar manajemen dapat dimulai dengan menyajikan berbagai


konsepsi dasar sebagai kerangka referensi ilmiah dan praktis dalam usaha memahami logika
pikir manajemen. Titik beratnya akan diletakkan pada arti manajemen, perkembangannya
historinya, pengaruh filsafat dan nilai-nilai manajer serta efek dari faktor lingkungan yang
melingkupinya, baik yang bersifat internal maupun eksternal.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa pengertian Manajemen Efektif?
2. Apasaja tingkat-tingkat Manajemen?
3. Apasaja fungsi Para Manajer?
4. Apasaja keahlian Manajeral?
5. Bagaimana cara para Manajer Mengelola Waktu?

1.3 Tujuan Pembahasan


1. Dapat mengetahui pengertian Manajemen Efektif.
2. Dapat mengetahui tingkat-tingkat Manajemen.
3. Dapat mengetahui fungsi para Manajer.
4. Dapat mengetahui keaglian Manajeral.
5. Dapat mengetahui cara para Manajer Mengelola Waktu.

3
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Manajemen Efektif

Manajemen Efektif adalah pencapaian hasil yang sesuia dengan tujuan seperti yang
trlah ditetapkan. Memberikan definisi sebagai berikut : Efektitas adalah pemanfaatan sumber
daya, sarana dan prasarana dalam jumlah tertentu yang secara sadar ditetapkan sebelumnya
untuk menghasilkan barang dan jasa kegiatan yang dijalankannya. Efektivitas menunjukan
keberhasilan dari segi tercapai tidaknya sasaran yang telah ditetapkan. Jika hasil kegiatan
semakin mendekati sasaran, maka makin tinggi efetivitasnya.

2.2 Tingkat-tingkat Manajemen

Para karyawan yang bertanggung jawab untuk memimpin karyawan-karyawan lain


atau sumber-sumber lain. Berindak sebagai manajer, meskipun jabatan resmi mereka
berbeda. Fungsi dari para manajer bervariasi sesuai dengan tingkat mereka diperusahaan.

1. Manajemen puncak (tingkat tinggi) mencakup posisi seperti presiden,direktur


utama (yang umumnya juga bertindak sebagai presiden), direktur keuangan dan
wakil presiden. Para manajer ini membuat keputusan-keputusan (misalnya tiga
hingga lima tahun kedepan). Para manajer ini membuat keputusan-keputusan
mengenai sebaran perusahaan dalam jangka panjang (misalnya tiga hinga lima
tahun kedepan).
2. Manajemen menengah sering kali bertanggung jawab atas keputusan perusahaan
jangka pendek karena para manajer lebih terlibat dalam proses produksi. Para
manajer menengah mengatasi persoalan-persoalan dan merencanakan metode-
metode baru untuk meningkatkan kinerja, Manajemen menengah mencakup posisi-
posisi seperti manajer wilayah dan manajer pabrik.
3. Manajer pengawasan (garis depan) umumnya sangat terlibat dengan para
karyawan yang melaksanakan proses produksi sehari-hari. Para pengawas
menangani masalah-masalah seperti kehadiran para buruh dan keluhan pelanggan
manajemen pengawasan mencakup posisi-posis: seperti misalnya account manager
dan manajer kantor.

4
2.3 Fungsi Para Manajer

1. Perencanaan

Fungsi perencanan merupakan persiapan suatu persiapan untuk kondisi bisnis dimasa
yang akan datang sebagai langkah pertama dalam proses perencanaan, perusahaan
menetapkan pernyataan misi yang menjelaskan tujuan utamanya. Sebagai contoh berikut ini
adalah pernyataan misi Bristol Myres squibb :

"misi Bristol-Myres squibb adalah untuk memperpanjang dan meningkatkan hidup


manusia dengan menyedikan produk kesehatan dan pemeliharaan pribadi dengan kulaitas
yang terbaik"

 Rencana Strategi

Rencana strategi menggambarkan focus bisnis ulama perusahaan untuk jangka panjang.
Rencana strategis lebih terperinci daripada pernyataan misi dan menjelaskan secara umum
bagaimana misi perusahaan dapat dicapai. Sebagai contoh jika misi perusahaan adalah untuk
produk computer berkualitas rencana starategisnya mungkin menjelaskan produk- produk
computer khusus yang akan diproduksi dan cara produk-produk itu kan dijual. Rencana
startegis secara khas mencakup tujuan serta strategi yang dapat digunakan untuk memenuhi
misi perusahaan.

 Perencanan Taktis

Para manajer tingkat tinggi dan menengah juga terlibat dlam perneanan taktis, atau
rencana-rencana berskala lebih kecil untuk jangka waktu satu atau dua tahun) yang konsisten
dengan rencana strategis (janhka panjang) perusahaan. Perencanaan taktis umumnya berfokus
pada jangka pendek,misalnya tahun depan. Untuk mengembangkan rencana taktis. para
manajer AT&T serta perusahaan-perusahaan lain mempertimbangkan kondisi-kondisi
ekonomi. Mereka memanfaatkan visi mereka untuk menanam modal pada peluang-peluang
dimana mereka memiliki beberapa keunggulan.

 Perencanaan Operasional

Perencanaan operasioanal,menyusun metode-metode yang akan segera digunakan


(misalnya tahun depan) untuk mencapai rencana-rencana taktis. Tujuan perencanaan
operasional tergantung ada tujuan perusahaan untuk janhka panjang. Sebagai contoh para

5
manajer puncak perusahaan mungkin menetapkan sasaran pertumbuhan penjulan sejumlah
12% per tahun selama beberapa tahun.

Jika perusahaan melaksanakan perencanaan operasional, mereka harus mengikuti


kebijakanan atau pedoman mengenai cara pelaksanaan tugas. Sebagai contoh,suatu kebijkan
mengenai penambahan karyawan dapat mensyaratkan bahwa suatu proses tertentu harus
diikuti. Kebijakan yang ditetapkan oleh perusahaan memstikan bahwa semua karyawan
melaksanakan tugas-tugas khusus dengan cara yang sama. Kebijakan itu dimaksudkan untuk
menghindari bahwa para karyawan melaksanakan tugas dengan cara yang tidak efisien,
berbahaya, atau tidak sah.

Sebagian besar dari kebujakan melibatkan prosedur atau langkah-langkah yang


diperlukan untuk melaksanakan kebijakan itu. Sebagai contoh, penambahan tenaga kerja
dapat mencantumkan bahwa sebuah iklan harus dipasang dikoran setempat selama beberapa
hari. Melalui proedur ini, perusahaan berusaha memastikan bahwa mereka yang melamar
suatu jabatan diperlakukan secara adil.

 Perencanaan Darurat

Beberapa perencanaan perusahaan mungkin tidak dituntaskan hingga kondisi keadaan


bisnis tertentu diketahui. Untuk alasan ini.perusahaan menggunakan perancanaan darurat
dimana rencana-rencana alternatif ini dikembangkan untuk menghadapi berbagai kondisi
bisnis yang mungkin terjadi. Rencana darurat menawarkan alternatif untuk dipertimbangkan
sebagai pengganti rencana operasional dalam keadaan-keadaan ini khusus.

2. Pengorganisasian

Fungsi Pengorganisasian adalah pengaturan para karyawan dan sumber-sumber lain


dengan cara yang konsisten dengan sasaran perusahaan. Pada saat sasaran perusahaan suatu
perusahaan dipersiapkan (dari fungsi perencanaan), sumber-sumber diadakan dan
diorganisasikan untuk dapat mencapai sasaran-sasaran itu. Fungsi pengorganisasian secara
berkesinambungan terjadi salama berlangsungnya hidup perusahaan itu. Fungsi ini secara
khusus penting bagi perusahaan yang sering kali merestrukturisasi operasi-operasi mereka.

Perubahan organisasi seperti menciptakan posisi baru atau promosi para karyawan sering
kali terjadi. Perubahan perubahan ini Imalh mingkian menyebabkan perlunya diadakan revisi
dalam tugas-tugas pekerjaan para karyawan yang posisi pekerjaannya tidak berubah.

6
3. Kepemimpinan

Fungsi kepemimpinan adalah proses untuk mempengaruhi kebiasaan-kebiasaan orang


lain demi penapaina sasaran bersama. Hal ini dapat mencakup komunikasi mengenai tugas
pekerjaan kepada para karyawan dan mungkin metode-metode untuk menyelesaikan tugas-
tugas itu. Hal ini juga dapat berupa sikap, sebagai panutan bagi para karyawan. Cara
memimpin hendaknya dilaksanakan dengan cara yang konsisten dengan rencana strategis
Fungsi kepemimpinan bukan hanya mencakup instruksi-instruksi tentang cara menyelesaikan
suatu tugas tetapi juaga insentif agar menyelesaikan tugas itu dengan benar dan dalam waktu
yang singkat. Beberapa bentuk kepemimpinan dapat membantu memotivasi para karyawan.
Salah satu metode adalah dengan mendelegasikan wewenang yaitu dengan memberikan lebih
banyak tanggung jawab agar menjadi lebih bangga pada pekerjaan mereka dan meningkatkan
harga diri mereka. Agar para menejer dapat menjadi pemimpin yang efektif, mereka
memerlukan Inisiatif yaitu kemauan untuk bertindak. Para manajer yang memiliki segenap
keterampilan lain akan tetapi memiliki inisiatif,tidak akan sangat efektif. Beberapa manaaer
yang menyadari perlunya diadakan perubahan,tidak ingin mengambil tindakan,karena
mengadakan perubahan memerlukan lebih banyak usaha dariada membiarkan keadaan
sebagaiman adanya.

Disamping itu,perubahan dapat menyebabkan karyawan menjadi resah. Sebagai


Contoh,seorang manajer menyadari bahwa biaya pengeluaran perusahaan dapat dikurangi
tanpa menimbulakna dampak yang merugikan bagi perusahaan dengan cara menutup divisi
tertentu.

 Gaya kepemimpinan

Para manajer yang menggunakan gaya kepemimpinan otokratis memiliki kekuasaan


penuh untuk mengambil keputusan, para karyawan hanya memperoleh sedikit atau tidak
memperoleh masukan. Sebagai contoh jika para manajer yakin bahwa salah satu rencana
manufaktur mereka senantiasa mendatangkan kerugian,mereka mungkin akan mekulitaskan
untuk menutup pabrik,tanpa meminta masukan dari para pekerja pabrik .Para manajer
otokratis mungkin meyakini bahwa para karyawan tidak dapat memberikan masukan yang
dapat berkontribusi pada suatu keputusan. Para karyawan ditugaskannuntuk melaksanakan
tugas yang diberikan oleh para pemimpin otokaratis dan tidak dianjurkan untuk bersikap
kreatif. Secara umum, para karyawan yang menginginkan tanggung jawab,kemungkinan
besar akan kurang puas dengan gaya kepemimpinan seperti ini.
7
Dalam gaya kepemimpinan yang partisipatif (demokrasi) para pemimpin mempoleh
beberapa masukan dari karyawan akan tetapi umumnya menggunakan wewenangnya untuk
mengambil keputusan. Gaya ini merupakan komunikasi yang sering kali diadakan antara para
manajer dan karyawan. Manajemen partisipatif ini mengizinkan para karyawan untuk
menyatakan pendapat mereka kan tetapi tidak mewajibkan para karyawan membuat
keputusan yang benar. Sebagai contoh para manajer dari pabrk general motors mungkin akan
mempertimbangkan gagasan dari para pekerja jalur produksi mengenai cara mengingkatkan
kinerja pabrik akan tetapi para manajer akan membuat keputusan terakhir.

4. Pengawasan

Fungsi pengawasan terdiri dari tugas-tugas yang memonitori dan mengevaluasi. Untuk
mengevaluasi tugas,para manajer hendaknya mengukur kinerja dibandingkan dengan
standard an harapan yang mereka tetapkan. Artinya fungsi pengawasan menilai aoakah
rencana yang ditetapakan pada volume produksi dan biaya,volume penjualan,keuntungan dan
berbagai variabel lain yang digunakan untuk mengukur kinerja tersebut. Fungsi pengawasan
memungkinkan evaluasi yang berkesinambungan sehingga perusahaan dapat memastikan
telah mengikuti jalur yang ditetapkan untuk dapat mencapai rencana strategisnya. Beberapa
standar umum ditetapakan misalnya keuntungan dan diterapakn pada semua departemen
dalam perusahaan. Maka tidak ada satu pun departemen yang mungkin bertanggung jawab
sepenuhnya. Jika keuntungan perusahaan tidak mencukupi. Standar yang lain berfokus pada
suatu operasi khusus dalam perusahaan itu. Sebagai contoh,volume produksi, biaya produksi
per unit dan standar tingkat persediaan yang dapat digunakan untuk memonitori produksi.
Suatu volume penjualan yang terperinci dapat digunakan sebagai standar untuk memonitori
efektifitas dari strategi pemasaran.

Alasan menetapakan standar adalah untuk mendeteksi dan memperbaiki kekurangan. Jika
kekurangan terdeteksi.para manajer hendakanya mengambil tindakan koreksi. Sebagai
contoh, jika biaya buruh dan perbaiakn peralatan terlalu tinggi, maka perusahaan akan
berusaha mengidentifikasi alasan kekuranagan-kekurangan ini, sehingga dimasa yang akan
datang hal ini dapat dihindari. Jika perusahaan menemukan bahwa volume penjualan berada
dibawah standar. Para manajer akan memutuskan apakah starategi pemasaran pada saat ini
hrus direvisi atau menjatuhkan penalti pada para karyawan yang bertanggung jawab atas
kekurangan itu. Kekurangan yang terdeteksi secara awal lebih mudah untuk dikoreksi dengan

8
mengidentifikasi kekurangan yang harus dikoreksi, fungsi pengawasan dapat membantu
untuk meningkatkan kinerja perusahaan.

2.4 Keahlian Manajeral

1) Keahlian Konseptual

Manajer dengan keahlian konseptual (conceptual skill) yang disebut juga sebagai
keahlian analitis yaitu kemampuan untuk memahami hubungan yang terdapat di antara
berbagai pekerjaan dalam sebuah perusahaan. Mereka dapat melihat sebagaimana seluruh
potongan cocok satu sama lain. Sebagai contoh manajer-manajer puncak Motorola
memahami bagaimana hubungan proses produksi dengan fungsi-fungsi pemasaran dan
keuangan. Yang mereka tekankan bukanlah pada bagaimana menerapkan metode seteliti
mungkin dalam mencapai setiap pekerjaan, namun pada paham secara umum mengenai
operasi perusahaan. Hal ini memungkinkan mereka mengantisipasi potensi-potensi masalah
yang dapat terjadi jika misalnya pabrik produksi mengalami kekurangan.

Manajer membutuhkan keahlian konseptual dalam melakukan penyesuaian ketika


masalah masalah seperti itu terjadi. Manajer dengan keahlian konseptual yang baik memiliki
strategi strategi cadangan ketika terjadi permasalahan dalam proses produksi strategi seperti
itu memungkinkan perusahaan terus dapat menggunakan sumber daya-sumber daya yang
dimilikinya secara efektif.

Keahlian konseptual umumnya digunakan oleh manajer puncak dan manajer tingkat
menengah yang tidak terlibat secara langsung dalam proses perakitan produksi. Keahlian ini
diperlukan untuk dapat secara optimal memanfaatkan karyawan dan sumber day- sumber
daya lainnya dengan cara dapat mencapai tujuan perusahaan. Manajer dengan kalian
konseptual yang baik cenderung kreatif dan bersedia untuk mempertimbangkan berbagai
macam metode dalam mencapai tujuannya.

2. Keahlian Interpersonal

Hampir seluruh manajer melakukan pekerjaan yang membutuhkan keahlian


interpersonal (interpersonal skill) yang baik yang disebut juga sebagai keahlian

9
berkomunikasi yaitu, kalian yang dibutuhkan untuk berkomunikasi dengan pelanggan dan
karyawan, seperti yang dibahas berikut ini.

Berkomunikasi dengan pelanggan. Banyak manajer harus melakukan komunikasi


dengan pelanggan untuk memastikan tercapainya kepuasan. Mereka mendengarkan keluhan-
keluhan pelanggan dan mencoba untuk memberikan respon dengan cara yang dapat diterima.
Mereka juga dapat membawa keluhan-keluhan lain untuk menjadi perhatian manajemen
puncak. Manajer yang memiliki keahlian interpersonal yang kurang baik bisa jadi
mengabaikan keluhan-keluhan pelanggan. Akibatnya semua masalah dapat tidak diketahui
hingga pada akhirnya banyak pelanggan yang merasa tidak puas berhenti membeli produk
perusahaan. Pada saat itu mungkin sudah terlambat jika perusahaan ingin meraih kembali
kepercayaan para pelanggannya.

Salah satu keahlian interpersonal yang paling penting adalah kemampuan untuk
memberikan pertanyaan. Tanpa keahlian ini, latar belakang dibalik ketidakpuasan pelanggan
atau karyawan mungkin tidak akan terungkap.

Berkomunikasi dengan karyawan. Manajer membutuhkan keahlian interpersonal yang


baik ketika berkomunikasi dengan karyawan. Mereka harus secara jelas mengomunikasikan
penugasan kepada karyawan dan harus berkomunikasi dengan karyawan yang telah membuat
kesalahan dalam pekerjaan sehingga mereka dapat dikoreksi. Selain itu manajer harus
mendengarkan keluhan keluhan dari karyawan dan mencoba untuk mengatasi masalah yang
mereka hadapi.

Manajer tingkat menengah dan manajer puncak yang menggunakan keahlian


interpersonal yang baik dalam berkomunikasi dengan tingkat manajemen yang lebih rendah
akan dapat memperoleh informasi lebih baik mengenai masalah-masalah yang terjadi dalam
perusahaan. Keahlian interpersonal sering kali digunakan oleh manajer-manajer puncak dan
manajer tingkat menengah ketika mereka harus membuat keputusan yang didasarkan oleh
informasi yang diberikan oleh para manajer lain. Sebagai contoh manajer keuangan yang
mengembangkan anggaran untuk tahun depan mengandalkan proyeksi volume penjualan dan
harga yang diberikan oleh departemen pemasaran. Mereka juga mengandalkan proyeksi
Biaya produksi yang diberikan oleh departemen produksi seluruh manajer departemen
departemen tersebut harus berkomunikasi satu sama lain karena proyeksi yang mereka
berikan akan saling berkaitan.

10
Ford Motor Company menerbitkan surat kabar yang dikirimkan melalui email dari
CEO kepada seluruh 145.000 karyawannya. Karyawan diperkenankan menggunakan email
untuk memberikan balasan kepada CEO cara ini mendorong terjadinya komunikasi antara
manajemen dan karyawan karyawan lainnya.

3. Keahlian Teknis

Manajer membutuhkan keahlian teknis (technical skill) untuk memahami jenis-jenis


pekerjaan yang mereka kelola. Manajer yang lebih dekat dengan proses produksi aktual akan
lebih sering menggunakan keahlian teknis mereka daripada manajer tingkat yang lebih tinggi.
Sebagai contoh, para manajer tingkat pertama dari jalur perakitan sebuah perusahaan
pembuat komputer harus mengetahui bagaimana komponen-komponen komputer di rakit.
Pemahaman teknis merupakan suatu hal yang penting bagi seluruh manajer yang
mengevaluasi ide-ide produk baru atau terlibat dalam pemecahan masalah.

Banyak perusahaan menggunakan teknologi untuk membantu manajer-manajernya


meningkatkan keahlian teknis mereka. Perusahaan memberikan informasi online yang dapat
diakses oleh manajer dari mana saja. Beberapa perusahaan telah membuat jaringan di mana
para manajer dapat berkolaborasi untuk meningkatkan dan mengembangkan keahlian-
keahlian yang mereka miliki. Jaringan seperti itu akan mengurangi anggaran pelatihan dan
perjalanan karena manajer tersebut tidak perlu lagi melakukan perjalanan dinas untuk
menghadiri seminar seminar pelatihan.

4. Keahlian Mengambil Keputusan

Manajer membutuhkan keahlian mengambil keputusan (decision-making skill) sehingga


mereka dapat menggunakan informasi yang ada untuk menentukan bagaimana sumber daya
perusahaan sebaiknya di alokasikan. Jenis-jenis keputusan yang dimiliki oleh manajer akan
berbeda-beda tergantung posisinya. Berikut adalah beberapa keputusan umum yang berkaitan
dengan pemanfaatan sumber daya perusahaan :

 apakah sebaiknya merekrut karyawan yang lebih banyak?


 apakah sebaiknya membeli mesin yang lebih banyak?
 apakah sebaiknya membangun sebuah fasilitas baru?
 apakah sebaiknya operasi lini perakitan di revisi?
 apakah sebaiknya memasang lebih banyak pesediaan?

11
 apakah sebaiknya gaji disesuaikan?

Keputusan-keputusan di atas memengaruhi pendapatan maupun beban operasi perusahaan


yang mengakibatkan memengaruhi laba manajer yang melakukan pengambilan keputusan
dengan tepat dapat meningkatkan laba perusahaan sehingga meningkatkan pula nilainya.

Langkah-langkah pengambilan keputusan. Proses pengambilan keputusan melibatkan


beberapa tahapan yang spesifik. Pertama, setiap kemungkinan keputusan yang konsisten
dengan cara strategis perusahaan sebaiknya di identifikasikan. Kemudian dilanjutkan dengan
mengumpulkan informasi-informasi yang relevan dengan setiap kemungkinan keputusan.
Dengan menggunakan informasi ini biaya dan manfaat dari setiap kemungkinan keputusan
akan dapat diperkirakan dari perkiraan-perkiraan ini, satu orang atau lebih manajer dapat
mengambil dan mengimplementasikan keputusan terbaik. Seiring dengan berlalunya waktu
keputusan ini sebaiknya dievaluasi untuk melihat apakah perlu dilakukan perubahan.

Sebagai satu contoh kita lihat tugas mengakomodisikan kenaikan permintaan atas produk
IBM. Para manajer pertama-tama memikirkan cara-cara alternatif dalam mencapai tujuan ini,
seperti misalnya mau pekerjaan lebih banyak pekerja atau memberikan waktu lembur yang
lebih banyak kepada para pekerja yang sudah ada. Mengumpulkan informasi-informasi yang
relevan termasuk biaya penambahan pekerja atau memberikan tambahan waktu lembur,
memungkinkan manajer dapat memperkirakan biaya dan manfaat dari masing-masing
alternative. Setelah manajer memiliki informasi ini, mereka dapat melakukan sesuatu analisis
biaya manfaat dan memilih alternatif yang lebih baik seiring dengan berlalunya waktu, biaya
dari setiap alternatif dapat berubah dan manajer dapat membuat pertimbangkan kembali
keputusannya.

2.5 Para Manajer Mengelola Waktu

Para manajer memiliki waktu yang terbatas untuk mengelola tanggung jawab mereka
oleh karena itu, mereka memanfaatkan mananjemen waktu yang mengacu pada cara para
manajer mengalokasikan waktu pada saat mengelola tugas-tugs mereka. Meskipun tidak
terdapat formula tunggal yang sempurna untuk memanfaatkan waktu dengan efisien Pedoman
berikut ini hendaknya diikuti:

12
1) Tetapkan prioritas yang tepat

Salah satu alasan utama penyebab masalah manajemen waktu adalah karena
para manjer kehilanagn arah dari peran mereka. Misalnya seorang manajer penjualan
regioanal yang mempunyai dua tanggung jawab yaitu

(1) mengatasi setipa maslah sehubungan dengan pesanan penjualan yang ada

(2) menjamu para pelanggan baru.

Manajer penjualan ini mungkin akan mengalokasikan jauh lebih banyak waktu
unutk menjamu,karena lebih menyenangkan. Sebagai akibatnya masalah pesanan
penjualn akan bertumpuk. Manajemen waktu nerupakan persoalan prioritas. Para
manajer yang menetapkan prioritas sesuai dengan apa yang terbaik bagi perusahaan
daripada apa yang paling mereka sukai,akan lebih berhasil mencapai sukses.

2) Jadwalkan Waktu Jeda Yang Panjang Untuk Tugas-Tugas Besar

Para manjer akan mampu menyelesaikan tugas-tugas besar secara efisien,


dengan menjadwalkan waktu jeda yang panjang (blok) untuk focus pada tugas-tugas
ini dalam setiap blok para menajer dapat memfokuskan seluruh perhatian pada tugas
besar itu, Pada umumnya lebih banyak pekerjaan dapat dihasilkan untuk suatu tugas
besar itu.

3) Minimalkan Interupsi

Hampir semua manajer diinterupsi pada hari kerja yang normal. Beberapa
masalah mungikin memerlukan perhatian segera tetapi beberapa yang lain dapt ditunda
hingga waktu kemudian. Para manajer hendaknya tetap focus pada tugas yang sedang
ditangani sebelum membiarkan interupsi yang tidak dijadwalkan (kecuali dalam
keadaan darurat).

Beberapa manajer memiliki kecenderungan alami untuk menciptakan interupsi mereka


sendiri. Sebagai contoh mereka mungkin berhenti di kantor karyawan lain untuk bersosilisasi.
Meskipun sosialisasi selama jamkerja dapat membantu untuk mengurangi stress atua
kebosanan. Para manajer hendaknya berusaha menyelesaikan sejumlah pekerjaan tertentu
sebelum melakukan istirahat sosialisasi. Dengan cara ini, istiraahat itu merupakan imbalan

13
karena telah menyelesaikan sejumlah pekerjaan dan bukan hanya alasan untuk menunda
pekerjaan.

4) Tentukan Sasaran Jangka Pendek

Masalah umum bagi manajer adalah untuk dapat memenuhi bats waktu
terutama untuk tugas-tugas yang besar. Para manajer hendaknya menetapakn sasaran
jangka pendek agar mereka dapat memecahkan tugas-tugas besar. Para manajer
hendaknya menetapkan sasaran jangka pendek agar mereka dapat memecah tugas-
tugas yang besar.

5) Delegasikan Beberapa Tugas Kepada Para Karyawan

Para manajer hanya memiliki waktu tertentu untuk menyelesaiakn tugas tugas.
mereka. Jika mereka dapat mendelegasikan sebagai wewenang kepada karyawan
maka mereka akn mempunyai lebih banya waktu untuk menjadi kreatif. Dengan
pendelegasian.para manajer mungkin dapat meningkatkan kepuasan bekerja dari para
karyawan yang menginginkan tanggung jawab tambahan. Namun para manajer
hendaknya hanya mendelegasikan tugas-tugas yang dapat dilaksanakan oleh para
karyawan.

14
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

15
DAFTAR PUSTAKA

16

Anda mungkin juga menyukai