Anda di halaman 1dari 5

Pengertian Manajer Menurut Para Ahli

Manajer adalah seseorang yang mempunyai pengetahuan, pengalaman dan keterampilan yang baik
dimana diakui oleh organisasi untuk bisa memimpin, mengelola, mengendalikan, mengatur dan
mengembangkan organisasi dalam rangka untuk mencapai tujuannya. Kemudian definisi manajer yang
lainnya yaitu seseorang yang bisa mengarahkan orang lain dan bertanggung jawab terhadap pekerjaan
atau kegiatan.

Pengertian Manajer menurut Mary Parker Follet adalah seseorang yang bertugas untuk mengatur dan
mengarahkan orang lain dalam mencapai tujuan organisasi.

Manajer adalah pelaku manajemen yakni seseorang yang memiliki tugas untuk merencanakan,
mengorganisasikan, mengarahkan dan mengatur bagaimana timnya bisa bekerja mencapai tujuan yang
telah ditetapkan. Akan tetapi menurut penelitian dari Henry Mintzberg bahwa Manajer sebenarnya
mempunyai 10 peran dasar yang digolongkan menjadi 3 kategori dasar yakni Interpersonel Roles (Peran
antarpribadi), Informational Roles (Peran Informasional), dan Decisional Roles (Peran Keputusan)

nterpersonal Roles (Peran antarpribadi)

1. Figur atau Sosok (Figurehead)

Seorang manajer mempunyai tanggung jawab terhadap sosial, seremonial, legal dan juga bertindak atas
simbol perusahaan. Seorang manajer diharapkan bisa menjadi sumber inspirasi. Sebagai contoh,
seorang manajer biasanya akan dapat melakukan hal-hal seremonial seperti menghadiri acara
pemotongan pita peresmian, melakukan penandatanganan dokumen legal (hukum), menyapa tamu
perusahaan dan menjadi seorang tuan rumah resepsi.

2. Pemimpin (Leader).

Seorang manajer memiliki tugas sebagai pemimpin dalam tim, departemen atau organisasinya.
Menyeleksi dan melatih karyawannya serta melakukan pengelolaan kinerja dan memotivasi
karyawannya.

3. Penghubung (Liaison)
Seorang manajer mesti membangun dan menjaga komunikasi dengan kontak internal perusahaan
maupun kontak eksternal dari perusahaan. Adapun contohnya, berpartisipasi dalam setiap pertemuan
bersama perwakilan dari departemen atau divisi lain atau organisasi yang lainnya.

Informational Roles (Peran Informasional)

Pada peran informasional ini, seseorang manajer memiliki peran sebagai pengelola informasi. Ada 3
peran yang terbilang dalam informational roles yakni sebagai berikut:
1. Pemantau (Monitor)
Dalam peran pemantau ini, maka seorang manajer memiliki peran sebagai pencari informasi yang
berhubungan dengan organisasi dan industrinya. Seorang manajer juga memantau tim yang
dipimpinnya baik dari sektor produktivitas, kinerja, maupun kenyamanan dari kerja anggota timnya.

2. Penyebar informasi (Disseminator)


Setelah kita memperoleh informasi, seorang manajer mesti menyebarkan dan mengomunikasikan
informasi tersebut pada orang lain yang ada dalam organisasinya atau mengkomunikasikan informasi
tersebut pada anggota timnya atau karyawan yang berhubungan lainnya dalam perusahaan. Adapun
contoh peran penyebar informasi dari seorang manajer seperti menyampaikan email, memo atau
laporan kepada bawahannya tentang informasi dan keputusan yang sudah diambil

3. Juru Bicara (Spokesperson)


Seorang manajer juga memiliki peran sebagai jubir atau juru bicara yang meneruskan informasi tentang
organisasinya dan tujuan dari organisasi pada pihak luar

Decisional Roles (Peran Pengambilan Keputusan)

Seorang manajer juga memiliki peran sebagai wirausahawan, pembagi sumber daya, pemecah belah dan
perunding. Pada keempat peran tersebut termasuk dalam kategori decisional roles atau peran
pengambilan keputusan. Nah, berikut ini penjelasan singkatnya.

1. Wirausahawan (Entrepreneur)
Seorang manajer mesti bisa membuat suatu perubahan dan mengendalikannya untuk kemajuan dari
organisasinya. Peran manajer adalah untuk memecahkan masalah dan menghasilkan ide baru serta
mengaplikasinnya dalam organisasi. Seorang manajer mesti merencanakan masa depan dari
organisasinya, membuat beberapa proyek perbaikan dan peningkatan dari segi kualitas dan
produktivitasnya.

2. Pemecah masalah (Disturbance Handler)

Pada setiap organisasi sudah pasti menemui masalah dan hambatan dalam kegiatannya. Ketika muncul
hambatan atau permasalahan, maka mesti manajer yang bertanggung jawab dalam menyelesaikannya.
Dan jika terjadi konflik diantara anggota timnya, maka manajer mesti menjadi seorang penengah dan
mencari pilihan alternatif strategis dalam menyelesaikan konflik tersebut.

3. Pembagi Sumber Daya (Resource Allocator)

Seorang manajer memiliki peran sebagai sumber daya yakni menentukan dimana sumber daya tersebut
mesti dialokasikan dalam mendapatkan hasil yang terbaik. Adapun sumber daya yang kita maksud disini
bisa berupa dana, material, tenaga kerja, mesin dan sumber daya yang lainnya.

4. Negosiator

Seorang manajer ialah juga seorang negosiator dimana berpartisipasi atau bisa mengambil bagian dalam
melaksanakan negosiasi bersama pihak luar dalam memperjuangkan kepentingan bisnis dari
perusahaannya.
Pengertian Manajer menurut Charless Wankel dan James menspesifikasikan manajer yakni sebagai
berikut:

1. Manajer mengambil keputusan yang sulit


2. Manajer merupakan lambang
3. Manajer adalah seorang diplomat
4. Manajer adalah seorang politikus
5. Manajer adalah seorang penengah
6. Manajer mesti berpikir secara konseptual dan analitis.
7. Manajer menyeimbangkan persaingan tujuan dan menetapkan skala prioritas.
8. Manajer memiliki tanggung jawab dan bertanggung gugat
9. Manajer bekerja dengan dan melalui orang lain.

Tingkatan Manajer

Pada suatu kelompok atau organisasi yang memiliki struktur tradisional, seorang manajer
sering dikelompokkan menjadi manajer puncak, manajer tingkat menengah, dan manajer
lini pertama dimana biasanya digambarkan dengan bentuk piramida, dengan jumlah dari
karyawan lebih besar dibandingkan bagian bawah daripada di puncak.

– Manajemen Lini Pertama

Pada manajemen lini pertama ini biasa dikenal dengan istilah manajemen operasional yang
merupakan manajemen tingkat paling rendah dimana memiliki tugas dalam mengawasi dan
mempimpin karyawan non manajerial yang terdapat dalam proses produksi. Mereka
seringkali disebut penyelia (supervisor), manajer shift, manajer kantor, manajer area,
manajer departemen atau mandor.

– Manajemen tingkat menengah ( middle Management)

Pada manajemen tingkat menengah meliputi semua manajemen yang berada diantara
manajer lini pertama dan manajemen puncak dan memiliki tugas sebagai konektor antara
keduanya. Jabatan yang termasuk manajer menengah yakni kelapa bagian, manajer
pabrik, dan pemimpin proyek.

– Manajemen puncak

Pada manajemen puncak dikenal dengan executive officer yang memiliki tugas untuk
merencanakan strategi dan kegiatan perusahaan secara umum dan mengarahkan jalannya
perusahaan. Adapun contoh top manajemen yaitu CEO (Chief Executive Officer).
Meskipun demikian, tak semua organisasi bisa menyelesaikan pekerjaannya dengan
menggunakan bentuk piramida tradisional. Semisal pada organisasi yang lebih sederhana
dan fleksibel, dengan memiliki pekerjaan yang dilakukan oleh tim karyawan yang
senantiasa berubah, berpindah dari satu proyek ke proyek yang lainnya sesuai dengan
permintaan pekerjaan.
Keterampilan Manajer

Robert L. Katz di tahun 1970 an telah mengemukakan bahwa pada setiap manajer
memerlukan minimal tiga keterampilan dasar. Pada ketiga keterampilan tersebut yaitu:

1. Keterampilan konseptual (Conceptional Skill)


Manajer tingkat atas mesti mempunyai keterampilan dalam membuat konsep, ide, dan
gagasan untuk kemajuan organisasi. Gagasan atau ide serta konsep tersebut kemudian
haruslah kita jabarkan menjadi suatu rencana kegiatan dalam mewujudkan konsep atau
gagasannya itu. Proses penjabaran ide menjadi suatu rencana kerja yang tergolong konkret
itu biasanya disebut sebagai proses planning atau perencanaan. Oleh sebab itulah,
keterampilan konsepsional juga merupakan keterampilan dalam membuat rencana kerja.

2. Keterampilan berhubungan dengan orang lain.


Selain kemampuan konsepsional, seorang manajer juga mesti dilengkapi dengan
keterampilan dalam melakukan komunikasi atau keterampilan berhubungan dengan orang
lain, yang biasa disebut sebagai keterampilan kemanusiaan. Komunikasi yang persuasif
mesti selalu diciptakan oleh seorang manajer terhadap bawahan yang dipimpinnya. Dengan
komunikasi yang persuasif, bersahabat dan kebapakan akan dapat membuat karyawan
merasa dihargai dan kemudian mereka akan bersikap terbuka pada atasan. Keterampilan
berkomunikasi dibutuhkan, baik pada tingkatan manajemen bawah, menengah, atau atas.
3. Keterampilan teknis
Keterampilan ini secara umumnya menjadi bekal bagi manajer pada tingkat yang lebih
rendah. Pada keterampilan teknis ini merupakan kemampuan dalam menjalankan suatu
pekerjaan tertentu, semisal memakai program komputer, membuat kursi, akuntansi,
memperbaiki mesin dan lain-lain.

Selain tiga keterampilan dasar yang ada di atas, Ricky W. Griffin telah menambahkan dua
keterampilan dasar yang mesti dimiliki seorang manajer yakni.
1. Keterampilan manajemen waktu
Manajemen waktu adalah kemampuan seseorang manajer dalam menggunakan waktu
yang dimilikinya secara bijaksana. Griffin mengajukan contoh kasus seperti Lew Frankfort
yang berasal dari Coach. Pada tahun 2004, sebagai seorang manajer, Frankfort digaji
sebesar $2.000.000 per tahun. Kalau diasumsikan bahwa dia telah bekerja selama 50 jam
per minggu dengan waktu cuti selama 2 minggu, maka gaji Frankfort pada setiap jamnya
adalah $800 per jam sekitar $13 per menit. Dari sana kita bisa melihat bahwa pada setiap
menit yang telah terbuang akan sangat membuat perusahaan menjadi rugi. Kebanyakan
manajer yang tentu saja mempunyai gaji yang tergolong jauh lebih kecil dibandingkan
Frankfort. Akan tetapi, waktu yang mereka miliki tetap menjadi aset berharga dan menyia-
nyiakannya maka berarti membuang buang uang dan mengurangi produktivitas dari
perusahaan.

2. Keterampilan membuat keputusan


adalah kemampuan dalam mendefenisikan masalah dan menentukan cara terbaik dalam
memecahkannya. Kemampuan membuat keputusan yang paling utama bagi seorang
manajer, terutama untuk kelompok manajer atas. Griffin mengajukan tiga langkah dalam
melakukan pembuatan keputusan. Pertama, seorang manajer mesti mendefenisikan
masalah dan mencari berbagai macam alternatif yang bisa kita ambil dalam
menyelesaikannya. Kedua, manajer mesti mengevaluasi pada setiap pilihan alternatif yang
ada dan memilih sebuah alternatif yang memang dianggap paling baik. Dan terakhir,
manajer mesti mengimplementasikan alternatif yang sudah dia pilih serta mengawasi dan
mengevaluasinya supaya bisa tetap berada pada jalur yang benar.
Etika Manajer

Etika manajerial adalah suatu standar perilaku yang memandu manajer dalam pekerjaan
mereka. Terdapat tiga kategori klasifikasi sebagai berikut:
1. Perilaku terhadap organisasi
2. Perilaku terhadap Karyawan
3. Perilaku terhadap agen ekonomi yang lainnya.

Anda mungkin juga menyukai