Anda di halaman 1dari 6

TUGAS RESUME

DASAR ORGANISASI DAN MANAJEMEN

KELAS C

MANAGEMENT OF OBJECTIVES, MANAGEMENT OF EXPECTION


AND MANAGEMENT INFORMATION SYSTEM

Dosen Pengampu : Christyana Sandra, S.KM., M.Kes.

Disusun Oleh:

Sukma Pertiwi Widodo Asih


192110101008

PROGRAM STUDI S1 KESEHATAN MASYARAKAT

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS JEMBER

2020
1. Pengertian Management Of Objective (MBO), Management Of
Expection (MBE), dan Management Information System (MIS).
a. Pengertian Management Of Objective (MBO)
Management Of Objective atau sering disebut MBO pertama kali
diperkenalkan oleh Peter Drucker dalam bukuya yang berjudul “The
Practice of Management”, pada tahun 1954. Dalam bukunya Peter
Drucker menyatakan bahwa tujuan dari organisasi yang telah ditetapkan
harus melalui serangkaian proses persetujuan antara manajer dan
bawahan, bukan karena ada paksaan dari manajer. Pendekatan ini
berfokus pada hasil, bukan pada kegiatan atau proses pelaksanaanya.
Secara umum penetepan tujuan-tujuan MBO didasarkan pada para
manajer dan bawahannya yang saling kerja sama, dalam penentuan
tanggung jawab setiap bidang individu yang dirumuskan secara jelas
dalam bentuk hasil atau sasaran yang dapat diukur dan dicapai, dengan
begitu akan ada saling kolerasi anta kedua belah pihak dan kinerja bisa
maksimal.
MBO dapat digunakan dalam berbagai bidang usaha di suatu
organisasi, seperti produksi, pelayanan, pemasaran, penelitian,
pengembangan, sistem informasi, urusan keuangan dan kesehatan. Serta
MBO dikenai metode SMART yaitu Specific, Measurable, Achievable,
Relevant dan Time Specific dengan tujuan sebagai perencanaan efektif.

b. Pengertian Management Of Expection (MBE)


Strategi manajemen yang mana manajer tidak perlu tidak harus
mengabaikan semua prosedur pemantauan, fokus pada tanggung jawab
inti dan hanya menanggapi penyimpangan penting agar bisa menghemat
waktu dan energi yang berharga yang bisa menguntungkan seluruh
organisasi. Hasil dari penyimpangan bisa dari operasional atau keuangan.
Dengan karyawan diberikan tugas dan kurang diawasi secara tidak
langsung dapat termotivasi untuk memenuhi tanggung jwab untuk
memenuhi target perusahaan. Namun, ketika kinerja tidak sesuai harapan,
manajer harus bisa melakukan tindakan manajemen untuk memastikan
penyimpangan terjadi dan bisa memenuhi sasaran atau target.

c. Pengertian Management Information System (MIS)


Management Information System atau Sistem Informasi
Manajemen merupakan sebuah bidang yang telah berkembang pada
tahun 1960, yang didefinisikan sebagai sistem yang menyediakan
informasi untuk mendukung operasi, manajemen, serta pengambilan
keputusan suatu organisasi. Dengan kata lain MIS adalah sebuah sistem
perencanaan bagian dari pengendalian suatu perusahaan yang meliputi,
pemanfaatan Sumber Daya Manusia (SDM), teknologi, dokumen serta
prosedur untuk melakukan pemecahan masalah pada perusahaan seperti
biaya produk, layanan yang diberikan, atau sebuah strategi yang dipilih
(Hariyanto, 2016).
2. Tahapan-tahapan
a. Management Of Objective (MBO)
Sebelum mengetahui tahapannya, kita harus mengetahui beberapa
tujuan dari MBO, tujuannya adalah mengaharuskan manajer bisa
menetapkan tujuan-tujuan yang terukur dan spesifik untuk setiap
karyawan. Tahapan-tahapan dalam menerapan metode MBO adalah
sebagai berikut:
1) Menetapkan tujuan dalam suatu organisasi. Menyusun seluruh
rencana yang strategis dalam jangka panjang.
2) Memberikan tujuan organisasi kepada setiap departemen dan
bawahannya. Lalu, manajer atau kepala departemen mengambil
tujuan perusahaan dan ditetapkan secara bersama-sama demi
mencapai tujuan yang diinginkan.
3) Membahas tujuan departemen dan melakukan pematauan
terhadap proses pelaksanaan organisasi dan kinerja karyawan.
Memberikan hak berpendapat pada setiap karyawan dalam
berkontribusi untuk mencapai tujuan dari departemen.
4) Mendefinisikan hasil yang diharapkan atau capaian penilaian
kerja. Manajer atau kepala departemen dan bawahannya
menetapkan target kinerja secara jangka pendek.
5) Meninjau kinerja. Atasan membandingkan kinerja dari penggerak
organisasi secara aktual dan target dari setiap karyawan.
6) Memberikan umpan balik serta memberikan penghargaan.
Manajer atau kepala departemen dan karyawan mengevaluasi
kinerja terakhir atas capaian, dan jika kinerja mencapai target bisa
diberikan penghargaan sebagai semangat dalam mengembangakn
ide lagi (Evita, 2017).
b. Management Of Expection (MBE)
Management Of Expection (MBE) atau manajemen dengan
pengecualian terdiri dari empat tahapan sebagai berikut:
1) Menetapkan tujuan dan norma yang akan diberlakukan.
Menetapakan target yang realistik sebagai tolok ukur, bisa
menggunakan grafik kontrol statistik yang disusun untuk
menentukan penyimpangan, agar tidak terus terjadi
penyimpangan kedepannya.
2) Penilaian kinerja untuk mengetahui perkembangannya. Bisa
menggunakan perangkat lunak yang telah di atur untuk
melakukan penilaian, dengan begitu pemantauan lebih efisien dan
laporan serta analisis alur kerja dapat tersimpan untuk mengetahui
seberapa besar kemajuan.
3) Menganalisis kinerja atau catatan untuk menentukan dimana
terjadinya penyimpangan dari tujuan.
4) Investigasi dan pemecahan pengecualian terhadap norma. Setelah
menemukan terjadinya penyimpangan, sebagai seorang manajer
harus memutuskan tindakan korektif apa yang harus diambil, agar
tidak terulang pada target lain.
c. Management Information System (MIS)
1) Survei pendahuluan dan perumusan masalah.
2) Desain konseptual.
3) Desain terperinci.
4) Implementasi.
3. Metode cara
a. Management Of Objective (MBO)
Metode cara dalam pendekatan manajemen ini pada suatu
perusahaan contohnya, adalah dengan cara menetapkan tujuan yang jelas
dan spesifik pada setiap karyawan yang bekerja agar bisa diukur seberapa
besar perkembangnnya dalam memahami tugasnya secara berperiodik.
Pengukuran perkembangan bisa dengan nilai karakteristik yang telah
ditetapkan, menurut naluri manusia lebih menyukai hal tersebut karena
lebih realistik dan bisa diterima sesuai standar karakteristik capaian.
Dengan metode ini kemungkinan besar karyawan akan melaksakan
tanggung jawabnya dengan penuh kepercayaan dan kemauan. Secara
tidak langsung kriteria nilai yang baik, juga memberikan keuntungan
kepada perusahaan, membantu perusahaan mencapai targetnya dan para
karyawan lebih menyadari apa yang diharapkan pimpinanya serta
terjaganya komunikasi (Ajimat, 2020).
b. Management Of Expection (MBE)
Dengan manajemen ini para karyawan harus bisa terorganisir dan
pembagian tugas sesuai bidang harus sistematis. Karena dengan
terorganisir dan sistematis perusahaan atau organisasi akan meningkat
efisiensinya, serta penyimpangan mudah untuk dikendalikan.
Memperbarui sebuah sistem akan memiliki implikasi yang luas dalam
meningkatkan produktivitas suatu perusahaan atau organisasi.
c. Management Information System (MIS)
Management Information System (MIS) dapat berjalan sesuai tahapan
apabila mengikuti lima unsur yaitu, perancangan, mempertimbangkan
biaya dalam pengembangan sistem, menggunakan informasi yang
relevan dan terseleksi, dilakukan pengujian sebelum diterapkan pada
suatu perusahaan, diadakan pelatihan dan dokumentasi tertulis yang
mencakup operator dan pemakai sistem (Safitri, 2019).

DAFTAR PUSTAKA

Ajimat, dkk. (2020). Pelatihan Management By Objectivess Kepada Pengurus RT


dan RW 08 Kelurahan Serpong. Jurnal Pengabdian Dharma Laksana
Mengabdi Untuk Negeri, 2(2), 112–117. Retrieved from
openjournal.unpam.ac.id

Evita, dkk. (2017). Penilaian Kinerja Karyawan dengan Menggunakan Metode


Behaviorally Anchor Rating Scale dan Management By Objectives. Pekbis
Jurnal, 9(No.1), 18–32. Retrieved from pekbis.ejournal.unri.ac.id

Hariyanto, S. (2016). Sistem Informasi Manajemen. Jurnal Publiciana, 9(1), 80–


85. Retrieved from jurnal-unita.org

Safitri, W. N. (2019). Implementasi Sistem Informasi Manajemen dalam


Manajemen Sekolah. Padang.

Anda mungkin juga menyukai