Anda di halaman 1dari 72

MATERI 1

TEORI PENGAMBILAN KEPUTUSAN

Konsep Dasar Pengambilan Keputusan


 PENDAHULUAN
Manajemen Sebagai Komponen Administrasi

Manajemen di sini dapat dilihat dari dua sudut pandang:

- Manajemen sebagai seni

Manajemen sebagai seni merupakan cara pada mengatasi kewajiban ataupun tugas
bersama dengan kerjasama tim.

Penjabaran manajemen sebagai seni memiliki sudut pandang bahwa pada


pencapaian tujuan organisasi atau kelompok maka diperlukan kerja sama dengan
orang lain. Letak seni dalam hal ini adalah bagaimana cara memerintah orang lain
supaya mau bekerja sama untuk meraih tujuan bersama. Sehingga manajemen
dianggap sebagai seni oleh Mary Parker Follet karena pada kegiatan peraihan
tujuan dilakukan melalui cara-cara mengatur orang lain dalam menjalankan
tugasnya.
Pada kasus ini, kemampuan untuk melihat integritas dan totalitas pada
bagian yang terpisah pada visi yang sama merupakan seni dalam manajemen. Seni
dalam manajemen mencakup kemampuan dalam menyatukan visi atau tujuan dan
berbagai aspek seperti perencanaan, kepemimpinan, komunikasi, dan pengambilan
keputusan behrubungan dengan unsur manusia tentang cara pendekatan
manajemen seni.

- Manajemen sebagai kelompok orang yang menduduki jabatan pimpinan

dalam organisasi yang terdiri dari Manajemen Puncak, Manajemen Tingkat

Madya, dan Manajemen Tingkat Rendah

Dilihat dari jenis keterampilan


yang mutlak perlu dimiliki untuk
ketiga kategori manajer itu
diperlukan dua jenis,
keterampilan manajerial dan
keterampilan teknis
- Top managers, yaitu manajer yang bertanggung jawab pada dewan komisaris
dan direktur untuk keseluruhan kinerja dan tujuan serta target
perusahaan. Tugas dan tanggung jawab top manager adalah untuk merumuskan
strategi perusahaan dan perencanaan yang akan diterapkan oleh manajer dan
karyawan di tingkat yang lebih rendah.
- Middle managers. Middle manager adalah level manajer yang bertanggung
jawab untuk mengimplementasikan dan mengontrol pelaksanaan strategi dan
perencanaan yang dirumuskan oleh manajer puncak. Beberapa jabatan untuk
poissi ini, misalnya plant manager (manajer pabrik), operations
manager (manajer operasi), atau division manager (manajer divisi). Middle
manager memegang peranan penting dalam mensosialisasikan perencanaan
pada karyawan yang ada di bawah. Fungsi middle manager menjadi sangat
menentukan karena mereka adalah pihak yang akan mengontrol secara internal
semua kebijakan perusahaan.
- First-line manager atau manajer lini pertama adalah seorang manajer yang
mengkoordinasikan dan mengawasi kegiatan karyawan operasional.
Dalam struktur organisasi, mereka berada di bawah manajer menengah. Manajer
lini pertama sering bertindak sebagai pengawas, kepala bagian, atau bahkan
mandor.

Secara umum, tugas manajer lini adalah mengawasi produksi dan tugas-tugas di
tingkat operasional. Mereka bertindak sebagai komunikator antara pekerja dengan
manajemen level lebih atas. Mereka menjelaskan kebijakan perusahaan kepada
pekerja dan menegakkannya jika perlu. Pengawas juga mendorong pekerja untuk
melakukan pekerjaannya dengan baik sehingga target tercapai. 

Keahlian Manajemen
 Keterampilan Konseptual ( Conseptual Skills ) TOP MANAGERS/TOP
MANAJER
Adalah kemampuan berpikir dan konseptualisasi tentang situasi yang abstrak dan
rumit.

Keterampilan Konseptual adalah kemampuan manajer untuk melihat


keseluruhan organisasi sebagai suatu entitas yang lengkap. Keterampilan
Konseptual ini meliputi pemahaman tentang kerjasama setiap unit kerja dalam
organisasi beserta pemahaman tentang ketergantungan satu unit kerja dengan unit
kerja lainnya, perubahan pada suatu unit kerja juga akan mempengaruhi unit kerja
atau bagian lainnya. Keterampilan ini meliputi pemahaman tentang hubungan antar
institusi, industri dan masyarakat serta pemahaman tentang pengaruh faktor-faktor
politik, sosial dan kondisi ekonomi suatu negara terhadap bisnis perusahaannya.
Dengan pemahaman-pemahaman tersebut, seorang manajer tingkat tinggi atau Top
Management dapat memahami kondisi bisnis secara keseluruhan dan mengambil
tindakan yang tepat untuk kesuksesan organisasinya.

 Keterampilan Berhubungan dengan Orang Lain ( Human Skills ) MIDDLE


MANAGERS/MIDDLE MANAJER
Kemampuan bekerja secara baik dengan orang lain secara individual atau dalam
kelompok
Keterampilan berhubungan dengan Orang lain atau Humanity
Skill adalah kemampuan manajer untuk berinteraksi secara efektif dengan anggota
organisasinya serta membangun pemahaman dan usaha kooperatif dalam tim yang
dipimpinnya. Keterampilan ini akan memungkinkan para manajer untuk menjadi
pemimpin dan memotivasi karyawannya untuk mendapatkan prestasi kerja yang
lebih baik. Selain itu, para Manajer juga harus dapat memanfaatkan potensi
karyawannya secara efektif di perusahaan.
 Keterampilan Teknis ( Technical Skills ) LOWER LEVEL
MANAGERS/LOWER LEVEL MANAJER
Pengetahuan dan kemahiran di bidang spesialis tertentu
Keterampilan Teknis adalah Kemampuan atau pengetahuan untuk
menggunakan teknik tertentu dalam melaksanakan tugas atau pekerjaan tertentu.
Contohnya seperti kemampuan dan pengetahuan untuk merancang produk,
memperbaiki mesin, mengoperasikan mesin, merakit komputer, membuat program
komputer, menyiapkan pembukuan dan laporan keuangan, menjual produk,
menciptakan lagu, memasak makanan dan lain sebagainya. Keterampilan Teknik
ini merupakan keterampilan yang penting bagi manajer di tingkat pertama namun
kurang penting atau tidak wajib untuk dimiliki oleh manajemen tingkat atas.

Indikator Keberhasilah Seorang Pemimpin (Manager)


Salah satu indikator keberhasilah seorang pemimpin (Manager) ialah kemampuan
mengambil keputusan. Suatu keputusan dapat dikatakan sebagai keputusan yang baik
apabila memenuhi empat persyaratan, yaitu rasional, logis, realistis, dan pragmatis.

Empat syarat keputusan dapat dikatakan baik :

1. Rasional, bahwa keputusan harus masuk akal atau sesuai dengan nalar dan
bijaksana.
2. Logis, bahwa eputusan dapat diterima dan diakui kebenarannya.
3. Realistis, bahwa keputusan harus sesuai dengan kenyataan/realita yang ada.
4. Pragmatis, bahwa keputusan harus bermanfaat untuk umum.

MANAGER SEBAGAI STRUKTUR YANG DIANGGAP SANGAT DENTIK


DENGAN KEBIJAKAN (POLICY) AKAN SELALU TERKAIT DENGAN
KEGIATAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN. KEPUTUSAN YANG DIAMBIL
AKAN DIJADIKAN RUJUKAN TAKTIS DAN TEKNIS PADA STRATA DI
BAWAHNYA. KEPUTUSAN YANG TERBAIK YANG DIAMBIL DAPAT
MENGHASILKAN KEINRJA YANG BAIK PULA BAGI ORGANISASI.

Konsep Dasar Pengambilan Keputusan


 Pengambilan keputusan adalah sebuah proses menentukan sebuah pilihan dari
berbagai alternative pilihan yang tersedia.
Definisi Pengambilan Keputusan
Penganbilan keputusan adalah pengakhiran dari proses suatu pemikiran mengenai
satu permasalahan dengan menjadikan pilihan pada salah satu alternatif.
Menurut Harrison (1992: 5) berpendapat bahwa pengambilan keputusan adalah
proses mengevaluasi berbagai alternatif yang berhubungan dengan tujuan individu
atau organisasi.
Sedang menurut Salusu (2004), pengambilan keputusan adalah suatu proses
memilih suatu alternatif cara bertindak dengan medote yang efisien sesuai situasi.
Jadi pengambilan keputusan adalah memilih satu dari beberapa alternatif yang
tersedia.
 Seseorang terkadang dihadapkan pada suatu keadaan dimana ia harus menentukan
pilihan (keputusan) dari berbagai alternatif yang ada.
 Proses ini terkadang amatlah rumit karena berdampak pada dirinya dan lingkungan
sekitarnya.
 Seorang pimpinan produksi memutuskan untuk mengurangi produksi di saat
kondisi perekonomian sedang buruk, seorang jenderal memutuskan untuk
melakukan serangan mendadak karena tahu bahwa musuh sedang siap-siap dan
siaga.
 Masih banyak contoh-contoh lainnya yang terkait dengan pengambilan keputusan
dalam kehidupan sehari-hari.
Dari contoh di atas terlihat adanya alternatif, misalnya pimpinan
produksi menaikan jumlah produksi atau tidak, seorang jenderal harus melakukan
serangan mendadak atau tidak.

Minimal ada dua alternatif dan dalam praktiknya terdapat dua atau
lebih keputusan yang harus diambil oleh pengambil keputusan dimana pengambil
keputusan harus memilih salah satu pilihan berdasarkan pertimbangan atau kriteria
tertentu.

Setiap orang dapat membuat keputusan, akan tetapi dampak keputusan


yang ditimbulkan berbeda-beda. Ada yang sempit dan ada pula yang luas ruang
lingkup yang terkena dampak atau pengaruh tersebut.

Jenis-jenis Pengambilan Keputusan keputusan terdiri dari beberapa jenis antara


lain :

1. Keputusan Strategis
Keputusan strategis keputusan untuk menjawab tantangan dan perubahan
lingkungan dan biasanya bersifat jangka panjang. Keputusan ini diambil oleh
manajemen atas. Keputusan Strategis mengandung karakteristik khusus yang
membedakan keputusan strategis dengan keputusan keputusan yang lain. Tujuan
keseluruhan dari pengambilan keputusan strategis (strategic decision making)
adalah untuk memilih strategi alternatif sehingga keunggulan kompetitif jangka
panjang dapat tercapai.
2. Keputusan Taktis
Keputusan Taktis adalah keputusan yang berkaitan dengan pengelolaan sumber
daya yang terdapat di sautu organisasi. Keputusan taktis ini diambil oleh
manajemen menengah. Pengambilan keputusan taktis (tactical decision making)
terdiri dari pemilihan di antara berbagai alternatif dengan hasil yang langsung atau
terbatas yang dapat dilihat. Keputusan taktis cenderung bersifat jangka pendek
seringkali mengandung konsekuensi jangka panjang.
3. Keputusan Operasional
Keputusan Operasional adalah keputusan yang berkaitan dengan kegiatan
operasional sehari-hari. Keputusan ini diambil oleh manajemen bawah. Keputusan
operasional ini dilakukan untuk menjalankan kegiatan organisasi sehari-hari atau
dilakukan dalam rutinitas organisasi demi berjalannya organisasi tersebut.
Keputusan ini biasanya diputuskan tanpa meminta pendapat dari pimpinan terlebih
dahulu, jadi langsung diputusankan saat itu juga.

Unsur-unsur pengambilan Keputusan

Unsur-unsur pengambilan keputusan yang harus di pertimbangkan adalah sebagai


berikut:

1. Tujuan dari pengambilan keputusan, yaitu mengetahui terlebih dahulu tujuan yang
ingin di capai dari pengambilan keputusan tersebut agar keputusan yang dipilih
tidak dapat membuat rugi organisasi

2. Mengidentifikasi alternatif-alternatif keputusan untuk memecahkan masalah yang


di pilih untuk mencapai tujuan tersebut dengan mudah efektif dan efisien

3. Sarana atau alat untuk mengevaluasi atau mengukur hasil dari suatu pengambilan
keputusan agar hasil dari keputusan yang diambil dapat dilihat hasilnya secara
lansung.

4. Perhitungan mengenai faktor-faktor yang tidak dapat diketahui sebelumnya/


diluar jangkauan manusia.

Yang dimaksud kejadian diluar jangkauan manusia adalah peristiwa yang dapat
dibayangkan manusia sebelumnya, namun manusia tidak sanggup atau kurang
berdaya untuk mengatasinya. Misalnya keputusan membeli mobil baru itu perlu
dikaitkan dengan biaya-biaya yang dikeluarkan seperti pembelian bensin karena
hal itu akan berpengaruh terhadap penghematan bagi pemakaian kendaraan
tersebut. Untuk itu anda harus mengidentifikasi kemungkinan harga bensin
nantinya akan naik sebagai peristiwa diluar jangkauan manusia.

Faktor-faktor Yang Menpengaruhi Pengambilan Keputusan

Faktor-faktor yang mempengaruhi dalam mengambil keputusan antara lain:

1. Kedudukan Dalam pengambilan keputusan, kedudukan seseorang dapat


mempengaruhi keputusan karena dalam organisasi yang berhak untuk
memutusakan suatu keputusan adalah seorang pimpinan yang kedudukannya
paling tinggi.

2. Masalah Masalah addalah salah satu penghambat dalam tercapainya suatu tujuan
yang akan dicapai.

3. Tujuan Dalam keputusan yang diputusakan harus memeliki tujuan yang akan
dicapai, baik tujuan orgnisasi maupun tujuan yang lainnya.

Analisa Keputusan
 Disiplin Ilmu Analisa Keputusan

Teori Keputusan :
Sikap Pikir Rasional dalam Situasi Ketidakpastian yang Komplek.
Metodologi Pemodelan
Sistem : Bagaimana perlakuan aspek yang dinamis dan komplek dari lingkungan.

Unsur Utama Keputusan

1. Masalah/Desisi/Problem : persoalan yang harus dipecahkan.

2. Issue : persoalan yang biasanya untuk diramaikan tidak perlu dipecahkan.

Unsur Tujuan :

Objektives : tujuan yg ingin dicapai dlm periode waktu yg dpt dikatakan tdk
tertentu
Ideal : Sesuatu yang diimpikan, diingingkan yg mungkin juga sangat sulit,
bahkan tak mungkin dicapai.

Goals : Sesuatu yg akan dicapai dlm periode waktu tertentu

Filosofi Keputusan

Filosofi Keputusan itu Penting :

Keputusan merupakan pangkal dari semua macam aktifitas manusia yang sadar dan
terarah baik secara individu/kelompok, sehingga barang siapa yang mau mengambil
keputusan harus mampu dan berani mengambil keputusan yang jitu dan tepat.
Keputusan bersifat Futuristik artinya mengenai hari kemudian, efeknya akan
berlangsung pada masa yg akan datang.

Beberapa Definisi Pengambilan Keputusan dari Para Ahli :


Menurut George R. Terry menyatakan bahwa Pengambilan keputusan ialah suatu
pemilihan alternatif tingkah laku (kelakuan) tertentu dari dua atau lebih alternatif yang
ada.
Menurut S.P. Siagian menyatakan bahwa Pengambilan keputusan ialah sebuah
pendekatan yang sistematis terhadap sebuah hakikat alternatif yang dihadapi dan
mengambil suatu tindakan yang menurut perhitungan adalah suatu tindakan yang
paling tepat.
Menurut James A.F. Stoner Pengambilan keputusan ialah suatu proses yang
digunakan untuk memilih suatu tindakan yang sebagai cara pemecahan masalah.
Menurut Kuswardani (2006) menyatakan bahwa Pengambilan keputusan ialah
seorang individu yang tidak merasa puas dengan sebuah situasi yang ada atau dengan
prospek situasi yang mendatang dan yang memiliki otoritas untuk berinisiatif dalam
mengambil langkah untuk menanggulangi suatu keadaan tersebut.

-------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Pengambilan Keputusan
DEFINISI PENGAMBILAN KEPUTUSAN :

Adalah Pengakhiran daripada proses pemikiran tentang apa yang dianggap sebagai
“masalah” sebagai sesuatu merupakan penyimpangan daripada apa yang dikehendaki,
direncanakandengan menjatuhkan pilihan pada salah satu alternatif pemecahannya.

Tujuan dasar teori keputusan

adalah memberikan/ menyediakan bagi pengambil keputusan dengan informasi yang


konkrit mengenai kemungkinan relatif konsekwensi.

Tujuan dan Ruang Lingkup Pengambilan Keputusan


Pada umumnya suatu keputusan dibuat dalam rangka untu memecahkan permasalahan
atau persoalan (problem solving) dan setiap keputusan yang dibuat pasti ada tujuan
yang hendak dicapai. Hampir setiap hari, bahkan setiap saat selalu ada keputusan yang
dibuat misalnya di rumah tangga, di kantor atau di dalam organisasi (departemen, dan
industri pemerintah, perusahaan, perguruan tinggi) atau di masyrakat. Keputusan
dibuat oleh individu (perseorangan), organisasi, kelompok individu, negara dengan
satu tujuan atau lebih yang hendak dicapai. Dalam dunia yang modern ini, kehidupan
menuntut banyak sekali keputusan yang harus dibuat baik yang memiliki dampak
yang luas maupun yang sempit.
TUJUAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN ( Versi PPT ) :
Tujuan yang bersifat tunggal
Tujuan pengambilan keputusan yang bersifat tunggal yaitu terjadi apabila dalam
keputusan yang dihasilkan hanya menyangkut satu masalah, yang artinya bahwa
sekali diputuskan, tidak ada kaitannya dengan masalah lain.
Tujuan yang bersifat ganda
Tujuan pengambilan keputusan yang bersifat ganda yaitu terjadi jika keputusan yang
dihasilkan itu menyangkut lebih dari satu masalah, yang artinya keputusan yang
diambil itu sekaligus memecahkan dua (atau lebih) masalah yang sifatnya kontradiktif
atau yang sifatnya tidak kontradiktif.

FUNGSI PENGAMBILAN KEPUTUSAN ( Versi PPT )


Pengambilan keputusan sebagai suatu kelanjutan dari cara pemecahan masalah
memiliki fungsi antara lain :
 Awal dari semua aktivitas manusia yg sadar dan terarah, baik secara individual
maupun secara kelompok, baik secara institusional maupun secara organisasional.
 Suatu yang bersifat futuristik, artinya bersangkut paut dengan hari depan, masa
yang akan datang, dimana efeknya atau pengaruhnya berlangsung cukup lama

MATERI 2

TEORI PENGAMBILAN KEPUTUSAN

TIPE-TIPE KEPUTUSAN

 Pendahuluan
Pengambilan keputusan sebagai sesuatu yang bersifat kontekstual
- Pengambilan keputusan tidak berlangsung dalam suasana vakum.
- Pengambilan keputusan berlangsung dalam rangka kehidupan organisasional.
- Pengambilan keputusan berkaitan langsung dengan pencapaian tujuan dan berbagai
sasaran oraganisasi yang telah ditentukan sebelumnya.
- Pengambilan keputusan menyangkut berbagai model, teknik, dan prosedur yang
bersifat universal, akan tetapi diterapkan dengan perhitungn situasi, kondisi, waktu,
dan tempat.
- Pengambilan keputusan pada analisa terakhir diukur dengan implementasinya.

 Macam-Macam Pengambilan Keputusan atau jenis-jenis pengambilan keputusan

1. Keputusan Auto Generated

Pada Keputusan yang satu ini keputusannya diambil dengan cepat dan kurang
memperhatikan dalam : mempertimbangkan data, informasi, fakta, dan pada lapangan
keputusannya.

2. Keputusan Induced
Keputusan ini diambil dengan berdasarkan scientific management atau manajemen
ilmiah, sehingga keputusan itu logis, ideal, rasional untuk dilaksanakan dan resikonya
relatif kecil, tetapi dalam proses pengambilan keputusan lebih lambat (membutuhkan
waktu).

 Keputusan Terprogram dan Keputusan Tidak Terprogram


Keputusan Terprogram
- Adalah Tindakan menjatuhkan pilihan yang berlangsung berulang kali dan diambil
secara rutin dalam organisasi.
- Keputusan terprogram biasanya menyangkut pemecahan masalah-masalah yang
sifatnya teknis dan tidak memerlukan pengarahan dari tingkat manajemen yang
lebih tinggi. Biasanya prosedur dan langkah-langkah yang perlu ditempuh telah
dituangkan dalam buku pedoman.

Keputusan terprogram akan efektif apabila empat kriteria dasar terpenuhi

( 4 kriteria dasar agar keputusan terprogram dapat efektif ), yaitu :

1. Tersedia waktu dan dana yang memadai untuk pengumpulan dan analisis data.

2. Tersedia data yang bersifat kuantitatif.

3. Kondisi lingkungan yang relatif stabil yang di dalamnya tidak terdapat tekanan
kuat untuk secara cepat melakukan penyesuaian-penyesuaian tertentu terhadap
kondisi yang selalu berubah.

4. Tersedia tenaga terampil untuk merumuskan permasalahan secara tepat, termasuk


tuntutan operasional yang harus dipenuhi.

Contoh keputusan terprogram adalah, aturan umum penetapan harga pada industri
rumah makan dimana makanan akan diberi harga hingga 3 kali lipat dari direct cost.
Keputusan yang paling terprogram sekalipun harus memperhatikan
peningkatan efektivitasnya dengan memperhatikan perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi.

Keputusan Tidak Terprogram


- Keputusan tidak terprogram biasanya diambil dalam usaha memecahkan masalah-
masalah baru yang belum pernah dialami sebelumnya, tidak bersifat repetitive,
tidak terstruktur, dan sukar mengenali bentuk, hakikat, dan dampaknya.
- Keputusan tidak terprogram menuntut daya nalar yang tinggi digabungkan dengan
tindakan yang sifatnya adaptif dan berorientasi pada efektivitas pemecahan,
biasanya sifatnya tidak teknis yang menyangkut kebijaksanaan organisasi dengan
dampak yang strategis bagi eksistensi organisasi yang bersangkutan dan biasanya
menjadi tanggung jawab manajemen puncak.
- Ricky W. Griffin mendefinisikan Keputusan tidak terprogram adalah Keputusan
yang secara relatif tidak ter struktur dan muncul Iebih jarang daripada suatu
Keputusan yang terprogram.” Pada pengambilan Keputusan yang tidak terprogram
adalah kebanyakan Keputusan yang bersifat Iebih rumit dan membutuhkan
kompetensi khusus untuk menyelesaikannya, seperti top manajemen dan para
konsultan dengan tingkat skill tinggi Contoh keputusan yang tidak terprogram
adalah kasus-kasus khusus, kajian strategis, dan berbagai masalah yang membawa
dampak besar bagi organisasi.

Contoh Keputusan Tidak Terprogram: Pak Andre adalah seorang Presiden


Direktur PT. Angkasa. Ia harus selalu bisa mengambil keputusan dengan cepat
demi kelangsungan perusahaannya. Pengambilan keputusan yang dia ambil
berdasarkan informasi pasar yang harus selalu ia dengan dan ketahui. Contohnya
adalah harga saham yang selalu berubah. Dia harus bisa menyesuaikan keuangan
perusahaan agar harga saham perusahaan pada bursa efek bisa selalu stabil. -The A
Team

 Tipe Keputusan Organisasi dan Manajemen


Tipe Keputusan Individu/Perorangan
- Keputusan yang diambil dapat dilakukan oleh perorangan (pribadi) dan organisasi.
- Keputusan perorangan berupa keputusan berpartisipasi dan keputusan berproduksi
demi organisasi.
- Keputusan berpartisipasi dari individu tersebut dilakukan atas dorongan serta
sumbangannya pada organisasi.
- Keputusan dari seseorang untuk bekerja dan berkarya sangat tergantung pada
tujuan orang tersebut.
- Keputusannya tersebut tentu juga dapat dipengaruhi orang lain, kelompoknya,
organisasi dan pimpinannya.
- Artinya keputusan seseorang dapat dengan mudah dipengaruhi dan mendasarkan
keputusan-keputusannya yang sesuai dengan tujuan organisasi.

Keputusan Organisasi
- Keputusan organisasi berupa usaha organisasi menyesuaikan diri dengan
perubahan-perubahan yang terjadi.
- Keputusan dapat bersifat rutin dan inovatif.
- Sistem komunikasi dan informasi yang baik akan dapat lebih cepat membantu
memperlancar proses adaptasi organisasi terhadap perubahan yang ada.

Perbedaan Keputusan Pribadi ( Perorangan ) dan Keputusan Organisasi

Menurut Chester Bernard, bahwa perbedaannya adalah :

• Keputusan pribadi (personal decision) umumnya tidak dapat didelegasikan


kepada orang lain.

• Sedangkan keputusan-keputusan organisasi (organizational decision)


sering dan dapat didelegasikan.

Keputusan Dasar
- Keputusan dasar merupakan keputusan-keputusan unit, investasi dalam jumlah
besar, keputusan satu kali yang menyangkut komitmen (keterikatan) jangka
panjang dan relatif permanen dan tinggi derajat kepentingannya, karena kesalahan
dalam pengambilan keputusan ini akan mencelakakan organisasi secara serius.
- Contoh Keputusan Dasar : keputusan tentang lokasi pabrik, struktur organisasi,
sistem pengupahan, dll.
Keputusan Rutin
- Keputusan-keputusan rutin adalah keputusan yang sangat berlawanan dengan
keputusan dasar.
- Tipe keputusan ini dilakukan setiap hari, berulang-ulang, dan memiliki dampak
yang kecil pada organisasi secara keseluruhan.
- Keputusan dasar dan rutin tentunya tidak dapat dipisahkan dan sangat penting bagi
suksesnya sebuah organisasi.
- Pengambilan keputusan dasar dan rutin juga tergantung pada tingkatan manajemen
dalam organisasi, apakah sebagai Top Management, Midle Management, First Line
Management.
- Disamping faktor organisasi, faktor pribadi juga menentukan apakah suatu
keputusan adalah dasar atau rutin. Pengalaman, motivasi dan kepribadian dapat
mempengaruhi tipe keputusan mana yang diambil.
MATERI 3
TEORI PENGAMBILAN KEPUTUSAN

DASAR-DASAR PENGAMBILAN KEPUTUSAN


-----------------------------------------------------------------

Pendahuluan
- Keterbatasan yang dimiliki manusia seringkali menjadi permasalahan yang mendasar
dalam setiap pengambilan keputusan.
- Keterbatasan tersebut beragam, mulai dari waktu, pemahaman, mental, pendidikan,
pengalaman dan banyak lagi.
- Beragam perasaan, rasionalitas, bahkan asumsi-asumsi yang mungkin terbatas yang
dimiliki dapat mempengaruhi kualitas keputusan yang diambil.
- Untuk itu penting sekali memahami dasar-dasar dari pengambilan keputusan tersebut.

Dasar-Dasar Pengambilan Keputusan


Menurut GR. TERRY, terdapat 5 golongan pengambilan keputusan / Golongan
Pengembilan Keputusan Menurut GR. Terry, Yaitu :
- INTUISI, Memiliki sifat subjektif, sehingga mudah terkena pengaruh.
- PENGALAMAN, Memiliki manfaat bagi pengetahuan praktis, karena pengalaman
dapat memperkirakan sesuatu, dapat memperhitungkan untung rugi, baik
buruknya keputusan yang diambil.
- FAKTA, Dapat memberikan keputusan yang sehat, solid dan baik. Tingkat
kepercayaan terhadap pengambilan keputusan dapat lebih tinggi, sehingga orang akan
menerima keputusan yang dibuat dengan rela dan lapang dada.
- WEWENANG, Biasanya dilakukan oleh pimpinan terhadap bawahannya atau orang
yang lebih tinggi kedudukannya.
- RASIONAL, Keputusan yang dihasilkan bersifat objektif, logis, lebih transparan,
konsisten untuk memaksimumkan hasil atau nilai dalam batas kendala tertentu
sehingga dapat dikatakan mendekati kebenaran atau sesuai dengan apayang
diinginkan.

Faktor-Faktor Pengambilan Keputusan


- POSISI atau KEDUDUKAN, Para pemilik perusahaan seringkali dan sangat
mempengaruhi keputusan yang diambil, bahkan mungkin atas intuisi dan kepentingan
sepihak.
- MASALAH, Dalam manajemen strategik, solusi penyelesaian masalah dimulai
dengan mengetahui secara detail permasalahan-permasalahan yang dihadapi
organisasi.
- SITUASI DAN KONDISI, Situasi dan kondisi yang ada sangat mempengaruhi dan
rentan terhadap kualitas keputusan yang diambil.
- TUJUAN, Keputusan yang diambil dan dilaksanakan karena didasarkan atas tujuan-
tujuan yang ingin dicapai dalam organisasi.

Faktor-Faktor Lainnya dari Pengambilan Keputusan :


- Keadaan Internal Organisasi
- Keadaan Eksternal Organisasi
- Ketersediaan Informasi
- Kepribadian dan Kecakapan Pengambil Keputusan

Manajemen Sebagai Inti Administrasi


Tiap level manajemen terdapat pengambilan keputusan dengan ciri-ciri sebagai berikut /
Ciri-ciri Pengambilan Keputusan dari tiap level maanajemen :
- Keputusan strategis: cakupan yang menyeluruh, jangkauan yang jauh ke masa depan,
pengaruh yang kuat terhadap seluruh satuan kerja, pendekatan yang integral, dan
paradigm holistic.
- Keputusan taktis: cakupan yang spesialistik atau departemental, jangkauan waktu
menengah, dampak kuat yang hanya terasa pada bagian tertentu, pendekatan yang
sektoral, dan paradigm yang incremental (berkembang).
- Keputusan operasional: cakupan yang sempit, jangkauan waktu yang pendek,
pengaruh hanya terasa pada satuan kerja tertentu, pendekatan bersifat pertikular, dan
paradigm yang atomik.

Langkah-Langkah dalam Proses Administrasi / 10 Langkah dalam Proses


Administrasi :
1. Penentuan tujuan dan sasaran yang ingin dicapai.
2. Perumusan dan penentuan strategi yang hendak ditempuh demi tercapainya tujuan.
3. Penjabaran strategi menjadi rencana kerja.
4. Penjabaran rencana menjadi program kerja.
5. Kegiatan pengorganisasian.
6. Kegiatan penggerakan tenaga pelaksana.
7. Pelaksanaan kegiatan operasional.
8. Kegiatan pengawasan.
9. Kegiatan penilaian.
10. Penciptaan dan penggunaan system umpan balik.

(Pada setiap langkah itu terjadi kegiatan pengambilan keputusan, baik oleh
manajemen puncak, manajemen madya, maupun oleh manajemen rendah)

Pendalaman dengan Pendekatan Alur Pemikiran yang Logis


- Adalah usaha mengidentifikasikan inti dari bagian-bagian administrasi.
- Alur pemikiran yang dewasa ini sudah umum diterima mengatakan bahwa :
 Inti administrasi adalah manajemen.
 Inti manajemen adalah kepemimpinan.
 Inti kepemimpinan adalah pengambilan keputusan.
 Inti pengambilan keputusan adalah human relations.
 Inti human relations adalah manusia.

Kepemimpinan Sebagai Inti Manajemen


- Kepemimpinan diartikan sebagai kemampuan mempengaruhi orang lain yang
menjadi bawahannya untuk berperilaku kuat untuk kepentingan organisasi.
- Ciri-ciri kepemimpinan yang efektif:
1. Pengetahuan yang luas
2. Kemampuan bertumbuh dan berkembang
3. Kemampuan berpikir secara rasional.
4. Kemampuan bertindak obyektif.
5. Kemampuan berperan sebagai guru.
6. Kemempuan berperan sebagai bapak.
7. Kemampuan berperan sebagai penasihat.
8. Kemampuan berperan sebagai integrator.
9. Kemampuan berperan sebagai dinamisator.
10. Dapat menjadi panutan.
11. Memiliki keberanian mengambil resiko.
12. Kemahiran mengambil keputusan.

Pengambilan Keputusan Sebagai Inti Kepemimpinan


Keputusan yang baik harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut / Syarat-syarat
keputusan yang baik :
• Keputusan yang dibuat harus berkaitan langsung dengan tujuan dan berbagai sasaran
yang ingin dicapai.
• Keputusan yang diambil harus memenuhi persyaratan rasionalitas dan logika.
• Keputusan yang diambil dengan menggunakan pendekatan ilmiah digabung dengan
daya pikir yang kreatif, inovatif, intuitif, dan bahkan emosional.
• Keputusan yang diambil harus dapat dilaksanakan.
• Keputusan yang diambil harus diterima dan dipahami baik oleh kelompok pimpinan
maupun para pelaksana.

Human Relations Sebagai Inti Pengambilan Keputusan


Sepuluh hukum Human Relations / Hukum dalam Human Relations :
1. Ada sinkronisasi antara tujuan organisasi dengan tujuan pribadi para anggota
organisasi.
2. Suasana dan iklim kerja yang menyenangkan dan penuh persahabatan.
3. Informalitas yang dipadu secara baik dengan formalitas dalam interaksi antara
pimpinan dan bawahan.
4. Tidak memperlakukan manusia sama dengan mesin.
5. Pengembangan kemampuan bawahan sampai ke tingkat maksimal.
6. Pekerjaan yang baik dan penuh tantangan.
7. Pengakuan dan penghargaan atas pelaksanaan tugas dengan baik.
8. Sarana dan prasarana kerja yang memadai.
9. Penempatan yang tepat berdasarkan keahlian, keterampilan, dan pengalaman
seseorang.
10. Balas jasa yang setimpal dengan jasa yang diberikan sekaligus dapat menjamin taraf
hidup wajar.

MANUSIA SEBAGAI INTI HUMAN RELATIONS :


Manusia adalah makhluk yang unik yang kepribadiannya dibentuk oleh latar belakang
sosial, latar belakang pendidikan, dan pengalaman dalam mengarungi hidup. Keputusan
yang diambil harus memperhitungkan aspek manusia yang akan menjalankan keputusan
itu.

Tiga jenis pendekatan dalam pengambilan keputusan / Jenis pendekatan dalam


pengambilan keputusan :
1. Didasari pada teori dan asas-asas ilmiah yang telah dikembangkan para ahli.
2. Memanfaatkan kemampuan berpikir yang kreatif, inovatif, dan intuitif disertai dengan
keterlibatan emosional.
3. Kemampuan belajar dari pengalaman mengambil keputusan di masa lalu.

Tiga Pendekatan Pendalaman Administrasi / Pendekatan dalam Pendalaman


Administrasi / Pendekatan Pendalaman Administrasi :
1. Analisa komponen yang terdapat pada administrasi.
2. Mempelajari administrasi sebagai proses.
3. Mempelajari administrasi berdasarkan alur pemikiran yang logis.
Komponen Administrasi :
Administrasi terdiri dari tiga komponen utama, yaitu: Manajemen, organisasi, dan
kegiatan-kegiatan operasional.

Organisasi Sebagai Komponen Administrasi


Organisasi dapat di dalami dengan menggunakan dua sudut pandang, yaitu :
- Pertama, organisasi sebagai wadah tempat berbagai kegiatan dilakukan, baik yang
sifatnya manajerial, operasional, maupun ketatausahaan. Organisasi sebagai wadah
berarti mendalami struktur dan proses, yang intinya menemukan jawaban yang tepat
terhadap lima pertanyaan, yaitu:
• Siapa yang bertanggungjawab melakukan apa.
• Siapa yang berhubungan dengan siapa dalam hal apa.
• Siapa yang bertanggungjawab kepada siapa.
• Saluran komunikasi apa yang terdapat, dan bagaimana tatacara
penggunaannya.
• Jaringan informasi apa yang tersedia, dan untuk kepentingan apa.
- Kedua, melihat organisasi sebagai proses interaksi antara sekelompok orang yang
terlibat dalam berbagai kegiatan demi tercapainya tujuan dan berbagai sasaran yang
telah ditentukan sebelumnya.
 Dalam interaksi tersebut biasanya diperlukan intervensi para manajer.
 Salah satu intervensi ialah pengambilan keputusan dan pemecahan masalah yang
dihadapi.

Kegiatan operasional Sebagai Komponen Administrasi


Ukuran Keberhasilan Organisasi dalam Mencapai Tujuan :
Berhasil tidaknya organisasi mencapai tujuannya, pada analisa terakhir akan terlihat pada
terselenggara tidaknya kegiatan-kegiatan operasional dengan efektif dan efisien.
Keputusan yang diambil pada akhirnya diuji ketepatan dan relevansinya dengan
pelaksanaan keputusan yang ke semuanya tercermin pada berbagai kegiatan operasional.
MATERI 4

TEORI PENGAMBILAN KEPUTUSAN

PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN


 PENGAMBILAN KEPUTUSAN MERUPAKAN SUATU PROSES MANAJEMEN,
YANG DIMULAI DENGAN PERENCANAAN/PERSIAPAN DAN BERAKHIR
DENGAN PENGENDALIAN.
 UNTUK MENDAPATKAN HASIL YANG BAIK, PENGAMBILAN KEPUTUSAN
SEHARUSNYA MENGIKUTI SUATU TAHAPAN YANG SISTEMATIS DAN
TERKENDALI.
 HASIL SUATU PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN SANGAT DIPENGARUHI
OLEH BAGAIMANA TAHAPAN PROSES ITU DILAKSANAKAN.
Tahapan Pengambilan Keputusan

Tahap-Tahap Pengambilan Keputusan Menurut Simon (1960) yaitu sebagai


berikut :
- Intelligence

yaitu suatu pengumpulan informasi untuk mengindetifikasikan suatu permasalahan.

- Design

yaitu suatu tahap perancangan solusi dalam bentuk alternatif dalam pemecahan
masalah.

- Choice

yaitu suatu tahap memilih dari solusi dari alternatif – alternatif yang telah disediakan.

- Implementation

yaitu suatu tahap melaksanakan suatu keputusan dan melaporkan hasilnya.

Teori dasar pengambilan keputusan berkisar pada pengambilan tujuh langkah


pemecahan apabila seseorang menghadapi permasalahan, yaitu:

- Mengidentifikasi masalah dan membuat definisinya.


- Mengumpulkan dan mengolah data, sehingga tersedia informasi yang mutakhir,
lengkap, dapat dipercaya, dan tersimpan dengan baik sehingga mudah untuk ditelusuri
kembali apabila dibutuhkan.
- Mengidentifikasi berbagai alternatif yang mungkin ditempuh.
- Manganalisa dan mengkaji setiap alternatif yang telah diidentifikasi untuk mengetahui
kelebihan dan kekurangannya.
- Menjatuhkan pilihan pada satu alternatif yang tampaknya terbaik dalam arti
mendatangkan manfaat paling besar, sesuai dengan asas maksimisasi, atau
mengakibatkan kerugian yang paling kecil sesuai dengan asas minimisasi.
- Melaksanakan keputusan yang diambil.
- Menilai apakah hasil yang diperoleh sesuai dengan harapan dan rencana atau tidak.

Dalam kenyataanya seorang yang sedang menghadapi masalah tidak selalu dengan sadar
mengambil langkah-langkah tersebut secara berurutan. Bahkan secara ilmiah
pendekatan pada pengambilan keputusan masih terus berkisar pada tiga
pertanyaan, yaitu:

1. Apakah dalam mengambil keputusan harus selalu didasarkan pada adanya berbagai
alternatif yang mungkin ditempuh?
2. Apakah jika seorang bertindak hanya atas dasar satu alternatif tindakan tersebut tidak
dapat dikatakan sebagai keputusan?

3. Apakah jika seseorang memutuskan untuk tidak mengambil keputusan sesungguhnya


telah mengambil keputusan juga?

Keputusan pada dasarnya adalah pilihan yang secara sadar dijatuhkan atas satu
alternatif dari berbagai alternatif yang tersedia. Satu hal yang penting mendapat
perhatian dalam proses pengambilan keputusan ialah adanya keterkaitan langsung
antara tindakan yang diambil dengan tujuan dan berbagai sasaran yang ingin
dicapai.

UNSUR-UNSUR PENGAMBILAN KEPUTUSAN


- Tujuan dari pengambilan keputusan.
- Identifikasi alternatif keputusan yang memecahkan suatu permasalahan.
- Memperhitungkan tentang suatu faktor-faktor yang tidak bisa diketahui sebelumnya
atau di luar jangkauan manusia.
- Sarana dan perlengkapan untuk mengevaluasi atau mengukur suatu hasil dari suatu
pengambilan keputusan.

Pengambil keputusan dalam mengambil keputusan biasanya didasari oleh / Dasar


mengambil keputusan dari pengambil keputusan :
1. Ciri-ciri pribadi pengambil keputusan.
2. Latar belakang sosialnya.
3. Latar belakang pendidikannya.
4. Filsafat hidup.
5. Nilai-nilai organisasional.
6. Nilai-nilai sosial.
7. Sifat dan bentuk tujuan yang ingin dicapai.
8. Kondisi lingkungan.
9. Gaya manajerial seseorang.
10. Kemampuan organisasi dalam arti sumber daya dan dana yang dimiliki.
11. Model-model dan teknik-teknik pengambilan keputusan yang diketahui dan dapat
digunakan.

Terdapat berbagai ragam kesamaan di antara para pengambil keputusan yang


efektif di antaranya / kesamaan diantara pengambil keputusan yang efektif :
- Berani mengambil risiko dengan pendekatan yang holistik dan bukan yang bersifat
atomistic (menguraikan hingga detail).
- Ingin menyelesaikan sesuatu permasalahan sedemikian rupa sehingga ia tidak harus
menghadapi masalah serupa di masa yang akan datang.
- Memandang pengambilan risiko sebagai tanggung jawabnya dengan cenderung
bersikap, bahwa para bawahannya lebih banyak melihat risiko yang harus dihadapi
sebagai sesuatu yang tidak mungkin dielakkan.
- Cenderung mempunyai kepercayaan yang besar terhadap kemampuannya
berdasarkan pengetahuan dan pengalamannya, dan oleh karenanya cenderung pula
untuk kurang memberikan perhatian pada sumbangan nyata yang dapat diberikan
oleh pendekatan ilmiah dalam pemecahan masalah dan pengambilan keputusan.
- Kecenderungan memberikan lips service pada saran dan pendapat para bawahannya
serta orang-orang lain yang mungkin terlibat, seperti misalnya konsultan, akan tetapi
pada akhirnya bertindak dengan menjadikan pandangannya sebagai pandangan
dominan.

Faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam pengambilan keputusan menurut


Terry, yaitu / Faktor-Faktor Pengambilan Keputusan menurut Terry :
- Hal-hal yang berwujud maupun yang tidak berwujud, yang emosional maupun yang
rasional perlu diperhitungkan dalam pengambilan keputusan.
- Setiap keputusan harus dapat dijadikan bahan untuk mencapai tujuan organisasi.
- Setiap keputusan jangan berorientasi pada kepentingan pribadi, tetapi harus lebih
mementingkan kepentingan organisasi.
- Jarang sekali pilihan yang memuaskan, oleh karena itu buatlah altenatif-alternatif
tandingan.
- Pengambilan keputusan merupakan tindakan mental dari tindakan ini harus diubah
menjadi tindakan fisik.
- Pengambilan keputusan yang efektif membutuhkan waktu yang cukup lama.
- Diperlukan pengambilan keputusan yang praktis untuk mendapatkan hasil yang
lebih baik.
- Setiap keputusan hendaknya dilembagakan agar diketahui keputusan itu benar.
- Setiap keputusan merupakan tindakan permulaan dari serangkaian kegiatan mata
rantai berikutnya.

Empat cara dapat ditempuh oleh seorang manajer untuk mencari dan menemukan
berbagai alternatif baru, yaitu / Cara yang ditempuh manajer untuk mencari dan
menemukan alternatif baru :
- Keterbukaan terhadap ide baru, pendapat baru dan perkembangan baru.
- Menyusun suatu daftar pertanyaan yang perlu ditanyakan.
- Menggunakan insiden kritis yang terjadi di masa lalu.
- Mencatat semua ide yang tumbuh dan berkembang.

METODE PENGAMBILAN KEPUTUSAN


1. Kewenangan Tanpa Diskusi (Authority Rule Without Discussion)
- Metode pengambilan keputusan ini seringkali digunakan oleh para pemimpin
otokratik atau dalam kepemimpinan militer. Metode ini memiliki beberapa
keuntungan, yaitu cepat, dalam arti ketika organisasi tidak mempunyai waktu
yang cukup untuk memutuskan apa yang harus dilakukan.
- Selain itu, metode ini cukup sempurna dapat diterima kalau pengambilan
keputusan yang dilaksanakan berkaitan dengan persoalan-persoalan rutin yang
tidak mempersyaratkan diskusi untuk mendapatkan persetujuan para
anggotanya. Namun demikian, jika metode pengambilan keputusan ini terlalu
sering digunakan, ia akan menimbulkan persoalan-persoalan, seperti munculnya
ketidak percayaan para anggota organisasi terhadap keputusan yang ditentukan
pimpinannya, karena mereka kurang bahkan tidak dilibatkan dalam proses
pengambilan keputusan.
- Pengambilan keputusan akan memiliki kualitas yang lebih bermakna, apabila
dibuat secara bersama-sama dengan melibatkan seluruh anggota
kelompok,daripada keputusan yang diambil secara individual.

2. Pendapat Ahli (expert opinion)


- Pendapat Ahli (expert opinion)
- Kadang-kadang seorang anggota organisasi oleh anggota lainnya diberi predikat
sebagai ahli (expert), sehingga memungkinkannya memiliki kekuatan dan
kekuasaan untuk membuat keputusan. Metode pengambilan keputusan ini akan
bekerja dengan baik, apabila seorang anggota organisasi yang dianggap ahli
tersebut memang benar-benar tidak diragukan lagi kemampuannya dalam hal
tertentu oleh anggota lainnya.
- Dalam banyak kasus, persoalan orang yang dianggap ahli tersebut bukanlah
masalah yang sederhana, karena sangat sulit menentukan indikator yang dapat
mengukur orang yang dianggap ahli (superior).
- Ada yang berpendapat bahwa orang yang ahli adalah orang yang memiliki
kualitas terbaik; untuk membuat keputusan, namun sebaliknya tidak sedikit pula
orang yang tidak setuju dengan ukuran tersebut. Karenanya, menentukan apakah
seseorang dalam kelompok benar-benar ahli adalah persoalan yang rumit.

3. Kewenangan Setelah Diskusi (authority rule after discussion)


- Sifat otokratik dalam pengambilan keputusan ini lebih sedikit apabila
dibandingkan dengan metode yang pertama. Karena metode authority rule after
discussion ini pertimbangkan pendapat atau opini lebih dari satu anggota
organisasi dalam proses pengambilan keputusan.
- Dengan demikian, keputusan yang diambil melalui metode ini akan
meningkatkan kualitas dan tanggung jawab para anggotanya disamping juga
munculnya aspek kecepatan (quickness) dalam pengambilan keputusan sebagai
hasil dari usaha menghindari proses diskusi yang terlalu meluas. Dengan
perkataan lain, pendapat anggota organisasi sangat diperhatikan dalam proses
pembuatan keputusan, namun perilaku otokratik dari pimpinan, kelompok masih
berpengaruh.
- Metode pengambilan keputusan ini juga mempunyai kelemahan, yaitu pada
anggota organisasi akan bersaing untuk mempengaruhi pengambil atau pembuat
keputusan. Artinya bagaimana para anggota organisasi yang mengemukakan
pendapatnya dalam proses pengambilan keputusan, berusaha mempengaruhi
pimpinan kelompok bahwa pendapatnya yang perlu diperhatikan dan
dipertimbangkan.

MATERI 5
TEORI PENGAMBILAN KEPUTUSAN

MODEL PENGAMBILAN KEPUTUSAN

Keputusan dalam aktifitas management Science


- Tanggung jawab pengambilan keputusan berada di tangan Manajemen.
- Pengambilan keputusan tidak lepas dari aktifitas Sains Manajemen.
- Manajemen Sains adalah aplikasi metode ilmiah dalam masalah yang kompleks dan
sistem manajemen yang besar atas manusia, mesin, material, dan dana dalam industri,
bisnis, pemerintah, dan militer. (Definisi dari Operational Research of Great Britain).
- Manajemen Sains berkenaan dengan pengambilan keputusan secara ilmiah,
bagaimana membuat model yang terbaik, dan membutuhkan alokasi sumber daya
yang terbatas. (Definisi dari Operations Research Society of America)
Rasionalitas Pengambilan Keputusan
- SUATU KEPUTUSAN DISEBUT RASIONAL SECARA OBYEKTIF ADALAH
BILA KEPUTUSAN TERSEBUT DAPAT MEMAKSIMUMKAN NILAI-NILAI
TERTENTU DALAM SITUASI TERTENTU.
- SUATU KEPUTUSAN ADALAH RASIONAL SECARA SENGAJA BILA
PENYESUAIAN SARANA TERHADAP HASIL AKHIR MERUPAKAN PROSES
YANG DILAKUKAN SECARA SADAR.
- SUATU KEPUTUSAN ADALAH RASIONAL SECARA
ORGANISASIONALDALAM ARTI BAHWA KEPUTUSAN TERSEBUT
DIARAHKAN PADA TUJUAN ORGANISASI, DAN RASIONAL SECARA
PRIBADI BILA KEPUTUSAN DIRAHKAN KE TUJUAN INDIVIDUAL.

MODEL-MODEL PENGAMBILAN KEPUTUSAN


- Terdapat beberapa model deskriptif perilaku rasionalitas pilihan.
- Model ini dimaksudkan untuk menggambarkan secara teoritis dan realistis bagaimana
para manajer mengambil keputusan.
- Model secara khusus berusaha menetukan pada derajat mana para pembuat keputusan
manajemen adalah rasional.
- Kerangka model mulai dari rasionalitas penuh, dalam kasus ini model ekonomi
sampai irrasionalitas penuh dalam kasus sosial.

Terdapat Enam (6) Model Pengambilan Keputusan Manajemen, yaitu :

1. MODEL EKONOMI

Dikemukakan oleh ahli ekonomi klasik dimana keputusan orang itu rasional, yaitu
berusaha mencapai pendapatan marjinal sama dengan biaya marjinal untuk memperoleh
keuntungan maksimum.

2. MODEL MANUSIA MOBICENTRIK

Dikemukakan oleh JENNINGS, dimana perubahan merupakan nilai utama sehingga


selalu harus bergerak bebas mengambil keputusan.

3. MODEL PENGUSAHA BARU

Dikemukakan oleh WRIGHT MILLS, bersifat kompetitif.

4. MODEL MANUSIA ADMINISTRATIF


Dikemukakan oleh SIMON, dimana orang tidak menginginkan maksimalisasi tetapi
cukup keuntungan (LABA) yang memuaskan (satisficing profit).

5. MODEL MANUSIA ORGANISASI

Dikemukakan oleh W.F. WHYTE, yang sifatnya setia dan penuh kerjasama dalam
pengambilan keputusan.

6. MODEL SOSIAL

Dikemukakan oleh FREUD, VEBLEN

Dimana orang tua sering tidak rasional dalam mengambil keputusan diliputi perasaan,
emosi dan situasi di bawah sadar.

Model PRESKRIPTIF dan DESKRIPTIF

DIKEMUKAKAN OLEH B. AUBREY FISHER, 1974 :

■ MODEL PRESKRIPTIF
Pemberian resep perbaikan, didasarkan pada proses yang ideal.
Model ini menerangkan bagaimana kelompok seharusnya mengambil keputusan.

-------------------------------------------------------------------------------------------------------

■ MODEL DESKRIPTIF
Menerangkan bagaimana kelompok mengambil keputusan tertentu, didasarkan pada
realitas observasi.
Diperkenalkan oleh BALES
Langkah dalam Model Deskriptif :
1. ORIENTASI
yaitu menentukan bagaimana situasi yang dihadapi.
2. EVALUASI
yaitu menentukan sikap yang perlu diambil.
3. PENGAWASAN
yaitu menentukan apa yang harus dilakukan untuk menghadapi
situasi tersebut.
4. BERSANGKUTAN DGN MASALAH PENGAMBILAN KEPUTUSAN
5. MASALAH PENGENDALIAN KETEGANGAN YANG TIMBUL
6. MASALAH INTEGRASI

PENJELASAN :

Orientasi menentukan bagaimana situasi yang dihadapi, evaluasi menentukan sikap


yang perlu diambil dan pengawasan menentukan apa yang harus dilakukan untuk
menghadapi situasi seperti itu.

MODEL SPIRAL
- Dimana suatu anggota mengemukakan satu konsep dan anggota lain mengadakan
reaksi SETUJU atau TIDAK SETUJU, kemudian dikembangkan lebih lanjut, atau
dilakukan revisi, dst.
- Dengan demikian akan terjadi proses kumulatif, progresif dan terus menerus
merubah konsep, dan akhirnya para anggota menyetujui proses yang diambil.
- Kesimpulan : BAHWA DALAM PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN INI
MUNCUL PARA PIMPINAN YANG NANTINYA MEMBAWA ORGANISASI
KE ARAH YANG LEBIH BAIK

Model Pengambilan Keputusan (Tambahan dari Google)

1.  Rasional,  model perilaku manusia berdasarkan keyakinan bahwa orang-orang, organisasi,


dan bangsa menjalankan kalkulasi pemaksimalan nilai, yang secara mendasar
konsisten.

Pengambialan keputusan yang rasional merukan proses yang komplek.


Tahapan rasional decision making proses:

a.   Mengenal permasalahan.

b.  Definisikan tujuan.

c.   Kumpulkan data yang relevan.

d.  Identifikasi alternative yang memungkinkan (feasible).

e.   Seleksi kriteria untuk pertimbangan alternative terbaik.


f.   Modelkan hubungan antara kriteria, data, dan alternative.

g.  Prediksi hasil dari semua alternative.

h.  Pilih alternative terbaik.

2.  Organisasional,  model-model pengambilan keputusan yang memperhitungkan


karakteristik politik dan structural dari organisasi.

3.  Birokrasi,  apapun yang dilakukan organisasi adalah hasil dari rutinitas dan proses bisnis
yang terasah oleh penggunaan aktif selama bertahun-tahun.

4.  Keputusan klasik (classical dision),  berpandangan bahwa manager bertindak dalam


kepastian. Merupakan model yang sangat
rasional untuk pembuatan keputusan manajerial.

5.  Keputusan administrasi, menurut Herbert Simon, manager dalam pengambilan


keputusan menghadapi 3 kondisi:

a.   Informasi tidak sempurna, dan tidak lengkap.

b.  Rasionalitas yang terbatas (bounded rasionality).

c.   Cepat puas (satisfice).

MATERI 6
TEORI PENGAMBILAN KEPUTUSAN

POHON KEPUTUSAN

Pengertian atau Definisi Pohon Keputusan


- Penggunaan pohon keputusan dimaksudkan untuk lebih memudahkan pihak manajer
dalam melihat keputusan yang diambil secara lebih terang dan sederhana.
- Pohon yang dalam analisis pemecahan masalah pengambilan keputusan adalah
pemetaan mengenai alternatif-alternatif pemecahan masalah yang dapat diambil dari
masalah tersebut.
- Pohon tersebut juga memperlihatkan faktor-faktor kemungkinan/probablitas yang
akan mempengaruhi alternatif-alternatif keputusan tersebut, disertai dengan estimasi
hasil akhir yang akan didapat bila kita mengambil alternatif keputusan tersebut.
- Pohon keputusan adalah gambaran skematik dari alternatif yang rersedia bagi
pengambil keputusan dan kemungkinan hasilnya. Istilah pohon keputusan diambil
dari bentuk diagramnya yang memiliki cabang dan ranting seperti halnya suatu
pohon. Pohon Keputusan memiliki fungsi yang sama dengan tabel keputusan, namun
biasanya lebih sesuai untuk situasi analisis yang memiliki keputusan berjenjang.
- Pohon keputusan merupakan salah satu metode yang digunakan pada data 
mining. Metode pohon keputusan mengubah fakta yang sangat besar menjadi pohon
keputusan yang  merepresentasikan rule.  Pohon  keputusan  adalah  salah  satu 
metode klasifikasi yang paling populer karena mudah untuk diinterpretasikanoleh
manusia
- Pohon keputusan ialah suatu diagram berupa pohon bercabang-cabangyang
menggambarkan hubungan antara alternatif keputusan/tindakan dengan kejadian-
kejadian tidak pasti yang melingkupi setiap alternatif dan hasil alternatif keputusan
yang dipilih..
- Konsep dari pohon  keputusan  adalah  mengubah 
- data  menjadi model pohon  keputusan (decision tree) dan aturan-aturan (rule).

Data Pohon Keputusan Rule

 Data dalam Pohon Keputusan :


Data  dalam  pohon  keputusan  biasanya  dinyatakan  dalam  bentuk  tabel  dengan
atribut  dan record. 
Atribut  menyatakan  suatu  parameter yang  dibuat sebagai  kriteria dalam
pembentukan tree.  Misalkan,untuk  menentukan bermain  tenis atau  tidak, kriteria 
yang  diperhatikan  adalah  cuaca,  angin  dan  temperatur.  Salah satu atribut
meruapakan atribut yang menyatakan data solusi per item data yang disebut dengan
target atribut. Atribut memiliki nilai-nilai yang dinamakan dengan instance. Misalkan
atribut cuaca mempunyai instances berupa cerah, berawan,dan hujan.

 Pohon keputusan dalam aturan keputusan (decision rule)


Pohon keputusan dalam aturan keputusan (decision rule) merupakan metodologi data
mining yang banyak diterapkan sebagai solusi untuk klasifikasi. Decision tree
merupakan suatu metode klasifikasi yang menggunakan struktur pohon, dimana setiap
node merepresentasikan atribut dan cabangnya merepresentasikan nilai dari atribut,
sedangkan daunnya digunakan untuk merepresentasikan kelas. Node teratas dari
decision tree ini disebut dengan root.

 Tiga Jenis Node dalam Pohon Keputusan.


1. Akar
Merupakan node teratas, pada node ini tidak ada input dan dapat tidak mempunyai
output atau dapat mempunyai output lebih dari satu.
2. Internal node
Merupakan node percabangan, pada node ini hanya terdapat satu input dan
mempunyai output minimal dua.
3. Daun
Merupakan node akhir atau terminal node, pada node ini hanya terdapat satu input dan
tidak mempunyai output (simpul terminal).

BENTUK POHON KEPUTUSAN

 Pohon  keputusan  merupakan  himpunan  aturan  IF………THEN. 


Setiap path dalam tree dihubungkan dengan sebuah aturan, dimana premis terdiri atas
sekumpulan node-node yang  ditemui,  dan  kesimpulan  dari  aturan terdiri  atas 
kelas  yang  terhubung  dengan leaf dari path.
MANFAAT POHON KEPUTUSAN
- Manfaat utama dari penggunaan pohon keputusan adalah kemampuannya untuk
mem-break down proses pengambilan keputusan yang kompleks menjadi lebih
simpel sehingga pengambil keputusan akan lebih menginterpretasikan solusi dari
permasalahan.
- Pohon Keputusan juga berguna untuk mengeksplorasi data, menemukan hubungan
tersembunyi antara sejumlah calon variabel input dengan sebuah variabel target.
- Pohon keputusan memadukan antara eksplorasi data dan pemodelan, sehingga
sangat bagus sebagai langkah awal dalam proses pemodelan bahkan ketika 
dijadikan sebagai model akhir dari beberapa teknik lain. Sering terjadi tawar
menawar antara keakuratan model dengan transparansi model.
- Dalam beberapa aplikasi, akurasi dari sebuah klasifikasi atau prediksi adalah satu-
satunya hal yang ditonjolkan, misalnya sebuah perusahaan direct mail membuat
sebuah model yang akurat untuk memprediksi anggota mana yang berpotensi untuk
merespon permintaan, tanpa memperhatikan bagaimana atau mengapa model
tersebut bekerja.

Tahapan Pembentukan Pohon Keputusan

1. Konstruksi pohon diawali dengan pembentukan akar (terletak paling atas). Kemudian
data dibagi berdasarkan atribut-atribut yang cocok untuk dijadikan daun.

2. Pemangkasan pohon (tree pruning) yaitu mengidentifikasikan dan membuang cabang


yang tidak diperlukan pada pohon yang telah terbentuk. Hal ini dikarenakan pohon
keputusan yang dikontruksi dapat berukuran besar, maka dapat disederhanakan dengan
melakukan pemangkasan berdasarkan nilai kepercayaan (confident level). Pemangkasan
pohon dilakukan selain untuk pengurangan ukuran pohon juga bertujuan untuk
mengurangi tingkat kesalahan prediksi pada kasus baru dari hasil pemecahan yang
dilakukan dengan divide and conquer. Pruning ada dua pendekatan yaitu :

a. Pre-pruning yaitu menghentikan pembangunan suatu subtree lebih awal (dengan


memutuskan untuk tidak lebih jauh mempartisi data training). Saat seketika berhenti,
maka node berubah menjadi leaf (node akhir). Node akhir ini menjadi kelas yang paling
sering muncul di antara subset sampel.

b. Post-pruning yaitu menyederhanakan tree dengan cara membuang beberapa cabang


subtree setelah tree selesai dibangun. Node yang jarang dipotong akan menjadi leaf
(node akhir) dengan kelas yang paling sering muncul.

3. Pembentukan aturan keputusan yaitu membuat aturan keputusan dari pohon yang telah
dibentuk. Aturan tersebut dapat dalam bentuk if — then diturunkan dari pohon keputusan
dengan melakukan penelusuran dari akar sampai ke daun. Untuk setiap simpul dan
percabangannya akan diberikan di if, sedangkan nilai pada daun akan ditulis di then.
Setelah semua aturan dibuat maka aturan dapat disederhanakan atau digabung.

DECISION TREE
Decision tree adalah suatu model klasifikasi yang paling populer karena mudah
diinterpretasikan oleh manusia. Banyak algoritma yang dapat digunakan dalam
pembentukan pohon keputusan seperti ID3, C4.5, CART, dan GUIDE.
Algoritma decision tree banyak digunakan dalam proses data mining karena
memiliki beberapa kelebihan :
1. Mudah mengintegrasikan dengan sistem basis data.
2. Memiliki ketelitian yang baik.
3. Dapat menemukan gabungan tak terduga dari suatu data.
4. Daerah pengambilan keputusan yang sebelumnya kompleks dan sangat global dapat
diubah menjadi lebih sederhana dan spesifik.
5. Dapat melakukan eliminasi untuk perhitungan-perhitungan yang tidak diperlukan.
Karena ketika menggunakan metode ini maka sampel hanya diuji berdasarkan kriteria
atau kelas tertentu.
6. Fleksibel untuk memilih fitur dari internal node yang berbeda, fitur yang terpilih akan
membedakan suatu kriteria dibandingkan kriteria yang lain dalam node yang sama.

KEKURANGAN POHON KEPUTUSAN


Kekurangan pohon keputusan adalah.

1. Terjadi overlap terutama ketika kelas-kelas dan kriteria yang digunakan jumlahnya
sangat banyak. Hal tersebut juga dapat menyebabkan meningkatnya waktu pengambilan
keputusan dan jumlah memori yang diperlukan.
2. Pengakumulasian jumlah error dari setiap tingkat dalam sebuah pohon keputusan yang
besar.
3. Kesulitan dalam mendesain pohon keputusan yang optimal.
4. Hasil kualitas keputusan yang didapatkan dari metode pohon keputusan sangat
bergantung pada bagaimana pohon tersebut didesain.

Data Mining – Konsep Pohon Keputusan


Model Pohon Keputusan
- Pohon keputusan adalah model prediksi menggunakan struktur pohon atau struktur
berhirarki.
- Contoh dari pohon keputusan pembeli komputer dapat dilihat di Gambar berikut ini.

• Disini setiap percabangan menyatakan kondisi yang harus dipenuhi dan tiap ujung
pohon menyatakan kelas data. Contoh di Gambar di atas adalah identifikasi pembeli
komputer, dari pohon keputusan tersebut diketahui bahwa salah satu kelompok yang
potensial membeli komputer adalah orang yang berusia di bawah 30 tahun dan juga
pelajar.
• Setelah sebuah pohon keputusan dibangun maka dapat digunakan untuk
mengklasifikasikan record yang belum ada kelasnya.
• Dimulai dari node root, menggunakan tes terhadap atribut dari record yang belum ada
kelasnya tersebut lalu mengikuti cabang yang sesuai dengan hasil dari tes tersebut,
yang akan membawa kepada internal node (node yang memiliki satu cabang masuk
dan dua atau lebih cabang yang keluar), dengan cara harus melakukan tes lagi
terhadap atribut atau node daun. Record yang kelasnya tidak diketahui kemudian
diberikan kelas yang sesuai dengan kelas yang ada pada node daun.
• Pada pohon keputusan setiap simpul daun menandai label kelas. Proses dalam pohon
keputusan yaitu mengubah bentuk data (tabel) menjadi model pohon (tree) kemudian
mengubah model pohon tersebut menjadi aturan (rule).

CONTOH GAMBAR POHON KEPUTUSAN


-----------------------------------------------------------------------------------------------------------

----------------------------------------------------------------------------------------------------------------

MATERI 6
TEORI PENGAMBILAN KEPUTUSAN

RISK PROFIL

Pengertian Resiko / Pengertian Risiko / Definisi Resiko


- Risiko adalah bahaya, akibat atau konsekuensi yang dapat terjadi akibat sebuah
proses yang sedang berlangsung atau kejadian yang akan datang. Dalam bidang
asuransi, risiko dapat diartikan sebagai suatu keadaan ketidakpastian, di mana jika
terjadi suatu keadaan yang tidak dikehendaki dapat menimbulkan suatu kerugian
- Risiko adalah bagian tak terpisahkan dari kehidupan manusia, ada pepatah
mengatakan tak ada hidup tanpa risiko. Risiko dapat ditafsirkan sebagai bentuk
ketidakpastian tentang suatu keadaan yang akan terjadi nantinya (future) dengan
keputusan yang diambil berdasarkan berbagai pertimbangan pada saat ini.

Pengertian Resiko Menurut Para Ahli / Resiko Menurut Para Ahli


- Menurut Arthur Williams Dan Richard, M.H.
Resiko merupakan suatu variasi dari hasil-hasil yang dapat terjadi selama priode
tertentu.
- Menurut A. Abas Salim
Resiko merupakan ketidaktentuan “uncertainty” yang mungkin melahirkan peristiwa
kerugian “loss”.
- Menurut Soekarto
Risiko merupakan ketidakpastian atas terjadinya suatu peristiwa.
- Menurut Herman Darmawi
Resiko merupakan probabilitas suatu hasil yang berbeda dengan yang diharapkan.
- Menurut Prof Dr.Ir. Soemarno, M.S.
Suatu kondisi yang timbul karena ketidakpastian dengan seluruh konsekuensi tidak
menguntungkan yang mungkin terjadi disebut resiko
- Menurut Sri Redjeki Hartono
Resiko merupakan suatu ketidakpastian di masa yang akan datang tentang kerugian.
- Menurut Subekti
Resiko kewajiban memikul kerugian yang disebabkan karena suatu kejadian diluar
kesalahan salah satu pihak.
- Menurut Ahli Statistik
Resiko merupakan derjat penyimpangan sesuatu nilai disekitar suatu posisi sentral
atau di sekitar titik rata-rata.
- Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia)
Resiko merupakan kemungkinan terjadinya peristiwa yang dapat merugikan
perusahaan.
- Menurut Isto
Resiko merupakan bahaya yang dapat terjadi akibat sebuah proses yang sedang
berlangsung atau kejadian yang akan datang.
- Menurut Joel G. Siegel dan Jae K. Shim
Joel G. Siegel dan Jae K. Shim, menedefinisikan Resiko pada tiga hal, yaitu :
1. Keadaan yang mengarah kepada sekumpulan hasil khusus, dimana hasilnya dapat
diperoleh dengan kemungkinan yang telah diketahui oleh pengambil keputusan
2. Variasi dalam keuntungan, penjualan, atau variabel keungan lainnya
3. Kemungkinan dari sebuah masalah keuangan yang mempengaruhi kinerja operasi
perusahaan atau posisi keuangan seperti resiko ekonomi, ketidakpastian politik
dan masalah industri.
- Menurut David K Eitman, Arthur I. Stone Hill dan Michael H. Moffett
(pengertian resiko dasar)
Mengatakan bahwa risiko dasar adalah the msimaching of interest rate base for
assocaited assets and liabilities (ketidaksesuaian suku bunga dasar untuk aset dan
kewajiban terkait).

KESIMPULAN dari beberapa DEFINISI RESIKO diatas :

- Jadi, Risiko dapat ditafsirkan sebagai bentuk ketidakpastian tentang suatu keadaan
yang akan terjadi nantinya (future) dengan keputusan yang diambil berdasarkan
berbagai pertimbangan pada saat ini.
- Dari definisi-definsi tersebut dapat disimpulkan bahwa risiko dalam hal ini selalu
dihubungkan dengan kemungkinan terjadinya sesuatu yang merugi-kan yang tidak
diduga/tidak diinginkan.
Dari hal diatas (kesimpulan) dengan demikian resiko memiliki karakteristik, yaitu :
KARAKTERISTIK RESIKO : 1. Merupakan ketidakpastian atas terjadinya suatu
peristiwa.
2. Merupakan ketidakpastian bila terjadi akan
menimbulkan kerugian.
Wujud Resiko / Wujud dari Resiko / Wujud Risiko

Wujud dari risiko itu dapat bermacam-macam antara lain yaitu :

- Berupa kerugian atas harta/kekayaan atau penghasilan, misalnya diakibatkan oleh


kebakaran, pencurian, pengangguran dan sebagainya.

- Berupa penderitaan seseorang misalnya sakit/cacat karena kecelakaan.

- Berupa tanggung jawab hukum, misalnya risiko dari perbuatan atau peristiwa yang
merigikan orang lain.

- Berupa kerugian karena perubahan keadaan pasar, misalnya terjadinya perubahan


harga, perubahan selera konsumen dan sebagainya.

--------------------------------------------------------------------------------------------

- Pada gambar diatas dapat kita pahami bahwa terdapat suatu hubungan kuat antara
expected return / E(R) dan Risk (σ).
- Berdasarkan gambar diatas terdapat suatu hubungan kuat antara expected return / E(R)
dan Risk (σ).

Dimana setiap titik-titik dan wilayah tersebut dapat kita jelaskan sebagai berikut :

Posisi I : - Posisi I / Posisi Satu adalah dimana E(R) berada di posisi tertinggi dan σ juga
berada di posisi yang tertinggi dalam artian semakin tinggi pengharapan pada
E(R) maka semakin tinggi kemungkinan terjadinya σ. Atau dengan kata lain
disini kondisi maksimalitas E(R) bersifat searah (linier) dengan resiko yang
akan diterima.
- Misalnya, pada saat suatu perusahaan merencanakan untuk menambah
kapasitas atau profit perusahaan akan mengalami peningkatan, namun ini
juga berakibat pada terjadinya peningkatan pada proses produksi untuk
mampu meningkatkan jumlah produksi per unitnya yaitu jika sebelumnya
perusahaan bisa memproduksi 4.000 unit maka sekarang harus ditingkatkan
menjadi 4.700 unit.

Kondisi ini akan menimbulkan beberapa dampak pada resiko


operasional perusahaan seperti:

1. Mesin produksi akan mengalami masa penyusutan dengan cepat karena


dipakai dalam waktu lebih lama dan bersifat mengejar target produksi.

2. Kebutuhan bahan baku yang di butuhkan akan mengalami peningkatan


yang tinggi dan tidak boleh berhenti karena akan mempengaruhi
kelancaran produksi secara tepat waktu

Posisi II : - Posisi II / Posisi kedua adalah dimana E( R) berada pada posisi rendah dan σ
berada pada posisi yang tinggi atau dengan kata lain E(R) dan σ bersifat tidak
searah (non melakukan antisipasi dan menetapkan strategi yang maksimal
guna menghindari semakin terjadinya pergerakan terjadinya kenaikan resiko
yang lebih tinggi, karena semakin tingginya resiko yang terjadi akan
menyebabkan beberapa hal pada perusahaan, misalnya:

1. Peningkatan kerugian perusahaan akan terus bertambah dan lebih jauh


dana cadangan akan lebih banyak terkuras

2. Jika resiko kerugian ini di biarkan terus menerus maka akan menyebabkan
perusahaan berada dalam kondisi financial distress (kesulitan keuangan).

Posisi III : - Posisi III / Posisi Ketiga adalah dimana E(R) berada pada posisi rendah dan σ
juga berada pada posisi yang rendah, atau dengan kata lain E(R) dan σ
bersifat searah (linier).

Posisi IV : - Posisi IV / Posisi Keempat adalah dimana E(R) berada pada posisi tinggi
dan σ berada pada posisi yang rendah atau dengan kata lain E(R) dan σ
bersifat tidak searah (non linier).
Pada kondisi yang seperti ini ada beberapa kondisi dan situasi yang perlu
di cermati atau Hal-hal yang perlu dicermati ketika E(R) berada pada
posisi tinggi dan σ berada pada posisi yang rendah atau dengan kata lain
E(R) dan σ bersifat tidak searah (non linier) atau Hal-hal yang perlu
dicermati terjadi pada Posisi keempat :

1. Resiko sangat sulit diprediksi tapi jika terjadi mampu menempatkan posisi
perusahaan berada pada titik posisi II

2. Kondisi dan situasi ini terjadi pada saat control resiko (risk control)
menjadi lemah karena perusahaan selama ini terbuai oleh profit yang
terus menerus mengalami kenaikan.

3. Semangat kerja under pressure yang dilakukan oleh pihak manajemen


perusahaan tidak lagi seperti berada pada posisi II, dan ini bisa berdampak
pada penurunan kedisiplinan kerja serta target pekerjaan yang harus
dikerjakan.

BENTU-BENTUK RESIKO / BENTUK-BENTUK RISIKO


1. Resiko Murni (Pure Risk) Risiko Murni
Resiko Murni dikelompokan pada tiga tipe / Tipe-tipe Resiko Murni :
- Risiko aset fisik
adalah resiko yang berakibat timbulnya kerugian apada aset fisik sautu
perusahaan/organisasi.
Contohnya kebakaran , banjir, gempa, tsunami, gunung meletus, dll.
- Risiko karyawan
adalah resiko karena apa yang dialami oleh karyawan yang bekerja di
perusahaan/organisasi.
Contohnya, kecelakaan kerja sehingga terganggu aktivitas perusahaan
- Risiko legal
adalah resiko dalam bidang kontrak yang mengecewakan atau kontrak tidak
berjalan sesuai dengan rencana.
Contohnya perselisihan dengan perusahaan lain sehingga adanya persoalan seperti
ganti kerugian
2. Resiko Spekulatif (Speculative Risk) / Risiko Spekulatif
Resiko Spkeluatif dikelompokan pada empat tipe / Tipe-tipe Resiko Spekulatif :
- Risiko pasar
Adalah risiko yang terjadi dari pergerakan harga di pasar. Contohnya harga
saham mengalami penurunan sehingga menimbulkan kerugian
- Risiko kredit
Adalah risiko yang terjadi karena counter party gagal memenuhi kewajibannya
kepada perusahaan. Contohnya timbulnya kredit macet, persentase piutang
meningkat.
- Risiko likuiditas
Adalah risiko karena ketidak mampuan memenuhi kebutuhan kas.
Contohnya kepemilikan kas menurun sehingga tidak mampu mebayar utang
secara tepat yang menyebabkan perusahaan ahrus menjual aset yang dimilikinya.
- Risiko operasional
Adalah risiko yang disebabkan pada kegiatan operasional yang tidak berjalan
dengan lancar.
Contohnya , terjadi kerusakan pada komputer karena berbagai hal termasuk
terkena virus.

MANAJEMEN RESIKO
- Pengertian Manajemen Resiko / Pengertian Manajemen Risiko
 Manajemen risiko adalah proses pengelolaan risiko yang mencakup identifikasi,
evaluasi dan pengendalian risiko yang dapat mengancam kelangsungan usaha atau
aktivitas perusahaan.
 Manajemen risiko merupakan salah satu elemen penting dalam menjalankan bisnis
perusahaan karena semakin berkembangnya dunia perusahaan serta meningkatnya
kompleksitas aktivitas perusahaan mengakibatkan meningkatnya tingkat risiko
yang dihadapi perusahaan.
- Sasaran Utama dari Manajemen Resiko / Sasaran utama Manajemen Risiko
Sasaran utama dari implementasi manajemen risiko adalah melindungi perusahaan
terhadap kerugian yang mungkin timbul. Lembaga perusahaan mengelola risiko
dengan menyeimbangkan antara strategi bisnis dengan pengelolaan risikonya
sehingga perusahaan akan mendapatkan hasil optimal dari operasionalnya.
Jadi, Manajemen resiko adalah suatu bidang ilmu yang membahas tentang
bagaimana suatu organisasi meruapkan ukuran dalam memetakan berbagai
permasalahan yang ada dengan menempatkan berbagai pendekatan manajemen
secara komprehensif dan sistematis.

Tahapan Menjalankan Manajemen Resiko

Menurut Irham Fahmi (2016; 82-84), unutk mengimplemantasikan manajemen resiko


ada bebrapa tahap yang ahrus dilaksanakan oleh suatu perusahaan atau Tahapan dalam
menjalankan Manajemen Resiko menurut Irham Fahmi, yaitu :

1. Identifikasi Resiko
Pada tahap ini pihak manajemen perusahaan melakukan tindakan berupa
mengidentifikasi setiap bentuk risiko yang dialami perusahaan, termasuk bentuk-
bentuk risiko yang mungkin akan dialami oleh perusahaan. Identifikasi ini dilakukan
dengan cara melihat potensi-potensi risiko yang sudah terlihat dan yang akan
terlihat.
2. Mengidentifikasi bentuk-bentuk Resiko
Pada tahap ini diharapkan pihak manajemen perusahaan telah menemukan bentuk
dan format risiko yang dimaksud. Bentuk-bentuk risiko yang diidentifikasi disi telah
mampu dijelaskan secara detail, seperti ciri-ciri risiko dan faktor-faktor timbulnya
risiko tersebut. Pada tahap ini pihak manajemen perusahaan juga sudah mulai
mengumpulkan dan menerima berbagai data-data baik bersifat kualitatif dan
kuantitatif.
3. Menempatkan Ukuran-Ukuran Resiko
Pada tahap ini pihak manajemen perusahaan sudah menempatkan ukuran atau skala
yang dipakai, termasuk rancangan model metodologi penelitian yang akan
digunakan. Data-data yang masuk juga dapat diterima, baik yang berbentuk
kualitatif dan kuantitatif serta pemilihan data dilakukan berdasarkan pendekatan
metodologi yang digunakan. Dengan kepemilikan rancangan metodologi penelitian
yang ada diharapkan pihak manajemen perusahaan telah memiliki fondasi kuat guna
melakukan pengolahan data.
4. Menempatkan Alternatif-Alternatif
Pada tahap ini pihak manajemen perusahaan telah melakukan pengolahan data. Hasil
pengolahan kemudian dijabarkan dalam bentuk kualitatif dan kuantitatif  beserta
akibat-akibat atau pengaruh-pengaruh yang akan timbul juga keputusan tersebut
diambil. Berbagai bentuk penjabaran yang dikemukakan tersebut dipilah dan
ditempatkan sebagai alternatif  keputusan.
5. Menganalisis setiap Alternatif
Pada tahap ini dimana setiap alternatif yang ada selanjutnya dianalisis dan
dikemukakan berbagai sudut pandang serta efek-efek yang mungkin timbul. Dampak
yang mungkin timbul baik secara jangka pendek dan jangka panjang dipaparkan
secara komprehensif dan sistematis, dengan tujuan mampu diperoleh suatu
gambaran secara jelas dan tegas. Kejelasan dan sangat penting guna membantu
pengambilan keputusan secara tepat.
6. Memutuskan Satu Alternatif
Pada tahap ini setelah berbagai alternative dipaparkan dan dijelaskan baik dalam
bentuk lisan dan tulisan oleh para manajemen perusahaan maka diharapkan pihak
manajer perusahaan sudah memiliki pemahaman secara khusus dan mendalam.
Pemilihan satu alternatif  dari berbagai alternatif yang ditawarkan artinya mengambil
alternatif yang terbaik dari berbagai alternatif yang ditawarkan termasuk dengan
menolak berbagai alternatif  lainnya.
Dengan pemilihan satu alternatif sebagai solusi dalam menyelesaikan berbagai
permasalahan diharapkan pihak manajer perusahaan sudah memiliki fondasi kuat
dalam menugaskan pihak manajemen perusahaan untuk bekerja berdasarkan konsep
dan koridor yang ada.
7. Melaksanakan Alternatif yang Dipilih
Pada tahap ini setelah alternatif dipilih dan ditegaskan serta dibentuk tim untuk
melaksanakan ini, maka artinya manajer perusahaan sudah mengeluarkan surat
keputusan (SK) yang dilengkapi dengan rincian biaya. Rincian biaya yang
dialokasikan tersebut telah disetujui oleh bagian keuangan serta otoritas pengambil
penting lainya.
8. Mengontrol Alternatif yang Dipilih
Pada tahap ini alternatif yang dipilih telah dilaksanakan dan pihak tim manajemen
beserta para manajer perusahaan. Tugas utama manajer perusahaan adalah
melakukan kontrol yang maksimal guna menghindari timbulnya berbagai risiko
yang tidak diinginkan.
9. Mengevaluasi Jalannya Alternatif yang Dipilih
Pada tahap ini setelah alternatif dilaksanakan dan control dilakukan maka
selanjutnya pihak tim manajemen secara sistematis melaporkan kepada pihak
manajer perusahaan. Pelaporan tersebut berbentuk data yang bersifat fundamental
dan teknikal serta dengan tidak mengesampingkan informasi yang bersifat lisan.
Tujuan melakukan evaluasi dari alternatif yang dipilih tersebut adalah bertujuan agar
pekerjaan tersebut dapt terus dilakasankan sesuai dengan yang direncanakan.

MENGELOLA RESIKO / PENGELOLAAN RESIKO


Pada dasarnya resiko itu dapat dikelola dengan empat cara / Empat cara mengelola
Resiko, yaitu :
 Memperkecil resiko, dengan cara tidak memperbesar setiap keputusan yang
mengandung resiko tinggi tapi membatasi atau meminimalisirnya di luar kontrol
pihak manajemen.
 Mengalihkan resiko, dengan cara resiko yang kita terima dilaikan ketempat lain
sebagian seperti dengan mengasuransikan bisnis guna menghindari/ mengurangi
terjadinya risiko

 Mengontrol resiko, dengan cara melakukan kebijakan meng-antisipasi terhadap


timbulnya risiko sebelum risiko itu terjadi

 Pendanaan resiko, keutusan yang menyangkut dengan penyediaan sejumlah dana


sebagai cadangan (reserve) guna mengantisipasi timbulnya risiko di kemudian hari.

MANFAAT MANAJEMEN RESIKO


1. Perusahaan memiliki ukuran kuat sebagai pijakan dalam mengambil setiap
keputusan, sehingga para manajer lebih berhati-hati (prudent) dan selalui
mendapatkan ukuran-ukuran dalam bebrbagai keputusan
2. Mampu memberi arah bagi suatu perusahaan dalam melihat pengaruh –pengaruh
yang mungkin timbul baik secara jangka pendek dan jangka panjang
3. Mendorong para manajer dalam mengambil keputusan untuk selalu menghindari
resiko dan menghindari dari pengaruh terjadinya kerugian, khususnya kerugian dari
segi finansial

4. Memungkinkan perusahaan memperoleh resiko kerugian yang minimim

5. Dengan konsep manajemen risiko (risk management) yang dirancang secara detail
maka perusahaan telah membangun arah dan mekanisme secara berkelanjutan
(sutainable)

MENGENAL PORTOFOLIO DAN RISIKO INVESTASI


- Dalam berivestasi di pasar keuangan, portofolio adalah salah satu aspek yang tidak
bisa dipandang sebelah mata.
- Portofolio akan menentukan imbal hasil (return) yang Anda inginkan agar optimal.
Ada tiga faktor utama yakni modal, tujuan dan risiko.
Pengertian Portofolio menurut pakar keuangan Ellen May :
- Pakar keuangan saham Ellen May mengungkapkan, portofolio secara sederhana bisa
disebut kumpulan aset investasi, bisa berupa properti , deposito, saham, emas,
obligasi, atau instrumen lainnya.
Pengertian Portofolio Saham menurut pakar keuangan Ellen May :
- Portofolio saham adalah kumpulan aset investasi berupa saham, baik yang dimiliki
perorangan atau perusahaan
Pengertian Manajemen Portofolio :
- Manajemen portofolio, yakni cara mengelola kumpulan aset untuk mencapai tujuan
investasi. Salah satu cara mengelola portolio adalah dengan meminimalkan resiko.
“Sebelum melakukan manajemen portofolio, sebaiknya Anda cek dulu profil investasi
masing-masing,” kata Founder Ellen May Institute ini.
Ellen mengungkapkan, dalam berinvestasi perlu memperhatikan COR yakni
Capital (modal), Objective (obyektif), dan Risk (risiko) atau Hal-Hal yang Perlu
Diperhatikan dalam berinvestasi menurut Ellen :
- Capital (modal)
Bagi Anda yang memiliki capital (modal) kecil, sebaiknya digunakan untuk investasi,
bukan untuk trading saham karena kurang likuid. “Modal kecil juga membuat
pemilihan saham terbatas dan perlu memperhitungkan biaya trading karena otomatis
fee akan lebih besar
- Objective atau tujuan (Objektif)
Artinya dalam membeli saham harus memiliki tujuan yang jelas dan bagus seperti
untuk tabungan anak atau dana pensiun, investasi tahunan dengan metode menabung
saham. Menabung saham bisa dianalogikan secara sederhana layaknya mengelola
reksa dana.
- Profil Risk
Faktor yang ketiga dalam mengelola portofolio adalah profil resiko (risk). Poin utama
dalam profil risiko adalah seberapa besar komitmen Anda untuk meminimalkan
resiko. Investasi atau trading saham bukan orang yang berani ambil resiko, tapi justru
orang yang disiplin membatasi resiko.
Profil risiko sangat berhubungan dengan karakteristik investor, yakni tipe
konservatif, moderat dan agresif atau,
Tipe-Tipe Investor yang berhubungan dengan Profil Risiko :
1. Investor Konservatif
Investor yang cenderung menghindari resiko dengan mencari sesuatu yang aman.
Biasanya tipe investor ini adalah para pensiunan yang hanya ingin mendapatkan
penghasilan tambahan dari saham. Investor konservatif biasanya memilih saham
dengan fundamental bagus dan menyimpan dalam jangka panjang. Para investor
konservatif tidak terlalu suka dengan fluktuasi.
2. Investor Moderat
yaitu investor yang memiliki tingkat toleransi resiko lebih tinggi, asalkan imbal
hasilnya sepadan. Tipe investor moderat memiliki kemampuan menanggung
resiko sedang, namun ekspektasi imbal hasil lebih besar dari deposito misalnya
(10 persen-20 persen per tahun).
3. Investor Agresif
Adalah investor yang cenderung aktif melakukan spekulasi beli dan jual saham.

Yang sering terjadi adalah banyak investor ingin mendapatkan untung besar tapi tidak
mau membatasi resiko. Padahal dalam investasi berlaku prinsip High Risk High
Return. Investasi yang menawarkan imbal hasil tinggi, tentu memiliki risiko
tinggi.

 Adapun risiko itu sejalan dengan tingkat pengetahuan investor.


Semakin teredukasi dan semakin tinggi jam terbang investor, risiko akan
mengecil. Semakin kecil bingkai waktu investasi, semakin besar risikonya. Oleh
karena itu pemula sebaiknya mulai dari bingkai waktu panjang dulu.
 Kita harus bisa menemukan kerugian potensial yang mungkin terjadi dan mencari cara
untuk menangani risiko tersebut. Dunia bisnis pun tak luput dari ketidakpastian.
Ketidakpastian dalam dunia bisnis akan menyebabkan terjadinya risiko bisnis.
Perusahaan merencanakan untuk menggencarkan promosi produknya dengan harapan
penjualanya dapat meningkat. Dengan analisis yang mendalam diperkirakan penjualan
setelah adanya promosi besar-besaran tersebut dapat meningkat sebanyak 20%.
 Tetapi kenyataanya penjualan hanya dapat meningkat 10%. Ini merupakan salah satu
bentuk risiko yang terjadi dalam dunia bisnis. Risiko dalam bisnis tidak bisa diabaikan
begitu saja. Perusahaan perlu menganalisis kemungkinan kerugian potensi dalam
bisnisnya tersebut kemudian mengevaluasi dan mencari cara untuk
menanggulanginya.
 Dengan demikian diharapkan bisnis yang dijalaninya dapat sukses meraih tujuan
dengan mudah. Risiko merupakan sesuatu yang pasti akan terjadi ketika kita
melakukan suatu tindakan.
PENGERTIAN RISIKO :
Risiko adalah berbagai kemungkinan yang terjadi pada periode tertentu. Risiko sering
dikaitkan dengan kerugian. Jadi risiko adalah ketidakpastian yang mungkin
melahirkan kerugian atau peluang terjadi sesuatu yang bad outcame.
MATERI 7
TEORI PENGAMBILAN KEPUTUSAN

ANALISIS SENSITIVITAS
Definisi Analisis Sensitivitas / Pengertian Analisis Sensitivitas
- Analisis sensitivitas adalah ilmu yang mempelajari tentang bagaimana
ketidakpastian dalam model atau sistem matematika dapat di bagi ke berbagai sumber
ketidakpastian dalam inputnya.
- Atau bisa disebut juga penelitian tentang kemungkinan perubahan dan kesalahan
potensial dan pengaruh terhadap kesimpulan yang di tarik dari model analisis
sensitivitas, analisis sensitivitas bisa dilakukan dengan mudah karena mudah di
mengerti.

- Ini mungkin teknik yang paling berguna dan paling banyak digunakan untuk peneliti
yang ingin mendukung pengambilan keputusan.
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------
- Analisis sensitivitas adalah teknik yang digunakan untuk menentukan bagaimana
perbedaan nilai variabel independen mempengaruhi variabel dependen tertentu
berdasarkan seperangkat asumsi yang diberikan. Teknik ini digunakan dalam batas-
batas tertentu yang bergantung pada satu atau lebih variabel input, seperti efek
perubahan suku bunga terhadap harga obligasi.
- Analisis sensitivitas menyediakan metode untuk menilai jumlah risiko yang terlibat
dalam proyek yang diusulkan, perhitungan dampak variasi pada komponen proyek
yang dapat diukur, serta membantu manajemen mengidentifikasi potensi jebakan.
- Manajemen juga dapat menggunakan analisis sensitivitas untuk mengidentifikasi
komponen dari suatu rencana yang jika ada sedikit perubahan maka akan
mempengaruhi hasil sebuah proyek.
Analisis Sensitivitas Secara UMUM :
Secara umum, sensitivity analysis atau analisis sensitivitas adalah sebuah studi mengenai
ketidakpastian pada hasil sebuah sistem atau model matematika (baik itu dalam bentuk
numerik atau yang lainnya) dapat disebabkan oleh sumber ketidakpastian yang berbeda-
beda.

Bidang Ilmu yang memanfaatkan penggunaan ANALISIS SENSITIVITAS :


- Biologi
- Geografi
- Ekonomi
- Teknik
Arti penggunaan analisis sensitivitas di Bidang Ekonomi :
Analisis sensitivitas merupakan sebuah metode yang menentukan bagaimana
nilai-nilai berbeda dari sebuah variabel independen mempengaruhi variabel dependen
tertentu di bawah asumsi-asumsi yang telah diberikan
Pengaplikasian metode ini dilakukan pada batas-batas spesifik yang tergantung
pada satu variabel input atau lebih. Misalnya pada pengaruh perubahan suku bunga
(variabel independen) pada harga obligasi (variabel dependen).

Pengertian Analisis Sensitivitas Menurut Pakar / Pengertian Analisis Sensitivitas


Menurut Para Ahli
- Gittinger 1986
Analisis sensitivitas adalah analisis untuk dapat melihat efek yang akan terjadi karena
perubahan keadaan
- Kasmir, 2010
Analisis sensitivitas merupakan analisis yang dilakukan untuk mengetahui akibat dari
perubahan parameter-parameter produksi terhadap perubahan kinerja sistem produksi
dalam menghasilkan keuntungan.
- Giatman, 2007
Sensitivity analysis bukan merupakan metode pengukuran kelayakan suatu proyek,
analisis ini hanya merupakan alat bantu untuk menguji sensitivity perhitungan NPV
dan IRR apabila ada satu asumsi yang berubah sedangkan asumsi lainnya dianggap
tetap. Perubahan asumsi menyebabkan estimasi arus kas berubah. Hasil dari analisis
ini mengilustrasikan efek dari perubahan asumsi tersebut

Tujuan Analisis Sensitivitas (menurut dua ahli)


- Analisis sensitivitas bertujuan untuk melihat apa yang akan terjadi dengan hasil
analisis proyek jika ada sesuatu kesalahan atau perubahan dalam dasar-dasar
perhitungan biaya atau benefit (L. Grant,1996).
- Menilai apa yang terjadi dengan hasil analisis kelayakan suatu kegiatan investasi atau
bisnis apabila terjadi perubahan di dalam perhitungan biaya atau manfaat. (Kasmir,
2010).

Makna dari Tujuan Analisis Sensitivitas


- Analisis kelayakan suatu usaha ataupun bisnis perhitungan umumnya di dasarkan
pada proyeksi-proyeksi yang mengandung ketidakpastian tentang apa yang akan
terjadi di waktu yang akan datang.
- Analisis pasca kriteria investasi yang digunakan untuk melihat apa yang akan terjadi
dengan kondisi ekonomi dan hasil analisis bisnis jika terjadi perubahan atau
ketidaktepatan dalam perhitungan biaya atau manfaat
- Analisis sensitivitas menyediakan metode untuk menilai jumlah risiko yang terlibat
dalam proyek yang diusulkan, perhitungan dampak variasi pada komponen proyek
yang dapat diukur, serta membantu manajemen mengidentifikasi potensi jebakan

Dengan demikian tujuan dari pada analisis sensitivitas, yaitu ( TUJUAN


ANALISIS SENSITIVITAS )

1. Memperbaiki cara pelaksanaan proyek yang sedang dilaksanakan.


2. Memperbaiki desain daripada proyek, sehingga dapat meningkatkan NPV.
3. Mengurangi resiko kerugian dengan menunjukkan beberapa tindakan pencegahan
yang harus diambil.
4. Menilai apa yang terjadi dengan hasil analisis kelayakan suatu kegiatan investasi atau
bisnis apabila terjadi perubahan di dalam perhitungan biaya atau manfaat
Manfaat Analisis Sensitivitas (Tipe 1)
1. Memberikan simulasi sensitivitas terhadap segala ketidakpastian dalam input variabel
sebuah model.
2. Membantu proses pengambilan keputusan dengan memberikan gambaran menyeluruh
tentang situasi tertentu, termasuk resiko yang bisa muncul dan keuntungan yang
mungkin didapatkan.
3. Memberikan prediksi tentang hasil dari sebuah pengambilan keputusan jika situasi
yang ada di lapangan berbeda dengan apa yang sudah diprediksikan sebelumnya.
4. Membantu menilai tingkat resiko strategi. Dalam dunia bisnis hal ini penting agar
perusahaan tahu apakah strategi yang mereka ambil dapat memberikan keuntungan.
5. Membantu para pemegang saham dan direksi perusahaan untuk megambil keputusan
yang tepat dan penuh pertimbangan.
6. Membantu menemukan kesalahan-kesalahan yang ada pada sebuah model situasi.

Manfaat Analisis Sensitivitas (Tipe 2)


Manfaat Analisis Sensitivitas Secara Umum dan Khususnya Pada Dunia Finansial :
SECARA UMUM :
1. Memberikan simulasi sensitivitas terhadap segala ketidakpastian dalam input variabel
sebuah model.
2. Membantu proses pengambilan keputusan dengan memberikan gambaran menyeluruh
tentang situasi tertentu, termasuk resiko yang bisa muncul dan keuntungan yang
mungkin didapatkan.
3. Memberikan prediksi tentang hasil dari sebuah pengambilan keputusan jika situasi
yang ada di lapangan berbeda dengan apa yang sudah diprediksikan sebelumnya.
DALAM DUNIA FINANSIAL :
1. Membantu menilai tingkat resiko strategi. Dalam dunia bisnis hal ini penting agar
perusahaan tahu apakah strategi yang mereka ambil dapat memberikan keuntungan.
2. Membantu para pemegang saham dan direksi perusahaan untuk megambil keputusan
yang tepat dan penuh pertimbangan.
3. Membantu menemukan kesalahan-kesalahan yang ada pada sebuah model situasi.

Analisis Sensitivitas dan Analisis Skenario


- Seperti yang dijelaskan di atas, analisis sensitivitas dalam dunia ekonomi dan finansial
dibuat untuk memahami dampak yang ditimbulan sekelompok variabel pada hasil
tertentu. Satu hal lagi yang penting untuk dipahami adalah bahwa analisis sensitivitas
berbeda dengan analisis skenario.
Perbedaan Analisis Sensitivitas dan Analisis Skenario :
- Jika analisis sensitivitas menggunakan variabel-variabel yang ada untuk menghitung
hasil yang mungkin muncul, maka analisis skenario lebih fokus pada penentuan
skenario khusus seperti perubahan regulasi di bidang industri yang mungkin dapat
mempengaruhi hasil.
- Untuk membuat sebuah analisis skenario, diperlukan ahli yang bisa menentukan
semua variabel secara spesifik agar sesuai dengan skenario yang telah dibuat.

Analisis Sensitivitas dalam Pengambilan Keputusan


- Analisis sensitivitas merupakan sebuah metode umum yang banyak digunakan di
berbagai bidang ilmu. Salah satu kegunaan terbesar dari metode ini adalah untuk
pengambilan keputusan.
- Semua bahan yang diperlukan untuk mengambil keputusan dapat dimanfaatkan secara
penuh dengan menggunakan analisis sensitivitas yang berulang. Metode ini
memudahkan para analis keputusan untuk memahami ketidakpastian yang muncul,
sisi negatif dan sisi positif dari lingkup dari sebuah model keputusan. Inilah yang
sangat diperlukan dalam dunia ekonomi.
- Direktur perusahaan akan sangat terbantu dengan analisis sensitivitas, agar ia dapat
memahami resiko-resiko yang mungkin terjadi dari keputusan yang akan dibuat.

Kelebihan Analisis Sensitivitas


Jika sebuah perusahaan melakukan analisis sensitivitas, mereka bisa mendapatkan
keuntungan seperti berikut.
 Analisis sensitivitas dapat meningkatkan kredibilitas segala jenis model finansial
dengan menguji coba model tersebut ke dalam berbagai macam kemungkinan.
 Analisis sensitivitas secara finansial membuat para analis lebih fleksibel terhadap
berbagai batasan untuk menguji sensitivitas variabel dependen terhadap variabel
independen.

Kinerja Analisis Sensitivitas


Untuk mengoptimalkan kegunaan analisis sensitivitas, perlu dilakukan secara sistematis.
Untuk mengoptimalkan kinerja dapat mengikuti langkah-langkah sebagai berikut /
Langkah-Langkah dalam Mengoptimalkan Kinerja Analisis Sensitivitas / Langkah-
Langkah Kinerja Analisis Sensitivitas :
1. Identifikasi variabel sensitif yang mempengaruhi keputusan proyek.
2. Perhitungan efek dari perubahan baik dari yang positif maupun yang negatif.
3. Pertimbangan variabel dalam kombinasi yang bisa diubah secara simultan.

Pendekatan Analisis Sensitivitas


Bagian ini mencakup apa yang harus bervariasi, apa yang harus diperhatikan dan
desain eksperimen dari analisis sensitivitas :
 Apa yang Harus Bervariasi ? / Hal yang Harus Bervariasi dalam Analisis
Sensitivitas :
1. Kontribusi kegiatan terhadap tujuan.
2. Tujuannya (misalnya, meminimalkan risiko kegagalan dan bukan
memaksimalkan keuntungan).
3. Batas kendala (misalnya, ketersediaan sumber daya maksimum).
4. Jumlah kendala (misalnya, menambahkan atau menghapus batasan yang
dirancang untuk mengungkapkan preferensi pribadi pembuat keputusan atau
terhadap aktivitas tertentu).
5. Jumlah aktivitas (misalnya, menambahkan atau menghapus aktivitas).
6. Parameter teknik. Umumnya, pendekatannya adalah untuk memvariasikan nilai
parameter numerik melalui beberapa tingkatan. Dalam kasus lain, ada
ketidakpastian tentang situasi dengan hanya dua kemungkinan hasil yaitu akan
terjadi atau tidak situasi tersebut.
Contohnya meliputi:
1. Bagaimana jika pemerintah mengizinkan teknologi tertentu untuk
alasan lingkungan?
2. Dalam masalah rute terpendek, bagaimana jika jalan bebas hambatan
baru dibangun di antara dua pusat utama?
3. Bagaimana jika masukan atau ramuan baru dengan sifat unik tersedia?
Seringkali pertanyaan jenis ini memerlukan beberapa perubahan struktural
pada model. Begitu perubahan ini dilakukan, keluaran dari model yang direvisi
dapat dibandingkan dengan solusi asli, atau model yang direvisi dapat
digunakan dalam analisis sensitivitas parameter yang tidak pasti untuk
menyelidiki implikasi yang lebih luas dari perubahan tersebut

 Apa yang Harus Diperhatikan ? / Hal-Hal yang Harus Diperhatikan dalam


Analisis Sensitivitas :

Ada banyak aspek yang berbeda dari keluaran model yang harus dibayar
perhatiannya:
1. Nilai fungsi objektif untuk strategi optimal.
2. Nilai fungsi objektif untuk strategi suboptimal (misalnya strategi yang optimal
untuk skenario lain, atau strategi khusus yang disarankan oleh pembuat
keputusan).
3. Perbedaan nilai fungsi objektif antara dua strategi (misal antara strategi
optimal dan strategi tertentu yang disarankan oleh pengambil keputusan).
4. Nilai variabel keputusan.
5. Dalam model optimasi, nilai biaya bayangan atau harga bayangan.
6. Peringkat variabel keputusan, biaya bayangan, dll.

 Desain Eksperimental
- Desain eksperimental adalah kombinasi parameter yang akan bervariasi dan tingkat
di mana hal tersebut akan ditetapkan.
- Pemodel harus memutuskan apakah akan bervariasi parameter satu per satu,
meninggalkan yang lain pada nilai standar atau dasar, atau apakah akan memeriksa
kombinasi perubahan. Isu penting dalam keputusan ini adalah kemungkinan
kombinasi kombinasi yang relatif kecil.
 Jika dua parameter cenderung berkorelasi positif (misalnya harga dua keluaran
serupa), kemungkinan keduanya akan mengambil nilai yang relatif tinggi pada
saat yang sama layak dipertimbangkan.
 Sebaliknya jika dua parameter berkorelasi negatif, pemodel harus memeriksa
nilai tinggi satu kombinasi dengan nilai rendah yang lain. Jika tidak ada
hubungan sistematis antara parameter, mungkin masuk akal untuk
mengabaikan risiko rendah sehingga keduanya akan berbeda secara substansial
dari nilai dasarnya pada saat bersamaan, terutama jika tidak diperkirakan akan
sangat bervariasi.
Pendekatan yang Digunakan dalam memilih tingkat parameter yang akan
digunakan dalam analisis sensitivitas :
- Dalam memilih tingkat parameter yang akan digunakan dalam analisis sensitivitas,
pendekatan yang umum dan biasanya memadai adalah menentukan nilai
terlebih dahulu, biasanya dengan interval ukuran yang sama antara tingkat.
- Tingkat yang dipilih untuk setiap parameter harus mencakup kisaran kemungkinan
hasil untuk variabel tersebut, atau setidaknya rentang "kemungkinan besar". Apa
yang dimaksud dengan "kemungkinan besar" adalah pilihan subyektif dari
modeller, namun satu kemungkinan pendekatannya adalah memilih tingkat
maksimum dan minimum sehingga probabilitas nilai aktual berada di luar kisaran
yang dipilih adalah 10 persen.

- Jika kombinasi perubahan pada dua atau lebih parameter sedang dianalisis,
pendekatan potensial adalah menggunakan rancangan eksperimental "faktorial
lengkap", di mana model dipecahkan untuk semua kemungkinan kombinasi
parameter. Meskipun ini memberikan banyak informasi, jika ada sejumlah
parameter untuk dianalisis, jumlah solusi model yang harus didapat bisa sangat
besar.

ANALISIS FAKTORIAL :
- Untuk melakukan analisis sensitivitas faktorial lengkap untuk delapan parameter
masing-masing dengan lima tingkat akan memerlukan solusi 390.625. Jika ini
memerlukan waktu satu menit untuk diproses, tugas tersebut akan memakan waktu
sembilan bulan, setelah itu volume output yang dihasilkan akan terlalu besar untuk
digunakan secara efektif.
- Dalam prakteknya seseorang harus berkompromi dengan mengurangi jumlah
variabel dan/atau jumlah tingkat yang termasuk dalam faktorial lengkap. Analisis
sensitivitas awal pada parameter individu sangat membantu dalam menentukan
parameter yang paling penting untuk dimasukkan dalam percobaan faktorial yang
lengkap.

Penerapan Analisis Sensitivitas


- A adalah staf marketing dari PT ABC yang ditugaskan untuk menjual parcel Hari
Raya Idul Fitri di sebuah pusat perbelanjaan. Karena saat itu mendekati hari Lebaran,
maka dapat dipastikan pusat perbelanjaan ramai oleh pengunjung. A memahami hal
tersebut. Ia ingin mencari tahu apakah peningkatkan jumlah pengunjung dapat
meningkatkan pendapatan perusahannya. Jika memang iya, maka seberapa besar
peningkatan yang akan diperoleh.
- Misalnya parcel Lebaran yang dijual A seharga Rp 100.000 per paket, dan pada
musim Lebaran tahun lalu sebanyak 500 parcel berhasil terjual. Total hasil penjualan
yang didapatkan oleh A sebesar Rp 50.000.000.

- Dengan menggunakan data tersebut, A mulai melalukan analisis sensitivitas untuk


memperkirakan hasil penjualan tahun ini. Setelah dihitung, A menemukan bahwa
10% peningkatan jumlah pengunjung mall dapat meningkatkan angka penjualan
produknya sebesar 7%.

- Dari informasi ini, A bisa melakukan estimasi berapa jumlah penjualannya jika
pengunjung mall meningkat sebanyak 10, 20, 30, bahkan 50 persen. Dengan
demikian, A bisa memperkirakan berapa total pendapatan yang akan ia peroleh dalam
penjualan parcel di musim Lebaran tahun ini.
MATERi 8

Game Theory / Teori Permainan

Pengertian Game Theory / Pengertian Teori Permainan.

- Teori permainan adalah bagian dari ilmu matematika yang mempelajari interaksi
antar agen, di mana tiap strategi yang dipilih akan memiliki payoff yang berbeda
bagi tiap agen.
- Teori permainan (game theory) adalah suatu pendekatan matematis untuk
merumuskan situasi persaingan dan konflik antara berbagai kepentingan. Teori ini
dikembangkan untuk menganalisis proses pengambilan keputusan dari situasi-situasi
persaingan yang berbeda-beda dan melibatkan dua atau lebih kepentingan.
- Setiap pemain memiliki kesempatan untuk membangun reputasi perusahaan dan
juga mendorong pihak lain melakukan hal yang sama. Di dalam strategi ini variabel
yang mempengaruhi adalah apakah permainan akan dilakukan beberapa kali putaran
yang tetap atau melakukannya dengan putaran yang tidak pasti.

- Poin utama dari Game Theory adalah menemukan strategi yang dapat diterima,
jika tidak dapat optimal, dalam situasi konflik merupakan nilai utama dari permainan
(hasil yang diharapkan)

Pengertian Game Theory Menurut Para Ahli / Pengertian Teori Permainan


Menurut Para Ahli

- Menurut Dimiyati.

Teori Permainan atau Game Theory merupakan bagian dari suatu ilmu
pengetahuan yang berkaitan dengan pembuatan keputusan pada saat dua pihak
atau lebih berada dalam kondisi persaingan atau konflik.

- Menurut Kartono.

Teori Permainan atau Game Theory merupakan teori yang menggunakan


pendekatan matematis dalam merumuskan situasi persaingan dan konflik antara
berbagai kepentingan

- Menurut Rangkuti.

Teori Permainan atau Game Theory merupakan teori matematika yang


mempelajari secara formal sifat-sifat dari situasi kompetisi, terutama proses
pengambilan keputusan lawan.

- Menurut Subagyo.
Teori Permainan atau Game Theory merupakan suatu pendekatan matematis untuk
merumuskan situasi persaingan dan konflik antara berbagai kepentingan.

- Menurut Ayu.

Teori Permaianan atau Game Theory merupakan suatu pendekatan matematis untuk
merumuskan situasi persaingan dan konflik antara berbagai kepentingan. Game
theory melibatkan dua atau lebih pengambil keputusan atau yang disebut pemain.
Setiap pemain dalam game theory mempunyai keinginan untuk menang.

Tujuan dan keguanaan Game theory / Tujuan dan keguanaan Teori Permainan

- Tujuan

Tujuan teori permaiann adalah menganalisa proses pengambilan keputusan dari


persaingan yang berbeda-beda dan melibatkan dua atau lebih pemain/kepentingan.

- Kegunaan

Kegunaan dari teori permainan adalah metodologi yang disediakan untuk


menstruktur dan menganalisa masalah pemilihan strategi. Menggunakan teori
permainan, maka langkah pertama adalah menentukan secara explicit pemain,
strategi yang ada, dan juga menentukan preferensi serta reaksi dari setiap pemain.

Penerapan Teori Permainan / Penerapan Game Theory

- Teori permainan dapat diterapkan dalam berbagai bidang, meliputi kemiliteran,


bisnis, social, ekonomi dan ekologi.
- Sebagai contoh pada dunia bisnis, seorang direktur suatu perusahaan didalam
memper-kenalkan sebuah produk baru berusaha mengetahui kemungkinan strategi
paling baik atau suatu kombinasi strategi untuk merebut market share yang lebih
besar, sementara saingannya juga mencoba meperkenalkan produk sejenis dengan
strategi yang berbeda dengan direktur pemasaran tersebut, antara lain: penurunan
harga, pemberian hadiah, peningkatan mutu produk, memilih media advertasi yang
efektif. Disinilah peranan teori permainan untuk menentukan strategi mana
yang akan diputuskan oleh dirktur pemasaran tersebut untuk merebut pasar.

Unsur-Unsur Dasar Teori Permainan / Unsur-Unsur Dasar Game Theory

1. Angka-angka dalam matriks pay-off atau biasa disebut matriks permainan,


menunjukkan hasil-hasil (pay-off) dari strategi–strategi permainan yang berbeda-
beda, hasil-hasil ini dinyatakan dalam suatu bentuk ukuran efektifitas seperti uang,
persentase market share, atau utilitas.
2. Maximizing player adalah pemain yang berada di baris dan yang
memenangkan/memperoleh keuntungan permainan, sedangkan minimizing player
adalah pemain yang berada di kolom dan yang menderita kekalahan / kerugian.
3. Strategi permainan adalah rangkaian kegiatan atau rencana yang menyeluruh dari
seorang pemain, sebagai reaksi atas perilaku pesaingnya. Dalam hal ini, strategi atau
rencana tidak dapat dirusak oleh pesaing lainya.
4. Aturan-aturan permainan adalah pola dimana para pemain memilih strategi.
5. Nilai permainan adalah hasil pay-off yang diperkirakan oleh pemain sepanjang
rangkaian permainan dimana masing-masing pemain menggunakan strategi
terbaiknya. Permainan dikatakan adil apabila nilai permainan sama dengan nol dan
sebaliknya.
6. Dominan adalah kondisi dimana pemain dengan setiap pay-offnya dalam strategi
superior terhadap setiap pay-off yang berhubungan dalam suatu strategi alternative.
Aturan dominan digunakan untuk mengurangi ukuran matriks pay-off dan upaya
perhitungan.
7. Strategi optimal adalah kondisi dimana dalam rangkaian kegiatan permainan seorang
pemain berada dalam posisi yang paling menguntungkan tanpa menghiraukan
kondisi pesaingnya.
8. Tujuan dari model adalah mengidentifikasi strategi atau rencana optimal untuk
setiap pemain.

Jenis Strategi Permainan yang dapat digunakan pada Game Theory


1. Pure strategy (setiap pemain mempergunakan strategi tunggal). Pure strategy
digunakan untuk jenis permainan yang hasil optimalnya mempunyai saddle point
(semacam titik keseimbangan antara nilai permainan kedua pemain)
2. Mixed strategy (setiap pemain menggunakan campuran dari berbagai strategi
yang berbeda-beda). Mixed strategy digunakan untuk mencari solusi optimal dari
kasus game theory yang tidak mempunyai saddle point.

Unsur-Unsur Dasar Game Theory

Ada beberapa unsur atau konsep dasar yang sangat penting dalam penyelesaian setiap
kasus dengan teori permainan :

a).   Jumlah Pemain

- Permainan diklasifikasikan menurut jumlah kepentingan atau tujuan yang ada


dalam permainan tersebut.
- Dalam hal ini perlu dipahami, bahwa pengertian “jumlah pemain” tidak selalu
sama artinya dengan “jumlah Orang” yang terlibat dalam permainan. jumlah
pemain disini berarti jumlah kelompok pemain berdasarkan masing-masing
kepentingan atau tujuannya. Dengan demikian dua orang atau lebih yang
mempunyai kepentingan yang sama dapat diperhitungkan sebagai satu kelompok
pemain.

b).   Ganjaran / Pay-off

- Ganjaran / pay-off adalah hasil akhir yang terjadi pada akhir permainan
berkenaan dengan ganjaran ini, permainan digolongkan menjadi 2 macam
kategori, yaitu permainan jumlah-nol (zero-sum games) dan permainan jumlah-
bukan-nol (non-zero-sum games).
- Kategori Permainan berdasarkan permainan jumlah-nol (zero-sum games) dan
permainan jumlah-bukan-nol (non-zero-sum games).

 Permainan jumlah-nol terjadi jika jumlah ganjaran dari seluruh pemain


adalah nol, yaitu dengan memperhitungkan setiap keuntungan sebagai
bilangan positif dan setiap kerugian sebagai bilangan negatif. Selain dari itu
adalah permainan jumlah – bukan-nol. Dalam permainan jumlah-nol setiap
kemenangan bagi suatu pihak pemain merupakan kekalahan bagi pihak
pemain lain. letak arti penting dari perbedaan kedua kategori permainan
berdasarkan ganjaran ini adalah bahwa permainan jumlah-nol adalah suatu
sistem yang tertutup.
 Permainan jumlah-bukan-nol tidak demikian halnya. Hampir semua
permainan pada dasarnya merupakan permainan jumlah-nol. Berbagai situasi
dapat dianalisis sebagai permainan jumlah-nol.

c). Strategi Permainan

- Strategi permainan dalam teori permainan adalah suatu siasat atau rencana
tertentu dari seorang pemain, sebagai reaksi atas aksi yang mungkin dilakukan
oleh pemain yang menjadi saingannya.
- Permainan diklasifikasikan menurut jumlah strategi yang tersedia bagi masing-
masing pemain.

 Jika pemain pertama memiliki m kemungkinan strategi dan pemain kedua


memiliki n kemungkinan strategi, maka permainan tersebut dinamakan
permainan m x n. Letak arti penting dari perbedaan jenis permainan
berdasarkan jumlah strategi ini adalah bahwa permainan dibedakan menjadi
permainan berhingga dan permainan tak berhingga.

 Permainan berhingga terjadi apabila jumlah terbesar dari strategi yang


dimiliki oleh setiap pemain berhingga atau tertentu
 Permainan tak berhingga terjadi jika setidak-tidaknya seorang pemain
memiliki jumlah strategi yang tak berhingga atau tidak tertentu.

d). Matriks Permainan

- Setiap permainan yang dianalisis dengan teori permainan selalu dapat disajikan
dalam bentuk sebuah matriks permainan.
- Matriks permainan disebut juga matriks ganjaran yaitu sebuah matriks yang
semua unsur berupa ganjaran dari para pemain yang terlibat dalam permainan
tersebut. Baris-barisnya melambangkan strategi –strategi yang dimiliki pemain
pertama, sedangkan kolom-kolomnya melambangkan strategi-strategi yang
dimiliki pemain lain.
- Teori permainan berasumsi bahwa strategi yang tersedia bagi masing-masing
pemain dapat dihitung dan ganjaran yang berkaitan dengannya dapat dinyatakan
dalam unit, meskipun tidak selalu harus dalam unit moneter.

--> Hal ini penting bagi penyelesaian permainan, yaitu untuk menentukan pilihan
strategi yang akan dijalankan oleh masing-masing pemain, dengan menganggap
bahwa masing masing pemain berusaha memaksimumkan keuntungannya yang
minimum (maksimin) atau meminimumkan kerugiannya yang maksimum
(minimaks).

- Nilai dari suatu permainan adalah ganjaran rata-rata / ganjaran yang diharapkan
dari sepanjang rangkaian permainan, dengan menganggap kedua pemain selalu
berusaha memainkan strateginya yang optimum.

--> Secara konvensional, nilai permainan dilihat dari pihak pemain yang strategi-
strateginya dilambangkan oleh baris-baris matriks ganjaran, dengan kata
lain dilihat dari sudut pandang pemain tertentu. pemain dikatakan adil (fair)
apabila nilainya nol, dimana takseorang pemain pun yang memperoleh
keuntungan atau kemenangan dalam permainan yang tidak adil (unfair)
seorang pemain akan memperoleh kemenangan atas pemain lain, yaitu jika
nilai permainan tersebut bukan nol, dalam hal ini nilai pemain adalah positif
jika pemain pertama (pemain baris) memperoleh kemenangan, sebaliknya
nilai permainan negatif jika pemain lain (pemain kolom) memperoleh
kemenangan.

e).  Titik Pelana (Saddle Poin)

- Titik pelana adalah suatu unsur didalam matriks permainan yang sekaligus
sebagai maksimin baris dan minimaks kolom. permainan dikatakan bersaing ketat
(Strictly determined) jika matriksnya memiliki titik pelana.
- Strategi yang optimum bagi masing-masing pemain adalah strategi pada baris dan
kolom yang mengandung titik pelana tersebut, dalam hal ini baris yang
mengandung titik pelana merupakan strategi optimum bagi pemain pertama,
sedangkan kolom yang mengandung titik pelana merupakan strategi optimum
bagi pemain lain.

- Langkah Pertama Penyelesaian Matriks Permainan

 Langkah pertama penyelesaian sebuah matriks permainan adalah memeriksa


ada atau tidaknya titik pelana. Bila terdapat titik pelana permainan dapat
segera dianalisis untuk diselesaikan.
 Untuk menentukan titik pelana biasanya dilakukan dengan menuliskan nilai-
nilai minimum dan Maksimum masing-masing kolom, kemudian
menentukan maksimun diantara minimum baris dan minimum diantara
maksimum kolom. jika unsur maksimum dari minimum baris sama dengan
unsur minimum dari maksimum kolom, atau jika maksimin = minimaks,
berarti unsur tersebut merupakan titik pelana.

CONTOH KASUS
SIMPULAN

Dari penjelasan dan contoh di atas dapat disimpulkan bahwa;


1. Game theory merupakan teori yang menggunakan pendekatan matematis dalam
merumuskan startegi dalam suatu persaingan dan konflik antara berbagai kepentingan.
2. Membantu pembuat keputusan dalam menganalisa masalah-masalah dengan
bermacam-macam pilihan tindakan-konsekuensi dan kemudian mengidendifikasi
tindakan yang terbaik.
3. Kondisi tersebut ada jika kepentingan dua atau lebih pengambil keputus-an berada
dalam persaingan.
4. Pengambil keputusan tidak hanya tertarik pada tindakan mereka, tetapi juga pada
tindakan pengambil keputusan yang lain.
5. Teori permainan dapat diterapkan dalam berbagai bidang, meliputi ke-militeran,
bisnis, social, ekonomi dan ekologi.
6. Tujuan teori ini adalah menganalisa proses pengambilan keputusan dari persaingan
yang berbeda-beda dan melibatkan dua atau lebih pemain/ kepentingan.
7. Kegunaan dari teori permainan adalah metodologi yang disediakan untuk menstruktur
dan menganalisa masalah pemilihan strategi.

Anda mungkin juga menyukai