PENGERTIAN MANAJEMEN
Manajemen adalah sebuah proses yang dilakukan untuk mewujudkan tujuan
organisasi melalui rangkaian kegiatan berupa perencanaan, pengorganisasian,
pengarahan, dan pengendalian orang-orang serta sumber daya organisasi lainnya.
Berdasarkan pengertian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa manajemen pada
dasarnya merupakan seni atau proses dalam menyelesaikan sesuatu yang terkait dengan
pencapaian tujuan. Dalam penyelesaian akan sesuatu tersebut, terdapat tiga faktor yang
terlibat:
1) Adanya penggunaan sumber daya organisasi, baik sumber daya manusia, maupun faktor-
faktor produksi lainnya. Atau sebagaimana menurut Griffin, sumber daya tersebut
meliputi sumber daya manusia, sumber daya alam , sumber daya keuangan, serta
informasi.
2) Adanya proses yang bertahap mulai dari perencanaan, pengorganisasian, pengarahan,
dan pengimplementasian, hingga pengendalian dan pengawasan.
3) Adanya seni dalam menyelesaikan pekerjaan.
Mengapa?
Karena kita sudah dapat memprediksikan dari awal bahwa masyarakatnya tidak
begitu tertarik dan membutuhkan telepon seluler, di samping prioritas kebutuhan mereka
yang berbeda. Kita semakin tidak efektif sekaligus tidak efisien ketika memaksakan diri
untuk menjual produk telepon seluler tersebut ke daerah A dengan alasan sinyal yang lemah
dapat diperkuat dengan mendirikan pemancar di daerah A. Sinyal yang lemah bukan alasan
yang tepat mengapa masyarakat A cenderung tidak menggunakan telepon seluler (paling
tidak untuk jangka pendek), sehingga, jikapun didirikan pemancar di sana, maka hanya akan
memboroskan biaya dari kegiatan bisnis yang kita lakukan. Biaya semakin besar (tidak
efisien) untuk keputusan bisnis yang tidak tepat (tidak efektif).
Manajemen diperlukan sebagai upaya agar kegiatan bisnis dapat berjalan secara
efektif dan efisien. Agar manajemen yang dilakukan mengarah kepada kegiatan bisnis secara
efektif dan efisien, maka manajemen perlu dijelaskan berdasarkan fungsi-fungsi atau dikenal
sebagai fungsi-fungsi manajemen (managerial functions). Fungsi-fungsi tersebut
sebagaimana dikemukakan dalam defenisi di muka mencakup fungsi perencanaan, fungsi
pengorganisasian, fungsi pengimplementasian, serta fungsi pengendalian dan pengawasan.
Lebih lanjut mengenai fungsi-fungsi manajemen ini.
TINGKATAN MANAJEMEN
Tugas dan peranan dari setiap orang tersebut secara organisasional dibagi menjadi
beberapa tingkatan yang dinamakan sebagai tingkatan-tingkatan manajemen.
Tingkatan Manajemen menurut Nickles, Mc Hugh (1997):
Manajemen tingkat puncak atau top management. Contohnya direktur utama,
wakil direktur. Keahlian yang terutama diperlukan adalah keahlian konseptual, komunikasi,
pengambilan keputusan, manajemen global, dan manajemen waktu.
Manajemen tingkat menengah atau middle management., yang biasanya terdiri
dari para manejer, kepala divisi atau departemen atau kepala cabang. Untuk menajemen
tingkat menengah, keahlian yang diperlukan adalah keahlian konseptual, komunikasi,
pengambilan keputusan, manajemen waktu dan teknikal.
Manajemen supervisi, yang biasanya terdiri dari supervisi, ketua kelompok.
Diantara keahlian yang terutama perlu dimiliki adalah keahlian komunikasi, pengambilan
keputusan, manajemen waktu dan teknikal.
Manajemen non supervisi, yang biasanya terdiri dari para tenaga kerja tingkat
bawah pada umumnya seperti buruh, pekerja bangunan. Keahlian yang terutama perlu
dimiiki dalam level ini adalah keahlian teknikal, komunikasi, dan manajemen waktu.
Berikut ini gambar tingkatan manajemen :
Pekerjaan yang bersifat manajerial pada tingkat atas biasanya memerlukan lebih banyak
pengetahuan dan keahlian dalam bidang pemikiran dan kemanusiaan dari pada pengetahuan
dan keahlian dalam bidang teknis. Oleh karena itu dituntut daya fantasi, pengetahuan yang
luas dan kapasitas mental agar dapat melihat secara global.
Dari gambar diatas dapat dinyatakan bahwa top management dalam perusahaan perseroan
terbatas terdiri dari direksi dan dewan komisaris. Yang berfungsi sebagai middle
management ialah para kepala bagian atau kepala departemen. Lower management adalah
kepala seksi atau mandor pada tingkat management paling bawah. Terlihat pada gambar di
bawah ini yaitu bagian mengenai keterampilan yang diperlukan dalam berbagai tingkat
management suatu perusahaan.
FUNGSI-FUNGSI MANAJEMEN
Usaha mental dan fisik yang diperlukan untuk memimpin, merencanakan, menyusun,
mengawasi Fungsi dalam hal ini adalah sejumlah kegiatan yang meliputi berbagai jenis
pekerjaan yang satu kelompok sehingga membentuk satu kesatuan administratif.
Sebagaimana dikatakan oleh Louis Allen di dalam bukunya “the Professional of
Management”. Manajemen adalah suatu jenis dapat digolongkan dalam pekerjaan khusus
yang menghendaki serta meneliti.
Menurut Allen Louis A, pekerjaan manager itu mencakup keempat fungsi yaitu:
1. Perencanaan
2. Pengorganisasian
3. Memimpin
4. Mengawasi
Setiap manager atau pimpinan harus menjalankan keempat fungsi tersebut dalam
organisasi sehingga hasilnya merupakan suatu keseluruhan yang sistematik. Contohnya
setiap orang bisa merencanakan dan menyusun pekerjaannya tetapi jika cuma itu mereka
belum bisa disebut manager sebagaimana juga halnya seorang ibu tidak dapat kita namakan
sebagai dokter hanya karena kadang-kadang ibu itu memberi anaknya sesendok obat batuk.
Koontz Harold dan O’Donnel Cryil menyebutkan lima fungsi pokok dalam manajemen
yaitu :
1) Planning
2) Organizing
3) Staffing
4) Directing and Leading
5) Controlling
Menurut George R. Terry merumuskan fungsi manajemen menjadi empat fungsi berikut
ini :
1) Planning
2) Organizing
3) Actuating
4) Controlling
Menurut Nickles, McHugh and McHugh, maka beberapa kegiatan yang terkait
dengan fungsi Manajemen. (Ruang lingkup tugas seorang Manajer)
Fungsi Perencanaan (Planning)
o Menetapkan tujuan dan target bisnis.
o Merumuskan strategi untuk mencapai tujuan dan target bisnis tersebut.
o Menentukan sumber-sumber daya yang diperlukan.
o Menetapkan standard/indikator keberhasilan dalam pencapaian tujuan dan target bisnis.
Fungsi Pengorganisasian (Organization)
o Mengalokasikan sumber daya, merumuskan dan menetapkan tugas, dan menetapkan
prosedur yang diperlukan.
o Menetapkan struktur organisasi yang menunjukkan adanya garis kewenangan dan
tanggung jawab.
o Kegiatan perekrutan, penyeleksian, pelatihan, dan pengembangan sumber daya
manusia/tenaga kerja.
o Kegiatan penempatan sumber daya manusia pada posisi yang paling tepat.
Fungsi Pengimplemetasian (Directing)
o Mengimplementasikan proses kepemimpinan, pembimbingan, dan pemberian motivasi
kepada tenaga kerja agar dapat bekerja secara efektif dan efisien dalam pencapaian
tujuan.
o Memberikan tugas dan penjelasan rutin mengenai pekerjaan.
o Menjelaskan kebijakan yang ditetapkan.
Planning: Organizing:
Penentuan tujuan Penetuan bagaimana
Dan bagaimana penyusun organisasi
Cara pencapaian dan aktivitas dapat
Yang baik dilakukan
Controling: Leading:
Fungsi perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan bagi organisasi
Monitoring dan Proses motivasi
politik akanperbaikan
berbeda aktivitas
dengan organisasi bisnis maupun organisasi
anggota social. Karena buku ini
organisasi
yang sedang
ditujukan terutama berjalan
untuk agar pembahasannya
organisasi bisnis, maka akan dibatasi planning dapat lebih pada
agar tujuan dapat dijalankan
organisasi tercapai
bisnis. Berdasarkan operasionalisasinya, maka manajemen organisasi bisnis.
Berdasarkan operasionalisasinya, maka manajemen organisasi bisnis dapat dibedakan
secara garis besar menjadi fungsi-fungsi sebagai berikut :
Menunjukkan arah tahapan dari setiap fungsi manajemen
Manajemen Sumber Daya Manusia
Menunjukkan keterkaitan timbale balik antarfungsi
Manajemen Produksi
manajemen
Manajemen Pemasaran
Manajemen Keuangan
Edgar H. Schein& Borje O. Saxberg dalm Stoner James A. F dan Charles Wankel,
1988 merumuskan ciri-ciri orang professional sebagai berikut:
1. Orang-orang professional mendasarkan keputusannya pada prinsip-prinsip umum,
sehingga banyaknya kursus dan program latihan manajemen menunjukkan bahwa
prinsip manajemen dapat dipercaya dan digunakan sebagai patokan khusus.
2. Orang-orang professional mencapai status profesionalnya melalui prestasi bukan
melalui favoritisme atau faktor lain yang tidak berhubungan dengan pekerjaan.
Walaupun belum ada standard objektif yang disepakati untuk menilai prestasi
manajerial.
3. Orang-orang professional harus tunduk pada kode etik yang melindungi kliennya.
Namun karena keprofesionalannya pada bidang khusus sering kali klien terlalu
berharap adanya dan sebagai akibatnya manajer selalu pada posisi rawan.
4. Borje O. Saxberg menyatakan karakteristik keempat dari profesionalisme yaitu
pengabdian (dedication) atau keterikatan (commitment) sehingga dalam tiap bidang
orang-orang professional menggabungkan hidup dan pekerjaannya melalui pengabdian
dan keterikatan kepribadiannya.
Rangkuman
Manajemen dibutuhkan untuk mencapai tujuan yang sudah ditetapkan dengan cara
yang paling efektif dan efisien. Oleh karena itu dibutuhkan Manajemen yang
dikendalikan oleh para manajer. Manajer bertugas melaksanakan fungsi Manajemen
yang terdiri dari fungsi Perencanaan, fungsi Pengorganisasian, fungsi pengarahan dan
fungsi pengendalian/pengawasan. Untuk melaksanakan fungsi Manajemen ,Manajer
harus punya kualifikasi Profesional.
Materi Test
1. Bandingkanlah orang yang menggunakan manajemen dengan orang yang tidak
menggunakan manajemen!
2. Bandingkanlah perusahaan yang menggunakan manajemen dengan orang yang tidak
menggunakan manajemen!
Referensi :
Yayat M.H, 2001, Dasar-dasar Manajemen, Grasindo
Ernie Trisnawati, 2006, Pengantar Manajemen, Prenada Media
MODUL 2
PERKEMBANGAN KONSEP
MANAJEMEN
Manajemen sistematis
Merupakan salah satu langkah menuju manajemen berdasarkan ilmu di dalam
memecahkan sesuatu masalah yang dihadapinya, manajer mendasarkan dirinya pada
pengalamannya dan juga pengalaman orang lain.
Manajemen secara Ilmu
Manajemen secara ilmu menetapkan dengan seksama persoalan-persoalan yang
dihadapi, membuat suatu patokan dengan seksama untuk bekerja, mengumpulkan bahan-
bahan untuk mencapai cara pemecahan sementara , serta memeriksa kembali cara pemecahan
itu. Dengan demikian, manajemen yang berdasarkan ilmu dengan cara berupa pengamatan
dan analisis yang logis, yang menuju pada suatu rencana yang efektif.
Menurut klasifikasi dari Harbinson dan Myer dalam bukunya “Management in
Industrial World” terdapat tiga managerial elite.
Patrimonial management
Ada pada perusahaan yang dimiliki oleh anggota-anggota keluarga, di dalam
kedudukan penting sebagian besar hierarki jabatan organisasi ditangan anggota-anggota
keluarga tersebut.
Political management
Suatu bentuk berupa kedudukan penting dan pokok dalam organisasi dipegang oleh
orang-orang yang mempunyai hubungan politik dan didasarkan oleh loyalitas kepada suatu
partai tertentu. Contoh kira-kira tahun 1920 di Rusia, tegasnya setelah revolusi Oktober 1917
pemimpin politik di Rusia tidak dapat mempercayakan lagi pelaksanaan program partainya
kepada manajer-manajer yang memegang peranan sebelum revolusi 1017. kemudian mereka
menetapkan anggota-anggota partai di atas para manajer, maksudnya agar mempunyai
pengaruh langsung atas pelaksanaan program.
Profesional management
Kedudukan yang strategis dan penting diserahkan kepada mereka yang memberikan
bukti atas kecakapannya. Jadi bukan didasarkan pada hubungan keluarga atau partai politik.
Pemberian kedudukan di dalam professional management ialah atas dasar jasa dan hasil yang
mereka berikan dalam mengembangkan suatu organisasi atau usaha.
Di Indonesia saat ini, bahkan di manapun ada kecondongan bahwa para manajer
merupakan suatu golongan profesi. Contoh manajemen sebagai profesi di Rusia dan Amerika
serikat. Di Rusia, para manajer yang melaksanakan rencana-rencana di berbagai bidang dan
kepada mereka yang diberikan tempat, fasilitas dan insentif yang besar sekali. Mereka diberi
‘bonus’ yang jauh lebih besar dari pada pekerja. Ini menyebabkan menjadi lebih ‘elite’.
Akhirnya, ditempatkanlah anggota-anggota partai diatas para manajer sehingga di Rusia
berlaku tipe profesi yang didasari pleh political management. Di Amerika Serikat tampak ada
suatu pemisahan dalam perusahaan-perusahaan antara sipemilik dan manajer sehingga
mempercepat timbulnya manajemen sebagai profesi.
Pertanyaan diskusi:
Dari ketiga jenis manajerial elite, manakah yang terbaik dan apakah alasanya?
Pelopor Ilmu Manajemen
Berikut ini para pionir (pioneer) scientific management yang sangat besar jasanya dan
meletakkan dasar- dasar manajemen secara ilmu. Pelopor tersebut digolongkan ke MAZHAB
KLASIK, MAZHAB PERILAKU, MAZHAB ILMU MANAJEMEN.
Kelompok mazhab klasik yaitu:
Charles Babbage (1792-1871)
Matematikawan atau mathematician University Cambrige, yang menaruh perhatian di
bidang Manajemen. Bukunya “The Economy for Manufacture”. Pendapatnya, ada prinsip-
prinsip manajemen dan itu ditentukan melalui pengalaman. Selain itu, ia menganjurkan
supaya terjadi pertukaran pengalaman, antara manajer dalam menerapkan prinsip-prinsip
manajemen. Demikian pula ia menaruh perhatian besar terhadap ‘Division of Labour”.
Masalah pembagian tugas/kerja ini menurutnya merupakan suatu prinsip utama dalam
ekonomi industri. Bila seseorang membatasi bidang pekerjaannya akan memudahkan dan
menambah gairah kerja.
Selanjutnya, ia mengemukakan beberapa kebaikan dari “division of labour’.
1. Tentang waktu yang dibutuhkan untuk belajar
2. Bila seseorang pindah dari suatu pekerjaan ke pekerjaan banyak waktu yang akan
terbuang.
3. Keahlian terus meningkat akibat proses yang berulang-ulang.
4. Karena perhatian yang terus menerus pada suatu objek, hal ini memungkinkan timbulnya
perhatian untuk memperbaiki alat-alatnya.
Frederick Winslow Taylor A. S. (1856-1915)
F. W. Taylor, manajer dan penasehat perusahaan sering dianggap sebagai Scientific
management. Buku “The Principles of Scientific Management” diterbitkan pada 1911.
Penemuannya terutama tentang efisiensi manusia bekerja dengan mesin-mesin
dengan jalan penyelidikan waktu dan gerak (time and motion studi), menjadi scientific
management antara lain dia mengemukakan empat prinsip, yaitu:
1. Melenyapkan sistem coba-coba untuk unsur-unsur para pekerja harus diterapkan
kemajuan ilmu PENGETAHUAN.
2. Memilih pekerja yang terbaik untuk setiap tugas tertentu, selanjutnya melatih dan
mendidiknya.
3. Setiap petugas menerapkan hasil-hasil ilmu pengetahuan.
4. Membagi pekerjaan yang sebaik-baiknya antara pemimpin dan petugas-petugas.
PRINSIP-PRINSIP MANAJEMEN
1. Unity of Autority
2. Discipline
3. Unity of command
4. Unity of direction
5. Subordination of individual to general interacts
6. Remuneration
7. Centralization
8. Scale Chain
9. Order
10. Stability of tenure
11. Division of work
12. Prakarsa
13. Kestabilan Kaderisasi
14. Semangat kelompok
Henry Fayol, seorang industrialis Perancis, sesungguhnya merupakan kontributor
utama dalam kelompok ini. Menariknya, dia tidak dikenal oleh para pebisnis dan praktisi
manajemen selama hidupnya hingga bukunya yang berjudul General and Industrial
Management diterjemahkan ke bahasa inggris pada tahun 1930. berdasarkan pengalamannya,
manajemen sangat memerlukan proses pengarahan yang dilakukan secara sistematis di antara
pekerja dan manajer agar produktivitas organisasi secara keseluruhan meningkat. Jadi, tak
hanya produktivitas individu saja yang diubah, tetapi juga produktivitas antar individu, antar-
pekerja, dan termasuk juga antar-manajer. Selain kontribusinya tersebut, Fayol juga termasuk
tokoh pertama yang memperkenalkan kegiatan-kegiatan operasional dari sebuah perusahaan,
yaitu kegiatan teknis, kegiatan komersial, kegiatan keuangan, kegiatan keamanan, kegiatan
akuntansi dan kegiatan manajerial. Adapun kegiatan manajerial yang dimaksud adalah
kegiatan yang terdiri dari fungsi-fungsi manajemen, yaitu perencanaan (planning),
pengorganisasian (Organizing), pemberian perintah (directing), pengkoordinasian
(coordinating), serta pengawasan dan pengendalian (controlling). Fayol meyakini bahwa
keseluruhan fungsi manajemen ini merupakan inti dari kegiatan manajemen. Jika kita
perhatikan pula, hamper seluruh buku-buku manajemen (tidak terkecuali buku yang sedang
Anda baca ini) sebagaimana keyakinannya, selalu memasukkan fungsi-fungsi manajemen
sebagai inti dari kegiatan manajemen dan merupakan kegiatan utama yang terkait dengan
tugas seorang manajer. Secara gambar, fungsi-fungsi manajemen yang dikenalkan oleh Fayol
ini diilustrasikan dalam Gambar 3. 3. pada halaman berikut ini.
Secara lebih rinci, untuk dapat menjalankan keseluruhan fungsi-fungsi manajemen
tersebut, maka Fayol memperkenalkan 14 prinsip yang mesti dijalankan agar keseluruhan
fungsi manajemen dapat dilaksanakan sehingga tujuan organisasi dapat tercapai secara lebih
efektif dan efisien. Keempat belas prinsip tersebut, yaitu:
Rangkuman
Seorang Manajer memecahkan masalah manajemen dapat dengan cara manajemen
konvensional, manajemen sistematis, atau manajemen secara Ilmu. Sistem managerial elite
dalam mengelola organisasi terdiri dari sistem patrimonial manajemen, political
management, professional management. Perkembangan konsep manajemen dipelopori oleh
aliran mazhab klasik yang pelopornya adalah Charles Babbage, Frederik W. Taylor, Henry
Fayol. Mazhab perilaku terdiri dari Hugo Munsterberg, Elton Mayo. Mazhab ilmu
manajemen dilahirkan oleh beberapa ahli yang tujuan untuk memecahkan masalah
manajemen.
Materi latihan
1. Apa peranan manajer pada masa manajemen konvensional ?
2. Apa peranan manajer pada masa manajemen sistematis?
3. Apa peranan manajer pada masa manajemen secara ilmu?
4. Jelaskan bagaimana cirri-ciri manajemen pada patrimonial management, political
management, dan professional management
5. Dari ketiga jenis management pada no. 5 di atas, jelaskan jenis mana yang
terbaik
6. Apa kebaikan prinsip “Division Of Labour” ?
7. Apa kebaikan dari prinsip “Scientific Management”
8. Bagaimana pendapat Henry Fayol tentang management level pada organisasi 9.
Bagaimana pendapat Robert Owen tentang management ?
Materi Test
1. Bandingkan manajemen konvensional dengan manajemen sistematis.
2. Bandingkan pendapat Henry Fayol dengan pendapat F. W. Taylor.
Kunci jawaban
Kreteria penilaian : Skala penilaian 10-100 ; bobot soal : masing-masing 10
Referensi : Yayat M.H, 2001, Dasar-dasar Manajemen, Grasindo
MODUL 3
FUNGSI PERENCANAAN
TUJUAN
RENCANA STRATEGIS
RENCANA OPERASIONAL
KEBIJAKAN
PROGRAM
PROYEK
PERATURAN
Proyek
Proyek adalah bagian dari program yang lebih kecil dan terpisah. Setiap proyek
memiliki lingkup yang terbatas dan petunjuk yang jelas tentang tugas dan waktu.
Anggaran
Anggaran merupakan pernyataan mengenai sumber daya keuangan yang disediakan
untuk kegiatan-kegiatan tertentu. Selama periode tetentu, anggaran menjadi salah satu alat
pengendalian kegiatan perusahaan karena membatasi pendanaan kegiatan. Anggaran merinci
pendapatan dan pengeluaran sehingga memberikan sasaran bagi kegiatan-kegiatan, seperti
penjualan, biaya tetap departemen atau investasi baru.
Rencana Tetap
Rencana tetap memberikan kesempatan kepada para manajer untuk menghemat waktu
yang digunakan untuk perencanaan dan pengambilan keputusan terhadap kegiatan yang
berulang dengan menggunakan rencana yang dibakukan. Misalnya sebuah bank dengan
mudah dapat menolak atau menerima permohonan pinjaman, bila indikator analisis kredit,
jaminan tambahan dan informasi tentang nasabah yang bersangkutan sudah ada. Rencana
tetap kadang-kadang menguntungkan karena mengikat para manajer pada keputusan masa
lampau yang mungkin tidak sesuai lagi. Bentuk utama dari rencana tetap adalah kebijakan,
prosedur dan peraturan.
Kebijakan merupakan garis pedoman untuk pengambilan keputusan dan membatasi
keputusan yang dapat diterima dan harus ditolak. Alasan para manajer membuat kebijakan
adalah:
kebijakan itu meningkatkan efektifitas organisasi;
kebijakan mencerminkan nilai-nilai tertentu dari organisasi, misalnya pengaturan cara
berpakaian;
kebijakan mampu menghilangkan kekacauan atau pertentangan pada tingkat yang lebih
rendah dalam organisasi.
Prosedur standard, suatu prosedur yang memberikan seperangkat petunjuk terinci untuk
melaksanakan urutan tindakan yang sering atau biasa bagian pembayaran (refund) dari
sebuah toko mempunyai kebijakan “pembayaran dengan tersenyum”.
Peraturan adalah pernyataan bahwa tindakan harus dilakukan atau tidak boleh dilakukan
atau tidak boleh dilakukan dalam situasi tertentu.
Rangkuman
Fungsi perencanaan menjadi tugas penting seorang manajer, perencanaan adalah pedoman
pekerjaan yang harus dikerjakan seorang manajer. Tujuan perencanaan sebagai pangarah,
meminimalkan ketidakpastian,pemborosan sumber daya,dan sebagai standard dalam
pengawasan. Menyusun suatu rencana harus realistis dan rasional. Dari segi waktu rencana
dapat dibagi menjadi rencana jangka panjang(rencana strategis) dan rencana jangka
pendek(rencana taktis). Dari segi hirarki dalam organisasi rencana dibagi menjadi rencana
strategis dan rencana operasional.
Materi test
1. Jelaskan apa pengaruh perencanaan terhadap kinerja perusahaan.
2. Jandingkan program dengan standard. Jelaskan perbedaannya.
3. Bandingkan perencanaan tetap dan sekali pakai. Jelaskan apa perbedaannya.
Kunci jawaban.
Kreteria penilaian : Skala penilaian 10-100 ; Bobot soal : masing-masing 20 %.
Referensi : Yayat M.H. 2001, Dasar-Dasar Manajemen, Grasindo