Anda di halaman 1dari 14

(Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah “Manajemen strategik”)

Dari Dosen Anita pancawati, S.Farm.,APT.,MM

Disusun Oleh:

1. DINI SOPIAH
2. YUNI YULIANTI

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM (STAI)


MUHAMMADIYAH
GARUT
2022
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan Rahmat-Nya,
sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah tentang “Manajemen Puncak dan Tata Kelola
Perusahaan”. Penulisan makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas yang diberikan oleh
Dosen mata kuliah Manajemen Strategik yaitu Anita pancawati, S.Farm.,APT.,MM.

Penulis mengharapkan makalah ini dapat memberi manfaat bagi kita semua, dalam hal
menambah pengetahuan dan wawasan kita tentang manajer strategik. Penulis mengucapkan
terima kasih kepada rekan-rekan kelompok yang telah mendukung dan menjalin kerjasama yang
baik sehingga makalah ini dapat diselesaikan. Penulis menyadari makalah ini terdapat banyak
kekurangan, maka penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca demi perbaikan menuju
arah yang lebih baik. Kami mengharapkan semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua
pihak.

Pameungpeuk, 20 September 2022


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................................................... 2


DAFTAR ISI................................................................................................................................... 3
BAB I .............................................................................................................................................. 4
PENDAHULUAN .......................................................................................................................... 4
A. Latar Belakang ....................................................................................................................... 4
BAB II............................................................................................................................................. 5
PEMBAHASAN ............................................................................................................................. 5
A. Pengertian Manajemen Strategic di Lihat Dari Tahap – Tahap Perkembangan. ............. 5
B. Direksi Corporate ............................................................................................................. 8
C. Manajemen Puncak – Direktur Utama / CEO ................................................................ 10
BAB III ......................................................................................................................................... 12
PENUTUP..................................................................................................................................... 12
A. KESIMPULAN .............................................................................................................. 12
B. SARAN .......................................................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................... 14
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Manajemen strategi merupakan prosese atau rangakaian kegiatan pengambilan keputasan


yang bersifat mendasar dan menyeluruh, penetapan cara melaksanakannya, yang dibuat oleh
pimpinan dan diimplementasikan oleh seluruh jajaran didalam suatu organisasi untuk mencapai
tujuan. Sedangakan pengertian manajemen strategi menururt Hadar Nawawi adalah perencanaan
berskala besar( disebut perencanaan strategi) yang beriorentasi pada jangkauan masa depan yang
jauh( disebut visi), dan ditetapkan sebagai keputusan pimpinan tertinggi (keputusan yang bersifat
mendasar dan prinsipil, agar memungkinkan organisasi berinteraksi secara efektif( disebut misi),
dalam usaha menghasilkan sesuatu( perencanaan operasional untuk menghasilkan barang dan
atau jasa serta pelayanan) yang berkualitas, dengan diarahkan pada optimalisasi pencapaian
tujuan disebut tujuan strategis dan berbagai sasaran organisasi.

Komponen pertama adalah perencanaan strategi dengan unsur-unsurnya yang terdiri dari
visi, misi , tujuan dan strategi utama organisasi. Sedangkan komponen kedua adalah perencanaan
operasional dengan unsur-unsurnya ,sasaran dan tujuan operasional,pelaksanaan fungsi fungsi
manajemen berupa fungsi pengorganisasian, fungsi pelaksanaan dan fungsi penganggaran,
kebijaksanaan situasional, jaringan kerja internal dan eksternal, fungsi control dan evaluasi serta
umpan balik.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Manajemen Strategic di Lihat Dari Tahap – Tahap Perkembangan

Pendekatan manajemen strategic yang ada sekarang, pada dasarnya sudah mengalami
beberapa fase perkembangan menurut Ansoff dan McDonnel (1990) hinggan tahun 1990
terbentuklah menjadi empat tahapan. Bentuk awalnya di mulai pada tahun 1950 – an, saat
para pelaku pembisnis waktu itu merasa membutuhkan pendekatan yang sistematis kemana
harus mengarahkan bisnis kemasa datang. Sedangkan suatu proses yang di lakukan oleh
seorang manager adalah peencanaan strategi.
Kemudian seperti di sampaikan oleh Ansoff dan McDonnel (1990), bentuk ke dua
mulai berkembang ke kurun waktu 1970-an, waktu itu telah di sadari bahwa kalau
perusahaan menginginkan kesuksesan secara terus menerus, maka perusahaan tersebut harus
mentrasfortasikan kapabilitasnya yang di miliki dan di sesuaikan dengan kondisi
lingkungan. Jadi proses perencaan kapabilitas ini di gunakan menyesuaikan yang diperlukan
untuk mendukung dan membentuk strategi baru.
Tahap yang ke tiga, terjadi pada tahun 1970 – an, pada masa – masa ini para pelaku
bisnis sudah mulai merasakan betapa bahwa perubahan – perubahan yang terjadi di sekitar
atau terjadi pada masyarakat lebih tepatnya dan lingkungan, terjadi lebih sering dan
terkadang sulit di perkirakan. Hal – hal semacam ini memeng memerlukan suatu penanganan
yang dapat membut perusahaan siap menghadapi dan mengantisipasi perubahan yang terjadi,
tahap ini di sebut issue management, karena di tahap ini mencoba untuk memberikan
prioritas perhatian pada hal – hal yang mengganggu perusahaan.
Tahap yang ke empat, adalah suatu tahap di mana orang sudah menyadari, meskipun
tahap – tahap yang di lakukan pada tahap – tahap sebelumnya di rasa perlu, ada resistensi
dalam organisasi sendiri untuk menjalan kan strategic. Karene itu, pada saat ini pembahasan
di tekankan pada pengelolaan perubahan – perubahan, mulai untuk organisasi – organisasi
yang sederhana hingga organisasi yang kompleks.
Perndekatan yang sistematik dalam mengeloloa perubahan strategi yang tardiri atas:
1. Posisi perubahan melalui perencaan strateggik dan kapabilitas
2. Respon strategi yang tepat waktu melalui pengelolaan isu – isu strategic
3. Manajemen yang sistematis atas resistensi selama implementasi strategi.
Dengan sudut pandang yang serupa dan lengkap Wheelen dan hunger (2008)
mendefinisikan manajemen strategic sebagai sekumpulan keputusan dan tindakan
managerial yang menunjukan kinerja perusahaan dalam jangka panjang, keputusan itu
meliputi ; perumusan strategi, implementasi strategi, serta evaluasi dan control”.
Dari beberapa penyataan di atas dapat di pahami bahwa pengertian dari
manajemen adalah manajemen dapat diartikan bagaimana cara manajer (orangnya)
mengatur, membimbing dan memimpin semua orang yang menjadi pembantunya agar
usaha yang sedang digarap dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.
Sedangkan Strategik adalah Strategi adalah rencana jangka panjang dengan diikuti
tindakan-tindakan yang ditujukan untuk mencapai tujuan tertentu, yang umumnya adalah
kemenangan.
Manajemen strategis sendiri merupakan proses atau rangkaian kegiatan
pengambilan keputusan yang bersifat mendasar dan menyeluruh, disertai penetapan cara
melaksanakannya, yang dibuat oleh pimpinan dan diimplementasikan oleh seluruh jajaran
di dalam suatu organisasi, untuk mencapai tujuan.
1. Pentingnya Manajemen Strategi
Perencanaan strategi termasuk penggunaan visi dan misi perusahaan merupakan
alat bantu dan teknik yang popular yang di gunakan oleh perusahaan –
perusahaan.strategi planning istilahnya muncul sebagai alat bantu manajemen yang
paling luas di gunakan dan paling memuaskan pelaku bisnis itu secara siknifikan.
Sebenarnya yang ingin di capai oleh perusaahaanyang menjalankan manajemen strategik
adalah perusahaan ingin berhasil dari waktu ke waktu, di tengah berbagai perubahan
perubahan yang terjadi. Suatu perusahaan membutuhkan waktu yang efisien, tepat,
waktu, dan cepat. Tetepai lebih dari itu jika terkait dengan lingkungan dan masa depan
maka mereka harus berfikir sifatnya strategik, misalnya tentang visi, tentang pilihan cara
– cara pencapaiannya, dan sebagainya.
Jadi di saat mengambil keputusan strategis melihan bagaimana organisasinya di
masa depan. Ia sekaligus juga menyelasaikan tantangan – tantngan operasional
perusahaan dari waktu kewaktu. Pandanganya harus bersifat menyeluruh.
2. Gambaran Manajemn Strategik
Gambaran menyeluruh ini dapat di gunakan untuk memantau presepektif jauh
kedepan. Setiap sudut pantau bukan dari kita saja yang dapat terpantau tetaoi juga pihak –
pihak di sekitar, baik yang berhubungan langsung dan berpengaruh dengan kita maupun
yang tidak langsung. Dengan ini perusahaan memiliki presepektif jauh kedepan, tetapi
tetap jelas.
Pada dasarnya ini karena perusahaan menghadapi banyak sekali unsur yang harus
di perhatikan, ada yang tidak jelas atau samar – samar, tetapi ada pula yang nyata. Untuk
melihat secara keseluruhan pelaku bisnis perlu memahami bagaimana kondisi lingkungan
eksternal bisnis, bagaimana perkambangan industry di mana perusahan berbeda,
bagaimana kondisi sosial budaya dengan pengaruh dan segala perubahannya, perubahan
teknologi yang sangat cepat harus juga menjadi pertimbangannya, bahkan juga peraturan
– peraturan dan penerapannya di instasi pemerintah yang berpengaruh pada bisnis dan
kita harus memperhatikan gerak – gerik pesaing.
Sementara itu, disisi lainmanajeman para menager juga harus mengamati dan
menilai apa yang terjadi di dalam perusahaan – parusahaan, ada efisiansi yang perlu di
wujudkan. Mereka harus menyediakan berbagai fasilitas demi lancarnya operasi.
Jadi, perusahaan membutuhkan sebuah upaya sestematik yang biasa di sebut
manajemen strategi, perusahaan membutuhkan keputusan – keputusan dan tindakan –
tindakan yang menentukan kinerja perusahaan dlam jangka panjang.
3. Karekter Keputusan Strategik
Sebuah keputusan kita katakana bersifat strategi, setidakknya bila memenuhi tiga
karakteristik, yaitu jarang di buat, memiliki implikasi yang signifikan dan penting serta
manjadi acuan bagi keputusan – keputusan pada lefel berikutnya. Beberapa karakter
tersebut adalah ;
 Jarang, extraordinary, sebuah putusan strategi selalu memiliki implementasi luas dalam
organisasi. Karana itu, ia tidak bisa di ambil secara sembarangan dengan cukup sering.
Apalagi dimensi waktunya akan memakan waktu panjang.
 Signifikan, penting, derajat keputusan strategis selalu penting dan melibatkan
sumberdaya dan komitmen yang besar. Bayangkan kembali individu di atas yang
memilih untuk kuliah di satu program studi di sebuah perguruan tinggi dan keputusan itu
akan berdampak siknifikan padanya.
 Berdampak luas, keputusan strategic berdampak dan menjadi dasar bagi keputusan –
keputusan selanjutnya bagi keseluruhan organusasi. Jadi keputusan yang bersifat strategik
akan enjadi landasan bagi keputusan – keputusan lain yang bersifat oprasional. Adayuga
yang mengatakan keputusan diterjemahkan sebagai lapangan oleh keputusan oprasional.

B. Direksi Corporate

Direksi adalah organ perusahaan yang berwenang dan bertanggung jawab penuh atas
pengurusan perseroan untuk kepentingan perseroan Sesuai dengan maksud dan tujuan
perseroan serta mewakili perseroan, baik di dalam maupun di luar pengadilan sesuai
ketentuan Anggaran Dasar.
Menurut UU No. 40 Tahun 2007 Pasal 1 Ayat 5 tentang Perseroan Terbatas (PT) atau
yang biasa disebut UUPT, pengertian Direksi adalah Organ Perseroan yang berwenang dan
bertanggung jawab penuh atas pengurusan Perseroan untuk kepentingan Perseroan, sesuai
dengan maksud dan tujuan Perseroan serta mewakili Perseroan, baik di dalam maupun di luar
pengadilan sesuai dengan ketentuan anggaran dasar.
Menurut UUPT Pasal 92 Ayat 1 dan 2, Direksi menjalankan pengurusan Perseroan
harus sesuai dengan maksud dan tujuan Perseroan, kebijakan yang dipandang tepat, dalam
batas yang ditentukan dalam UUPT dan/atau anggaran dasar.
Pengurusan Perseroan wajib dilaksanakan setiap anggota Direksi dengan itikad baik
dan penuh tanggung jawab (UUPT Pasal 97 Ayat 2).
Direksi Perseroan terdiri atas 1 orang anggota Direksi atau lebih (UUPT Pasal 92
Ayat 3).
Namun jika jenis Perseroan yang kegiatan usahanya berkaitan dengan menghimpun
dan/atau mengelola dana masyarakat, Perseroan yang menerbitkan surat pengakuan utang
kepada masyarakat, atau Perseroan terbuka (PT) wajib mempunyai paling sedikit 2 orang
anggota Direksi (UUPT Pasal 92 Ayat 4).
Menurut UUPT Pasal 92 Ayat 5, keputusan Direksi terdiri atas 2 anggota atau lebih
ditetapkan berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).
Untuk pembagian tugas dan wewenang anggota Direksi, ditetapkan berdasarkan
keputusan Direksi (UUPT Pasal 92 Ayat 6).
Menurut UUPT Pasal 107, dalam anggaran dasar diatur ketentuan mengenai tata cara
pengunduran diri anggota Direksi, tata cara pengisian jabatan anggota Direksi yang lowong,
dan pihak yang berwenang menjalankan pengurusan dan mewakili Perseroan dalam hal
seluruh anggota Direksi berhalanagan atau diberhentikan untuk sementara.

Tugas Direksi:
 Memimpin dan mengurus perusahaan sesuai dengan kepentingan dan tujuan perusahaan
 Menguasai, memelihara dan mengurus kekayaan
 Direksi mengatur pola pembagian tugas masing- masing.

Kewajiban Direksi:
 Mengusahakan dan menjamin terlaksananya usaha dan kegiatan perusahaan sesuai
maksud dan tujuannya.
 Menyusun rencana pengembangan perusahaan, rencana kerja dan anggaran tahunan,
termasuk rencana-rencana lainya yang berhubungan dengan pelaksanaan usaha dan
kegiatan perusahaan dan menyampaikannya kepada Dewan Komisaris guna mendapat
pengesahan.
 Menyusun RJPP dan RKAP yang merupakan rencana strategis yang memuat sasaran dan
tujuan perusahaan yang hendak dicapai dan dimintakan persetujuan Dewan Komisaris.
 Mengadakan dan memelihara pembukuan dan administrasi perusahaan sesuai dengan
kelaziman yang berlaku bagi suatu perusahaan.
 Menyusun laporan keuangan sesuai dengan standar akuntansi keuangan dan berdasarkan
prinsip-prinsip pengendalian internal, terutama fungsi pengurusan, pencatatan,
penyimpanan dan pengawasan.
 Membuat dan memelihara daftar pemegang saham, risalah RUPS, dan risalah rapat
Direksi, serta dokumen keuangan perusahaan.
 Membuat laporan tahunan sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.
 Memberikan pertanggungjawaban dan segala keterangan tentang keadaan dan jalannya
perusahaan kepada RUPS dalam bentuk laporan tahunan.
 Memberikan laporan berkala menurut cara dan waktu sesuai dengan ketentuan yang
berlaku serta laporan lainnya setiap kali diminta oleh pemegang saham.
 Membuat susunan organisasi perusahaan lengkap dengan perincian tugas, tanggung
jawab, dan wewenang manajemen pada setiap tingkatan.
 Menetapkan ukuran keberhasilan (indikator kinerja) yang jelas dan berimbang, baik dari
aspek keuangan maupun non keuangan, untuk mengobservasi pencapaian visi, misi dan
tujuan perusahaan.
 Melakukan pemantauan dan evaluasi atas pelaksanaan RJPP dan RKAP, mencakup
pencapaian target keuangan dan non keuangan serta menindaklanjuti penyimpangan
terhadap target.
 Menyusun dan melaksanakan sistem manajemen risiko perusahaan.
 Membangun teknologi informasi perusahaan.
 Menindaklanjuti temuan audit dari Satuan Pengawasan Intern, Komite Audit dan Auditor
Eksternal, serta melaporkannya kepada Dewan Komisaris.
 Melaporkan informasi yang relevan kepada Dewan Komisaris, misalnya rencana,
program pengembangan SDM, pertanggungjawaban manajemen risiko, penilaian tingkat
kesehatan perusahaan, dan laporan kinerja teknologi informasi.
 Bersama-sama dengan Dewan Komisaris bertanggung jawab menyiapkan dan
menyelenggarakan RUPS.
 Memastikan perusahaan melakukan tanggung jawab sosial serta memperhatikan
kepentingan stakeholders sesuai dengan ketentuan dan peraturan yang berlaku.
 Melaporkan kepada perusahaan mengenai kepemilikan sahamnya dan/atau keluarganya
dalam perusahaan lain.
 Melaksanakan kewajiban lainnya sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam anggaran
dasar dan yang ditetapkan oleh RUPS.

C. Manajemen Puncak – Direktur Utama / CEO

Manajemen puncak adalah orang yang berperan dominan dalam perumusan strategik
perusahaan. Mereka memeiliki tanggungjawab untuk mengarahkan tindakan yang akan
merealisasikan rencana strategi yang sudah di rumuskan. Tanggung jawab direktur utama dan
para direktur lainya, sering di anggp menjadi dua hal yang pokok, yaitu :
1. Memimpin pelaksanaan misi dan memberikn visi strategik
Memimpin melaksanakan misi di sini maksudnya adalah bahwa direktur utama
mengarahkan semua aktifitas agar perusahaan mancapai tujuannya. Sedangakan, yang di
maksud dengan visi strategi adalah gambaran terbaik tentang seperti apa seharusnya wujud
perusahaan. Inilah yang sering di wujudkan dalam menyatakan visi dan misi perusahaan. Di
mana di harapkan dimana sepuruh kariyawan merasa manjadi bagian dari misi dan visi
tersebut. Hal tersbut baru akan tercipta jika para directur menunjukan menjadi contoh, dan
menularkan ke pada seluruh karyawan. Paa pemimpin yang bersifat trasformatif ini pada
dasarnya mampu membuat para karyawan berkerja untuk sesuatu yang lebih dari sekedar
detail pekerjaan sehari – hari. Segala prilaku sikap dan nilai – nilai yang di anut, dan segala
tindak – tanduk menjadi acuan dan di contoh oleh karyawan.

2. Mengelola Proses Perencanaan Strategi


Manajemen puncak mempunyai peran penting dalam menyesuaikan proses
perencanaan strategik perusahaan. Banyak sekali yang terjadi, rencana strategik yang sudah
di rapatkan alam rapat – rapat perencanaan, dan di rumuskan untuk di laksanakan, tidak
memperoleh hasil yang memadai, karena lemahnya pengelolaan manajemen puncak. Salah
satu penyebab utamanya adalah peran perancanaan strategi tidak muncul dari unit – unit
bisnis atau devisi – devisi dalam perusahaan. Pendekatan seperti ini di kenal dengan
pendekatan bottom – up. Jadi, tidak Top – down, di mana rencana semuanya di rumuskan
oleh manajemen puncak , sehingga pihak – pihak di unit bisns atau devisi sekedar
melaksanakan saja.
Manajeman puncak tidak memastikan aktivitas – aktivitas yang di jaankan sesuatu
dengan rencana strategi secara keseluruhan. Pengevaluasian yang di lakukan oleh manajemen
pucak atas implimentasi dari rencna strategik, yang merupakan program dari departemen,
devisi, atau unit usaha harus dengan baik.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN

Pendekatan manajemen strategic yang ada sekarang, pada dasarnya sudah mengalami
beberapa fase perkembangan menurut Ansoff dan McDonnel (1990) hinggan tahun 1990
terbentuklah menjadi empat tahapan. Dari tahapan tersebut dapat di pahami bahwa pengertian
dari manajemen adalah manajemen dapat diartikan bagaimana cara manajer (orangnya)
mengatur, membimbing dan memimpin semua orang yang menjadi pembantunya agar usaha
yang sedang digarap dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Sedangkan
Strategik adalah Strategi adalah rencana jangka panjang dengan diikuti tindakan-tindakan yang
ditujukan untuk mencapai tujuan tertentu, yang umumnya adalah kemenangan.
Direksi adalah organ perusahaan yang berwenang dan bertanggung jawab penuh atas
pengurusan perseroan untuk kepentingan perseroan Sesuai dengan maksud dan tujuan perseroan
serta mewakili perseroan, baik di dalam maupun di luar pengadilan sesuai ketentuan Anggaran
Dasar. Adapun tugas direksi adalah Tugas Direksi: Memimpin dan mengurus perusahaan sesuai
dengan kepentingan dan tujuan perusahaan. Menguasai, memelihara dan mengurus kekayaan.
Direksi juga mengatur pola pembagian tugas masing- masing.
Manajemen puncak adalah orang yang berperan dominan dalam perumusan strategik
perusahaan. Mereka memeiliki tanggungjawab untuk mengarahkan tindakan yang akan
merealisasikan rencana strategi yang sudah di rumuskan. Tanggung jawab direktur utama dan
para direktur lainya, sering di anggp menjadi dua hal yang pokok, yaitu ; Memimpin pelaksanaan
misi dan memberikn visi strategic, serta Mengelola Proses Perencanaan Strategi.

B. SARAN

Untuk menjalankan manajemen puncak seseorang di tuntut untuk memiliki kecakapan


dan wawasan yang beragam, untuk itu untuk menduduki posisi tersebut sese orang di tuntut
memiliki pengalaman – pengalaman yank panjang di bidang ini. Dan untuk menduduki posisi
manajemen puncak ini harus memiliki tanggung jawab besar. Seorang direktur memiliki
tanggung jawab antara lain ;
 Memimpin pelaksanaan misi dan memberikn visi strategic
Memimpin melaksanakan misi di sini maksudnya adalah bahwa direktur utama
mengarahkan semua aktifitas agar perusahaan mancapai tujuannya
 Mengelola Proses Perencanaan Strategi
Manajemen puncak mempunyai peran penting dalam menyesuaikan proses perencanaan
strategik perusahaan.
DAFTAR PUSTAKA

Ruky, Achmad S. 2000, Menjadi Manajer Internasional, Jakarta, PT Gramedia Pustaka Utama.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2003, Tentang Pedoman Organisasi
Perangkat Daerah. Bagian Organisasi Setda Kabupaten Natuna.
David, Fred R (1997). Strategic Management. New Jersey. Prentice Hall,Inc.
Wheelen, Thomas, J. dan Hunger, J.David.(2000) Manajemen strategic.

Anda mungkin juga menyukai