Anda di halaman 1dari 13

TUGAS RESUME LINGKUNGAN BISNIS DAN

MANAJEMEN BAB 1&2

DOSEN PENGAMPU :
Dra.Ec. Anik Yulianti, M.Aks

DISUSUN OLEH :
Nicholas Bintang Satria Dewa (22013010242)

PRODI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
JAWA TIMUR
TAHUN AJARAN 2022/2023
Bab 1

ERA BARU MANAJEMEN

Manajemen
Manajemen (management) adalah pencapaian tujuan-tujuan organisasional secara efektif dan
efisien melalui perencanaan, pengelolaan, kepemimpinan, dan pengendalian sumber daya-
sumber daya organisasional.

A. Empat Fungsi Manajemen


i) Perencanaan
ii) Pengelolaan.
iii) Kepemimpinan
iv) Pengendalian

B. Kinerja Organisasional
Definisikan organisasi (organization) secara formal sebagai suatu entitas awal yang
diarahkan oleh tujuan dan dibangun secara sengaja. Dibangun secara sengaja berarti
bahwa ada pembagian tugas dan tanggung jawab pencapaian tugas tersebut
dibebankan kepada para anggota organisasi.

Keterampilan Manajemen
Keterampilan keterampilan yang diperlukan untuk mengatur sebuah departemen atau
organisasi dapat dikelompokkan ke dalam tiga kategori: konseptual, interpersonal, dan teknis
penerapan ketiga jenis keterampilan tersebut berubah seiring naiknya manajer di tingkat
organisasi mereka.

1. Keterampilan Konseptual
Keterampilan konseptual (conceptual skill) adalah kemampuan kognitif untuk melihat
sebagai suatu sistem utuh dan hubungan antarbagiannya Ini berarti kemampuan untuk
berpikir strategis, memiliki pandangan secara luas dan berjangka panjang, serta untuk
mengidentifikasi, mengevaluasi, dan memecahkan berbagai persoalan rumit.

2. Keterampilan Interpersonal
Keterampilan interpersonal (human skill) adalah kemampuan manajer untuk bekerja
dengan dan melalui orang lain, serta bekerja secara efektif sebagai anggota tim.

3. Kemampuan Teknis
Kemampuan teknis (technical skill) adalah pemahaman dan penguasaan dalam
melaksanakan tugas tertentu. Keterampilan ini mencakup penguasaan metode, teknik,
dan peralatan yang digunakan dalam fungsi-fungsi tertentu seperti rekayasa,
manufaktur. atau keuangan.

Jenis-Jenis Manajemen
A. Perbedaan Vertikal
(1) Manajer Puncak (Top Manager)
Manajer ini posisinya berada di tingkat teratas hierarki dan bertanggungjawab
terhadap keseluruhan organisasi, contoh presiden, direktur, direktur eksekutif,
chief executive officer (CEO), dan wakil presiden eksekutif. Adapun tugas-
tugas manajer puncak antara lain:
a) Bertanggungjawab untuk menentukan tujuan-tujuan organisasi.
b) Membuat strategi untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut.
c) Memonitor dan menafsirkan lingkungan eksternal.

(2) Manajer Tingkat Menengah (Middle Manager)


Manajer ini posisinya berada di tingkat menengah organisasi, dan
bertanggungjawab untuk unit-unit bisnis dan departemen-departemen utama.
Contohnya : kepala departemen, kepala divisi, manajer kendali mutu, dan
direktur laboratorium penelitian. Adapun tugas manajer tingkat menengah
yaitu bertanggungjawab dalam menerapkan strategi dan kebijakan umum yang
ditetapkan oleh manajer puncak.

(3) Manajer Lini Pertama (First-Line Manager)


Manajer ini posisinya berada di tingkat pertama atau kedua manajemen dan
dinamakan supervisor, manajer lini, kepala bagian, dan kepala kantor. Mereka
bertanggungjawab secara langsung terhadap produksi barang dan jasa. Adapun
tugas-tugas manajer lini pertama antara lain :
a) Bertanggungjawab terhadap kelompok karyawan non manajemen.
b) Menerapkan aturan dan prosedur untuk mencapai produksi secara
efisien.
c) Memberikan bantuan teknis dan memotivasi bawahan.

B. Perbedaan Horizontal
Perbedaan utama dari dalam tugas manajemen berlangsung secara horizontal antara
lain :
1. Manajer fungsional (functional manajer), yang dimana
bertanggung jawab bagi departemen yang mengerjakan tugas
fungsional tunggal dan memiliki karyawan dengan pelatihan dan
keterampilan yang serupa. Departemen ini mencakup periklanan,
penjualan, keuangan, sumber daya manusia, manufaktur, dan
akuntansi.
2. Manajer umum (general manajer), yang dimana bertanggungjawab
bagi sejumlah departemen yang mengerjakan beragam fungsi,
divisi utuh, dan manajer proyek.

Aktivitas Manajer
Petualangan Multitasking Ciri aktivitas manajerial adalah keragaman, fragmentasi dan durasi
yang singkat. Keterlibatan manajer yang luas dan banyak tidak memberi cukup waktu untuk
merenung sesaat. Waktu rata-rata yang dihabiskan manajer untuk satu aktivitas adalah kurang
dari sembilan menit.

Peran Manajer
 Peran informasi
Peran informasi adalah berbagai aktivitas yang dilakukan untuk merawat dan
membangun jaringan informasi. Para manajer utama menghabiskan sekitar 75 persen
dari waktu mereka untuk berbicara dengan orang lain. Peran monitor termasuk
mencari informasi terkini dari banyak sumber.
 Peran interpersonal
Peran figur pemimpin mencakup menangani aktivitas seremonial dan simbolis bagi
departemen atau organisasi. Manajer mewakili organisasi dalam kapasitas manajerial
formalnya sebagai kepala unit.
 Peran Keputusan
Peran keputusan berkenaan dengan berbagai peristiwa yang di dalamnya manajer
harus menentukan sikap dan mengambil tindakan. Para manajer selalu memikirkan
masa depan dan cara meraihnya. Mereka sadar akan berbagai persoalan dan mencari
informasi yang dapat menyelesaikan persoalan-persoalan tersebut.

Mengelola Usaha Kecil dan Organisasi Nonprofit


Para manajer perusahaan kecil sering menganggap peran terpenting mereka sebagai juru
bicara karena mereka harus mempromosikan perusahaan kecil yang tengah berkembang
kepada dunia luas.

Manajemen dan Tempat Kerja Baru


 Karakteristik tempat kerja baru
 Kompetensi manajemen baru
 Pendekatan ilmu perilaku
Bab 2

PERKEMBANGAN ILMU MANAJEMEN

Manajemen dan Organisasi


1) Kekuatan Sosial
Kekuatan sosial yang signifikan di masa ini adalah perubahan sikap, pemikiris dan
nilai-nilai yang dianut oleh karyawan dari Generasi Y.

2) Kekuatan Politik
Kekuatan politik (political forces) adalah pengaruh lembaga politik dan hukum
terhadap manusia dan organisasi. Kekuatan politik mencakup berbagai pemikiran
yang mendasari sistem politik.

3) Kekuatan Ekonomi
Kekuatan ekonomi (economic forces) berkaitan dengan ketersediaan, produksi, dan
distribuu sumber daya di suatu masyarakat. Seluruh masyarakat memerlukan sumber
daya guna mencapai tuluan mereka, dan kekuatan ekonomi memengaruhi alokasi
sumber daya yang langka.

Perspektif Klasik
 Manajemen Ilmiah
Manajemen ilmiah yakni pendekatan klasik untuk manajemen yang menekankan
prinsip-prinsip ilmiah termasuk peningkatan efisiensi, kinerja, dan produktivitas
melalui analisis rasional terhadap komponen-komponen produksi.

i) Pendekatan Umum
• Membuat metode standar untuk melakukan setiap pekerjaan.
• Memilih pekerja dengan kemampuan yang sesuai untuk setiap pekerjaan.
• Mengajarkan metode standar kepada pekerja
• Membantu pekerja dengan merencanakan pekerjaan mereka & menghilangkan
gangguan.
• Memberi intensif gaji untuk pekerja yang menghasilkan output lebih banyak.

ii) Kontribusi
• Menunjukkan pentingnya kompensasi bagi kinerja.
• Menggagas penelitian yang saksama.
• Menunjukkan pentingnya seleksi dan pelatihan personal.

iii) Kritik
• Tidak mementingkan konteks social pekerjaan dan kebutuhan pekerja yang
lebih banyak.
• Tidak mengakui keragaman individu.
• Cenderung menyeragamkan pekerja serta mengabaikan ide-ide dan saran
mereka.

 Organisasi Birokratis
Organisasi Birokratis, yakni bagian dari perspektif manajemen klasik yang
menekankan manajemen secara impersonal dan rasional dengan menggunakan
berbagai elemen seperti otoritas dan tanggung jawab yang di definisikan dengan jelas,
catatan formal, dan pemisahan antara manajemen dan kepemilikan.

 Prinsip-Prinsip Administratif
Prinsip-Prinsip Administratif, yakni kajian manajemen klasik yang mengutamakan
keseluruhan organisasi daripada pekerja individu, dengan merinci fungsi-fungsi
manajemen perencanaan, pengelolaan, pemberian perintah, pengoordinasian,
pengendalian.

Perspektif Humanistik
Manajemen yang menekankan pentingnya memahami perilaku, kebutuhan, dan sikap
manusia di tepat kerja, di samping interaksi social dan proses kelompok
• Gerakan hubungan manusia
• Perspektif sumber daya manusia
• Pendekatan ilmu perilaku

Manajemen Operasi
Bidang manajemen yang berspesialisasi dalam produksi fisik barang atau jasa. Para spesialis
manajemen operasi menggunakan teknik-teknik kuantitatif untuk memecahkan masalah-
masalah manufaktur.

Beberapa pemikiran teori sistem berpengaruh besar terhadap pemikiran manajemen. Yakni
meliputi sistem terbuka dan tertutup, sinergi, dan saling ketergantungan antarsubsistem.
• Sistem terbuka (open system) harus berinteraksi dengan lingkungan untuk bertahan hidup,
sementara sistem tertutup (closed systems) tidak harus berinteraksi dengan lingkungan.
Kenyataannya, semua organisasi adalah sistem terbuka dan harga yang harus dibayar karena
mengabaikan lingkungan adalah kegagalan.
• Sinergi (synergy) berarti bahwa suatu keseluruhan lebih besar daripada jumlah bagian-
bagiannya. Manajemen, koordinasi, dan produksi yang sebelumnya tidak ada kini
menandakan unit organisasi yang bekerja sama dapat mencapai lebih dari apa yang dapat
dicapai oleh masing-masing unit tersebut secara sendiri.
• Subsistem-subsistem (subsystems) saling bergantung sebagai bagian dari sebuah sistem.
Perubahan di satu bagian organisasi berpengaruh terhadap bagian-bagian lain. Nilai-nilai
budaya diubah guna mendorong setiap karyawan agar berpikir kream dalam meningkatkan
kinerja bagiannya di organisasi dan memandang masalah sebagai peluang untuk belajar dan
meningkatkan diri.

Pandangan Kontingensi
Perluasan terkini dari pemikiran manajemen adalah pandangan kontingensi (contingency
view). Perspektif klasik merupakan pandangan universalis. Konsep-konsep manajemen
dianggap bersifat universal, yaitu apa pun yang berhasil diterapkan di satu organisasi (gaya
kepemimpinan, struktur birokratis) dapat diterapkan di organisasi lain. Akan tetapi, dalam
ilmu harus ada alternatif pandangan lain. Dalam pandangan yang disebut pandangan kasus
ini, setiap situasi dianggap bersifat unik.

Manajemen Kualitas Total


Pembahasan mengenai kualitas adalah konsep lain yang termasuk ke dalam pemikiran
manajemen. Gerakan kualitas erat kaitannya dengan perusahaan-perusahaan Jepang,
meskipun pemikiran ini muncul sebagian sebagai hasil dari pengaruh Amerika setelah Perang
Dunia 2. Pemikiran W. Edwards Deming, yang dikenal sebagai bapak gerakan kualitas.

Pemikiran Manajemen Inovatif di Masa Sulit


 Organisasi Pembelajaran
Organisasi pembelajaran (learning organization) dapat didefisinikan sebagai
organisasi yang di dalamnya semua orang berupaya mengenali dan memecahkan
masalah, sehingga memungkinkan organisasi tersebut untuk senantiasa
bereksperimen, berubah, dan melakukan peningkatan guna meningkatkan kemampuan
berkembang, belajar, dan mencapai tujuannya.

 Mengelola Tempat Kerja Berbasis Teknologi


a) Manajemen rantai pasokan manajemen rantai pasokan
Manajemen rantai pasokan manajemen rantai pasokan adalah proses mengelola rantai
urutan pemasok dan pembeli, mengurusi semua tahapan pemrosesan dan memperoleh
bahan baku hingga mendistribusikan barang jadi kepada pelanggan akhir. Rantai
pasokan adalah jaringan yang tersusun dari bisnis dan individu yang terhubung
melalui aliran barang atau jasa.
b) Manajemen hubungan pelanggan
Manajemen hubungan pelanggan memanfaatkan teknologi informasi modern untuk
berhubungan dengan pelanggan serta mengumpulkan dan mengelola data pelanggan
dalam jumlah besar. Data ini dapat membantu para karyawan dan manajer untuk
bertindak sesuai dengan masukan pelanggan, mengambil keputusan yang lebih tepat,
dan memberikan pelayanan yang lebih baik.

c) Outsourcing
Outsourcing merupakan mengontrak organisasi lain untuk melakukan fungsi atau
kegiatan tertentu yang mampu melakukannya secara efisien biaya.
Nama : Nicholas Bintang Satria Dewa
NPM : 22013010242
Kelas : Lingkungan Bisnis A

Lingkungan Umum

Lingkungan umum merupakan lapisan terluar dari lingkungan. Semua


dimensinya mempengaruhi perusahaan seiring waktu, namun sering tidak
berhadapan langsung dalam transaksi sehari hari. Dimensi dimensi
lingkungan umum mencakup dimensi internasional, teknologi, social budaya,
ekonomi, hukum-politik, dan lainnya.

 Internasional, Dimensi Internasional (international dimension)


lingkungan eksternal merupakan peristiwa yang terjadi di luar negeri
sekaligus peluang bagi perusahaan perusahaan AS di negara lain.
 Teknologi, Dimensi teknologi (technological dimension) mencakup
perkembangan ilmu dan teknologi di bidang industry maupun di
masyarakat secara keseluruhan.
 Social Budaya, Dimensi social budaya beberapa karakteristik social
budaya yang penting adalah sebaran dan kepatan penduduk, usia, dan
tingkat pendidikan.
 Ekonomi, Dimensi ekonomi (economic dimension) menunjukkan
kesehatan ekonomi pada umumnya dari negara atau wilayah di mana
sebuah organisasi berjalan.

 Pelanggan, orang orang da organisasi dalam lingkungan usaha yang


memperoleh barang atau jasa dari organisasi.
 Pesaing, masalah masalah persaingan akan memiliki cirinya sendiri dalam
industry apapun.
 Pemasok, menyediakan bahan bahan mentah yang digunakan
suatuorganisasiuntuk memproduksi barangnya. Banyak perusahaan
menggunakan pemasok yang lebih sedikit dan mencoba untuk membangun
hubungan yangbaik dengan pemasok pemasok tersebut agar perusahaan
tersebut bisa menerima bagian dan bahan berkualitas tinggi dengan harga
yang lebih murah.
 Pusat Tenaga Kerja, orang orang dilingkungan usaha yang dapat
dipekerjakan bagi perusahaan. Setiap perusahaan membutuhkan pasokan
personalia yang terlatih dan berkualitas. Daya pasar tenaga kerja yang
berpengaruh terhadap perusahaan saat ini:
1. Kebutuhan yang terus bertambah akan pekerja yang
mengerti computer
2. Keharusan adanya investasi yang terus menerus akan
sumber daya manusia melalui perekrutan, pendidikan, dan
pelatihan, untuk memnuhi permintaan yang kompetitif dari
dunia yang tanpa batas
3. Dampak blok blok dagang internasional otomatisasi, kontrak
semena mena, lokasi fasilitas dan dislokasi buruh yang
berubah.

Lingkungan Tugas
Pelanggan (costumers) adalah orang-orang dan organisasi dalam lingkungan usaha
yang memperoleh barang atau jasa dari organisasi. Sebagai penerima dari keluaran
yang dihasilkan organisasi, pelanggan adalah unsur yang penting karena pelanggan
menentukan kesuksesan organisasi.
Pesaing (competitors) merupakan organisasi-organisasi lainnya dalam suatu
industri atau jenis bisnis yang sama, yang memberikan barang atau jasa pada
pelanggan yang sejenis. Masalah-masalah persaingan akan memiliki cirinya sendiri
dalam industri apapun.
Pemasok (suppliers) menyediakan bahan-bahan mentah yang digunakan suatu
organisasi untuk memproduksi barangnya. Pabrik baja membutuhkan bijih besi,
mesin, dan sumber daya keuangan. Banyak perusahaan menggunakan pemasok
yang lebih sedikit dan mencoba untuk membangun hubungan yang baik dengan
pemasok-pemasok tersebut agar pemasok-pemasok tersebut agar perusahaan
tersebut bisa menerima bagian dan bahan berkualitas tinggi dengan harga yang
lebih murah.
Pasar tenaga kerja (labor market) adalah orang-orang di lingkungan usaha yang
dapat diperkerjakan bagi perusahaan. Setiap perusahaan membutuhkan pasokan
personalia yang terlatih dan berkualitas. Serikat buruh, asosiasi pekerja, dan
ketersediaan kelas-kelas pekerja tertentu dapat memengaruhi pasar tenaga kerja
perusahaan.

Hubungan Organisasi Dengan Lingkungan


Mengapa organisasi sangat memedulikan faktor-faktor dalam lingkungan eksternal?
Karena lingkungan menciptakan ketidakpastian bagi para manajer, dan mereka
harus menjawab ketidakpastian tersebut dengan melakukan perancangan agar
organisasi dapat melakukan adaptasi.
Ketidakpastian Lingkungan
Organisasi harus berusaha membuat ketidakpastian lingkungan jadi efektif.
Ketidakpastian berarti bahwa manajer tidak mempunyai informasi yang cukup
mengenai faktor-faktor lingkungan untuk dapat memahami dan memperkirakan
kebutuhan dan perubahan lingkungan.

Menyesuaikan Diri dengan Lingkungan


strategi untuk menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan ini, di antaranya
peran-peran perluasan batas, rekanan antarorganisasi, dan merger atau usaha
gabungan.
1. Perluasan batas
Perluasan batas merupakan tugas yang makin lama makin penting dalam
organisasi- organisasi karena perubahan-perubahan lingkungan dapat terjadi
dengan cepat di dunia saat ini. Para manajer memerlukan informasi yang baik
tentang pesaing dan pelanggan mereka, serta unsur-unsur lingkungan lainnya
agar dapat membuat keputusan yang benar.

2. Rekanan Antarorganisasi
Rekanan Antarorganisasi Strategi yang kini makin populer dalam
menyesuaikan diri dengan lingkungan usaha adalah mengurangi batas-batas
dan meningkatkan kerja sama dengan organisasi-organisasi lain.

3. Merger
Merger dan Joint Venture Selangkah lebih dari strategi rekanan bagi
perusahaan adalah melakukan merger atau joint venture untuk mengurangi
ketidakpastian lingkungan. Banyak pula bisnis-bisnis kecil yang juga
melakukan joint venture dengan firma- firma besar atau dengan rekanan
internasional.

Lingkungan Internal : Budaya Perusahaan


Lingkungan internal di mana manajer bekerja terdiri atas budaya perusahaan,
teknologi produksi, struktur organisasi, dan sarana fisik. Di antara kesemuanya,
budaya perusahaan adalah hal yang sangat penting demi keuntungan persaingan.
Budaya internal harus sesuai dengan kebutuhan lingkungan eksternal dan strategi
perusahaan.
Budaya organisasi telah diartikan dan dipelajari dalam banyak dan beragam cara.
Dalam bab ini, kita mengartikan budaya (culture) sebagai seperangkat nilai,
kepercayaan pemahaman, serta norma inti yang dipegang oleh anggota organisasi.
Budaya adalah pola dari nilai-nila dan asumsi yang diyakini mengenai bagaimana
bekerja dalam sebuah organisasi.

Nilai-nilai mendasar yang menjadi ciri sebuah budaya organisasi dapat dipahami
melalui manifestasi simbol, cerita, panutan, slogan, dan seremoni.
 Simbol (symbol) adalah objek, tindakan, atau peristiwa yang membawa
makna bagi orang lain. Simbol dapat dianggap sebagai bahasa nonverbal
yang kaya, yang secara hidup dapat menyampaikan nilai-nilai penting
organisasi yang menyangkut cara orang-orang berhubungan satu sama lain
dan berinteraksi dengan lingkungan.
 Cerita (story) di sini adalah suatu bentuk narasi yang didasarkan pada
kejadian nyata dan sering kali diceritakan dan diulang-ulang diantara para
pegawai organisasi. Cerita dapat memberikan gambaran yang dapat
membantu menyimbolisasikan visi dan nilai-nila suatu firma serta membantu
pegawai memahami dan menyerapnya
 Seorang panutan (hero) adalah figur yang memberikan contoh perbuatan,
karakter, dan sifat dari budaya yang kuat. Panutan adalah orang yang
menjadi contoh bagi pegawai. Panutan menunjukkan bagaimana bekerja
dengan benar dalam organisasi.
 Slogan adalah frasa atan kalimat yang secara singkat dan jelas
mengekspresikan nilai pedoman perusahaan, Banyak perusahaan
menggunakan sebuah slogan atau ungkapan uk menyampaikan maksud
khusus pada pegawai-pegawainya
 Seremoni (ceremony) adalah aktivitas yang direncanakan pada peristiwa
istimewa yang dilakukan untuk keuntungan para hadirinnya. Manajer
mengadakan seremoni untuk memberikan contoh dramatis dari nilai-nilai
perusahaan.

Lingkungan dan Budaya


Pengaruh yang besar terhadap budaya perusahaan internal adalah ligkungan
eksternal. Jika lingkungan eksternal mengharuskan adanya layanan pelanggan yang
lebih dari biasanya, budaya harus mendorong terciptanya layanan baik.

 Budaya Adaptif
 Budaya Penyesuaian
 Budaya Pencapaian
 Budaya Keterlibatan
 Budaya Konsistensi

Membentuk Budaya Perusahaan Untuk Menentukan Respon Positif


Faktor yang paling meningkatkan nilai perusahaan adalah orang orang di dalamnya
dan bagaimana mereka di perlakukan. Budaya perusahaan memainkan peranan
kunci dalam menciptakan iklim yang memungkinkan di ciptakannya pembelajaran
dan respon inovatif terhadap ancaman-ancaman dri lingkungan eksternal, peluang
peluang baru yang menantang, atau krisis organisasi

MENGATUR BUDAYA BERKINERJA TINGGI


Perusahaan yang sukses dalam dunia yang penuh guncangan adalah perusahaan
yang memperhatikan dengan teliti terhadap nilai nilai budaya dan kinerja bisnis. nilai
nilai budaya dapat memberi tenaga dan motivasi pegawai dengan mengacu pada
cita-cita yang lebih tinggi dan dengan mempersatukan orang orang di dalamnya
untuk mencapain tujuan yang hendak di capai

KEPEMIMPINAN BUDAYA
satu cara utama dimana manajer membentuk norma dan nilai budaya untuk
membangun suatu budaya kinerja tinggi adalah kepemimpinan budaya. Seorang
pemimpin budayaa (cultural leader) mengartikan dan menggunakan tanda dan
simbol untuk memengaruhi budaya perusahaan. pemimpin budaya memengaruhi
budaya dalam 2 area penting, yaitu :
1. Pemimpin budaya mengartikulasikan sebuah visi untuk budaya organisasi yang
dapay di yakini para pegawainya
2. Pemimpin budaya memperhatikan dari hari ke hari yang memperkuat visi budaya.
Manajer secara luas menyampaikan nilai-nilai budaya melalui kata-kata dan
perbuatan. Nilai yang diucapkan tetapi tidak diperkuat dengan perilaku tidak akan
berarti atau bahkan berbahaya bagi pegawai dan organisasi.

Anda mungkin juga menyukai